You are on page 1of 9

JURNAL ILMIAH KESEHATAN RUSTIDA| Page : 53 – 60 Vol.

08 No. 1 Januari 2021| p-ISSN2356-2528; e-ISSN 2620-9640

HUBUNGAN TEKNIK MENYUSUI DENGAN PRODUKSI ASI PADA IBU


PRIMIPARA

Septi Kurniawati1
Email : nrahma24@gmail.com
1
Program Studi Diploma Kebidanan Akademi Kesehatan Rustida
Srianingsih2
2
Program Studi Diploma Kebidanan Akademi Kesehatan Rustida

ABSTRACT

Breastfeeding technique is one of the factors that affect milk production if the
breastfeeding technique is not correct, it can cause sore nipples, then the mother is
reluctant to breastfeed, with babies who rarely breastfeed affect the stimulation of
breast milk production and exclusive breastfeeding will not work. This study aims to
determine the relationship between breastfeeding techniques and milk production in
Primiparous Mothers at BPM X. This study used a descriptive correlation research
design. The number of samples in this study were 30 people. The sampling technique
used was purposive sampling. Data analysis using Chi square test. The results
showed that breastfeeding mothers with the correct technique and good milk
production were 11 (36.7%) and breast milk production (enough & insufficient) were
5 (16.7%), while breastfeeding mothers with incorrect techniques had good milk
production. there are 2 (6.7%) respondents and there are 12 (40%) respondents in
breast milk production (enough & insufficient). Based on the results of the chi square
test, it was found that the P Value was 0.008 (p <0.05) Ho was rejected, it was
concluded that there was a relationship between breastfeeding technique and milk
production in primiparous mothers.

Keywords: ASI, Primipara, Breastfeeding technique


Hubungan Teknik Menyusui......
Septi Kurniawati & Srianingsih

PENDAHULUAN 2018). Penelitan yang dilakukan


Puapompong (2017), menyatakan
Teknik menyusui merupakan bahwa Metode "SPEOS" (tekhnik
salah satu faktor yang mempengaruhi menyusui yang benar) merupakan salah
produksi ASI dimana bila teknik satu metode efektif untuk membantu
menyusui tidak benar, dapat memperlancar produksi ASI dan
menyebabkan puting lecet, kemudian menyusui secara ekslusif pada ibu
ibu enggan menyusui. Dengan bayi dengan sectio secaria. Berdasarkan
yang jarang menyusu berpengaruh pada penelitian Susanti, 2006 tentang
rangsangan produksi ASI dan menyusui kegagalan dalam menyusui yaitu faktor
secara ekslusif tidak akan berhasil. pertama pada ibu postpartum primipara
Tehnik Menyusui dengan benar dapat yang menyusui bayi berusia 3 hari
merangsang pengeluaran hormon sampai 2 bulan
dengan hasil ibu post
oksitosin sehingga ASI dapat keluar partum primipara terdapat 19 orang
lebih banyak dan ibu bisa menyusui
(59,38%) yang Teknik menyusuinya
secara Ekslusif. Seribu hari pertama buruk, sedangkan 13 orang lagi
kehidupan seorang anak adalah masa
(40,62%) teknik menyusuinya baik.
kritis yang menentukan masa
Faktor yang kedua adalah produksi
ASI
depannya, dan pada periode itu anak dimana didapatkan 19 orang (59,38%)
Indonesia menghadapi gangguan produksi ASI
nya buruk dan 13 orang
pertumbuhan yang serius. Yang lagi (40,62%)
produksi ASI nya baik.
menjadi masalah, lewat dari 1000 hari,
Survei Demografi Kesehatan
Indonesia
dampak buruk kekurangan gizi sangat
(SDKI) tahun 2015 menyatakan hanya
sulit diobati (Kemenkes RI, 2015).
ada 8,3% bayi yang mendapat ASI
Negara Filipina dan Srilanka, dalam 30 menit setelah persalinan dan
praktek menyusui hanya dilakukan
4% bayi yang mendapat ASI dalam
satu
sekitar 4 bulan. Sedangkan di jam setelah persalinan (WHO, 2015).
Indonesia, Pakistan dan Thailand hanya

54 | Vol. 08 No. 01 Januari 2021 | JURNAL ILMIAH KESEHATAN RUSTIDA


Hubungan Teknik Menyusui......
Septi Kurniawati & Srianingsih

Sering kali ibu post partum kurang


dilakukan hampir 2 bulan (Katsumi,
mendapatkan informasi tentang
manfaat ASI dan tentang teknik data dikumpulkan dengan
menyusui yang benar (Roesli, 2017). menggunakan instrumen kuesioner
Untuk keberhasilan menyusui salah dan skala observasi yang telah
satu diantaranya adalah dengan melalui uji validitasnya.
promosi tentang teknik menyusui yang Teknik analisis data
benar (Irmawanti, 2017). Manfaat yang digunakan adalah analisis
menyusui dengan benar dapat univariat menggunakan Distribusi
merangsang pengeluaran ASI pada ibu Frekuensi dan analisis bivariat
primipara. Berdasarkan latar belakang menggunakan Uji Chi square
tersebut maka peneliti melakasanakan
penelitian tentang Hubungan Teknik HASIL PENELITIAN
Menyusui Dengan Produksi ASI Pada DAN PEMBAHASAN Hasil
Penelitian
Ibu Primipara di BPM X Glenmore
Karakteristik responden meliputi :
Tahun 2019.
Usia, Pendidikan dan pekerjaan
Tabel.1 Gambaran Karakteristik
METODE PENELITIAN Usia, Pendidikan Dan Pekerjaan Ibu
Penelitian ini menggunakan desain Bersalin Primipara di BPM X
penelitian deskriftif korelasi. Jumlah
sampel dalam penelitian ini adalah 30
Jumlah
orang. Teknik pengambilan sampel Karakteristik
F %
menggunakan purposive sampling.
Usia:
Analisis data menggunakan program >35 tahun 2 6,7
uji 20-35 16 53,3
<20 12 40
Chisquare. Hasil penelitian Jumlah 30 100,0
Pendidikan PT
menunjukkan dari 30 responden.
3 10
Pengumpulan data dilakukan di BPM SMA/ 9 30
sederajat
X Glenmore Mei-September 2019, SMP/ 10 33,3
sederajat

55 | Vol. 08 No. 01 Januari 2021 | JURNAL ILMIAH KESEHATAN RUSTIDA


Hubungan Teknik Menyusui......
Septi Kurniawati & Srianingsih

SD 8 26,7
Jumlah 30 100,0
Pekerjaan Tabel.2 Gambaran teknik
Bekerja
11 36,7 Menyusui Pada Ibu Bersalin
IRT 19 63,3
Jumlah 30 100,0 Primipara Di BPM X Tahun
2019/2020
Pada Tabel.1 Menunjukkan bahwa
pada karakteristik usia responden
Teknik Menyusui
mayoritas ada pada usia <20 tahun Frequency Percent
sebanyak 12 (40%) orang, sedangkan Benar 16 53,3
Tidak benar 14 46,7
usia antara 20-35 tahun ada
Total 30 100.0
16(53,3%) responden dan paling
sedikit pada usia >35 tahun ada
2(6,7%) responden. Pada tabel 5.2
Pada karakteristik pendidikan Menunjukkan bahwa
terbanyak yaitu SMP/sederajat jumlah responden (ibu
sebanyak 10 (33,3%) responden, nifas primipara) yang
kemudian SMA/sederajat sebanyak 9 melakukan Teknik
(30%) responden, lalu SD ada 8 menyusui benar
(26,7%) responden dan paling sedikit sejumlah 16 (53,3%)
PT ada 3 (10%) responden. dan yang melakukan
Pada karakteristik pekerjaan yaitu Teknik menyusui tidak
ibu bekerja ada 11 (36,7%) responden benar ada 14 (46,7%)
dan ibu rumah tangga/tidak bekerja responden. Hal ini
ada 19 (63,3) responden. sejalan dengan teori
Sehingga bisa ditarik kesimpulan Roesli (2011) yang
bahwa bahwa faktor yang menyatakan bahwa
mempengaruhi dalam pemebrian ASI teknik menyusui
diantaranya usia ibu, pendidikan ibu merupakan salah satu
dan pekerjaan ibu (Septia, 2012). faktor yang
mempengaruhi produksi

56 | Vol. 08 No. 01 Januari 2021 | JURNAL ILMIAH KESEHATAN RUSTIDA


Hubungan Teknik Menyusui......
Septi Kurniawati & Srianingsih

ASI dimana bila teknik ASI yang dilakukan


menyusui tidak benar, oleh ibu menyusui.
dapat menyebabkan
putting susu menjadi Tabel.3 Gambaran produksi ASI
lecet dan menjadikan Pada Ibu Primipara Yang
ibu enggan menyusui Bersalin Di BPM X
sehingga bayi tersebut Tahun 2019/2020
jarang menyusu.
Enggan menyusu akan Produksi ASI
Frequency Percent
berakibat kurang baik,
Baik 13 43,3
karena isapan bayi
Kurang 17 56,7
sangat berpengaruh
Total 30 100.0
pada rangsangan
produksi ASI
selanjutnya. Peran Pada tabel 5.3 Terlihat bahwa
tenaga kesehatan sangat jumlah produksi ASI baik yaitu
penting untuk dapat pada 13 (43,3%) responden, dan
meningkatkan jumlah ASI kurang ada pada 17
pengetahuan dan juga (56,7%) responden. Salah satu
penerapan tehnik penyebab kurangnya produksi ASI
menyusui yang benar, pada ibu primipara yaitu ibu
seperti dengan kurang mengerti tentang bagaimana
mengadakan program cara/teknik yang benar dalam
penyuluhan tentang cara menyusui, hal ini
melakukan tehnik dikarenakan masih pertama kali
menyusui yang benar melahirkan dan menyusui.
ataupun dengan Rendahnya cakupan ASI
kunjungan rumah untuk juga dipengaruhi oleh teknik
memantau pemberian menyusui yang salah (Kristiyanti,
2014). Ibu yang melahirkan anak
57 | Vol. 08 No. 01 Januari 2021 | JURNAL ILMIAH KESEHATAN RUSTIDA
Hubungan Teknik Menyusui......
Septi Kurniawati & Srianingsih

lebih dari satu kali cenderung Produ Tota


Prod ksi l
P
untuk memiliki tingkat uksi ASI
ASI kuran
Baik g
pengetahuan yang lebih baik dalam
F % F % F %
hal pemberian ASI eksklusif Teknik 11 36,7 5 16,7 16 53,
Benar 3
karena pengalaman yang Teknik 2 6,7 12 40,0 14 46,
Tidak 7
telah diterapkan benar
0,0
(Wulandari, 2007). 08
Total 13 46,3 17 56, 30 10
Sedangkan pada ibu multipara akan 7 0

lebih memungkinkan
Berdasarkan tabel 5.5 dapat
untuk memberikan ASI
disimpulkan bahwa pada ibu
eksklusif jika pengalaman
menyusui dengan teknik benar dan
menyusui ibu sebelumnya
produksi ASI baik ada 11 (36,7%)
merupakan pengalaman yang baik
responden dan produksi ASI kurang
dan ibu menyadari tentang manfaat
ada 5 (16,7%) responden, sedangkan
pemberian ASI eksklusif untuk
pada ibu menyusui dengan teknik
pertumbuhan dan
yang tidak benar dengan produksi
perkembangan bayinya serta untuk
ASI baik ada 2 (6,7%) responden
kesehatan dari ibu.
dan produksi ASI kurang ada 12
(40%) responden. Berdasarkan hasil
Tabel.4 Analisa uji chie square didapatkan P Value
Bivariat Hubungan yaitu 0.008(p<0,05) Ho di tolak,
Teknik Menyusui maka disimpulkan bahwa terdapat
Dengan Produksi ASI Pada hubungan antara teknik menyusui
Ibu Primipara Yang Bersalin dengan produksi ASI pada ibu
Di BPM X Tahun 2019/2020 primipara. Hal ini sesuai dengan
penelitian dari india, kelompok
perlakuan rerata waktu pengeluaran
ASI 5.15 jam lebih singkat dari
rerata kelompok kontrol 8.30 jam.
58 | Vol. 08 No. 01 Januari 2021 | JURNAL ILMIAH KESEHATAN RUSTIDA
Hubungan Teknik Menyusui......
Septi Kurniawati & Srianingsih

Hal tersebut menunjukkan menyusui dan bayi jarang


kesesuaian dengan teori, bahwa menyusu karena bayi
melakukan tehnik menyusui yang enggan manyusu akan
benar merangsang hormon prolaktin berakibat kurang baik,
yang dikeluarkan oleh hipofise karena isapan bayi sangat
anterior dan hormon oksitosin yang berpengaruh pada
dikeluarkan oleh hipofise posterior, rangsangan produksi ASI
sehingga ASI keluar yang terjadi selanjutnya, namun sering
karena sel otot halus di sekitar kali ibu nifas
kelenjar payudara mengerut (Gross kurang mendapatkan
& Berg, 2014) Hal ini didukung juga informasi tentang
oleh penelitan yang dilakukan manfaat ASI dan tentang
Puapompong (2017), menyatakan teknik menyusui yang
bahwa Metode "SPEOS" (tekhnik benar (Roesli, 2017).
menyusui yang benar) merupakan Teknik menyusui yang
salah satu metode efektif untuk tidak dikuasai oleh ibu
membantu memperlancar produksi maka akan berdampak
ASI dan menyusui secara ekslusif pada ibu dan bayi itu
pada ibu dengan sectio secaria. sendiri. Dampak pada ibu
mood, rendahnya serotonin, cemas berupapa mastitis,
dan gangguan tidur payudara bergumpal,
(Puapompong et al., 2017). putting sakit, sedangkan
Teknik menyusui pada bayi dapat dipastikan,
merupakan salah satu bayi tidak mau menyusu
faktor yang mempengaruhi yang berakibat bayi tidak
produksi ASI dimana bila akan mendapat ASI
teknik menyusui tidak (Sulistyowati, 2011). Sehingga ibu
benar dapat menyebabkan menyusui perlu di fasilitasi untuk
puting lecet dan keberhasilan menyusui salah satu
menjadikan ibu enggan
59 | Vol. 08 No. 01 Januari 2021 | JURNAL ILMIAH KESEHATAN RUSTIDA
Hubungan Teknik Menyusui......
Septi Kurniawati & Srianingsih

diantaranya adalah dengan promosi DepKes. (2001).


tentang teknik menyusui yang benar Manajemen Laktasi :
(Irmawanti, 2017) Buku Panduan Bagi
Bidan dan Petugas
KESIMPULAN Kesehatan di
Berdasarkan hasil uji chi square Puskesmas. Jakarta
didapatkan P Value yaitu 0.008 Dewi Irmawanti, dkk.
(p<0,05) Ho di tolak, (2016). Hubungan Ibu
maka disimpulkan bahwa Tentang Tekhnik
terdapat hubungan antara Menyusui dengan
teknik menyusui dengan produksi Prilaku
ASI pada ibu primipara. Pemberian ASI Ekslusif.
DAFTAR PUSTAKA Klein, S & Thomson, F.
Anik. (2012). Majemen Laktasi. (2009). Panduan
Yogyakarta: Gosyen Publishing. lengkap kebidanan.
Alam, syamsul.(2016). Faktor-faktor Yogyakarta:
Yang Berhubungan PALMALL
Dengan Teknik Kristiyanti,Weni. 2014. ASI,
Menyusui Pada Ibu Di Menyusui Dan Sadari.
Puskesmas Yogyakarta: Nuha Medika
Pattallassang Maryunaani, A. (2012). Inisiasi
Kabupaten Takalar. Al-Sihah : Menyusui Dini, ASI Eksklusif dan
Public Health Science Journal Manajemen Laktasi. Jakarta:
Vol.VIII, No. 2 Trans Info Media.
Arikunto, S. (2004). Manuaba.(2009). Ilmu Kebidanan
Prosedur Penelitian Penyakit Kandungan &
Suatu Pendekatan Keluarga Berencana Untuk
Praktik. Jakarta: PT. Pendidikan Bidan. Jakarta:
Rineka Cipta EGC

60 | Vol. 08 No. 01 Januari 2021 | JURNAL ILMIAH KESEHATAN RUSTIDA


Hubungan Teknik Menyusui......
Septi Kurniawati & Srianingsih

Notoadmodjo, Soekidjo. (2005). Ketiga dan kelima di


Metodologi Penelitian Rumah Sakit Sundari
Kesehatan. Jakarta : Rineka Medan. Medan:
Cipta Universitas Sumatra
Purnama, R. R. W. (2013). Utara. Karya Tulis Ilmiah.
Efektivitas antara Pijat Roesli, U. 2011.
Oksitosin dan Breast Care Mengenal ASI
terhadap Produksi ASIpada Ibu Ekslusif. Surabaya :
Post Partum dengan Seksio Niaga Swadaya
Cesaria di RSUD Banyumas. Saleha, S. (2009). Asuhan
Purwokerto. Universitas Kebidanan Pada
Jendral Soedirman. Karya Tulis Masa Nifas. Jakarta:
Ilmiah. Salemba Medika
Puapompong, P. R., K Sulistyawati, A. (2009).
Laosooksathit, & Buku Ajar Asuhan
W.Hanprasertpong, T. K., S. Kebidanan Pada Ibu
2017. Comparison of Nifas. Yogyakarta:
Breastfeeding Outcomes C.V Andi OFFSET
Between Using the Laid Back Varney, H. (2006). Buku Ajar
and Side-Lying Breastfeeding Asuhan kebidanan. Jakarta: EGC
Positions in Mothers Delivering Wulandari, S. R &
by Cesarean Section: A Handayani, S.
Randomized Controlled (2011). Asuhan
Trial.Breastfeed Med, 12,233- Kebidanan Ibu Masa
237 Nifas. Yogyakarta:
Ramayanti, E. (2004).
Gosyen Publishing.
Hubungan Frekwensi
Menyusi dengan
Produksi ASI pada
Minggu Pertama,

61 | Vol. 08 No. 01 Januari 2021 | JURNAL ILMIAH KESEHATAN RUSTIDA

You might also like