You are on page 1of 9

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/348206709

Analisis Motivasi Pengunjung Museum Macan Jakarta

Article · March 2020


DOI: 10.30647/jip.v25i1.1362

CITATIONS READS

3 817

3 authors, including:

Rina Fitriana Nurima Rahmitasari


Politeknik Sahid Guangzhou University
25 PUBLICATIONS   51 CITATIONS    6 PUBLICATIONS   4 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Mentawai Conservation Project View project

Pengabdian kepada Masyarakat View project

All content following this page was uploaded by Nurima Rahmitasari on 06 April 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 25 No. 1 Maret 2020

Analisis Motivasi Pengunjung Museum Macan Jakarta


Rina Fitriana1*, Nurima Rahmitasari2,3, Marcelina Yoseli3
1
Politeknik Sahid
2
Guangzhou University
3
Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti

*rinafitriana@polteksahid.ac.id

ABSTRACT

MACAN Museum (Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara) has a wide
collection of modern and contemporary Indonesian arts up to the first international scale in
Indonesia, and is one of the cultural tourism objects in Jakarta. The collection is packaged with
the concept of art shows and exhibitions that can be enjoyed by every visitor. This research
aims to analyze the motivation of visitors coming to the museum using quantitative descriptive
methods. Unit of analysis in this research is the visitors of MACAN museum, meanwhile the
independent variable is the visitors’ motivation. Data was taken by giving questionnaire to 100
respondents,by having observation, and by doing structured interview. The questionnaire then
analyzed by using excel. The results show that of the four motivations on visiting the museum,
cultural motivation obtained the highest value as the most motivating factor for visitors with a
value of 4.19, and the average total value of the four motivations is 3.84 which states that
visitors are motivated to visit the MACAN museum.

Keywords: Museum; Visitors Motivation; Contemporary Arts; MICE

ABSTRAK

Museum Macan Museum MACAN (Museum Modern and Contemporary Art in Nusantara)
merupakan museum yang memiliki koleksi seni modern dan kontemporer Indonesia pertama
yang berskala internasional dan merupakan salah satu objek wisata budaya. Koleksi museum ini
dikemas dalam bentuk pertunjukan seni dan pameran yang dapat dinikmati setiap pengunjung.
Penelitian ini bermaksud mengungkap motivasi pengunjung yang datang ke Museum Macan
dengan menggunakan metode peneltian deskriptif kuantitatif. Unit analisis dalam penelitian ini
adalah pengunjung museum MACAN dan variabel penelitian yaitu motivasi berkunjung.
Pengumpulan data dilakukan teknik kuisioner yang disebar pada 100 responden, observasi, dan
wawancara terstruktur yang kemudian dianalisis menggunakan excel. Hasil penelitian
menunjukan bahwa dari keempat motivasi yang ada, motivasi budaya memperoleh nilai
tertinggi sebagai faktor yang paling memotivasi kedatangan pengunjung dengan nilai 4,19. Dan
dari keempat motivasi nilai total rata-rata keempat motivasi tersebut adalah 3,84 yang
menyatakan bahwa pengunjung termotivasi untuk mengunjungi museum MACAN.

Kata Kunci: Museum; Motivasi Pengunjung; Seni Kontemporer; MICE

76
Analisis Motivasi Pengunjung Museum Macan Jakarta
(Rina Fitriana, Nurima Rahmitasarii, dan Marcelina Yoseli)

PENDAHULUAN jumlah 321 pameran. Pergerakan industri


Pariwisata di Indonesia merupakan pameran masih berada dikota-kota besar
salah satu sektor yang memiliki pengaruh di pulau Jawa, terutama kota Jakarta.
cukup besar dan memiliki peranan penting Dalam menunjang hal tersebut
dalam perekonomian Indonesia. Pada salah satu museum yang baru saja
tahun 2016, pariwisata menempati urutan diresmikan di D.K.I Jakarta adalah
kedua dalam pengkontribusian Museum MACAN (Modern and
penerimaan devisa terbesar bagi Indonesia Contemporary Art in Nusantara).
setelah industri minyak kelapa sawit. Museum ini terletak di Wisma AKR, Jl.
(Sumber: finance.detik.com). Panjang No.5, RT.11/RW.10, Kebon
Dewasa ini, pariwisata bukan Jeruk, Jakarta Barat. Museum MACAN
hanya berkaitan dengan hiburan dan adalah museum pertama di Indonesia yang
rekreasi saja, akan tetapi dapat dipadukan memiliki koleksi seni modern dan
dengan kegiatan bisnis. Hal tersebut sudah kontemporer Indonesia serta internasional.
sangat dikenal dikalangan masyarakat Resmi dibuka pada tanggal 3 November
dengan istilah MICE yang merupakan 2017, museum ini masih tergolong
akronim dari bahasa inggris yaitu, sebagai destinasi wisata yang baru
Meeting, Incentive, Convention, and dikalangan masyarakat Indonesia dan
Exhibition (Pertemuan, Insentif, masih berkembang.
Konvensi, dan Pameran). Menteri Tingkat kunjungan menjadi hal
Pariwisata periode 2014 - 2018, Arief penting yang mempengaruhi
Yahya dalam surat kabar online (website pengembangan museum MACAN. Hal ini
sporttourism.id) menyatakan bahwa MICE dikarenakan sumber pendapatan dalam
berpotensi menjadi tumpuan pariwisata program-program dan pelaksanaan
Indonesia kedepannya. Sebagai negara pengembangan museum MACAN, salah
yang memiliki beragam destinasi wisata, satunya berasal dari pejualan tiket kepada
banyak kota di Indonesia yang berpotensi para pengunjung yang datang. Museum
kuat jadi lokasi MICE tingkat MACAN Menurut pernyataan ahli,
internasional. Pada awal 2017, Sharpley dan Wahab dalam Pitana
Kementerian Pariwisata Indonesia telah (2005:58) menyatakan motivasi
menetapkan dan mempublikasi 16 kota merupakan pemacu dari proses perjalanan
yang siap jual (Jakarta, Bali, Bandung, wisata, sehingga dapat mempengaruhi
Surabaya, Solo, Yogyakarta, Makassar, tingkat kunjungan berwisata.
Batam, Medan, Manado, Padang,
Palembang, Balikpapan, Bintan, TINJAUAN PUSTAKA
Semarang, dan Lombok) untuk pasar Motivasi
utama aktivitas MICE di tanah air sesuai Menurut Sharpley (1994) dan
acuan Undang-Undang No.10/2009 Wahab (1975) dalam Pitana (2005:58),
tentang Kepariwisataan; Dimana pada Motivasi merupakan hal yang sangat
pasal 14 (1) Usaha pariwisata meliputi, mendasar dalam studi tentang wisatawan
antara lain: (h) penyelenggaraan dan pariwisata, karena motivasi
pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, merupakan trigger dari proses perjalanan
dan pameran. wisata, walaupun motivasi ini acapkali
Pameran sebagai salah satu bagian tidak disadari secara penuh oleh
dari wisata MICE yang telah meningkat wisatawan itu sendiri. Lebih lanjut lagi,
pesat secara lokal, nasional, dan McIntosh dan Murphy dalam Olivia
internasional. Asosiasi Perusahaan (2017:18) yang menyatakan motivasi
Pameran Indonesia (Asperapi) mendata seseorang melakukan wisata adalah
penyelenggaraan pameran tahun 2017 sebagai berikut:
dengan jumlah 367 pameran meningkat a. Physical Motivations (Motivasi
14% dari realisasi tahun 2016 dengan Fisik): Hal ini banyak hubungannya

77
Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 25 No. 1 Maret 2020
dengan hasrat untuk mengembalikan pendidikan/pembelajaran, kualitas dan
kondisi fisik, beristirahat, santai, pengalaman. Melihat karakteristik tersebut
berolahraga, atau pemeliharaan kesehatan maka wisata museum dapat dikategorikan
agar kegairahan bekerja timbul kembali. sebagai produk in-depth tourism.
b.Cultural Motivations (Motivasi
Budaya): Motivasi ini erat hubungannya Museum
dengan keinginan pribadi seseorang untuk Menurut International Council of
melakukan perjalanan wisata agar dapat Museum (ICOM), yang diadopsi oleh
melihat dan mengetahui negara lain, Sidang Umum ke-22 di Wina, Austria
penduduknya, tata cara hidupnya serta pada 24 Agustus 2007:
adat istiadatnya yang berbeda dengan “A museum is a non-profit,
negara lainnya. permanent institution in the service of
c. Interpersonal Motivations society and its development, open to the
(Motivasi Interpersonal): Motivasi yang public, which acquires, conserves,
didorong oleh keinginan seseorang untuk researches communicates and exhibits the
mengunjungi sanak keluarga atau teman tangible and intangible heritage of
atau juga orang-orang baru dan bisa juga humanity and its environment for the
untuk menghindari diri dari lingkungan purposes of education, study and
kerja, ingin mencari teman-teman baru enjoyment”.
dan lain lain. Secara singkat motivasi ini Berdasarkan paragraf diatas, dapat
erat hubungannya dengan keinginan untuk diartikan museum adalah lembaga nirlaba
melarikan diri dari kesibukan rutin sehari- dan permanen dalam pelayanan
hari. masyarakat dan pengembangannya,
d. Fantasy Motivation atau Status terbuka untuk umum, yang mengakuisisi,
and Prestige Motivations (Motivasi melestarikan, meneliti,
Fantasi atau Status dan Prestige): Motivasi mengkomunikasikan dan menunjukkan
yang didasari oleh fantasi mengenai warisan kemanusiaan dan lingkungan
daerah lain atau maksud seseorang untuk yang berwujud maupun tidak berwujud
memperlihatkan kedudukan atau statusnya untuk tujuan pendidikan, belajar dan
dalam masyarakat demi gengsi maupun kenikmatan. Hal ini sejalan dengan apa
pengakuan. yang disampaikan Camarero et al seperti
dikutip Komarac (2014) yang
Wisata Museum memposisikan Museum sebagai organisasi
Secara etimologis kata yang dikaruniai karakteristik unik yang
“pariwisata” berasal dari dua suku kata. dipersepsikan non-profit dimana tujuan-
Suku kata tersebut adalah “pari” dan tujuan sosial (pendidikan, konservasi,
“wisata”. Pari berarti banyak, berkali – penjagaan, dan lain-lain) menguasai.
kali, lengkap, berputar – putar, dan Wisata Komarac (2014) juga berpendapat
berarti perjalanan, berpergian yang dalam bahwa Museum merupakan bagian dari
hal ini sinonim dengan kata “travel” sebuah lingkungan hiburan dan budaya
dalam bahasa inggris. Maka “pariwisata” yang lebih luas, yang dikuasai oleh
diartikan sebagai sebuah perjalanan yang pengunjung yang memiliki tuntutan tinggi
dilakukan berulangkali dari suatu tempat dengan mencari pengalaman mendalam
ke tempat lain. (Yoeti, 1996 : 112) (edutainment) dan pengaturan yang hemat
Chen, Chen, Ho, dan Lee (2009) waktu. Dari penjelasan di atas maka bisa
memaparkan urutan evolusi pariwisata disimpulkan bahwa secara umum
yang didasarkan pada bentuk produk pengunjung Museum juga memiliki
pariwisata, yang dimulai dari traditional karakteristik yang cenderung berbeda
tourism, leisure tourism, thematic tourism, dengan wisatawan pada umumnya.
dan terakhir in-depth tourism. In-depth
tourism akan lebih banyak menekankan
pada berbagai dimensi manfaat seperti

78
Analisis Motivasi Pengunjung Museum Macan Jakarta
(Rina Fitriana, Nurima Rahmitasarii, dan Marcelina Yoseli)

METODE PENELITIAN sampai terendah atau sebaliknya


Metode dan Unit Analisis Penelitian (Kusmayadi dan Sugiarto, 2000:166).
Metode yang digunakan adalah 3. Skala Interval memiliki
metode deskriptif kuantitatif. Metode ciri-ciri yang sama dengan skala ordinal.
Penelitian Deskriptif merupakan Bedanya, pada skala interval tingkat
penelitian berupa pengumpulan data untuk perbedaan antara satu kategori dengan
mengetes pertanyaan penelitian atau kategori lainnya dapat diketahui (Kountur,
hipotesis yang berkaitan dengan keadaan 2007:51). Pengukuran variabel yang
dan kejadian sekarang sesuai dengan apa digunakan dalam penelitian ini adalah
adanya dengan tujuan menggambarkan menggunakan skala Likert. Skala Likert
secara sistematis fakta dan karakteristik merupakan alat untuk mengukur sikap
objek atau subjek yang diteliti secara tepat dari keadaan yang sangat positif ke
(West, 1982 dalam Darmawan, 2013:38). jenjang yang sangat negative, untuk
Adapun, penelitian kuantitatif menunjukkan sejauh mana tingkat
adalah suatu proses menemukan persetujuan atau ketidaksetujuan terhadap
pengetahuan yang menggunakan data pernyataan yang diajukan oleh peneliti
berupa angka sebagai alat menemukan (Kusmayadi dan Sugiarto, 2000:94).
keterangan mengenai apa yang ingin kita Populasi dan Sampel
ketahui (Margono, 1997 dalam 1. Populasi
Darmawan, 2013:37). Populasi adalah keseluruhan
Definisi unit analisis menurut elemen sejenis, akan tetapi dapat
Kusmayadi dan Sugiarto (2000:73) adalah dibedakan satu sama lain karena adanya
unit yang diamati dan dijelaskan, serta nilai karakteristik yang berlainan
merupakan objek penelitian yang dapat (Kusmayadi, 2004:20). Populasi
berupa individu perorangan, kelompok penelitian ini yaitu seluruh pengunjung
organisasi, masyarakat, hasil karya museum MACAN periode pertama
manusia, instansi dan sebagainya. Dalam (November 2017 – Maret 2018) sejumlah
penelitian ini, unit analisisnya adalah 135.000 pengunjung. (Sumber data:
pengujung yang berkunjung ke museum Wawancara dengan tim Edukasi Museum
MACAN. MACAN)
Variabel dan Pengukurannya 2. Sampel
Variabel yang digunakan dalam Sampel adalah bagian dari
penelitian ini adalah 1 (satu) variabel populasi yang dianggap mewakili
yaitu variabel motivasi pengujung karakteristik suatu populasi (Kusmayadi,
berdasarkan teori motivasi McIntosh 2004:20). Teknik yang digunakan untuk
(1980) dan Murphy (1985) dalam Olivia pengumpulan data dinamakan teknik
(2017:18). sampling. Untuk menentukan jumlah
Adapun skala yang digunakan sampel ditetapkan dengan menggunakan
dalam penelitian ini adalah: formula yang dikembangkan oleh Slovin
1. Skala nominal adalah skala (1990) dalam Kusmayadi dan Sugiarto
yang hanya mengelompokan suatu (2000:74) dan didapatkan sebanyak 100
fenomena kedalam 2 atau lebih kategori. orang. Jumlah sampel yang akan diambil
Kategori tersebut tidak menunjukan dari wisatawan yang mengunjungi
tingkatan dan biasanya dinyatakan dalam Museum MACAN sebanyak 100 orang
bentuk angka atau abjad (Kusmayadi dan atau responden.
Sugiarto, 2000:166). Penelitian ini menggunakan
2. Skala Ordinal adalah Probability Sampling dengan
pengelompokan kategori disusun menggunakan teknik Sampel Acak
berdasarkan tingkatan (ranking). Sederhana (Simple Random Sampling).
Tingkatan ini dapat disusun dari tertinggi Probability Sampling adalah teknik
pengambilan sampel yang elemen

79
Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 25 No. 1 Maret 2020
populasinya mempunyai peluang yang 3. Tahap Penarikan Sampling dimana
sama untuk dipilih sebagai sampel pada tahap ini akan diperoleh
(Kusmayadi, 2004:66). kesimpulan apa yang menjadi
Data yang dikumpulkan akan motivasi pengunjung untuk
diklarifikasikan dalam bentuk tabulasi mengunjungi Museum MACAN
kemudian hasil data tersebut akan penulis sebagai daerah tujuan wisata.
jelaskan dan interprestasikan ke dalam
bentuk deskriptif. HASIL DAN PEMBAHASAN
Prosedur Pengumpulan Data Dari hasil demografi responden,
Data dalam penelitian ini dapat mayoritas pengunjung yang datang ke
diperoleh melalui 2 cara, yaitu: Museum Macan berjenis kelamin
1. Data Primer perempuan. Hal ini mungkin terjadi
adalah informasi yang diperoleh karena perempuan yang mengedepankan
dari sumber-sumber primer, yakni yang perasaan akan secara alami lebih tertarik
asli, informasi dari tangan pertama, atau kepada keindahan yang ditemukan dalam
responden (Wardiyanta, 2006:28). seni dibandingkan dengan lelaki yang
Adapun pengumpulan data yang lebih memakai logika. Pengunjung yang
digunakan dalam penelitian data primer datang berdomisili paling banyak di DKI
adalah dengan menggunakan kuisioner, Jakarta. Hal ini menunjukkan bahwa di
observasi dan wawancara. luar ibukota DKI Jakarta Museum
2. Data Sekunder MACAN belum sepopuler objek wisata
adalah informasi yang diperoleh budaya lain yang lebih dulu ada semisal
tidak secara langsung dari responden, kota tua. Selain itu, seperti yang
tetapi dari pihak ketiga. Dalam hal ini dikemukakan pada bagian teori di atas,
yang dimaksud adalah data diperoleh wisata museum merupakan sebuah wisata
melalui literature berupa buku referensi, budaya dimana tujuannya tidak semata-
laporan tahunan, artikel – artikel dari situs mata leisure akan tetapi lebih
web, koran maupun majalah online. menitikberatkan pada sisi edutainment,
Metode Analisis Data sehingga walaupun sebenarnya bisa
Metode yang digunakan adalah dinikmati semua kalangan usia dan latar
metode analisis data deskriptif. Data yang belakang, akan tetapi hanya orang-orang
telah ada, baik data primer maupun tertentu yang tertarik untuk berkunjung.
sekunder dikumpulkan dan kemudian Usia mayoritas pengunjung adalah 21-30
dilakukan kegiatan menganalisis data – tahun, dengan latar belakang pendidikan
data tersebut. Kegiatan menganalisis data terakhir adalah SMA/K, dan mayoritas
terdiri dari 3 tahap, yaitu: pekerjaan sebagai pelajar/mahasiswa.
1. Tahap Persiapan, dilakukan Temuan ini menunjukkan bahwa
pengecekan data dan kebanyakan pengunjung yang datang
mengumpulkan semua data yang mungkin memiliki tujuan lain yang
telah diperoleh. Tahap ini berkaitan dengan keperluan pembelajaran
dilakukan dengan melihat catatan mereka, misalkan keperluan tugas dan
dokumentasi tempat dan melihat penelitian, dan bukan sekedar berkunjung
hasil kuesioner. untuk menikmati karya seni.
2. Tahap Pengolahan data, dilakukan Kemungkinan lain adalah karena yang
analisis dari kuesioner yang telah dipajang adalah seni kontemporer- dan
disebarkan dengan menghitung bukan seni tradisional- maka peminatnya
frekuensi dari masing – masing lebih banyak datang dari usia generasi
jawaban dari kuesioner sebanyak milenial.
100 responden, kemudian Dari hasil pembobotan diketahaui
menghitung persentase jawaban bahwa motivasi budaya merupakan
responden dilakukan dengan motivasi yang paling dominan
menggunakan alat bantu software. dibandingkan dengan motivasi lainnya

80
Analisis Motivasi Pengunjung Museum Macan Jakarta
(Rina Fitriana, Nurima Rahmitasarii, dan Marcelina Yoseli)

dengan nilai rata-rata per topik sebesar prioritas pada program-program yang ada
4,16. Hal ini menunjukan bahwa dan menyaksikan persiapan dibelakang
pengunjung yang datang sangat layar program tersebut, dan undangan
termotivasi untuk menikmati pameran seni khusus ke acara-acara eksklusif yang ada,
yang menarik dengan nilai 4,30, dan juga sehingga pengunjung dapat menjalin
konsep atraksi pertunjukan seni yang pertemanan/relasi baru.
menarik dengan nilai 4,13, serta Dalam motivasi status & prestige,
memperluas wawasan mengenai seni pengunjung yang datang paling banyak
budaya internasional dengan nilai 4,18 termotivasi untuk berfoto-foto dengan
dan wawasan mengenai seni kontemporer nilai perolehan 4,13, karena museum
dengan nilai 4,13. Hal ini berkaitan MACAN memiliki area-area yang
dengan tujuan/fungsi awal didirikannya dikhususkan berfoto salah satunya yang
museum sebagai sarana edukasi publik favorit adalah infinity mirror room.
melalui seni skala internasional di Responden bangga pernah bekunjung ke
Indonesia. Motivasi fisik menempati museum MACAN dengan nilai sebesar
posisi kedua nilai rata-rata per topik 3,97. Dilain sisi, respondenpun
dengan perolehan nilai sebesar 3,96. berkunjung kemuseum MACAN untuk
Pengunjung yang datang ke museum mengikuti tren yang sedang terjadi dengan
MACAN merasa konsep pameran yang nilai 3,49, dikarenakan museum MACAN
unik dan spesial sehingga mampu merupakan museum seni kontemporer
mendapatkan pengalaman yang baru internasional pertama di Indonesia. Alasan
dengan nilai perolehan 4,27. Tingginya mengunjungi museum MACAN untuk
jumlah pengunjung pada hari libur dan keperluan tugas memiliki nilai rata-rata
akhir pekan, menyatakan museum terendah yaitu 2,81.
MACAN menjadi salah satu tujuan wisata Dari nilai keempat motivasi yang
untuk berekreasi dan berlibur dengan nilai terkumpul, hasil perolehan nilai rata-rata
4,08 dan untuk mengisi waktu luang keempat motivasi yakni motivasi fisik,
dengan nilai 4,00. Suasana museum yang motivasi budaya, motivasi sosial dan
nyaman juga mampu membuat motivasi fantasi adalah sebesar 3,84
pengunjung termotivasi untuk melepaskan dengan keterangan dibawah ini:
diri dari rutinitasnya dengan nilai Tabel 1. Skala Interval
perolehan 3,75 serta bersantai (relaksasi) 0,00 – 1,00 Sangat Tidak Termotivasi
dengan nilai perolehan. 1,10 – 2,00 Tidak Termotivasi
2,10 – 3,00 Kurang Termotivasi
Motivasi interpersonal dan
3,10 – 4,00 Termotivasi
Motivasi status & prestige dalam 4,10 – 5,00 Sangat Termotivasi
berkunjung ke museum MACAN Sumber : Ivona (2016) Analisis Motivasi
memiliki nilai rata-rata yang sama yaitu Pengunjung ke Pasar Lama Sebagai Destinasi
3,60, dimana nilai rata-rata terendah dari Wisata Kuliner di Kota Tangerang
motivasi-motivasi lainnya. Pengunjung
museum MACAN pada umumnya Nilai total rata-rata sebesar 3,84
berpergian tidak sendiri, namun menunjukan bahwa pengunjung
didampingi oleh teman-temannya dengan termotivasi untuk mengunjungi museum
nilai peroleh 4,18 atau didampingi oleh MACAN didasari oleh beberapa indikator
keluarga/saudaranya dengan nilai yang telah dinyatakan dalam pembahasan
perolehan 3,42. Tidak sedikit juga diatas.
pengunjung museum MACAN datang
untuk menjalin pertemanan/relasi baru KESIMPULAN
dengan nilai peroleh 3,21. Hal ini Setelah melakukan penelitian di
didukung karena museum MACAN museum MACAN dengan mencari
memiliki fasilitas khusus bagi para informasi, menyebarkan kuesioner,
pemegang status keanggotaan, yaitu akses mengolah data, mendeskripsikan, dan

81
Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 25 No. 1 Maret 2020
menggambarkan mengenai motivasi yang 2. Menyesuaikan jumlah tiket
melatarbelakangi pengunjung datang ke pengunjung yang dijual untuk setiap sesi
museum MACAN. Maka berdasarkan kunjungan, agar saat pengunjung
hasil pembahasan dari ke empat aspek berwisata dapat menikmati atraksi lebih
motivasi yaitu Motivasi Fisik, Motivasi leluasa, tidak terlalu padat dan tidak
Budaya, Motivasi Sosial/Interpersonal, tergesa-gesa.
Motivasi Status dan Gengsi, dapat ditarik
kesimpulan bahwa: DAFTAR PUSTAKA
1. Dari hasil demografi responden,
mayoritas pengunjung yang datang adalah Chandra, Ardan Adhi & Damarjati, Danu.
perempuan, berdomisili paling banyak di (2017). Tiga Tahun Jokowi-JK,
Jakarta, usia mayoritas pengunjung adalah Pariwisata Sumbang Devisa Terbesar
21-30 tahun, dengan latar belakang Kedua. Detik.com. Sumber:
pendidikan terakhir adalah SMA/K, dan https://finance.detik.com/berita-
mayoritas pekerjaan sebagai ekonomi-bisnis/d-3687715/tiga-tahun-
pelajar/mahasiswa. jokowi-jk-pariwisata-sumbang-devisa-
2. Motivasi budaya memiliki nilai terbesar-kedua (diakses 23 Mei 2018)
rata-rata tertinggi sebesar 4,19 Chen, Y.G., Chen, Z-H., Ho, J.C., dan
menunjukan bahwa motivasi budaya Lee, C-S. (2009). In-depth Tourism’s
merupakan motivasi yang paling dominan Influences on Service Innovation.
mendorong pengunjung datang ke International Journal of Culture,
museum MACAN. Tourism, and Hospitality Research,
3. Motivasi fisik memiliki total nilai Vol. 3 No. 4, pp. 326-336.
rata-rata tertinggi kedua sebesar 3,96 Darmawan, Deni. (2013). Metode
menunjukan bahwa motivasi fisik Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT
merupakan motivasi kedua yang Remaja Rodakarya Offset.
melatarbelakangi kedatangan pengunjung International Council of Museum
ke museum. (ICOM). (2007). Museum Definition.
4. Diposisi terakhir, motivasi http://icom.museum/the-
interpersonal dan motivasi status & vision/museum-definition/ (Diakses 27
prestige dengan total nilai rata-rata yang Mei 2018)
sama yaitu 3,60. Motivasi ini menjadi Junaedi. (2016). Strategi Pengembangan
motivasi yang paling rendah dalam Bisnis MICE untuk Mewujudkan Kota
mempengaruhi kedatangan pengunjung. Surakarta sebagai Kota MICE. Jurnal
5. Hasil penelitian berdasarkan tabel Hotelier Politeknik Indonusa
kuesioner memperoleh nilai rata-rata total Surakarta, 1(3),45-54.
dari empat motivasi yang dianalisis adalah Kesrul, M. (2004). Meeting Incentive
sebesar 3,84. Dapat disimpulkan bahwa Trip, Conference and Exhibition.
responden setuju dan termotivasi untuk Jakarta: Graha Ilmu.
mengunjungi museum MACAN. Komarac, T. (2014). A New World for
Dari kesimpulan diatas, untuk Museum Marketing? Facing the Old
dapat meningkatkan motivasi pengunjung Dilemmas while Challenging New
diajukan saran-saran kepada pengelola Market Opportunities. Trziste, Vol. 26
museum MACAN sebagai berikut: No. 2, pp. 199-214.
1. Memperluas area serta Kusmayadi. (2004). Statistika Pariwisata
memperbanyak atraksi dan pameran Deskriptif. Jakarta: Gramedia
dimuseum MACAN, sehingga dapat Kusmayadi dan Endar Sugiarto. (2000).
meningkatkan daya tampung untuk Metodologi Penelitian dalam bidang
pengunjung dan dapat mengantisipasi Kepariwisataan. Jakarta: PT.
antrian yang begitu panjang dan berlapis- Gramedia Pustaka Utama.
lapis. Museum: Pengertian, Sejarah, Fungsi,
Jenis. (2017).

82
Analisis Motivasi Pengunjung Museum Macan Jakarta
(Rina Fitriana, Nurima Rahmitasarii, dan Marcelina Yoseli)

https://www.ilmudasar.com/2017/12/P
engertian-Fungsi-Macam-Macam
Museum-adalah.html (Diakses 28 Mei
2018)
ONE. (2017). Inilah 16 Destinasi MICE di
Indonesia. Sumber:
https://sportourism.id/news/inilah-16-
destinasi-mice-indonesia (diakses 23
Mei 2018)
Olivia, Rayna Stephanie. (2017). Analisis
Motivasi Keikutsertaan Peserta m
Seminar The 3Pariwisata Trisakti. 3rd
MICE Discovery [skripsi]. Jakarta
(ID): STP Trisakti
Pendit, Nyoman.S. (2002). Ilmu
Pariwisata Sebuah Pengantar
Perdana. Jakarta: Pradya Paramita
Pitana, I. Gede dan Gayatri, Putu G.
(2005). Sosiologi Pariwisata
Yogyakarta: Andi.
Simanjuntak, Bungaran Antonius, et al.
(2015). Sejarah Pariwisata: Menuju
Perkembangan Pariwisata Indonesia.
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
Indonesia.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung:ALFABETA.
Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 10 Tahun 2009 Tentang
Kepariwisataan
Wardiyanta. (2006). Metode Penelitian
Pariwisata. Yogyakarta: Andi.
World Tourism Organization. -. Glossary
Terms. Sumber:
http://statistics.unwto.org/sites/all/files
/docpdf/glossaryterms.pdf (Diakses 29
Mei 2018)
Yoeti, Oka A. (1996). Pengantar Ilmu
Pariwisata. Bandung : ANGKASA.
Yoeti, Oka. A. (2006). Pariwisata
Budaya: Masalah dan Solusinya.
Jakarta : Pradnya Paramita.

83

View publication stats

You might also like