You are on page 1of 11

Proceedings of Topic 10

the 19th International Symposium of FSTPT Transportation policy


FSTPT Islamic University of Indonesia, 11-13 October 2016 and regulation
Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi Ch. 12, pp. 1909-1919, ISBN: 979-95721-2-19

KINERJA PELAYANAN DAN PROYEKSI KAPASITAS


TERMINAL PENUMPANG DOMESTIK BANDAR UDARA
(Studi kasus : Bandar Udara Kelas 1 Utama Juwata Tarakan)

M. Zainul Arifin Johan Wahyudi Agus Dwi Wicaksono


Jurusan Sipil Jurusan Sipil Jurusan PWK
Fakultas Teknik Fakultas Teknik Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya
Jln. MT Haryono 167 Jln. MT Haryono 167 Jln. MT Haryono 167
Malang 65145 Malang 65145 Malang 65145
mzaftub@gmail.com Johanwahyudi99@yahoo.co.id Agus2wicaksono@yahoo.co.id

Abstract
Background of the study are the growth of air passangers movement, establishment of the Kalimantan
Utara Province made Bandar Udara Kelas 1 Utama Juwata Tarakan become air transport distribution
node, and the implementation of new regulation. The method being used in this study is Importance-
Performance Analysis (IPA), Quality Function Deployment (QFD), and capacity analysis. Passanger and
the airport staff are the respondent. Result of IPA are the llow performance high important atributs, they
are X1.5; X2.7; X2.9; X3.2; X3.8; X3.9; X4.1; X4.2 and X4.5. The result of 3th highest priority of QFD
analisys are : complete the terminal signs and lay-out; operate the room that not being used yet; room
optimization. 2 model of passanger forecasting Y1= -1205049.072+50266.667X1(PDRB)
+2.306X2(Population) and Y2=315988.972+ 88680.9833X(year). Forecasted Value of IAP4 between
2020-2024 will be 0,72-0,61; IAP4 2 between 2021-2025 will be 0,75-0,61. LOS 1start from 2016 is D
until 2028, next will be E. For LOS 2, from 2017 until 2030 will be D.

Keywords: Terminal capacity, Airport, IPA, QFD, Transportation.

Abstrak
Kajian ini dilakukan dilatarbelakangi pertumbuhan pergerakan penumpang, pembentukan Provinsi
Kaltara yang menjadikan Bandar Udara Kelas 1 Utama Juwata Tarakan sebagai pusat persebaran, serta
pemberlakuan Peraturan baru. Kajian dilakukan dengan metode Importance-Performance Analysis (IPA),
Quality Function Deployment (QFD), serta metode analisis nilai kapasitas. Penumpang dan Pengelola
adalah responden. Hasil analisa IPA menghasilkan atribut prioritas tinggi X1.5; X2.7; X2.9; X3.2; X3.8;
X3.9; X4.1; X4.2 and X4.5. Analisis QFD menghasilkan prioritas penanganan tertinggi adalah:
Melengkapi Rambu dan Lay-out; Penggunaan ruang yang belum digunakan; Optimalisasi Ruang
terminal. 2 model pertumbuhan penumpang yaitu Y1= -1205049,072 + 50266,667X1(PDRB) +
2,306X2(Penduduk) dan Y2=315988,972+ 88680,9833X(tahun ke n). Nilai IAP4 1 tahun 2020-2024
adalah 0,72-0,61; IAP4 2 tahun 2021- 2025 adalah 0,75-0,61. LOS 1 mulai 2016=D dan 2028 = E.
untuk LOS 2 tahun 2017 sampai 2030 adalah D.

Keywords: Kapasitas Terminal, Bandar Udara, IPA, QFD, Transportasi.

PENDAHULUAN
Pihak Pengelola Bandar Udara Kelas 1 Utama Juwata Tarakan mulai
mengoperasikan terminal baru pada tanggal 1 Juli 2015. Selain itu terbentuknya
Provinsi Kalimantan Utara yang secara otomatis menjadikan Bandara ini menjadi pusat
persebaran transportasi udara di provinsi. Pada saat yang hampir bersamaan, juga
diberlakukan Peraturan Menteri Perhubungan No PM 178 tahun 2015. Selain itu

1909
The 19th International Symposium of FSTPT, Islamic University of Indonesia, October 11-13, 2016

pertumbuhan pergerakan penumpang pesawat udara juga diasumsikan berpengaruh


terhadap kinerja pelayanan penumpang terutama dari aspek kapasitas. Oleh karena itu
dilakukan kajian mengenai kinerja pelayanan penumpang di Bandar Udara dan proyeksi
kapasitas.
Tujuan Penelitian
1. Mengetahui kinerja pelayanan terminal penumpang domestik di Bandar Udara Kelas
1 Utama Juwata Tarakan
2. Mendapatkan proyeksi kapasitas terminal penumpang domestik di Bandara Kelas 1
Utama Juwata Tarakan yang didasarkan pada proyeksi pertumbuhan penumpang
Ruang lingkup kajian
1. Penelitian dilakukan Terminal domestik Bandara Kelas 1 Utama Juwata Tarakan.
2. Kajian dilakukan berdasarkan persepsi pengguna mengenai kinerja pelayanan
terminal penumpang domestik di Bandara Kelas 1 Utama Juwata Tarakan dengan
atribut pelayanan yang terdapat pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 178
tahun 2015.
3. Metode utama yang digunakan adalah metode Quality Function Deployment (QFD)
dengan dasar metode Importance-Performance Analisys (IPA) sebagai masukan
awal.
4. Kapasitas terminal akan dianalisa menggunakan metode yang telah ditetapkan oleh
berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 178 tahun 2015.
5. Proyeksi penumpang domestik di Bandar Udara Kelas I Utama Juwata Tarakan
didasarkan pada proyeksi kependudukan dan proyeksi Produk Domestik Bruto
(PDRB) Kalimantan Utara berdasarkan data penduduk dan PDRB tahun 2007-2013
dan data penumpang domestik 2007-20015 serta data fasilitas pelayanan penumpang
bandar udara
Metode kajian
Kajian ini dilakukan dengan menggunakan metode dengan langkah-langkah
pada diagram alur berikut yang ditampilkan pada Gambar 1.

Gambar 1 Diagram alir kajian

1910
The 19th International Symposium of FSTPT, Islamic University of Indonesia, October 11-13, 2016

Data primer yang diambil adalah persepsi penumpang terhadap tingkat kinerja
dan tingkat kepentingan atribut pelayanan yang tercantum dalam Peraturan Menteri
Perhubungan No. PM 178 tahun 2015. Dan data sekunder yang berupa fasilitas
pelayanan penumpang, pertumbuhan penumpang, kependudukan dan PDRB
Importance-Performance Analysis (IPA)
Kajian dilakukan dengan tahapan awal merata-ratakan setiap atribut baik tingkat
kepentingan maupun tingkat kinerja. Yang kedua adalah merata-ratakan total nilai
kinerja dan total nilai kepentingan. Selanjutnya hasil akan di plotkan kedalam diagram
kartesius dengan sumbu axis adalah kinerja dan ordinat adalah kepentingan. Rata-rata
total kinerja dan rata-rata total kepentingan diplotkan sebagai batas yang membentuk 4
kuadran. Kuadran I menyatakan rata-rata kepentingan tinggi dan kinerja rendah,
kuadran II dengan tingkat kinerja dan kepentingan yang sama-sama tinggi, kuadran III
menyatakan tingkat kinerja dan kepentingan sama-sama rendah. Dan kuadran IV
merupakan area dengan Tingkat kinerja tinggi dan kepentingan rendah. Terlihat pada
Gambar 2:

Sumber : Martilla & James (1997)


Gambar 2 Kuadran IPA
Quality Function Deployment (QFD)
Atribut-Atribut yang terdapat pada kuadran 1 menjadi input pada analisis QFD.
Pada proses analisis QFD didapatkan solusi teknis atau penanganan dari pihak
pengelola untuk memperbaiki kinerja tersebut. Solusi teknis tersebut akan dianalisa
lebih lanjut, sehingga didapatkan prioritas dalam penanganan
Pertumbuhan Penumpang
Pada kajian ini dilakukan pengujian nilai kapasitas yang ditentukan berdasarkan
pertumbuhan jumlah penumpang yang didasarkan pada PDRB dan pertumbuhan
penduduk; serta pertumbuhan yang hanya didasarkan pada pertumbuhan penumpang
Skala Nilai Kapasitas
Analisa kapasitas menurut PM 178 tahun 2015 dihitung dengan dengan rumus
Indikasi Awal Pembangunan, Pendayagunaan, Pengembangan dan pengoperasian
(IAP4) yaitu untuk mengetahui kemampuan terminal menampung penumpang, serta
rumus Standar Luas Terminal Ideal dan Level Of Service untuk mengetahui tingkat
pelayanan terminal. Persamaan-persamaan tersebut yaitu:

(1)

(2)

1911
The 19th International Symposium of FSTPT, Islamic University of Indonesia, October 11-13, 2016

Keterangan:
Luas Operasional = 70 % (minimal) dari luas total terminal setelah dikurangi
20% utilitas
PWS = Penumpang waktu sibuk (Koefisien X Jumlah penumpang
tahunan)
Standar Luas Terminal = 14 pax/m2 (Domestik)
Koefisien PWS = <0,1 juta Pax : 0,2%
0,1-0,499 juta Pax : 0,13%
0,5-0,999 juta Pax : 0,080%
1-9,999 juta Pax : 0,050%

HASIL DAN PEMBAHASAN


Metode IPA
Data yang telah diperoleh selanjutnya dianalisa menggunakan metode
Importance-Performance Analisys dan diplotkan ke dalam diagram kartesius pada
Gambar 3

Sumber : Hasil Analisis


Gambar 3 Hasil Analisis IPA
Keluaran dari analisa IPA adalah atribut-atribut yang telah terkelompokan
menjadi dalam kuadran-kuadran pada diagram kartesius Kinerja-Kepentingan.
Kuadran I (Prioritas Utama)
Disebut juga prioritas utama karena mempunyai tingkat kinerja yang dibawah
rata-rata dan tingkat kepentingan diatas rata-rata
- Waktu tunggu (Antrian) security check menuju ruang tunggu keberangkatan (X1.5)
- Rambu Petunjuk fasilitas dalam terminal domestik (X2.7)
- Informasi angkutan lanjutan pada terminal kedatangan (X2.9)
- Fasilitas Nursery (X3.2)

1912
The 19th International Symposium of FSTPT, Islamic University of Indonesia, October 11-13, 2016

- Ketersediaan Internet/Wifi (X.3.8)


- Fasilitas komputer guna mempermudah pembelian tiket online (X3.9)
- Jumlah tempat duduk di ruang tunggu keberangkatan (X4.1)
- Luas ruang tunggu keberangkatan (X4.2)
- Luas ruang gerak penumpang (X4.5)
Kuadran II (Pertahankan Prestasi)
Atribut-Atribut pada kuadran ini merupakan atribut-atribut yang mempunyai
tingkat kinerja dan tingkat kepentingan yang sama-sama tinggi.
- Waktu Tunggu (antrian) Pemerikasaan Keamanan menuju Check-In (X1.1)
- Waktu proses Pemeriksaan Keamanan menuju check-in (X1.2)
- Waktu Tunggu (antrian) Check-In (X1.3)
- Waktu dalam Proses Pelayanan Check-In (X1.4)
- Waktu dalam Proses security check masuk ruang tunggu (X1.7)
- Pengkondisian suhu ruangan (X2.1)
- Kebersihan terminal (X2.4)
- Informasi audio (X2.5)
- Informasi penerbangan visual (X2.6)
- Kondisi toilet terminal (X2.10)
- Fasilitas bagi penumpang berkebutuhan khusus (X2.11)
- Fasilitas Beribadah (X3.1)
- Fasilitas isi ulang Battery (Laptop, Hanphone, Game dll) (X3.10)
- Luas ruang tunggu kedatangan (X4.3)
- Luas Ruang check-In (X4.4)
Kuadran III (Prioritas Rendah)
Atribut-Atribut pada kuadran ini merupakan atribut-atribut yang mempunyai
tingkat kinerja dan tingkat kepentingan yang sama-sama tinggi.
- Waktu Penyerahan Bagasi pertama saat kedatangan di bandara (X1.7)
- Jumlah Kereta Barang di Terminal (X2.4)
- Fasilitas belanja dalam terminal (X3.3)
- Restoran (X3.4)
- Ruang Merokok/Area Merokok (X3.5)
- Ruang bermain anak (X3.6)
- ATM/Money changer (X3.7)
- Fasilitas Air Minum (X3.11)
Kuadran IV (Cenderung Berlebihan)
Atribut pada kuadran ini dianggap berlebihan dikarenakan mempunyai kinerja
rata-rata yang tinggi, tetapi mempunyai kepentingan rata-rata yang rendah.
- Ruang Tunggu Keberangkatan Eksekutif (X3.11)
- Pengkondisian cahaya ruangan (X2.2)

1913
The 19th International Symposium of FSTPT, Islamic University of Indonesia, October 11-13, 2016

Metode QFD
Atribut-Atribut yang terdapat pada kuadran 1 analisis IPA menjadi input pada
analisis QFD sebagai suara pelanggan dengan langkah-langkah sebagai berikut.
Voice of Costumer.
Kuadran 1 dari metode IPA digunakan sebagai suara konsumen, dimana atribut
pelayanan ini memiliki tingkat kinerja pelayanan rendah tetapi dianggap sangat penting
bagi pengguna jasa terminal penumpang Bandar Udara Kelas 1 Utama Juwata Tarakan.
Planning Matrix
Tahapan-tahapan dalam menyusun Planning Matrix adalah:
- Menentukan nilai Importance of Customer (IoC) yang didapat dari rata-rata
kepentingan per atribut
- Menentukan Customer Satisfaction Performance (CSP) yang didapat dari rata-rata
tingkat kinerja pelayanan
- Menentukan nilai Goal dengan cara mengambil rata-rata tertinggi dari nilai Kinerja
dan Kepentingan
- Menghitung Improvement Ratio (IR) yang merupakan hasil pembagian antara nilai
Goal dengan nilai tingkat kinerja pelayanan
- Menghitung nilai Raw Weight (RW) yang merupakan hasil perkalian antara
Improvement Ratio dengan Goal
- Menentukan nilai Normalized Raw Weight (NRW) dengan cara membagi nilai Raw
Weight dengan total nilai Raw Weight.
Langkah-langkah diatas ditampilkan dalam Tabel 1 berikut:
Tabel 1 Langkah Planning Matrix
X Voice of customer IoC CSP Goal IR RW ∑RW NRW
Waktu Tunggu Pemeriksaan memasuki
1.5 4,238 3,485 4,238 1,166 5,417 0,113
Ruang tunggu Keberangkatan
2.7 Rambu Petunjuk Dalam Terminal 4,298 3,640 4,298 1,181 5,074 0,106
2.9 Informasi Angkutan Lanjutan 4,288 3,423 4,288 1,194 5,456 0,114
Ruang Perawatan Balita Dan Ruang
3.2 4,355 3,598 4,355 1,272 5,139 0,107
Menyusui 47,835
3.8 Ketersediaan Wifi dan Internet 4,238 3,300 4,238 1,284 5,441 0,114
3.9 Fasilitas Pembelian tiket Online 4,250 3,143 4,250 1,243 5,748 0,120
Jumlah Tempat Duduk Di ruang tunggu
4.1 4,455 3,420 4,455 1,278 5,536 0,116
Keberangkatan
4.2 Luas Ruang ruang tunggu Keberangkatan 4,245 3,590 4,245 1,180 5,070 0,106
4.5 Luas Ruang Gerak Penumpang 4,250 3,635 4,250 1,352 4,954 0,104
Sumber : Hasil Analisis

- Mendapatkan respon teknis seperti pada Tabel 2

1914
The 19th International Symposium of FSTPT, Islamic University of Indonesia, October 11-13, 2016

Tabel 2 Respon Teknis


No Item Pertanyaan No Tanggapan /respon pihak pengelola
1 Mengoptimalkan X-ray dan Walk Trough
Waktu Tunggu Pemeriksaan memasuki 2 Penambahan Personil
1.5
Ruang tunggu Keberangkatan Penambahan Peralatan Pemeriksaan dan
3
penunjangnya
Melengkapi kekurangan Rambu dan
2.7 Rambu Petunjuk Dalam Terminal 4
Pembuatan Lay out
Penyesuaian rambu dengan angkutan
2.9 Informasi Angkutan Lanjutan 5
lanjutan
Ruang Perawatan Balita Dan Ruang
3.2 6 Memperjelas petunjuk fasilitas perawatan
Menyusui
Koordinasi dengan pihak provider untuk
3.8 Ketersediaan Wifi dan Internet 7
penambahan kecepatan data
3.9 Fasilitas Pembelian tiket Online 8 Penyediaan komputer oleh pihak Airline
Jumlah Tempat Duduk Di ruang tunggu
4.1 9 Penambahan Penataan ulang Tempat Duduk
Keberangkatan
Penggunaan Ruang yang belum digunakan
Luas Ruang ruang tunggu 10
4.2 untuk sebagai ruang keberangkatan domestik
Keberangkatan
11 Optimalisasi Ruangan
Pemberian Jalur antrian agar tidak
4.5 Luas Ruang Gerak Penumpang 12
mengurangi ruang gerak

Sumber :Hasil analisis Respon Teknis


Merupakan jawaban sebagai solusi penanganan dari voice of cotumer.
- Membuat tabel Matrik hubungan dengan cara menentukan hubungan antara item
pertanyaan dengan solusi penaganan diwakilkan dengan simbol, bobot dan hubungan
berikut: (●),9,sangat kuat; (○), 3 ,sedang; (Δ), 1, lemah; tanpa simbol, 0, tidak ada.
- Menentukan correlation matrix yaitu menentukan hubungan antar solusi teknis dari
permasalahan dengan menggunakan simbol (-) untuk hubungan negative atau tidak
ada hubungan, simbol (+) hubungan positif, dan simbol (++) untuk hubungan sangat
positif
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar House of Quality gambar 4.
c. Membangun Rumah Kualitas
Membangun Rumah kualitas dilakukan dengan cara menggabungkan langkah-
langkah dalam matrik perencanaan sehingga akan diperoleh prioritas berdasarkan nilai
contribution yang disesuaikan dengan raw weight.
Berdasarkan analisis QFD diperoleh prioritas penganan sebagai berikut.
1. Melengkapi rambu yang kurang dan penambahan Lay-out Terminal
2. Menggunakan/Pemberdayaan ruang yang belum digunakan untuk dijadikan ruang
keberangkatan Domestik
3. Optimalisasi Ruangan/penataan ulang
4. Pengaturan ulang dan penambahan jumlah tempat duduk pada ruang keberangkatan
5. Manambahkan personil
6. Rambu dan petunjuk fasilitas Informasi angkutan lanjutan disesuaikan
7. Koordinasi dengan pihak provider internet tentang kualitas internet
8. Penambahan fasilitas pemeriksaan Keamanan dan penunjang
9. Pemasangan jalur antrian terutama di menuju ruang tunggu
10. Memperjelas petunjuk menuju fasilitas perawatan balita dan ibu menyusui
11. Mengoptimalkan dua Walk Trough Metal Detector dan dua X–Ray
12. Anjuran pengadaan computer sebagai fasilitas pembelian tiket Online kepada pihak
Airline

1915
The 19th International Symposium of FSTPT, Islamic University of Indonesia, October 11-13, 2016

Sumber : Hasil Analisis


Gambar 4 hasil analisis Rumah Kualitas
Analisa Pertumbuhan dan Kapasitas
Analisa pertumbuhan dilakukan untuk mendapatkan nilai kapasitas di masa
datang.
Proyeksi
Model pertumbuhan yang digunakan adalah model regresi linear berganda
antara pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan PDRB terhadap pertumbuhan jumlah
penumpang. dalam kajian ini akan dibandingkan dengan model pertumbuhan regresi
berdasarkan waktu. Dengan hasil yang ditampilkan pada Gambar 5.
Dengan model pertumbuhan sebagai berikut
1. Model Pertumbuhan Penumpang berdasarkan PDRB dan Jumlah Penduduk
Yn(Penumpang) = -1205049,072 + 50266,667 XPDRB + 2,306XPenduduk
2. Model Pertumbuhan Penumpang berdasarkan waktu
Yn(Penumpang) = 315988,972+ 88680,9833X3n
dimana:
- Yn(Penumpang) = Proyeksi Jumlah Penumpang di tahun ke n
- Xn(PDRB) = PDRB di Tahun Ke n
- Xn(Penduduk) = Jumlah penduduk di tahun ke n
- n = Proyeksi dimana n=1 adalah tahun 2007

1916
The 19th International Symposium of FSTPT, Islamic University of Indonesia, October 11-13, 2016

Perubahan koefisien PWS

Sumber : Hasil Analisis


Gambar 5 proyeksi pertumbuhan penumpang dan PWS
Pada Gambar 5 ditampilkan proyeksi pertumbuhan penumpang berdasarkan
jumlah penduduk dan PDRB yang diberi notasi angka satu (1) dengan pertumbuhan
berdasarkan waktu yang diberi notasi angka dua (2). Grafik tersebut disandingkan
dengan grafik penumpang waktu sibuk (PWS) sesuai dengan koefisien yang termuat
pada PM 178 tahun 2015.
Skala Nilai Kapasitas
Nilai dari Indikasi Awal Pembangunan, Pendayagunaan dan Pengoperasian
terminal penumpang menunjukan nilai kemampuan terminal dalam menampung jumlah
penumpang waktu sibuk sesuai standar luas terminal.
Pada Gambar 6, ditampilkan grafik nilai IAP4 sudah berada di antara 0,75-0,6
terjadi di tahun 2020-2023 untuk proyeksi 1 dan 2021-2025 pada proyeksi 2. Dan lebih
kecil di tahun berikutnya yaitu dibawah 0,6 yang artinya kapasitas terminal adalah
dibawah 0,6 dari jumlah penumpang waktu sibuk menurut standar.
Pada Gambar 7 ditunjukan proyeksi LOS menunjukan bahwa tahun 2016
untuk proyeksi pertumbuhan penumpang 1, nilai LOS adalah D dan berlanjut sampai
tahun 2018 menjadi E. Tetapi pada proyeksi pertumbuhan penumpang 2, nilai LOS
masih C, dimulai tahun 2017 sampai dengan 2030 akan menjadi D.

1917
The 19th International Symposium of FSTPT, Islamic University of Indonesia, October 11-13, 2016

Terminal Lama Terminal Baru

Indeks IAP$ 0,75

Indeks IAP4 0,6

Sumber : Hasil Analisis


Gambar 6 proyeksi IAP4

Terminal Lama Terminal Baru

Sumber : Hasil Analisis


Gambar 7 proyeksi Level Of Service

1918
The 19th International Symposium of FSTPT, Islamic University of Indonesia, October 11-13, 2016

KESIMPULAN
Berdasarkan kajian yang telah dilakukan di Bandar Udara Kelas 1 Utama
Juwata Tarakan, maka diperoleh hasil:
Kinerja Pelayanan
Kajian IPA
Kinerja pelayanan Terminal penumpang domestik memperoleh nilai 3,354
(skala 1-5), dan termasuk pelayanannya Baik. Adapun atribut yang masuk dalam
kuadran I IPA (perlu ditingkatkan) adalah: X1.5; X2.7; X2.9; X3.2; X3.8; X3.9; X4.1;
X4.2 and X4.5.
Kajian QFD
Hasil Analisis QFD didapatkan prioritas penananganan yaitu: Melengkapi
rambu yang kurang dan penambahan Lay-out Terminal; Pempeberdayaan ruang yang
belum digunakan; Optimalisasi Ruangan; Pengaturan ulang dan penambahan jumlah
tempat duduk pada ruang keberangkatan; Manambahkan personil; Penyesuaian Rambu
dan petunjuk fasilitas Informasi angkutan lanjutan; Koordinasi dengan pihak provider
internet ; Penambahan fasilitas pemeriksaan Keamanan dan penunjang; Pemasangan
jalur antrian; Memperjelas petunjuk menuju fasilitas nursery; Mengoperasikan 2 Walk
Trough Metal Detector dan 2 X–Ray; Anjuran pengadaan fasilitas pembelian tiket
Online kepada pihak Airline.
Proyeksi dan Kapasitas
Berdasarkan proyeksi pertumbuhan penumpang 1 dan 2 maka didapatkan hasil:
IAP4
- IAP4 1 Tahun 2016 = 0,95. Tahun 2020 nilai IAP4 1 = 0,72. Tahun 2024 nilai IAP4
1 = 0,58.
- IAP4 2 di tahun 2016 = 1,02 . 2021 nilai IAP4 = 0,75. Tahun 2026 nilai IAP4 =
0,59.
Level of Service
- LOS 1 mulai tahun 2016=D dan 2028 = E.
- LOS 2 di tahun 2017 sampai 2030 adalah D.

DAFTAR PUSTAKA
Kemenhub, Peraturan Menteri Perhubungan nomor: PM 178 Tahun 2015 tentang
Standar Pelayanan Pengguna Jasa Bandar Udara. Jakarta.
Cohen, Lou, 1995. Quality Function Deployment, How to Make QFD Work for You.
Massachussetts:Addison Wesley Publishing Company.
Martilla, J. , James, J. 1977. Importance-Performance Analysis. The Journal of
Marketing. 41(1) , 77-79
Sukmantoro, Triyono Dwi, 2014, Kajian Rencana Pengoperasian Angkutan Pemadu
Moda Bandar Udara Juwata dan Pelabuhan Tengkayu I Kota Tarakan, Tesis
Program Studi Magister Sistem dan Transportasi Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta.

1919

You might also like