You are on page 1of 4

3/10/2020

Husada Mandiri Poso


College of Health Sciences

Asuhan Keperawatan Definisi


Pasien Sirosis Hepatis Sirosis Hepatis
• Penyakit kronis progresif yang
dikarakteristikan oleh penyebaran
inflasi dan fibrosis pada hepar
(kerusakan arsitektur hati) sehingga
mengubah fungsi hati.
• Merupakan tahap akhir penyakit
Ferdy Lainsamputty, M.S., Ns. hati.
Keperawatan Medikal Bedah II • Penyebab ketujuh kematian di dunia.

Etiologi
Sirosis Sirosis Sirosis Sirosis
Laennec Pascanekrotik ` Biliriasis Cardiac

Akibat mengkonsumsi Akibat nekrosis massif pada Akibat sumbatan saluran Sirosis sekunder yang
minuman beralkohol sel hati oleh toksin empedu (obstruksi biliaris) muncul akibat gagal
jantung dengan kongesti
vena hepar yang kronis
3/10/2020

Manifestasi Klinis Patofisiologi


Gejala dini:


Kelelahan, anoreksia, dyspepsia,
flatulen, perubahan defekasi,

???
penurunan berat badan

Gejala lanjut:

・ Gagal fungsi hati (hepatoseluler),


hipertensi portal

Kegagalan hepatoseluler berupa: Ikterus,


edema perifer, kecenderungan
perdarahan, palmar eritema, spider nevi,
hepatikum. Hipertensi portal dapat
mengakibatkan splenomegaly, varises
esophagus dan lambung, dan asites.

Pemeriksaan
Diagnostik
• CT Scan/Biopsi Hati: Melihat infiltral
lemak, jaringan fibrosis, kerusakan
hati.
• Kolesistografi/kolangiografi:
Identifikasi penyakit ductus empedu.
• Esofagoskopis: Melihat varises
esophagus.
• Bilirubin serum: Gangguan seluler.

Penalataksanaan Sirosis Hepatis


• AST (SGOT)/ALT (SGPT): Kerusakan
seluler hepar.
• Darah lengkap: Anemia (kerusakan
elektrolit atau hemolysis). Fokus: Mengontrol komplikasi, memaksimalkan fungsi hati dengan diet yang bergizi,
• Masa Protrombin/PTT: Tanda istirahat cukup, pemberian kortikosteroid, pembatasan cairan, mencegah infeksi,
perdarahan pemberian diuretic, etc.
• Albumin, globulin, glukosa serum, dll.
3/10/2020

Pengkajian Data Keperawatan Pengkajian Data Keperawatan


Aktivitas/istirahat: Makanan/cairan: Nyeri/kenyamanan: Keamanan:
・ Kelemahan, kelelahan, letargi ・ Anoreksia, mual/muntah, ・ Nyeri tekan abdomen, pruritus, ・ Pruritus, demam, ikterik,
kulit kering, turgor buruk neuritis perifer ekimosis, petekie, angloma
ikterik, nafas berbau spider
Sirkulasi: Pernafasan:
・ Riwayat GJK, penyakit jantung ・ Dispnea, takipnea, nafas
rematik, kanker, disritmia Neurosensori: dangkal, ekspansi paru terbatas, Seksualitas:
・ Perubahan kepribadian, hipoksia ・ Gangguan menstruasi,
Eliminasi: penurunan mental, bicara impoten, atrofi testis,
・ Flatus, penurunan bising usus/tidak lambat, halusinasi, koma, ginekomastia, kehilangan
ada, distensi abdomen, asterixis rambut (dada, bawah
hepatomegali, splenomegali, asites, lengan, dan pubis)
feses warna tanah liat, melena, urin
gelap

Diagnosa Keperawatan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Sirosis Hepatis PADA PASIEN SIROSIS HEPATIS
Perubahan volume cairan: Kelebihan cairan berhubungan
・ dengan gangguan mekanisme regulasi (penurunan protein Diagnosa Keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi keperawatan Rasional
plasma
Perubahan volume cairan: Tujuan: 1. Ukur intake dan output 1. Menunjukkan status volume
Perubahan nutrisi: Kurang dari kebutuhan berhubungan dengan sirkulasi.
Kelebihan cairan Kelebihan volume cairan cairan, catat 2. Indikator retensi cairan.
・ diet tidak adekuat, ketidakmampuan untuk
memproses/mencerna makanan. berhubungan dengan teratasi. keseimbangan positif 3. Berhubungan dengan kelebihan
gangguan mekanisme Kriteria hasil: (pemasukan melebihi volume cairan. JVD eksternal
dan vena abdominal karena
Risiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubunagn dengan regulasi (penurunan a. Intake=output pengeluaran), kongesti vaskuler.
・ gangguan sirkulasi/status metabolic. Akumulasi garam empedu protein plasma) b. Berat badan stabil 2. Timbang BB tiap hari 4. Peningkatan kongesti pulmonal
pada kulit. Adanya edema, asites. c. Tanda-tanda vital dan catat peningkatan dapat mengakibatkan
konsolidasi, gangguan
dalam batas normal. lebih dari 0,5 kg/hari. pertukaran gas, dan komplikasi
Risiko tinggi pola nafas tidak efektif berhubungan dengan d. Tidak ada edema. 3. Awasi tanda vital dan seperti edema paru.
・ akumulasi cairan dalam rongga peritoneal. e. Hasil lab: Albumin CVP. Catat JVP. 5. Aritmia mungkin disebabkan
GJK atau ketidakseimbangan
serum dan elektrolit 4. Auskultasi paru. elektrolit.
dalam batas normal. 5. Awasi aritmia. 6. Perpindahan cairan pada
Hipertermia berhubungan dengan prosesinflamasi. 6. kaji ekstremitas jaringan akibat retensi natrium,
・ air, penurunan albumin, dan
bawah/edema ADH.
dependen
Risiko tinggi cedera berhubungan dengan hipertensi portal,
・ penurunan faktor beku darah
3/10/2020

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


PADA PASIEN SIROSIS HEPATIS
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi keperawatan Rasional

THANK YOU
Perubahan volume cairan: Tujuan: 7. Ukur lingkar abdomen 7. Mengetahui
Kelebihan cairan Kelebihan volume cairan tiap hari. perkembangan asites.
berhubungan dengan teratasi. 8. Dorong pasien untuk 8. Dapat meningkatkan
gangguan mekanisme Kriteria hasil: tirah baring rekumben. diuresis.
regulasi (penurunan a. Intake=output 9. Berikan perawatan 9. Menurunkan rasa haus
protein plasma) b. Berat badan stabil mulut. dan mulut tidak kering.
c. Tanda-tanda vital 10. Awasi albumin serum 10. Penurunan albumin
dalam batas normal. dan elektrolit serum mempengaruhi
d. Tidak ada edema. (khususnya kalium dan tekanan osmotik @ronapresentasi @ronapresentasi
support@ronapresentasi.com
e. Hasil lab: Albumin natrium) koloid plasma,
serum dan elektrolit mengakitbakan
dalam batas normal. pembentukan edema.

You might also like