You are on page 1of 3

A Challenging Surgical Management with Mandible Reshaping of

Fibrous Dysplasia in Adolescent: Case Report


Pebrian Diki Prestya*, Asri Arumsari**, Indra Hadikrishna***
*Oral and Maxillofacial Surgery Resident, Faculty of Dentistry, Padjadjaran
University/RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Indonesia
**Staff of The Department of Oral and Maxillofacial Surgery, RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung, Indonesia.
***Staff of The Department of Oral and Maxillofacial Surgery Department, Faculty of
Dentistry, Universitas Padjadjaran, Indonesia

Corresponding Author: pebrian21001@mail.unpad.ac.id

ABSTRACT

Introduction: Fibrous dysplasia is a benign developmental that affects the craniofacial


bones among mandibular bone, characterized by enlargement as a result of bone
substituted by abnormal fibrous tissue growth. Two types are monostotic or polyostotic
lesions cause a progressively expanding destructive bone lamp producing cosmetic
deformities and functional impairments. Frequently in posterior region of the mandible
bone and is usually unilateral. Aetiology of Fibrous Dysplasia is not clear but usually
associated with genetic factor. Diagnosis of this deformities based on radiological and
histopathological examination. Case Report: A 16 years-old-male patient came to Oral
and maxillofacial department Hasan Sadikin General Hospital, Bandung feel unconfident
with the lump at his left lower jaw. Patient complained the lump enlarged after 7 years,
caused facial asymmetry. Extraoral examination showed that the facial asymmetry of
the mandibular bone, intraoral examination there was hard consistency, elevated
vestibule and no ulceration. Computed tomography (CT) imaging showed solid mass in
the left mandibular area, with endosteal scalloping. We planned to remove the
hyperplastic bone of the mandible with surgical reshaping. Conclusion: Treatment of
this case was challenging because we give back the normal shape of mandible bone
anatomically. In this case of fibrous dysplasia, we were able to obtain a good prognosis
for the patient by removing hyperplastic bone and facial deformities

Keyword: Fibrous dysplasia, hyperplastic bone, reshaping


Tatalaksana Pembedahan Fibrous Dysplasia pada Pasien Remaja
dengan Reshaping Mandibula: Laporan Kasus
Pebrian Diki Prestya*, Asri Arumsari**, Indra Hadikrishna***
*Residen Bedah Mulut dan Maksilofasial, Fakultas Kedokteran Gigi, Padjadjaran
University/RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Indonesia
**Staf Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial, RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung,
Indonesia.
***Staf Bedah Mulut dan Maksilofasial, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas
Padjadjaran, Indonesia

Corresponding Author: pebrian21001@mail.unpad.ac.id

Pendahuluan: Fibrous dysplasia adalah pertumbuhan jaringan yang bersifat benigna


pada tulang kraniofasial salah satunya adalah pada tulang mandibula, dengan
karakteristik yaitu pembesaran yang terjadi karena tulang yang digantikan oleh
pertumbuhan jaringan fibrous yang abnormal. Dua jenis dari fibrous dysplasia terdiri
dari lesi monostotik atau poliostotik yang menyebabkan benjolan pada tulang destruktif
yang berkembang secara progresif sehingga menyebabkan deformitas dari segi
kosmetik serta kemungkinan gangguan fungsional. Sering terjadi pada regio posterior
tulang mandibula dan biasanya unilateral. Etiologi dari fibrous displasia masih tidak
jelas akan tetapi biasanya berhubungan dengan faktor genetik. Diagnosis dari
deformitas ini adalah berdasarkan pemeriksaan radiologis dan histopatologis. Laporan
Kasus: Seorang pasien laki-laki berusia 16 tahun datang ke Departemen Bedah mulut
dan Maksilofasial Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung merasa tidak percaya diri
terhadap adanya benjolan pada rahang bawah kanan. Pasien mengeluhkan benjolan
semakin membesar setelah 7 tahun, menyebabkan wajah pasien asimetris. Pemeriksaan
ekstraoral menunjukkan adanya wajah yang asimetri pada tulang mandibula. Computed
tomography (CT) menunjukkan massa solid dengan dengan gambaran endosteal
scalloping. Kemudian direncanakan untuk dilakukan pembedahan pada tulang
mandibula yang mengalami hiperplastik dengan Teknik reshaping mandibula.
Kesimpulan: Penatalaksanaan kasus ini cukup sulit bagi operator karena untuk
mengembalikan bentuk normal tulang mandibula secara anatomis. Kasus fibrous
displasia ini, kami dapat memperoleh prognosis yang baik dengan mengurangi tulang
yang hiperplastik dan menghilangkan deformitas wajah.

Kata Kunci: Fibrous dysplasia, Reshaping mandibula, Tulang hiperplastik

Introduction

You might also like