You are on page 1of 21

IMAJINASI ANAK PADA KARYA SENI RUPA

Ersi Yuwine (1244207)


Dosen Pembimbing : Agus Cahyana S.Sn,.M.Sn.

Fakultas Seni Rupa dan Desain (seni murni)

Institut Seni Budaya Indonesia Jl. Buahbatu No 212 Bandung

Email : Ersiyuwine@gmail.com

ABSTRACT

Visual art is one of the art study. Visual Art tells about what we feel and the idea
we have on minds which is come from the humanity and show up through the
mixed of the media and rearrange the spaces of elements and the principles. Fine
art is the realization of the imagination without limits and no restrictions in the
work of art. Also in the working of art it will not run out of ideas and
imagination. In Fine Art, works that created a form of two-dimensional and
three-dimensional. So the object created is the result of one or more of the
existing media (as notes that the media or art materials in the world is also not
limited). It can be said education of art is the meaning of the development of
children's creativity. Implementation on education of arts can be carried out
through the game. Through the game, we can educate children and foster grow
the creativity as early as possible. Thus it can be said that art can be used as an
educational tool. Through the game in art’s education the children have the
freedom to develop their creativity. Some of the important aspects are need
attention in education of art among others seriousness, sensitivity, power
production, awareness groups, and inventiveness. Education of arthave any
attempt to increase the expressive creative abilities of the students in realizing
their artistic activities based on those rules certain aesthetic.

Keywords: Education, Visual Arts, Child, Creativity, and Imagination.

ABSRTAK

Seni rupa adalah salah satu cabang kesenian, seni rupa merupakan ungkapan
gagasan dan perasaan manusia yang diwujudkan melalui pengolahan median dan
penataan elemen serta prinsip-prinsip desain.
Seni rupa merupakan realisasi imajinasi yang tanpa batas dan tidak ada batasan
dalam berkarya seni. Sehingga dalam berkarya seni tidak akan kehabisan ide dan
imajinasi. Dalam seni rupa murni, karya yang tercipta merupakan bentuk dua
dimensi dan tiga dimensi. Sehingga objek yang dibuat merupakan hasil dari satu
atau lebih dari media yang ada (sebagai catatan bahwa media atau bahan seni di
dunia juga tidak terbatas). Dapat di katakan juga pendidikan seni merupakan
saran untuk pengembangan kreativitas anak. Pelaksanaan pendidikan seni dapat
dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan pendidikan seni bukan untuk
membina anak-anak menjadi seniman, melainkan untuk mendidik anak menjadi
kreatif. Seni merupakan aktivitas permainan. Melalui permainan, kita dapat
mendidik anak dan membina kreativitasnya sedini mungkin. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa seni dapat digunakan sebagai alat pendidikan. Melalui
permainan dalam pendidikan seni anak memiliki keleluasaan untuk
mengembangkan kreativitasnya. Beberapa aspek penting yang perlu mendapat
perhatian dalam pendidikan seni antara lain kesungguhan, kepekaan, daya
produksi, kesadaran berkelompok, dan daya cipta. Pendidikan seni adalah segala
usaha untuk meningkatkan kemampuan kreatif ekspresif anak didik dalam
mewujudkan kegiatan artistiknya berdasrkan aturan-aturan estetika tertentu.

Kata kunci: Pendidikan, Seni Rupa, Anak, Kreativitas, dan Imajinasi.

PENDAHULUAN

Berseni rupa diberikan kepada anak adalah agar anak dapat mengungkapkan
perasaan dan pikiran serta angan-angan anak tentang diri dan lingkungannya.
Istilah karya rupa yaitu karya anak yang dapat dilihat baik itu berupa dwiwarna
maupun triwarna serta dapat dinikmati dan disentuh.
Karya rupa merupakan hasil pikiran, keinginan, gagasan dan perasaan anak
terhadap lingkungan sekitar sebagai refleksi terhadap bentuk maupun dorongan
emosi terhadap lingkungannya. Dalam menciptakan suatu bentuk dan fungsi yang
baru ini sering dilakukan anak pada usia dini karena rasa ingin tahu yang besar.
Kadang anak memperlakukan selembar kertas sebagai teman bicara atau diajak
bicara terlebih dahulu baru digambar. Gambar yang dibuatpun kadang berwujud
figuratif atau bisa juga berbentuk coretan garis. Tidak jarang menggambar
dilakukan sambil berlari, berhenti sejenak, kemudian bercerita, lalu dilanjutkan
lagi dengan menggoreskan media gambar dan mengambil peralatan yang sudah
ditata rapi lalu alat itu disebar dan diletakkan di sembarang tempat.
Kegiatan anak berseni rupa seperti tersebut adalah sebagian dari contoh
perilaku karya, akan tetapi sebenarnya contoh kegiatan anak yang serupa dapat
dijumpai dalam kegiatan sehari-hari. Segala sesuatu yang anak-anak ciptakan
kadang tidak dapat dipisahkan antara kegiatan berekspresi atau kegiatan bermain,
karena menurut saya kedua-duanya merupakan kegiatan yang menyatukan antara
pikiran dan perasaan yang secara kompleks bekerja secara simultan. Kegiatan
berpikir pada anak kadang juga menjadi suatu kegiatan merasakan sesuatu dan
sekaligus usaha untuk mengutarakan isi hatinya.
Kegiatan anak seperti menggambar dan membuat sesuatu yang lain
daripada yang lain dapat dikatakan sebagai seni, seperti menggambar objek yang
selalu lain dari yang lain. Demikian pula membuat bentuk baru sehingga terkesan
kreatif, itu juga dapat dikatan sebagai seni.
Karya anak dan kesenian orang dewasa tentunya mempunyai kriteria
penilaian yang berbeda. Karya seni anak dilakukan belum dengan kesadaran
penuh dalam menata garis, warna dan bentuknya. Karya seni anak mampu
menampung angan-angan dan kemudian mewujudkannya secara tetap/konstan
serta memberi judul dan alasannya.  Anak melakukan kegiatan berkarya rupa
seperti menyusun benda-benda di lingkungan disekitarnya, atau mengubah fungsi
benda menjadi permainan, mencoret dan menggambar dinding mapun lantai dapat
dapat digolongkan sebagai seni anak. Hal tersebut dapat mewakili ide dan
gagasannya secara konstan, maka itu disebut pula dengan kesenian anak.
Kesenian difungsikan oleh anak sebagai media untuk mengungkapkan
perasaan, ide dan gagasan pikiran. Karyanya sebagai alat bermain imajinasi,
mengutarakan ide dan juga sebagai media komunikasi. Karya seni rupa tersebut
dimodifikasi sehingga bentuk dan fungsinya menjadi berbeda. Karya-karya rupa
secara alami mempunyai susunan, cara penyusunan, bentuk atau figur maupun
warna dan garis yang khas sehubungan dengan kekuatan otot tangannya.

Periodesasi dan Karakteristik Seni Rupa Anak


Masa Mencoreng (scribbling)   : 2-4 tahun

Goresan-goresan yang di buat anak usia 2-3 tahun belum menggambarkan


suatu objek. Pada awalnya hanya mengikuti gerak motorik. Tahapan pertama
biasanya menggambarkan goresan dengan arah vertikal dan horizontal, hal ini
berkaitan dengan kemampuan motorik pada anak. Kemudian pada perkembangan
berikutnya pemgambaran garis mulai beragam selain itu mereka dapat membuat
garis melingkar, periode ini di bagi menjadi tiga tahapan, yaitu:
1. Corengan tak beraturan
2. Corengan beraturan
3. Corengan bernama
Ciri gambar yang di hasilkan anak pada tahap corengan tak beraturan
adalah bentuk gambar yang sembarang tampa melihat kertas.
Corengan terkendali ditandai dengan kemampuan anak menemukan kendali
visualnya terhadap coretan yang dibuatnya, hal ini terjadi karena ada kerjasama
koordinasi antara perkembangan visual dengan perkembangan motorik.
Corengan bernama merupakan tahap akhir masa mencoreng.biasanya terjadi
menjelang 4 tahun sejalan dengan perkembangan bahasanya anak.

Masa Prabagan (preschematic)  : 4-7 tahun

Kecenderungan umum pada tahap ini, objek yang di gambarkan anak


biasanya berupa gambar kepala berkaki. Sebuah lingkaran yang mengambarkan
kepala kemudian pada bagian bawanya ada dua garis sebagai penggantu kedua
kaki ciri-ciri yang menarik lain pada tahapan ini yaitu menggunakan bentuk-
bentuk dasar geometris untuk memberikan kesan objek dari dunia sekitarnya
Koordinasi tangan lebih berkembang. Aspek warna belum ada hubungan tertentu
dengan objek orang bisa saja berwarna biru, merah, coklat atau warna lainnya
yang di senanginya.

Sifat gambar anak

Gambar anak memiliki keunikan dibandingkan dengan orang dewasa. Hal


ini  terjadi  karena  anak-anak  masih  memiliki  keaslian  dalam  tata  ungkapan
emosinya  dalam bentuk gambar  atau karya. Sifat  lukisan  (gambar)  anak-anak
sebagai berikut:

1. Ideographisme. 

Lukisan  anak  merupakan  ekspresi  berdasar  pengertian  dan  logika  anak,


contoh: anak melukis muka manusia dari samping, meskipun dalam kenyataan
penglihatan, matanya nampak sebuah saja, tetapi berdasarkan pengertian anak
bahwa manusia itu bermata dua, maka dilukislah kedua mata itu disamping.

2. Steorotif atau otomatisme.

Ciri  gambar  anak  yang  kedua  adalah  ditemukannya  gejala  umum


penggambaran  bentuk  benda  secara  berulang-ulang  dengan  ukuran  yang
monoton.  Gejala ini dinamakan stereotipe. Misalnya figure manusia yang
diulang  dalam  bentuk  yang  sama  meski  warnanya  berbeda- beda. Atau
bunga-bunga yang sama diulang-ulang. Bahkan sampai pada tema yang terus
diulang-ulang.

3. Gejala finalitas

Sungguh unik bila kita cermati dan amati gambar anak, anak
menggambarkan peristiwa yang mengandung  unsur  ruang  dan  waktu. 
Biasanya anak melukiskan manusia atau mahluk lainnya dalam gerak. 
Penggambaran suatu peristiwa yang sedang terjadi divisualisasikan dengan
membuat objek gambar yang diulang-ulang. Namun  tidak  semua  bagian  atau 
anggota  badan  dilukis,  hanya  yang  perlu-perlu saja atau yang dirasakan
penting dalam tema lukisan. Misalnya ibu yang sedang  menyapu,  dilukis  hanya 
satu  tangan  saja  yang  memegang  sapu  itu, sedang  tangan  yang  satu  yang 
tidak  berperan  tidak  dilukis. Atau tangan yang lebih berperan dilukis lebih besar
dan lebih mendapat tekanan.

   4. Perebahan atau lipatan


Sifat ini merupakan peristiwa yang lici namun logis buat anank-anak, di
sebut juga tegak lurus atau sifat rabatemen.benda apa saja berdiri pada satu garis
akan di lukis tegak lurus pada garis dasar tersebut meskipun garis dasar itu
berbelok atau miring arahnya, akibatnya semua gambar akan renah atau
terjungkir.

5. Transparan

Kebiasaan dan kecenderungan anka menggambarkan hal-hal atau peristiwa


pengambaran tembus pandang. Sebigai contoh bila anak menggambar rumah
maka anak bisa menggambar rumah tampa tembok penghalangnya rumah itu
akan terlihat bagian dalmnya serti ada meja makan kasur dapur dan lain-lain.
Pada  usia  tertentu  kita  dapat  menjumpai  lukisan  anak  dengan  sifat 
tembus pandang. Anak cenderung melukiskan semua yang ia pikirkan dn ia
mengerti meskipun ada beberapa benda objek yang berada di dalam ruang atau
tempat tertutup. Akibatnya adalah  peristiwa  tembus  pandang  atau  sinar  X (x–
ray). Kucing makan tikus.  Tikus yang di dalam perut kucing  dilukis juga. 
Satu nilai yang dapat kita tiru dari anak-anak dengan karakterisrik gambar
ini adalah kejujuran  dan  kepolosan  jiwa anak. Tentunya hal ini berbeda dengan
orang dewasa yang penuh dengan kepura-puraan. 

6. Juxtaposisi.

Sifat Pemecahan masalah ruang (kedalaman jauh dekat) dalam  bidang 


datar, diatasi dengan  dasar pemikiran  praktis. Anak melukis benda atau objek
yang jauh di bagian atas kertas sedang yang dekat dibagian bawah. Bertebar
namun artistic, mirip lukisan Bali.

7. Simetris (setangkep)

Dalam melukis suatu objek sering timbul gejala atau hasrat untuk melukis
hal-hal yang asimetris menjadi asimetris. Misalnya dua pohon besar di kiri dan di
kanan, dua buah gunung kembar dengan matahari di tengah, setangkai bunga
dengan daun kiri dan di kanan, dan sebagainya.

8. Proporsi (perbandingan ukuran)

Anak- anak lebih  mementingkan  proporsi  nilai  dari  pada  fisik. Hal-hal yang
dianggap lebih penting dibuat lebih besar atau lebih jelas.

9. Lukisan bersifat cerita (naratif)


Lukisan/gambar yang dibuat anak merupakan ungkapan perasaan atau
gejolak jiwa. Jadi lukisan adalah cerita anak, bukan sekedar mencoret sebagai
aktivitas motoric atau gerak anatomis saja. Maka perlu ditanggapi  secara  wajar 
dan dalam sikap menerima serta mengahargai.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian

Penelitian penulis yang digunakan ialah dengan penelitian kuantitatif di


mana penulis melakukan penelitian langsung kelapangan. Penelitian kuantitatf
merupakan sebuah metode penelitian untuk mengungkapkan sebuah kebenaran
data yang cenderung pada penilaian proses bukan penilaian hasil. Penulis
mengamati dan mencari data-data yang kemudian dianalisis, dan hasil penelitian
ini bukan untuk menerima atau menolak hasil hipotesis lain.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil karya gambar anak yang telah saya kumpulkan memiliki
karakteristik yang berbeda-beda dilihat dari ciri-ciri pada pengambaran orang,
dan teknik pada mengambar, walaupun saya memberikan tema yang sama yaitu
orang.

Saya kelompokan sesuai usia mereka, pada gambar 1 dan 2 adalah anak
usia 4 tahun sedangkan 3, 4, 5, 6, 7, 8 usia 5 tahun 9, 10, 11, 12, 13 usia 6 tahun.

Berdasarkan pengamatan hasil karya usia 4 tahun dapat disimpulkan ciri-


ciri sifat gambar sebagai berikut :
 Pada gambar 1 gambar nugi, sifat gambar deographisme, gejala finalitas,
proporsi, lukisan bersifat cerita.
 Pada gambar 2 gambar girar, sifat gambar ideographisme, proporsi, lukisan
bersifat cerita.
Berdasarkan pengamatan hasil karya usia 5 tahun dapat di simpulkan ciri-
ciri sifat gambar sebagai berikut:

      
 Pada gambar 3 gamabar fauzan, ideographisme, gejala finalitas, tranfaran, lukisan
bersifat cerita.
 Pada gambar 4 gambar kaira, ideograpisme, gejala finalitas, steorotif, porporsi,
lukisan bersifat cerita.
 Pada gambar 5 gambar asena, ideograpisme, gejala finalitas, proporsi, likisan
bercerita.
 Pada gambar 6 gambar bilal, ideograpisme, gejala finalitas, proporsi, lukisan
bersifat cerita.

Berdasarkan pengamatan hasil karya usia 6 tahun dapat di simpilan ciri-ciri


sifat gambar sebagai berikut:

 Pada gambar 7 gambai iqbal, ideolograpisme, gejala finalitas, proporsi, lukisan


bersifat cerita.
 Pada gambar 8 gambar nazwa, ideolograpisme, gejala finalitas, proporsi, lukisan
bercerita.
 Pada gambar 9 gambar roiq, ideolograpisme, gejala finalitas, proporsi, transfaran,
lukisan bersifat bercerita.
 Pada gambar 10 gambar daffa, ideolograpisme, gejala finalitas, proporsi, lukisan
bersifat cerita.
 Pada gambar 11 gambar laksman, ideolograpisme, gejala finalitas, proposi,
lukisan bersifat cerita.

Beberapa gambar anak


NUGI (4 tahun)

Deskrips karya

Gambar ini bejudul “Sedang Di Gunung” karya ini menceritakan seorang


anak laki-laki yang sedang berada di kaki gunug.

Icon

Figur seorang anak laki-laki dan gunung.

Indek dan simbol

Dalam gambar ini figur anak laki-laki sangat gembira dengan wajah yang
bulat dan mulut yang tersenyum menandakan anak itu sangat gembira denagn
tangan terlentang dan jari jemarinya hanya berbentuk bulat saja. Di belakang
orang terdapat garis lengkung menyerupai gunung.

Doodels

 Gambar bulat, emosi dalam pendekatanya.


 Garis dibuat lurus dan kaku, mengartikan rasa agresif dan pendekatan kaku.
 Gambar mulut terbuka, senang memdengarkan suara sendiri.
 Tekanan pada gambar, subjek berusaha untuk mengindikasikan kegelisahan
suasana hati yang mudah berubah serta ketidak sabaran.
 Maze, gabungan beberapa garis, karena subjek mengemiliki konflik emosi,
melepaskan beban yang menimpa saat ini.

GIRAR (4 tahun)
Deskrifsi karya

Karya ini berjudul “pemandangan” karya ini menceritakan pemandangan


yang sejuk indah dan damai.

Icon

Gunung, rumah, pohon, matahari, dan jalan.

Indeks dan simbol

Di dalam gambar ini terdapat jalan raya yang berada di pingir kaki gunung
di sebelah kiri jalan terdapat rumah dan di sebelah kana terdapat pohon. Kiri atas
terdap matahari.

Doodels

 Bentuk bundar, mengindikasikan seseorang yang melibatkan emosi dan


pendekatannya.
 Tekanan pada gambar mengindikasikan subjek berusaha untuk mengekspresikan
energi, kegelisahan serta kemarahan yang ada dalam dirinya.
 Gambar benda angkasa, optimis, ambisi, keinginan untuk diakui, keinginan untuk
menunjukan diri.
 Gambar anak tangga, keinginan untuk aktif dalam lingkungan sosial karena ingin
menunjukan dirinya dan ingin memperoleh kesan bain dari orang lain ambisi
yang sangat besar, tidak sabar dengan proses yang panjang, menginginkan hasil
yang cepat. Selain itu subjek selalu ingin mencapai ke puncak kesuksesan sesuai
dengan standar.
 Gambar rumah, keinginan untuk menjaga keluarga, mencari kehangatan suasana
rumah.
 Gambar pohon, menunjukan karakter emosi. Daun dan batang ke arah atas
menunjukan sifat optimis yang baik.
FAUZAN (5 tahun)

Deskrifsi karya

Judul dari karya ini adalah “Rumahku”. Karya ini menceritakan tentang
sebuah rumah yang memiliki 2 pintu dimana di dalamnya ada ibu, ayah dan anak
laki-laki. Ibu yang sedang memasak, ayah sedang bekerja di kantor dan anak
sedang bermain.

Icon

2 pintu, tembok kotak, figur ibu, figur ayah, figur anak, tangan

Indeks dan simbol

Dalam gambar ini lukisan bersifat cerita. Gambar ini terdapat dua pintu,
melembangkan penjagaan rumah, dan juga terdapat bagian tangan tetapi hanya
empat jari saja. Jika dilihat dari figur, figur ini mengandung sifat idiografisme,
gambar merupakan ekspresi berdasarkan pengertian dan logika anak.

Doodels

 Gambar geometris, memiliki kemampuan berfikir yang baik terstruktur, memiliki


kemampuan memecahkan sesuatu dengan baik.
 Gambar wajah seram, tidak percaya pada orang lain, tidak dapat bekerja dalam
tim.
 Gambar rumah, keinginan untuk menjaga keluarga, mencari kehangatan suasana
rumah.
 Gambar lingkaran, merupakan gambar dari kebebasan atau kemerdekaan.
KHAIRA (5 tahun)

Deskrifsi karya

Gambar ini berjudul “keluargaku” karya ini menceritakan tentang


kehangatan keluargayang sedang berada di kebun belakang rumah

Icon

Figur ayah , ibu, anak, bunga, rumah.

2 pintu, tembok kotak, figur ibu, figur ayah, figur anak, tangan

Indeks dan simbol

Dalam tiga figur ini, memiliki kepala yang bulat dan setiap jari tangannya
berbeda, mengartikan figur sedang melakukan kegiatan yang berbeda.

Doodels

 Gambar wajah normal, senang bersosialisasi, melihat sisi yang positif dari situasi
yang ada dan orang disekitarnya, optimis, penyayang, mudah iba pada orang lain,
peka pada kebutuhan sesama.
 Gambar rumah, keinginan untuk menjaga keluarga, mencari kehangatan suasana
rumah.
 Gambar bunga, ramah, mudah bersosialisasi, memiliki kepribadian yang hanga
ASERNA (5 tahun)

Deskrifsi karya

Gambar ini berjudul “sedang menjaga rumah” karya ini menceritakan


tentang seseorang yang sedang menjaga rumah.

Icon

Figur anak laki-laki, rumah, pohon dan matahari.

Indeks dan simbol

Dalam gambar di sini, figur anak lebih besar dari pada rumah mengartikan
dia sedang menjaga rumah.

Doodels

 Gambar wajah dengan mulut terbuka, senang mendengarkan suaranya sendiri,


talkative.
 Gambar rumah, keinginan untuk menjaga keluarga, mencari kehangatan suasana
rumah.
 Gambar Meze, maze biasanya gabungan dari beberapa garis diartikan sebagai
cara pandang atau penilaian yang buruk mengenai sesuatu, karena subjek
memiliki komplik emosi, di sini terdapat sambungan garis terbuka maka hal
tersebut diartikan bahwa subjek ingin terlepas dari beban yang menimpanya
selama ini.
 Gambar daun atau batang pohon yang dibuat kearah atas menunjukkan rasa
optimis yang baik.
 Gambar benda angkasa, optimis, ambisi, keinginan untuk diakui, keinginan untuk
munjukkan dirinya.

BILAL (5 tahun)

Deskrifsi karya

Gambar ini berjudul “aku dan temanku” karya ini menceritakan seorang
anak laki-laki yang sedang bermain dengan temannya.

Icon

Figur anak laki-laki, rumah, mobil, awan, matahari, perosotan, bunga.

Indeks dan simbol

Dalam gambar di sini, figur anak laki-laki sangat gembira karena ceritanya
sedang bermain dengan temannya. Tetapi dalam figur ini, kedua tangan anak laki-
laki ini digambar derbeda. Gambar anak laki-laki A digambarkan memiliki jari
yang artinya anak laki-laki ini sedang mengagetkan temannya. Anak laki-laki B
digambarkan mengepal kedua tangannya yang diartikan bahwa figur ini sedang
terkejut.

Doodels

 Gambar wajah normal, senang bersosialisasi, melihat sisi yang positif dari situasi
yang ada dan orang disekitarnya, optimis, penyayang, mudah iba pada orang lain,
peka pada kebutuhan sesama.
 Gambar permainan, senang berkompromi, menginginkan kemenangan dalam
setiap hal.
 Gambag anak tangga, keinginan untuk aktif dalam lingkungan sosoal karena
ingin menunjukkan dirinya dan ingin memperoleh kesan baik dari orang lain,
ambisi yang bersar, tidak sabar dengan proses panjang, menginginkan hasil yang
cepat.
 Gambar rumah, keinginan untuk menjaga keluarga, mencari kehangatan suasana
rumah.
 Gambar bunga, ramah, mudah bersosialisasi, memiliki kepribadian yang hangat.
 Gambar kendaraan bermotor, keinginan untuk mencapai keinginan dengan cepat,
kejenuhan dalam pekerjaan, kebutuhan untuk beristirahat dari rutinitas.
 Gambar benda angkasa, optimis, ambisi, keinginan untuk diakui, keinginan untuk
munjukkan dirinya.

IQBAL (6 tahun)

Deskrifsi karya

Gambar ini berjudul “bermain” karya ini menceritakan twntang figur anak
laki-laki yang sedang bermain.

Icon

Figur anak laki-laki, rumah, bunga, benda luar angkasa, dan mobil.

Indeks dan simbol


Figur anak laki-laki lebih besar dari subjek lainnya mengartikan subjek
anak sedang menjaga sesuatu.

Doodels

 Gambar rumah, keinginan untuk menjaga keluarga, mencari kehangatan suasana


rumah.
 Gambar bunga, ramah, mudah bersosialisasi, memiliki kepribadian yang hangat.
 Gambar benda angkasa, optimis, ambisi, keinginan untuk diakui, keinginan untuk
munjukkan dirinya.
 Gambar wajah dengan mulut terbuka, senang mendengarkan suaranya sendiri,
talkative.
 Gambar kendaraan bermotor, keinginan untuk mencapai keinginan dengan cepat,
kejenuhan dalam pekerjaan, kebutuhan untuk beristirahat dari rutinitas.

NAZWA (6 tahun)

Deskrifsi karya

Gambar ini berjudul “bermain” karya ini menceritakan tentang figur anak
laki-laki yang sedang bermain dengan temannya.

Icon

Figur anak laki-laki, rumah, bunga, benda luar angkasa, dan awan.

Indeks dan simbol


Doodels

 Gambar rumah, keinginan untuk menjaga keluarga, mencari kehangatan suasana


rumah.
 Gambar benda angkasa, optimis, ambisi, keinginan untuk diakui, keinginan untuk
munjukkan dirinya.
 Gambar kumpulan awan, mengindikasikan kpribadian yang cukup seimbang.
 Gambar wajah seram, tidak percaya pada orang lain, tidak dapat bekerja dengan
tim, penentang tidak percaya diri, mudah marah.

ROIQ (6 tahun)

Deskrifsi karya

Gambar ini berjudul “maling” karya ini menceritakan tentang figur laki-laki
yang sedang mencuri di rumah.

Icon

Figur laki-laki, rumah, bunga, benda luar angkasa, dan mobil, awan.

Indeks dan simbol

Simbol dari muka seram pada penjahat, terdapat gambar rumah yang di
dalamnya orang sedang ketakutan.

Doodels

 Gambar rumah, keinginan untuk menjaga keluarga, mencari kehangatan suasana


rumah.
 Gambar bunga, ramah, mudah bersosialisasi, memiliki kepribadian yang hangat.
 Gambar benda angkasa, optimis, ambisi, keinginan untuk diakui, keinginan untuk
munjukkan dirinya.
 Gambar kendaraan bermotor, keinginan untuk mencapai keinginan dengan cepat,
kejenuhan dalam pekerjaan, kebutuhan untuk beristirahat dari rutinitas.
 Gambar kumpulan awan, mengindikasikan kpribadian yang cukup seimbang.
 Gambar wajah seram, tidak percaya pada orang lain, tidak dapat bekerja dengan
tim, penentang tidak percaya diri, mudah marah.

DAFFA (6 tahun)

Deskrifsi karya

Gambar ini berjudul “jalan-jalan” karya ini menceritakan tentang figur laki-
laki yang sedang jalan-jalan dengan binatang peliharaannya.

Icon

Figur laki-laki, rumah, benda luar angkasa, dan mobil, awan, jalan, ayam.

Indeks dan simbol

Doodels

 Gambar rumah, keinginan untuk menjaga keluarga, mencari kehangatan suasana


rumah.
 Gambar benda angkasa, optimis, ambisi, keinginan untuk diakui, keinginan untuk
munjukkan dirinya.
 Gambar kendaraan bermotor, keinginan untuk mencapai keinginan dengan cepat,
kejenuhan dalam pekerjaan, kebutuhan untuk beristirahat dari rutinitas.
 Gambar kumpulan awan, mengindikasikan kpribadian yang cukup seimbang.
 Binatang jinak, senang membela orang lain, menyukai binatang, kebutuhan untuk
membela diri, menginginkan ketenangan pikiran.

Laksman (6 tahun)

Deskrifsi karya

Gambar ini berjudul “keluargaku” karya ini menceritakan tentang sebuah


keluarga yang harmonis.

Icon

Figur ibu, anak , rumah, benda luar angkasa, dan mobil, awan, bunga.

Indeks dan simbol

Gambar ini menunjukan simbol kebersamaan dalam keluarga.

Doodels
 Gambar rumah, keinginan untuk menjaga keluarga, mencari kehangatan suasana
rumah.
 Gambar benda angkasa, optimis, ambisi, keinginan untuk diakui, keinginan untuk
munjukkan dirinya.
 Gambar bunga, ramah, mudah bersosialisasi, memiliki kepribadian yang hangat.
 Gamabar awan di sertai hujan, memiliki kehawatiran yang terlalu besar tentang
masa depan.
 Gambar wajah normal, senang bersosialisasi, melihat sisi yang positif dari situasi
yang ada dan orang disekitarnya, optimis, penyayang, mudah iba pada orang lain,
peka pada kebutuhan sesama.

Kesimpulan analisis karya


Rata-rata gambar anak mengandung sifat ideolograpisme yaitu merdasarkan
ekspresi berdasarkan pengertian dan logika anak, gejala finalitas yait u gambar
anak menggambarkan peristiwa yang mengandung unsur ruang dan waktu,
proporsi yaitu anak-anak lebih mementingkan nilai dari pada fisik, lukisan
bersifat cerita yaitu ungkapan perasaan atau gejolak jiwa.
Karya rupa merupakan hasil pikiran, keinginan, gagasan dan perasaan anak
terhadap lingkungan sekitar sebagai refleksi terhadap bentuk maupun dorongan
emosi terhadap lingkungannya. Dalam menciptakan suatu bentuk dan fungsi yang
baru ini sering dilakukan anak pada usia dini karena rasa ingin tahu yang besar.
Kadang anak memperlakukan selembar kertas sebagai teman bicara atau diajak
bicara terlebih dahulu baru digambar.
Gambaaran anak saat ini banyak terpengaruhi oleh berbagi lingkungan jika
di lihat dari beberapa gambar anak tayangan televisi sangatlah banyak
berpengaruh seperti kartun, dan ftv.
Bahkan pada saat ini anak-anak lebih percaya diri jika gambaran yang dia
buat adalah gambaran orangtuanya karena menurut mereka gambaran orang
tuanya lebih bagus dari yang dia buat, mereka juga lebih suka pelajaran umum di
banding seni rupa karena aturan-aturan yang mutlak membuat mereka tidak bisa
lebih mengekspresikan dirinya untuk lebih mengbangkan imajinasinnya.
Seharusnya guru-guru seni rupa harus lebih pandai menarik simpati anak-anak
pada bidang seni tetapi pada kenyataannya kebanyakan guru yang bukan pada
bidang seni rupa justru mengajar seni rupa. Mereka lebih menuntut anaknya
supaya gambaran yang mereka buat selalu bagus bagus disini yaitu realis.
PENUTUP

KESIMPULAN

Dengan adanya pendidikan seni di usia dini anak dapat mengembangkan


keterampilan berkarya serta cita rasa keindahan dan kemampuan menghargai
seni.
Pendidikan seni di usia dini di kenalkan oleh orang tua agar anak lebih
terampil memvisualkan gambar dengan baik. Serta mengembangkan kemampuan
keterampilan siswa melalui penelaahan jenis, sifat, fungsi, alat bahan, proses dan
teknik. Juga mengenmabngkan imajinasi, intelektual, ekspresi, kepekaan terhadap
kreatif, keterampilan, dam mengapreasi setiap karya yang dia buat.
Pembelajaran keterampilan seni berfokus pada pembianaan praktik
pengalaman atau lingkungan dia tingal.
Bermain bagi anak merupakan kegembiraan dan kesibukan yang penting.
Dalam bertanya seni rupa dapat menimbulkan kegembiraan. Kegembiraan anak
nampak dan terlihat disebabkan oleh keaktifan atau kesempatan bergerak,
bereksperimen, berlomba dan berkomunikasi. Dapat pula dilihat betapa
senangnya anak-anak berkarya melalui seni rupa, mereka akan bergerak-gerak
dengan sadar atau tidak, mencoba-coba sesuatu yang diinginkan. Dalam
kelompok mereka selalu berlomba untuk menyelesaikan karyanya sesuai dengan
gagasannya. Apabila anak berhasil berkarya, dengan spontan ia akan berteriak
dan bergerak, menandakan kegembiraannya. Anak berkarya sesuai dengan daya
fantasinya dan apa yang dicapainya perlu mendapat pemahaman/pengertian orang
lain. Bermain sangat berguna bagi perkembangan anak untuk persiapan dalam
kehidupan masa dewasa. Permainan dimaksudkan antara lain : Permainan
“membentuk”; melatih anak untuk berkarya. Permainan “fungsi”; melatih
berbagai macam aktivitas fisik. Permainan “peranan”; berguna untuk menyiapkan
anak mampu melakukan peranan dalam kehidupan di kemudian hari. Permainan
“menerima”; berguna untuk memupuk kemampuan menerima kebudayaan.
DAFTAR PUSTAKA

Begget, bart. 1999. Workbook for kids. Empress Publishing.


Olyanova, nadya.1998. pisikologi tulis tangan. Biro pisikologi karakter.
Faruk. 2010. Pengantar sosiologi sastra. Yogyakarta: pustaka pelajar.

https://id.wikipedia.org/wiki/Anak
di unduh 21 april 2016
https://id.wikipedia.org/wiki/Jean_Piaget
di unduh 21 april 2016
https://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_dasar
di unduh 21 april 2016
https://id.wikipedia.org/wiki/usia_dini
di unduh 21 april 2016
www. Graphologi. Orang.uk
di unduh 1 juni 2016
www.igas.com
di unduh 1 juni 2016

You might also like