You are on page 1of 8

Agrimas, Desember 2019, Volume 3 Nomor 2 pISSN 2580-8621

ANALISA USAHA DAN STRATEGI PEMASARAN


TELUR ASIN UD. PUTRI NANDA
(Studi Kasus di Desa Modopuro Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto)

Oleh : Nur Farida, Budi Utomo, Risky Amaliya


Universitas Mayjen Sungkono
email: fmardi2@gmail.com

ABSTRACT
Mojokerto Regency is one of the regions that has quite a lot of food products. One of them is
small industry is an industrial activity that is able to expand employment and play a role in
the process of increasing people's income, even in critical times small industries are known
to be able to survive in economic growth, especially the processing of salted egg production.
Salted eggs are one of the home industry products in the form of foods made from duck
eggs. The existence of the salted egg industry in Modopuro Village, Mojosari Subdistrict,
Mojokerto Regency is already quite old. However, in its journey there were ups and downs
in terms of the number of salted egg entrepreneurs in the Modopuro Village. The problems
that occur in the salted egg industry in Modopuro Village, Mojosari Subdistrict, Mojokerto
Regency are basically the same as the problems faced by small industries in other regions,
namely among the problems originating from the internal industry environment are small
capital, little marketing area and volatile egg marketing salted causing limited production
activities. The purpose of this study is to find out the benefits of the acceptance and
efficiency analysis method using the R / C ratio method provided that if the R / C> 1 is
efficient, then if R / C <1 then the salted egg business is unprofitable and inefficient. And
the data analysis method used in this study is a SWOT analysis to determine Strength (S),
Weakness (W), Opportunity (0), Internal and external Threat (T) of salted egg business. The
results showed that R/C > 1,3. So this business is profitable and efficient to run. From the
results of the IFES and EFES Matrix, the position of the company that is in Quadrant I. is
obtained from the quadrant. The recommended strategy is a Progressive strategy. Then from
the SWOT Matrix, the right alternative strategy that can be applied in the future business is
the W-T strategy by minimizing the weaknesses and avoiding existing threats.
Keywords: Business analysis and marketing strategy of salted egg UD. Putri Nanda, R/C
Ratio, SWOT Analysis

ABSTRAK

Kabupaten Mojokerto merupakan salah satu daerah yang mempunyai produk


makanan yang cukup banyak. Salah satunya industri kecil merupakan kegiatan industri
yang mampu memperluas lapangan kerja dan berperan dalam proses peningkatan
pendapatan masyarakat, bahkan dimasa kritis industri kecil dikenal mampu bertahan dalam
pertumbuhan ekonomi, terutama pengolahan hasil dibidang produksi telurasin adalah
adanya kegiatan home industri. Telurasin merupakan salah satu produk home industri
berupa jenis makanan yang berbahan dasar dari telur bebek. Keberadaan industri telurasin
di Desa Modopuro Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto ini sudah tergolong lambatt.
Permasalahan yang terjadi pada industri telur asin di Desa Modopuro Kecamatan Mojosari
Kabupaten Mojokerto pada dasarnya sama dengan permasalahan yang dihadapi oleh
industri kecil yang berada di daerah lain yaitu diantara permasalahan yang berasal dari
lingkungan internal industri adalah modal yang kecil, sedikitnya daerah pemasaran dan
labilnya pemasaran telur asin sehingga menyebabkan kegiatan produksi yang terbatas.

Analisa Usaha Dan Strategi Pemasaran Telur Asin, (Nur Farida) 60


Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keuntungan dengan metode analisa penerimaan
dan efisiensi menggunakan metode R/C ratio dengan ketentuan jika R/C > 1 maka usaha
efisien untuk di jalankan, jika R/C <1 maka usaha telur asin tidak menguntungkan dan
tidak efisien. Dan metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis
SWOT untuk mengetahui Kekuatan (S), Kelemahan (W), Peluang (0), Ancaman (T) internal
dan eksternal usaha telur asin. Hasil penelitian menunjukkan R/C > 1,3. Maka usaha ini
menguntungkan dan efisien untuk dijalankan.Dari hasil Matriks IFES dan EFES diperoleh
posisi perusahan yang berada pada Kuadran I. Dari kuadran tersebut strategi yang di
rekomendasikan adalah strategi Progresif. Kemudian dari Matriks SWOT pilihan alternatif
strategi yang tepat yang dapat diterapkan usaha telur asin dimasa yang akan datang adalah
strategi W-T dengan meminimalkan kelemahan yang dimiliki serta menghindari ancaman
yang ada.
Keywords : Analisa Usaha dan Stategi Pemasaran Telur Asin UD. Putri Nanda, R/C Ratio,
SWOT Analisis.

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Telur merupakan salah satu produk unggas yang memiliki kandungan gizi lengkap yaitu
karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin. Kabupaten Mojokerto merupakan salah
satu daerah yang mempunyai produk makanan yang cukup banyak dan beraneka ragam
jenisnya. Keberadaan industri kecil telur di Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto ini
tergolong sudah lama. Namun, dalam perjalananya mengalami pasang surut dari segi
jumlah pengusaha telur yang berada di daerah tersebut (S Ristanto, 2013).

Permasalahanya yang terjadi pada industri telur di Kecamatan Mojosari Kabupaten


Mojokerto pada dasarnya sama dengan permasalahan yang dihadapi oleh industri kecil
yang berada di daerah lain yaitu diantara permasalahan yang dihadapi oleh industri kecil
yang berada di daerah lain yaitu diantara permasalahan yang berasal dari lingkungan
internal industri adalah modal yang kecil, sedikitnya daerah pemasaran dan labilnya
pemasaran telur sehingga menyebabkan proses kegiatan produksi yang terbatas. Sedangkan
permasalahan yang berasal dari lingkungan eksternal adalah kurangnya intensitas
bimbingan dan pengawasan dari pemerintah daerah terhadap keberadaan sentra industri
kecil telur asin di Kecamatan tersebut (Anonymous, 2012).

Menurut Kotler dan Keller (2012), salah satu penunjang struktur ekonomi nasional pada saat
ini yaitu di bidang industri pangan. Pesatnya pertumbuhan jumlah industri pangan di
Indonesia tersebut menjadikan motivasi bagi pengusaha di berbagai kota khususnya kota
mojosari untuk melakukan kegiatan usaha home industri khususnya industri pangan untuk
menarik minat pembeli dan mendatangkan konsumen agar membeli produk yang mereka
tawarkan. Kualitas produk, penetapan harga dan kepuasan pelanggan adalah tiga hal yang
terkait erat. Semakin tinggi pula tingkat kualitas, semakin tinggi tingkat kepuasan
konsumen yang dihasilkan, yang mendukung harga yang lebih tinggi dan biaya yang lebih
rendah. Berdasarkan teori tersebut maka dapat dilihat bahwa kualitas produk dan
penetapan harga diharapkan memunculkan kepuasaan pembelian.

Dengan latar belakang diatas, maka menjadi dasar pertimbangan penulis untuk mengetahui
bagaimana penerapan strategi pemasaran yang dilakukan UD.Putri Nanda dengan
demikian penulis memilih judul skripsi sebagai berikut : (STUDI KASUS: UD. PUTRI

61 Agrimas, Desember 2019, Volume 3 Nomor 2, (60-67)


NANDA DI DESA MODOPURO KECAMATAN MOJOSARI KABUPATEN
MOJOKERTO “ANALISA USAHA DAN STRATEGI PEMASARAN TELUR ASIN”).

TINJAUAN PUSTAKA

Teori Strategi Pemasaran


Menurut David (2011), Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang yang
hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi georafis, diversifikasi, pengembangan
produk. Strategi adalah aksi potensial yang membutuhkan keputusan manajemen puncak
dan sumber daya perusahaan dalam jumlah besar. Jadi strategi adalah sebuah tindakan aksi
atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau perusahaan untuk mencapai sasaran atau
tujuan yang telah di tetapkan.
Menurut Daryanto (2011), mengemukakan pengertian pemasaran sebagai berikut Suatu
proses social dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan
keinginan mereka dengan menciptakan, menawaran dan bertukar sesuatu yang bernilai
satu sama lain”.

Menurut Kotler dan Keller (2011), manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih
pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan
menciptakan, menghantarkan, dan mengomunikasikan nilai pelanggan yang umum.
Menurut Philip Kotler (2012), menyatakan bahwa Marketing Mix merupakan seperangkat
alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan
pemasarannya di pasar sasaran.

Teori Penjualan

Menurut Leny Sulistiyowati (2010), adalah sebagai berikut : “Penjualan adalah pendapatan
yang berasal dari penjualan produk perusahaan, disajikan setelah dikurangi potongan
penjualan dan retur penjualan”.

Menurut Swastha dan irawan (2003), dalam prakteknya kegiatan penjualan dipengaruhi
oleh kondisi dan kemampuan penjual, modal, kondisi organisasi perusahaan dan faktor
lain.
Teori Sebelum Menerapkan Strategi Pemasaran Produk

Menerapkan strategi pemasaran di awali dengan menganalisa secara keseluruhan dari


situasi perusahaan. Pemasaran harus melakukan analisis SWOT (SWOT analysis), di mana ia
menilai kekuatan (strengths ”S”), kelemahan (weaknesses “W”), peluang (opportunities “O”),
dan ancaman (threats “T”) perusahaan secara keseluruhan. Strategi Pemasaran berorientasi
menciptakan nilai tambah bagi pelanggan dan membangun hubungan relationship dengan
pelanggan. Menciptakan nilai tambah dengan memahami kebutuhan pasar meliputi
keinginan pelanggan, melakukan riset pelanggan dan pasar, menata informasi pemasaran
dan data pelanggan, membangun metode pemasaran yang terintegrasi dan memberikan
nilai tambah, membangun hubungan yang saling menguntungkan dalam menciptakan
kepuasan pelanggan.

Analisa Usaha Dan Strategi Pemasaran Telur Asin, (Nur Farida) 62


Teori Analisa Usaha

Usahatani merupakan organisasi dari alam, tenaga kerja dan modal yang ditujukan kepada
produksi dilapangan bidang pertanian. Organisasi ketatalaksanaan terdiri sendiri dan
sengaja diusahakan oleh seorang atau sekelompok orang sebagai pengelolanya (Bachtiar
Rivai, 1990). Dari pengertian diatas ada 4 (empat) unsur yang selalu ada pada usahatani.
Unsur-unsur tersebut juga dikenal sebagai istilah lain dengan sebutan faktor-faktor
produksi, yaitu: a). Tanah, b) Tenaga kerja, c) Modal, dan d) pengelolaan usahatani.

Analisis usaha merupakan bahan pertimbangan bagi setiap calon pengusaha yang ingin
merealisasikan gagasan-gagasan bisnisnya yang mungkin sudah tergambarkan di atas
kertas. Sebelum memulai pengelolaan sebuah bidang bisnis ada baiknya kita
mempertimbangkan beberapa hal dasar yang nantinya dapat kita jadikan patokan dasar
dalam menjalankan ide-ide bisnis kita. Dari analisis bisnis ini, diharapkan setiap calon
pengusaha dapat menjalankan setiap bidang usaha yang sudah dicita citakannya sampai
usaha tersebut berhasil (Fadholi Hernanto, 1991).

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Tempat

Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari – Maret 2019 di Desa Modopuro Kecamatan
Mojosari Kabupaten Mojokerto.

Populasi dan Sampel


Populasi peternak telur asin di daerah penelitian yaitu sejumlah 10 mitra usaha, penentuan
sample ini dilakukan secara sengaja, sedangkan jumlah sample di ambil 50% dari jumlah
seluruh populasi yang ada, yaitu sejumlah 5 mitra. Sedangkan penentuan sample kali ini
dilakukan secara random sampling.

Metode Analisis Data


A. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan
wawancara.
1. Observasi yaitu pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan secara langsung
terhadap kondisi suatu lokasi penelitian usaha UD.Putri Nanda.
2. Wawancara yaitu pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung dengan
peternak yang menjadi sample penelitian.
B. Data kuantitatif yaitu data berupa angka-angka berdasarkan hasil kuisioner; Sumber data
yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder.
1. Data Primer yaitu data mentah yang bersumber dari hasil wawancara secara langsung
dengan peternak tetas teluir itik mitra usaha UD.Putri Nanda.
2. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari instansi-instansi terkait.
C. Metode Analisis Data : Analisis total biaya usaha, analisis penerimaan usaha, analisis
pendapatan, rasio penerimaan atas biaya (R/C), Analisa SWOT (Strength, Weaknesses,
Opportunity, Thread)

HASIL DAN PEMBAHASAN

63 Agrimas, Desember 2019, Volume 3 Nomor 2, (60-67)


Profil usaha telur asin UD. PUTRI NANDA

Usaha telur asin ini di rintis oleh Bapak Nasib (47 tahun pendidikan SMA) di Dusun
Gedang Rt 01 Rw 03 Desa Modopuro Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto sejak tahun
1997. Bapak Nasib ini memproduksi telur asin secara langsung, beliau memiliki jumlah
tenaga kerja 5 orang. Terdapat beberapa proses di dalamnya yaitu, proses pembungkusan
telur dengan batu bata yang telah dihancurkan, proses pengovenan, proses pengemasan.
Proses pengiriman setiap hari semakin meningkat dikarenakan produk yang dihasilkan oleh
telur asin UD.Putri Nanda ini sangat baik dan kualitasnya sangat bagus, dengan kemasan
yang cukup menarik.

Analisa R/C Ratio


Analisa kelayakan suatu usaha telur asin dapat dihitung dengan menggunakan R/C Ratio,
yaitu perbandingan antara penerimaan dan biaya yang dikeluarkan.

Tabel 1. Analisa kelayakan usaha telur asin di Desa Modopuro Kecamatan Mojosari
Kabupaten Mojokerto

No Uraian Biaya Jumlah (Rp)

1 Penerimaan Usaha Telur Asin 34.800.000

2 Total Biaya Usaha Telur Asin 26.501.364

Total 1.313139

Sumber: Data Primer diolah Bulan Juli 2019

Dengan demikian. Nilai R/C ratio usaha telur asin di Desa Modopuro Kecamatan Mojosari
Kabupaten Mojokerto adalah:
𝑇𝑅
R/C ratio =
𝑇𝐶
34.800.000
= 26.501.364
= 1.313139
Berdasarkan penelitian ini, maka nilai Revenue Cost Ratio (R/C ratio) sebesar 1.313139
menunjukkan bahwa R/C > 1, dengan ini usaha telur asin dilokasi penelitian dinyatakan
efisiensi.

Hasil SWOT
Berdasarkan hasil dari analisis SWOT yang dilakukan di UD. Putri Nanda, dapat
diklasifikasikan menjadi 4P (Produk, Price, Place dan Promotion ) yaitu :

1. Produk ( Product)
Produk telur asin yang dijual oleh UD. Putri Nanda sudah terjamin rasa dan kualitasnya
tanpa bahan pengawet sehingga diminati banyak konsumen. Dengan cara pengemasan yang
cukup simple dan praktis sehingga dapat menarik suatu konsumen dengan menjadi produk

Analisa Usaha Dan Strategi Pemasaran Telur Asin, (Nur Farida) 64


yang unggul dan berkualitas, sehingga permintaan produksi telur asin yang terus
meningkat dan mempunyai merk yaitu telur asin “UD. Putri Nanda”.

2. Harga (Price)
Harga yang ditentukan oleh UD. Putri Nanda ini dapat dikatakan terjangkau dengan
melihat kualitas yang ada dalam produk telur asin. Untuk harga jual per biji untuk
sales/pengecer Rp. 1.800,- sedangkan untuk harga jual per biji untuk para konsumen Rp.
2.500,-. Semakin banyak minat konsumen untuk membeli telur asin maka diskon yang
didapatkan semakin banyak pula. Pembayaran yang dilakukan sangatlah mudah apabila
sudah menerima pesanan maka setelah itu dapat melakukan pembayaran.

3. Tempat (Place)
Berdasarkan pengamatan di UD. Putri Nanda terkait dengan lokasi usaha ini cukup strategis
yang berada dekat dengan jalan raya Kecamatan Mojosari. Tempatnya dekat dengan
konsumen, sehingga dapat mempermudah unruk menarik konsumen untuk membeli telur
asin di UD. Putri Nanda. Tenaga marketing hanya berada di UD. Putri Nanda sehingga
tempat pengiriman sampai dimanapun siap dikirim dengan cepat.
4. Promosi (Promotion)
Berdasarkan pengamatan di UD. Putri Nanda terkait dengan promosi usaha ini adalah
bahwa strategi promosi yang dilakukan sudah cukup baik, banyak warga Kecamatan
Mojosari yang sudah mengenal produk telur asin UD. Putri Nanda. Pemasaran awal produk
telur asin UD. Putri Nanda melalui kios-kios kecil, rumah makan, dan kios-kios pasar di
sekitar UD. Putri Nanda dan melalui berbagao media sosial seperti facebook dan media
sosial lainnya.

Analisis Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary) dan EFAS (Eksternal Factor
Analysis Summary) Usaha TelurAsin di Desa Modopuro Kecamatan Mojosari Kabupaten
Mojokerto

Berdasarkan table sintesa pada tabel 7 dan 8 maka dapat dibuat table faktor-faktor strategic
berupa matriks IFAS maupun EFAS. Faktor yang dianalisis dengan matriks IFAS (Internal
Factor Analysis Summary) dalam penelitian ini adalah faktor-faktor kekuatan dan
kelemahan usaha telur asin. Sedangkan matriks EFAS (Eksternal Factor Analysis Summary)
merupakan hasil identifikasi peluang dan ancaman sebagai faktor-faktor strategis eksternal

Nilai skor tertimbang pada faktor internal (IFAS) dalam tabel 9 tersebut adalah 3,90> skor
rata-rata 5,88 (rata-rata total rating yang digunakan sebagai dasar penilaian), dapat
disimpulkan usaha telur asin mempunyai posisi kekuatan internal yang cukup kuat.

Nilai skor tertimbang pada factor eksternal (EFAS) pada tabel 10 diketahui skor tertimbang
3,78 > 7,48 (rata-rata total rating atau skor yang digunakan sebagai dasar penilaian) yang
mengindikasikan bahwa factor eksternal dikatakan sangat mendukung.

Analisa SWOT
Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh titik koordinat di kuadran strategi (X, Y)
dengan nilai: (3,90 – 3,70). Berdasarkan acuan kuadran strategi di bawah ini, maka diketahui
posisi Usaha Telur Asin, yakni pada posisi STRATEGI PROGRESIF seperti tampak pada
gambar 9. Di bawah ini:

65 Agrimas, Desember 2019, Volume 3 Nomor 2, (60-67)


5,00

4,00

Kuadran 3,00 Kuadran I


III Ubah 2,00
Progesif
Strategi
1,00
Eksternal dan Internal
0,00
-3,00 -2,00 -1,00 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 Kuadran
-1,00

-2,00
Kuadran Kuadran II
-3,00
IV Strategi Diferifikasi
Bertahan -4,00

-5,00
Gambar 9. Strategi Progesif

Dari gambar diagram analisa SWOT kuantitatif tersebut diketahui Sumbu X bernilai positif,
dimana nilai Kekuatan (S) 1,1> nilai Kelemahan (W) 1,0. Sedangkan untuk Sumbu Y bernilai
negatif, dimana nilai Peluang (O) 3,78< nilai Ancaman (T) sebesar 7,48. Data ini diperoleh
berdasarkan hasil kuesioner dengan pemilik usaha telur asin bahwa factor kekuatan lebih
dominan daripada kelemahan serta factor Ancaman lebih dominan daripada Peluang.
Kondisi usaha telur asin berada pada kuadran I yang mengindikasikan bahwa pengusaha
telur asin harus melakukan Strategi Kuadran I Progresif.

Kesimpulan

1. Besarnya pendapatan usaha telur asin ini mendapatkan nilai 1.313139 dan nilai R/C Ratio
sebesar 1,3 yang berarti usaha ini dinyatakan efisiensi.
2. Faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran yaitu dapat di klasifikasikan menjadi 4P.
Yaitu produk yang dihasilkan oleh telur asin UD. Putri Nanda cukup menarik dengan
pengemasan yang cukup simple dan praktis sehingga menjadi suatu produk yang unggul
dan berkualitas, dengan harga yang terjangkau dan diskon yang begitu banyak. Promosi
yang dilakukan sudah cukup baik, Dengan lokasi yang strategis sehingga pengiriman
dapat dijangkau dengan cepat.
3. Hasil analisa SWOT yang dihasilkan usaha telur asin berada pada posisi Kuadran I. Yaitu
menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk merebut peluang pasar.

Saran

Untuk meningkatkan penjualan telur asin di Desa Modopuro, perlunya penambahan


kualitas agar menambah minat pembeli untuk membeli produk telur asin. Dan
memproduksi bahan baku telur bebek sendiri tanpa mengambil bahan baku dari agen. Juga
mengembangkan usaha telur asin menjadi usaha yang lebih besar.

Analisa Usaha Dan Strategi Pemasaran Telur Asin, (Nur Farida) 66


Daftar Pustaka

Basu Swastha Dharmesta dan Irawan. 2011. Manajemen Pemasaran, PT Garmedia Pustaka
Utama Jakarta, Jakarta.

Daryanto, 2011. Sari Kuliah Manajemen , PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera, Bandung.

David, F R, 2011. Strategic Management. Buku I. Edisi 12 Jakarta.

Fadholi, Hermanto, 1981. Bahan Bacaan Pengantar Ekonomi Pertanian. Bogor: Pendidikan
Guru Kejuruan Pertanian Fakultas Politeknik Pertanian Bogor.

Fandy, Tjiptono, (2011), Manajemen Pemasaran, Bayumedia, Malang.

Kotler, P. & Keller, K.L. 2009, Manajemen Pemasaran. Jilid I. Edisi 13. Jakarta: Erlangga.

Rahim. ABd. Dan Hastuti. DRW. 2007. Ekonomi Pertanian. Jakarta: Penebar Swadaya.

Soekartawi, 1995. Analisis Usahatani. Universitas Indonesia (UI-Press). Jakarta

Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Remaja
Rosdakarya.

Tri D. Khairunnisa, Penerapan Bauaran Pemasaran dalam meningkatkan Volume Penjualan


Produk Kripik Buah pada Industri Rumah Tangga Rona Kota Batu Malang.
(Skripsi,Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik
Ibrahim Malang Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, 2010).

67 Agrimas, Desember 2019, Volume 3 Nomor 2, (60-67)

You might also like