BADAN PUSAT STATISTIK

PROVINSI DKI JAKARTA

BPS-STATISTICS OF DKI JAKARTA PROVINCE

No. 54/10/31/Th. XXIV, 3 Oktober 2022

Optimis Membangun Negeri

Pasca Kenaikan Harga BBM,

Inflasi Jakarta Sentuh Level
Tertinggi Sewindu Terakhir
After The Increase in Fuel Prices, Jakarta Inflation Spikes To New 8-year High
 Harga sejumlah barang dan jasa di Jakarta
terpantau merangkak naik pasca kenaikan
harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Hal
ini mendorong Indeks Harga Konsumen
(IHK) meningkat tajam, sehingga selama
September 2022 terjadi lonjakan inflasi
tertinggi dalam delapan tahun terakhir.
Jakarta tercatat mengalami inflasi 1,21
persen, lebih tinggi 1,32 persen poin
dibandingkan bulan lalu yang mengalami
deflasi 0,11 persen. Penyumbang utama
inflasi kali ini adalah komoditas bensin
(0,772 persen), jasa angkutan dalam kota
(0,079 persen), rokok kretek filter (0,026
persen), dan jasa angkutan udara (0,025
persen). Sementara itu, harga komoditas
bahan makanan dan makanan jadi juga
mengalami peningkatan signifikan dan turut
memicu tingginya tingkat inflasi bulan ini.
Meski demikian, bila dibandingkan kota-
kota satelit di sekitar Jakarta, inflasi Jakarta
berada di level moderat. Pasalnya, dari lima
kota satelit, terdapat dua kota dengan inflasi
lebih tinggi yaitu Bekasi (1,38 persen) dan
Depok (1,24 persen). Sementara, dua kota
lainnya mengalami inflasi lebih rendah yaitu
Bogor (1,18 persen) dan Tangerang (1,06
persen).
2
Í ĽȖųĽž į ĕƒŔĕƒ�
jƒķĽųΔ�
e ĕȖŔĕ�
{ njƒΔẃž Ľƒ�? { j�
yĕųĕȖṛĕ�
�
ØĽȓ ṛĽž į ĽȖ�
���
�
BRS No. 54/10/31/Th. XXIV, 3 Oktober 2022
Prices of a number of goods and services
in Jakarta were observed to creep up after
the increase in fuel oil (BBM) prices. This
caused the Consumer Price Index (CPI) to
soar sharply. Therefore, inflation during
September 2022 was recorded as the
highest inflation in the last eight years.
Jakarta experienced inflation of 1.21
percent, 1.32 percentage point higher than
last month which experienced deflation
of 0.11 percent. The main contributors to
inflation this time were gasoline (0.772
percent), city transportation services
(0.079 percent), filter kretek cigarettes
(0.026 percent), and air freight services
(0.025 percent). Meanwhile, commodity
prices of foodstuffs and processed foods
also increased significantly and contributed
to high inflation this month.
However, compared to satellite cities
around Jakarta, inflation in Jakarta was at a
moderate level. This was because, of the five
satellite cities, there were two cities that
experienced higher inflation, namely Bekasi
(1.38 percent) and Depok (1.24 percent).
While, two other cities experienced lower
inflation, namely Bogor (1.18 percent) and
Tangerang (1.06 percent).
A. Dinamika Inflasi A. Inflation Dynamics in
Jakarta 8 Tahun Terakhir Jakarta in The Last 8 Years
Selama sewindu terakhir inflasi di Jakarta Over the past eight years, inflation in Jakarta
tercatat cukup dinamis. Gambar 1 has been recorded to be quite dynamic.
menunjukkan bahwa sejak Januari 2015 Figure 1 shows that inflation from January
hingga Agustus 2022 inflasi berfluktuasi 2015 to August 2022 fluctuated in the range
pada kisaran 0,01 persen hingga 0,99 persen. of 0.01 percent to 0.99 percent. The lowest
Inflasi terendah terjadi pada September inflation occurred in September 2015,
2015, Agustus 2016, dan Oktober 2020. August 2016, and October 2020. While the
Sementara inflasi tertinggi terjadi pada highest inflation occurred in January 2017.
Januari 2017. Ini menunjukkan bahwa This shows that in the period of January
pada periode Januari 2015 - Agustus 2022, 2015 to August 2022, inflation was less
inflasi tidak lebih dari satu persen. Namun than one percent. However, in September
pada September 2022, terjadi lonjakan 2022 there was a spike in inflation which
inflasi yang mencapai 1,21 persen. Angka reached 1.21 percent. This figure was a new
ini mencetak rekor baru inflasi tertinggi record for the highest inflation in the last
dalam delapan tahun terakhir. eight years.
1.40
1.21
1.20

0.97 0.99
1.00

0.80 0.72 0.70

0.64 0.65
0.60 0.59 0.57
0.60 0.49 0.48 0.45
0.41
0.40 0.30 0.33 0.27

0.20 0.08

0.00
Jul

Jul

Jul

Jul

Jul

Jul

Jul

Jul
Mar

Mar

Jan'17
Mar

Mar

Mar

Jan'20
Mar

Mar

Mar
Jan'15

Jan'16

Jan'18

Jan'19

Jan'21

Jan'22
Nov

Nov

Nov

Nov

Nov

Nov

Nov
Sept

Sept

Sept

Sept

Sept

Sept

Sept

Sept
Mei

Mei

Mei

Mei

Mei

Mei

Mei

Mei

-0.20 -0.11
-0.13
-0.27 -0.27
-0.40
-0.41
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
-0.60

Gambar 1 Inflasi Bulanan (m-to-m) DKI Jakarta, 2015-2022 (%)

Figure 1 Jakarta Monthly (m-to-m) Inflation, 2015-2022 (%)
Sementara itu deflasi terjadi 11 kali dengan Meanwhile, deflation occurred 11 times with
tingkat deflasi antara 0,02 persen hingga deflation rate between 0.02 percent to 0.41
0,41 persen. Deflasi terdalam terjadi pada percent. The deepest deflation occurred in
Januari 2015 dan terdangkal terjadi pada January 2015 and the shallowest occurred
April 2017 dan Mei 2020. Deflasi tersebut in April 2017 and May 2020. The deflation
umumnya disebabkan oleh koreksi harga was generally caused by price corrections
akibat inflasi yang cukup tinggi pada bulan due to high inflation in the earlier month.
sebelumnya.

Development of Customer Price Index in DKI Jakarta, September 2022

BRS No. 54/10/31/Th. XXIV, 3 Oktober 2022 3
 Lonjakan inflasi dan deflasi di Jakarta
seringkali dipicu oleh perubahan harga
BBM. Sebelum Januari 2015, di Jakarta
juga pernah terjadi inflasi yang cukup tinggi
yaitu 1,43 persen pada November 2014 dan
2,74 persen pada Desember 2014. Inflasi
tersebut dipicu oleh kenaikan harga BBM
pada November 2014. Hal serupa kembali
terjadi pada September 2022. Inflasi cukup
tinggi yang terjadi pada bulan ini disebabkan
oleh naiknya harga BBM di awal September
2022. Demikian pula deflasi cukup dalam
yang terjadi pada Januari 2015 juga didorong
oleh turunnya harga BBM. Ini menunjukkan
bahwa fluktuasi harga komoditas tersebut
sangat berpengaruh terhadap tingkat inflasi
maupun deflasi, karena komoditas tersebut
banyak dikonsumsi masyarakat. Selain itu,
kenaikan harga komoditas tersebut juga
berimbas pada kenaikan harga komoditas
lainnya, karena secara langsung ataupun
tidak langsung dapat mempengaruhi biaya
operasional produksi dan distribusi barang
dan jasa.
B. Komoditi Pemicu
Inflasi Jakarta
Inflasi September 2022 bersumber
dari sembilan kelompok pengeluaran.
Kelompok penyumbang inflasi tertinggi
yaitu transportasi dengan andil mencapai
0,95 persen, disusul kelompok makanan,
minuman dan tembakau yang memberikan
sumbangan inflasi 0,09 persen. Kelompok
berikutnya yang memberikan andil inflasi
cukup tinggi adalah penyedia makanan
dan minuman/restoran (0,04 persen),
perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan
rutin rumah tangga (0,03 persen), kesehatan
(0,03 persen), perawatan pribadi dan jasa
lainnya (0,03 persen), dan perumahan,
air, listrik dan bahan bakar rumah tangga
(0,02 persen). Terakhir, sumbangan inflasi
terendah diberikan oleh kelompok pakaian
4 Perkembangan Indeks Harga Konsumen DKI Jakarta, September 2022
BRS No. 54/10/31/Th. XXIV, 3 Oktober 2022
Soaring inflation and deep deflation in
Jakarta were often triggered by changes in
fuel prices. Prior to January 2015, Jakarta
also experienced quite high inflation,
namely 1.43 percent in November 2014
and 2.74 percent in December 2014. The
inflation was triggered by the increase in
fuel prices in November 2014. The same
thing happened in September 2022. The
quite high inflation rate that occurred this
month was also caused by the increase in fuel
prices in early September 2022. Similarly,
the deep deflation that occurred in January
2015 was driven by the decline in fuel
prices. This shows that fluctuations in fuel
prices greatly affect the rate of inflation and
deflation, because these commodities were
widely consumed by the public. In addition,
the increase in fuel prices also has an impact
on other commodities prices, because it can
directly or indirectly affect the operational
costs of production and distribution of
goods and services.
B. Jakarta Inflation Driver
Commodities
Inflation in September 2022 came from
nine spending categories. The category that
contributed the highest to inflation was
the transport with a share of 0.95 percent,
followed by the food, beverage and tobacco
which contributed 0.09 percent to inflation.
The next category that contributed highly
to inflation were provision of food and
beverages/restaurants (0.04 percent).
furniture, furnishings and household
equipment (0,03 persen), health (0,03
percent), personal care and other services
provide (0.03 percent), and housing, water,
electricity, and household fuels (0.02
percent). Finally, the lowest contribution
to inflation was given by the clothing and
footwear category with an inflation share of
dan alas kaki dengan andil inflasi hanya 0,01
persen.
Kelompok transportasi mengalami inflasi
8,23 persen dipicu oleh naiknya harga
BBM. Komoditas bensin tercatat mengalami
peningkatan indeks harga dan memberikan
andil tertinggi inflasi yaitu 0,772 persen.
Naiknya harga bensin secara langsung
berdampak pada kenaikan tarif jasa
angkutan penumpang, baik angkutan dalam
kota seperti mikrolet, metromini, dan bus
patas maupun angkutan antar kota. Indeks
harga jasa angkutan dalam kota tercatat
naik dan memberikan andil 0,079 persen.
Demikian pula, jasa angkutan antar kota
mengalami kenaikan indeks harga dengan
andil 0,013 persen.
Sama halnya dengan bensin, komoditas
solar juga mengalami peningkatan indeks
harga pada bulan ini. Namun andil solar tidak
setinggi bensin yaitu hanya 0,022 persen.
Hal ini dikarenakan bensin lebih banyak
dikonsumsi oleh masyarakat dibandingkan
solar.
Secara umum, pasca ditetapkannya
harga BBM terbaru yang lebih tinggi
dari sebelumnya, hampir semua tarif jasa
moda transportasi mengalami kenaikan.
Jasa angkutan udara tercatat mengalami
peningkatan indeks harga dan memberikan
sumbangan inflasi yang cukup tinggi yaitu
0,025 persen. Selain itu, meningkatnya
indeks harga juga terjadi pada moda
transportasi lain seperti bajaj (19,09
persen), taksi (4,84 persen), kereta api (2,20
persen), kendaraan travel (2,37 persen) dan
kendaraan online (5,42 persen) sehingga
turut mendorong tingkat inflasi kelompok
transportasi.
Selanjutnya, kelompok makanan, minuman
dan tembakau tercatat mengalami inflasi
0,43 persen dan menjadi penyumbang inflasi
tertinggi setelah kelompok transportasi.
Development of Customer Price Index in DKI Jakarta, September 2022
only 0.01 percent.
The transport category experienced 8.23​​
percent inflation triggered by the increase
in fuel prices. Gasoline commodity recorded
an increase in the price index and gave the
highest contribution to inflation, namely
0.772 percent. The increase in fuel prices
has a direct impact on the increase in
tariffs for passenger transportat services,
both for transport within the city such as
microbuses, metromini, and patas buses as
well as inter-city transport. The price index
for transport services in the city recorded
an increase and contributed 0.079 percent
to inflation. Likewise, inter-city transport
services experienced an increase in the price
index with a share of 0.013 percent.
Like gasoline, diesel commodities also
experienced an increase in the price index
this month, However, diesel’s contribution
to inflation was only 0.022 percent, much
smaller than gasoline. This was because
gasoline was consumed more by people than
diesel.
In general, after the latest fuel price
determination which was higher than before,
almost all transport service tariffs increased.
Air transport services recorded an increase
in the price index and contributed to a fairly
high inflation of 0.025 percent. In addition,
the increase in the price index also occurred
in other modes of transportation such as
bajaj (19.09 percent), taxis (4.84 percent),
trains (2.20 percent), travel vehicles (2.37
percent) and online vehicles (5,42 percent),
thus contributing to the inflation rate in the
transport category.
Furthermore, the food, beverage and
tobacco category recorded inflation of 0.43
percent and became the highest contributor
to inflation after the transport category. The
BRS No. 54/10/31/Th. XXIV, 3 Oktober 2022 5
 Pemicu utama inflasi pada kelompok ini main driver of inflation in this category was
yaitu naiknya harga rokok kretek filter, beras, the increase in the prices of filtered kretek
telur ayam, dan bawang putih. Sementara cigarettes, rice, chicken eggs, and garlic.
itu, inflasi khusus bahan makanan terpantau Meanwhile, inflation of foodstuffs was
sebesar 0,25 persen. Hal ini disinyalir karena monitored at 0.25 percent. This was due to
pasokan yang memadai dan naiknya biaya adequate supply and rising distribution cost
distribusi barang pasca kenaikan BBM. after the fuel price hike.
Tabel 1 Indeks Harga Konsumen & Tingkat Inflasi DKI Jakarta September 2022, Inflasi
Tahun Kalender September 2022, dan Inflasi Tahun ke Tahun Menurut Kelompok
Pengeluaran
Table 1 Consumer Price Index & Inflation Rate of DKI Jakarta September 2022, Year
to Date Inflation September 2022, and Year on Year Inflation By Expenditure
Categories
Tingkat
Indeks Harga Laju Inflasi Andil
Tingkat Inflasi Tahun
Konsumen Tahun Kalender Inflasi
Kelompok Pengeluaran Inflasi ke Tahun
Consumer Year to Date Share of
Expenditure Categories Inflation Rate Year on year
Price Index Inflation Inflation
Sept’22 (%)
1)
Inflation
Sept’22 (%) Sept’222) (%) Sept’22 (%)
20223) (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Umum (Headline) 111,50 1,21 3,64 4,61 1,21
Makanan, Minuman, dan Tembakau/Food,
117,07 0,43 3,25 5,87 0,09
Beverages and Tobacco
Pakaian dan Alas Kaki/Clothing and
106,09 0,15 -1,72 -0,83 0,01
Footwear
Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar
Rumah Tangga/Housing, Water, Electricity, 106,32 0,11 2,76 3,03 0,02
and Household Fuels
Perlengkapan, Peralatan, dan Pemeli-
haraan Rutin Rumah Tangga/Furniture,
112,19 0,47 3,66 4,44 0,03
Furnishings and Household Equipment, and
Operation
Kesehatan/Health 113,26 1,21 2,79 2,66 0,03
Transportasi/Transport 115,97 8,23 13,06 14,61 0,95
Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuan-
gan/ Information, Communication and 101,20 -0,07 -0,28 -0,22 0,00
Financial Services
Rekreasi, Olahraga, dan Budaya/ Recre-
105,50 0,08 2,83 3,11 0,00
ation, Sports and Culture
Pendidikan/Education 108,75 0,00 1,22 1,22 0,00
Penyediaan Makanan dan Minuman/
Restoran/Provision of Food and Beverages/ 114,97 0,48 3,46 3,65 0,04
Restaurants
Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya/Per-
115,76 0,35 3,04 3,50 0,03
sonal Care and Other Services
Energi (Energy) 116,93 9,62 16,87 17,07 0,82
Bahan Makanan (Foodstuff) 115,22 0,25 3,11 6,62 0,04

Keterangan/Note:
1) Persentase perubahan IHK September 2022 terhadap IHK Agustus 2022/Percentage of change CPI Sept 2022 to CPI August 2022
2) Persentase perubahan IHK September 2022 terhadap IHK Des 2021/Percentage of change CPI Sept 2022 to CPI Des 2021
3) Persentase perubahan IHK September 2022 terhadap IHK September 2021/Percentage of change CPI Sept 2022 to CPI Sept 2021

6 Perkembangan Indeks Harga Konsumen DKI Jakarta, September 2022

BRS No. 54/10/31/Th. XXIV, 3 Oktober 2022
Berikutnya, kelompok penyedia makanan
dan minuman/restoran yang merupakan
kelompok penyumbang inflasi tertinggi
ketiga mengalami inflasi yaitu 0,48 persen.
Naiknya harga beberapa makanan siap saji
seperti mie, bakso siap santap, ketupat/
lontong sayur, siomay, dan ketoprak menjadi
pemicu utamanya inflasi pada kelompok
ini. Peningkatan harga bahan makanan
dan biaya transportasi menjadi salah satu
penyebab kenaikan harga makanan jadi
tersebut.
Kelompok pengeluran lainnya yang juga
memberikan andil inflasi seperti terlihat
pada tabel 1, mengalami inflasi antara
0,08 persen hingga 1,21 persen. Beberapa
kelompok tersebut secara tidak langsung
juga terdampak oleh kenaikan harga BBM.
Di sisi lain, kelompok informasi, komunikasi
dan jasa keuangan mengalami deflasi tipis
0,07 persen dipicu oleh turunnya harga
televisi berwarna. Deflasi tersebut dapat
sedikit menekan laju inflasi sehingga tidak
terakselerasi lebih tinggi. Selain itu terdapat
pula kelompok yang tidak mengalami
perubahan indeks harga yakni kelompok
pendidikan.
Lebih lanjut, adanya kenaikan harga BBM
mendorong inflasi energi mencapai 9,62
persen dengan andil 17,07 persen. Inflasi
ini cukup tinggi dikarenakan selain BBM
terdapat pula komoditas energi lainnya
seperti bahan bakar rumah tangga yang
juga mengalami inflasi.
Sementara itu, diantara kota-kota lain yang
mengalami inflasi di Indonesia, Jakarta
menempati peringkat ke 30 dari urutan
inflasi tertinggi. Ini berarti inflasi Jakarta
relatif moderat dibanding kota-kota lainnya.
Development of Customer Price Index in DKI Jakarta, September 2022
Next, the provision of food and beverages/
restaurants category, the third highest
contributor to inflation, experienced
inflation of 0.48 percent. The increase in
the prices of several ready-to-eat foods
such as noodles, meatballs, ketupat/lontong
sayur, dumplings, and ketoprak were the
main triggers for inflation in this category.
The increase in foodstuffs prices and
transportation costs was one of the reasons
for the increase in processed food prices.
Other expenditure category that also
contributed to inflation as shown in table 1
,experienced inflation between 0.08 percent
and 1.21 percent. Some of these category
were also indirectly affected by the increase
in fuel prices.
On the other hand, the information,
communication, and financial services
category experienced a slight deflation of
0.07 percent, triggered by the fall in the
color television prices. This can slightly
suppress the rate of inflation, so that it does
not accelerate further. In addition, there
was a category that did not experience a
change in price index, namely the education
category.
Furthermore, the increase in fuel prices
pushed energy inflation to 9.62 percent
with a share of 17.07 percent. This inflation
was quite high because apart from fuel there
were also other energy commodities, such
as household fuel, which also experience
inflation.
Meanwhile, among other inflation cities in
Indonesia, Jakarta ranked 30th from the
order of highest inflation. This means that
Jakarta inflation was relatively moderate
compared to other cities.
BRS No. 54/10/31/Th. XXIV, 3 Oktober 2022 7
 Tabel 2 Perbandingan Indeks Harga Konsumen dan Tingkat Inflasi September 2022 Pada
90 Kota Inflasi (2018=100)
Table 2 Comparison of the Consumer Price Index and the Inflation Rate in September
2022 in 90 Inflation Cities (2018 = 100)

Kota/City Peringkat/Rank IHK/CPI Tingkat Inflasi/Inflation Rate

(1) (2) (3) (4)

Kota-Kota di Pulau Sumatera/Cities in Sumetra Island

1. Meulaboh 79 118,04 0,49

2. Banda Aceh 70 114,70 0,78

3. Lhokseumawe 64 113,22 0,90

4. Sibolga 86 114,78 0,33

5. Pematangsiantar 11 113,32 1,50

6. Medan 55 111,34 0,98

7. Padangsidempuan 54 115,93 0,99

8. Gunungsitoli 73 114,75 0,61

9. Padang 20 114,18 1,34

10. Bukittinggi 1 114,45 1,87

11. Tembilahan 65 112,09 0,89

12. Pekanbaru 8 113,70 1,56

13. Dumai 7 114,14 1,57

14. Bungo 40 114,75 1,10

15. Jambi 76 114,81 0,55

16. Palembang 24 112,53 1,28

17. Lubuklinggau 49 112,66 1,04

18. Bengkulu 29 113,02 1,22

19. Bandar Lampung 19 114,48 1,35

20. Metro 53 114,54 1,01

21. Tanjung pandan 83 115,80 0,40

22. Pangkalpinang 50 112,68 1,04

23. Batam 43 112,60 1,08

24. Tanjung Pinang 61 110,58 0,92

Kota-Kota di Pulau Jawa/Cities in Java Island

25. DKI Jakarta 30 111,50 1,21

26. Bogor 31 114,64 1,18

27. Sukabumi 21 112,61 1,33

28. Bandung 63 112,85 0,91

8 Perkembangan Indeks Harga Konsumen DKI Jakarta, September 2022

BRS No. 54/10/31/Th. XXIV, 3 Oktober 2022
Lanjutan Tabel 2/Table 2 (Continued)

Kota/City Peringkat/Rank IHK/CPI Tingkat Inflasi/Inflation Rate

(1) (2) (3) (4)

29. Cirebon 36 109,95 1,12

30. Bekasi 15 115,31 1,38

31. Depok 26 114,70 1,24

32. Tasikmalaya 59 111,05 0,95

33. Cilacap 38 112,53 1,11

34. Purwokerto 34 113,17 1,15

35. Kudus 5 112,50 1,65

36. Surakarta 23 114,27 1,30

37. Semarang 35 112,40 1,13

38. Tegal 41 113,84 1,09

39. Yogyakarta 47 114,32 1,05

40. Jember 16 114,11 1,37

41. Banyuwangi 67 110,33 0,87

42. Sumenep 60 113,13 0,95

43. Kediri 18 112,52 1,36

44. Malang 45 112,02 1,06

45. Probolinggo 56 110,85 0,98

46. Madiun 25 111,79 1,28

47. Surabaya 10 113,61 1,52

48. Tangerang 46 111,66 1,06

49. Cilegon 14 115,56 1,40

50. Serang 27 116,96 1,23

Kota-Kota di Luar Pulau Sumatera dan Jawa/Cities Outside Sumatera and Java Islands

51. Singaraja 85 113,20 0,35

52. Denpasar 75 112,34 0,56

53. Mataram 57 112,17 0,97

54. Bima 37 112,48 1,12

55. Waingapu 32 110,91 1,18

56. Maumere 74 111,94 0,57
57. Kupang 2 111,78 1,82
58. Sintang 17 121,18 1,37
59. Pontianak 6 113,10 1,58
60. Singkawang 4 111,91 1,66

Development of Customer Price Index in DKI Jakarta, September 2022

BRS No. 54/10/31/Th. XXIV, 3 Oktober 2022 9
 Lanjutan Tabel 2/Table 2 (Continued)

Kota/City Peringkat/Rank IHK/CPI Tingkat Inflasi/Inflation Rate

(1) (2) (3) (4)
61. Sampit 13 116,57 1,43
62. Palangka Raya 48 114,45 1,05
63. Kotabaru 71 118,63 0,73
64. Tanjung 72 113,63 0,66
65. Banjarmasin 9 115,42 1,56
66. Balikpapan 66 111,18 0,88
67. Samarinda 68 111,17 0,83
68. Tanjung Selor 22 112,37 1,32
69. Tarakan 58 111,86 0,97
70. Manado 51 112,65 1,03
71. Kotamobagu 28 114,42 1,23
72. Luwuk 84 117,52 0,37
73. Palu 77 115,20 0,52
74. Bulukumba 39 113,12 1,11
75. Watampone 62 112,65 0,92
76. Makassar 42 113,12 1,09
77. Pare-Pare 33 115,45 1,17
78. Palopo 3 113,47 1,74
79. Kendari 82 114,88 0,43
80. Bau-bau 81 112,62 0,47
81. Gorontalo 80 111,93 0,49
82. Mamuju 44 114,48 1,08
83. Ambon 87 114,99 0,30
84. Tual 52 115,00 1,02
85. Ternate 78 111,30 0,51
86. Manokwari - 113,97 -0,64
87. Sorong 12 111,62 1,49
88. Merauke 88 109,49 0,07
89. Timika - 113,87 -0,59
90. Jayapura 69 111,62 0,79

10 Perkembangan Indeks Harga Konsumen DKI Jakarta, September 2022

BRS No. 54/10/31/Th. XXIV, 3 Oktober 2022
 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN
DKI JAKARTA, SEPTEMBER 2022
Performance of Consumer Price Index in DKI Jakarta, September 2022

Berita Resmi Statistik No. 54/10/31/Th.XXIV, 3 Oktober 2022/3 October 2022

SEPTEMBER 2022/SEPTEMBER 2022 DES 2021-SEP 2022/DEC 2021-SEP 2022 SEP 2021–SEP 2022/SEP 2021–SEP 2022

INFLASI LAJU INFLASI INFLASI TAHUN KE TAHUN

INFLATION
1,21% INFLATION RATE
3,64% Y-o-Y INFLATION
4,61%
0,70

Rp
0,45 0,46 0,57
0,40 0,44 0,32 1,21
0,08 -0,05 0,06 -0,11
-0,06

Sep Okt Nov Des Jan'22 Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep

Inflasi/Deflasi Menurut Kelompok Pengeluaran

Inflation/Deflation by Expenditure Category
Housing, Furniture,
Water, Furnishings, Provision of Personal
Electricity, and Household Information, Recreation, Foods and Care and
Food, Drinks, Clothes and Household Equipment,and Sports, and Beverages/ Other
Communication, and
and Tobacco Footwear Fuels Operation Health Transportation Financial Services Culture Education Restaurants Services

Makanan, Pakaian dan Perumahan, Perlengkapan, Kesehatan Transportasi Informasi, Rekreasi, Pendidikan Penyediaan Perawatan
Minuman, dan Alas Kaki Air, listrik, dan Peralatan, dan Komunikasi, dan Olahraga, dan Makanan dan Pribadi dan
Tembakau Bahan Jasa Keuangan Budaya Minuman/
Bakar Rumah Pemeliharaan Rutin Restoran
Jasa Lainnya
Tangga Rumah Tangga
10
8,23%
8

2 1,21%
0,43% 0,15% 0,11% 0,47% 0,08% 0,00% 0,48% 0,35%
0
-0,07%
-2

Inflasi/Deflasi di Jabodetabek
Inflation/Deflation in Jabodetabek
88 kota mengalami inflasi
88 cities experinced inflation DKI Jakarta
Bekasi Inflasi/Inflation
2 kota mengalami deflasi 1,21%
1,38% Deflasi/Deflation
2 cities experinced deflation
Tangerang
1,06%

Dari 90 kota IHK, terdapat 88 kota mengalami

inflasi dan 2 kota mengalami deflasi. Depok
Of the 90 CPI cities, 88 cities have experienced 1,24%
inflation and 2 cities have experienced deflation
Bogor
1,18%

BADAN PUSAT STATISTIK

PROVINSI DKI JAKARTA
BPS-STATISTICS OF DKI JAKARTA PROVINCE
https://www.jakarta.bps.go.id

Gambar 2 Infografis Perkembangan Indeks Harga Konsumen DKI Jakarta, Sept 2022
Figure 2 Infographic of The Consumer Price Index in DKI Jakarta, Sept 2022

Development of Customer Price Index in DKI Jakarta, September 2022

BRS No. 54/10/31/Th. XXIV, 3 Oktober 2022 11
 Tim Penyusun/The Production Team:
Penanggungjawab Teknis/Technical Chief (Bambang Supriono)
Penyunting/Editor (Bambang Supriono)
Penulis/Writer (Fina Sri Agustina)
Penerjemah/Translator (Fina Sri Agustina, Mediana Riris Maduma)
Infografis/Infographic (Dwi Agus Pujilestari)

Konten Berita Resmi Statistik dilindungi oleh

Untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi:
For more information please contact:
Dr. Drs. Anggoro Dwitjahyono M.Si
Kepala BPS Provinsi DKI Jakarta
Head of Statistics of DKI Jakarta Province
(021) 37928493
anggoro@bps.go.id
Undang-Undang, hak cipta melekat pada
Badan Pusat Statistik. Dilarang mengumumkan,
mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau
menggandakan sebagian atau seluruh isi tulisan ini
untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan
Pusat Statistik.
Official Statistics News content is protected by law,
copyright is attached to the BPS-Statistics Indonesia. It
is prohibited to publish, distribute, communicate, and/
or reproduce part or all of the contents of this paper for
commercial purposes without written permission from
the BPS-Statistics Indonesia.

Untuk layanan perpustakaan, penjualan data mikro, publikasi elektronik, publikasi cetakan, dan peta digital
wilayah kerja statistik sesuai peraturan yang berlaku maupun konsultasi statistik dapat menghubungi
Pelayanan Statistik Terpadu (PST) di pst.bps.go.id/For library services, micro data sales, electronic
publications, printed publications, and digital maps of statistical work areas according to applicable regulations
as well as statistical consultations, please contact the Integrated Statistical Service (PST) at pst.bps.go.id

BADAN PUSAT STATISTIK

PROVINSI DKI JAKARTA
BPS-STATISTICS OF DKI JAKARTA PROVINCE
Jl. Salemba Tengah No. 36-38 Jakarta Pusat, 10440, Telp : (021) 37928493
Homepage : http://www.jakarta.bps.go.id; E-mail : jakarta@bps.go.id