Professional Documents
Culture Documents
Abstract
The Jenderal Sudirman area has a strategic function as a trade and service area
that gives strong character in the Salatiga. The growth of trade and service
activities has increased to become a regional trading area that is influenced by
modern trade. With the existence of modern shopping centers, five-star hotels,
banking services beside the existing traditional markets affect the increasement of
activities. The high intensity of activities raises problems related to traffic
congestion. The purpose of this research is to determine the performance of the
road network in the Jenderal Sudirman area and formulate a traffic management
strategy to deal with the current traffic problems. This research was conducted by
analyzing the existing conditions. The method of calculating volume, degree of
saturation, and speed used is MKJI 1997. This study uses the SATURN 10.4
program to determine overall network performance. The results showed that the
existing condition of the Jenderal Sudirman area undergone problems in Jalan
Jenderal Sudirman (2 directions) with 0.86 degree of saturation. The first scenario
analysis shows the value of the degree of saturation in Jalan Jenderal Sudirman
dropped to 0.55; The Second scenario analysis to 0.90; and the third scenario
analysis becomes 0.98. As for the overall network performance, first scenario has
advantages on 3 indicators, namely average speed, passenger car unit(pcu)-hour,
pcu-rupiah. Based on the overall analysis, a concept of handling traffic problems
can be arranged by applying the traffic management strategy first scenario and
second scenario through the short-term and long-term stages.
Kata kunci : Jenderal Sudirman area, MKJI 1997, SATURN 10.4, traffic volume,
degree of saturation
PERMINTAAN PENAWARAN
(MATRIKS PERJALANAN) (JARINGAN JALAN)
PEMILIHAN
RUTE
ARUS LALULINTAS
(SMP/JAM)
ANALISIS
118 Wahana TEKNIK SIPIL Vol. 24 No. 2 Desember 2019 117 - 129
pada gambar 1. Sebagai input adalah transportasi, maka penelitian
permintaan (matriks perjalanan) dan optimalisasi manajemen lalu lintas
penawaran (jaringan jalan. Kemudian kawasan Jenderal Sudirman kota
akan diproses dengan pemilihan rute Salatiga dengan bantuan software
dan selanjutnya akan diperoleh arus SATURN 10.4 penting untuk
lalu lintas dalam satuan mobil dilakukan.
penumpang tiap jam (smp/jam).
Pesatnya pertumbuhan volume METODE PENELITIAN
lalu lintas yang melintasi kawasan Pada penelitian ini digunakan
Jenderal Sudirman Salatiga dan dengan rancangan penelitian yaitu metode
adanya kemajuan dibidang pemodelan eksperimental.
Optimalisasi Manajemen Lalu Lintas Kawasan .......... (Rahadian Pradipta, dkk) 119
software SATURN 10.4 dan dianalisis.
selanjutnya dilakukan validasi serta
kalibrasi. Penelitian akan dilanjutkan HASIL DAN PEMBAHASAN
saat validasi dan kalibrasi kondisi Analisis Kondisi Eksisting dengan
eksisting dengan pemodelan Metode MKJI 1997
eksisting ada kesesuaian. Dilanjutkan Berikut ini adalah data hasil análisis
dengan identifikasi permasalahan dan kondisi eksisting dengan método
penataan dengan skenario MKJI 1997 : tabel 1 menunjukkan
manajemen lalu lintas. Skenario data karakteristik ruas jalan, tabel 2
tersebut dianalisis dengan menunjukkan data volume lalu lintas
menggunakan software SATURN di kawasan Jenderal Sudirman pada
10.4. kemudian dilakukan saat hari kerja dan hari libur.
perbandingan antara kondisi
eksisting dengan skenario yang telah
120 Wahana TEKNIK SIPIL Vol. 24 No. 2 Desember 2019 117 - 129
peta kota Salatiga dengan fokus area SATURN 10.4 ditunjukkan pada
penelitian, yaitu kawasan Jenderal gambar 4. Pada tiap ruas jalan telah
Sudirman. Peta koding pada mendapat kode masing-masing.
Optimalisasi Manajemen Lalu Lintas Kawasan .......... (Rahadian Pradipta, dkk) 121
Gambar 4. Peta koding SATURN 10.4
122 Wahana TEKNIK SIPIL Vol. 24 No. 2 Desember 2019 117 - 129
lainnya. Matriks asal tujuan dari hasil input matrik dalam tahap
kalibrasi kemudian dijadikan sebagai pembebanan.
Optimalisasi Manajemen Lalu Lintas Kawasan .......... (Rahadian Pradipta, dkk) 123
Selanjunya dilakukan proses sebesar 65,04; yang lebih mendekati
pembebanan dengan program Saturn nilai chi square tabel yaitu 31,41;
untuk mendapatkan hasil pemodelan sedangkan grafik regresi mempunyai
yang akurat. Dari proses tersebut nilai 0,994; dimana lebih mendekati
diperoleh volume lalu lintas pemodelan nilai satu. Ini berarti kondisi hasil
yang baru dan dilakukan validasi. Hasil pemodelan sudah dapat dianggap
pemodelan di atas kemudian divalidasi seperti kondisi sebenarnya (eksisting),
seperti pada tabel 6 dan gambar 6 di walaupun masih ada perbedaan volume
bawah. Di dalam tabel 6 dan gambar 6, lalu lintas. Pada gambar 7 merupakan
menunjukkan bahwa nilai chi square hasil pemodelan setelah dikalibrasi.
124 Wahana TEKNIK SIPIL Vol. 24 No. 2 Desember 2019 117 - 129
Gambar 7. Hasil pemodelan setelah kalibrasi
Optimalisasi Manajemen Lalu Lintas Kawasan .......... (Rahadian Pradipta, dkk) 125
Tabel 7. Kinerja ruas jalan hasil pemodelan
126 Wahana TEKNIK SIPIL Vol. 24 No. 2 Desember 2019 117 - 129
di Jalan Jenderal Sudirman di Selain membandingkan kinerja
perpanjang. Arus lalu lintas satu jaringan, perlu juga diketahui kinerja
arah dimulai dari Bundaran masing-masing ruas jalan berdasarkan
Tamansari sampai dengan Simpang indikator derajat kejenuhan. Untuk
Tiga Pujasera (Jl. Ahmad Yani). lebih jelasnya, nilai derajat kejenuhan
Dengan perpanjangan pengaturan pada masing-masing ruas jalan dapat
arus lalu lintas tersebut maka arus dilihat pada tabel 9 di bawah.
lalu lintas dari arah Selatan yang
menuju ke Utara diberikan alternatif Pemilihan Skenario
jalur melalui jaringan jalan di sisi Skenario yang akan dipilih tentunya
Barat Jalan Jenderal Sudirman yaitu harus mempertimbangkan kelebihan
Jl. Ahmad Yani, Jl. Semeru, dan Jl. dan kekurangan serta merupakan
Kesambi sampai dengan Jl. Muh. perwujudan dari transportasi yang
Yamin. Sedangkan jaringan jalan di ramah lingkungan dan hemat bahan
sisi Timur Jalan Jenderal Sudirman bakar. Berikut ini disajikan matriks
yaitu Jl. Dr. Muwardi, Jl. Taman kelebihan dan kekurangan dari
Pahlawan sampai dengan Jl. skenario-skenario di atas. Matriks
Pemuda. kelebihan dan kekurangan skenario
c. Skenario 3 dapat dilihat pada tabel 10 di bawah.
Menggabungkan skenario 1 dan Apabila melihat tabel matriks di
skenario 2. atas, maka dapat disimpulkan bahwa
skenario yang dipilih adalah skenario
Perbandingan Kondisi Eksisting 2. Pemilihan ini berdasarkan atas
dengan Skenario pertimbangan-pertimbangan:
Berdasarkan hasil analisis yang telah a. Skenario 2 memiliki 4 kelebihan
dilakukan, pembahasan selanjutnya yaitu di derajat kejenuhan (DS),
adalah membandingkan kinerja antara tundaan simpang, potensi
kondisi eksisting dan skenario. Berikut kemacetan, dan biaya pengadaan
disajikan matriks perbandingan kinerja dibanding skenario 3.
pemodelan eksisting dengan skenario b. Skenario 2 merupakan
seperti pada tabel 8 di bawah. Dari perwujudan transportasi yang
tabel 8, apabila dibandingkan yang ramah lingkungan dan
berdasarkan indikator-indikator kinerja hemat bahan bakar, karena polusi
jaringan menunjukkan bahwa skenario udara yang dihasilkan lebih kecil
1 mempunyai nilai yang lebih baik dan panjang rutenya lebih pendek
dibandingkan dengan skenario lainnya. daripada skenario 1.
Optimalisasi Manajemen Lalu Lintas Kawasan .......... (Rahadian Pradipta, dkk) 127
Tabel 8. Matriks kelebihan dan kekurangan skenario
128 Wahana TEKNIK SIPIL Vol. 24 No. 2 Desember 2019 117 - 129
Muwardi. Transportation Modelling in
Penataan lalu lintas direncanakan Practice: Connecting Basic
dengan menyusun strategi manajemen Theory To Practice. 100, WIT
lalu lintas yang terdiri dari 3 skenario. Transactions on State of the Art
Dimana untuk skenario 1 in Science and Engineering, 3–
mengoptimalkan kapasitas jalan 27. https://doi.org/10.2495/978-
dengan menghilangkan hambatan 1-78466-233-2/001
samping, sedangkan skenario 2 Lalenoh, R. H., Sendow, T. K., &
memperpanjang pergerakan arus lalu Jansen, F., 2015, Analisa
lintas satu arah di Jalan Jenderal Kapasitas Ruas Jalan Sam
Sudirman. Ratulangi Dengan Metode MKJI
Adapun untuk skenario 3 1997 Dan PKJI 2014. Jurnal
merupakan gabungan dari skenario 1 Sipil Statik, 3(11), 737–746
dan skenario 2. Skenario Skenario 1 Merentek, T. G. S., Sendow, T. K., &
mempunyai keunggulan 3 nilai Manoppo, M. R. E, 2016,
indikator yaitu kecepatan rata-rata, Evaluasi Perhitungan Kapasitas
smp-jam, dan smp-rupiah. Penerapan Menurut Metode MKJI
manajemen lalu lintas pada Kawasan Menggunakan Analisa Perilaku
Jenderal Sudirman dapat dilakukan Karakteristik Arus Lalu Lintas
melalui 2 tahap dengan Pada Ruas Jalan Antar Kota
menggabungkan konsep skenario 1 dan (Studi Kasus Manado - Bitung),
skenario 2. Untuk tahap jangka pendek Jurnal Sipil Statik, 4(3), 187–201
adalah menerapkan konsep skenario 2 Naufal, F., & Triana, S, 2016, Simulasi
sedangkan untuk tahap jangka panjang Pemodelan Transportasi pada
adalah menerapkan skenario 1. Jaringan Jalan Menggunakan
Aplikasi Saturn, Rekaracana,
DAFTAR PUSTAKA 2(1), 72–82
Abubakar, I., et al., 1995, Menuju Lalu Ramandya, P., Muthohar, I., &
Lintas dan Angkutan Jalan yang Dewanti, 2018, Analisis
Tertib, Jakarta, DIRJEN Pengaruh Pengoperasian
Perhubungan Darat Interchange Terhadap Ruas
Dwi, A. P., & Murtejo, T., 2017, Jalan Nasional Kawasan
Analisis Potensi Bangkitan dan Industri Cikande, Jurnal
Tarikan (Studi Kasus pada Penelitian Transportasi Darat,
Stasiun LRT Kedunghalang Kota 20(1), 49–64
Bogor), Jurnal Rekayasa Sipil Tamin, O, 1997, Perencanaan dan
Astonjadro, 6(2), 104–115 Permodelan Transportasi.
Heyns, W., & Van Jaarsveld, S., 2017, Bandung, Penerbit ITB
Optimalisasi Manajemen Lalu Lintas Kawasan .......... (Rahadian Pradipta, dkk) 129