Professional Documents
Culture Documents
Di
At akhir
the end sesi
of training ini anda
this training harusyou
session
memiliki;
should have;
Persyaratan
The purpose minimum yang is
of this training diperlukan
to establish
untuk mengoperasikan Excavator
the minimum requirements for specific Dozer
of
KOM D375 di semua proyek
Dozer KOM D375 at all of LCI projects.LCI.
Pengetahuan yang benar
The correct knowledge to tentang
applying
ketentuan-ketentuan dalam
practice required to carry out the
pengoperasian
operation activities Excavator Hitachi
with Dozer KOMDozer
D375
KOM D375
can be understood and implemented in
Kemampuan
the field untuk mengoperasikan
Dozer KOM D375
Assessment
Penilaian
On completion of this training session you
Di
willakhir training
be given ini anda
a written and akan diberi tes
practical
tertulis.
assessmentAnda harus
test . Youmenjawab
are requireddengan
to
benar
answer80% 80%dari total
of the pertanyaan
questions yangtoada
correctly
untuk
gain a bisa
passdinyatakan lulus.
Jika
If youanda
do not pass
tidak youmaka
lulus will beanda
givendiberi
the
opportunity tountuk
kesempatan be retested
dites ulang.
DAFTAR ISI
• Keselamatan
• Pengenalan Mesin
• Sistem Monitoring
• Pemeriksaan Awal
• Pergerakan mesin
KESELAMATAN
DAFTAR ISI
• Keselamatan
• Pengenalan Mesin
• Alat – Alat Kontrol Mesin
• Sistem Monitoring
• Pemeriksaan Awal
• Pergerakan mesin
PENGENALAN MESIN
RIPPER
SPROCKET
TRACK SHOE
TILT CYL BLADE
BLADE
FRAME BLADE
Tier 2 HPI kontrol elektronik mesin Panel Eksterior kompartemen mesin Palm Command Control System
Interval penggantian oli yang lebih lama (250jam --> 500jam) Identitas visual baru (PCCS), saling bertautan dengan kursi operator
Kapasitas udara yang lebih bersih yang lebih meningkat Kursi operator yang baru Posisi tuas kontrol Ripper yang dapat diatur
Undercarriage B,C
Jenis K-Bogie Undercarriage untuk meningkatkan kenyamanan berkendara dan mengurangi biaya pemeliharaan
PENGENALAN MESIN
Maju Mundur
F1 : 3.8 Km/ Jam R1 : 5.1 Km/Jam
F2 : 6.8 Km/ Jam R2 : 9.2 Km/Jam
F3 : 11.8 Km/ Jam R3 : 15.8 Km/Jam
PENGENALAN MESIN
Kecepatan Perjalanan :
Maju 1 : 3.8 Km/H. Mundur : 5.1 Km/H
Maju 2 : 6.8 Km/H. Mundur : 9.2 Km/H
Maju 3 : 11.8 Km/H. Mundur : 15.8 Km/H
Dimensi
Panjang keseluruhan : 5.770 Mm
Lebar Keseluruhan : 3.230 Mm
Tinggi keseluruhan : 3.290 Mm
Track Gauge : 2.500 Mm
PanjangTrack pada tanah : 3.815 Mm
Mesin
Model : Komatsu SA6D170E
Jumlah Silinder : 6
Bore : 170 x 170 Mm
Pemindahan Piston : 23.15 liter
Under Carriage
Jumlah Roller (Carrier/Track) : 2/6
Lebar Standar Shoe : 610 Mm
Area kontak Tanah : 4.65 M2
Tekanan tanah : 0.99 Kg/Cm2
PENGENALAN MESIN
D 37 5 A - 5
Modifikasi
Standar Track
Menggunakan torque converter
Ukuran unit
BULLDOZER
MACHINE INTRODUCTION
S A 6 D 170 E -3
Modifikasi
Emisi Rendah
Diameter Silinder liner
Mesin Diesel
Supercharge
Menggunakan turbo charge
DAFTAR ISI
• Keselamatan
• Pengenalan Mesin
• Sistem Monitoring
• Pemeriksaan Awal
• Pergerakan mesin
Ergonomis
Nyaman
Produktif
Tuas Blade
Electronic
Throttle Dial
Tuas Ripper
Sandaran tangan
Kursi Operator
Switch untuk
menghentikan bunyi
Lampu Peringatan buzzer
Saklar Auto shift down Saklar Lampu besar Tuas Kontrol blade
Tuas Kerja kiri Saklar lampu belakang
Pemantik Api
Tuas kontrol ripper
Pedal rem
Kemudi LH Kemudi RH
TOMBOL GESER KE BAWAH
ATUR POSISI RIPPER KIRI; atur posisi yang tepat bagi ergonomis tubuh
DEPAN DEPAN
POSISI STANDAR
40mm
40mm
DAFTAR ISI
• Keselamatan
• Pengenalan Mesin
• Sistem Monitoring
• Pemeriksaan Awal
• Pergerakan mesin
SISTIM MONITORING
Panel Monitor dan Saklar POSISI GEAR SAAT INI TACO METER
SAKLAR PEMILIH
MATERIAL (ROCK
SELECTOR SWITCH)
STARTING SWITCH
SISTIM MONITORING
Kode-kode Pengguna,rincian perbaikan dan metode tampilan abnormal
Kode
Pengguna
Perbaikan Gejala Tampilan Abnormal
E01
Sebagian fungsi berhenti bekerja, tapi Torque converter lock-up tidak diaktifkan. Kode pengguna ditampilkan pada
masih memungkinkan bagi alat untuk Blade tidak kembali secara otomatis. bagian layar service meter secara
tetap broperasi. Gerakan Blade menjadi lambat . Terlihat bergantian.
ketidaknormalan pada monitor suhu pendingin
Hubungi distributor Komatsu untuk mesin/Engine coolant, monitor suhu oli power
mendapatkan informasi cara train dan monitor suhu oli hidrolik
perbaikannya
Pembatasan Tilt tidak terpengaruh. Kode pengguna ditampilkan pada
Setelah mesin dimatikan oleh operator, Blade terhentak saat fungsi tilt
E02 bagian layar service meter secara
pengoperasian masih bisa diteruskan
dioperasikan. bergantian lampu peringatan
setelah mesin di-restart tanpa terjadi
Operasi Pitch berhenti . menyala bersamaan dengan bunyi
pembatasan-pembatasan pada fungsi
unit. Diperlukan perhatian dari operator. bel peringatan
Hubungi distributor Komatsu untuk
mendapatkan informasi cara
perbaikannya
Kode pengguna ditampilkan pada
CALL03 Setelah unit dipindahkan ke tempat yang Kunci Torque converter tidak digerakkan. bagian layar service meter secara
aman, segera hubungi distributor Kunci Torque converter tidak di batalkan.
Komatsu untuk mendapatkan informasi bergantian lampu peringatan
Kecepatan mesin tidak bisa berubah menyala bersamaan dengan bunyi
cara perbaikannya
Sensor suhu pendingin mesin tidak bel peringatan
normal.
CALL Segera menghentikan mesin. Hubungi Mesin tidak dapat dikontrol. Kode pengguna ditampilkan pada
distributor Komatsu untuk mendapatkan bagian layar service meter secara
informasi cara perbaikannya. bergantian lampu peringatan
menyala bersamaan dengan bunyi
bel peringatan
SISTEM MONITORING
SISTEM MONITORING
AKTIF pada saat BEBAN BERAT atau pada LERENG YANG CURAM
contoh
.
TIDAK TERDAPAT FUNGSI SHIFT UP
・TIDAK TERDAPAT FUNGSI SHIFT UP × F2
← F1
AUTO SHIFT UP F1 F2
F2(R2) F1(R1)
R1
R2
SISTEM MONITORING
SISTIM MONITORING
Mode Pemilihan
1. MODE PENGUNCIAN
2.MODE EKONOMIS
MODE 1. 2
SISTEM MONITORING
Penerapan pada
pengoperasian
DAFTAR ISI
• Keselamatan
• Pengenalan Mesin
• Sistem Monitoring
• Pemeriksaan Awal
• Pergerakan mesin
RIPPER
SPROCKET
TRACK SHOE
TILT CYL BLADE
BLADE
FRAME BLADE
KETEGANGAN TRACK
Cek tegangan track secara visual. Track harus sedikit menjuntai
diantara final drive sprocket dan idler depan (kira-kira 150 mm).
Sentuh track pins dan bushes dengan tangan untuk memeriksa apakah
panasnya berlebihan.
TERMINAL BATERAI
SAKLAR PEMUTUSAN/DISCONNECT
Putar saklar pemutusan/disconnect switch
searah putaran jarum jam hingga ke posisi ON
Hal ini akan menyalurkan tenaga/energi pada
sistem listrik.
TINGKAT OLI PIVOT SHAFT
Pastikan tingkat pivot oil berada pada tanda
penuh dalam wadah oli.
KERETAKAN FRAME
Periksa bingkai mesin untuk mengetahui apabila ada keretakan, baik di bagian
luar maupun di bagian dalam setiap rel sisi bingkai.
KEBOCORAN OLI
Periksa apakah ada ceceran oli di permukaan tanah pada bagian bawah
(kolong) mesin
KEBOCORAN AIR
Periksa kebocoran air dari radiator, selang radiator, dan area mesin
RADIATOR CORE
Periksa radiator core untuk melihat cooling fins /sirip pendingin mengalami kerusakan
atau dipenuhi kotoran
DAFTAR ISI
• Keselamatan
• Pengenalan Mesin
• Sistem Monitoring
• Pemeriksaan Awal
• Pergerakan mesin
STD:KAB831K
OPTION : KAB834K ( sandaran tinggi)
March 2011 Local knowledge International experience Focused on success
DZ Komatsu D375 LCI-OEU-SP-507J(01)
Tuas Parkir
Kotak penyimpanan
Tombol pengatur ketinggian sandaran
tangan
GEAR SELECTOR/TRANSMISSION
LOCK LEVER
TRANSMISI NETRAL
Pindahkan gear-selector/tuas transmisi
pada posisi N (netral).
GEAR SELECTOR/TRANSMISSION
LOCK LEVER
Gear selector/tuas transmisi berada pada
posisi N.
Geser gear selector/transmission lock lever
ke bawah pada posisi LOCK.
MENURUNKAN BLADE
Geser tuas kontrol blade ke depan pada posisi
LOWER, hal ini akan membuat blade turun ke
permukaan tanah. Berikan sedikit down pressure
(tekanan ke bawah).
Geser tuas kontrol ripper pada posisi HOLD.
MENURUNKAN RIPPER
Geser tuas kontrol ripper pada posisi LOWER, hal
ini akan membuat ripper turun ke permukaan tanah
Berikan sedikit down pressure (tekanan ke bawah).
MEMATIKAN MESIN
Gerakkan tuas kontrol bahan bakar ke depan pada
posisi ENGINE STOP (batas maju lever travel).
Langkah ini bertujuan untuk mendinginkan mesin dan yang paling penting
memperlambat perputaran turbocharger. Kecepatan perputaran turbocharger
impeller dan turbin adalah + 50,000 RPM. Mematikan mesin tanpa
membiarkannya idle selama 5 menit dapat menimbulkan kerusakan pada
turbocharger karena shaft bearing akan kekurangan pelumasan sementara
mesin berputar pada RPM yang tinggi. Saat mesin mati maka tidak ada oli
yang akan terpompa ke shaft bearing.
DAFTAR ISI
•• Safety
Keselamatan
•• Machine
Pengenalan
Introduction
Mesin
•• Machine
Alat – Alat
Controls
Kontrol Mesin
•• Monitoring
Sistem Monitoring
Systems
•• Pre
Pemeriksaan
Shift Inspection
Awal Checks
•• Gerakan
Gerakan mesin
Mesin
GERAKAN MESIN
GERAKAN MESIN
PANDANGAN KE DEPAN
Operator harus melakukan pemeriksaan visual sebelum menggerakkan mesin.
Saat duduk, daya pandang operator sejauh 30 meter di depan blade kabur/tidak
jelas.
30 meter
GERAKAN MESIN
GERAKAN MESIN
MULAI BERGERAK
Geser tuas kontrol blade kembali pada posisi RAISE dan naikkan blade setinggi 40 –
50
Lepaskan tuas kontrol blade, yang secara otomatis mengembalikannya pada posisi
HOLD.
Geser tuas kontrol ripper ke kiri pada posisi RAISE untuk mengangkat penuh ripper.
Lepaskan tuas kontrol ripper, yang secara otomatis mengembalikannya pada posisi
HOLD.
Injak pedal deselerator.
Geser tuas kontrol bahan bakar kembali pada posisi HIGH IDLE.
Geser gear selector/transmission lock lever sampai pada posisi bebas.
Bunyikan sinyal klakson peringatan sesuai arah pergerakan awal kendaraan (maju
atau mundur)
Geser gear selector/tuas transmisi pada posisi gigi 1 .
Lepaskan pedal rem dan lepaskan pedal deselerator secara perlahan untuk
meningkatkan kecepatan putaran mesin dan laju kendaraan (ground speed)
GERAKAN MESIN
GERAKAN MESIN
CATATAN:
Ketika beralih ke gigi yang lebih rendah, pastikan laju kendaraan (ground speed) sesuai
dengan kecepatan engine.
Kecepatan Gigi/gear ketiga baik pada arah maju maupun mundur harus digunakan hanya
dalam situasi darurat.
GERAKAN MESIN
GERAKAN MESIN
MEMBELOKKAN MESIN
Saat akan berbelok secara perlahan di turunan yang cukup terjal dimana unit bisa
bergerak turun sendiri akibat pengaruh beratnya, tarik tuas kemudi sisi yang
berlawanan sedikit ke belakang sampai mencapai brake detent. Dalam hal ini
saat akan berbelok ke kiri lepaskan tuas kemudi (steering lever) sebelah kanan.
GERAKAN MESIN
Penjelasan
Ketika menuruni tanjakan kedua track akan cenderung tertahan ( braking) dan tidak bergerak
(driving). Saat steering clutch di sisi kanan unit dilepaskan maka track sisi kanan dapat
berputar dengan bebas sehingga menyebabkan mesin berbelok ke kiri, kondisi ini disebut
sebagai cross steering.
Ketajaman belokan bergantung pada kecuraman lereng. Ketika pedal decelerator ditekan
pada saat yang sama,mesin akan perlahan-lahan berbelok tajam karena kecepatan engine
berkurang
Untuk berbelok secara tajam ketika menuruni lereng yang cukup curam untuk memungkinkan
unit/alat bergerak turun sendiri akibat pengaruh beratnya, ikuti prosedur untuk melakukan
putaran yang tajam dengan menggunakan rem kemudi. Hal ini dikarenakan alat akan berbelok
dengan cara yang sama ketika alat tersebut berbelok di permukaan datar.
PERHATIAN: Hati-hati saat melakukan belokan tajam di tanjakan yang curam. Hati-hati juga saat berbelok di
area yang berbahaya misalkan pada kondisi berlumpur dan material lembut.
Ketika kopling kemudi pada satu sisi mesin lebih sering digunakan dari sisi lainnya maka
kopling tersebut menjadi cepat aus. Karena itu usahakan untuk melakukan belokan ke
masing-masing sisi secara seimbang agar tingkat keausan yang terjadi juga sama.
GERAKAN MESIN