You are on page 1of 7

Available at https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.

php/jie
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(02), 2022, 2152-2158

Analisis SWOT Pada Pengembangan Perbankan Syariah di Indonesia


Muslim Marpaung1), Isnaini Harahap2), Usnandar Afriansyah3)
1,2,3
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Sumatra Utara
*Email korespondensi: muslimmarpaung@uinsu.ac.id

Abstract
This study will try to answer how the process of developing Islamic banking in Indonesia is currently. This
research is a descriptive qualitative research. Data analysis technique using matrix and SWOT analysis. The
results of the study indicate that an alternative strategy for developing Islamic banking in Indonesia is a strategy
to maintain and defend. The current strenght is that Islamic financial institutions are more crisis resistant. The
current weakness is the relatively small and limited fund capital and the lack of a workforce who understands the
concept of Islamic baniking. The current opportunity is the merger of 3 national banks ( BNI Syariah, BRI Syariah,
BSM) to become BSI. The current threat is decline in people's income due to the COVID-19. The urgency of
handling power in the future is to prioritize the support of muslims. The urgency of handling weaknesses in the
future is the relatively smaller and limited capital of funds. The urgency of handling future opportunities is the
merger of three national banks ( BRI Syariah, BNI Syariah and BSM). The urgency of handling threats in the
future is the reduction in people's income due ti due COVID-19 pandemic.

Keywords : Islamic Banking, Analysis SWOT, and Islamic Economic

Saran sitasi: Marpaung, M., Harahap, I., & Afriansyah, U. (2022). Analisis SWOT Pada Pengembangan
Perbankan Syariah di Indonesia. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(02), 2152-2158. doi:
http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v8i2.4675

DOI: http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v8i2.4675

1. PENDAHULUAN 21 Tahun 2008, Perbankan Syariah adalah segala


Perkembangan perbankan syariah di Negara- sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan
negara Islam secara tidak langsung berpengaruh Unit Usaha Syariah ( marpaung, 2018). Perkembagan
terhadap Indonesia. Hal itu ditandai dengan berdirinya Perbankan Syariah di Indonesia mengalami
Bank Muamalat Indonesia (BMI) pada tahun 1991 perkembangan pesat. Yang awalnya hanya satu bank,
yang merupakan Bank pertama di Indonesia yang kini mulai tumbuh dan berkembang luas di Indonesia.
menerapkan prinsip syariah dalam menjalankan Dibawah ini Tabel mengenai perkembangan
aktifitas usahanya. Di dalam Undang-Undang Nomor Perbankan Syariah di Indonesia:
Perkembangan Bank Syariah 2017 2018 2019 2020 2021
Jumlah Bank Umum Syariah 13 14 14 14 12
Jumlah Kantor 1825 1875 1919 2034 2038
Total Asset (milyar rupiah) 288.027 316.691 350.364 397.073 393.168
NPF ( % ) 4,76
ROA ( % ) 0,63
CAR ( % ) 17,91
FDR ( % ) 79, 61
(data diolah)
Kekuatan pada perbankan syariah adalah 1998, 2008 dan yang terbaru pada Tahun 2020 yang
kemampuannya dalam menghadapi krisi ekonomi. diakibatkan oleh pandemi COVID-19. Disamping itu
Isntitusi keuangan syariah lebih tahan krisis ada beberapa faktor kelemahan berkembangnya
dibandingkan dengan keuangan konvensional. Hal ini industri perbankan syariah di Indonesia, antara lain;
bisa dibuktikan pada saat krisis keuangan pada Tahun belum memadainya sumber daya manusia yang

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(02), 2022, 2153
terdidik dan profesional dan pengembangan budaya 1.1. Pengertian Perbankan Syariah
menyangkut menejemen sumber daya yang terdidik, Bank pada dasarnya adalah entitas yang
profesional dan pengembangan budaya serta jiwa melakukan penghimpunan dana dari masyarakat
wirausaha bangsa kita yang masih lemah, permodalan dalam bentuk pembiayaan atau dengan kata lain
dana yang relatif kecil dan terbatas. melaksanakan fungsi intermediasi keuangan. Dalam
Peluang perbankan syariah terjadi pada era sistem perbankan di Indonesia terdapat dua macam
reformasi ditandai dengan disetujuinya Undang- sistem operasional perbankan, yaitu bank
Undang No. 10 tahun 1998. Dalam undang- undang konvensional dan bank syariah. Sesuai UU No 21
tersebut diatur dengan rinci landasan hukum serta tahun 2008 tentang perbankan syariah, bank syariah
jenis usaha yang dapat dioperasikan dan adalah bank yang menjalankan kegiatan usaha
diimplementasikan oleh bank syariah. Undang – berdasarkan prinsip syariah atau prinsip hukum Islam
undang tersebut juga memberikan arahan bagi bank yang diatur dalam fatwa Majelis Ulama Indonesia
konvensional untuk membuka cabang bank syariah seperti keadilan dan keseimbangan (‘adl watawazun),
atau bahkan mengkonversi diri secara total menjadi kemaslahatan (maslahah), universalisme (alamiyah),
bank syariah. Perbankan syariah juga memiliki serta tidak mengandung gharar, maysir, riba, zalim,
ancaman, salah satu ancaman pada perbankan syariah dan obyek yang haram.
adalah sukuk ritel yang berpengaruh negatif terhadap
1.2. Karakteristik Perbankan Syariah di
bank syariah. Penelitian yang dilakukan oleh
Indonesia
Muhammad Syaku hasilnya adalah bahwa sukuk ritel
Pada dasarnya karakteristik perbankan syariah di
memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap
Indonesia dapat dilihat dari beberapa sektor yaitu;
penghimpunan DPK Bank Syariah. Hal itu
sistem keuangan dan perbankan yang dianut, aliran
dikarenakan sukuk ritel merupakan rival (ancaman)
pemikiran atau mahzhab dan perspektif yang dianut
bagi produk-produk DPK Bank Syariah sehingga
oleh negara atau ulama muslimnya, pendekatan dalam
merupakan salah satu faktor penyebab menurunnya
pengembangan perbankan syariah dan produk yang
pertumbuhan DPK Bank Syariah di Indonesia oleh
dipilih dan tarakhir adalah kedudukan bank syariah
karena itu pemerintah perlu mengkaji ulang kebijakan
dalam undang-undang yang diterapkan.
terkait penerbitan sukuk ritel diantaranya terkait
a. Sistem Keuangan dan Perbankan
tingkat imbalan, batas minimum dan maksimal
b. Aliran Pemikiran
pembelian sehingga nasabah bank syariah lebih
c. Kedudukan Bank Syariah Dalam Undang-Undang
dibatasi untuk beralih ke sukuk ritel.
d. Kedudukan Dewan Syariah
Analisis SWOT dianggap sebagai metode
1.3. Ekonomi Islam
analisis untuk mendiskripsikan perusahaan yang
Adalah sebuah keyakinan bahwa dalam ekonomi
paling dasar. Setiap organisasi atau perusahaan
konvensional, agama tidak berkaitan ekonomi. Agama
memiliki kekuatan dan kelemahan dalam area
hanya berfungsi untuk memberikan kekuatan dalam
fungsional bisnis. Menggunakan analisis SWOT
mengatasi masalah sehari-hari, saran untuk bersikap
dapat menjadi bahan untuk membuat perencanaan
ramah terhadap orang lain dan sebisa mungkin agama
strategis dan mencapai tujuan perusahaan lebih
harus dipisahkan dari kegiatan ekonomi. Dengan kata
sistematis. Analisis SWOT adalah penilaian
lain, agama tidak mengatur bagaimana seorang
menyeluruh terhadap kekuatan (strenght), kelemahan
individu harus melakukan kegiatan ekonomi, agama
(weakness), peluang (opportunity), ancaman (threat)
adalah urusan individu hamba dengan Tuhannya.
dalam suatu perusahaan. Menurut rangkuti (2016),
Dikotomi antara agama dan kehidupan manusia,
analisis SWOT identifikasi berbagai faktor secara
sakral dan profan, antara agama dan aspek lain dari
sistematis untuk merumuskan strategi perusahan.
kehidupan manusia adalah hasil dari proses
Analisis SWOT didasarkan pada logika yang dapat
sekularisasi yang telah dipraktekkan oleh
memaksimalkan kekuatan (strength), dan peluang
Kristen/Barat terutama sejak abad 17. Pemisahan
(opportunity), namun secara bersamaan dapat
agama dan negara tersebut dimaksudkan untuk
meminimalkan kelemahan (weakness), dan ancaman
meniadakan campur tangan negara atas prinsip-
(threath).
prinsip agama. Namun sebagaimana dikemukakan
oleh khursid Ahmed paradigma ekonomi

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(02), 2022, 2154
konvensional yang mengabaikan agama telah dimiliki perusahaan seperti dari segi teknologi,
mengalami keretakan, bahkan teori-teori, dan kualitas hasil produksi, lokasi strategis, atau unsur
kapasitasnya untuk memprediksi model-model kekuatan lainnya yang lebih menekankan pada
ekonomi di masa depan sedang mengalami tantangan. keunggulan perusahaan.
Dalam Islam, tidak ada dikotomi agama dengan Biasanya dalam analisis SWOT perusahaan
ekonomi maupun berbagai aspek kehidupan. Agama cenderung akan membuat sebanyak mungkin
dalam Islam, tidak sama dengan konsep agama seperti daftar kekuatan sebagai upaya untuk kompetisi
yang dipahami di Barat. Agama merupakan istilah dalam menarik costumer atau pelanggannya guna
umum yang dipakai hampir bangsa Eropa modern meningkatkan profit.
untuk menunjukan seluruh konsep tentang b. Kelemahan (Weakness)
kepercayaan dewa dewi. Juga terhadap zat spritual Selain melihat unsur kekuatan perusahaan,
lain atau perhatian puncak transcendental. Kata ini sangatlah penting juga untuk mengetahui apa
juga merupakan donominator umum bagi lembaga kelemahan yang dimiliki perusahaan. Untuk
yang mewakili konsep ini atau terkait dengan mengetahui kelemahan perusahaan bisa dengan
pendakwahannya, terasuk berbagai perilaku manusia melakkukan perbandingan dengan pesaing seperti
tertentu sebagai pengalaman atau konsekuensi dari apa yang dimiliki perusahaan lain namun tidak
kekayaan tersebut. Dalam Islam, agama bukan hanya dimiliki oleh perusahaan anda. Jika ingin
berkaitan dengan spritualitas dan ritualitas, namun membuat daftar kelemahaan perusahaan secara
merupakan serangkaian keyakinan, ketentuan dan lebih objektif bisa dengan testiomoni konsumen
peraturan serta tuntunan moral bagi setiap aspek yang umunya lebih mengetahui apa yang kurang
kehidupan manusia. Islam memandang agama sebagai dari sebuah perusahaan.
suatu jalan hidup yang melekat pada semua aktifitas c. Peluang (Opportunity)
kehidupan. Baik ketika beribadah maupun ketika Unsur peluang biasanya dibuat pada saat
berinteraksi dengan sesama manusia dan alam awal membangun bisnis. Ini karena bisnis
semesta. Karenanya, istilah yang digunakan untuk dibentuk berdasarkan peluang atau kesempatan
agama dalam Alquran adalah Din dan din tidak untuk menghasilkan keuntungan. Unsur peluang
terbatas pada ibadah/amal ritual dan iman namun termasuk daftar apa saja yang memungkinkan
meliputi sleuruh cara hidup, interaksi sosial politik bsisnis mampu bertahan dan diterima di
dan ekonomi. masyarakat, baik dalam jangka panjang maupun
jangka pendek.
1.4. Pengertian SWOT ( Strength, Weakness,
d. Ancaman (Threath)
Opportunity, Threath)
Analisis terhadap unsur ancaman sangatlah
Seperti yang sudah disinggung diatas, analisis
penting karena menentukan apakah bisnis dapat
SWOT melibatkan empat unsur utamanya, yaitu
bertahan atau tidak di masa depan. Beberapa hal
Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan),
yang termasuk unsur ancaman misalnya
Opportunity (peluang), dan Threath (ancaman).
banyaknya pesaing, ketersediaan sumber daya,
Berikut penjelasan dari masing-masing unsur tersebut.
jangka waktu, minat konsumen dan lain
a. Kekuatan (Strenght)
sebagainya. Membuat daftar ancaman perusahaan
Merupakan analisis terhadap unsur kekuatan
bisa untuk jangka pendek maupun jangka panjang
yang dimiliki oleh perusahaan. Misalnya saja
serta bisa sewaktu-waktu bertambah atau
menganalisis tentang kelebihan apa saja yang
berkurang.
1.5. Kajian Terdahulu
Peneliti dan Tahun Perbedaan
NO Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian
1 Amirus Shodiq, Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Yang Metode
Analisis SWOT bertujuan menjabarkan kekuatan, kelemahan, peluang serta Penelitian
Perkembangan ancaman pada perbankan syariah. kekuatan pada perbankan Data, Teknik
Perbankan Syariah di syariah adalah kesesuaian antara akad dengan prinsip-prinsip Analisis Data
Indonesia. Malia, syariah. kelemahannya adalah kontroversi bunga bank dan riba,
Vol. 1, 2017 peluangnya pada pertimbangan kepercayaan agama dan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(02), 2022, 2155
Peneliti dan Tahun Perbedaan
NO Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian
ancaman perbankan syariah adalah bank syariah dikaitkan
dengan fanatisme agama.
2 Muhammad Shahid, Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Yang bertujuan Populasi dan
Jeevan Raj, Islamic menjabarkan kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman serta sampel, dan
Banking In India : An tantangan yang ajan dihadapi pada perbankan syariah di negara teknik analisis
Overview, Zenith India. Hasil penelitian menunjukan bahwa perbanka syariah di data
International Journal India maju dan berkembang karena India adalah negara
of Multidisciplinary berpenduduk muslim terbesar ketiga didunia dan
Resaerch Vol.9 (6), menjadikannya sebagai alternatif sistem keuangan dalam
2019 kemajuan perekonomian di negara India
3 Mokhamad Ainun Peneltian ini bertujuan untuk mengetahui peran ulama dalam Metode
Rofiq dkk, Peran pengembangan perbankan syariah. salah satu peran ulama penelitian,
Ulama Dalam dalam pengembangan perbankan syariah adalah didirikannya teknik analisis
Sosialisasi Dewan Pengawas Syariah. data
Pengembangan
Perbankan Syariah,
Jurnal Manajemen,
Akuntansi dan
Perbankan, 2018
4 Eyup Askerz dkk, Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan peringkat Metode
Participatory Banks prioritas faktor dan strategi SWOT pada pengembangan bank penelitian,
in Turkey: Issues and partisipatif di Turki. Data dikumpulkan dari para ahli dan teknik analisis
Proposed Strategy praktisi bank di Turki. Teknik analisis data menggunakan ANP. data
Based on SWOT Hasil penelitian menunjukan bahwa aspek kekuatan pada bank
Analysis, di turki terletak pada dewan syariah, aspek kelemahan terletak
International Journal pada produk- produk yang tidak kompetitif dan sesuai dengan
of Islamic Economic kebutuhan masayarakat, aspek peluang terletak pada dukungan
and Finance (IJIEF) dari pemerintahan Turki dan aspek ancaman terletak pada
Vol. 4, 2021 legalitas hukum undang-undang yang mengatur bank syariah.

2. METODE PENELITIAN penelitian ini dipilih berdasarkan kompetensi mereka


Metode penelitian yang digunakan dalam pada bidang perbankan syariah dan sesuai dengan
penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. kajian penelitian seperti pakar perbankan syariah,
Yaitu suatu prosedur penelitian yang menghasilkan praktisi perbankan syariah, dan nasabah perbankan
data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku syariah. Adapun teknik data sebelum mencapai tahap
yang dapat diamati dari orang-orang (subjek) itu hasil penelitian, ada dua jenis analisis yang dipilih dan
sendiri. Penelitian ini dilakukan secara daring dengan dilakukan terlebih dahulu agar mendapatkan strategi
para pakar perbankan syariah atau dengan cara yang terbaik untuk dimaksukan ke dalam hasil
bertatap muka langsung dengan para pakar perbankan penelitian. Yaitu analisis Matriks IE dan analisis
syariah dan prkatisi perbankan syariah. Penelitian ini SWOT.
diperkirakan memakan waktu selama lima bulan.
Sumber informasi yang digunakan dalam penelitian 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
ini adalah berupa data asli yang dikumpulkan oleh 3.1. Hasil Penelitian
peneliti untuk menjawab riset yang sedang dilakukan Hasil akhir IFAS dan EFAS pada analisis SWOT.
secara khusus. Jadi, sumber data primer di dalam tesis Penelitian ini menggunkan data yang diperoleh dari
ini diambil dari jawaban atas kuesioner yang penyebaran angket oleh 6 otang responden. Adapaun
dibagikan kepada responden. Responden pada hasil dari kuisioner disajikan pada tabel 3.1.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(02), 2022, 2156
Tabel 3.1. Hasil Penelitian Data Dari Kuisioner
Responden/ Bobot
Total Bobot
Faktor-faktor strategis Informan rata-
bobot relatif
1 2 3 4 5 rata
Kekuatan
1. Legalitas hukum perbankan syariah yang jelas 4 5 5 5 5 24 4.80 0.167
2. Dukungan dari lembaga keuangan diseluruh dunia 4 3 4 4 4 19 3.80 0.132
3. Konsep bagi hasil pada bank syariah sesuai dengan 5 3 5 4 3 20 4.00 0.139
kebutuhan masa sekarang
4. Bank Islam mendorong kebersamaan antara 5 3 4 4 4 20 4.00 0.139
nasabah dan pihak bank dalam menghadapi resiko
usaha
5. Investasi yang dilakukan oleh nasabah bank Islam 5 3 5 4 2 19 3.80 0.132
tidak bergantung pada tinggi rendahnya bunga
6. Persaingan antara bank Islam tidak mematikan 5 3 4 4 4 20 4.00 0.139
akan tetapi saling menghidupi
7. Institusi keuangan syariah lebih risilient (tahan 5 3 5 4 4 21 4.20 0.146
krisis) dibandingkan dengan bank konvensional
Total Keseluruhan 143 28.60 1.000
Kelemahan
1. Kontroversi tentang bank dan riba 4 3 4 4 3 18 3.60 0.120
2. Kontroversi tentang perhitungan bagi hasil atas 4 3 3 4 3 17 3.40 0.113
dasar profit dan loss sharing dan revenue sharing
3. Belum memadainya sumber daya manusia yang 3 3 5 4 3 18 3.60 0.120
terdidik dan profesional
4. Rendahnya pemahaman masyarakat tentang 4 3 5 4 3 19 3,80 0.126
produk dan manfaat perbankan syariah
5. Jaringan layanan bank masih terbatas 4 3 4 4 3 18 3.60 0.120
6. Keberhasilan sistem bagi hasil bank syariah pada 4 4 4 4 3 19 3.80 0.126
pembiayaan mudharabah dan musyarakah sangat
tergantung pada kejujuran nasabah

7. Sistem bagi hasil memerlukan perhitungan- 4 4 5 4 3 20 4.00 0.133


perhitungan yang tepat terutama dalam
mengihtung bagian laba nasabah yang kecil-kecil
dan yang nilai simpanannya tidak pernah tetap
8. Permodalan dana yang relatif kecil dan terbatas 4 5 5 4 3 21 4.20 0.140
Total Keseluruhan 150 30.00 1.000

Berdasarkan tabel 3.1. dapat diamati internal dan eksternal saat ini dengan cara diurutkan
bahwasannya total nilai bobot relatif sesuai dengan dari nilai terbesar hingga terkecil.
teori yakni jumlah keseluruhannya per kategori adalah Langkah berikutnya adalah dari nilai skor akhir
satu. Sebelumnya ditemukan jumlah ttal bobot dibagi dilakukan pula perhitungan IFE (internal Factor
dengan jumlah total responden. Pda kolom kekuatan Evaluation) dan EFE (Eksternal Factor Evaluation)
item 1 dapat dilihat perhitungan bobot rata-rata (24 : 5 dengan rumus:
= 4.80) selanjutnya,perolehan hasil nilai bobot relati Nilai IFE (skor kekuatan – skor kelemahan ) =
masing-masing dihitung berdasarkan nilai rata-rata 3.062 - 3.293 = - 0.231
bobot dibagi dengan total nilai rata-rata bobot. Pada nilai EFE ( skor peluang – ancaman ) =
kolom yang sama dapat ddihitung nilai bobot relatif 3.515 – 3.561 = - 0.046
(3.80 : 26.80). Jadi, setelah ditemukan hasil
3.2. Pembahasan
perhitungan masing-masing item, maka seluruh hasil
Strategi yang dapat diimplementasikan pada
item dijumlahkan dan hasil rata-ratanya harus sama
strategi pengembangan perbankan syariah di
dengan satu. Perhitungan rata-rata bobot ini nantinya
Indonesia yaitu:
dijadikan acuan untuk meentukan bagaimana keadaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(02), 2022, 2157
Strategi WT (weakness – Threat) 1) Kekuatan saat ini: legalitas hukum yang sudah
a. Meningkatkan kompetensi SDM Perbankan jelas dan konsep bagi hasil pada bank syariah
syariah agar lebih kompeten dan ahli, sesuai dengan kebutuhan masa sekarang serta
meningkatkan pemahaman masyarakat tentang institusi keuangan syariah lebih resilient
manfaat produk bank syariah, meningkatkan (tahan krisis) dibandingkan dengan bank
jaringan layanan bank yang masih terbatas dan konvensional.
meningkatkan permodalan dana yang relatif kecil 2) Kelemahan saat ini: kurangnya tenaga kerja
dan terbatas. yang memahami konsep perbankan syariah.
b. Perbankan syariah harus merestrukturisasi selain itu permodalan dana yang relatif masih
pembiayaan karena pandemi COVID-19 yang kecil menjadi kelamahan utama pada
berdampak pada sektor riil. Meningkatkan perbankan syariah
digitalisasi layanan perbankan syariah karena di c. Keadaan lingkungan eksternal perbankan syariah
masa pandemi ini banyak masyarakat maupun di Indonesia saat ini meliputi:
nasabah bank melakukan kegiatan dari rumah. 1) Peluang saat ini: mayoritas pendudu
c. Mengevaluasi kebijakan pemerintah yang Indonesia beragama Islam dan mergernya tiga
mengancaman Perbankan syariah, meningkatkan bank nasional (BNI syariah, BRI syariah dan
koordinasi antar pemerintah dan otoritas BSM) menjadi bank syariah Indonesia
perbankan syariah dalam pengembangan merupakan peluang utama yang menjanjikan.
perbankan syariah. membangun ekonomi kreatif 2) Ancaman saat ini adalah : turunnya
guna meningkatkan pendapatan masyarakat yang pendapatan masyarakat diakibatkan pandemi
turun akibat Pandemi COVID-19. Serta COVID-19 merupakan salah satu ancaman
mengedukasi masyarakat tentang pentingnya serius.
berekonomi syariah. d. Urgensi penanganan yang sangat penting dari segi
internal kedepannya menurut perspektif
Keadaan Lingkungan Internal dan Eksternal
responden adalah sebagai berikut:
Perbankan Syariah di Indonesia
1) Kekuatan di masa mendatang: mengutamakan
Peneliti sebelumnya telah mengadakan
pada dukungan umat Islam Indonesia yang
penyebaran kuesioner analisis SWOT yang kemudian
merupakan mayoritas beragama Islam
diolah berdasarkan daftar isian kuesioner dari 5 orang
2) Kelemahan di masa mendatang : permodalan
informan yang sudah dijelaskan di bab III. Maka,
dana yang relatif kecil dan perlunya perhatian
selanjutnya peneliti menjelaskan sudah sejauh mana
lebih dalam bentuk sosialisasi kepada
keadaan lingkungan internal dan eksternal perbankan
masyarakat terhadap perbankan syariah yang
syariah di Indonesia selama ini, baik dari segi
dimana masih banyaknya kontroversi
kekuatan, kelemahan, peluang maupun ancaman yang
mengenai perbankan syariah dan kurangnya
terjadi saat ini. Setiap item yang pada sub bab
sumber daya manusia yang terdidik dan
sebelumnya mengenai bobot dan rating. Berikutnya
profesional
ini dijeaskan secara terperinci tentang keadaan
e. Urgensi penanganan yang sangat penting dari segi
internal dan eksternal perbankan syariah sebagai
eksternal kedepannya menurut perspektif
penguat mengambil keputusan menjaga dan
responden adalah sebagai berikut:
mempertahankan (Devensive).
1) Peluang dimasa mendatang: mergernya tiga
bank nasional (BNI syariah, BRI syariah dan
4. KESIMPULAN
BSM) menjadi bank syariah Indonesia
hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat
diharapkan mampu menjadi peluang yang
disimpulkan sesuai dengan rumusan masalah sebagai
menjanjikan bagi perbankan syariah di
berikut:
Indonesia pada masa mendatang
a. Strategi alternatif pada pengembangan perbankan
2) Ancaman di masa mendatang: pendapatan
syariah di Indonesia adalah strategi menjaga dan
masyarakat yang berkurang akibat pandemi
mempertahankan (difensif)
COVID-19 dan melemahnya ekonomi
b. Keadaan lingkungan internal perbankan syariah di
nasional menjadi ancaman perbankan syariah
Indonesia saat ini meliputi:
di masa mendatang.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(02), 2022, 2158
5. REFERENSI Khusnul Rois, Adib, Kekuatan Perbankan Syariah di
Dicky fauzi firdaus, Dicky, Alawiyah, Tuti, Analisis Masa Kritis,MUSYARAKAH: Journal of Sharia
Pengetahuan Masyarakat Tentang Perbankan Economics (MJSE), Vol.1, No.1, 2021
Syariah, Jurnal Ilmiah Indonesia Vol.6, No 2, Suminto, Ahmad, dkk, Ekonomi Dalam Islam Serta
februari 2021, Perannya Dalam Penigkatan Sumber Daya
https://doi.org/10.46899/jeps.v3i2.159. Manusia dan Ekonomi Pembangunan Islam,
Dya Setyaningsih, Eka, Analisis SWOT Implementasi Journal of Sharia and Economic Law, 2021
Financial Technology Syariah Pada PT Telkom Yustiasari, Fahrina , Pemikiran Ekonomi Islam Pada
Indonesia, 2018, Jurnal of Islamic Economics Fase Pertama, Jurnal Al-muqayyad, 2020
Fnance and Banking, Volume 2 No.2

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534

You might also like