You are on page 1of 14

Vol. 15. No.2.

31 Agustus 2020 ISSN 1978-6069

PENGARUH PERSEPSI HARGA DAN BRAND IMAGE TERHADAP


KEPUTUSAN PEMBELIAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEPUASAN
KONSUMEN
I Kadek Aristayasa1), Ni Wayan Eka Mitariani2),
Ni Putu Cempaka Dharmadewi Atmaja3)
1,2,3)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mahasaraswati Denpasar
Email: aristayasa11@gmail.com

ABSTRACT
Fashion enthusiasts in Indonesia are expected to continue to increase every year.
This increase makes a number of clothing manufacturers need to pay attention to several
important aspects such as price perception and brand image of their products. This study
aims to analyze the effect of price perception and brand image on purchasing decisions
and their impact on customer satisfaction. This analysis used independent variables
namely price perception and brand image. The dependent variable is the purchase decision
and customer satisfaction. The sample of the study were 85 respondents who were
consumers of Denpasar Travies who had purchased Travies products. The sampling
technique was random sampling. The analytical tool used SEM (Stuctural Equation
Modeling) in this study analysis. Based on the results of this study indicates that the
variable price perception is not significantly positive effect on purchasing decisions and
customer satisfaction, while brand image has a positive and significant effect on
purchasing decisions and customer satisfaction. Purchasing decisions are not able to
mediate the relationship between price perception with customer satisfaction, while
purchasing decisions can mediate the relationship between brand image and costumer.
Keywords: Price Perception, Brand Image, Buying Decision, Costumer Satisfaction

ABSTRAK
Peminat fashion di Indonesia diperkirakan akan terus meningkat setiap tahunnya.
Peningkatan tersebut membuat sejumlah produsen pakaian perlu memperhatikan beberapa
aspek penting seperti persepsi harga dan brand image pada produk mereka. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis pengaruh persepsi harga dan brand image terhadap
keputusan pembelian dan dampaknya terhadap kepuasan konsumen. Analisis ini
menggunakan variabel independen yaitu persepsi harga dan brand image. Variabel
dependennya adalah keputusan pembelian dan kepuasan konsumen. Sampel dalam penelitian
ini adalah 85 responden yang merupakan konsumen dari Travies Denpasar yang pernah
melakukan pembelian produk Travies. Teknik pengambilan sampel yaitu random sampling.
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian adalah analisis SEM (Stuctural Equation
Modeling). Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel persepsi harga
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap keputusan pembelian dan kepuasan
konusmen, sedangkan brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian dan kepuasan konsumen. Keputusan pembelian tidak mampu memediasi hubungan
antara persepsi harga dengan kepuasan konsumen, sedangkan keputusan pembelian dapat
memediasi hubungan antara brand image dengan kepuasan konsumen.
Kata Kunci : Persepsi Harga, Brand Image, Keputusan Pembelian, Kepuasan Konsumen

90
Vol. 15. No.2. 31 Agustus 2020 ISSN 1978-6069

PENDAHULUAN
Kepuasan konsumen adalah konsep penting dalam pemasaran dan penelitian mengenai
konsumen. Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang dihasilkan dari
membandingkan kinerja produk atau hasil yang dirasakan dengan harapan (Kotler dan
Keller, 2016:153). Bachtiar (2011) menyatakan bahwa kepuasan konsumen merupakan
perasaan positif konsumen yang berhubungan dengan produk / jasa selama menggunakan
atau setelah menggunakan jasa atau produk. Saat konsumen merasa puas dengan suatu
produk atau merek, mereka cenderung akan terus membeli dan menggunakannya serta
memberitahu orang lain tentang pengalaman mereka yang menyenangkan dengan produk
tersebut. Jika mereka tidak dipuaskan, mereka cenderung beralih merek serta
mengajukan keberatan pada produsen, pengecer, dan bahkan menceritakannya kepada
konsumen atau pelanggan lain.
Menurut beberapa penelitian sebelumnya kepuasan seorang konsumen dapat
dipengaruhi oleh persepsi harga. Rahman (2013), Harjati dan Venesia (2015), Montung dkk.
(2015), berpendapat bahwa persepsi harga berpengaruh positif terhadap kepuasan
konsumen. Pengertian harga menurut Daryanto (2013) mendefinisikan harga sebagai
jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau sejumlah nilai yang dipertukarkan
konsumen untuk manfaat memiliki atau menggunakan produk. Penetapan suatu harga dari
perusahaan akan menimbulkan suatu persepsi harga dari konsumen. Persepsi harga adalah
suatu yang di rasakan pelanggan sebagai penilaian dalam keputusan pembelian suatu produk,
maka dari itu penting bagi perusahaan untuk memperhatikan harga produk seperti
keterjangkauan harga dan daya saing harga dengan kompetitor.
Selain persepsi harga, beberapa penelitian juga menyatakan bahwa brand image
mempengaruhi kepuasan konsumen. Lasander (2013), Sondakh (2014), Pusparan dan Rastini
(2014) menyatakan bahwa variabel brand image berpengaruh positif terhadap kepuasan
konsumen. Shafiee dkk (2014) brand image adalah seperangkat persepsi tentang merek
yang tercermin melalui asosiasi merek yang ada di benak konsumen. Semakin baik brand
image (citra merek) yang melekat pada produk tersebut maka konsumen akan semakin
tertarik untuk membeli, karena konsumen beranggapan bahwa suatu produk dengan citra
merek yang sudah terpercaya lebih memberikan rasa bangga ketika konsumen itu
menggunakan produk yang akan dibeli.
Harga dan brand image dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Menurut Samosir
(2015), Wariki dkk (2015) dan Sari (2015) berpendapat bahwa keputusan pembelian
dipengaruhi secara positif oleh persepsi harga. Beberapa penelitian sebelumnya seperti
penelitian Lubis dan Hidayat (2017), Rizky dkk (2019), Fiani dan Japarianto (2012)
menyatakan bahwa brand image berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian.
Sebuah keputusan pembelian yang dilakukan oleh seorang konsumen dilakukan atas dasar
keinginan dan kebutuhannya terhadap suatu produk. Menurut Hermawan (2015), Putri dkk
(2014), Lukman (2014) berpendapat bahwa kepuasan konsumen dipengaruhi oleh keputusan
pembelian. Dimana setelah terjadi keputusan pembelian akan menimbulkan hasil pasca
pembelian dan kepuasan konsumen merupakan hasil dari suatu pasca pembelian.
Brand Travies merupakan brand produk fashion yang berdiri sejak tahun 2013.
Brand Travies sendiri sudah cukup banyak menjual berbagai macam produknya. Seiring
meningkatnya harga bahan baku maka brand Travies juga ikut menaikkan harga produk.
Meskipun begitu dibandingkan dengan kompetitor, brand Travies menjual harga produknya
lebih murah dibandingkan dengan brand lokal lainnya seperti Vb Wolf dan Hanaka.
Beberapa konsumen berpendapat bahwa harga T-shirt yang ditawarkan oleh brand Travies

91
Vol. 15. No.2. 31 Agustus 2020 ISSN 1978-6069

lebih terjangkau dibandingkan dengan brand lainnya seperti Hanaka dan VB Wolf. Upaya
peningkatan penjualan dan pengenalan brand dengan cara promosi melalui media sosial
sudah dilakukan. Akan tetapi Brand Travies terus mengalami penurunan penjualan tiga
tahun terakhir. Melihat keadaan ini, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
lebih lanjut tentang pengaruh persepsi harga dan brand image terhadap keputusan
pembelian dan dampaknya terhadap kepuasan konsumen.
Kepuasan konsumen menurut Kotler dan Keller (2016:153), adalah: “Satisfaction is a
person’s feelings of pleasure or disappointment that result from comparing a product or
service’s perceived performance (or outcome) to expectations”. Kotler dan Armstrong
(2015:35) mendefinisikan kepuasan konsumen sebagai berikut: “Customer satisfaction is
the extent to which a product’s perceived performance matches a buyer’s expectations.
If the product’s performance falls short of expectations the customers is dissatisfied.
If performance matches expectations, the customers is satisfied. If performance
exceeds expectations, the customers ih highly satisfied or delighted”.
Dari beberapa definisi diatas diketahui bahwa kepuasan konsumen merupakan tingkat
perasaan seseorang ketika menerima produk atau jasa yang ditawarkan serta
membandingkan kinerja atas produk atau jasa yang diterima tersebut dengan harapan
konsumen. Kepuasan konsumen satu dengan lainnya akan berbeda sesuai dengan persepsi,
keinginan dan kebutuhan konsumen tersebut.
Menurut Kotler dan Amstrong yang diterjemahkan oleh Kotler and Keller (2016)
Harga adalah sejumlah uang yang ditukarkan untuk sebuah produk atau jasa. Sedangkan
menurut Buchari Alma (2011) harga sebagai nilai suatu barang yang dinyatakan dengan
uang. Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para pembeli,
yaitu peranan alokasi dan peranan informasi. Pengertian harga menurut Daryanto (2013)
mendefinisikan harga sebagai jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau
sejumlah nilai yang dipertukarkan konsumen untuk manfaat memiliki atau menggunakan
produk.
Soltani dkk (2016), berpendapat bahwa brand image mencakup pengetahuan,
pendapat dari pelanggan dan karakteristik non fisik dan produk. Sedangakan menurut
Shafiee dkk (2014) brand image adalah seperangkat persepsi tentang merek yang
tercermin melalui asosiasi merek yang ada di benak konsumen. Dapat disimpulkan dari
pengertian para ahli diatas bahwa brand image adalah sebuah persepsi yang dibangun oleh
konsumen di dalam benak mereka melalui pengalaman dan karakter dari produk tersebut
yang pernah dilihat atau dirasakan oleh konsumen, pembangunan citra merek yang positif
sangatlah penting bagi suatu perusahaan. Sebab tanpa citra yang kuat sangatlah sulit untuk
menarik konsumen baru juga untuk mempertahankan konsumen yang sudah membeli produk
perusahaan tersebut.
Menurut Kotler & Armstrong (2016) mendefinisikan keputusan pembelian sebagai
berikut: Consumer behavior is the study of how individual, groups, and organizations
select, buy, use, and dispose of goods, services, ideas, or experiences to satisfy their
needs and wants, yang artinya keputusan pembelian merupakan bagian dari perilaku
konsumen perilaku konsumen yaitu studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan
organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide atau
pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.
1) Pengaruh persepsi harga terhadap keputusan pembelian.
Sari (2015) menyatakan bahwa variabel persepsi harga berpengaruh positif terhadap
keputusan pembelian. Wariki dkk (2015) juga menyatakan bahwa variabel persepsi

92
Vol. 15. No.2. 31 Agustus 2020 ISSN 1978-6069

harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Samosir dan Prayoga


(2015) menyatakan bahwa variabel persepsi harga berpengaruh positif terhadap
keputusan pembelian.
H1: Persepsi harga berpengaruh terhadap positif dan signifikan keputusan
pembelian produk di Distro Travies Denpasar.
2) Pengaruh persepsi harga terhadap kepuasan konsumen.
Harjati dan Venesia (2015) menyatakan bahwa variabel persepsi harga berpengaruh
positif terhadap kepuasan konsumen. Montung dkk (2015) juga berpendapat bahwa
persepsi harga berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen. Rahman (2013)
berpenpedapat bahwa variabel persepsi harga berpengaruh positif terhadap kepuasan
konsumen.
H2 : Persepsi harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen
Distro Travies Denpasar.
3) Pengaruh brand image terhadap keputusan pembelian.
Fiani (2012) menyatakan bahwa variabel brand image berpengaruh positif terhadap
keputusan pembelian. Musay (2013) juga menyatakan bahwa variabel brand image
berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Parengkuan (2014) dan Ariawan
dkk (2019) menyatakan bahwa variabel brand image berpengaruh positif terhadap
keputusan pembelian.
H3 : Brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
produk di Distro Travies Denpasar.
4) Pengaruh brand image terhadap kepuasan konsumen
Lasander (2013) berpendapat bahwa variabel brand image berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan konsumen. Begitupun menurut Sondakh (2014) bahwa
variabel brand image berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen. Pusparan dan
Rastini (2014) menyatakan bahwa variabel brand image berpengaruh positif terhadap
kepuasan konsumen.
H4 : Brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen
Distro Travies Denpasar.
5) Pengaruh keputusan pembelian terhadap kepuasan konsumen
Putri dkk (2014) berpendapat bahwa variabel keputusan pembelian berpengaruh
positif terhadap kepuasan konsumen. Begitu juga menurut Lukman (2014)
berpendapat bahwa variabel keputusan pembelian berpengaruh positif terhadap
kepuasan konsumen. Heramawan (2015) berpendapat bahwa variabel keputusan
pembelian berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen.
H5: Keputusan pembelian berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
konsumen Distro Travies Denpasar.
6) Pengaruh keputusan pembelian sebagai variabel mediasi antara persepsi harga dan
kepuasan konsumen.
Sari (2015) menyatakan bahwa variabel persepsi harga berpengaruh positif terhadap
keputusan pembelian. Heramawan (2015) berpendapat bahwa variabel keputusan
pembelian berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen. Dengan dua penelitian
sebelumnya yang saling mengaitkan antara persepsi harga, keputusan pembelian dan
kepuasan konsumen, dan di tambah dengan penelitian sebelumnya menurut Cahya
(2018) variabel persepsi harga berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen
dengan keputusan pembelian sebagai variabel intervening.

93
Vol. 15. No.2. 31 Agustus 2020 ISSN 1978-6069

H6 : Persepsi harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen


dengan keputusan pembelian sebagai variabel mediasi.
7) Pengaruh keputusan pembelian sebagai variabel mediasi antara brand image dan
kepuasan konsumen.
Musay (2013) juga menyatakan bahwa variabel brand image berpengaruh positif
terhadap keputusan pembelian. Pusparan dan Rastini (2014) menyatakan bahwa
variabel brand image berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen. Dengan dua
penelitian sebelumnya yang saling mengaitkan antara persepsi harga, keputusan
pembelian dan kepuasan konsumen, dan di tambah dengan penelitian sebelumnya
menurut Cahya (2018) menyatakan bahwa citra merek (brand image) berpengaruh
positif terhadap kepuasan konsumen dengan keputusan pembelian sebagai variabel
intervening.
H7: Brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen
dengan keputusan pembelian sebagai variabel mediasi

METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan di distro Travies Denpasar. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah proporsional random sampling, teknik ini digunakan karena populasinya
tidak homogen. Teknik pengumpulan data berupa wawancara dan penyebaran kuesioner
yang dilanjutkan dengan uji validitas dan reliabilitas. Metode analis data yang digunakan
adalah analisis SEM (Structural Equation Modelling) berbasis component atau variance
yaitu PLS (Partial Least Square).
Pengambilan sampel dalam penelitian sesuai dengan teknik pengambilan sampel oleh
Ferdinand (2014) yang menyatakan bahwa untuk populasi yang tidak diketahui jumlahnya,
jumlah anggota sampel yang baik adalah sebanyak 55-110. Dalam penelitian ini terdapat 17
indikator, maka jumlah sampel yang digunakan adalah, 5 kali jumlah indikator yaiu 5 x 17
= 85. Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 85 responden.
Variabel-variabel dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan menjadi 3 variabel
yaitu : variabel eksogenous, variabel endogenous, dan variabel intervening.

94
Vol. 15. No.2. 31 Agustus 2020 ISSN 1978-6069

Tabel 1
Identifikasi Variabel dan Indikator
No Variabel Dimensi Indikator Sumber
Keterjangkauan Harga
Kesesuaian Harga dengan
Persepsi Kotler dan
Kualitas Produk
1 Harga Amstrong dalam
Daya Saing Harga
(X1) Sabran (2012)
Kesesuaian Harga dengan
Manfaat
Recognition
Brand
Reputation
2 Image Ananda (2011)
Affinity
(X2)
Domain
Pengenalan Masalah

Keputusan Pencarian Informasi Philip Kotler dan


3 Pembelian Evaluasi Alternatif Keller dalam
(Y1) Maulana (2017)
Keputusan Pembelian
Perilaku Sesudah Pembelian
Kualitas Produk
Kepuasan
Harga
4 Konsumen Tjiptono (2016)
Kualitas Pelayanan
(Y2)
Faktor Emosional

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Analisis Faktor CFA
Hasil Uji PLS (Partial Least Square)
1. Hasil Evaluasi Model PLS
Evaluasi model dalam PLS-SEM dapat di lakukan dengan menilai hasil pengukuran
model (meansurement model). Untuk variabel laten dengan indikator reflevtive yaitu
melalui analisis faktor konfirmatori atau confirmatory factor analysis (CFA) dengan
menguji validitas dan realibilitas konstruk laten sedangkan untuk variabel laten dengan
indikator formative melihat nilai signifikan t stastistiknya.
a) Evaluasi Model Pengukuran (Outer Model)
Evaluasi outer model di sebut pula dengan evaluasi model pengukuran di lakukan untuk
menilai validitas dan realibilitas model. Outer model dengan indikator refleksif di
evaluasi melalui validitas convergent dan discriminal untuk indikator pembentuk
konstruk laten, serta melalui composite reability dan cronbach alpha untuk blok
indikatornya.

(1) Validitas Convergent


Validitas convergent berhubungan dengan prinsip bahwa pengukuran – pengukuran
(manifest variable) dan suatu kontrak seharusnya berkolerasi tinggi. Uji validitas
convergent indikator refleksi dapat di lihat dari nilai loading faktor yang di
rekomendasikan harus lebih besar dari 0,7 untuk penelitian yang bersifat
confimatory dan nilai loading factor antara 0,6 sampai dengan 0,7 untuk penelitian

95
Vol. 15. No.2. 31 Agustus 2020 ISSN 1978-6069

yang bersifat explatory masih dapat di terima, serta nilai average variance
extracted (AVE) harus lebih besar dari 0,5.
Tabel 2
Uji Convergent Validity
X1 X2 Y1 Y2
X1.1 0,884
X1.2 0,904
X1.3 0,731
X1.4 0,720
X2.1 0,843
X2.2 0,898
X2.3 0,738
X2.4 0,697
Y1.1 0,908
Y1.2 0,837
Y1.3 0,831
Y1.4 0,834
Y1.5 0,845
Y2.1 0,887
Y2.2 0,857
Y2.3 0,866
Y2.4 0,850
Sumber : Data diolah, 2019.

Berdasarkan tabel di atas dapat di lihat bahwa semua nilai loading factor pada uji
validitas confergent lebih besar dari 0,6 sampai dengan 0,7. Maka dari itu semua nilai
loading factor dinyatakan valid.
Tabel 3
Hasil Uji Convergent AVE

Average Variance Extracted


Variabel
(AVE)
Persepsi Harga (X1) 0,646
Brand Image (X2) 0,637
Keputusan Pembelian (Y1) 0,725
Kepuasan Konsumen (Y2) 0,744
Sumber : Lampiran 3
Berdasarkan tabel di atas dapat di lihat bahwa semua nilai AVE validitas
confergent lebih besar dari 0,5. Dengan demikian dapat di nyatakan bahwa data dalam
penelitian valid.
(2) Validitas Discriminant
Validitas discriminant berhubungan dengan prinsip bahwa pengukuran (manifest
variable) konstruk yang berbeda seharusnya tidak berkorelasi dengan tinggi. Cara untuk
menguji validitas discriminant dengan indikator refleksif yaitu dengan melihat nilai cross
loading untuk setiap variabel harus >0,70.

96
Vol. 15. No.2. 31 Agustus 2020 ISSN 1978-6069

Berdasarkan tabel di bawah dapat di lihat bahwa semua nilai discriminant cross
loading pada uji validitas confergent lebih besar dari 0,6 sampai dengan 0,7. Maka dapat
di katakan bahwa semua nilai dari setiap variabel di nyatalan valid.
Tabel 4
Hasil Uji Validitas Discriminant Cross Loading
X1 X2 Y1 Y2
X1.1 0,844 0,824 0,734 0,849
X1.2 0,904 0,864 0,630 0,770
X1.3 0,731 0,681 0,556 0,508
X1.4 0,720 0,674 0,463 0,675
X2.1 0,786 0,843 0,724 0,856
X2.2 0,875 0,898 0,649 0,797
X2.3 0,690 0,738 0,594 0,564
X2.4 0,681 0,697 0,509 0,696
Y1.1 0,747 0,797 0,908 0,887
Y1.2 0,570 0,586 0,837 0,605
Y1.3 0,548 0,560 0,831 0,664
Y1.4 0,701 0,688 0,834 0,657
Y1.5 0,608 0,659 0,845 0,727
Y2.1 0,747 0,797 0,908 0,887
Y2.2 0,843 0,861 0,569 0,857
Y2.3 0,652 0,697 0,681 0,856
Y2.4 0,815 0,825 0,733 0,850
Sumber : Lampiran 3
Di samping uji validitas, juga di lakukan uji reliabilitas variabel yang di ukur dengan
dua kriteria yaitu cronbach’s alpha dan composite reliability dari blok indikator yang
mengukur variabel. Variabel di nyatakan reliable jika nilai cronbach’s alpha dan composite
reliability di atas 0,70. Hasil output dapat di lihat pada Tabel 5.13 berikut. Hasil output
cronbach’s alpha maupun composite reliability baik untuk variabel Persepsi harga (X1),
Brand image (X2), Keputusan pembelian (Y1), dan Kepuasan konnsumen (Y2) semuanya di
atas 0,6 sampai dengan 0,7. Dengan demikian dapat di jelaskan bahwa seluruh variabel
memiliki reliabilitas yang baik.

Tabel 5
Hasil Uji Reliabilitas Cronbach’s alpha
Cronbachs Composite
Variabel
Alpha Reliability
Persepsi Harga (X1) 0,814 0,878
Brand Image (X2) 0,806 0,874
Keputusan Pembelian (Y1) 0,905 0,929
Kepuasan Konsumen (Y2) 0,886 0,921
Sumber : Lampiran 3
Berdasarkan tabel di atas dapat di lihat bahwa semua nilai Cronbach’s alpha
dan Composite reliability pada masing – masing variabel lebih besar dari 0,70. Dengan
demikian dapat di nyatakan bahwa data dalam penelitian reliabel.

97
Vol. 15. No.2. 31 Agustus 2020 ISSN 1978-6069

b) Evaluasi Model Struktural (inner model)


Dalam menilai model struktural dengan struktural PLS dapat di lihat dari nilai R-
squares untuk setiap variabel laten endogen sebagai kekuatan prediksi dari model
struktural. Nilai R-squares merupakan uji goodness fit model. Nilai R-squares untuk
variabel keputusan pembelian sebesar 0,612 yang menunjukkan bahwa variabel
keputusan pembelian di pengaruhi oleh variabel brand image dan persepsi harga
sebesar 61,2 persen. Sedangkan kepuasan konsumen memiliki nilai R-square sebesar
0,892 yang menunjukkan bahwa kepuasan konsumen di pengaruhi oleh variabel brand
image, persepsi harga, dan keputusan pembelian sebesar 89,2 persen.
2. Hasil Pengujian Hipotesis
Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis Partial Least Square (PLS) untuk
melakukan uji dan analisis terhadap hipotesis penelitian yang telah di kemukakan
sebelumnya. Sebelum melakukan analisis, terlebih dahulu di lakukan pengujian atau
evaluasi model empiris penelitian.
Hasil analisis model empiris penelitian dengan menggunakan alat analisis Partial
Least Square (PLS) ini menghasilkan sebagai berikut.
Gambar 1
Hasil Output Partial Least Square (PLS)

Hasil analisis data dengan menggunakan PLS menunjukkan bahwa koefisien loading
factor indikator pada masing-masing variabel di dalam model memiliki nilai di atas 0,5
sehingga secara keseluruhan indikator telah memenuhi kriteria pengujian.
Hasil pengujian hipotesis dengan model persamaan struktural Partial Least Square di
tunjukkan dalam Gambar 2 di bawah ini.

98
Vol. 15. No.2. 31 Agustus 2020 ISSN 1978-6069

Tabel 6
Hasil Uji Hipotesis Path Coeffisients

Tabel 7
Indirect Effect

Gambar 2, Tabel 6 dan 7 menunjukkan bahwa :


1) Pengaruh persepsi harga terhadap keputusan pembelian.
Nilai 0,055 menyatakan bahwa persepsi harga dan keputusan pembelian
berpengaruh secara positif. Dengan nilai t-statistik sebesar 0,391 (0,391< 1,96)
dan p-values dengan nilai 0,574 (0,574 > 0,05) dapat di nyatakan bahwa pengaruh
persepsi harga terhadap keputusan pembelian tidak signifikan maka hipotesis 2
(H2), yang menyatakan bahwa persepsi harga dan keputusan pembelian
berpengaruh secara positif dan signifikan di tolak.
2) Pengaruh persepsi harga terhadap kepuasan konsumen.
Nilai 0,075 menyatakan bahwa persepsi harga dan kepuasan konsumen
berpengaruh secara positif. Dengan nilai t-statistik sebesar 0,562 (0,562<1,96)
dan p-values dengan nilai 0,696 (0,696 > 0,05) dapat di nyatakan bahwa persepsi
harga tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen maka hipotesis

99
Vol. 15. No.2. 31 Agustus 2020 ISSN 1978-6069

2 (H2), yang menyatakan bahwa persepsi harga berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan konsumen di tolak .
3) Pengaruh brand image terhadap keputusan pembelian.
Nilai 0,710 menyatakan bahwa brand image dan keputusan pembelian
berpengaruh secara positif. Dengan nilai t-statistik sebesar 3,519 (3,519 > 1,96)
dan p-values dengan nilai 0,000 (0,000 < 0,05) dapat di nyatakan bahwa pengaruh
brand image terhadap keputusan pembelian signifikan maka hipotesis 3 (H3), yang
menyatakan bahwa brand image dan keputusan pembelian berpengaruh secara
positif dan signifikan di terima.
4) Pengaruh brand image terhadap kepuasan konsumen.
Nilai 0,632 menyatakan bahwa brand image dan kepuasan konsumen
berpengaruh secara positif. Dengan nilai t-statistik sebesar 4,857 (4,857> 1,96)
dan p-values dengan nilai 0,000 (0,000 < 0,05) dapat di nyatakan bahwa pengaruh
brand image terhadap kepuasan konsumen signifikan maka hipotesis 4 (H4), yang
menyatakan bahwa brand image dan kepuasan konsumen berpengaruh secara
positif dan signifikan di terima.
5) Pengaruh keputusan pembelian terhadap kepuasan konsumen.
Nilai 0,307 menyatakan bahwa keputusan pembelian dan kepuasan
konsumen berpengaruh secara positif. Dengan nilai t-statistik sebesar 3,355
(3,355 > 1,96) dan p-values dengan nilai 0,001 (0,001< 0,05) dapat di nyatakan
bahwa pengaruh keputusan pembelian terhadap kepuasan konsumen signifikan
maka hipotesis 5 (H5), yang menyatakan bahwa keputusan pembelian dan kepuasan
konsumen berpengaruh secara positif dan signifikan di terima.
6) Pengaruh keputusan pembelian sebagai variabel mediasi antara pengaruh persepsi
harga terhadap kepuasan konsumen.
Nilai 0,023 menyatakan bahwa keputusan pembelian sebagai variabel
mediasi berpengaruh secara positif antara persepi harga dan kepuasan konsumen.
Dengan nilai t-statistik sebesar 0,363 (0,363< 1,96) dan p-values dengan nilai
0,717 (0,717 > 0,05) dapat di nyatakan bahwa pengaruh keputusan pembelian
sebagai variabel mediasi antara persepsi harga dan kepuasan konsumen tidak
signifikan maka hipotesis 6 (H6), yang menyatakan bahwa keputusan pembelian
sebagai variabel mediasi antara persepsi harga dan kepuasan konsumen
berpengaruh secara positif dan signifikan di tolak.
7) Pengaruh keputusan pembelian sebagai variabel mediasi antara pengaruh brand
image terhadap kepuasan konsumen.
Nilai 0,218 menyatakan bahwa keputusan pembelian sebagai variabel
mediasi berpengaruh secara positif antara brand image dan kepuasan konsumen.
Dengan nilai t-statistik sebesar 2,270 (2,270 < 1,96) dan p-values dengan nilai
0,024 (0,024 < 0,05) dapat dinyatakan bahwa pengaruh keputusan pembelian
sebagai variabel mediasi antara brand image dan kepuasan konsumen berpengaruh
secara signifikan maka hipotesis 7 (H7), yang menyatakan bahwa keputusan
pembelian sebagai variabel mediasi antara persepsi harga dan kepuasan konsumen
berpengaruh secara positif dan signifikan di terima.

SIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa:

100
Vol. 15. No.2. 31 Agustus 2020 ISSN 1978-6069

1) Persepsi harga tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian distro Travies


Denpasar, dengan nilai sebesar 0,075 dengan koefisien t-statistik sebesar 0,391
(0,391 < 1,96).
2) Persepsi harga tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen distro Travies
Denpasar, dengan nilai sebesar 0,055 dengan koefisien t-statistik sebesar 0,562
(0,562 < 1,96).
3) Brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
distro Travies Denpasar, dengan nilai sebesar 0,710 dengan koefisien t-statistik
sebesar 3,519 (3,519 > 1,96).
4) Brand image berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan
konsumen distro Travies Denpasar, dengan nilai sebesar 0,632 dengan koefisien t-
statistik sebesar 4,857 (4,857 > 1,96).
5) Keputusan pembelian berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan
konsumen distro Travies Denpasar, dengan nilai sebesar 0,307 dengan koefisien t-
statistik sebesar 3,355 (3,355 > 1,96).
6) Keputusan pembelian bukan variabel yang memediasi pengaruh persepsi harga
terhadap kepuasan konsumen, dengan menggunakan Uji Partial Least Square atau
Uji PLS membuktikan pada output indirect effect mendapat koefisien pangaruh
tidak langsung sebesar 0,023 dengan nilai p values sebesar 0,717. Karena nilai p
values lebih kecil dari 0,05 maka dapat di katakan bahwa tidak berpengaruh.
7) Keputusan pembelian mampu memediasi pengaruh brand image terhadap kepuasan
konsumen, dengan menggunakan Uji Partial Least Square atau Uji PLS
membuktikan pada output indirect effect mendapat koefisien pangaruh tidak
langsung sebesar 0,218 dengan nilai p values sebesar 0,024. Karena nilai p values
lebih besar dari 0,05 maka pengaruh tidak langsungnya adalah berpengaruh secara
signifikan.

SARAN
Berdasarkan hasil analisis dan simpulan, maka saran yang dapat diberikan kepada
pihak-pihak yang memerlukan sebagai berikut:
1) Persepsi harga adalah sutu yang di rasakan pelanggan sebagai penilaian dalam
keputusan pembelian suatu produk, maka dari itu penting bagi distro Travies
Denpasar untuk memperhatikan harga dari produk-produk mereka seperti
keterjangkauan harga dan juga daya saing harga dengan kompetitor. Dengan
terjangkaunya harga maka keputusan konsumen untuk membeli juga akan
meningkat.
2) Brand image merupakan ciri khas atau identitas dari sebuah produk, maka dari itu
brand image juga merupakan salah satu faktor penting bagi distro Travies
Denpasar untuk memperhatikannya guna meningkatkan keputusan pembelian.
Dengan diberikannya brand image yang baik maka akan tercipta keputusan
pembelian yang lebih baik dari konsumen, sehingga dapat meningkatkan penjualan.
3) Keputusan pembelian adalah keadaan dimana konsumen memutuskan untuk membeli
sebuah produk, penting bagi distro Travies bali untuk meningkatkan keputusan
pembelian konsumen. Peningkatan keputusan pembelian konsumen dapat dilakukan
dengan memberikan harga dan brand image yang baik kepada konsumen. Maka dari
itu di harapkan disto Travies Bali untuk dapat lebih meningkatkan persepsi harga
dan brand image. Dengan kedua faktor tersebut jika sudah di jalankan dengan baik

101
Vol. 15. No.2. 31 Agustus 2020 ISSN 1978-6069

maka secara tidak langsung konsumen akan merasa puas dengan produk yang sudah
di beli.
4) Peneliti selanjutnya di harapkan mampu mengembangkan penelitian ini dengan
menambahkan variabel lainnya seperti kualitas produk, WOM, dan niat beli ulang
dalam kaitannya dengan persepsi harga, brand image, keputusan pembelian, dan
kepuasan konsumen.

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2011. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.
Ariawan, Putu; Imbayani, I Gusti Ayu; Atmaja, Ni Putu Cempaka Dharmadewi Atmaja. 2019.
Peranan E-Commerce Dan Brand Image Terhadap Keputusan Menginap Tamu Di
Anulekha Resort And Villa Ubud. Values. Vol. 1 No 1.
Bacthiar. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Mahasiswa dalam
Memilih Politeknik Sawunggalih. Aji Purworejo. Dinamika Sosial Ekonomi. Vol 7 No.
1.
Cahya, Nur. 2018. Pengaruh Persepsi Harga, Kualitas Produk, Citra Merek Dan Layanan
Purna Jual Terhadap Keputusan Pembelian Dan Dampaknya Terhadap Kepuasan
Pelanggan Smartphone Asus Studi Kasus Di PT.Datascrip. Journal of
Entrepreneurship, Management, and Industry (JEMI). Vol. 1, No. 01 Maret 2018,
pp. 34-46
Daryanto, 2013. Sari Kuliah Manajemen Pemasaran. Cetakan II. Januari 2013. Bandung:
PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.
Fiani, Margaretha S. dan Edwin Japarianto. 2012. Analisa Pengaruh Food Quality & Brand
Image terhadap Keputusan Pembelian Roti Kecik Toko Roti Ganep’s di Kota Solo.
Jurnal Manajemen Pemasaran. Vol 1, No 1, Halaman 1-6.
Ferdinand, Augusty. 2014. Metode Penelitian Manajemen. Semarang: BP Universitas
Diponegoro.
Harjati & Venesia, 2015, Pengaruh Kualitas Layanan dan Persepsi Harga terhadap Kepuasan
Pelanggan Pada Maskapai Penerbangan Tiger Air Mandala. Jurnal WIDYA
Ekonomika. Vol 1 No.1.
Hermawan, Haris. 2015. Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan
Pembelian, Kepuasan dan Loyalitas Konsumen dalam Pembelian Roti Ceria di
Jember. Jurnal Manajemen Dan Bisnis Indonesia. Vol. 1 .
Kotler dan Gary Amstrong. 2016 . Dasar-dasar Pemasaran. Jilid 1, Edisi Kesembilan.
Jakarta: Erlangga
Kotler, Phillip dan Kevin Lane Keller. 2016. Manajemen Pemasaran. edisi 12 Jilid 1 &
2.Jakarta: PT. Indeks.
Lasander, Christian. 2013. Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk dan Promosi Terhadap
Kepuasan Konsumen Pada Makanan Tradisional. Jurnal EMBA. 284-293.
Lubis, Desy Irana Dewi dan Hidayat, Rahmat . 2017. Pengaruh Citra Merek dan Harga
terhadap Keputusan Pembelian pada Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Sukma
Medan. Jurnal Ilman: Jurnal Ilmu Manajemen. Vol. 5 No. 1
Lukman, Marco Dirgahadi. 2014. Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan
Pembelian dan Kepuasan Konsumen Produk Teh Botol Sosro Kemasan Kotak. Jurnal
Administrasi Bisnis . Vol.10, No.1: 64-81.

102
Vol. 15. No.2. 31 Agustus 2020 ISSN 1978-6069

Montung, Pamela, Jantje Sepang dan Decky Adare. 2015. Pengaruh Kualitas Produk,
Kualitas Layanan dan Persepsi Harga Terhadap Kepuasan Pelanggan Di Restoran
Kawan Baru. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi. 15(5), 678-689.
Musay, Fransisca Paramitasari. 2013. Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan
Pembelian. Jurnal Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya.
Parengkuan, Valentin, dkk. 2014. A Analisis Pengaruh Brand Image dan Celebrity
Endorsment Terhadap Keputusan Pembelian. Jurnal EMBA.Volume 2. No. 3
September 2014, Hal 1792-1802.
Samosir, Charlie Bernando Halomoan dan Prayoga, Charlie Bernando Halomoan. 2015.
Pengaruh Persepsi Harga Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen
Produk Enervon-C. Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis. Vol. 1, No. 3, November
2015
Pusparani, Putu Ayu Yulia dan Rastini, Ni Made. 2014. Pengaruh Kualitas Produk Dan Brand
Image Terhadap Kepuasan Konsumen Dan Loyalitas Pelanggan Kamera Canon Digital
Single Lens Reflex (Dslr) Di Kota Denpasar. E-Jurnal Manajemen. Vol. 3 No 2.
Rahman, Diandaris Nurhandika. 2013. Pengaruh Kualitas Pelayanan, Fasilitas, Persepsi
Harga Dan Lokasi Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Pemancingan Ngrembel Asri
Gunungpati Semarang. Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Ssemarang.
Rizky, Mochamad Arif; Arifin, Rois; Hufron, M. 2019. Pengaruh Persepsi Harga, Kualitas
Produk, Citra Merek Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Susu
Indomilk (Studi Pada Konsumen Susu Indomilk Di Kecamatan Purwosari, Kabupaten
Pasuruan). Jurnal Ilmiah Riset Manajemen. Vol. 8, No. 11 Agustus 2019
Halomoan Samosir , C. B., Prayoga K, A. B. 2015. Jurnal Pengaruh Persepsi Harga dan
Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Enervon-C. Jurnal Ilmiah
Manajemen dan Bisnis. 1(3).
Shafiee, Majid Mohammad. 2014. The Role of Brand image in forming airlines passanger
Purchase intention: Study of Iran Aviation Industry. International Journal of
Service and Operations Management. 19(20). 360
Soltani. Morteza. 2016. The Effect Service Quality on Private Brand Image and Purchase
Intention in the Chain Stores of ETKA. Journal World Scientific Nnewa. 47(2),
202-216.
Sondakh, Cony. 2014. Kualitas Layanan, Citra Merek Dan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan
Nasabah Dan Loyalitas Nasabah Tabungan (Studi Pada Nasabah Taplus BNI
Cabang Manado). Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen. Vol.3 ,No.1, pp: 19-32
Wariki, dkk. 2015. Pengaruh Bauran Promosi , Persepsi Harga, dan Lokasi Terhadap
Keputusan Pembelian dan Kepuasan Konsumen Pada Perumahan Tamansari
Metropolitan Manado. Jurnal EMBA Vol.2 No.2 Juni 2015.

103

You might also like