You are on page 1of 13

Tipologi Karya Gambar Ekspresi Di Sdn 02 Wonotirto

Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung 107

Deni Setiawan
TIPOLOGI KARYA GAMBAR EKSPRESI DI SDN 02 WONOTIRTO
KECAMATAN BULU KABUPATEN TEMANGGUNG

TYPOLOGY OF EXPRESSION DRAWING WORKS IN SDN 02


WONOTIRTO KECAMATAN BULU KABUPATEN TEMANGGUNG

Deni Setiawan, Eko Purwanti, Sumilah, Sutaryono


Dosen PGSD, FIP, Universitas Negeri Semarang
deni.setiawan@mail.unnes.ac.id

ABSTRACT
The steps to make sense of the typology of expression drawing works of the
children can be initiated by interpreting the characters of the lines, colors,
shapes, and the themes or the concept of mind visualized onto certain medium.
The characters can be interpreted based on psychological concepts of colors,
lines, and shapes so that we can find out the typology of the child’s work.
Typology of children’s works based on the types and characters of artworks is
closely correlated to the skills and the creativity of a child. The observation on the
children’s works were made comprehensively, not only on the end-results, but
also including implementation process undertaken gradually, in planned way, and
continuously to acquire the illustration of the progress of the students’ learning
process. Observation on the expression drawing was aimed at finding out the
children’s interests, talents, and skill to respond to the social environment. The
observation was made deeply in order to find out the emotional degree and motor
skill they have, the children’s interest in colors and shapes, as well as the factors
influencing the creation of the expression drawing. The research was made deeply
in order to find out the emotional degree and motor skill of the children, their
interests in colors and shapes, as well as the factors influencing the expression
drawing creation. The research was made by qualitative method through the
heuristic approach on the whole population of SDN 02 Wonotirto including the
teachers and the students. The study acquired several findings, i.e. students’
expression drawing resulted in SDN 02 Wonotirto manifested into three
typologies including haptic, visual, and mixed types and the visual one dominated.
Concept of children expression drawing creation was dominated more by external
factors acquired from the teachers, students, the social environments and
television. The children’s creativity inhibitor is that their ability to respond was
limited to the direct responses to the themes around them and they tent to imitate
them.

Keywords: interpretation, expression drawing, creativity, students.

Jurnal Kreatif Februari 2017


Tipologi Karya Gambar Ekspresi Di Sdn 02 Wonotirto
Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung 108

Deni Setiawan

PENDAHULUAN minkan pernyataan pribadi, meng-


Observasi dan analisis terhadap ungkapkan apa yang diketahui, dan
karya seni rupa merupakan kegiatan seringkali tidak menggambar sesuai
untuk mengumpulkan informasi, dengan kenyataan. Kesukaan akan
dalam rangka menentukan gerak digambarkan dengan warna
kemampuan dan keterampilan tajam mencolok, serta objek-objek
peserta didik bidang gambar penuh gerak, seperti: binatang,
ekspresi, yang dinilai dari orang, dan kendaraan. Anak
pelaksanaan, proses, dan hasil akhir cenderung untuk meniru dari
yang didapatkan. Penelitian gambar lingkungan sekitar, dari guru, teman,
ekspresi dapat dikatakan sebagai dan berdasarkan pengamatan
serangkaian kegiatan dilakukan terhadap objek-objek yang menarik
secara sistematis dan berkesi- hati.
nambungan untuk menggali, Karya anak sekolah dasar di
mengumpulkan, menganalisis, dan Wonotirto memiliki kecenderungan
menafsirkan data tentang kreativitas naturalis-realistik. Topik dan konsep
berkesenian peserta didik, sehingga penciptaan karya mengungkapkan
menjadi suatu informasi yang situasi lingkungan di sekitar
bermakna dalam pengambilan kehidupan anak-anak. Penggambaran
keputusan. Penelitian bertujuan alam, gunung, dan kehidupan sosial
untuk mendapatkan informasi secara pedesaan menjadi ciri dominan karya
menyeluruh, tentang konsep dan anak sekolah dasar di Wonotirto.
tema gambar ekspresi, sehingga Kecenderungan untuk membuat
dapat dijadikan informasi dan gambar bertopik alam sekitar
pedoman dalam menentukan sebuah tersebut didasari oleh pengamatan
kebijakan mengenai keberhasilan secara rutin di dalam kehidupan
pembelajaran seni rupa yang telah sehari-hari. Kehidupan masyarakat
diberikan. petani, desa yang secara geografis
Secara umum dapat dikatakan berada di gunung Sumbing, dan
bahwa karya seni rupa anak acara dari televisi yang ditonton oleh
bersifat ekspresif dan dinamis anak, mendorong terciptanya karya
(Camaril, dkk: 1999). Visualisasi anak yang tumbuh kembangnya
yang digambarkan anak mencer- dipengaruhi lingkungan. Karya anak
Jurnal Kreatif Februari 2017
Tipologi Karya Gambar Ekspresi Di Sdn 02 Wonotirto
Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung 109

Deni Setiawan

memiliki kreativitas dan daya khayal tentang ekspresi pribadi dalam


tinggi, sehingga menghasilkan karya merespons lingkungan sekitar.
seni dengan topik beraneka ragam. Benda yang digambarkan merupa-
Akan tetapi, topik yang beraneka kan reaksi emosional melalui
ragam pada anak-anak, dapat perabaan dan penghayatan di luar
disederhanakan menjadi dua tipe pengamatan visual. Benda yang
karya anak. dianggap penting digambarkan
Menurut Victor Lowenfield dalam ukuran lebih besar, dibanding
(1975:275) anak dalam proses dengan benda lain. Berdasarkan gaya
berekspresi menghasilkan karya lukisan, gambar anak bertipe
dibagi menjadi tipe visual dan haptic dapat disamakan dengan
haptic. Tipe visual adalah gambar lukisan bergaya ekspresionisme.
anak menunjukkan kecenderungan Selain berdasarkan tipologi
bentuk secara visual-realistik, yaitu dan visual, karya anak-anak dapat
memperlihatkan kemiripan bentuk dilihat berdasarkan usia. Tahap
gambar sesuai objek yang di- perkembangan anak berpengaruh
lihatnya, atau bertipikal objektif. dalam penciptaan karya, termasuk
Gambar diungkapkan mementingkan persentuhan dengan lingkungan
kesamaan karya dengan bentuk yang sosial tertentu, memberikan efek
dihayati, serta memperhitungkan yang luar biasa dalam penciptaan
proporsi bentuk secara tepat. karya seni. Lingkungan sosial dan
Penguasan ruang telah terasa dengan budaya setiap daerah akan
cara membuat kecil objek gambar menghasilkan gambar ekspresi yang
bagi benda yang jauh. Begitu juga berbeda-beda. Jika anak dibesarkan
penguasaan warna, pemakaian warna dalam budaya televisi, akan memiliki
sesuai dengan warna-warna pada kecenderungan untuk menggam-
bendanya. Di dalam aliran seni lukis, barkan animasi dan kartun sebagai
dikenal dengan naturalistik. wujud nyata atas pengaruh yang
Tipe haptic menunjukkan diterima.
kecenderungan ke arah bentuk METODE PENELITIAN
visual-emosional atau penggam- Penelitian yang dilakukan
baran secara subjektif, yang berisi berjenis data kualitatif, dengan

Jurnal Kreatif Februari 2017


Tipologi Karya Gambar Ekspresi Di Sdn 02 Wonotirto
Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung 110

Deni Setiawan

pendekatan heuristik. Heuristik penciptaan yang muncul. Interpretasi


merupakan interpretasi atau tidak terjebak pada penilaian karya,
penafsiran yang dilakukan oleh tanpa mengevaluasi proses kerja
peneliti, dalam rangka menentukan peserta didik, kemauan kerja, konsep
tipologi dan konsep karya gambar mendasar, dan kreativitas anak.
ekspresi yang dihasilkan oleh anak- Interpretasi dilakukan bukan saja
anak SDN 02 Wonotirto. Populasi pada tampilan visual, tetapi secara
yang diambil adalah seluruh guru mendalam perlu memperhatikan
dan siswa SDN 02 Wonotirto aspek-aspek lain, sehingga dapat
Kecamatan Bulu Kabupaten dilakukan dengan baik.
Temanggung. Teknik pengumpulan Aspek yang menjadi sorotan
data penelitian dilakukan dengan utama adalah karya yang dihasilkan.
observasi langsung terhadap aktivitas Selama ini, pola penilaian yang
menggambar, wawancara terhadap dilakukan guru kelas adalah dengan
guru dan anak-anak, serta studi berdasarkan pada bentuk-bentuk
dokumen berupa karya-karya yang natural. Semakin natural atau realis
dihasilkan. Teknik keabsahan yang gambar anak, akan diberikan nilai
dilakukan adalah dengan yang memuaskan. Sebaiknya, guru
mengkonfirmasi ulang gambar memiliki instrumen penilaian
ekspresi. tertentu untuk mendapatkan hasil
interpretasi yang baik. Dengan
HASIL PENELITIAN demikian tetap mengacu atas peran
Pendekatan heuristik terhadap pendidikan seni yang multidimen-
karya gambar ekspresi anak sekolah sional, dasarnya dapat mengem-
dasar di Desa Wonotirto, dengan bangkan kemampuan manusia,
memperhatikan proses kerja yang seperti fisik, persepsi, intelektual,
dilakukan, sampai menghasilkan satu emosional, sosial, kreativitas, dan
jenis karya. Aktivitas dilakukan estetika (Lowenfield, 1982).
sebagai bagian dari kegiatan ilmiah, Kriteria untuk melakukan
untuk memberikan pemaknaan dan penilaian produk karya gambar
kategorisasi tipologi gambar ekspresi ekspresi cukup sulit karena adanya
yang dihasilkan, termasuk konsep keragaman cara pandang terhadap

Jurnal Kreatif Februari 2017


Tipologi Karya Gambar Ekspresi Di Sdn 02 Wonotirto
Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung 111

Deni Setiawan

karya seni. Salah satunya pendapat referensi dari kriteria-kriteria yang


Aspin dalam Ross (1982: 66) yang disetujui oleh khalayak umum.
menyatakan bahwa: Tabel 1. Indikator Penilaian
karya seni lukis anak. (diolah dari
Work of art is correctly
sumber: Tri Hartiti Retnowati,
described as “unique particulars”,
but the description prompts the eprints.uny.ac.id)
question: how can something which No Indikator
is unique generate criteria for A.1 Tahap Awal

evaluating other unique objects? 1. Tanggapan anak tentang tema yang dibuat
2. Kesiapan alat dan bahan yang akan digunakan dalam menggambar ekspresi

3. Pengelolaan tema dan penentuan judul karya


Sifat unik ini mempunyai A.2 Tahap Inti
1. Kelancaran mengekspresikan ide dan konsep
sifat satu-satunya dan hanya berlaku 2. Keberanian mengeksplorasi menggunakan media
3. Keberanian menggunakan unsur-unsur bentuk baru
untuk karya tersebut, sehingga sulit 4. Efisiensi Waktu yang digunakan untuk mengerjakan

menerapkan kriteria yang sama 5. Ketekunan dan fokus anak dalam membuat karya
B Hasil Karya

untuk menilai karya yang lain. 1. Kreativitas dari karya yang dihasilkan.
2. Ekspresi dari karya yang dihasilkan

Heyfron (1986:56) 3. Teknik dari karya yang dihasilkan


4. Komposisi bidang, ruang, dan warna
berpendapat bahwa: 5. Mengkreasikan tekstur
6. Kesesuaian dengan tema
… that the arts are not C Keterangan lain

fundamentally different from 1. Terdapat objek tertentu yang muncul lebih dominan
2. Berbeda tema dari anak lain secara kontras
other subjects in the curriculum 2 Menampilkan warna, teknik, dan proses dengan maksimal
(e.g. science) and that a high
Dengan mengacu pada model
degree of consensus about
criteria appropriate for judging penilaian dapat ditentukan jenis
art work is not only
karya anak-anak yang dihasilkan,
conceptually consistent with
the notion of art, but also mengetahui pola dan proses kerja,
practicably desirable. It
teknik yang digunakan, tema, dan
contends that judgements about
the merits of art work can be kreativitas. Karya anak SDN 02
justified with reference to
Wonotirto, secara teknik
publicly agreed criteria.
menggunakan media dan alat secara
Hal ini menunjukkan bahwa umum, yaitu: kertas, cat air, dan cat
penilaian dari suatu pekerjaan seni berbasis minyak. Tema bersumber
tidak hanya konsisten secara dari lingkungan, dengan sifat
konseptual, tetapi diperlukan juga mendeskripsikan. Karakter karya
praktisnya. Baik buruknya pekerjaan cenderung bersifat naturalistik.
seni dibenarkan dengan adanya Tipologi karya siswa SDN 02
Wonotirto terdiri atas tipe haptic,
Jurnal Kreatif Februari 2017
Tipologi Karya Gambar Ekspresi Di Sdn 02 Wonotirto
Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung 112

Deni Setiawan

visual, dan campuran, tetapi lebih PEMBAHASAN


dimoninasi oleh tipe visual. Tipe Terkait dengan tipologi karya
haptic yang muncul dalam bentuk siswa SDN 02 Wonotirto Kecamatan
ekspresi anak di dalam bidang Bulu Kabupaten Temanggung, dapat
gambar secara berlebihan. Hal diuraikan secara mendalam dari
tersebut dapat dibaca dari karakter beberapa aspek yang menunjang,
garis, penggunaan warna, pembagian membentuk, dan menjadi latar
bidang, pembuatan objek, belakang penciptaan. Penciptaan
perbandingan objek satu dengan gambar ekspresi tidak dapat
lainnya, dan ketertarikan terhadap dipisahkan dari aspek lingkungan
objek tertentu, sehingga sosial anak, kemampuan dan respons
digambarkan secara dominan oleh yang diterima anak, serta berkorelasi
anak. Di dalam tipe visual, gambar pula dengan keterampilan untuk
yang muncul dalam usaha untuk menggambar.
menggambar semirip mungkin a. Aspek ide dan konsep
dengan objek sesungguhnya, dengan penciptaan
tema-tema yang digambarkan dalam Beberapa hal yang termasuk
wujud gunung, lingkungan sekolah, dalam ide dan konsep penciptaan
lingkungan pedesaan, dan bersumber karya anak, yaitu: pengetahuan,
dari buku pelajaran. Tipe campuran pemahaman, penalaran, keluasan
memiliki kedua karakter tema (atas konsep karya), dan
sebelumnya, mencampurkan tipe penyajian informasi sebagai materi
haptic dan visual. Tipe campuran pemikiran dari siswa. Penciptaan
secara keseluruhan berwujud visual, karya gambar ekspresi anak-anak,
tetapi ditambahkan beberapa objek dapat menampilkan kondisi sosial,
dalam ukuran besar, berulang, dan lingkungan budaya, dan lingkungan
warna-warna yang kontras. Hal ini personal sekalipun. Hal ini
menunjukkan ketertarikan anak disebabkan anak-anak membuat
terhadap bentuk tertentu, yang gambar berdasarkan apa yang
digambarkan secara dominan. diamati dan dialami, lebih cenderung
mendeskripsikan. Pada gambar
ekspresi di SDN 02 Wonotirto dapat

Jurnal Kreatif Februari 2017


Tipologi Karya Gambar Ekspresi Di Sdn 02 Wonotirto
Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung 113

Deni Setiawan

dilacak kebiasaan pengamatan yang these simple forms that the


child draws a description of
dilakukan anak-anak, misalnya
the subject according to his
dengan menampilkan objek gambar knowledge of that subject and
not according to its visual
berupa lingkungan pedesaan,
appearance.
penggambaran situasi sekolah,
pengambaran lingkungan pengajian Konsep penciptaan karya
Al Qur’an, di masjid, dan Gunung gambar ekspresi anak-anak di SDN
Sumbing. 02 Wonotirto bersumber atas
Konsep penciptaan merupa- lingkungan sosial, sekolah, dan
kan akumulasi dari pengamatan yang pedesaan, dengan pola ekspresif dan
dilakukan oleh anak-anak. Peng- realistik. Akan tetapi pola realistik
amatan tersebut, tidak saja pada saat atau penggambaran secara natural
proses menggambar berlangsung, muncul lebih dominan daripada pola
tetapi dikenal pula pengamatan masa ekspresif. Kecenderungan tersebut
lalu yang disimpan sebagai sebuah bukan tanpa alasan, pertama atas
kumpulan ingatan, baik secara sadar dasar keinginan dan kemampuan
ataupun tidak, sehingga pada saat anak untuk menggambar secara
membuat gambar ekspresi, dengan natural dengan sifat mendeskripsikan
sendirinya muncul menjadi ide apa yang dilihat dan diamati dari
penciptaan. Gambar ekspresi lebih lingkungan sekitar. Atas dasar
bersifat suatu ungkapan terdalam pengamatan secara realistik,
dari seseorang dengan menggunakan mendorong anak untuk merekam,
media kertas ataupun kanvas. Anak- meniru, dan menceritakan kembali
anak di Wonotirto, ataupun melalui medium gambar tertentu.
umumnya, memiliki kecenderungan Berdasarkan perngamatan tertentu
untuk mencontoh karya gambar dari mendorong anak-anak untuk
orang lain. Menurut Ricci (1960:302- mengkreasi tema-tema yang muncul
307): dari sekitar kehidupan sosial.
The child starts drawing with Semakin luas tema dan penangkapan
an “interlacing network of
kondisi sosial yang muncul pada
lines” and then moves on to
simple representational foms karya gambar, menunjukkan daya
which become more detailed
nalar anak yang semakin
with age. He recognized in

Jurnal Kreatif Februari 2017


Tipologi Karya Gambar Ekspresi Di Sdn 02 Wonotirto
Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung 114

Deni Setiawan

berkembang dengan baik. Gambar Kreativitas dapat dibicarakan sebagai


ekspresi, tidak saja dilihat dari suatu bentuk kebaruan, inovasi, dan
karakter gaya secara teknik, tetapi ragam pemikiran anak-anak yang
dievaluasi atas bervariasinya tema- muncul pada karya gambar ekspresi.
tema yang digambarkan pada media Kreativitas merupakan wujud akhir
kertas oleh anak-anak. dari hasil pengamatan yang telah
b. Aspek kreativitas dan dilakukan anak-anak, karena tanpa
keterampilan pengamatan, kreativitas tersebut
Aspek-aspek yang terkait nyaris tidak ada. Kreativitas dalam
adalah keterampilan teknik penger- gambar ekspresi adalah dengan
jaan, keterampilan mengorganisasi mencampurkan hasil pengamatan,
tema, dan variasi tampilan visual. sehingga menghasilkan bentuk visual
Creativity (from lat. creatio– yang baru. Visual baru tersebut tidak
creation; from English
dilihat sebagai suatu karakteristik
Creativity - "creative", ability
to creative activity) is a atau gaya, tetapi difokuskan pada
creative, innovative activity.
pengamatan tema. Dengan demikian,
Creativity (according to
I.A.Lykova), is considered as kreativitas dapat bermakna kebaruan
a result of an initial internal
dalam hal ide, walaupun secara
inclusiveness of imagination
mechanisms in various tampilan gaya tetap sama seperti
mental processes [2].
sebelumnya.
Creativity, by A. Maslou's
definition, unites various Kreativitas dalam mencipta
spheres of the mental:
pada siswa SDN 02 Wonotirto
activity, process, installation
and personality. It is known dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu
that 40% of children under 6
internal dan eksternal. Faktor internal
years of potentially talented,
however, the training, built merupakan wujud ungkapan ekspresi
on the basis of traditional
dari hati yang terdalam, atas endapan
didactics, sharply reduces
their creativity [3]. But the pengamatan, keingintahuan, usaha
main principle of art
eksistensi diri, dan usaha ber-
education in kindergarten is
the principle of creativity and komunikasi atas apa yang dirasakan
independence of children.
ketika membuat karya gambar
(Lavrenteva, 2014).
ekspresi. Tentu, hal tersebut tidak
terlepas dari faktor eksternal yang

Jurnal Kreatif Februari 2017


Tipologi Karya Gambar Ekspresi Di Sdn 02 Wonotirto
Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung 115

Deni Setiawan

sangat berperan. Faktor eksternal a) Mengenalkan cara mengekspre-


merupakan bentuk pengaruh yang sikan diri melalui karya seni
muncul dari sekitar anak, karena dengan menggunakan teknik-
kebiasaan meniru dan mencontoh teknik yang dikuasainya.
pada anak-anak masih sangat b) Mengenalkan cara untuk
dominan. Karya yang dihasilkan atas menemukan alternatif pemecahan
dasar faktor eksternal seringkali masalah.
didorong oleh keakraban dan c) Membuat anak memiliki sikap
kehidupan sosial anak. Kebiasaan keterbukaan terhadap berbagai
meniru di sekolah dasar, bahkan pengalaman dengan tingkat
seringkali didorong oleh guru kelas, kelenturan dan toleransi yang
dengan menstimulasi anak-anak tinggi terhadap ketidakpastian.
untuk mencontoh gambar tertentu. d) Membuat anak memiliki
Proses internalisasi ide-ide nyaris kepuasaan diri terhadap apa yang
tidak ada, ketika anak-anak dilakukannya dan menghargai
didampingi guru untuk mencontoh hasil karya orang lain.
satu gambar tertentu. Akan tetapi, e) Membuat anak kreatif, lancar
proses tersebut merupakan bagian mengemukakan gagasan, orisinil
dari apa yang disebut melatih dalam pemikiran, mampu
keterampilan. Menurut Suyatmi, mengelaborasi gagasan, ulet,
rendahnya tingkat kreativitas pada sabar dan gigih dalam
anak karena terbiasa meniru dan menghadapi rintangan/situasi
mencontoh terhadap media tertentu.
pembelajaran yang diajarkan oleh Di SDN 02 Wonotirto, pola
guru (eprints.uny.ac.id). yang terjadi adalah internalisasi ide
Pengembangan kreativitas penciptaan gambar dilakukan melalui
dipandang penting bagi pertumbuhan contoh-contoh. Secara berulang
anak-anak. Pengembangan krea- kegiatan mencontoh gambar
tivitas bagi anak, menurut Montolulu dilakukan oleh anak-anak. Beberapa
(2007:3,5) dapat bertujuan untuk, karya gambar ekspresi yang muncul
yaitu: memiliki kecenderungan yang sama,
misalnya gambar pot bunga,

Jurnal Kreatif Februari 2017


Tipologi Karya Gambar Ekspresi Di Sdn 02 Wonotirto
Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung 116

Deni Setiawan

pegunungan, lingkungan desa, dan pengamatan terdahulu. Kemampuan


lingkungan sekolah. Kreativitas anak mengorganisasi tema didapatkan
dapat dilihat dalam pola yang setelah anak berulang kali
sederhana, yaitu: ketika internalisasi melakukan kegiatan mencipta dan
ide penciptaan gambar dilakukan membuat karya gambar, sehingga
oleh guru atau lingkungan sosial berdampak pula terhadap teknik-
anak, gaya anak yang muncul teknik yang bervariasi. Teknik yang
menjadi seragam. Internalisasi ide bervariasi akan menghasilkan karya
tersebutlah yang memberi ruang gambar anak semakin variatif.
untuk pembiasaan anak dalam Pada aspek keterampilan
memecahkan persoalan menjadi siswa, dapat diukur melalui evaluasi
tidak terlalu ekspresif dalam wujud dengan instrumen tertentu, yang
sebuah karya gambar ekpresi. diberlakukan azas keadilan dan
Keterampilan dapat dilihat sesuai dengan kinerja. Di dalam
sebagai proses terlatihnya seorang Panduan Penilaian untuk Sekolah
anak dalam menciptakan suatu karya Dasar (2015:14-19), disebutkan
gambar. Seringkali, guru terjebak penilaian keterampilan dilakukan
pada hipotesis yang keliru, dengan mengidentifikasi karateristik
memandang kemampuan meng- kompetensi dasar aspek keterampilan
gambar atau daya cipta dan untuk menentukan teknik penilaian
kreativitas sebagai sebuah bakat. yang sesuai. Tidak semua
Dalam artikel ini, berbakat adalah kompetensi dasar dapat diukur
ketika anak telah terlatih, sehingga dengan penilaian kinerja, penilaian
memiliki keterampilan dan cakap proyek, atau portofolio. Penentuan
dalam menggambar. Untuk dapat teknik penilaian didasarkan pada
menciptakan anak-anak yang karakteristik kompetensi keteram-
berbakat, dapat dilakukan dengan pilan yang hendak diukur. Penilaian
mengasah keterampilan bidang keterampilan dimaksudkan untuk
menggambar itu sendiri. Kreativitas mengetahui penguasaan pengetahuan
dapat pula dilihat sebagai terlatihnya peserta didik dapat digunakan untuk
seorang anak dalam mengorganisasi mengenal dan menyelesaikan ma-
tema-tema yang muncul, berdasarkan salah dalam kehidupan sesung-

Jurnal Kreatif Februari 2017


Tipologi Karya Gambar Ekspresi Di Sdn 02 Wonotirto
Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung 117

Deni Setiawan

guhnya (dunia nyata). Penilaian Pengerjaan dan penyelesaian karya


keterampilan menggunakan angka gambar memiliki pola kerja yang
dengan rentang nilai 0-100 dan teratur, yang dimulai dengan
deskripsi. membuat perencanaan, pembuatan
c. Aspek proses kerja objek gambar secara menyeluruh,
Beberapa bagian yang dan tahap penyelesaian yang
termasuk di dalam proses kerja, di meliputi pemberian detail dan
antaranya: meliputi proses karakter pada objek.
penyelesaian pekerjaan, waktu yang Tujuan penilaian proses karya
digunakan, dan pemecahan masalah adalah untuk mengamati kompetensi
ketika proses berlangsung. Proses peserta didik dalam berkreasi
mencipta dapat diamati ketika membuat karya gambar ekspresi.
pengerjaan karya seni dilakukan oleh Menurut Conrad (1964: 271)
anak-anak. Pengamatan terhadap the processes of evaluation help to
build guides and to define and clarity
proses penyelesaian untuk
the purposes and accomplishments of
mengetahui pusat perhatian anak- the educational processes. In art
education, the evaluation prosesses
anak terhadap aktivitas berkesenian
are natural parts of art activity.
yang dilakukan, sebagai bagian dari
evaluasi dan interpretasi. Proses Proses penilaian membangun
kerja yang diamati mulai dari bimbingan terhadap peserta didik
persiapan bahan dan alat, pengerjaan dan memperjelas tujuan dan
awal, dan penyelesaian karya gambar pemenuhan dalam proses
ekspresi. pembelajaran, maka penilaian proses
Proses kerja merupakan sangat diperlukan apalagi proses
bagian penting yang dapat dijadikan penilaian merupakan bagian yang
sebagai dasar interpretasi karya. alami dari aktivitas seni.
Aspek pengamatan dimulai dari Penilaian bersumber dari
persiapan bahan dan alat yang Undang-Undang Nomor 20 Tahun
relevan terkait dengan kegiatan 2003, Pasal 57 Ayat (1), dinyatakan,
menggambar, yaitu: kertas, kanvas, bahwa evaluasi dilakukan dalam
alat gambar, dan alat gambar, rangka pengendalian mutu
termasuk pewarna atau cat. pendidikan secara nasional, sebagai

Jurnal Kreatif Februari 2017


Tipologi Karya Gambar Ekspresi Di Sdn 02 Wonotirto
Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung 118

Deni Setiawan

akuntabilitas penyelenggara pen- SIMPULAN


didikan kepada pihak-pihak yang Karya gambar ekspresi anak
berkepentingan; Ayat (2) evaluasi SDN Wonotirto terdiri atas dua
dilakukan terhadap peserta didik, karakter atau gaya, yaitu berkarakter
lembaga, dan program pendidikan natural dan ekspresif. Akan tetapi,
pada jalur formal dan nonformal kecenderungan yang muncul adalah
untuk semua jenjang, satuan dan karakter natural, hal ini sesuai
jenis pendidikan. Pasal 58 Ayat (1) dengan sifat anak-anak untuk
evaluasi proses dan hasil belajar menggambar secara realistik.
peserta didik dilakukan oleh Karakter karya gambar ekspresi anak
pendidik untuk memantau proses, dipengaruhi oleh faktor internal dan
kemajuan dan perbaikan hasil belajar eksternal, khusus di SDN Wonotirto,
peserta didik secara berkesinam- faktor eksternal lebih dominan.
bungan; Ayat (2) evaluasi peserta Kebiasaan untuk untuk meniru dan
didik, satuan pendidikan dan mencontoh karya seni, telah
program pendidikan dilakukan oleh dibiasakan dari kelas 1, sehingga
lembaga mendiri secara berkala, peran dan dominasi guru dalam
menyeluruh, transparan dan sistemik berkarya gambar ekspresi sangat
untuk mencapai standar nasional terlihat. Tema yang mendominasi
pendidikan. adalah bersumber dari lingkungan
Setiap anak memiliki sekitar, dengan visual pedesaan,
kemauan dan kemampuan yang lingkungan sekolah, dan terutama
berbeda-beda dalam mencipta, dan pegunungan.
hal tersebut dapat dibiasakan melalui
pola kerja yang teratur. Pola kerja DAFTAR PUSTAKA
yang teratur, dapat mendorong Conrad, George. 1964. The process
of art education in the
terciptanya karya gambar ekspresi
elementary school. Amerika:
secara maksimal. Keterampilan Prentice Hall.Inc.
menggambar pada anak-anak dapat
Lavrenteva, Irina. “New Forms and
ditanamkan melalui pemahaman Methods in the Pedagogic of
Art: Creative Interaction
akan pentingnya pola kerja mencipta
between the Teacher and
secara teratur. Children”. Procedia - Social

Jurnal Kreatif Februari 2017


Tipologi Karya Gambar Ekspresi Di Sdn 02 Wonotirto
Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung 119

Deni Setiawan

and Behavioral Sciences 146 Ricci, Corrado. 1960. “L’art de


(2014), 406 (405-409). bambini. Leipzig, Pedagogical
Sem.3 (1906);302-307.
Lowenfeld, Viktor. & Britain, W.
Lambert (1982). Creative and Suyatmi. “Meningkatkan Kreativitas
mental growth, New York: Anak Usia Dini Melalui
Macmillan Publishing Co., Inc. Aktivitas Menggambar pada
Anak Kelompok A di TK ABA
Parker, DeWitt Henry. 1920. The Ngabean 2”.
Principles of Aesthetics. New eprints.uny.ac.id/13558/1/Suy
York: Appleton Century atmi%20(10111247020).pdf
Crofts Inc.
Tim Penyusun. 2015. Panduan
Retnowati, Tri Hartiti. Penilaian untuk Sekolah Dasar
“Pengembangan Instrumen (SD). Jakarta: Kementrian
Asesmen Performans Karya Pendidikan dan Kebudayaan,
Seni Lukis Anak Sekolah Dirjen Pendidikan Dasar dan
Dasar”. Menengah, Direktorat
http://eprints.uny.ac.id/4138/ Pembinaan Sekolah Dasar.
1/2008-
Pengembangan_Instrumen_P Victor, Heyfron. 1986. “Objectivity
enilaian_Hasil_Belajar_Seni and assessment in art” in
_Lukis_Anak_Sekolah_Dasar assessment in arts education.
.pdf. Pergamon Press: Toronto.

Jurnal Kreatif Februari 2017

You might also like