Professional Documents
Culture Documents
Keterlibatan Orang Tua Dalam Pendidikan Anak Di Journal Unair
Keterlibatan Orang Tua Dalam Pendidikan Anak Di Journal Unair
Di TK Anak Ceria
(Parental Involement In Education At TK Anak Ceria)
Abstract. This study aims to find out form of parental involvement, factors that influence parental involvement, and the
impact of parental involvement in children education at TK Anak Ceria. Parental involvement refers to parental
participation in the education process and experience of their children (Jeynes, 2005; Hornby & Witte, 2010). Hornby
(2005) explains that parental involvement is divided into two big pyramids which are parental contribution
(information, collaboration, resource, policy) and parental needs (communication, liaison, education, support). On
another note, some factors that influence parental involvement are motivational beliefs, parent's perception of
invitations to involvement from others, and parent's perception of life context variables that refer to Hoover Dempsey &
Sandler, et al (2007). The impact of parental involvement in children education could be different depends on the study's
focus. This study used a qualitative approach with the case study method to three parent's (dad or mom) who have
children in a pre school age at TK Anak Ceria. All data and information were obtained from structured interview and
observation with KPSP (Pre Screening Questionnaire Development). Data analysis was done using thematic analysis
technique with theory driven. The study resulted in all subject showing different level of parental involvement. Especially
in policy's level, all subject did not show the involvement. However all subject manifest form collaboration and liaison.
Parental self efficacy and the availability of time and energy are the driven factor for subject to be involved in their
children education. The impact that were found when parents are involved in their children education are varied to each
subject.
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk keterlibatan orangtua, faktor yang mempengaruhi
keterlibatan orangtua, dan dampak keterlibatan orangtua dalam pendidikan anak di TK Anak Ceria. Keterlibatan
orangtua adalah partisipasi orangtua dalam proses dan pengalaman pendidikan pada anak (Jeynes, 2005 dalam
Hornby & Witte, 2010). Menurut Hornby (2005) keterlibatan orangtua dibagi menjadi dua piramida besar, yaitu
parental contribution (information, collaboration, resource, policy) dan parental needs (communication, liaison,
education, support). Di sisi lain faktor faktor yang mempengaruhi keterlibatan orangtua antara lain adalah
motivational beliefs, parent's perception of invitations to involvement from other, dan parent's perception of life context
variables yang mengacu pada Hoover Dempsey & Sandler, dkk (2007). Akan tetapi dampak yang diberikan berbeda beda
tergantung dengan fokus penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus
pada lima orangtua (ayah atau ibu) yang memiliki anak usia pra sekolah di TK Anak Ceria. Penggalian data dan
informasi dilakukan dengan melakukan wawancara dengan panduan umum dan observasi dengan panduan KPSP
(Kuesioner Pra Skrining Perkembangan). Teknik analisis data yang dilakukan dengan menggunakan analisis tematik
dengan theory driven. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelima subjek menampakkan bentuk tingkatan (level)
keterlibatan yang berbeda satu sama lain. Khusus pada tingkatan policy (kebijakan), kelima subjek sama sama tidak
menunjukkan keterlibatan. Akan tetapi kelima subjek menampakkan bentuk collaboration (kolaborasi) dan liaison
(kepenghubungan). Faktor parental self efficacy (keyakinan diri orangtua) dan faktor ketersediaan time and energy
Korespondensi : Mega Silvia Retnaningtya, Departement Psikologi Pendidikan dan Perkembangan, Jl. Airlangga 4 - 6 Surabaya 60286
mega.megu.sr@gmail.com; pramesti_pradna_p@yahoo.com
(waktu dan energi) adalah faktor pendorong bagi ketiga subjek untuk ikut terlibat di dalam pendidikan anak. Dampak
yang ditemukan ketika orangtua terlibat di dalam pendidikan anak sangat beragam bagi tiap tiap subjek.
Pendidikan inklusif adalah perkembangan dari memiliki peran yang sangat penting di dalam penyiapan
model pendidikan integrasi yang bertujuan untuk dan perkembangan anak yang sedang duduk di bangku
membersamakan anak berkebutuhan khusus dengan sekolah. Albrecht, dkk (2001) menyatakan bahwa
anak normal (Purwanta, 2002). Pemerintah support system menyatukan berbagai elemen yang
mendefinisikan pendidikan inklusif sebagai sistem dibutuhkan individu untuk dapat menjalankan
penyelenggaraan pendidikan yang memberikan aktivitasnya sehari hari dalam masyarakat dan untuk
kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki menyelesaikan tugas tugasnya. Fungsi dari support
kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan/atau system adalah sebagai bantuan dan dukungan bagi
bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau individu dalam kehidupan sehari hari yang didapat dari
pembelajaran dalam lingkungan pendidikan secara berbagai pihak. Rusyani (2009) menyebutkan pihak
bersama sama dengan peserta didik pada umumnya pihak yang termasuk di dalam support system di dalam
(Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa, 2011). penyelenggaraan pendidikan inklusif, yaitu (1) Sekolah
Dalam praktiknya, implementasi pendidikan dan guru ramah; (2) Pusat Sumber (Resource Center) dan
inklusif menemui berbagai kendala dan tantangan sarana dan prasarana; (3) SLB (Sekolah Luar Biasa); (4)
(Sunanto, 2009). Bahkan berdasarkan penelitian yang Lembaga lembaga terkait (Dinas Kesehatan,
dilakukan oleh Sunardi (2009 dalam Sunaryo, 2009) Depsos/Dinsos, Depag, Perindustrian, Hukum dan
menemukan bahwa terdapat lima kelompok isu dan HAM); (5) Orangtua; (6) Pemerintah.
permasalahan pendidikan inklusif Indonesia di tingkat Orangtua memiliki peran kunci di dalam
sekolah, yaitu kebijakan sekolah, proses pembelajaran, mensukseskan pelaksanaan pendidikan inklusif di
kondisi guru, support system, serta pemahaman dan tingkat sekolah. Orangtua sebagai orang yang pertama
implementasi pendidikan inklusif di lapangan. dekat dengan anak paling mengetahui tentang
dibenci oleh anak, apa kelebihan dan kebutuhan anak, terdiri dari 1) support (dukungan), orangtua juga
gaya berbicara anak, hobi anak, apa cita cita dan mimpi membutuhkan dukungan, seperti melakukan
anak, dan sebagainya (BCACL, 2006). Keterlibatan aktif pertemuan rutin antara orangtua dan guru untuk
dan dukungan keluarga diidentifikasi sebagai kunci membahas perkembangan anak, 2) education
kesuksesan program pendidikan inklusif sejak dini. (pendidikan), orangtua membutuhkan pendidikan
Bahkan faktor penting di dalam kesuksesan sekolah orangtua yang bertujuan untuk meningkatkan
inklusif adalah keterlibatan orangtua di dalam kelebihan yang dimiliki oleh anak atau me-manage
pendidikan anaknya, khususnya bagi siswa tingkah laku anak, 3) liaison (kepenghubungan),
berkebutuhan khusus (Hornby, 1995 dalam Hornby dan hubungan antara orangtua dan guru sangat diperlukan
Witte, 2010), karena keterlibatan orangtua terbukti karena kedua belah pihak bisa saling berdiskusi
sangat efektif dalam meningkatkan perkembangan anak mengenai perkembangan anak di sekolah sampai apa
dalam hal belajar dan memodifikasi tingkah laku yang dibutuhkan anak ketika di rumah, dan 4)
Hornby (2005) menyebutkan bahwa teori model dengan guru adalah salah satu cara orangtua untuk
keterlibatan orangtua merupakan kombinasi dan mendapatkan informasi mengenai perkembangan anak
1989; Kroth, 1985; Lombana, 1983; Wolfendale, 1992, Sedangkan kontribusi orangtua terdiri dari 1)
dalam Hornby, 2005) serta kumpulan respon yang policy (kebijakan), dalam tingkatan ini, jarang sekali
diberikan oleh beberapa kelompok orangtua dan guru. orangtua yang mau berkontribusi, seperti menjadi
Model keterlibatan orangtua adaptasi dari Hornby anggota persatuan orangtua murid, 2) resource (sumber
(2005) terdiri dari dua piramida yang merepresentasikan belajar), orangtua sebagai sumber belajar sangat
tingkatan kebutuhan orangtua (parental needs) dan membantu sekolah dan guru karena orangtua sangat
tingkatan kekuatan (parental contributions) yang memahami kondisi anaknya dan memberikan efek balik
dimiliki orangtua atau kontribusi yang bisa diberikan yang positif bagi orangtua, 3) collaboration (kolaborasi),
oleh orangtua. Dimana kedua piramida tersebut kebanyakan orangtua bisa melakukannya yakni dengan
menunjukkan perbedaan level kebutuhan dan berkolaborasi dengan guru melalui program di rumah
kontribusi orangtua. Tingkat kebutuhan orangtua, yang memperkuat pembelajaran di sekolah, dan 4)
sering dan bisa semua orang lakukan, misalnya pada kegiatan orangtua mengajar di sekolah. Bahkan
Keterlibatan orangtua dalam pendidikan anak terlalu jauh karena membagi waktu antara bekerja dan
bisa mempengaruhi sikap anak terhadap pelajaran yang (mengurus) anak. Hal tersebut menunjukkan bahwa
diajarkan. Menurut hasil riset yang dilakukan masih rendahnya bentuk keterlibatan orangtua di dalam
sikap positif terhadap ilmu pengetahuan, semakin baik Isu dan fenomena yang dipaparkan tersebut di
pula anak akan mendapatkan ilmu pengetahuan. atas, menginspirasi penulis untuk meneliti keterlibatan
Kebanyakan orangtua di PAUD Anak Ceria hanya orangtua di dalam pendidikan inklusif. Terutama
sekedar mengetahui bahwa tempat anak mereka keterlibatan orangtua di dalam pendidikan anak di TK
disekolahkan adalah sekolah penyelenggara inklusif Anak Ceria, masih banyak orangtua yang memliliki
yang menggabungkan anak berkebutuhan khusus sedikit keterlibatan dan masih sedikitnya orangtua yang
menyekolahkan anaknya di PAUD Anak Ceria karena Penulis ingin mengetahui keterlibatan orangtua di
dekat dari rumah dan kebanyakan orangtua di dalam pendidikan anaknya di lingkungan TK Anak
lingkungan tempatnya tinggal juga menyekolahkan Ceria, dengan fokus penelitian: “Bagaimana keterlibatan
anaknya di sana. Keterlibatan orangtua di PAUD Anak orangtua di dalam pendidikan anak di TK Anak Ceria?”
Ceria masih sangat terbatas. Berdasarkan hasil pre studi dan dengan bantuan sub question sebagai berikut: 1) Apa
yang dilakukan oleh peneliti, keterlibatan orangtua di faktor-faktor yang mempengaruhi keterlibatan orangtua
PAUD Anak Ceria sebagian besar hanya berusaha di TK Anak Ceria?; 2) Apa dampak keterlibatan orangtua
memantau perkembangan dan pendidikan anaknya di dalam pendidikan anaknya di TK Anak Ceria?
kepada guru dan anak tentang kegiatan yang dilakukan Penelitian ini menggunakan pendekatan
di sekolah, dan ikut terlibat dalam pembelajaran anak kualitatif dan paradigma yang digunakan penulis dalam
bagaimana keberadaan manusia dalam untuk membuat kelima subjek ikut terlibat di dalam
menginterpretasi dan merasakan realitas (Audifax, pendidikan anak. Sedangkan dampak yang diberikan
2008). Metode penelitian yang dipakai di dalam ketika orangtua terlibat di dalam pendidikan anak sangat
penelitian ini adalah studi kasus. Fokus studi kasus beragam bagi tiap-tiap subjek.
individu, kelompok budaya, atau suatu potret Model Keterlibatan Orang Tua
kehidupan. Tipe penelitian studi kasus intrinsik dipilih Hornby (2005) menyebutkan bahwa di dalam
dalam penelitian ini karena penelitian ini dilakukan piramida ini orangtua bisa berkontribusi melalui
berdasarkan ketertarikan peneliti terhadap kasus berbagi informasi (information) dengan guru di sekolah.
tertentu dan peneliti berupaya memahami secara lebih Subjek 2 sangat aktif memberikan informasi kepada
mendalam (Stake dama Denzin & Lincoln, 1994 dalam pihak sekolah mengenai perkembangan anaknya. Selain
Kriteria subjek dalam penelitian ini adalah: 1) pihak sekolah subjek 1 dan 3 membantu anak
orangtua dengan anak usia pra sekolah; 2) memiliki mengerjakan PR di rumah, sedangkan subjek 2 beserta
tingkat keterlibatan tinggi, rata rata, dan rendah. suami menerapkam kembali kebiasaan-kebiasaan di
Dari kedelapan bentuk keterlibatan orangtua pembelajaran dari sekolah dan bagi subjek 5
Hornby (2005) yang paling sering dimunculkan oleh memberikan kegiatan yang dianjurkan oleh pihak
kelima subjek adalah bentuk keterlibatan collaboration sekolah untuk memperbaiki kekurangan anak. Sebagai
(kolaborasi) dan liaison (kepenghubungan). Hanya satu sumber belajar (resource) subjek 1, 2, 4 dan 5 mendapat
bentuk keterlibatan yang tidak muncul sama sekali, pengalaman dalam kegiatan orangtua mengajar yang
yaitu policy (kebijakan) karena kebijakan pihak sekolah diadakan oleh pihak sekolah dengan membuat materi
untuk tidak melibatkan orangtua di dalamnya. pembelajaran berdasarkan pada tema atau berkreasi
Bagi kelima subjek, faktor parental self-efficacy sendiri. Sedangkan untuk kontribusi kebijakan (policy),
(keyakinan diri orangtua) dan faktor ketersediaan time kelima subjek tidak bisa berkontribusi karena kebijakan
and energy (waktu dan tenaga) adalah faktor pendorong sekolah untuk tidakmelibatkan orangtua.
Orangtua membutuhkan bentuk komunikasi (support) dari pihak sekolah dan tidak merasa perlu
(communication) dengan pihak sekolah untuk untuk berkonsultasi kepada pihak lain karena sekolah
mengetahui perkembangan anaknya. Bagi subjek 1 sudah memberikan yang terbaik bagi anak-anak
bisa bertanya langsung kepada guru tentang Faktor Keterlibatan Orang Tua
perkembangan anak, kelebihan dan kekurangan anak, Bagi subjek 1 dan 2 memberikan sekolah yang satu
serta apa yang perlu diperbaiki untuk mengatasi visi dan misi dengan pandangan mereka, memberikan
kekurangan anak. Melalui kegiatan Parent's Class sekolah yang nyaman untuk anak adalah hal yang tidak
kelima subjek merasa terfasilitasi untuk saling bisa ditawar, karena mereka percaya bahwa orangtua
berinteraksi langsung (liaison) antara orangtua dengan harus memahami peran mereka tidak saja dalam
guru. Bagi subjek 1 dan 5 dengan mengikuti kegiatan pendidikan tetapi juga kehidupan anak (parental role
tersebut mereka dapat mengetahui kekurangan anak construction). Bagi subjek 5 dengan memberikan
dan bagaimana memperbaikinya. Sedangkan bagi kegiatan pembelajaran sendiri di rumah dapat
subjek 2, kegiatan tersebut bisa menambah infromasi membantu anak berkembang tanpa paksaan. Orangtua
tentang perkembangan anak dan menjadi tempat untuk juga yakin bahwa keterlibatan mereka dapat
berdiskusi dengan guru dan orangtua lainnya. Bagi memberikan pengaruh positif bagi anak (parental self-
subjek 4 cukup untuk mendengarkan laporan efficacy). Seperti memberikan stimulus-stimulus yang
perkembangan anak yang disampaikan oleh guru kelas tepat untuk anak bagi subjek 1, memahami potensi yang
dan bagi subjek 5 bisa mengetahui perkembangan anak dimiliki anak dan memfasilitasinya bagi subjek 2,
melalui guru kelas. Selain menjadi tempat untuk saling mendukung semua kegiatan anak di sekolah dan di
berinteraksi, Parent's Class juga sebagai wadah orangtua rumah bagi subjek 3, dan mengajarkan sendiri
untuk mendapatkan ilmu (education) seperti subjek 1 kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki anak
dan 5 yang mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi ketika memasuki usia sekolah dasar di rumah tanpa
dengan guru kelas tentang mengatasi kekurangan yang paksaan bagi subjek 4 dan 5 adalah bentuk keyakinan
dimiliki oleh anak dan bagi subjek 2 untuk melakukan kelima subjek untuk terlibat dalam pendidikan anak.
diskusi dengan guru dan berbagi informasi dan solusi Selain itu citra sekolah ikut mempengaruhi
dengan orangtua lainnya. Dengan bertanya pada guru orangtua terlibat dalam pendidikan anak (General
kelas, subjek 1, 2, 4, dan 5 merasa mendapat dukungan School Invitation). Seperti subjek 1 yang melihat latar
belakang sekolah dan iklim sekolah serta metode dengan ide mereka sendiri. Bagi kelima subjek
pembelajaran yang diberikan oleh sekolah membuat ketersediaan waktu dan tenaga (time and energy)
sekolah dalam memahami perkembangan anak dan orangtua pekerja, membagi waktu dan tenaga untuk
sikap guru yang aktif kooperatif membuat subjek 2 tidak bekerja dan terlibat dalam pendidikan anak itu sangat
subjek 2 kesulitan belajar yang dialami oleh anaknya juga Bagi kelima subjek, dampak yang diberikan ketika
Hoover-Dempsey, dkk, 2007) juga menjadi faktor tidak semua kedelapan tingkatan atau level keterlibatan
pendorong bagi subjek 1, 2, 4, dan 5 membuat materi orangtua Hornby (2005) muncul. Khususnya pada
nampak terlihat dari semua subjek adalah bentuk Bagi subjek 3 ketika orangtua terlibat di dalam
collaboration (kolaborasi) dan liaison (kepeng- pendidikan anak, maka orangtua akan
hubungan). Bagi kelima subjek, faktor parental self mendapatkan tambahan pengetahuan tentang
efficacy (keyakinan diri orangtua) dan faktor perkembangan dan pendidikan anak. Bagi subjek 4
ketersediaan time and energy (waktu dan tenaga) adalah ketika orangtua terlibat dalam pendidikan anak,
faktor pendorong untuk membuat kelima subjek ikut orangtua menjadi lebih dekat dengan anak dan orangtua
terlibat di dalam pendidikan anak. bisa memberikan ilmu pengetahuan baru yang belum
Bagi subjek 1, dampak keterlibatan orangtua pernah diketahui oleh anak. Sama halnya dengan subjek
dalam pendidikan anak maka anak akan mendapatkan 5, ketika orangtua terlibat maka bisa mempererat
treatment yang tepat sesuai dengan kebutuhan anak dan hubungan dengan anak dan mendapatkan tambahan
bisa mempererat hubungan antara orangtua dan anak. pengetahuan ketika mengikuti kegiatan-kegiatan yang
Bagi subjek 2, dampak orangtua terlibat dalam rutin diadakan pihak sekolah dan orangtua bisa
pendidikan anak, maka orangtua dapat memenuhi menyalurkan ilmu pengetahuan yang dimiliki kepada
pihak sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Albrecht, G.L., Seelman, K. D., Bury, M. (2001). Handbook of disability studies. Sage Publication, Inc.
A parent's handbook on inclusive education: Everyone belongs in our schools. (3rd. ed.). (2006). Vancouver, BC: BC
Assosiation for Community Living.
Audifax. (2008). Research: sebuah pengantar untuk "mencari-ulang" metode penelitian dalam psikologi. Yogyakarta:
Jalasutra.
Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa. (2011). Pedoman umum penyelenggaraan pendidikan inklusif. Kementerian
Pendidikan Dan Kebudayaan.
Hoover-Dempsey, K. V., Sandler, H., M Green, C.L., dan Walker, J. M. T. (2007). Parent's motivations for involvement in
children education: An empirical test of a theoretical model of parental involvement [on-line]. Journal of
Educational Psychology Vol. 99 (pg. 532-544). Diakses pada tanggal 10 April 2014 dari
http://www.vanderbilt.edu/peabody/family-school/papers/CLGreen.final.doc
Honby, G., & Witte, C. (2010). Parent involvement in inclusive primary schools in new zealand: Implications for
improving practices and for teacher education. International Journal of Whole Schooling. Vol. 6, No. 1 (pg. 27-
38).
Kusmarni, Y. (2010). Studi kasus (John W. Creswell) [on-line]. Diakses pada tanggal 13 September 2012 dari
h t t p : / / f i l e . u p i . e d u / D i r e k t o r i / F P I P S / J U R . _ P E N D. _ S E J A R A H / 1 9 6 6 0 1 1 3 1 9 9 0 0 1 2
YANI_KUSMARNI/Laporan_Studi_Kasus.pdf
Purwanta, E. (2002). Pendidikan inklusi. Makalah. Disampaikan dalam Temu Ilmiah PLB Tingkat Nasional Tahun
2002 di UPI.
Rusyani, E. (2009). Manajemen pendidikan inklusif (konsep, kebijakan, dan impelementasinya dalam perspektif
pendidikan luar biasa). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Salim, A. (2006). Teori dan paradigma penelitian sosial (edisi kedua). Yogyakarta: Tiara Wacana.
Sunanto, J. (2009). Profil impementasi pendidikan inklusif sekolah dasar di kota bandung. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia. [on-line]. Diakses pada tanggal 10 November 2011 dari
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA /196105151987031-JUANG_SUNANTO/Profil-
implementasi-pendidikan-inklusi.pdf.
Sunaryo. (2009). Manajemen pendidikan inklusif (konsep, kebijakan, dan implementasinya dalam perspektif
pendidikan luar biasa). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Makalah Tidak Dipublikasikan.
[ o n - l i n e ] . D i a k s e s p a d a t a n g g a l 1 0 N o v e m b e r 2 0 1 1 d a r i
h t t p : / / f i l e . u p i . e d u / D i r e k t o r i / F I P / J U R . _ P E N D. _ LUA R _ B I A S A / 1 9 5 6 0 7 2 2 1 9 8 5 0 3 1
SUNARYO/Makalah_Inklusi.pdf.