Professional Documents
Culture Documents
Oleh
ANGGI YOHANA
NIM. 142012018049
Manuskrip
Mengetahui
Komisi Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
ABSTRACT
Sexually transmitted infection is one of the Reproductive Tract Infections (ISR) which is transmitted through sexual
intercourse. Reproductive tract infection is an infection caused by the entry and proliferation of germs that cause
infection into the reproductive tract. The germ that causes the infection can be a fungus. The purpose of this study
was to determine the relationship between social media and adolescent knowledge about sexually transmitted
infections at SMK YPT Pringsewu in 2022.
The research design that will be used is descriptive analytic with a cross sectional approach. The number of
samples used in this study amounted to 120 people using total sampling technique. The instrument used is a
questionnaire. This study uses univariate and bivariate analysis with hypothesis testing using the chi-square test.
The results showed that there was a relationship between social media and knowledge of sexually transmitted
infections in SMK YPT Pringsewu, as evidenced by the p-value = 0.003 < = 0.05. There is a relationship between
social media and adolescent knowledge about sexually transmitted infections at SMK YPT Pringsewu. It is
recommended for schools or research sites so that the use of social media among teenagers can be monitored and
used as a communication tool and for a good source of knowledge for vocational or high school students.
Keywords: social media, knowledge, adolescents, sexually transmitted infections
ABSTRAK
Infeksi menular seksual salah satu Infeksi Saluran Repoduksi (ISR) yang ditularkan melalui hubungan kelamin.
Infeksi saluran repoduksi merupakan infeksi yang disebabkan oleh masuk dan berkembang biaknya kuman
penyebab infeksi kedalam saluran repoduksi. Kuman penyebab infeksi tersebut dapat berupa jamur, Tujuan
penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan media sosial dengan pengetahuan remaja tentang penyakit
infeksi menular seksual di SMK YPT Pringsewu tahun 2022.
Desain penelitian yang akan digunakan deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yang
digunakan dalam penelitian ini berjumlah 120 orang dengan menggunakan tehnik total sampling. Instrument yang
digunakan yaitu kuesioner. Penelitian ini menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan pengujian hipotesis
menggunakan uji chi-square.
Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan media sosial terhadap pengetahuan infeksi menular seksual di
SMK YPT Pringsewu, dibuktikan dengan nilai p-value = 0,003 < α = 0,05. Terdapat hubungan antara media sosial
dengan pengetahuan remaja tentang infeksi menular seksual di SMK YPT Pringsewu. Disarankan untuk pihak
sekolah atau tempat penelitian agar penggunaan media sosial di kalangan remaja bisa di pantau dan digunakan
sebagai alat komunikasi dan untuk sumber pengetahuan yang baik untuk siswa siswi SMK YPT Pringsewu.
Kata Kunci : media sosial, pengetahuan, remaja, Infeksi menular seksual
Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa sebagian besar responden dengan (17
tahun) sebanyak 86 orang (71,7%). Dengan berjenis kelamin laki-laki sebanyak 69
responden (57,5%).
N % N % N % N %
Sejalan dengan hasil penelitian Hasil uji statistik dengan chi square
muqliaroh hasil penelitian dari 66 (X ) dieroleh p-value = 0,003<α = 0,05.
2
responden remaja terdiri dari 33 laki- Hal ini menyatakan bahwa Ha diterima
laki dan 33 perempuan, yang dan H0 ditolak, yang artinya ada
penggunaan media sosial di SMK Bit hubungan media sosial dengan
Bina Aulia. Pada remaja laki-laki pengetahuan remaja tentang infeksi
penggunaanmedia sosial kategori berat menular seksual di SMK YPT Pringsewu
sebanyak 10 responden (30,3%), tahun 2022, yang berarti lebih rendah
sedangkan pengguna sedang sebanyak penggunaan media sosial semakin rendah
15 responden (45,5%), dan ringan 8 pula pengetahuan remaja tentang infeksi
responden (24,2%). Sedangkan pada menular seksual.
remaja perempuan kategori berat 16
responden (48,5%), sedangn 11 Lembaga riset dari Polandia
responden (33,3%), dan ringan 6 Napoleon Cat, menyatakan bahwa
responden ( 18,2% ). Berdasarkan konsumen penggunaan media sosial di
pengunaan media sosial remaja laki- Indonesia 37,3% adalah remajayang
laki kategori sedang dan kategori berat memiliki rentang usia 18-24 tahun.
pada remaja perempuan, hal ini Didukung oleh statistik yang dihasilkan
disesuaikan dengan teori bahwa Media AsosiasiPenyelenggara Jasa Internet
sosial dan komunitas online telah Indonesia (APJII) di tahun 2018,
menjadi saluran komunikasi yang konsumen internet terbanyak di Indonesia
penting bagi remaja di era saat berkisar antara 15 hingga 19 tahun dan
ini(Muqliaroh et al., 2021). diikuti oleh umur 20 sampai 24 tahun di
urutan kedua. Remaja sendiri merupakan
Sejalan dengan hasil penelitian periode peralihan yang berlangsung di
Kunaryanti Rosida, Siti Rofiatun antara masa anak-anak dan masa dewasa
Nazidah, dan Galuh Ulin dengan hasil yang mengalami ciri-ciri seks sekunder,
peneltian nilai p-value 0.002 < terjadinya masa subur, serta adanya
transformasi psikologis maupun kognitif. dan mudahnya remaja untuk
Pada masa remaja, terjadi perubahan mendapatkan informasi melalui media
hormon serta dorongan stimulan seksual sosial menjadi salah satu pilihan utama
pada tubuh remaja yang membuat remaja remaja untuk mendapatkan informasi
menjadi rawan terhadap persoalan tentang kesehatan reproduksi dan
kesehatan reproduksi, seperti hubungan seksualitas. Penyebaran informasi melalui
seks pranikah, aborsi, dan Infeksi media sosial saat ini sangat cepat dan
Menular Seksual (Rajasa et al., 2020). mudah. Jenis media sosial yang
digunakan meliputi whatsapp, youtube,
Hasil ini sejalan dengan penelitian facebook, instagram, line, dll. Penyebaran
yang dilakukan Eka Ristin Tarigan, dari informasi melalui media dengan berbagai
hasil penelitian pada tingkatkepercayaan jenisnya dengan bermodalkan koneksi
95% dengan α = 0,05 diperoleh p value (α internet. Penyebaran informasi tersebut
= 0,000 α < 0,05), Hasil ini berarti ada menjadi peluang untuk meningkatkan
hubungan sumber informasi dengan pengetahuan, salah satunya tentang
pengetahuan remaja tentang penyakit kesehatan reproduksi. Namun, dibalik
menular seksual di SMA Swasta Masehi mudahnya informasi tersebut tersebar,
GBKP Berastagi. Sumber informasi diperlukan kejelian sehingga
merupakan sekumpulan informasi yang mendapatkan informasi yang
telah dikelompokan berdasarkan masing- akurat.Tidak tersedianya informasi akurat
masing ketegori yang berupa tentang seks dan kesehatan reproduksi
perpustakaan, majalah, surat kabar dan dapat mendorong remaja untuk
website yang bermanfaat untuk melakukan pencarian sendiri melalui
memenuhi kebutuhan akan informasi atau media sosial.
berita untuk masyarakat luas. Sumber
informasi bermanfaat sebagai media atau
tempat penyebaran segala informasi dan Kesimpulan
juga merupakan sumber penggali sebuah
Berdasarkan hasil penelitian dan
berita atau informasi (Tarigan, 2019).
pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
Sebagian besar responden dengan
Dengan semakin mudahnya
penggunaan media sosial rendah sebanyak
informasi yang dapat diakses oleh remaja
79 responden (65,8%), dan sebagian besar
tentang seks dan seksualitas, diantaranya
responden dengan pengetahuan kurang
melalui media massa, elektronik, dan
sebanyak 85 responden (70,8%). Ada
media sosial. Selain itu, teman sebaya
hubungan media sosial dengan pengetahuan
memiliki pengaruh cukup tinggi dalam
remaja tentang infeksi menular seksual di
kehidupan remaja, tak terkecuali dalam
SMK YPT Pringsewu tahun
memberikan informasi tentang kesehatan
2022,dibukktikan nilaip-value = 0,003<α =
reproduksi. Remaja lebih dekat dan
0,05.
terbuka terutama berhubungan dengan
Saran pada hasil penelitian ini dapat
masalah kesehatan reproduksi dengan
dijadikan informasi dan pengetahuan bagi
temannya dibandingkan dengan orang tua
mahasiswa/mahasiswi Fakultas Kesehatan
atau guru (Chotimah et al., 2022).
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Lampung agar mengetahui dan memperkaya
Menurut peneliti, dengan terus
ilmu pengetahuan fenomena infeksi menular
berkembangnya teknologi dan informasi
seksual dalam penggunaan media sosial agar intensitas pemanfaatan konten
tidak berlebihan dalam sehari-hari. kesehatan reproduksi pada media sosial
instagram terhadap tingkat pengetahuan
DAFTAR PUSTAKA remaja pulau Jawa (relationship of
Achsan, I. C. (2020). Hubungan Antara intensity reproductive health content
Pengetahuan Tentang Infeksi Menular usage on instagram with adolescents
Seksual Dengan Perilaku Berpacaran level of knowledge in java). Jurnal
Remaja Di SMA Surabaya. 1–7. Kesehatan Masyarakat, 8(5), 694–699.
Chotimah, H., Notoatmodjo, S., & Agustina, Rodiah, Mulyaningsih, E. A., & Novian, I.
S. (2022). Determinan Perilaku Seksual (2021). Jurnal Keperawatan
Remaja di SMKK Prima Indonesia - Muhammadiyah. 6(4), 141–146.
Bekasi. Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan, Syahrul, muh. urip. (2021). Karakteristik
12(1), 71–82. pasien infeksi menular seksual di rsud
Fitria. (2017). Pengaruh Orientasi batara guru kabupaten luwu periode
Kewirausahaan dan Penggunaan E- januari 2018-desember 2020.
Commerce Terhadap Kinerja Usaha. Tarigan, E. R. (2019). Hubungan Sumber
Journal of Chemical Information and Informasi Dengan Pengetahuan Remaja
Modeling, 53(9), 1689–1699. Tentang Penyakit Menular Seksual Di
Kemenkes, 2019. (2019). profil kesehatan Sma Swasta Masehi Gbkp Berastagi.
indonesia 2018. In Science as Culture Indonesian Trust Health Journal, 1(2),
(Vol. 1, Issue 4). 107–112.
Kristi, G. (2021). Penemuan Kasus Penyakit Utomo, daryaswanti, pendet. (2021).
Menular di Indonesia Selama 2020- pengetahuan remaja tentang infeksi
2021: Kajian Literatur. Fakultas menular seksual di sma negeri 1
Kesehatan Masyarakat Universitas singaraja. 07(02), 124–134.
Indonesia, December, 1–9. Yanuarti, T., & Idealistiana, L. (2021).
Lanes, E. J., Mongan, S. P., & Wantania, J. Pengetahuan Remaja Tentang Infeksi
J. E. (2021). Perbedaan Pengetahuan Menular Seksual Di SMK Jaya
dan Sikap Remaja tentang Infeksi Cimuning Bekasi Tahun 2020. 27–32.
Menular Seksual di SMA/SMK
Perkotaan dan Pedesaan. E-CliniC,
9(1), 51–59.
Muqliaroh, F., Wijayanti, I., & Ananda, S.
(2021). Hubungan Penggunaan Media
Sosial Dengan Tingkat Pengetahuan
Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi
Pada Masa Pandemi Covid-19 SMK
BIT Bina Aulia Bojong Kulur Periode
Februari 2021.
Putri, N. T. (2015). Tingkat pengetahuan
remaja tentang infeksi menular seksual
di sma al-asiyah cibinong bogor tahun
2015.
Rajasa, F. I., Widjanarko, B., Husodo, B. T.,
Masyarakat, F. K., Diponegoro, U., &
Diponegoro, U. (2020). Hubungan