Professional Documents
Culture Documents
Abstrak
Di tengah belum maksimalnya peran Indonesia di Asia Tenggara, ambisi Indonesia
menjadi negara paling berpengaruh di Asia Pasifik diragukan. Dengan permasalahan
tersebut, penelitian ini mengeksplorasi tantangan Indonesia sebagai negara paling
berpengaruh di Asia Pasifik dalam kerangka empat sasaran Visi Indonesia 2045.
Penelitian terdahulu telah banyak mengidentifikasi tantangan regional Indonesia di
Asia Pasifik, namun belum ada penelitian yang mengkategorisasi tantangan tersebut
ke dalam empat sasaran Visi Indonesia 2045 dengan merinci pustaka yang digunakan
dan bagaimana memperoleh sumber pengetahuan tersebut. Konsep Visi Indonesia
2045: Indonesia sebagai Negara Berpengaruh di Asia Pasifik (Kementerian PPN/
Bappenas, 2019) dan Emerging Middle Power pada Tata Pemerintahan Regional
dan Global (Öniş & Kutlay, 2017) digunakan sebagai landasan berpikir. Lebih lanjut,
penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui systematic review yang
mengacu kepada Preferred Reporting for Systematic Review and Meta-Analyses 2020
(PRISMA 2020) dan metode content analysis dengan Atlas.ti 22. Berdasarkan analisis,
penelitian ini menemukan 172 quote yang diinterpretasikan ke dalam 17 faktor
internal dan 31 faktor eksternal menjadi tantangan atas sasaran visi Indonesia 2045:
298 Emerging Middle Power dan Tantangan Perwujudan Visi Indonesia 2045 di Asia Pasifik ...
maksimalisasi kepentingan nasional di Asia Pasifik, membentuk tatanan regional,
menghasilkan gagasan serta tantangan memimpin dan berperan dalam forum kerja
sama. Dua faktor internal—kapasitas militer dan infrastruktur nasional—dan dua faktor
eksternal—kebangkitan Tiongkok dan kompetisi antar great power—adalah faktor yang
mendapatkan banyak highlight. Hal ini mengindikasikan bahwa faktor-faktor tersebut
berdampak luas kepada sasaran atas tercapainya Visi Indonesia 2045 sebagai salah satu
negara paling berpengaruh di Asia Pasifik. Sebagai implikasinya, faktor-faktor tersebut
penting untuk diperhatikan dalam penyusunan strategi dan kebijakan luar negeri di
Indonesia termasuk dalam perumusan peraturan perundang-undangan.
Kata Kunci: Indonesia; Negara Berpengaruh; Asia Pasifik; Visi Indonesia 2045;
Emerging Middle Power
300 Emerging Middle Power dan Tantangan Perwujudan Visi Indonesia 2045 di Asia Pasifik ...
kelompok besar yaitu kelompok proponen meningkatkan statusnya, terdapat risiko, yaitu
dan skeptis. Kelompok proponen beranggapan mengubah order yang telah ada, seperti yang
bahwa adanya langkah yang lebih besar dan sikap dikatakan oleh Shekhar “a particular country’s
asertif Indonesia dalam menyikapi dinamika rise results from changes to the international
politik internasional18, upaya glorifikasi atas system”25. Meskipun peningkatan status
masa lalunya19, adanya komponen material ini tidak diartikan bahwa Indonesia akan
serta rekognisi atas perannya dalam sistem mengubah statusnya secara signifikan sebagai
internasional membuka peluang tersebut20. revisionis.
Sedangkan kelompok skeptis memandang Berdasarkan penjelasan di atas, berbagai
Indonesia kesulitan menaikan pengaruhnya penelitian telah menunjukan bahwa upaya
dikarenakan telah melewatkan kesempatan peningkatan peran dan status Indonesia
Asian Century sebagai pusat geopolitik di Asia Pasifik menghadapi keterbatasan,
hubungan internasional di abad 21 yang berbagai peneliti telah menunjukan kontribusi
seharusnya dimainkannya bersama India dan dalam menganalisis tantangan yang dihadapi
Tiongkok21, kontestasi Amerika Serikat dan Indonesia di Asia Pasifik. Namun, belum ada
Tiongkok di kawasan22, serta ketidakpastian penelitian yang mengidentifikasi tantangan
ekonomi, lemahnya kekuatan militer, kurang regional Indonesia di Asia Pasifik ke dalam
berkembangnya diplomasi, serta ketidakjelasan pengelompokan empat sasaran Visi Indonesia
artikulasi tujuan kebijakan luar negeri23. 2045, “Indonesia sebagai salah satu negara
Peninjauan terhadap penelitian terdahulu berpengaruh di Asia Pasifik”. Identifikasi ini
menunjukan bahwa upaya peningkatan peran bermanfaat baik dari sisi keilmuan maupun
dan status Indonesia di Asia Pasifik menghadapi praktis untuk memperoleh pemahaman
keterbatasan. Pengaruh Indonesia di regional yang holistik atas isu tersebut. Selain itu,
Asia Pasifik telah dibahas dalam body of dari sisi metode, peneliti terdahulu pada
literature. Dalam literature, ditemukan bahwa umumnya melakukan peninjauan pustaka
peningkatan peran dan status Indonesia di Asia namun tidak merinci pustaka yang digunakan
Pasifik menghadapi keterbatasan. Indonesia sebagai sumber pengetahuan dan bagaimana
bahkan cenderung belum memiliki pengaruh memperoleh sumber pengetahuan tersebut.
yang kuat di Asia Tenggara24. Apabila ingin Padahal, dengan merincinya, evaluasi
18 Greg Fealy dan Hugh White, “Indonesia’s ‘great dan klarifikasi terhadap sintesis pustaka
power’aspirations: A critical view.” Asia & the Pacific dapat dinilai relevansinya. Di sisi lain, Visi
Policy Studies 3, no. 1 (2016): 92.
19 Rizky Alif Alvian, Ganesh Cintika Putri, dan Irfan
Indonesia 2045 meskipun hanya sebatas
Ardhani, “Haluan Baru Politik Luar Negeri Indonesia: gagasan dan belum menjadi kebijakan resmi
Perbandingan Diplomasi ‘Middle Power’Susilo Bambang negara, nyatanya telah memainkan peran
Yudhoyono dan Joko Widodo,” Jurnal Hubungan
Internasional 6, no. 2 (2018): 157. penting dalam mempengaruhi kebijakan luar
20 Linda Quayle, “Power and paradox: Indonesia and the negeri Indonesia. Berdasarkan hal tersebut,
‘English School’ concept of great powers,” International
Relations of the Asia-Pacific 13, no. 2 (2013): 322-323. pertanyaan penelitian yang diajukan dalam
21 Mohamad Rosyidin, “Foreign policy in changing global penelitian ini adalah, “bagaimana tantangan
politics: Indonesia’s foreign policy and the quest for
major power status in the Asian Century,” South East yang dihadapi oleh Indonesia dalam
Asia Research 25, no. 2 (2017): 1. mewujudkan Visi Indonesia 2045 sebagai
22 Ann Marie Murphy, “Great power rivalries, domestic
politics and Southeast Asian foreign policy: Exploring salah satu negara paling berpengaruh di Asia
the linkages,” Asian Security 13, no. 3 (2017): 165. Pasifik?”
23 Quayle, "Power and paradox,” 301-330.
24 Ralf Emmers, “Indonesia’s role in ASEAN: A case of 25 Sheskar dalam Awidya Santikajaya. “Indonesia’s
incomplete and sectorial leadership.” The Pacific Review Rise: Seeking Regional and Global Roles,” Bulletin of
27, no. 4 (2014): 543. Indonesian Economic Studies 51, no. 3 (2015): 484.
302 Emerging Middle Power dan Tantangan Perwujudan Visi Indonesia 2045 di Asia Pasifik ...
Economic Cooperation (APEC) ditetapkan atas lebih banyak ruang untuk bermanuver melalui
inisiatif dan sikap Indonesia (norm setting & berbagai instrumen kebijakan28.
norm making), memerankan effective leadership
di ASEAN, pemimpin dan penggerak dalam Middle power sendiri merupakan aktor
isu-isu krusial internasional, seperti hak yang memiliki kemampuan mempengaruhi
asasi manusia, pengungsi, lingkungan hidup kebijakan regional atau global melalui
dan promosi demokrasi, berperan dan agendanya sendiri namun memiliki kekuatan
berpendapat dalam isu dan urusan penting yang terbatas dibandingkan dengan kekuatan
oleh para pelaku hubungan internasional, besar (major power) yang telah ada29. Öniş
serta prakarsa Indonesia diadopsi dalam & Kutlay melihat middle power terdiri atas
resolusi dan kesepakatan internasional. kelompok emerging dan established. Emerging
Sasaran dan strategi pembangunan politik middle power berbeda dengan established middle
luar negeri Indonesia tersebut ditempuh power. Established middle power sering diartikan
melalui milestone transformasi, yang dimulai sebagai katalis untuk mempromosikan liberal
dari Indonesia sebagai middle power (2020- international order dalam membangun pro-status
2030), Indonesia sebagai regional great power coalitions guna menyebarkan norma dan praktik
(2031-2030), persiapan Indonesia menjadi yang telah ada pada regionalnya30. Sedangkan
major/great power (2041-2045), dan Indonesia emerging middle power dapat pula melakukan
sebagai major/great power (2045-2085). Setiap hal tersebut namun ruang geraknya dibatasi
periodesasi memuat milestone atas proses oleh ketidakcukupan pengalaman dan posisi
transformasi Indonesia. Akan tetapi, detail dalam hirarki struktur global yang tidak lebih
milestone ini tidak termasuk dalam ruang lingkup matang dari established middle power31. Selain
pembahasan. Penelitian ini terbatas fokus itu, emerging middle power menghadapi dilema
membahas tantangan atas sasaran Indonesia dari existing International order yang didominasi
menjadi salah satu negara berpengaruh di Asia kekuatan barat32.
Pasifik dengan empat pencerminan yang telah Untuk dapat menjalankan perannya
dijelaskan sebelumnya. secara optimal, emerging middle power perlu
melakukan identifikasi mengenai tantangan
Emerging Middle Power pada Tata Pemerintahan yang dihadapinya. Öniş & Kutlay menjelaskan
Regional dan Global keterbatasan-keterbatasan yang dihadapi
Visi Indonesia 2045 mengandung gagasan emerging middle power pada tatanan regional dan
peningkatan profil Indonesia sebagai emerging global yaitu kemampuan menjadi role model,
middle power. Berbagai penelitian terdahulu kapasitas membangun koalisi, kapasitas tata
telah mengungkap peluang Indonesia dalam kelola dan kemampuan menjaga ekspektasi,
mencapai status tersebut. Öniş & Kutlay dan identifikasi niche area. Penyebab tantangan
menjelaskan emerging middle power mengacu 28 Öniş dan Kutlay, “The dynamics of emerging middle-
kepada negara-negara berkekuatan menengah power influence in regional and global governance,” 3.
(middle power) yang dapat memberikan 29 Wang dan French dalam Öniş dan Kutlay, “The
dynamics of emerging middle-power influence in
kontribusi yang lebih luas kepada tata regional and global governance,” 3.
pemerintahan regional dan global27. Pada 30 Cooper, Higgott, dan Nossal (1993); Ravenhill (1998);
Carr (2014) dalam Öniş dan Kutlay, “The dynamics
tatanan post-hegemonic, middle power memiliki of emerging middle-power influence in regional and
global governance,” 2.
27 Ziya Öniş dan Mustafa Kutlay, “The dynamics of 31 Öniş dan Kutlay, “The dynamics of emerging middle-
emerging middle-power influence in regional and global power,” 2.
governance: the paradoxical case of Turkey,” Australian 32 Öniş and Kutlay, “The dynamics of emerging middle-
Journal of International Affairs 71, no. 2 (2017): 3. power,” 2.
304 Emerging Middle Power dan Tantangan Perwujudan Visi Indonesia 2045 di Asia Pasifik ...
tersebut, ditemukan 691 kata. Selanjutnya, dilakukan melalui interpretasi mencerminkan
kalimat atau paragraf yang terkait dengan apa yang tertulis secara tekstual. Proses ini
kata tersebut dianalisis dan diinterpretasikan menghasilkan code sebagaimana Tabel 2.
ke dalam kategori tantangan atas sasaran Selanjutnya, dilakukan pengelompokan faktor
Visi Indonesia 2045. Interpretasi dilakukan tersebut ke dalam faktor internal dan eksternal
dengan menandai (coding) kalimat atau dan menghasilkan Tabel 3 dan 4.
paragraf yang berkaitan tantangan ke dalam
kategori 1) perwujudan Indonesia sebagai Pembahasan
negara berpengaruh di Asia Pasifik tantangan Penelitian ini menemukan 31 artikel
maksimalisasi kepentingan nasional di Asia ilmiah relevan yang terbit pada tahun 2012
Pasifik; 2) membentuk tatanan regional; 3) sampai dengan 2022. Penelitian ini hanya
menghasilkan gagasan; 4) memimpin dan mengikutsertakan artikel ilmiah yang telah
berperan dalam forum kerja sama. Dalam melalui proses peer reviewed. Penulis, topik, dan
menganalisis, penelitian ini terlebih dahulu sumber jurnal dari 31 artikel ilmiah tersebut
meninjau judul dan topik penelitian sebelum disajikan sebagai berikut:
melakukan interpretasi. Sehingga, sintesis yang
Tabel 1. Daftar Artikel Ilmiah
Penulis (Tahun Artikel Ilmiah
Terbit) Topik Nama Jurnal
Abbondanza Strategi Middle power International Affairs
(2022)
Agastia & Perwita Kebijakan luar negeri dan pertahanan Journal of ASEAN Studies
(2015) Indonesia serta Poros Maritim Dunia
Agastia & Perwita Poros maritim dunia dan Posisi strategis Jurnal Hubungan
(2016) kawasan Indo-Pasifik Internasional
Agastia (2020) Konsepsi peran nasional Indonesia terhadap Asia & the Pacific Policy
konsep Indo-Pasifik Studies
Anwar (2020) Indonesia dan pandangan ASEAN terhadap International Affairs
Indo-Pasifik
Aufiya (2017) Poros Maritim Dunia dan Stabilitas Indo- Andalas Journal of
Pasifik International Studies (AJIS)
Chacko & Willis India, Indonesia, and Indo-Pasifik East Asia
(2018)
Dugis & Keanggotaan Indonesia dan Indian Ocean Rim Journal of Southwest Jiaotong
Wardhani (2020) Association University
Fealy & White Pandangan kritis terhadap aspirasi Indonesia Asia & the Pacific Policy
(2016) sebagai Great Power Studies
Fitriani (2018) Indonesia dan kebangkitan Tiongkok The Pacific Review
Gopal & Imperatif, status dan prospek kerja sama India Quarterly
Alverdian (2021) maritim India dan Indonesia di Kawasan Indo-
Pasifik
Joesoef (2022) Sistem Pertahanan Udara Indonesia dan Indo- Technium Social Sciences
Pasifik Journal
306 Emerging Middle Power dan Tantangan Perwujudan Visi Indonesia 2045 di Asia Pasifik ...
Selanjutnya, teks tersebut dianalisis mendapatkan 59 quote (34,30%), memimpin
dengan menggunakan content analysis pada dan berperan dalam forum kerja sama di
aplikasi Atlas.ti sehingga menghasilkan 172 kawasan mendapatkan 21 quote (12,21%),
quote. Adapun berdasarkan hasil analisis, dan menghasilkan gagasan mendapatkan
tantangan maksimalisasi kepentingan 5 quote (2,91%). Coding dilakukan dengan
nasional di Asia Pasifik mendapatkan 87 memperhatikan judul dan topik dari tiap
quote (50,58%), membentuk tatanan regional artikel ilmiah, dengan hasil sebagai berikut:
308 Emerging Middle Power dan Tantangan Perwujudan Visi Indonesia 2045 di Asia Pasifik ...
Sasaran Indonesia Faktor Penghambat Pengemuka
Konflik di Laut Tiongkok Agastia & Perwita, 2015; Fitriani, 2018;
Selatan Oktaviano, dkk, 2020; Pertiwi, 2020;
Prayoga, 2021; Joesoef, 2022; Nindya &
Abiyya, 2022; Radjendra, dkk, 2022
Kurang berkembangnya kerja Agastia & Perwita, 2016
sama dengan India
Membentuk Tatanan Ancaman keamanan Non Anwar, 2020
Regional tradisional
Belum optimalnya engagement Anwar, 2020; Chacko & Willis, 2018
dengan ASEAN
Belum optimalnya kerja sama Chacko & Willis, 2018
dengan India
Kebangkitan Tiongkok Chacko & Willis, 2018
Inkonsistensi dalam menerje- Quayle, 2017
mahkan eksistensi di Asia Pasifik
Kemampuan mengelola Shekhar dalam Abbondanza, 2016;
perubahan Natalegawa dalam Aufiya, 2017
Kompetisi great power Chacko & Willis, 2018; Quayle, 2017;
Wicaksana, 2022; Agastia, 2020; Anwar, 2020
Konflik di Laut Tiongkok Aufiya, 2017; Chacko & Willis,
Selatan 2018; Mubah, 2019; Novotny dalam
Wicaksana, 2022
Krisis kepercayaan internasional Natalegawa dalam Aufiya, 2017
Rivalitas Tiongkok-AS Mubah, 2019; Quayle, 2017;
Abbondanza 2022; Wicaksana, 2022
Sengketa perbatasan Natalegawa dalam Aufiya, 2017; Mubah,
2019; Anwar, 2020
Memimpin dan Belum optimalnya engagement Fealy & White, 2016
Berperan dalam Forum dengan ASEAN
Kerja Sama di Kawasan
Belum optimalnya kerja sama Gopal & Alverdian, 2021
dengan India
Kebangkitan Tiongkok Karim & Nabila, 2018; Nabbs-Keller, 2020
Kompetisi great power Nabbs-Keller, 2020
Konflik di Laut Tiongkok Selatan Karim & Nabila, 2018
Rivalitas AS-Tiongkok Fealy & White, 2016
Tekanan kapital barat Fealy & White, 2016
Menghasilkan Gagasan Kebangkitan Tiongkok Milner, 2019
Kompetisi great power Milner, 2019; Purnama, 2017
Pengaruh barat Milner, 2019
Sumber: Penulis, diolah dengan Atlas.ti Versi 22
310 Emerging Middle Power dan Tantangan Perwujudan Visi Indonesia 2045 di Asia Pasifik ...
mekanisme regional juga dibatasi ruang hubungannya dengan Jepang yang selama
geraknya dengan kebangkitan Tiongkok46. ini telah terbangun, seperti pada kasus
Tidak hanya bagi Indonesia, eksistensi pembiayaan kereta cepat52.
Tiongkok mendapatkan respon greatpower47. Di tengah tekanan eksternal untuk
Melalui pakta keamanan AUKUS, dilakukan mewujudkan Poros Maritim Dunia, Indonesia
pembendungan dominasi Tiongkok di Asia menghadapi berbagai persoalan internal selain
Pasifik oleh Australia, Amerika Serikat, dan yang telah dibahas sebelumnya. Infrastruktur
Inggris. Di lain pihak, Tiongkok diindikasikan nasional yang mendukung cita-cita negara
melakukan aliansi dengan Rusia dan Iran48. maritim masihlah terbatas53. Meskipun telah
Hal ini mengakibatkan kenaikan tensi dilakukan upaya perbaikan, hal ini belumlah
dinamika keamanan kawasan49. Ancaman optimal akibat terbatasnya anggaran54. Bukan
dan perubahan dinamika keamanan seperti hanya masalah infrastruktur, secara internal,
ini merugikan Indonesia. Sebagai negara yang Indonesia juga mengalami keterbatasan dari
sedang membangun, Indonesia membutuhkan sisi SDM55, kapasitas teknologi nasional56,
dukungan regional yang stabil50. Namun, dan kerentanan sosial57 serta disfungsi politik
Indonesia diyakini dapat menjadi leader dan domestik58. Di lain pihak, kepemimpinan
meraih kepercayaan untuk menengahi konflik kepala negara juga menjadi faktor yang
yang terjadi, terutama dalam rivalitas great penting59.
power51. Politik luar negeri bebas aktif menjadi
keuntungan tersendiri bagi Indonesia dalam Tantangan atas Sasaran Membentuk Tatanan
menjadi penengah. Regional
Meskipun kehadiran Tiongkok dalam Pada sasaran ini, faktor internal berupa
beberapa kasus membawa dampak positif birokrasi yang tidak efisien, isu korupsi,
Indonesia seperti investasi, hubungan kapabilitas militer, kapasitas infrastruktur
ini menimbulkan dilema bagi Indonesia. nasional, kapasitas teknologi nasional, serta
Indonesia bahkan dapat mengorbankan kerentanan sosial dan disfungsi politik
46 Evi Fitriani. “Indonesian perceptions of the rise of domestik. Adapun dari eksternal, faktor
China: Dare you, dare you not,” The Pacific Review 31,
no. 3 (2018): 13. berupa ancaman keamanan non-tradisional,
47 Penny Radjendra, Makarim Wibisono, Joni Mahroza,
dan Zainal Abidin Shabuddin, “Indonesia’s Vision As 52 Karl Yan, “Navigating between China and Japan:
Global Maritime Fulcrum: A Geopolitical Strategy To Indonesia and Economic Hedging,” The Pacific Review
Address Geopolitical Shifts In Indo-Pacific,” Journal of (2021): 2.
Positive School Psychology (2022): 8621. 53 Radjendra, Wibisono, Mahroza, dan Shabuddin,
48 Radjendra, Wibisono, Mahroza, dan Shabuddin, “Indonesia’s Vision As Global Maritime Fulcrum,”
“Indonesia’s Vision As Global Maritime Fulcrum: A 8629.
Geopolitical Strategy To Address Geopolitical Shifts In 54 Radjendra, Wibisono, Mahroza, dan Shabuddin,
Indo-Pacific,” 8621. “Indonesia’s Vision As Global Maritime Fulcrum,”
49 Annisa Putri Nindya dan Rifqy Alief Abiyya. “Pengaruh 8629.
AUKUS terhadap Stabilitas Indo-Pasifik dan Sikap 55 Sukmawani Bela Pertiwi, “Repositioning Indonesia in
Indonesia [The Influence of AUKUS to Indo-Pacific the changing maritime landscape of the Indo-Pacific
Regional Stability and Indonesia’s Stance]”. Jurnal region,” Global: Jurnal Politik Internasional 22, no. 1
Politica Dinamika Masalah Politik Dalam Negeri dan (2020), 5.
Hubungan Internasional 13, no. 1 (2022): 67. 56 Shekhar dalam Gabriele Abbondanza, "Whither the
50 Devindra Oktaviano, Jonni Mahroza, dan Helda Indo-Pacific? Middle power strategies from Australia,
Risman. “Indonesia defense strategy towards Indo- South Korea and Indonesia," International Affairs 98,
Pacific (Case Study: The ASEAN outlook on the Indo- no. 2 (2022): 416.
Pacific),” International Affairs and Global Strategy 80 57 Shekhar dalam Abbondanza, "Whither the Indo-
(2020): 21. Pacific?," 416.
51 Aisyah Dwi Qudsiati dan Badrus Sholeh, “The Role 58 Abbondanza, "Whither the Indo-Pacific?,", 416.
Analysis of Indonesia’s Policy Strategy on Indo-Pacific,” 59 Quayle, “Indonesia, the ASEAN socio-cultural
Journal of Diplomacy and International Studies 3, no. 01 community, and the contingent profile of regional
(2020): 43. ‘great-power management,” 1.
312 Emerging Middle Power dan Tantangan Perwujudan Visi Indonesia 2045 di Asia Pasifik ...
Poros Maritim Dunia. Akan tetapi, untuk merangkul komunitas internasional, daripada
merealisasikannya, Indonesia masih semata membela kepentingan nasionalnya
menghadapi tantangan internal seperti sendiri79.
korupsi, birokrasi yang tidak efisien, dan Akan tetapi seperti tantangan pada sasaran
masalah infrastruktur nasional74, serta lainnya, kompetisi great power80 dan rivalitas
terbatasnya kapasitas peralatan militer Amerika Serikat dan Tiongkok81 menyulitkan
angkatan laut75. Upaya membentuk tatanan Indonesia saat berperan dan forum kerja sama
regional demi mewujudkan kepentingan kawasan, termasuk di ASEAN82. Belum lagi,
nasional ini semakin sulit ketika Indonesia tekanan kapital juga mempersulit ruang gerak
harus menghadapi non-traditional issue yang Indonesia dalam memimpin83. Indonesia
semakin berkembang76. diharapkan mampu memainkan peran
strategis di Kawasan Hindia bersama India,
Tantangan atas Sasaran Memimpin dan dikarenakan adanya kekosongan kekuasaan
Berperan dalam Forum Kerja Sama di Kawasan di wilayah tersebut. Akan tetapi, engagement
Pada sasaran ini, Indonesia menghadapi Indonesia dengan India untuk memimpin
tantangan dari internal berupa isu korupsi, kawasan tersebut masih terbatas84. Hal ini
kapasitas diplomatik, kapasitas infrastruktur juga mungkin terkait dengan kecenderungan
nasional, keterbatasan kapasitas militer, ego Indonesia untuk memimpin kawasan85.
lemahnya institusi hukum, dan rendahnya Indonesia masih fokus untuk menyelesaikan
ambisi internal. Dari eksternal, hambatan yang berbagai masalah internalnya seperi korupsi,
dihadapi berupa belum optimalnya engagement rendahnya kapasitas infrastruktur nasional,
dengan ASEAN dan kerja sama dengan India, dan lemahnya institusi hukum serta
kebangkitan Tiongkok, kompetisi great power, militer86. Selain itu, kemampuan Indonesia
konflik di Laut Tiongkok Selatan, rivalitas AS- memimpin dan berperan dalam forum kerja
Tiongkok, dan tekanan kapital barat. sama di kawasan juga dibatasi oleh kapasitas
Indonesia selama ini berperan dalam diplomatiknya yang belum optimal87.
memainkan pengaruhnya pada berbagai forum
seperti ASEAN dan G-20. Di level ASEAN, Tantangan atas Sasaran Menghasilkan Gagasan
Indonesia telah berupaya menjadi penyelesai Pada sasaran ini, Indonesia menghadapi
konflik seperti antara Thailand-Kamboja pada tiga faktor penghambat dari eksternal. Ketiga
tahun 2011 lalu77. Indonesia juga berusaha faktor tersebut yaitu kebangkitan Tiongkok,
menengahi konflik di Laut Tiongkok Selatan kompetisi great power, dan pengaruh barat.
dengan menjalin keterikatan formal dengan Selama ini, proses menghasilkan gagasan oleh
Tiongkok78. Pada forum G-20, Indonesia Indonesia banyak dipengaruhi ketiga faktor
telah menampilkan diri sebagai negara yang 79 Karim dan Nabila, “Role Conception of the Asia-
Pacific Middle Powers,” 11.
74 Joko Widodo dalam Greg Fealy dan Hugh White, 80 Greta Nabbs-Keller, “ASEAN centrality and Indonesian
“Indonesia’s ‘great power aspirations: A critical view,” leadership in a contested Indo-Pacific order,” Security
Asia & the Pacific Policy Studies 3, no. 1 (2016): 93. Challenges 16, no. 3 (2020): 21.
75 Aufiya, “Indonesia’s global maritime fulcrum,” 149. 81 Fealy dan White, “Indonesia’s ‘great power’aspirations,” 94.
76 Anwar, "Indonesia and the ASEAN outlook on the Indo- 82 Fealy dan White, “Indonesia’s ‘great power’aspirations,” 94
Pacific,” 118. 83 Fealy dan White, “Indonesia’s ‘great power’aspirations,” 94.
77 Moch Faisal Karim dan Rona Nabila, “Role Conception 84 Fealy dan White, “Indonesia’s ‘great power’aspirations,” 94
of the Asia-Pacific Middle Powers: Comparative 85 Acharya dalam Mohamad Rosyidin, "The Moment of
Analysis of Indonesia, South Korea, Australia and a Rising Power: Indonesia’s Foreign Policy Activism,
Vietnam,” Journal of Asian Security and International 2004-2014," Mandala: Jurnal Ilmu Hubungan Internasional
Affairs (2022), 11. 4, no. 1 (2021): 4.
78 Karim dan Nabila, “Role Conception of the Asia- 86 Fealy dan White, “Indonesia’s ‘great power’aspirations,” 93.
Pacific Middle Powers,” 11. 87 Fealy dan White, “Indonesia’s ‘great power’aspirations,” 93.
314 Emerging Middle Power dan Tantangan Perwujudan Visi Indonesia 2045 di Asia Pasifik ...
memimpin dan berperan dalam forum kerja emerging middle power dalam dilemanya
sama di kawasan. Akan tetapi, sebagaimana menghadapi existing International order. Sebagai
yang dikonseptualisasikan oleh Öniş & Kutlay emerging middle power, tantangan Indonesia
(2017), sebagai emerging middle power, Indonesia dapat diidentifikasikan dengan melakukan
menghadapi dilema berupa tantangan kategorisasi ke dalam empat sasaran Visi
internal dan eksternal dalam merespon existing Indonesia 2045. Akan tetapi, dalam penelitian
international order. ini, terdapat dua agenda penelitian yang perlu
Dengan menggunakan systematic review dilakukan oleh peneliti berikutnya. Pertama,
yang mengacu kepada PRISMA 2020 dan pembahasan mengenai pengaruh Indonesia
analisis konten tekstual dengan Atlas.ti dalam memberikan kontribusi kepada tatanan
terhadap 31 Artikel Ilmiah, penelitian ini keamanan regional melalui generating ideas.
menemukan 172 quote yang diinterpretasikan Kedua, memperkaya pembahasan mengenai
ke dalam 17 faktor internal dan 31 faktor faktor internal yang menjadi penghambatan
eksternal pada empat tantangan sasaran perwujudan Indonesia sebagai salah satu
Indonesia sebagai rising power. Faktor-faktor negara paling berpengaruh di Asia Pasifik,
ini diharapkan menjadi input bagi para elit seperti masalah korupsi. Kedua topik masih
dalam merumuskan strategi dan kebijakan dibahas terbatas dalam body of literature. Kedua
luar negeri Indonesia dalam mewujudkan Visi agenda penelitian ini diharapkan memperkaya
Indonesia 2045: Indonesia sebagai salah satu diskursus mengenai pengaruh Indonesia
negara berpengaruh di Asia Pasifik. Selain itu, di Asia Pasifik sebagai emerging middle power
penemuan atas faktor-faktor ini diharapkan dalam kerangka Visi Indonesia 2045.
menyempurnakan pemahaman mengenai
tantangan perwujudan Visi Indonesia 2045. DAFTAR PUSTAKA
Penelitian ini menemukan dua faktor
internal dan eksternal yang menjadi highlight Abbondanza, Gabriele. “Whither the Indo-Pacific?
selama proses analisis. Faktor internal yaitu Middle power strategies from Australia, South
keterbatasan kapasitas militer dan infrastruktur Korea and Indonesia.” International Affairs 98,
nasional. Sedangkan kebangkitan Tiongkok no. 2 (2022): 403-421.
dan kompetisi antar great power menjadi faktor
eksternal yang membatasi manuver Indonesia Agastia, I. G. B. D., dan Anak Agung Banyu
sebagai rising power di kawasan Asia Pasifik. Perwita, “Jokowi’s Maritime Axis: Change
Kedua faktor mendapatkan atensi luas dari and Continuity of Indonesia’s Role in
penelitian terdahulu sehingga diindikasikan Indo-Pacific” Journal of ASEAN Studies 3,
penting untuk diperhatikan, terutama dalam no. 1 (2015): 32-41.
penyusunan strategi dan kebijakan luar Agastia, I. Gusti Bagus Dharma, dan Anak Agung
negeri termasuk dalam perumusan peraturan Banyu Perwita. “Indonesia’s maritime axis and
perundang-undangan. Lebih lanjut, terdapat the security of Sea Lanes of Communications
dua potensi cara yang dapat dilakukan (SLOCs) in the Indo-Pacific.” Jurnal Hubungan
Indonesia dalam menaikan pengaruhnya di Internasional 5, no. 1 (2016): 10-21.
Asia Pasifik yaitu dengan memainkan peran
Agastia, I. Gusti Bagus Dharma.
yang lebih strategis di ASEAN dan IORA.
“Understanding Indonesia’s role in the
Secara akademik, faktor-faktor yang
‘ASEAN Outlook on the Indo‐Pacific’: A
ditemukan dalam penelitian memperkaya
role theory approach.” Asia & the Pacific
diskursus mengenai tantangan yang dihadapi
Policy Studies 7, no. 3 (2020): 293-305.
316 Emerging Middle Power dan Tantangan Perwujudan Visi Indonesia 2045 di Asia Pasifik ...
Karim, Moch Faisal. “Middle power, status- Nabbs-Keller, Greta. “ASEAN centrality and
seeking and role conceptions: the cases of Indonesian leadership in a contested Indo-
Indonesia and South Korea.” Australian Pacific order.” Security Challenges 16, no. 3
Journal of International Affairs 72, no. 4 (2020): 21-26.
(2018): 343-363. Nindya, Annisa Putri, dan Rifqy Alief Abiyya.
Karim, Moch Faisal, dan Rona Nabila. “Pengaruh AUKUS terhadap Stabilitas
“Role Conception of the Asia-Pacific Indo-Pasifik dan Sikap Indonesia [The
Middle Powers: Comparative Analysis of Influence of AUKUS to Indo-Pacific
Indonesia, South Korea, Australia and Regional Stability and Indonesia’s
Vietnam.” Journal of Asian Security and Stance]”. Jurnal Politica Dinamika Masalah
International Affairs 9, no. 2 (2022): 231- Politik Dalam Negeri dan Hubungan
254. Internasional 13, no. 1 (2022): 67-84.
Kementerian PPN/Bappenas. “Background Oktaviano, Devindra, Jonni Mahroza, dan
Study Visi Indonesia 2045.” Kementerian Helda Risman. “Indonesia defense
PPN/Bappenas, 2019. Diakses 14 Juli strategy towards Indo-Pacific (Case
2022. https://perpustakaan.bappenas. Study: The ASEAN outlook on the Indo-
go.id/e-library/file_upload/koleksi/ Pacific).” International Affairs and Global
migrasi-data-publikasi/file/Policy_Paper/ Strategy 80 (2020): 21-29.
Dokumen%20lengkap%202045_final. Öniş, Ziya, dan Mustafa Kutlay. “The dynamics of
pdf emerging middle-power influence in regional
Kurniawan, Yandry. The politics of securitization and global governance: the paradoxical case
in democratic Indonesia. Swiss: Springer of Turkey.” Australian Journal of International
International Publishing, 2018. Affairs 71, no. 2 (2017): 164-183.
Milner, Anthony. “Repositioning Indonesia: Page, Matthew J., Joanne E. McKenzie, Patrick
thoughts on the Indo-Pacific.” Journal of M. Bossuyt, Isabelle Boutron, Tammy C.
ASEAN Studies 7, no. 1 (2019): 58-72. Hoffmann, Cynthia D. Mulrow, Larissa
Mubah, A. Safril. “Indonesia’s Double Hedging Shamseer dkk. “The PRISMA 2020
Strategy toward the United States–China statement: an updated guideline for
Competition: Shaping Regional Order in reporting systematic reviews.” Systematic
the Indo-Pacific?.” Issues & Studies 55, no. reviews 10, no. 1 (2021): 1-11.
04 (2019): 1940007. Pertiwi, Sukmawani Bela. “Repositioning
Murphy, Ann Marie. “Great power rivalries, Indonesia in the changing maritime landscape
domestic politics and Southeast Asian of the Indo-Pacific region.” Global: Jurnal
foreign policy: Exploring the linkages.” Politik Internasional 22, no. 1 (2020): 1-25.
Asian Security 13, no. 3 (2017): 165-182. Prayoga, Adhit, Jonni Mahroza, dan Surryanto
Mustari, Basri, Supartono, dan Rayanda Djoko Waluyo. “Indonesian Defense
Barnas. Strategi pertahanan laut nusantara Strategy to Encounter Challenges in the
dalam mewujudkan indonesia sebagai Indo-Pacific (Case Study: Hegemonic War
poros maritim dunia. Strategi Perang of China and the United States of America
Semesta 4, no. 2 (2018):17-36. in the South China Sea).” International
Journal of Social Science and Human Research
4, no. 10 (2021): 2880-2889.
318 Emerging Middle Power dan Tantangan Perwujudan Visi Indonesia 2045 di Asia Pasifik ...