You are on page 1of 10

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 6, Nomor 5, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KEPALA


KELUARGA DALAM PENERAPAN DEKLARASI KAWASAN
DILARANG MEROKOK (KDM)
(Studi di Wilayah Pedukuhan Gluntung Kidul Desa Caturharjo
Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul)

Inggrid Dwi Kusumaningrum, Priyadi Nugraha P, Syamsulhuda BM


Bagian Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro
Email : inggridkusuma15@gmail.com

ABSTRACT
Smoking behavior has an impact on health, social, economy, and environment,
which does not only occur in active smokers but also in passive smokers. No
smoking area (KDM) aims to protect health from the dangers of smoking,
cultivate a healthy life, suppress novice smokers, and protect the health of
passive smokers. The purpose of this research is to analyze the factors related
to the behavior of the family’s head in the implementation of the declaration of no
smoking area (KDM) in Gluntung Kidul Hamlet.
The study population was 185 family heads in Gluntung Kidul Hamlet. Sampling
technique used the Lemeshow calculation selected by 62 respondents. Data
analysis was done univariat, bivariate, and multivariate.
The result of this research shows the behavior of the family’s head in the
application of the KDM declaration in the Gluntung Kidul area is quite good
(54.8%).The majority of respondents were aged 15-64 years (87%), had basic
education category (62,9%), worked in the non-formal sector (80.6%) and the
length of stay was ≥20 years (88.7%). Variables related to the behavior of the
family’s head in the application of KDM are employment (p= 0.035), knowledge
(p= 0.015), KDM information facilities (p = 0.024), community leader support (p=
0.030), cadre support (p= 0.048) and health worker support (p= 0.006). Variables
that were not related are age, last education, length of stay, the attitude of
respondents, access to information, sanctions, family support, and neighbor
support. While the most dominant variable is health worker support (p= 0,017)
with OR value 5,082.

Keywords : Cigarette, No Smoking Area, The Family’s Head

PENDAHULUAN
Latar Belakang adalah perilaku yang wajar dan
Permasalahan rokok di Indonesia merupakan bagian dari kehidupan
sampai saat ini masih menjadi sebuah sosial dan gaya hidup tanpa
masalah nasional yang harus memikirkan risiko dan bahaya
diupayakan penanggulangannya kesehatan terhadap dirinya dan orang
karena menyangkut berbagai aspek lain serta masyarakat di sekitarnya.1
permasalahan dalam kehidupan, yaitu Merokok membawa dampak
aspek kesehatan, politik, ekonomi, dan negatif bagi kesehatan, sosial,
sosial. Sebagian besar masyarakat ekonomi dan lingkungan, yang bukan
Indonesia sampai saat ini, masih hanya terjadi pada perokok aktif tetapi
menganggap bahwa perilaku merokok juga pada orang lain yang menjadi

741
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 5, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

perokok pasif.2 Data Riskesdas Bupati Bantul mengeluarkan Peraturan


menyebutkan bahwa sebesar 85% Bupati Nomor 18 tahun 2016
rumah tangga di Indonesia terpapar mengenai Kawasan Tanpa Asap
asap rokok dan menyebabkan Rokok. Peraturan ini bertujuan untuk
kematian baik pada perokok aktif melindungi masyarakat rentan dari
maupun perokok pasif.3 Peningkatan asap rokok dan untuk menurunkan
jumlah perokok juga membawa angka kesakitan dan/kematian akibat
dampak pada peningkatan beban asap rokok. Jauh sebelum adanya
penyakit dan kematian akibat merokok. peraturan bupati tersebut, Dinas
Data Riskesdas menunjukkan Kesehatan Kabupaten Bantul telah
bahwa kematian yang disebabkan mulai merintis pelaksanaan aturan
penyakit tidak menular (PTM) KTR di berbagai tempat. Bukan hanya
mengalami peningkatan. Provinsi di suatu instansi atau perkantoran saja
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) , namun pelaksanaan KTR juga mulai
merupakan salah satu provinsi yang diterapkan di beberapa dusun yaitu
masuk dalam 15 besar daerah dengan dengan pelaksanaan deklarasi
prevalensi perokok tertinggi di kawasan dilarang merokok (KDM).
Indonesia, yaitu sebesar 31,6%. Dari Deklarasi KDM merupakan
jumlah tersebut, sebanyak 66,1% bentuk implementasi dari peraturan
masih merokok di dalam rumah. Hal mengenai KTR yang dilaksanakan di
tersebut dapat memberikan dampak tingkat dusun. Sasaran dari program
negatif kepada anggota keluarga yang ini merupakan kepala keluarga. Kepala
lain. Peningkatan jumlah perokok juga keluarga dapat menjadi sumber
membawa dampak pada peningkatan informasi dan bina suasana (social
beban penyakit dan kematian akibat support) yang dapat memberikan
merokok. Penyebab utama kematian informasi dan melakukan edukasi
yang berhubungan dengan rokok yaitu dalam memelihara kesehatan
kanker, penyakit kardiovaskuler dan lingkungan rumah tangga dan
penyakit paru seperti bronkitis, menerapkan cara-cara hidup sehat.
empisema/PPOK dan pneumonia.4 Gluntung Kidul merupakan
Dalam rangka melindungi dusun percontohan KDM yang berada
individu, masyarakat dan lingkungan di wilayah kerja Pukesmas Pandak 2.
terhadap paparan asap rokok yang Pedukuhan ini melaksanakan deklarasi
terbukti membahayakan kesehatan kawasan dilarang merokok pada bulan
maka pemerintah mengeluarkan Agustus tahun 2015. Meskipun saat
kebijakan terkait Kawasan Tanpa awal deklarasi belum ada peraturan
Rokok (KTR). Kawasan Tanpa Rokok bupati yang mengatur, namun
(KTR) merupakan suatu upaya efektif pedukuhan ini dapat melaksanakan
untuk melindungi masyarakat dari deklarasi kawasan dilarang merokok
paparan asap rokok. Kebijakan dengan baik dan aturan tersebut masih
mengenai KTR diatur oleh Undang- bertahan sampai sekarang.
Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009 Berdasarkan hal diatas, maka
pasal 115. Pedoman pelaksanaan penulis berniat untuk meneliti lebih
KTR diatur pada peraturan bersama lanjut mengenai penerapan kawasan
antara Menteri Kesehatan dan Menteri dilarang merokok di wilayah
Dalam Negeri dalam surat bernomor Pedukuhan Gluntung Kidul. Penelitian
188/MENKES/PB/I/2011 No 7 tahun ini dilakukan guna mengetahui faktor-
2011. faktor yang mendukung kepala
Sebagai salah satu upaya keluarga dalam pelaksanaan deklarasi
mewujudkan wilayah yang sehat, tersebut.

742
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 5, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Metode Penelitian Jumlah


Penelitian ini merupakan Variabel
f %
penelitian analitik dengan
Pengetahuan
menggunakan pendekatan cross
mengenai bahaya
sectional. Penelitian ini dilaksanakan di
rokok dan KDM
wilayah Pedukuhan Gluntung Kidul
Baik 40 64,5
Desa Caturharjo Kecamatan Pandak
Kurang baik 22 35,5
Kabupaten Bantul.
Sikap terhadap
Populasi dalam penelitian ini
Deklarasi KDM
adalah seluruh kepala keluarga di
Positif 31 50,0
Pedukuhan Gluntung Kidul yang
Negatif 31 50,0
berjumlah 185 kepala keluarga.
Sarana Informasi KDM
Sampel berjumlah 62 kepala keluarga
Tersedia 33 53,3
diambil secara simple random
Tidak Tersedia 29 46,7
sampling. Kriteria inklusi pada
Akses Informasi KDM
penelitian ini yaitu merupakan kepala
Niat mengakses tinggi 18 29,0
keluarga aktif dan merupakan warga
Niat mengakses rendah 44 71,0
Gluntung Kidul (sesuai KTP).
Sanksi
Teknik pengambilan data pada
Ada 13 21,0
penelitian ini yaitu dengan wawancara
Tidak Ada 49 79,0
menggunakan instrumen kuesioner.
Dukungan Keluarga
Analisis data dilakukan dengan uji Chi-
Mendukung 34 54,9
Square dan regresi logistik ganda.
Kurang mendukung 28 45,1
Dukungan Tetangga
HASIL DAN PEMBAHASAN
Mendukung 44 71,0
Tabel 1. Distribusi Frekuensi
Kurang mendukung 18 29,0
Karakteristik Responden
Dukungan Tokoh
Karakteristik F %
Mendukung 41 66,1
Umur Kurang mendukung 21 33,9
Usia produktif (15-64 54 87 Dukungan Kader KDM
tahun) Mendukung 34 54,8
Usia non-produktif (>64 8 13 Kurang Mendukung 28 45,2
tahun) Dukungan Tenaga
Pendidikan terakhir Kesehatan
Pendidikan Lanjut (SMA- 23 37,1Mendukung 43 69,4
PT) Kurang mendukung 19 30,6
Pendidikan Dasar (SD- 39 62,9Perilaku Kepala
SMP) Keluarga Dalam
Pekerjaan Penerapan Deklarasi
Pekerjaan Formal 12 19,4KDM
Pekerjaan Non-formal 50 80,6Baik 34 54,8
Lama Tinggal Kurang baik 28 45,2
≥20 tahun 55 88,7
<20 tahun 7 11,3Tabel 3. Rekapitulasi Uji Hubungan
Variabel p- Keterangan
Tabel 2. Kategori Variabel Bebas dan value
Variabel Terikat Umur 0,719 Tidak Ada
Hubungan
Pendidikan 0,319 Tidak Ada

743
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 5, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

terakhir Hubungan pendidikan dasar sebesar 62,9 %.


Sebagian besar responden termasuk
Pekerjaan 0,035 Ada dalam kategori bekerja dibidang non-
Lama Tinggal 1,000 Hubungan formal sebesar 80,6%. Mayoritas
Tidak Ada responden telah tinggal di wilayah
Pengetahuan 0,015 Hubungan penelitian ≥20 tahun yaitu sebesar
mengenai Ada 88,6%.
bahaya rokok Hubungan Responden yang memiliki
dan KDM pengetahuan yang baik tentang rokok
0,202 dan KDM yaitu sebesar 64,5%. Jumlah
Sikap responden yang memiliki sikap positif
terhadap Tidak Ada dan sikap negatif sama besar yaitu
Deklarasi 0,024 Hubungan 50%. Responden yang mengatakan
KDM sarana informasi tersedia sebanyak
Ada 53,3% sedangkan responden yang
Sarana 0,162 Hubungan memiliki niat mengakses tinggi hanya
Informasi sebesar 29%. Hanya sebanyak 21%
tentang KDM 0,816 responden yang menyatakan ada
Tidak Ada sanksi. Responden yang menyatakan
Akses 0,941 Hubungan bahwa mendapat dukungan dari
Informasi Tidak Ada keluarga mengenai penerapan
KDM Hubungan deklarasi KDM yaitu sebesar 54,9%.
Sanksi 0,724 Tidak Ada Sedangkan yang memperoleh
Hubungan dukungan dari tetangga sebesar 71%.
Dukungan Responden yang mendapat dukungan
Keluarga 0,030 Tidak Ada dari tokoh masyarakat sebanyak
Hubungan 66,1% dan yang mendapat dukungan
Dukungan dari kader KDM yaitu sebesar 54,8%.
Tetangga 0,048 Ada Responden yang mengatakan bahwa
hubungan memperoleh dukungan dari tenaga
Dukungan kesehatan sebanyak 69,4%.
Tokoh 0,006
Masyarakat Ada Analisis Bivariat
Hubungan Hubungan antara Usia dengan
Dukungan Perilaku Kepala Keluarga dalam
Kader KDM Penerapan Deklarasi KDM
Tidak Ada Berdasarkan hasil penelitian ini
Dukungan Hubungan menunjukkan bahwa tidak ada
Tenaga hubungan antara umur dengan
Kesehatan perilaku kepala keluarga dalam
penerapan deklarasi KDM (p-value =
0,719). Hasil yang sama ditemui pada
Analisis Univariat penelitian Williyanto (2016) yang
Berdasarkan tabel 2. diketahui mengatakan tidak ada hubungan
bahwa sebagian besar usia responden signifikan antara umur dan kepatuhan
pada penelitian ini adalah berkategori masyarakat pada Perda Kabupaten
usia produktif yaitu 15-64 tahun Sidoarjo No 4 tahun 2011. 6
sebesar 87 %. Latar belakang Dalam Teori Lawrence Green usia
pendidikan terakhir responden termasuk dalam faktor predisposisi
sebagian besar masuk pada kategori yaitu merupakan salah satu faktor

744
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 5, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

internal atau faktor dari dalam diri. ada hubungan antara pekerjaan dan
Pada penelitian ini usia bukan kebiasaan merokok keluarga miskin.8
termasuk salah satu faktor mutlak Pada penelitian ini diketahui
yang mempengaruhi perilaku bahwa pekerjaan menjadi salah satu
penerapan deklarasi KDM responden faktor yang mendasari kepala keluarga
karena masih terdapat faktor lain yang berperilaku baik dalam penerapan
dapat mempengaruhi perilaku deklarasi KDM. Hal tersebut
responden dikarenakan seseorang yang bekerja
pada sektor formal lebih sering
Hubungan antara Pendidikan terpapar informasi mengenai KTR
Terakhir dengan Perilaku Kepala dikarenakan adanya peraturan KTR di
Keluarga dalam Penerapan tempat kerja.
Deklarasi KDM
Berdasarkan uji Chi Square Hubungan antara Lama Tinggal
diketahui tidak ada hubungan antara dengan Perilaku Kepala Keluarga
pendidikan dengan perilaku responden dalam Penerapan Deklarasi KDM
dalam penerapan deklarasi KDM (p= Berdasarkan uji Chi Square
0,319). Hasil penelitian ini sejalan diketahui tidak ada hubungan antara
dengan penelitian yang dilakukan lama tinggal dengan perilaku
Chodijah S tahun 2012 yang responden dalam penerapan deklarasi
menyebutkan bahwa di masyarakat KDM (p= 1,000). Hasil penelitian ini
dapat juga ditemui fenomena bahwa tidak sejalan dengan penelitian yang
mereka yang tingkat pendidikannya dilakukan oleh Fithria pada tahun
tinggi tetap berperilaku merokok 2012.9
sehingga tidak terdapat korelasi Lama tinggal berpengaruh
diantara keduanya.7 terhadap kemampuan seseorang
Pada temuan ini, pendidikan berkomunikasi, baik untuk menerima
terakhir bukan merupakan faktor informasi maupun menyampaikan
mutlak yang berhubungan dengan informasi keputusan. Maka ketika ada
perilaku penerapan deklarasi KDM. suatu kegiatan atau peraturan yang
Hasil ini tidak sesuai dengan teori membawa dampak positif akan
Lawrence Green yang menyatakan didukung demi kebaikan bersama.
bahwa pendidikan merupakan salah Namun teori tersebut tidak sesuai
satu karakteristik individu yang dengan hasil temuan pada penelitian
menjadi faktor pemudah dalam ini dimana lama tinggal tidak bukan
perilaku seseorang. merupakan salah satu faktor mutlak
yang mempengaruhi perilaku
Hubungan antara Pekerjaan Perilaku responden.
Kepala Keluarga dalam Penerapan
Deklarasi KDM Hubungan antara Pengetahuan
Berdasarkan uji Chi Square dengan Perilaku Kepala Keluarga
diketahui ada hubungan antara dalam Penerapan Deklarasi KDM
pekerjaan dengan perilaku responden Berdasarkan uji Chi Square
dalam penerapan deklarasi KDM (p= diketahui ada hubungan antara
0,035). Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan dengan perilaku
jenis pekerjaan mempengaruhi responden dalam penerapan deklarasi
responden dalam perilaku penerapan KDM (p= 0,015). Hasil penelitian ini
deklarasi KDM. Hasil penelitian ini senada dengan penelitian yang
sejalan dengan penelitian Mawaddah dilakukan oleh Khairul Fuad yang
tahun 2012 yang menyatakan bahwa menunjukkan adanya hubungan antara

745
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 5, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

pengetahuan tentang kawasan tanpa 0,024). Hasil penelitian ini sejalan


rokok dengan dukungan penerapan dengan penelitian yang dilakukan oleh
kawasan tanpa rokok (p = 0,003).10 Nugroho PS pada tahun 2015 yang
Dalam Teori Lawrence Green, menyatakan bahwa sosialisasi KTR di
pengetahuan masuk dalam kategori FIK UMS harus dilakukan agar seluruh
faktor predisposisi. Faktor predisposisi civitas akademika dapat menerima dan
merupakan faktor yang berasal dari mendukung kawasan tanpa rokok di
dalam diri, baik itu individu, kelompok lingkungan kampus.11
atau masyarakat. Pengetahuan yang Pada teori Lawrence Green,
dimiliki responden terkait bahaya rokok sarana informasi masuk pada faktor
dan kawasan dilarang merokok enabling. Fasilitas pada hakikatnya
mempengaruhi responden dalam mendukung atau memungkinkan
bertindak. Bagi para perokok, setelah terwujudnya perilaku kesehatan. Pada
mengetahui adanya deklarasi KDM penelitian ini, ketersediaan sarana
maka ketika ingin merokok akan informasi sudah cukup memadai yaitu
mempertimbangkan terlebih dahulu dari adanya sosialisasi KDM dari
dimana tempat yang tepat untuk tenaga kesehatan dan kader KDM
merokok serta adanya media promosi
kesehatan berupa banner, spanduk
Hubungan antara Sikap dengan dan stiker yang dipasang di berbagai
Perilaku Kepala Keluarga dalam titik wilayah yang telah ditentukan.
Penerapan Deklarasi KDM
Berdasarkan uji Chi Square Hubungan antara Akses Informasi
diketahui tidak ada hubungan antara dengan Perilaku Kepala Keluarga
sikap dengan perilaku responden dalam Penerapan Deklarasi KDM
dalam penerapan deklarasi KDM (p= Berdasarkan uji Chi Square
0,202). Hasil tersebut tidak sejalan diketahui tidak ada hubungan antara
dengan penelitian yang dilakukan Azmi akses informasi dengan perilaku
FZ pada tahun 2016 yang responden dalam penerapan deklarasi
menyebutkan bahwa ada hubungan KDM (p= 0,162). Hasil penelitian ini
antara sikap KTR responden dengan tidak sejalan dengan penelitian yang
perilaku merokok mahasiswa dilakukan Ismariani yang menyebutkan
5
(p=0,011). bahwa keterjangkauan informasi dan
Sikap bukan merupakan sebuah fasilitas merupakan hal penting dalam
tindakan atau aktivitas melainkan perubahan perilaku merokok.12
hanya salah satu faktor yang Berdasarkan teori Lawrence
mempermudah terwujudnya perilaku Green, kemudahan akses informasi
saja. Seseorang bisa saja memiliki termasuk ke dalam faktor pemungkin,
sikap positif atas suatu hal. Namun yaitu faktor yang memungkinkan
dalam pelaksanaannya belum tentu terjadinya perilaku. Namun dalam
bisa dilakukan karena terhambat penelitian ini kemudahan akses
faktor-faktor tertentu. informasi tidak berhubungan dengan
perilaku responden dalam penerapan
Hubungan antara Sarana Informasi deklarasi KDM. Hal ini disebabkan
dengan Perilaku Kepala Keluarga karena sebagian besar responden
dalam Penerapan Deklarasi KDM walaupun memiliki akses informasi
Berdasarkan uji Chi Square yang mudah namun tidak dengan
diketahui ada hubungan antara sarana sengaja meluangkan waktu untuk
informasi dengan perilaku responden mengakses informasi mengenai KDM.
dalam penerapan deklarasi KDM (p=

746
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 5, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Hubungan antara Sanksi dengan Hubungan antara Dukungan


Perilaku Kepala Keluarga dalam Tetangga dengan Perilaku Kepala
Penerapan Deklarasi KDM Keluarga dalam Penerapan
Berdasarkan uji Chi Square Deklarasi KDM
diketahui tidak ada hubungan antara Berdasarkan uji Chi Square
sanksi dengan perilaku responden diketahui tidak ada hubungan antara
dalam penerapan deklarasi KDM (p= dukungan tetangga dengan perilaku
0,816). Hasil penelitian ini sejalan responden dalam penerapan deklarasi
dengan penelitian yang dilakukan Azmi KDM (p= 0,724). Hasil temuan diatas
yang menyatakan bahwa tidak ada berlawanan dengan hasil penelitian
hubungan antara sanksi KTR dengan yang dilakukan Zoni pada tahun 2013
perilaku merokok mahasiswa. 5 yang menyatakan bahwa ada
Menurut teori Lawrence Green, hubungan bermakna antara
sanksi termasuk dalam faktor penguat. lingkungan sosial kepala keluarga
Pada penelitian ini walaupun belum dengan perilaku merokok di rumah
ada sanksi namun perilaku penerapan (p=0,010).13
deklarasi KDM sudah cukup baik. Hal Dalam penelitian ini, dukungan
tersebut dilatarbelakangi rasa toleransi tetangga bukan merupakan variabel
serta pekewuh (sungkan) antar mutlak yang mempengaruhi perilaku
sesama warga. Setelah adanya seseorang dalam penerapan deklarasi
deklarasi KDM, sebelum merokok KDM. Hal ini dikarenakan berdasarkan
warga akan terlebih dahulu wawancara yang dilakukan diketahui
mempertimbangkan lokasi tempat bahwa dukungan dari tetangga
merokok. sebatas pemberian informasi saja.

Hubungan antara Dukungan Hubungan antara Dukungan Tokoh


Keluarga dengan Perilaku Kepala Masyarakat dengan Perilaku Kepala
Keluarga dalam Penerapan Keluarga dalam Penerapan
Deklarasi KDM Deklarasi KDM
Berdasarkan uji Chi Square Berdasarkan uji Chi Square
diketahui tidak ada hubungan antara diketahui ada hubungan antara
dukungan keluarga dengan perilaku dukungan tokoh masyarakat dengan
responden dalam penerapan deklarasi perilaku responden dalam penerapan
KDM (p= 0,941). Hasil temuan di atas deklarasi KDM (p= 0,030). Hasil
berbeda dengan hasil penelitian Zoni penelitian ini sejalan penelitian Azkha
(2013), yang menyatakan bahwa ada pada tahun 2013 yang menyatakan
hubungan bermakna antara bahwa agar responden lebih banyak
lingkungan sosial kepala keluarga mendukung kebijakan KTR maka perlu
dengan perilaku merokok di rumah dibentuk tim dengan melibatkan tokoh
(p=0,010).13 masyarakat untuk melakukan
Dukungan keluarga juga sosialisasi.14
merupakan salah satu komponen yang Menurut Teori Lawrence
dapat mempengaruhi sikap. Namun Green, dukungan tokoh masyarakat
dalam penelitian ini, dukungan termasuk dalam faktor penguat.
keluarga bukan menjadi variabel Seperti yang telah kita ketahui bahwa
mutlak yang mempengaruhi perilaku masyarakat Indonesia merupakan
penerapan deklarasi KDM. masyarakat paternalistic yaitu masih
berpola (menganut) kepada seseorang
atau “sosok” tertentu di
masyarakatnya. Tokoh masyarakat

747
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 5, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

dan tokoh agama merupakan panutan dalam teori disebutkan bahwa tenaga
perilaku masyarakat yang sangat kesehatan merupakan salah satu
signifikan.15 faktor penguat. Faktor penguat
merupakan faktor yang dapat
Hubungan antara Dukungan Kader memperkuat ataupun memperlunak
KDM dengan Perilaku Kepala perilaku kesehatan tertentu. Dukungan
Keluarga dalam Penerapan tenaga kesehatan dapat menunjang
Deklarasi KDM perilaku kepala keluarga dalam
Berdasarkan uji Chi Square penerapan deklarasi. Hal ini
diketahui ada hubungan antara dikarenakan kepercayaan warga
dukungan kader dengan perilaku menjadi lebih meningkat apabila suatu
responden dalam penerapan deklarasi program kesehatan ditangani dan
KDM (p= 0,048). Hasil penelitian ini dipantau secara langsung oleh pihak
sesuai dengan penelitian Nugroho puskesmas.
(2015) yang menyebutkan bahwa
belum adanya tim khusus yang PENUTUP
memiliki tugas pokok dan fungsi Kesimpulan
membahas rencana strategi 1. Sebanyak 54,8% kepala keluarga
pengembangan kawasan tanpa rokok memiliki perilaku penerapan
di tingkat pimpinan Fakultas menjadi deklarasi KDM yang baik
sebuah kendala dalam implementasi 2. Variabel yang berhubungan
kawasan tanpa rokok.11 dengan perilaku kepala keluarga
Berdasarkan Teori Lawrence dalam penerapan deklarasi KDM
Green, dukungan kader merupakan yaitu pekerjaan(p=0,035),
salah satu faktor reinforcing yaitu pengetahuan bahaya rokok dan
faktor penguat perilaku seseorang. KDM (p=0,015), sarana informasi
Kader biasanya merupakan orang- KDM (p=0,024), dukungan tokoh
orang pilihan yaitu sosok yang memiliki masyarakat (p=0,030), dukungan
nilai positif di masyarakat. Adanya kader (p=0,048) dan dukungan
dukungan kader yang baik membuat tenaga kesehatan (p=0,006).
masyarakat menjadi lebih tahu 3. Variabel yang tidak berhubungan
mengenai KDM sehingga berusaha dengan perilaku kepala keluarga
melaksanakan sesuai isi deklarasi. dalam penerapan deklarasi KDM
yaitu umur (p=0,719), pendidikan
Hubungan antara Dukungan Tenaga terakhir (p=0,319), lama tinggal
Kesehatan dengan Perilaku Kepala (p=1,000), sikap(p=0,202), akses
Keluarga dalam Penerapan informasi (p=0,162), sanksi
Deklarasi KDM (p=0,816), dukungan keluarga
Berdasarkan uji Chi Square (p=0,941) dan dukungan tetangga
diketahui ada hubungan antara (p=0,724).
dukungan tenaga kesehatan dengan 4. Variabel yang paling berpengaruh
perilaku responden dalam penerapan terhadap perilaku kepala keluarga
deklarasi KDM (p= 0,006). Temuan di dalam penerapan deklarasi
atas mirip dengan hasil penelitian kawasan dilarang merokok adalah
Suharyanta (2018) yang menyatakan dukungan tenaga kesehatan (p =
bahwa terdapat pengaruh antara peran 0,017) dengan nilai OR 5,082
tenaga kesehatan dengan pencegahan yang artinya dukungan tenaga
perilaku merokok pada remaja.16 kesehatan 5,082 kali berpengaruh
Hasil penelitian tersebut sesuai terhadap perilaku kepala keluarga
dengan teori Lawrence Green dimana dalam penerapan deklarasi KDM

748
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 5, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

4. McEwen A, West R MH. Motives


Saran for Smoking and Their
1. Tokoh masyarakat dan kader perlu Correlates in Clients Attending
mengadakan diskusi/musyawarah Stop Smoking Treatment
dengan warga terkait konsekuensi Services. Nicotine Tobacco
yang harus diberikan pada warga Research. 2008;10(5):843–50.
yang melanggar isi deklarasi KDM. 5. Azmi F. Hubungan Penerapan
Tujuannya yaitu agar penerapan Kawasan Tanpa Rokok (Ktr)
deklarasi KDM menjadi lebih Dengan Perilaku Merokok
efektif. Bagi warga yang Mahasiswa Kesehatan
melanggar perlu diberi suatu Masyarakat Di Kota Semarang.
pembelajaran/ganjaran sesuai Jurnal Kesehatan Masyarakat.
dengan kesepakatan bersama 2016;4(3).
agar ke depannya tidak 6. Williyanto PWS. Analisis Faktor-
mengulangi hal yang sama. Faktor Yang Berpengaruh
2. Bagi tenaga kesehatan Terhadap Kepatuhan
(puskesmas) perlu adanya Masyarakat Pada Perda
sosialisasi berkala minimal 6 bulan Kabupaten Sidoarjo No 4 Tahun
sekali untuk pembaruan informasi 2011 (Studi Pada Kawasan
mengenai KDM sekaligus sebagai Terbatas Merokok Di Terminal I
langkah monitoring pelaksanaan Bandara Internasional Juanda).
KDM. Dalam sosialisasi, selain Universitas Pembangunan
menginformasikan tentang bahaya Nasional “Veteran” Jawa Timur.
rokok dan tempat-tempat yang 2016;
dilarang untuk merokok sebaiknya 7. S,Chotidjah. Pengetahuan
juga ditekankan mengenai Tentang Rokok, Pusat Kendali
manfaat adanya deklarasi KDM. Kesehatan Eksternal Dan
Diharapkan apabila kesadaran Perilaku Merokok. Makara Seri
akan manfaat adanya deklarasi ini Sosial Humanioral.
meninggi maka kesadaran untuk 2012;16(1):49–56.
terciptanya lingkungan yang sehat 8. Mawaddah. Hubungan
juga ikut meninggi. Karakteristik, Pengetahuan, Dan
Sikap Dengan Kebiasaan
Daftar Pustaka Merokok Keluarga Miskin Di
1. Fajriwan AY. Merokok Pasif. Wilayah Kerja Puskesmas
Jurnal Respirologi Indonesia. Gunung Tua Kecamatan
1999;Volume 19. Panyabungan Kabupaten
2. Humas FIK UI. Cegah Perokok Mandailing Natal Tahun 2012.
Pasif Dengan Menegakkan Universitas Sumatera Utara.
Kawasan Tanpa Rokok. 2012;
Tersedia pada: 9. Fitria, Dewi. Indra. dan
http://uiupdate.ui.ac.id/article/ce Alibasyah MR. Pengaruh Lama
gah-perokok-pasif-dengan- Tinggal Terhadap Tingkat
menegakkan-kawasan-tanpa- Partisipasi Masyarakat. Jurnal
rokok Manajemen Sumberdaya
3. Badan Penelitian dan Lahan. 2012;1(1):112–9.
Pengembangan Kesehatan. 10. Fuad K. Pengaruh Pengetahuan
Riset Kesehatan Dasar Kepala Sekolah Tentang Rokok
(RISKESDAS)2013.Jakarta: Dan Kawasan Tanpa Rokok
Balitbang Kemenkes RI; 2013. Terhadap Dukungan Penerapan

749
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 5, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Wilayah Kawasan Tanpa Rokok


Di Sekolah SD, SLTP dan SLTA
Di Kota Langsa Tahun 2012.
Fakutas Kesehatan Masyarakat
universitas sumatera utara.
2012;
11. Nugroho P. Evaluasi
Implementasi Kawasan Tanpa
Rokok (KTR) Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Skripsi FIK UMS. 2015;
12. Ismariani. Perilaku Merokok
Pegawai Pasca Penerapan
Kawasan Tanpa Rokok Di
Kantor Walikota Makassar.
Jurnal Mkmi. 2015;69–75.
13. Zoni,H;Syam , S. Faktor-Faktor
Yang Berhubungan Dengan
Perilaku Merokok Di Rumah
Pada Masyarakat Di Jorong
Gantiang Ateh Nagari Tantung
Alam Kecamatan Tanjung Baru
Kabupaten Tanah Datar. Jurnal
Kesehatan Masyarakat STIKes
Prima Nusantara Bukittinggi.
2013;4(2).
14. Azkha N. Studi Efektivitas
Penerapan Kebijakan Perda
Kota Tentang Kawasan Tanpa
Rokok (KTR) dalam Upaya
Menurunkan Perokok Aktif di
Sumatera Barat. Jurnal
Kebijakan Kesehatan Indonesia.
2013;
15. Notoatmojo S. Promosi
Kesehatan dan Perilaku
Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta; 2014.
16. Suharyanta, Dwi. Widiyaningsih
DS. Peran Orang Tua, Tenaga
Kesehatan, Dan Dukungan
Teman Sebaya Terhadap
Pencegahan Perilaku Merokok
Remaja. Jurnal Manajemen
Kesehatan Yayasan RS Dr
Soetomo. 2018;4(1):8–13.

750

You might also like