Professional Documents
Culture Documents
Mti 30000752 190421205303
Mti 30000752 190421205303
BASIC ANATOMY
WHAT IS
Keperawatan Medikal Bedah (KMB) II
APPENDIX
ASUHAN KEPERAWATAN
???
Pada Pasien Apendisitis
Source: https://health.clevelandclinic.org/how-to-tell-if-that-pain-is-your-appendix/
Definisi
Apendisitis
Konsep Medis
Peradangan pada mukosa
APENDISITIS(RADANG USUS BUNTU) apendiks vermiformis yang sering
disebabkan oleh agen infeksi.
Tak Jelas
・ Sering ditemui tanpa sebab yang jelas
Obstruksi
・ Dapat timbul setelah obstruksi apendiks
・ Infeksi
Invasi agen infeksi
3
3/10/2020
Etiologi Klasifikasi
Apendisitis Apendisitis
• Akut
1. Obstruksi lumen apendiks karena fekalit >
o Apendisitis akut fokalis/segmentalis:
Konstipasi > Menaikkan tekanan intrasekal
Setelah sembuh akan timbul striktur
> Sumbatan fungsional apendiks >
lokal.
Meningkatnya pertumbuhan flora normal
o Apendisitis purulenta difusi: Bertumpuk
kolon, hyperplasia jaringan limfoid, cacing
nanah.
atau parasite lain.
• Kronis
2. Infeksi bakteri (proteus, klebsiella, o Apendisitis kronis fokalis/parsial:
streptococcus, pseudomonas, dan bakteri Setelah sembuh akan timbul striktur
anaerobic terutama bacteroides fragilis), lokal.
parasit. o Apendisitis kronis obliteritiva/Apendiks
3. Striktura karena fibrosis dinding usus. miring: Biasanya ditemukan pada
lansia.
• Hiperplasia • Striktur
Patofisiologi
•
•
folikel limfoid •
Fekalit
Cacing
Ca
Apendisitis
Obstruksi apendiks
Bendungan mukus
Berisi nanah
MANIFESTASI KLINIS
Manisfestasi klinis yang umumnya muncul pada pasien apendisitis adalah:
Edema dinding apendiks Gangguan aliran vena Gangguan aliran arteri
Merangsang Nervus X
Nyeri perut kuadran kanan
bawah
Gangguan perfusi apendiks
1 2 3 4
Apendiks ganrenosa Kekurangan
Hipersekresi gaster Nyeri Apendiks supuratif volume cairan
Omentum dan usus Pecah MUAL & MUNTAH OBSTIPASI DEMAM NYERI TEKAN
Mual dan muntah
mengelilingi apendiks Biasanya disertai anoreksia Pasien biasanya takut mengejan Bila timbul komplikasi. Bila (MCBURNEY POINT)
Gangguan pemenuhan karena nyeri suhu tinggi mungkin ada
Kekurangan volume Pada kuadran kanan bawah
nutrisi Massa lokal Apendiks perforasi perforasi.
cairan
Apendiks infiltrat Peritonitis
3/10/2020
PENUNJANG Apendisitis
Rectal Touch. Teraba benjolan dan nyeri.
1
Apendektomi
・ Mengangkat apendiks melalui pembedahan.
ASUHAN KEPERAWATAN
1.
PENGKAJIAN
1
(+ analisa masalah)
PENGKAJIAN
DIAGNOSA Pengkajian yang dilakukan pada pasien preoperasi apendisitis
2
KEPERAWATAN
DOKUMENTASI
3 PERENCANAAN
4 IMPLEMENTASI
5 EVALUASI
3/10/2020
Pengkajian
Apendisitis
Aktivitas/istirahat
・ Pasien mengeluh malaise
・
Sirkulasi
Terdapat takikardi
Eliminasi
Konstipasi, kadang terjadi diare
Nyeri/kenyamanan
Terlokalisasi di McBurney Point
2. DIAGNOSA
KEPERAWATAN
・ Keamanan
Demam, biasanya rendah
oleh inflamasi. 1. Nyeri berhubungan Tujuan: 1. Kaji nyeri (PQRST), selidiki 1. Untuk menilai keefektifan
dengan distensi Nyeri teratasi/hilang. laporan perubahan nyeri. obat dan kemajuan
jaringan usus oleh Kriteria hasil: 2. Pertahankan istirahat penyembuhan.
dengan posisi semi fowler. 2. Gravitasi melokalisasi
RESIKO TINGGI TERJADINYA KEKURANGAN inflamasi. a. Pasien melaporkan 3. Anjurkan pasien bernafas eksudat inflamasi
・ VOLUME CAIRAN
Berhubungan dengan pemasukan cairan
rasa nyerinya
berkurang/ terkontrol.
dalam (hirup udara dari
hidung, keluarkan dari
abdomen, menghilangkan
tekanan abdomen,
yang tidak adekuat disertai mual, muntah, b. Wajah tampak rileks. mulut). sehingga menurunkan
anoreksia. c. Pasien dapat tidur/ 4. Berikan aktifitas hiburan. nyeri.
istirahat dengan 5. Berikan kantong es pada 3. Meningkatkan relaksasi
RESIKO TINGGI TERJADINYA INFEKSI abdomen. dan dapat menurunkan
cukup.
・ Berhubungan dengan tidak adekuatnya
6. Kolaborasi dalam
pemberian analgetik
nyeri.
4. Meningkatkan relaksasi
pertahanan tubuh, perforasi/rupture pada sesuai indikasi. dan dapat menurunkan
apendiks. nyeri.
5. Mengurangi nyeri.
6. Menghilangkan nyeri.
3/10/2020
2. Resiko tinggi terjadinya Tujuan: 1. Monitor tanda-tanda vital. 1. Mengidentifikasi fluktuasi 3. Resiko infeksi Tujuan: 1. Monitor tanda-tanda infeksi. 1. Mengidentifikasi adanya
kekurangan volume 2. Observasi membrane volume intravascular, berhubungan dengan 2. Lakukan cuci tanagn peningkatan suhu sebagai
Pemasukan cairan Tidak terjadinya infeksi
mukosa, kaji turgor kulit, dan indikator dini hipovolemi. sebelum dan sesudah kontak indikator infeksi.
cairan berhubungan adekuat. pengisian kapiler (CRT). 2. Indikator tidak adekuatnya tidak adekuatnya Kriteria hasil: dengan pasien. 2. Menurunkan resiko terjadinya
dengan pemasukan Kriteria hasil: 3. Awasi masukan dan keluaran, sirkulasi perifer dan hidrasi pertahanan tubuh, a. Bebas dari tanda- 3. Lakukan pencukuran pada kontaminasi mikroorganisme.
cairan yang tidak a. Cairan dan elektrolit catat warna urin, konsentrasi, seluler. perforasi/ruptur pada tanda infeksi. area operasi (perut kanan 3. Menunrukan resiko infeksi
adekuat disertai mual dalam keadan berat jenis urin. 3. Indikator dehidrasi. apendiks/post operasi. b. Tidak ada drainase bawah). post operasi.
4. Berikan cairan sedikit demi 4. Meminimalkan kehilangan 4. Anjurkan pasien mandi 4. Kulit yang bersih dapat
dan muntah. seimbang. sedikit tapi sering. cairan.
purulent. sebelum operasi bila mencegah timbulnya
b. Turgor kulit baik, 5. Jelaskan agar menghindari 5. Menghindari adanya c. Tanda-tanda vital memungkinkan. mikroorganisme.
tanda-tanda vital makanan yang merangsang pengeluaran cairan peroral normal. 5. Lakukan pemeriksaan lab. 5. Mengetahui kondisi leukosit
stabil, membrane mual. atau muntah. d. Leukosit dalam batas sebagai salah satu indikator
6. Kolaborasi dalam pemberian 6. Memenuhi kebutuhan cairan penting infeksi.
mukosa lembab. cairan intravena dan
normal.
dan elektrolit.
c. Pengeluaran urin elektrolit. 7. Mengetahui kondisi jumlah
adekuat dan normal. 7. Lakukan pemeriksaan cairan cairan dan elektrolit.
d. Pengisian kapiler < 3 dan elektrolit.
detik.
Reference
• Suratun & Lusianah, (2010). Asuhan keperawatan klien
gangguan sistem gastrointestinal. Jakarta: CV. Trans Info
Media (TIM).
thank you!
19