You are on page 1of 12

Analisis Kesehatan Perusahaan Melalui Kinerja Keuangan

Pada PT. Sarana Bandar Nasional Di Kota Makassar

St. Khusnut Toiva Adawiyah¹


¹⁾Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi UNM

Abstract

This study aims to describe the level of health of the company through financial
performance at PT. Sarana Bandar Nasional is measured based on the Minister of
BUMN Decree 100 / MBU / 2002. Data collection techniques used are
documentation. The analysis model in this study uses eight ratios, namely ROE, ROI,
Cash Ratio, Current Ratio, Collection Periods, Inventory Turnover, TATO and Total
Own Capital to Total Assets. The results of this study indicate the financial
performance of PT. Bandar National Facility in Makassar City which was assessed
from eight indicators of financial ratios, six ratios namely ROE, ROI, Cash Ratio,
Collection Periods, Inventory Turnover, and the Ratio of Total Own Capital to Total
Average Assets obtained the highest score over the 5 years. While the other two
ratios, which are Current and TATO, still need improvement. Both of these ratios
have enough and lowest scores. Based on the Decree of the Minister of BUMN No.
Kep 100 / MBU / 2002 which is a Non-Infrastructure BUMN, throughout the last 5
years the level of health of PT. National Bandar Facilities in Makassar City are in the
category of "HEALTHY". In 2013 - 2017 the company obtained the title "AA". Some
indicators have a low score so that it affects the total score obtained.
Keywords: Company Health, Financial Performance
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kesehatan perusahaan
melalui kinerja keuangan pada PT. Sarana Bandar Nasional diukur berdasarkan Surat
Keputusan Menteri BUMN 100/MBU/2002. Teknik pengumpulan data yang
digunakan yaitu dokumentasi. Model analisis dalam penelitian ini menggunakan
delapan rasio yaitu ROE, ROI, Rasio Kas, Rasio Lancar, Collection Periods, Perputaran
Persediaan, TATO dan Total Modal Sendiri terhadap Total Aktiva. Hasil penelitian ini
menunjukkan kinerja keuangan yang dimiliki PT. Sarana Bandar Nasional di Kota
Makassar yang dinilai dari delapan indikator rasio keuangan, enam rasio yaitu ROE,
ROI, Rasio Kas, Collection Periods, Perputaran Persediaan, dan Rasio Total Modal
Sendiri terhadap Total Aktiva rata-rata memperoleh skor tertinggi sepanjang 5 tahun
tersebut. Sedangkan dua rasio lainnya yaitu Rasio Lancar dan TATO masih perlu
peningkatan. Kedua rasio tersebut memiliki skor yang cukup dan paling rendah.
Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN No-Kep 100/MBU/2002 yang merupakan
BUMN Non Infrastruktur, sepanjang 5 tahun terakhir tingkat kesehatan PT. Sarana
Bandar Nasional di Kota Makassar berada dalam kategori “SEHAT”. Tahun 2013 -
2017 perusahaan memperoleh predikat “AA”. Beberapa indikator memiliki skor rendah
sehingga berdampak pada total skor yang diperoleh.
Kata Kunci: Kesehatan Perusahaan, Kinerja Keuangan
PENDAHULUAN angka lainnya. Dari hasil rasio
keuangan ini akan terlihat kondisi
Memasuki era perdagangan kesehatan perusahaan yang
bebas saat ini, dimana dalam bersangkutan. Kesehatan perusahaan
persaingan usaha tidak ada lagi akan mencerminkan kinerja suatu
batasan-batasan yang menyebabkan perusahaan. Kinerja perusahaan dapat
seluruh perusahaan harus bersaing dinilai dari aspek keuangan dan non
secara ketat. Selain itu, banyaknya keuangan. Menurut Horne dalam
perusahaan baru dan perusahaan yang Kasmir (2015:104) rasio keuangan
semakin mengembangkan usahanya digunakan untuk mengevaluasi
membuat pihak manajemen harus kondisi keuangan dan kinerja
mencari strategi yang tepat agar dapat perusahaan. Penilaian kinerja
mempertahankan eksistensinya. keuangan perusahaan dapat
Salah satu strategi yang dapat memperlihatkan baik atau buruknya
dilakukan untuk mempertahankan kondisi keuangan perusahan tersebut.
eksistensi dan reputasi perusahaan Selain itu, penilaian ini dapat
yaitu dengan menjaga kondisi dijadikan dasar untuk mengambil
kesehatan perusahaan. keputusan.
Kondisi kesehatan perusahaan
dapat dilihat setelah pihak Sektor perusahaan yang saat
manajemen melakukan analisis ini banyak berkembang yaitu sektor
laporan keuangan. Menurut Kasmir transportasi. Khususnya sektor
(2015:67) analisis laporan keuangan transportasi jasa bongkar muat.
adalah kegiatan menentukan dan Proyek pembangunan tol laut yang
mengukur antara pos-pos yang ada dicetuskan oleh presiden Joko
dalam suatu laporan. Analisis laporan Widodo pada tahun 2015, membuat
keuangan harus dilakukan secara banyaknya Perusahaan Bongkar Muat
cermat dengan menggunakan teknik (PBM) yang semakin
analisis yang sesuai dengan yang mengembangkan usahanya dalam
diharapkan sehingga hasilnya juga bidang logistik. Proyek tol laut ini,
tepat. memiliki tujuan untuk mengurangi
disparitas harga bagi masyarakat
Alat analisis laporan karena biaya logistik yang cukup
keuangan yang dapat tinggi.
menggambarkan kesehatan
perusahaan yaitu analisis rasio PT. Pelayaran Nasional
keuangan. Menurut Horne dalam Indonesia (Persero) Tbk adalah
Kasmir (2015:104) rasio keuangan Perusahaan pelayaran nasional yang
adalah indeks yang menghubungkan menyediakan jasa transportasi laut.
dua angka akuntansi dan diperoleh PT. PELNI memiliki perusahaan
dengan membagi satu angka dengan yang khusus melayani jasa bongkar
muat yaitu PT. Sarana Bandar Laba Bersih Kewajiban
Nasional (SBN). PT. Sarana Bandar Tahun (Rp) (Rp)
Nasional merupakan salah satu anak 2013 2.093.470.629 2.570.885.603
perusahaan pelayaran BUMN 2014 2.203.561.790 2,264,207,570
terkemuka di Indonesia yang 2015 3.493.395.393 347.478.971
memiliki visi menjadi total logistik 2016 4.259.666.033 3.471.355.219
company. 2017 2.885.613.062 1.753.057.156
Sumber : Laporan Keuangan PT.
PT. Sarana Bandar Nasional SBN (data diolah)
saat ini menangani bisnis jasa
bongkar muat, freight forwarding, Berdasarkan tabel diatas
transportasi dan distribusi, diketahui perkembangan total
pengurusan kepabeanan, kewajiban dan laba bersih pada PT.
pergudangan, depo container serta Sarana Bandar Nasional periode
pengusahaan retail dan trading 2013-2017. Pada tahun 2014, laba
melalui seluruh bisnisnya yang yang didapatkan lebih besar
tersebar diseluruh wilayah nusantara, dibandingkan tahun 2013.
dengan dukungan 56 kantor cabang, Selanjutnya, pada tahun 2015 laba
strategic bussines unit (SBU), anak meningkat secara drastis sebesar
perusahaan dan kapal-kapal 58,5%. Pada tahun 2016 laba
perusahaan induk yang memiliki meningkat tapi peningkatannya tak
jadwal tetap dan teratur. sebesar tahun sebelumnya. Lalu, pada
tahun 2017 laba yang diperoleh
Kinerja perusahaan dari segi menurun.
keuangan dapat dilihat dari laporan
keuangannya. Menurut Soemarsono Utang pada tahun 2014 lebih
dalam Suartika dkk (2013:78) Laba sedikit dibandingkan tahun 2013.
yang diperoleh perusahaan akan dapat Lalu, utang kembali turun lagi di
memperlihatkan kinerja perusahaan tahun 2015. Namun, pada tahun 2016
yang bersangkutan. Kemampuan utang yang digunakan lebih banyak
menghasilkan laba dan melunasi dibandingkan 3 tahun sebelumnya.
kewajiban dapat menjadi Kemudian, pada tahun 2017 utang
pertimbangan untuk melihat kinerja berkurang sebesar 49,4%. Sepanjang
perusahaan. Untuk lebih jelasnya 5 tahun tersebut dapat dilihat bahwa
dapat dilihat laporan keuangan PT. utang yang digunakan sangat
Sarana Bandar Nasional dalam 5 memberikan imbas terhadap laba
tahun terakhir (2013-2017) yang dihasilkan. Seperti yang terjadi
di tahun 2014 ke 2015 utang menurun
Tabel 1. Laba bersih dan Kewajiban dan diikuti juga peningkatan laba. Di
PT. Sarana Bandar tahun 2016 ke 2017 juga terjadi
Nasional 2013 – 2017
penurunan utang yang diikuti oleh memberikan gambaran finansial
penurunan laba. perusahaan.” Menurut Kasmir
(2015:104) “Hasil rasio keuangan
Terjadi peningkatan laba yang akan memperlihatkan kondisi
sangat tajam pada tahun 2015 serta kesehatan perusahaan yang
utang yang digunakan termasuk utang bersangkutan.” Dengan demikian
terendah sepanjang 5 tahun tersebut. yang dimaksud kesehatan perusahaan
merupakan keadaan dimana sebuah
Lalu, apakah penggunaan utang yang
perusahaan yang mencapai prestasi
sedikit dan menghasilkan laba yang dalam suatu periode.
besar dapat memperlihatkan bahwa
perusahaan berada dalam kondisi Manajemen Keuangan
Menurut Husnan dan
yang sehat? Apakah peningkatan laba
Pudjiastuti (2015:4) “Manajemen
serta penurunan utang juga dapat Keuangan menyangkut kegiatan
menunjukkan bahwa perusahaan perencanaan, analisis, dan
dalam kondisi yang sehat? pengendalian kegiatan keuangan.”
Dengan demikian dapat dijelaskan
Dengan menggunakan bahwa manajemen keuangan adalah
analisis rasio keuangan berdasarkan kegiatan perusahaan yang
Keputusan Menteri BUMN Nomor: menyangkut tentang cara
100/MBU/2002 tentang penilaian menghimpun dana serta
tingkat kesehatan. Maka dapat menggunakan dana tersebut untuk
mencapai tujuan sebuah perusahaan.
dianalisa tingkat kesehatan untuk
melihat kinerja keuangan pada PT. Laporan Keuangan
Sarana Bandar Nasional di Kota Hal yang wajib dilakukan oleh
Makassar. sebuah perusahaan adalah mencatat
aktivitas keuangannya. Catatan-
Berdasarkan hal yang telah catatan tersebut berguna untuk
diungkapkan sebelumnya, penulis menilai prestasi dan kondisi
pun merasa tertarik untuk melakukan ekonomis suatu perusahaan. Selain
penelitian dengan judul “Analisis untuk perusahaan, catatam tersebut
juga berguna untuk para investor dan
Kesehatan Perusahaan Melalui
pemegang saham. Dengan danya
Kinerja Keuangan pada PT. catatan-catatan ini, para manager
Sarana Bandar Nasional di Kota dapat menilai dengan jelas kinerja
Makassar”, periode tahun 2013 – berdasarkan data-data aktual.
2017. Menurut Rizal (2017:5) “Laporan
keuangan menggambarkan kondisi
KAJIAN PUSTAKA keuangan dan hasil usaha suatu
Kesehatan Perusahaan perusahaan pada saat tertentu atau
Menurut Nasution dan Sari jangka waktu tertentu.” Pada
(2016:60) “Kesehatan keuangan hakikatnya laporan keuangan
perusahaan dapat dilihat dari analisis bertujuan untuk menyediakan
laporan keuangan yang akan informasi keuangan bagi pihak yang
berkepentingan. Pihak-pihak yang
membutuhkan laporan keuangan bahwa analisis laporan keuangan
antara lain pihak internal dan adalah kegiatan yang menguraikan
eksternal. Laporan ini dapat secara rinci bagian-bagian dari
digunakan untuk mengevaluasi hasil laporan keuangan sehingga hasil
kerja perusahaan pada periode analisis tersebut dapat digunakan
tertentu. Laporan keuangan juga sebagai dasar mengambil keputusan.
memiliki bentuk yang berbeda-beda Selain itu, perusahaan dapat
pada setiap perusahaan. mengetahui apakah telah mencapai
target yang sudah direncanakan
Dasar-Dasar Laporan Keuangan sebelumnya serta mengetahui kinerja
Menurut Horne dalam Kasmir manajemen pada suatu periode
(2015:30) “Neraca adalah ringkasan sehingga hasil dari analisis tersebut
posisi keuangan pada tanggal tertentu dapat dijadikan pembanding dari satu
yang menunjukkan total aktiva periode ke periode lainnya.
dengan total kewajiban ditambah total
ekuitas pemilik.” Berdasarkan Analisis Rasio Keuangan
beberapa pendapat diatas, dapat Analisis rasio keuangan termasuk
dijelaskan bahwa neraca adalah salah satu dari beberapa alat analisis
laporan yang menunjukkan posisi laporan keuangan. Rasio artinya
aktiva dan pasiva pada periode perbandingan. Berarti dapat juga
tertentu. Menurut Hery (2015:4) dikatakan bahwa rasio keuangan itu
“Tujuan dari laporan ini tidak lain membandingkan angka-angka yang
adalah untuk menggambarkan posisi terdapat dalam laporan keuangan
keuangan perusahaan.” Tiga dalam suatu periode.
komponen neraca yaitu aset, Menurut Hery (2015:140)
kewajiban dan ekuitas. Aset masuk analisis rasio termasuk analisis yang
kategori aktiva sedangkan kewajiban paling sering dilakukan untuk menilai
dan ekuitas kategori pasiva. kondisi keuangan dan kinerja
Macam-Macam Analisis Laporan perusahaan dibandingkan dengan alat
Keuangan analisis keuangan lainnya.”
Untuk mengetahui kondisi Berdasarkan beberapa pendapat
keuangan suatu perusahaan yang diatas, dapat dijelaskan bahwa
dilihat dari laporan keuangannya, analisis rasio keuangan adalah
dapat dilakukan analisis laporan kegiatan yang membandingkan angka
keuangan. Analisis ini berguna untuk yang ada pada laporan keuangan
pemilik perusahaan serta manajemen dengan cara membagi satu angka
agar mengetahui lebih detail tentang dengan angka lainnya. Angka angka
kondisi keuangan perusahaan yang dibandingkan dapat berupa satu
tersebut. Menurut Hery (2015:114) “ periode ataupun beberapa periode.
analisis laporang keuangan yang Tujuan dari analisis rasio untuk
lazim dipergunakan dalam praktek, mempermudah pihak-pihak yang
yaitu analisis vertikal (statis) dan membutuhkan agar dapat memahami
analisis horizontal (dinamis). kondisi keuangan perusahaan.
Berdasarkan beberapa Namun, analisis ini memiliki
pendapat diatas, dapat dijelaskan beberapa kendala yaitu, standar
industri yang dapat dijadikan
perbandingan tidak tersedia. Skor
Indikator Non
Kinerja Keuangan Infra
infra
Kinerja sebuah perusahaan 1. Imbalan kepada
dapat dinilai dari aspek keuangan dan pemegang saham (ROE) 15 20
non keuangan. Tujuan menganalisa 2. Imbalan investasi (ROI) 10 15
kinerja perusahaan untuk melihat 3. Rasio kas 3 5
prestasi yang sudah dicapai serta 4. Rasio lancar 4 5
mengetahui kelemahan dan kekuatan 5. Collection Periods 4 5
perusahaan untuk dijadikan strategi di 6. Perputaran persediaan
masa yang akan datang. Menurut (PP) 4 5
Orniati (2009:206) “ kinerja 7. Perputaran total asset 4 5
keuangan suatu perushaan dapat 8. Rasio modal sendiri
diartikan sebagai prospek atau masa terhadap aktiva 6 10
depan, pertumbuhan dan potensi Total bobot 50 70
perkembangan yang baik bagi Sumber: Lampiran KEPMEN No
perusahaan.” Berdasarkan pengertian 100/MBU/2002
diatas dapat dijelaskan bahwa kinerja
Metode Penilaian
keuangan merupakan suatu
gambaran kinerja sebuah perusahaan
a. Return On Equity (ROE)
dari aspek keuangan yang dapat
dijadikan alat untuk mengetahui Laba setelah pajak
perkembangan perusahaan tersebut. x100%
Modal sendiri
Perusahaan juga dapat melakukan
evaluasi setelah melihat hasil dari b. Return On Investment (ROI)
kinerja keuangannya selama beberapa EBIT+penyusutan
periode. x100%
total aktiva
METODE PENELITIAN c. Rasio kas/Cash ratio
Teknik Analisis Data kas atau setara dengan kas
x100%
Rancangan analisis data utang lancar
disusun agar penulis dapat melakukan
penelitian secara terstruktur dan hasil d. Rasio lancar/Current ratio
yang dimiliki akurat sehingga hasil
tersebut dapat Aktiva lancar
x100%
dipertanggungjawabkan. Adapun Utang lancar
analisis data yang digunakan, yaitu:
e. Collection Periods(CP)
Berikut daftar indicator dan bobot
aspek keuangan total piutang usaha
x365 hari
total pendapatan operasional
f. Perputaran persediaan Return On Investment PT. SBN
(Jutaan)
total persediaan
x365 hari Tahun Laba Total ROI Skor
total pendapatan usaha setelah Aktiva (%)
pajak (Rp)
g. Total Asset Turn Over
(Rp)
(TATO)
2013 2,093 6,576 32 15
2014 2,203 6,561 34 15
Total pendapatan
x100% 2015 3,493 6,044 58 15
total aktiva 2016 4,259 11,224 38 15
h. Rasio Total Modal Sendiri 2017 2,885 8,898 32 15
terhadap Total Asset (TMS Sumber: PT SBN, data diolah (2018)
terhadap TA) Return On Investment (ROI)
pada tahun 2013-2017 baik karena
Total modal sendiri aktiva yang dimiliki mampu
x100%
Total asset menghasilkan laba bersih. Nilai ROI
tertinggi terjadi pada tahun 2015 dan
terendah pada tahun 2013 dan 2017.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Meskipun mengalami fluktuasi, ROI
Analisis Rasio Keuangan masih berada diatas nilai standar
penilaian Keputusan Menteri BUMN
Return On Equity PT. SBN (Jutaan) No-Kep 100/MBU/2002.
Tahun Laba Modal ROE Skor Rasio Kas PT. SBN (Jutaan)
setelah Sendiri (%)
pajak (Rp) Tahun Kas dan Utang Rasio Skor
(Rp) Setara Lancar Kas
2013 2,093 4,005 52 20 Kas (Rp) (Rp) (%)
2014 2,203 4,297 51 20 2013 2,567 2,570 99 5
2015 3,493 5,696 61 20 2014 2,553 2,264 113 5
2016 4,259 7,753 55 20 2015 3,461 347 996 5
2017 2,885 7,145 40 20 2016 1,621 3,471 47 5
Sumber: PT SBN, data diolah (2018) 2017 322 1,753 18 3
Sumber: PT. SBN, Data Diolah (2018)
Return On Equity (ROE) pada
tahun 2013 – 2017 baik karena modal Rasio kas pada tahun 2013 –
sendiri yang dimiliki mampu 2016 baik karena asetnya yang
menghasilkan laba bersih. Sehingga berupa kas dan setara kas dapat
nilai ROE yang didapatkan berada menutupi utang lancar perusahaan.
diatas rata-rata nilai standar penilaian Namun, pada tahun 2015 rasio yang
Keputusan Menteri BUMN No-Kep diperoleh cukup tinggi. Pada kondisi
100/MBU/2002. ini, perusahaan juga tidak dapat
dikatakan baik, sebab terdapat dana
yang menganggur atau belum
digunakan secara optimal. Sedangkan
untuk tahun 2017 kurang baik, karena
perusahaan perlu waktu untuk Collection Periods PT. SBN (Jutaan)
menjual sebagian dari aktiva lancar Tahun Piutang Pendapatan CP Skor
lainnya. Meskipun utang menurun Usaha Usaha (Hari)
namun kas dan setara kas yang (Rp) (Rp)
dimiliki juga sedikit sehingga nilai 2013 1,478 4,962 108 4
yang diperoleh juga rendah pada 2014 1,861 5,833 116 4
standar penilaian Keputusan Menteri 2015 1,756 7,456 85 4.5
BUMN No-Kep 100/MBU/2002. 2016 1,935 11,410 61 4.5
Rasio Lancar PT. SBN (Jutaan) 2017 947 10,411 33 5
Sumber: PT. SBN, Data Diolah (2018)
Tahun Aktiva Utang Rasio Skor Collection Periods pada
Lancar Lancar Lancar tahun 2013 – 2017 baik. Dapat
(Rp) (Rp) (%) dilihat dari tahun 2013 sampai 2017
2013 4,131 2,570 161 5 perusahaan semakin memerlukan
2014 3,924 2,264 173 5 waktu yang sedikit untuk
2015 5,582 347 1607 5 mengumpulkan piutangnya sehingga
2016 3,876 3,471 112 4 skor CP ya diperoleh semakin
2017 1,566 1,753 89 0 meningkat. Skor yang diperoleh
Sumber: PT. SBN, Data Diolah (2018) termasuk skor tertinggi pada
Rasio Lancar pada tahun 2013 penilaian Keputusan Menteri BUMN
– 2016 baik karena aktiva yang No-Kep 100/MBU/2002.
dimiliki dapat menutupi utang lancar Perputaran Persediaan PT. SBN
perusahaan. Dapat dilihat Tahun 2015 (Jutaan)
memperoleh nilai yang tinggi. Hal ini
tidak dapat dikatakan baik, karena ini Tahun Persediaan Pendapatan Perputaran Skor
menunjukkan bahwa perusahaan (Rp) Usaha Persediaan
kurang efektif dalam mengelola (Rp) (Hari)
manajemen kas dan persediaannya. 2013 0 4,962 0 5
Sedangkan tahun 2017 kurang baik 2014 12,402 5,833 0.7 5
karena utang yang dimiliki lebih 2015 19,897 7,456 0.9 5
besar dari total aktivanya sehingga 2016 15,130 11,410 0.4 5
skor yang didapatkan dibawah 2017 0 10,411 0 5
standar penilaian Keputusan Menteri Sumber: PT. SBN, Data Diolah
BUMN No-Kep 100/MBU/2002. (2018)
Perputaran persediaan pada
tahun 2013 – 2017 baik. Dapat dilihat
perusahaan memiliki waktu yang
cepat untuk menjual persediaan yang
ada sehingga skor yang didapatkan
pada tahun-tahun tersebut semua
termasuk nilai tertinggi pada standar
penilaian Keputusan Menteri BUMN
No-Kep 100/MBU/2002.
TATO PT. SBN (jutaan) Skor Penilaian
Tahun Pendapatan Total TATO Skor
Usaha Aktiva (%) Dalam Keputusan
(Rp) (Rp) Menteri BUMN kesehatan
2013 4,962 6,576 75 3.5 perusahaan dinilai menggunakan
2014 5,833 6,561 89 3.5 3 aspek. Dimana untuk aspek
2015 7,456 6,044 123 5 keuangan memiliki bobot 70%,
2016 11,410 11,224 101 4 aspek operasional memiliki
2017 10,411 8,898 117 4.5 bobot 15% dan aspek
Sumber: PT. SBN, Data Diolah (2018) administrasi memiliki bobot
sebesar 15% pula. Berdasarkan Surat
Total Asset Turn Over pada Keputusan Menteri No-Kep
tahun 2013 - 2017 cukup baik karena 100/MBU/2002 dengan
aktiva yang dimiliki dapat menggunakan skor penilaian
menghasilkan pendapatan setelah perusahaan BUMN dari tahun 2013 –
aktiva digunakan 1 kali. Sehingga 2017. Setiap delapan rasio akan
nilai TATO yang didapatkan berada dikelompokkan sesuai dengan tahun.
pada nilai rata-rata standar penilaian Setelah itu skor akan dijumlahkan.
Keputusan Menteri BUMN No-Kep Menurut Sutrisno (2017:34) “
100/MBU/2002. Diasumsikan aspek operasional dan
aspek administrasi diabaikan, maka
Total Modal Sendiri terhadap aspek keuangan dibuat
Total Aktiva (Jutaan) ekuivalennya.” Nilai ekuivalen
Tahun Modal Total TMS Skor didapatkan dengan cara membagi
Sendiri Aktiva thd total skor dengan 0,7.” Digunakan
(Rp) (Rp) TA angka 0,7 karena aspek keuangan
(%) untuk BUMN Non Infra sebesar
2013 4,005 6,576 60 8 70%. Lain halnya untuk BUMN
2014 4,297 6,561 65 8 Infrastruktur, pada aspek
2015 5,696 6,044 94 6.5 keuangan memiliki bobot sebesar
2016 7,753 11,224 69 8 50%.
2017 7,145 8,898 80 7
Sumber: PT. SBN, Data Diolah (2018)
Rasio Total Modal Sendiri
terhadap Total Aktiva pada tahun
2013 – 2017 baik karena modal
sendiri perusahaan mampu
membiayai aktiva yang dimiliki.
Meskipun pada tahun 2015 nilai rasio
total modal sendiri terhadap total
aktiva termasuk rendah, tapi secara
keseluruhan skor yang diperoleh
termasuk tinggi pada standar
penilaian Keputusan Menteri BUMN
No-Kep 100/MBU/2002.
Indikat 20 20 20 20 20 Penilaian tingkat kesehatan
or 13 14 15 16 17 untuk tahun 2015 yaitu berada dalam
(ROE) 20 0 0 20 20 kategori “SEHAT” dengan predikat
“AA” yang disebabkan nilai rasio
(ROI) 15 15 15 15 15 Total Modal Sendiri terhadap Total
Rasio 5 5 5 5 3 Aktiva menurun sehingga nilainya
Kas cukup rendah pada standar penilaian
Rasio 5 5 5 4 0 berdasarkan Keputusan Menteri
Lancar BUMN No-Kep 100/MBU/2002.
Collect 4 4 4.5 4.5 5 Penilaian tingkat kesehatan
ion untuk tahun 2016 yaitu berada dalam
Period kategori “SEHAT” dengan predikat
s
“AA” Secara keseluruhan skor yang
Perput 5 5 5 5 5
diperoleh termasuk skor tinggi
aran
Persedi berdasarkan Keputusan Menteri
aan BUMN No-Kep 100/MBU/2002.
TATO 4.5 5 5 5 5 Penilaian tingkat kesehatan
untuk tahun 2017 yaitu berada dalam
Rasio 6 0 0 8.5 8
kategori “SEHAT” dengan predikat
TMS
Thd “AA” yang disebabkan rasio kas dan
TA rasio lancar memiliki nilai rendah
Total 64. 39 39. 67 61 pada standar penilaian berdasarkan
Skor 5 5 Keputusan Menteri BUMN No-Kep
Nilai 70 70 70 70 70 100/MBU/2002.
Ekuiva % % % % %
len KESIMPULAN DAN SARAN
Total 92. 55. 56. 95. 87.
Kesimpulan
akhir 14 71 42 71 14
Sumber: Data Diolah (2018) Berdasarkan hasil analisis
yang telah dilakukan dengan
menggunakan laporan keuangan PT.
Penilaian tingkat kesehatan
Sarana Bandar Nasional di Kota
untuk tahun 2013 yaitu berada dalam
Makassar tahun 2013 – 2017, dapat
kategori “SEHAT” dengan predikat
disimpulkan bahwa :
“AA”. Secara keseluruhan skor yang
1. Berdasarkan Keputusan Menteri
diperoleh termasuk skor tinggi
BUMN No-Kep 100/MBU/2002
berdasarkan Keputusan Menteri
tanggal 4 juni yang merupakan
BUMN No-Kep 100/MBU/2002.
BUMN Non Infrastruktur, kinerja
Penilaian tingkat kesehatan
keuangan yang dimiliki PT. Sarana
untuk tahun 2014 yaitu berada dalam
Bandar Nasional di Kota Makassar
kategori “SEHAT” dengan predikat
yang dinilai dari delapan indikator
“AA” yang disebabkan nilai rasio
rasio keuangan, enam rasio yaitu
Total Modal Sendiri terhadap Total
ROE, ROI, Rasio Kas, Collection
Aktiva menurun sehingga nilainya
Periods, Perputaran Pesediaan dan
cukup rendah pada standar penilaian
rasio Total Modal Sendiri terhadap
berdasarkan Keputusan Menteri
Aktiva rata-rata memperoleh skor
BUMN No-Kep 100/MBU/2002.
tertinggi sepanjang 5 tahun tersebut. piutang dapat ditagih dalam jangka
Sedangkan Rasio Lancar dan TATO waktu yang relatif pendek.
masih perlu peningkatan. Rasio
lancar memiliki skor terendah pada DAFTAR PUSTAKA
tahun 2017. Sedangkan TATO
memperoleh skor cukup rendah pada DAFTAR PUSTAKA
tahun 2013 dan 2014.
2. Berdasarkan Keputusan Menteri
BUMN No-Kep 100/MBU/2002 Ahmad & Nur, H.M. 2014. Analisis
tanggal 4 juni yang merupakan Rasio Aktivitas untuk Menilai
BUMN Non Infrastruktur, sepanjang Kinerja Keuangan pada Toko
5 tahun terakhir tingkat kesehatan Libra Comindo Media
PT. Sarana Bandar Nasional di Kota Komputer di Kecamatan
Makassar berada dalam kategori Masamba Kabupaten Luwu
sehat. Dari tahun 2013 hingga 2017 Utara. Jurnal Akuntansi.
mendapatkan predikat yang sama Volume 1. No. 2.
yaitu 2016 “AA”. Pada tahun 2017 Amanah, dkk. 2014. Pengaruh Rasio
indikator rasio lancar memiliki skor Likuiditas dan Rasio
terendah dan TATO memiliki skor Profitabilitas terhadap Harga
yang berfluktuasi sert memiliki skor Saham. Jurnal Administrasi
cukup rendah di 2 tahun pertama Bisnis. Volume 12. No. 1.
sehingga berdampak pada total skor
yang diperoleh. Gill, J.O & Chatton, M. 2008.
Memahami Laporan
Saran Keuangan. Jakarta: Penerbit
Berdasarkan hasil kesimpulan PPM
diatas, penulis ingin memberikan Harahap, S.S. 2015. Analisis Kritis
saran yang dapat dipertimbangkan Atas Laporan Keuangan. Jakarta:
bagi PT. Sarana Bandar Nasional di Rajawali Pers
kota Makassar yakni:
1. Selama tahun 2013 – 2017 Hasan, M. I. 2014. Pokok-Pokok
perusahaan berada dalam kategori Materi Statistik 1. Jakarta: Bumi
sehat. Oleh karena itu, perusahaan Aksara
harus menjaga serta meningkatkan Hery. 2015. Analisis Kinerja
kinerja yang ada agar tetap berada Manajemen. Jakarta: PT. Grasindo
dalam kategori sehat. Adapun rasio
yang perlu ditingkatkan yaitu Total Husnan, S. & Pudjiastuti, E. 2015.
Asset Turn Over dan Collection Dasar-Dasar Manajemen
Periods. Keuangan. Yogyakarta: UPP
2. Pada hasil perhitungan menggunakan STIM YKPN
delapan indikator yang terdapat pada
Jumingan. 2006. Analisis Laporan
Keputusan Menteri BUMN No-Kep
Keuangan. Jakarta: PT. Bumi
100/MBU/2002, perusahaan perlu
Aksara
mengelola modal kerjanya secara
efisien dengan cara mengelola kas Kasmir. 2015. Analisis Laporan
dengan baik serta memastikan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers
Maith, H.A. 2013. Analisis Laporan dan Modal terhadap Laba
Keuangan dalam Mengukur Bersih Perusahaan Agribisnis
Kinerja Keuangan pada PT. Indeks LQ-45 yang Terdaftar
Hanjaya Mandala Sampoerna di BEI. Jurnal Manajemen
Tbk. Jurnal EMBA. Volume Agribisnis. Volume 1. N o. 2
1. No. 3.
Sukhemi. 2007. Evaluasi Kinerja
Nasution, L. K. & Sari, S. N. 2016. Keuangan pada PT. Telkom
Penilaian Tingkat Kesehatan Tbk. AKMENIKA UPY.
pada PT. Waskita Karya Volume 1
(Persero) Tbk. Jurnal Bisnis
Administrasi. Volume 5. No. Sutrisno. 2017. Manajemen
1. Keuangan. Yogyakarta:
Ekonisia
Oktawaldiana, T. & Dzulkirom, M.
2018. Analisis Kinerja Surat Keputusan Menteri BUMN NO:
Keuangan untuk Menilai KEP-100/MBU/2002 Tentang
Tingkat Kesehatan Penilaian Tingkat Kesehatan
Perusahaan pada PT. Pelindo BUMN
III (Persero). Jurnal Zuliarni, S. 2012. Pengaruh Kinerja
Administrasi Bisnis. Volume Keuangan terhadap Harga
54. No. 1. Saham pada Perusahaan
Orniati, Yuli. 2009. Laporan Mining and Mining Service di
Keuangan sebagai Alat untuk Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Menilai Kinerja Keuangan. Aplikasi Bisnis. Volume 3.
Jurnal Ekonomi Bisnis. No. 3 No. 1.

Rizal, M. 2017. Analisis Kinerja


Keuangan PT. Garuda
Indonesia Tbk. Jurnal
Serambi Ekonomi dan Bisnis.
Volume 4. No. 1.
Salim, H. A. & Nurbailah, A. 2018.
Analisis Rasio sebagai Dasar
Pengukuran Kinerja
Keuangan pada Koperasi
Simpan Pinjam Syariah BMT
UGT Sidogiri. Jurnal
Penelitian Ilmu Ekonomi.
Volume 8. No. 2.
Samryn, L. M. 2015. Pengantar
Akuntansi. Jakarta: Rajawali
Pers
Suartika dkk. 2013. Pengaruh Aktiva
Tetap, Hutang Jangka Panjang

You might also like