Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat adalah melalui
penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan
pendekatan keluarga. Indikatornya adalah anggota keluarga
tidak ada yang merokok. Merokok di dalam rumah masih
merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di
Kabupaten Deli Serdang. Hasil survei pendahuluan yang
dilakukan 30 kepala keluarga yang bekerja sebagai petani
How to cite: Siburian, Toman Devita Sari, et. al. (2021) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku
Merokok Di Dalam Rumah Pada Petani Sawah Di Kabupaten Deli Serdang. Jurnal Health Sains 2(4).
http://jurnal.healthsains.co.id/index.php/jhs/article/view/144
E-ISSN: 2723-6927
Published by: Ridwan Institute
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Merokok Di Dalam Rumah pada Petani
Sawah Di Kabupaten Deli Serdang
dewasa. Ketika dewasa yang tidak perokok keperluan hidup kesehariannya makin tinggi
bila terpapar maka meningkatkan bahaya dan umumnya petani sawah memiliki
berbagai jenis kanker (Kemenkes, 2011). kebiasaan merokok setiap hari. Hal ini
Penggunaan tembakau juga menaikan menimbulkan resiko terhadap petani sawah
kesenjangan pada kesehatan dan ekonomi, di jika mengalami sakit akan menimbulkan
mana yang paling terdampak adalah berupa beban ekonomi yang semakin berat
kelompok masyarakat berpendapatan rendah. bagi keluarga.
Masyarakat miskin menanggung beban paling Pengetahuan petani sawah akan
besar akibat penyakit dan kematian akibat bahaya merokok di dalam rumah masih
penggunaan tembakau dikarenakan oleh kurang, mereka menganggap merokok di
kurangnya sumber daya untuk perawatan dalam rumah hanya merugikan diri sendiri
kesehatan jika kepala keluarga sakit dan padahal asap yang dihasilkan oleh rokok
mengalami kematian prematur maka akan dapat dihirup oleh anggota keluarga yang
berdampak pada seluruh keluarga, terutama dapat membahayakan kesehatan perokok dan
anak-anak. keluarganya. Hal tersebut sesuai dengan hasil
Tercatat 55,07 persen rumah tangga penelitian yang dilaksanakan (Trisnowati &
yang mengimplementasikan PHBS di Daduk, 2017) dengan judul penelitian
Sumatera Utara. Kabupaten Deli Serdang Hubungan Pengetahuan dan Sikap terhadap
menempati posisi 19 terendah dari 33 PHBS di Rumah Tangga dengan Perilaku
kabupaten atau kota yang ada di Sumatera Merokok Dalam Rumah Kepala Rumah
Utara (Sumut, 2018). Menurut data sekunder Tangga di Dusun Karangnongko Yogyakarta
persentase rumah tangga ber-PHBS di menunjukkan ada hubungan pengetahuan dan
Kabupaten Deli Serdang pada tahun 2018 sikap terhadap PHBS rumah tangga dengan
berdasarkan rumah tangga yang dipantau dari perilaku merokok dalam rumah dengan p
305.111 rumah tangga terdapat 69 persen value masing-masing 0,000 dan 0,004 (p <
rumah tangga sudah mengimplementasikan 0,005).
PHBS. Indikator PHBS terendah yaitu tidak Mereka belum berhenti melakukan
merokok di dalam rumah 21 persen (Profil tindakan merokok disebabkan tidak ada
Kesehatan Kabupaten Deli Serdang, 2019). kemauan sedikit pun untuk menghentikan
Berdasarkan survei pendahuluan yang tindakan merokok. Merokok dikalangan
dilakukan terhadap 30 kepala keluarga yang petani sawah dilakukan pada saat santai
bekerja sebagai petani sawah di Kabupaten setelah seharian bekerja di sawah hal itu
Deli Serdang terdapat 26 kepala rumah dimaksudkan untuk melepas lelah. Mereka
tangga (87 persen) masih merokok di dalam merokok hingga saat ini karena sudah
rumah. Mereka mengatakan sejak remaja ketergantungan dengan rokok. Masih
sudah merokok dan mampu menghabiskan 1 kurangnya dukungan istri kepada perokok
bungkus rokok (8-12 batang) per hari dan dikarenakan merokok sudah menjadi
mereka membeli rokok per batang yang kebiasaan sehingga menggangap merokok
mereka beli di warung sekitar rumah mereka. adalah hal yang biasa. Berdasarkan penelitian
Pendapatan mereka paling sedikitnya Rp (Sutikno, 2018) dengan judul penelitian
1.800.000 rupiah per bulan, pengeluaran rata- Dukungan Istri dengan Perilaku Merokok
rata per bulan untuk kebutuhan makan sehari- Suami di Desa Ngujung Kecamatan Maospati
hari sebesar Rp 1.050.000 dan pengeluaran Kabupaten Magetan menunjukkan ada
tembakau sebesar Rp 360.000. Masih hubungan dukungan istri dengan perilaku
rendahnya pendapatan yang diperoleh petani merokok suami dengan uji Rank Spearman
sawah ditambah biaya untuk mencukupi didapatkan nilai p=0,013 (p < 0,05).
Scholar
Copyright holder :
Toman Devita Sari Siburian, Ida Yustina dan Juanita (2021)