You are on page 1of 11

Jurnal Health Sains: p–ISSN: 2723-4339 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 2, No. 4, April 2021

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MEROKOK DI


DALAM RUMAH PADA PETANI SAWAH DI KABUPATEN DELI SERDANG

Toman Devita Sari Siburian, Ida Yustina dan Juanita


Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
Email: tomandevita@gmail.com, idayust@yahoo.com dan joean_ita@yahoo.com

ARTIKEL INFO ABSTRACT


Tanggal diterima: 5 April 2021 One of the government's efforts to increase public health
Tanggal revisi: 15 April 2021 standard is by organizing Healthy Indonesia Program with
Tanggal yang disetujui: 25 family approach. The indicator is that no one of the family
April 2021 members smoke. Smoking inside a house in Deli Serdang
Keywords: Regency is one of the public health problems. The result of
smoking inside the houses; the preliminary survey in 30 families who were wet rice
knowledge field farmers in Deli Serdang Regency showed that 87% of
them smoked inside the their houses. The objective of the
research was to analyze the relation of predisposing factors
(knowledge, attitude) and reinforcing factors (the role of
health care providers and wives’ support) with smoking
behavior inside the house of wet rice field farmers. The
research used survey method with cross sectional design.
The samples were 106 wet rice field farmers, taken by using
simple random sampling technique. The data were gathered
by using questionnaires and analyzed by using univariate
analysis and bivariate analysis with chi square test. The
result of the research showed that there was the relation of
knowledge, attitude, the role of health care providers, and
wives’ support with the behavior of smoking inside the
houses of wet rice field farmers. It is recommended that the
Health Agency of Deli Serdang Regency make a policy of
no smoking area houses and create special corners for
smokers. The health care providers at the puskesmas should
do health promotion to increase people’s knowledge and
attitude of wet rice field farmers and empower their wives
in preventing their husbands from smoking inside their
houses; they have to smoke outside their houses.

ABSTRAK
Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat adalah melalui
penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan
pendekatan keluarga. Indikatornya adalah anggota keluarga
tidak ada yang merokok. Merokok di dalam rumah masih
merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di
Kabupaten Deli Serdang. Hasil survei pendahuluan yang
dilakukan 30 kepala keluarga yang bekerja sebagai petani
How to cite: Siburian, Toman Devita Sari, et. al. (2021) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku
Merokok Di Dalam Rumah Pada Petani Sawah Di Kabupaten Deli Serdang. Jurnal Health Sains 2(4).
http://jurnal.healthsains.co.id/index.php/jhs/article/view/144
E-ISSN: 2723-6927
Published by: Ridwan Institute
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Merokok Di Dalam Rumah pada Petani
Sawah Di Kabupaten Deli Serdang

sawah di Kabupaten Deli Serdang menunjukkan sebanyak


87 persen masih merokok di dalam rumah. Tujuan
penelitian ini untuk menganalisis hubungan faktor
predisposisi (pengetahuan, sikap) dan faktor pendorong
(peran tenaga kesehatan dan dukungan istri) dengan
perilaku merokok di dalam rumah pada petani sawah. Jenis
penelitian adalah survei dengan pendekatan cross sectional.
Jumlah sampel sebanyak 106 kepala keluarga yang bekerja
sebagai petani sawah dengan pengambilan sampel
menggunakan sample random sampling. Pengumpulan data
diperoleh melalui kuesioner. Analisis data dilakukan
dengan menggunakan univariat dan bivariat dengan uji chi-
square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
hubungan pengetahuan, sikap, peran tenaga kesehatan dan
dukungan istri dengan perilaku merokok di dalam rumah
pada petani sawah. Disarankan kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten Deli Serdang membuat kebijakan rumah bebas
asap rokok dan membuat pojok merokok di tempat-tempat
tertentu. Kepada tenaga kesehatan di puskesmas agar
melakukan promosi kesehatan untuk meningkatkan
pengetahuan dan sikap petani sawah, memberdayakan istri
dalam mencegah tindakan merokok di dalam rumah.
Kata Kunci: Kepada istri diharapkan mengingatkan suaminya yang
merokok di dalam rumah; masih merokok di dalam rumah untuk merokok di luar
pengetahuan rumah.

Pendahuluan keluarga dan masyarakat supaya berperilaku


Penyakit Tidak Menular (PTM) hidup bersih dan sehat (PHBS).
merupakan salah satu masalah kesehatan Program Indonesia Sehat dengan
global dimana setiap tahun kejadiannya Pendekatan Keluarga dirumuskan dua belas
meningkat. PTM menyebabkan 71 persen indikator utama status kesehatan dalam
kematian secara global. Salah satu penyebab sebuah keluarga, salah satu indikatornya ialah
PTM ialah merokok dan terpapar asap rokok. tidak ada anggota keluarga yang merokok
Setiap tahun, sekitar 8 juta orang mengalami (Permenkes RI Nomor 39 Tahun 2016). Data
kematian akibat penggunaan tembakau. Riskesdas pada tahun 2018 menjelaskan
Tembakau juga bisa menyebabkan kematian prevalensi merokok lingkup nasional yaitu
bagi yang bukan perokok. Asap tembakau 24,3 persen. Prevalensi merokok berdasarkan
memiliki kontribusi pada penyakit kanker, jenis kelamin sebesar 47,3 persen pada laki-
jantung, dan lainnya, menyebabkan 1,2 juta laki dan 1,2 persen pada perempuan.
kematian tambahan setiap tahunnya Mengutip laporan GYTS Indonesia
(Organization, 2019). tahun 2014 terdapat 61,4 juta pengguna
Berdasarkan Riskesdas tahun 2013 dan tembakau saat ini dan sebesar 57,3% orang
2018 adanya peningkatan prevalensi PTM terpapar asap rokok di dalam rumah
misalnya jantung, kanker dan stroke. Masalah (Organization, 2019). Anak yang terpapar
kesehatan yang ada saat ini karena perilaku asap rokok akan meningkatkan risiko
hidup tidak sehat. Hal ini dapat dicegah pneumonia, asma, bronkitis, infeksi telinga
dengan memprioritaskan upaya preventif dan tengah, dan gangguan pertumbuhan paru-
promotif untuk meningkatkan kemandirian paru. Gangguan kesehatan secara dini
mengakibatkan gangguan kesehatan pada saat
Jurnal Health Sains, Vol 2, No 4, April 2021 577
Toman Devita Sari Siburian, Ida Yustina dan Juanita

dewasa. Ketika dewasa yang tidak perokok keperluan hidup kesehariannya makin tinggi
bila terpapar maka meningkatkan bahaya dan umumnya petani sawah memiliki
berbagai jenis kanker (Kemenkes, 2011). kebiasaan merokok setiap hari. Hal ini
Penggunaan tembakau juga menaikan menimbulkan resiko terhadap petani sawah
kesenjangan pada kesehatan dan ekonomi, di jika mengalami sakit akan menimbulkan
mana yang paling terdampak adalah berupa beban ekonomi yang semakin berat
kelompok masyarakat berpendapatan rendah. bagi keluarga.
Masyarakat miskin menanggung beban paling Pengetahuan petani sawah akan
besar akibat penyakit dan kematian akibat bahaya merokok di dalam rumah masih
penggunaan tembakau dikarenakan oleh kurang, mereka menganggap merokok di
kurangnya sumber daya untuk perawatan dalam rumah hanya merugikan diri sendiri
kesehatan jika kepala keluarga sakit dan padahal asap yang dihasilkan oleh rokok
mengalami kematian prematur maka akan dapat dihirup oleh anggota keluarga yang
berdampak pada seluruh keluarga, terutama dapat membahayakan kesehatan perokok dan
anak-anak. keluarganya. Hal tersebut sesuai dengan hasil
Tercatat 55,07 persen rumah tangga penelitian yang dilaksanakan (Trisnowati &
yang mengimplementasikan PHBS di Daduk, 2017) dengan judul penelitian
Sumatera Utara. Kabupaten Deli Serdang Hubungan Pengetahuan dan Sikap terhadap
menempati posisi 19 terendah dari 33 PHBS di Rumah Tangga dengan Perilaku
kabupaten atau kota yang ada di Sumatera Merokok Dalam Rumah Kepala Rumah
Utara (Sumut, 2018). Menurut data sekunder Tangga di Dusun Karangnongko Yogyakarta
persentase rumah tangga ber-PHBS di menunjukkan ada hubungan pengetahuan dan
Kabupaten Deli Serdang pada tahun 2018 sikap terhadap PHBS rumah tangga dengan
berdasarkan rumah tangga yang dipantau dari perilaku merokok dalam rumah dengan p
305.111 rumah tangga terdapat 69 persen value masing-masing 0,000 dan 0,004 (p <
rumah tangga sudah mengimplementasikan 0,005).
PHBS. Indikator PHBS terendah yaitu tidak Mereka belum berhenti melakukan
merokok di dalam rumah 21 persen (Profil tindakan merokok disebabkan tidak ada
Kesehatan Kabupaten Deli Serdang, 2019). kemauan sedikit pun untuk menghentikan
Berdasarkan survei pendahuluan yang tindakan merokok. Merokok dikalangan
dilakukan terhadap 30 kepala keluarga yang petani sawah dilakukan pada saat santai
bekerja sebagai petani sawah di Kabupaten setelah seharian bekerja di sawah hal itu
Deli Serdang terdapat 26 kepala rumah dimaksudkan untuk melepas lelah. Mereka
tangga (87 persen) masih merokok di dalam merokok hingga saat ini karena sudah
rumah. Mereka mengatakan sejak remaja ketergantungan dengan rokok. Masih
sudah merokok dan mampu menghabiskan 1 kurangnya dukungan istri kepada perokok
bungkus rokok (8-12 batang) per hari dan dikarenakan merokok sudah menjadi
mereka membeli rokok per batang yang kebiasaan sehingga menggangap merokok
mereka beli di warung sekitar rumah mereka. adalah hal yang biasa. Berdasarkan penelitian
Pendapatan mereka paling sedikitnya Rp (Sutikno, 2018) dengan judul penelitian
1.800.000 rupiah per bulan, pengeluaran rata- Dukungan Istri dengan Perilaku Merokok
rata per bulan untuk kebutuhan makan sehari- Suami di Desa Ngujung Kecamatan Maospati
hari sebesar Rp 1.050.000 dan pengeluaran Kabupaten Magetan menunjukkan ada
tembakau sebesar Rp 360.000. Masih hubungan dukungan istri dengan perilaku
rendahnya pendapatan yang diperoleh petani merokok suami dengan uji Rank Spearman
sawah ditambah biaya untuk mencukupi didapatkan nilai p=0,013 (p < 0,05).

578 Jurnal Health Sains, Vol 2, No 4, April 2021


Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Merokok Di Dalam Rumah Pada Petani
Sawah Di Kabupaten Deli Serdang

Masih tingginya perilaku merokok di didapatkan sampel sebesar 106 responden.


dalam rumah berdasarkan data PHBS di Besar sampel untuk setiap kecamatan,
Kabupaten Deli Serdang diduga ada ditentukan dengan teknik sampel alokasi
kaitannya dengan peran tenaga kesehatan proporsional random sampling. Teknik untuk
kurang optimal. Hal ini sejalan dengan pengambilan sampel dilakukan dengan teknik
penelitian (Daroji dkk, 2011) dengan judul simple random sampling.
penelitian Peran Petugas Puskesmas dalam Kriteria inklusi dalam penelitian ini
Promosi Kesehatan Berhenti Merokok pada adalah 1) Kepala keluarga yang bekerja
Pasien dan Masyarakat menjelaskan bahwa sebagai petani sawah, 2) Kepala keluarga
peran staff puskesmas dalam mempromosikan perokok aktif 3) Bersedia menjadi responden
menghentikan aktivitas merokok belum penelitian. Kriteria eksklusi yakni
optimal karena kompetensi yang terbatas, menghilangkan atau mengeluarkan subjek
kendala internal dan eksternal dan penelitian yang tidak memenuhi kriteria
kepercayaan buruk terhadap kesuksesan. inklusi.
Petani sawah yang masih merokok di Variabel independen dalam penelitian
dalam rumah menyebabkan petani sawah dan ini faktor predisposisi (pengetahuan dan
keluarganya akan berisiko jangka panjang sikap), faktor pendorong (peran tenaga
mengalami masalah kesehatan yang kesehatan dan dukungan istri). Variabel
disebabkan asap rokok yang akan dependen dalam penelitian ini yaitu perilaku
berimplikasi pada terjadinya angka kesakitan merokok di dalam rumah. Pengumpulan data
dan kematian. Berdasarkan hasil wawancara diperoleh dari responden (sampel) secara
belum ada aturan mengenai larangan merokok langsung melalui wawancara dengan
di dalam rumah. responden, berpedoman pada kuesioner yang
Penelitian ini bertujuan untuk telah disusun. Analisis data dilakukan dengan
menganalisis hubungan faktor predisposisi menggunakan univariat dan bivariat dengan
(pengetahuan, sikap) dan faktor pendorong uji chi-square.
(peran tenaga kesehatan dan dukungan istri)
dengan perilaku merokok di dalam rumah Hasil dan Pembahasan
pada petani sawah di Kabupaten Deli A. Hasil Penelitian
Serdang. 1. Analisis Univariat
a. Karakteristik Responden
Metode Penelitian Berdasarkan penelitian ini
Jenis penelitian yang digunakan adalah umur responden didominasi umur
survei dengan pendekatan cross sectional. 20-40 tahun sebanyak 69 orang
Penelitian ini akan dilakukan di Kabupaten (65,1%). Pendidikan responden
Deli Serdang, karena indikator PHBS tidak yang paling dominan adalah SMP
merokok di dalam rumah masih kategori sebanyak 49 orang (46,2%).
buruk yakni 21 persen (Profil Kesehatan Pendapatan responden didominasi
Kabupaten Deli Serdang tahun 2019). Waktu pendapatan rendah (Rp. <
penelitian dilaksanakan mulai dari bulan 2.900.000) sebanyak 91 orang
Februari 2020 hingga Desember 2020. (85,8%). Jumlah anak responden
Populasi dalam penelitian ini adalah yang paling dominan adalah > 2
kepala keluarga yang bekerja sebagai petani anak sebanyak 90 orang (84,9%).
sawah di kecamatan yang terpilih. Besar Usia pertama kali merokok
sampel dapat ditentukan dengan mengunakan didominasi usia 15-19 tahun
rumus besar sampel (Lemeshow et al., 1987) sebanyak 69 orang (65,1%).

Jurnal Health Sains, Vol 2, No 4, April 2021 579


Toman Devita Sari Siburian, Ida Yustina dan Juanita

Berdasarkan penelitian ini jumlah responden dan dukungan istri


batang rokok per hari responden didominasi dengan kategori
yang paling dominan 11-20 batang dukungan istri mendukung
sebanyak 49 orang (46,2%). sebanyak 58 (54,7%) responden.
Pengeluaran untuk membeli rokok
sebulan didominasi pengeluaran Tabel 2
rokok tinggi (Rp. ≥ 157.000) Distribusi Frekuensi Responden
sebanyak 97 orang (91,5 %). Berdasarkan Kategori Pengetahuan,
Sikap, Peran Tenaga Kesehatan dan
Tabel 1 Dukungan Istri terhadap Perilaku
Distribusi Frekuensi Karakteristik Merokok di Dalam Rumah
Responden Kategori Pengetahuan n %
Karakteristik Responden n %
Baik 22 20,8
Umur
Dewasa muda (20-40 tahun) 69 65,1 Cukup 58 54,7
Dewasa akhir (diatas 40 tahun) 37 34,9 Kurang 26 24,5
Pendidikan Kategori Sikap n %
SD 25 23,6 Baik 33 31,1
SMP 49 46,2 Cukup 57 53,8
SMA 32 30,2 Kurang 16 15,1
Pendapatan
Rendah (Rp. < 2.900.000) 91 85,8
Kategori Peran Tenaga n %
Tinggi (Rp. ≥ 2.900.000) 15 14,2 Kesehatan
Jumlah anak Baik 40 37,7
≤ 2 anak 16 15,1 Kurang Baik 66 62,3
> 2 anak 90 84,9 Kategori Dukungan Istri n %
Usia pertama kali merokok Mendukung 58 54,7
5-9 tahun 0 0 Kurang Mendukung 48 45,3
10-14 tahun 15 14,2
15-19 tahun 69 65,1
20-24 tahun 21 19,8
25-29 tahun 1 0,9 2. Analisis Bivariat
> 30 tahun 0 0
Jumlah batang rokok per hari
Analisis bivariat dilakukan untuk
Perokok ringan (1- 10 batang) 27 25,5 melihat hubungan antara variabel
Perokok sedang (11-20 batang) 49 46,2
Perokok berat (> 20 batang) 30 28,3 independen (pengetahuan, sikap, peran
Pengeluaran membeli rokok sebulan
Pengeluaran rokok rendah 0 0
tenaga kesehatan, dan dukungan istri)
(Rp 0 – Rp 50.000) dengan variabel dependen (perilaku
Pengeluaran rokok sedang 9 8,5
(Rp 51.000 – Rp 156.000) merokok di dalam rumah) dengan
Pengeluaran rokok tinggi 97 91,5
(Rp ≥ 157.000) menggunakan uji chi-square dengan
tingkat kepercayaan 95%.
b. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan tabel hasil analisis
Berdasarkan Kategori Pengetahuan, bivariat diperoleh bahwa faktor
Sikap, Peran Tenaga Kesehatan dan pengetahuan, sikap, peran tenaga
Dukungan Istri terhadap Perilaku kesehatan dan dukungan istri
Merokok di Dalam Rumah berhubungan dengan perilaku merokok
Secara keseluruhan di dalam rumah yang ditentukan
pengetahuan petani sawah dengan nilai p < 0,05.
didominasi dengan kategori cukup Rincian distribusi frekuensi hubungan
sebanyak 58 (54,7%) responden, pengetahuan, sikap, peran tenaga
sikap petani sawah didominasi kesehatan dan dukungan istri petani
dengan kategori cukup 57 (53,8%) sawah dengan perilaku merokok di
responden, peran tenaga kesehatan dalam rumah di Kabupaten Deli
didominasi dengan kategori kurang Serdang dapat dilihat pada Tabel 3
baik sebanyak 66 (62,3%) berikut:

580 Jurnal Health Sains, Vol 2, No 4, April 2021


Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Merokok Di Dalam Rumah Pada Petani
Sawah Di Kabupaten Deli Serdang

rokok tersebut mengakibatkan keluarga


Tabel 3 petani sawah yang ada di dalam rumah
Distribusi Frekuensi Hubungan menjadi perokok pasif (secondhand
Pengetahuan, Sikap, Peran Tenaga smoke) dan ada yang menjadi thirdhand
Kesehatan dan Dukungan Istri dengan
smoke yang sebenarnya dapat dicegah
Perilaku Merokok di Dalam Rumah
Perilaku Merokok di dengan mengkondisikan rumah sebagai
Dalam Rumah
Merokok
Tidak
Total P
rumah tanpa asap rokok dengan tidak
Variabel Merokok di
di Dalam Value
Rumah
Dalam merokok di dalam rumah.
Rumah
n % n % n % 2. Hubungan pengetahuan dengan
Pengetahuan
Baik 7 31,8 15 68,2 22 100 0,002 perilaku merokok di dalam rumah pada
Cukup 37 63,8 21 36,2 58 100
Kurang 21 80,8 5 19,2 26 100 petani sawah
Sikap
Baik 12 36,4 21 63,6 33 100 0,001 Hubungan pengetahuan dengan
Cukup 39 68,4 18 31,6 57 100
Kurang 14 87,5 2 12,5 16 100 perilaku merokok di dalam rumah pada
Peran Tenaga
Kesehatan petani sawah dengan nilai p=0,002
Baik 10 25 30 75 40 100 < 0,001
Kurang 55 85,3 11 16,7 66 100 (p<0,05). Hasil ini sejalan dengan
Baik
Dukungan penelitian (Prabandari dkk, 2018)
Istri
Mendukung 21 36,2 37 63,8 58 100 < 0,001 dengan judul penelitian Faktor yang
Kurang 44 91,7 4 8,3 48 100
Mendukung Berkontribusi pada Komitmen Rumah
Bebas Asap Rokok? Studi Baseline
B. Pembahasan Peer Health di Nusa Tenggara Barat
1. Perilaku merokok di dalam rumah menunjukkan bahwa variabel
Perilaku merokok di dalam pengetahuan mengenai dampak
rumah pada petani sawah di Kabupaen paparan asap rokok berhubungan
Deli Serdang menunjukkan hasil dengan komitmen rumah bebas asap
terbanyak pada kategori merokok di rokok.
dalam rumah. Hal ini bertentangan Berdasarkan penelitian ini ada
dengan salah satu Indikator Program sebanyak 26 (24,5%) responden kepala
Indonesia Sehat dengan pendekatan rumah tangga yang bekerja sebagai
keluarga yaitu anggota keluarga tidak petani sawah mempunyai pengetahuan
ada yang merokok. Berdasarkan hasil perilaku merokok di dalam rumah
wawancara dengan petani sawah dengan kategori kurang, ini disebabkan
menyebutkan bahwa paling banyak kurangnya mendapatkan informasi
petani sawah merokok di dalam rumah PHBS sehingga pengetahuan kepala
karena sudah menjadi suatu kebiasaan, rumah tangga tentang PHBS terutama
menghilangkan kebosanan, merokok di dalam rumah masih
menenangkan pikiran, mengurangi rasa kurang.
lelah dan malas keluar rumah. Petani Hasil penelitian bahwa petani
sawah mayoritas pulang kerja jam 5 sawah merokok di dalam rumah pada
sore, setelah mereka mandi, ibadah, saat anggota keluarga tidak ada di
dan makan malam mereka berperilaku rumah kurang berbahaya, hal ini
merokok di dalam rumah dan hal menjadi poin karena petani sawah
tersebut sudah biasa. memiliki pengetahuan yang kurang
Petani sawah merokok di dalam tentang efek asap rokok yang
rumah meskipun di dalam rumah ditinggalkan pasca merokok. Racun
tersebut ada istri, anak, bahkan ada dari asap rokok yang ditinggalkan
orang tua. Ini tentu saja, asap dan risiko perokok di dalam ruangan akan

Jurnal Health Sains, Vol 2, No 4, April 2021 581


Toman Devita Sari Siburian, Ida Yustina dan Juanita

bertahan selama 4-6 jam. Partikel dikarenakan petani sawah mempunyai


rokok dapat menempel pada sofa, keyakinan bahwa lingkungan yang
gorden bahkan baju yang dipakai. Hal bebas dari asap rokok mempunyai
ini sejalan dengan penelitian (Muin dampak yang positif bagi kesehatan.
dkk, 2018) bahwasanya masih banyak Setiap keluarga harus dibekali
masyarakat utamanya laki-laki yang dengan pengetahuan tentang rumah
merokok di dalam rumah karena tanpa asap rokok, karena rokok
mereka tidak mengetahui bahaya merupakan salah satu yang membuat
merokok di dalam rumah, mereka lingkungan sekitar kita menjadi tidak
hanya mengetahui bahaya merokok sehat, karena asap yang dihasilkannya
pada dirinya sendiri tetapi mereka tidak mengandung banyak zat yang
mengetahui siapa-siapa saja yang dapat berbahaya yang dapat mengakibatkan
dibahayakan kondisi kesehatannya bila tercemarnya lingkungan serta
merokok di dalam rumah. menganggu kesehatan penikmatnya
Penelitian systematic literature maupun orang disekitarnya.
riview yang dilakukan oleh (Stevenson Hasil penelitian ini sejalan
dkk, 2017) mengenai membangun dengan penelitian (Puspitasari, 2016)
rumah bebas asap rokok pada dengan judul penelitian Hubungan
penduduk asli di Australia, Kanada dan Pengetahuan tentang Rokok dengan
Amerika Serikat menyatakan Sikap dan Perilaku Merokok di Dalam
pengetahuan menjadi pemicu motivasi Rumah di Kota Yogyakarta
orang tua untuk melindungi anaknya menunjukkan ada hubungan antara
dari SHS dengan menerapkan rumah sikap merokok di dalam rumah dengan
bebas asap rokok ditambah dengan perilaku merokok di dalam rumah.
komunikasi yang jelas tentang Berdasarkan penelitian (Iwan, 2013)
peraturan rumah bebas asap rokok akan dengan judul penelitian Faktor-faktor
lebih berhasil menerapkan rumah bebas yang Berhubungan dengan Tindakan
asap rokok. Merokok Kepala Keluarga di Dalam
3. Hubungan sikap dengan perilaku Rumah di Wilayah Kerja Puskesmas
merokok di dalam rumah pada petani Kuranji Tahun 2013 menunjukkan
sawah ada hubungan sikap dengan tindakan
Secara statistik menunjukkan ada merokok kepala keluarga di dalam
hubungan sikap dengan perilaku rumah.
merokok di dalam rumah pada petani Seseorang yang merasa rokok
sawah dengan nilai p=0,001 (p<0,05). berbahaya bagi kesehatannya
Gambaran sikap kurang dilihat dari cenderung untuk bersikap tegas
pernyataan setuju bahwa merokok di melindungi diri dari paparan asap
dalam rumah akan membuat pikiran rokok. Sementara itu kepala keluarga
tenang setelah bekerja seharian dan yang bersikap baik namun masih
pernyataan merokok di dalam rumah berperilaku merokok cenderung
tidak masalah jika tidak ada anggota dipengaruhi faktor tobacco dependency
keluarga lainnya. Sikap baik dilihat (ketergantungan rokok). Hal itu
dari kesediaan merokok di luar rumah menjadi alasan utama mengapa kepala
walaupun tidak ada orang di dalam keluarga sulit untuk menghilangkan
rumah. Sikap yang baik terhadap kebiasaan merokok.
perilaku merokok di dalam rumah

582 Jurnal Health Sains, Vol 2, No 4, April 2021


Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Merokok Di Dalam Rumah Pada Petani
Sawah Di Kabupaten Deli Serdang

4. Hubungan peran tenaga kesehatan peraturan bupati tersebut KTR meliputi


dengan perilaku merokok di dalam fasilitas pelayanan kesehatan, tempat
rumah pada petani sawah proses belajar mengajar, tempat anak
Secara statistik menunjukkan ada bermain, tempat ibadah, angkutan
hubungan peran tenaga kesehatan umum, fasilitas olahraga, tempat kerja,
dengan perilaku merokok di dalam dan tempat umum atau tempat lain
rumah pada petani sawah dengan nilai yang ditetapkan namun di dalam
p=<0,001 (p<0,05). Kurangnya peraturan bupati tersebut tidak diatur
kesadaran dan sikap kurang baik tentang larangan merokok di dalam
masyarakat tentang bahaya rokok bagi rumah.
diri dan orang-orang di sekelilingnya Penelitian yang dilakukan oleh
menyebabkan kurangnya kemampuan (Zheng dkk, 2014) mengenai rumah
masyarakat untuk mengubah bebas asap rokok dan rumah yang
perilakunya dan menciptakan terpapar asap rokok di Shanghai, Cina
lingkungan yang sehat. Untuk itu perlu menyatakan dari 355 responden bukan
dilakukan upaya pencegahan. Salah perokok sebanyak 127 (35,8%)
satu upaya pencegahan yang dapat responden melaporkan terpapar SHS
dilakukan adalah kegiatan penyuluhan dalam 7 hari terakhir. Responden yang
untuk memberikan pengetahuan kepada tinggal dengan perokok, tanpa ada
masyarakat sehingga meningkatkan larangan merokok di dalam rumah dan
kesadaran mereka tentang bahaya memiliki anak dibawah 18 tahun lebih
rokok dan asap rokok bagi kesehatan. mungkin terpapar SHS di dalam rumah.
Hasil penelitian ini sesuai Langkah efektif untuk melindungi dari
dengan teori Lawrence Green dimana paparan SHS di dalam rumah adalah
dalam teori disebutkan bahwa tenaga mempromosikan rumah bebas asap
kesehatan merupakan salah satu faktor rokok, menerapkan kebijakan larangan
pendorong. Dukungan tenaga merokok di dalam rumah.
kesehatan dapat menunjang perilaku Strategi dalam menggurangi
kepala keluarga dalam penerapan keterpaparan asap rokok di dalam
perilaku tidak merokok di dalam rumah bagi perokok pasif juga dapat
rumah. Hal ini dikarenakan dilakukan dengan membuat pojok
kepercayaan warga menjadi lebih merokok di tempat-tempat tertentu.
meningkat apabila suatu program Perokok yang belum bisa
kesehatan ditangani dan dipantau menghentikan kebiasaan merokok agar
secara langsung oleh pihak puskesmas. merokok di pojok merokok yang telah
Penelitian ini menunjukkan disediakan.
bahwa petani sawah merokok di dalam 5. Hubungan dukungan istri dengan
rumah selain kurangnya pengetahuan perilaku merokok di dalam rumah pada
akan dampak bahaya merokok di dalam petani sawah
rumah dan juga dikarenakan belum Secara statistik menunjukkan ada
adanya kebijakan larangan merokok di hubungan dukungan istri dengan
dalam rumah. Kabupaten Deli Serdang perilaku merokok di dalam rumah pada
merupakan salah satu kabupaten yang petani sawah dengan nilai p=<0,001
sudah memiliki peraturan tentang KTR (p<0,05). Rokok sudah menjadi
yakni Peraturan Bupati Deli Serdang kebutuhan hidup petani sawah yang
No 310 Tahun 2017. Berdasarkan tidak bisa ditinggalkan dalam

Jurnal Health Sains, Vol 2, No 4, April 2021 583


Toman Devita Sari Siburian, Ida Yustina dan Juanita

kehidupan sehari-hari. Kurangnya untuk pemenuhan kebutuhan rumah


dukungan istri petani sawah kepada tangga seperti membeli makanan
petani sawah karena menganggap bergizi, pemenuhan kebutuhan sekolah
merokok di dalam rumah adalah hal anak dan lain-lain yang lebih
yang biasa. Hal tersebut disebabkan bermanfaat. Berdasarkan penelitian
kurangnya komunikasi, informasi dan penelitian (Ediana & Sari, 2021)
edukasi (KIE) yang diberikan oleh menunjukkan ada hubungan peran
tenaga kesehatan kepada keluarga keluarga dengan kebiasaan merokok di
terutama istri terkait bahaya kesehatan dalam rumah.
apabila merokok di dalam rumah.
Perlunya KIE akan bahaya asap rokok Hasil penelitian ini diharapkan
kepada keluarga dapat mengarahkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-
pemahaman yang lebih baik tentang pihak yang membutuhkan antara lain:
asap rokok serta penerapan aturan 1) Manfaat teoritis yaitu sebagai
bebas asap rokok di dalam rumah. masukan dan tambahan referensi
Penelitian ini umumnya tentang faktor-faktor yang
menjelaskan bahwa dukungan istri berhubungan dengan perilaku merokok
yang mendukung dengan memberikan di dalam rumah. 2) Manfaat aplikatif
informasi bahaya merokok di dalam bagi Puskesmas yaitu sebagai bahan
rumah, mengingatkan untuk berhenti untuk menyusun strategi program
merokok di dalam rumah, menasihati dalam meningkatkan kinerja
tidak merokok di dalam rumah serta puskesmas tentang PHBS terutama
memberikan pujian apabila berhenti tidak merokok di dalam rumah. 3)
merokok di dalam rumah. Manfaat aplikatif bagi masyarakat.
Salah satu faktor yang yaitu sebagai sumber pengetahuan
memengaruhi keberhentian merokok untuk mengubah perilaku hidup sehat
adalah pengaruh pasangan, hal dengan tidak merokok di dalam rumah.
sederhana yang bisa dilakukan agar
bisa mencegah terpaparnya asap rokok Kesimpulan
disesuaikan dengan kebiasaan merokok Ada hubungan faktor pengetahuan,
anggota keluarga di dalam rumah, sikap, peran tenaga kesehatan dan dukungan
dengan memberdayakan ibu rumah istri dengan perilaku merokok di dalam
tangga sebagai rambu-rambu yang rumah pada petani sawah di Kabupaten Deli
dipatuhi oleh anggota keluarga yang Serdang Tahun 2020. Disarankan kepada
diharapkan kelak dapat menertibkan Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang
perokok dan mencegah agar asap rokok membuat kebijakan rumah bebas asap rokok
yang dihasilkan tidak terhirup oleh dan membuat pojok merokok di tempat-
orang lain yang bukan perokok di tempat tertentu. Kepada tenaga kesehatan di
dalam rumah (Hayati & Sulami, 2018). puskesmas agar melakukan promosi
Istri dapat memberikan informasi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan
mengenai bahaya merokok dengan cara dan sikap petani sawah, memberdayakan istri
memberikan nasihat kepada anggota dalam mencegah tindakan merokok di dalam
keluarga mengenai bahaya merokok. rumah. Kepada istri diharapkan mengingatkan
Istri juga dapat menghimbau perokok suaminya yang masih merokok di dalam
aktif untuk menggunakan uang rumah untuk merokok di luar rumah.
konsumsi rokok dialihkan sebagai dana

584 Jurnal Health Sains, Vol 2, No 4, April 2021


Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Merokok Di Dalam Rumah Pada Petani
Sawah Di Kabupaten Deli Serdang

BIBLIOGRAFI Prabandari, Y. S., Padmawati, R. S.,


Cranshaw, E., Mellen, R. C. (2018).
Faktor Yang Berkontribusi Pada
Daroji, M., Prabandari, Y. S., Paramastri, I.
Komitmen Rumah Bebas Asap Rokok?
(2011). Peran Petugas Puskesmas Dalam
Studi Baseline Peer Health Di Nusa
Berhenti Merokok Pada Pasien Dan
Tenggara Barat Indonesia. Proceeding
Masyarakat. Berita Kedokteran
5th Indonesian Conference on Tobacco
Masyarakat, 27(2), 83-93. Google
or Health 2018, 23-30. Google Scholar
Scholar
Puspitasari, R. D. (2016). Hubungan
Ediana, D., & Sari, N. (2021). Faktor-Faktor
Pengetahuan Tentang Rokok Dengan
Yang Berhubungan Dengan Kebiasaan
Sikap Dan Perilaku Merokok Di Dalam
Merokok Dalam Rumah. Jurnal
Rumah Di Kota Yogyakarta. Universitas
Endurance: Kajian Ilmiah Problema
Gadjah Mada. Google Scholar
Kesehatan, 6(1), 150–161. Google
Scholar
Stevenson, L., Campbell, S., Bohanna, I.,
Gould, G. S., Robertson, J., Clough, A.
Hayati, Z., Sulami, N. (2018). Peran Ibu
R. (2017). Establishing Smoke-Free
Rumah Tangga Dalam Pencegahan
Homes In The Indigenous Populations
Perilaku Merokok Keluarga Di Dalam
Of Australia, New Zealand, Canada and
Rumah. Jurnal Kebidanan Dan
The United States: A Systematic
Kesehatan, 3(2). Google Scholar
Literature Review. International
Journal Of Environmental Research
Iwan, A (2013). Faktor-faktor Yang
And Public Health, 14 (11). Google
Berhubungan Dengan Tindakan
Scholar
Merokok Kepala Keluarga Di Dalam
Rumah Di Wilayah Kerja Puskesmas
Sumut, D. (2018). Profil Kesehatan
Kuranji Tahun 2013. Google Scholar
Kabupaten Sumatera Utara. Sumatera
Utara. Diakses, 11. Google Scholar
Kemenkes. (2011). Pedoman Pengembangan
Kawasan Tanpa Rokok. Google Scholar
Sutikno, A. (2018). Dukungan Istri Dengan
Perilaku Merokok Suami Di Desa
Lemeshow, S., Teres, D., Avrunin, J. S., &
Ngujung Kecamatan Maospati
Pastides, H. (1987). A Comparison Of
Kabupaten Magetan. STIKes Insan
Methods To Predict Mortality Of
Cendikia Jombang. Google Scholar
Intensive Care Unit Patients. Critical
Care Medicine, 15(8), 715–722. Google
Trisnowati, H., & Daduk, S. S. (2017).
Scholar
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap
Terhadap PHBS Di Rumah Tangga
Muin, H., Lisnawati, Arsyad, M. (2018).
Dengan Perilaku Merokok Dalam
Peran Puskesmas Dalam Program
Rumah Kepala Rumah Tangga Di
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Dusun Karangnongko Yogyakarta.
Tatanan Rumah Tangga di Kelurahan
Medika Respati: Jurnal Ilmiah
Padaidi Kecamatan Mattiro Bulu
Kesehatan, 12(4), 1–11. Google Scholar
Kabupaten Pinrang. Jurnal Ilmiah
Manusia dan Kesehatan, 1(1), 42-52.
Google Scholar Zheng, P., Berg, C . J., Kegler, M. C., Fu,
W.,Wang, J., Zhou, X., Liu, D., Fu, H.
(2014). Smoke-Free Homes And Home
Organization, W. H. (2019). Global Status
Exposure To Secondhand Smoke In
Report On Alcohol And Health 2018.
Shanghai, Cina. Int. J. Environ. Res.
World Health Organization. Google
Public Health, 11, 12015-12028. Google
Scholar

Jurnal Health Sains, Vol 2, No 4, April 2021 585


Toman Devita Sari Siburian, Ida Yustina dan Juanita

Scholar

Copyright holder :
Toman Devita Sari Siburian, Ida Yustina dan Juanita (2021)

First publication right :


Jurnal Health Sains

This article is licensed under:

586 Jurnal Health Sains, Vol 2, No 4, April 2021

You might also like