You are on page 1of 8

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN RELIGIUSITAS

SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS DI KELAS VII SMP AL-


IKHLAS CIREBON
NOVAL SETIAWAN NIM : 1608104069
Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial IAIN Syekh Nurjati Cirebon
e-mail: novalart85@gmail.comahmadmahdi25081967@gmail.com
widodo@syekhnurjati.ac.id
Stein and Howard E.Book Emotional intelligence is a set of abilities, competencies, and non-cognitive skills, which
affect a person's ability to successfully deal with the demands and pressures of emotional intelligence, or better known as
emotional intelligence or emotional quotient in its use which is often equated. According to Nasution (in Mahmudah, 2017)
who explains that religiosity is an activity showing appreciation of the religious aspects that have been understood. The
purpose of this study was to determine the effect of emotional intelligence and religiosity on social science learning
outcomes for Class VII students of SMP Al-Ikhlas Buntet Islamic Boarding School.

The population in this study consisted of 2 classes with 210 students. And the samples in this study were as many as
50 students. Then the data were analyzed using multiple linear regression formula, determination of R2. Furthermore, to test
the hypothesis partially, the t test was used. After the validity test for variables X1 and X2 was carried out with 7
instruments, the results were 7 questions declared valid. And for the results of the questionnaire reliability test obtained
0.611> 0.60 declared reliable. The results showed that through the t test (partial) there was a positive and significant effect
through the F test (simultaneous) with calculations comparing the value of Fcount = 50.287 > Ftable = 3.15 with a
significance value of 0.000 <0.05. other than that the determination of the adjusted R Square value is 0.626 or 62.6%. Based
on the results of this study, it is suggested to the school, especially teachers, to further improve good learning outcomes by
increasing the method of high interest in learning so that students can learn well, effectively and efficiently.

Keywords: Emotional Intelligence, Religiosity, Social Studies Learning Outcomes

ABSTRAK

Stein dan Howard E.Book Kecerdasan emosional adalah serangkaian kemampuan, kompetensi,
dan kecakapan non-kognitif, yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berhasil mengatasi
tuntutan dan tekanan kecerdasan emosional atau lebih dikenal dengan istilah emotional intelligence
atau emotional quotient dalam penggunaannya sering disamakan. Menurut Nasution (dalam
Mahmudah, 2017) yang menjelaskan bahwa religiusitas merupakan sebuah kegiatan menunjukkan
penghayatan pada aspek religi yang telah dipahami. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh
kecerdasan emosional dan religiusitas Terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas
VII SMP Al-Ikhlas Buntet Pesantren.
Populasi dalam penelitian ini terdiri dari 2 kelas dengan jumlah siswa 210 siswa. Dan yang
menjadi sampel dalam peenelitian ini adalah sebanyak 50 siswa. Kemudian data dianalisis dengan
rumus regresi linear berganda, determinasi R2 Selanjutnya untuk menguji hipotesis secara secara
parsial digunakan uji t. Setelah uji validitas untuk variabel X1, dan X2 dilakukan dengan 7 instrument
hasilnya 7 soal dinyatakan valid. Dan untuk hasil uji reliabilitas angket diperoleh 0,611> 0,60
dinyatakan reliable. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui uji t (parsial) ada pengaruh yang
positif dan signifikan melalui uji F (simultan) dengan perhitungan membandingkan nilai Fhitung =
50.287 > Ftabel= 3.15 dengan nilai signifikansi 0.000<0.05. selain itu determinasi nilai adjusted R
Square sebesar 0.626 atau 62.6 %. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka disarankan kepada pihak
sekolah terutama guru agar lebih meningkatkan lagi hasil belajar yang baik dengan cara meningkatkan
metode minat belajar yang tinggi agar siswa dapat belajar dengan baik,efektif dan efisien.

Kata Kunci: Kecerdasan Emosional, Religiusitas, Hasil Belajar IPS.

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat Hasil pengamatan dan wawancara dengan salah
penting bagi manusia untuk menjalani satu guru di Kelas VII SMP AL-Ikhlas Buntet
hidupnya. Hal ini di nyatakan dalam Undang – Pesantren dapat di lihat bahwa kecerdasan
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem emosional masih rendah. Hal ini dapat di lihat
Pendidikan Nasional bab 1 pasal 1 bahwa: dari siswa, pada saat guru memberikan tugas di
“Pendidikan merupakan usaha sadar dan dalam kelas pada jam belajar siswa masih
terencana untuk mewujudkan suasana belajar banyak ditemukan yang menyontek pada
dan proses pembelajaran agar peserta didik temannya yang di anggap pintar menurutnya,
secara aktif mengembangkan potensi dirinya selain itu, ketika guru memerintahkan mereka
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, (siswa) untuk berkelompok dengan pasangan
pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, bangku lain, mereka terlihat tidak semangat
akhak yang mulia, serta keterampilan yang di serta penulis juga menemukan siswa yang sulit
perlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan mengendalikan diri ketika ada guru, akibatnya
Negara”. dikelas malas ketika ada guru dikelas. dan
Hasil belajar siswa merupakan petunjuk adanya permasalahan penelitian atau hipotesis.
usaha yang di lakukan siswa dalam proses Kecerdasan emosional dan religiusitas sangat
pembelajaran. Apa bila hasil belajar yang di diperlukan untuk siswa dalam pembelajaran
capai oleh siswa sudah baik, maka dapat IPS. Penelitian ini menggabungkan beberapa
dikatakan bahwa kualitas pendidikan juga sudah variabel yaitu, kecerdasan emosional dan
baik. Mata pelajaran IPS merupakan salah satu religiusitas dengan objek penelitian pada siswa
mata pelajaran yang mengajarkan siswa untuk kelas VII di SMP Al-Ikhlas Buntet Pesantren
dapat mengenal fenomena-fenomena alam dan Cirebon.
sosial. Namun kenyataan di lapangan, proses Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti
pembelajaran IPS sering kali mendapati tertarik untuk melakukan penelitian dengan
berbagai hambatan berupa adanya asumsi- judul “PENGARUH KECERDASAN
asumsi yang keliru yang menyebabkan tidak EMOSIONAL DAN RELIGIUSITAS
tercapainya tujuan pendidikan dari pembelajaran TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU
IPS tersebut. Berdasarkan berita yang termuat PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) DI KELAS
dalam berita harian, menjelaskan bahwa VII SMP AL IKHLAS BUNTET
masih banyak perolehan nilai siswa pada PESANTREN CIREBON”.
semester genap tahun pelajaran 2016-2017 Dalam penelitian ini ada dua manfaat yaitu
kemarin belumlah memuaskan karena rata-rata manfaat teoritis: Memberikan kontribusi yang
nilai siswa masih di bawah KKM (dibawah 70), positif pada dunia pendidikan, khususnya
hal tersebut disebabkan karena metode mengajar mengenai kecerdasan emosional siswa yang
guru masih konvensional yaitu dengan metode seharusnya tidak di abaikan. Manfaat praktis
ceramah yang menyebabkan tingkat kebosanan dalam penelitian ini yaitu bagi guru, bagi
siswa cenderung tinggi.
peneliti, dan bagi siswa. Hasil penelitian ini
Penelitian yang dilakukan oleh Shata & Wilani
diharapkan dapat menumbuhkan kecerdasan
(2018), menunjukkan bahwa kecerdasan
emosional dan religiusitas merupakan faktor emosional siswa pada mata pelajaran Ilmu
penting dalam mendorong hasil belajar siswa, Pengetahuan Sosial dan juga dapat
karena religiusitas sangat erat kaitannya dengan meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
perkembangan emosi atau kondisi emosi pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
seseorang. Hal ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Laskmiwati (2017) yang
METODE PENELITIAN
menjelaskan bahwa keadaan dalam diri individu
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
akan mempengaruhi segala aktivitas yang
adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian
dilakukan, sehingga perilaku dapat
kuantitatif merupakan penelitian yang
diminimalisir taupun dihilangkan. Oleh karena
didalamnya memuat angka-angka yang
itu, siswa belajar untuk mengendalikan emosi.
selanjutnya akan dianalisis. Penelitian
kuantitatif dapat diartikan sebagai metode tournament dan motode konvensional
penelitian yang bersasarkan pada filsafat (ceramah).
positivism, digunakan untuk meneliti pada Adapun teknik analisis data yang digunakan
populasi atau sampel tertentu. yaitu menggunakan:
Teknik pengambilan sampel pada umumnya 1. Uji Normalitas
dilakukan secara random, pengumpulan data Casta (2012: 88) yaitu menjelaskan bahwa
menggunakan intrumen penelitian, analisis data uji normalitas data dilakukan untuk
bersifat kuantitatif/statistic dengan tujuan untuk mengetahui apakah distribusi data dalam
menguji hipotesis yang telah ditetapkan kelompok data tersebut normal atau tidak.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah Jika ternyata distribusi data itu normal maka
kuantitatif dengan menggunakan jenis survey analisis statistik parametrik dapat dilakukan.
yang didukung dari data yang diperoleh melalui Jika data tidak berdistribusi normal maka
penelitian lapngan. harus menggunakan analisis non parametrik.
Penelitian dilaksanakan di SMP Al Ikhlas JL. Rumus yang digunakan adalah sebagai
Buntet Pesantren, RT/RW 011/004, Desa, berikut:
Mertapada Kulon, Kec. Astanajapura, D = |Fo (Xi) – Sn (Xi)| (Ghozali, 2002:
Kabupaten Cirebon, Jawa Barat 45181. 36)
Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober Keterangan: D = Deviasi maksimum Fo
2022, waktu ini meliputi kegiatan persiapan (Xi) = Fungsi distribusi frekuensi
sampai penyusunan laporan penelitian. kumulatif yang ditentukan Sn (Xi)| =
Pada penelitian ini peneliti menggunakan Distribusi frekuensi yang diobservasi.
purposive sampling, yang menurut Sugiyono Kriteria:
(2017: 124) bahwa purposive sampling adalah Jika nilai signifikan value lebih besar
teknik pengambilan sampel dengan tujuan yang dari 0,05 maka Ho diterima Jika nilai
sudah ditertentukan oleh peneliti. Dalam hal ini signifikan value lebih kecil dari 0,05
populasi seluruh siswa kelas VII di Al Ikhlas maka Ho ditolak.
Buntet Pesantren Kabupaten Cirebon yang 2. Uji Homogenitas
berjumlah 223 siswa dan peneliti mengambil Uji homogenitas digunakan untuk
sampel 74 siswa dari kelas VII A dan VII B. mengetahui apakah sampel satu dengan
Dalam penelitian ini metode pengumpulan data lainnya memiliki persamaan atau tidak.
yang digunakan adalah: Untuk menguji tingkat homogenitas tersebut
Pertama, dengan melakukan tes. Tes sebagai menggunakan statistik uji F dengan rumus:
instrumen pengumpulan data adalah serangkaian F = F = Harga varian yang dicari/diuji =
pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk Varians.
mengukur keterampilan pengetahuan, Seperti pada uji statistik lainnya, uji
intelegensi, kemampuan, atau bakat yang homogenitas digunakan sebagai bahan acuan
dimiliki oleh individu atau kelompok (Subana, untuk menentukan keputusan statistik
dkk, 2015: 28-29). berikutnya. Menurut Joko Widiyanto
Kedua, melalui dokumentasi. Teknik (2010:51) dasar atau pedoman pengambilan
dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan keputusan dalam uji homogenitas adalah
data siswa dan siswi yang akan dijadikan objek sebagai berikut:
penelitian, selain itu teknik dokumentasi juga a. Jika nilai signifikansi atau Sig. < 0,05,
digunakan untuk mengetahui jumlah, daftar maka dikatakan bahwa varians dari kedua
nama dan kelas yang menjadi responden dalam atau lebih kelompok populasi data adalah
penelitian. tidak sama (tidak homogen).
Ketiga, dengan observasi. Observasi atau b. Jika nilai Sig. > 0,05, maka dikatakan
pengamatan dalam penelitian ini dilakukan pada bahwa varians dari dua atau lebih
saat selama proses pembelajaran berlangsung kelompok populasi data adalah sama
dan juga keterlaksanaan metode teams games (homogen).
3. Uji t

Uji ini digunakan untuk mengetahui
( ∑ x t ) ² = Jumlah item X total
pengaruh metode inquiry dan metode drill ❑
terhadap prestasi belajar matematika siswa.
dikuadratkan
Adapun untuk rumus Independent t-test
sebagai berikut: N = Jumlah responden.Tabel
Keterangan: Alur penelitian sebaiknya disajikan di bagian ini
= Rata-rata pada distribusi sampel 1 dilengkapi dengan keterangan gambar.
= Rata-rata pada distribusi sampel 2 Keterangan gambar diletakkan menjadi bagian
= Nilai varian pada distribusi sampel 1 dari judul gambar (figure caption) bukan
= Nilai varian pada distribusi sampel 2 menjadi bagian dari gambar. Metode-metode
N1 = Jumlah individu pada sampel 1 yang digunakan dalam penyelesaian penelitian
N2= Jumlah individu pada sampel 2 dituliskan di bagian ini.
Sedangkan untuk mengetahui besarnya
pengaruh metode Teams games turnament HASIL DAN PEMBAHASAN
(TGT) dan metode konvensional terhadap A. Pengaruh Kecerdasan Emosional
prestasi belajar siswa kelas VII di SMPN 2 terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan
Mundu Kecamatan Mundu, Kab. Cirebon Sosial Siswa Kelas VII SMP AL-Ikhlas.
menggunakan rumus : Keterangan: = Rata- Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
rata pada distribusi sampel 1 9 = Rata-rata dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang
pada distribusi sampel2. Adapun kriteria signifikan antara kecerdasan emosional dan
interpretasinya adalah: hasil belajar IPS pada siswa kelas VII SMP Al-
Menurut Imam Ghozali (2016: 112) Ikhlas. Nilai yang positif pada beta
menyatakan bahwa uji reliabilitas merupakan menunjukkan bahwa hubungan antara
suatu konstruk atau variabel dikatakan kecerdasan emosional dengan hasil belajar
reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s bersifat positif.
Alpha (𝛼) > 0.60. Semakin tinggi kecerdasan emosional yang

( )
dimiliki siswa maka akan semakin tinggi hasil
∑σ 2
( )
K b belajar yang diperoleh siswa kelas kelas VII
r11= 1− SMP Al-Ikhlas.
K−1 σ2
t Kecerdasan emosional merupakan kemampuan
lebih yang dimiliki seseorang dalam memotivasi
Dimana:
diri, ketahanan dalam menghadapi kegagalan,
r11 = reliabilitas instrumen
mengendalikan emosi dan menunda kepuasan,
k = banyak butir pertanyaan atau
serta mengatur keadaan jiwa. Hasil belajar
pernyataan
merupakan suatu hasil yang dicapai oleh siswa
α 2t = varians total
❑ selama mengikuti proses belajar mengajar atau
∑ 2
α b =Jumlah varians skor tiap-tiap hasil usaha individu untuk memperoleh
❑ kecakapan belajar yang semaksimal mungkin.
item. Hasil informatif kuantitatif yang telah dilakukan
Sedangkan rumus untuk mencari peneliti memberikan info bahwasannya
varians adalah sebagai berikut: kecerdasan emosional memiliki nilai

❑ ( ∑ xt )² signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, dan memiliki


St = ∑ X t − nilaian t hitung sebesar 3,001 > t tabel 2,011.
2 ❑
❑ N Hal tersebut menunjukkan bahwa religiusitas
N memiliki pengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Keterangan: Hasil dari analisis deskriptif menunjukkan
St = Varians total bahwa kecerdasan emosional memiliki rata-rata

sebesar 18,00%. Nilai rata-rata tersebut masuk


2
Xt = Jumlah kuadrat item X
dalam kategori sangat setuju. Berdasarkan hasil
tersebut dapat diketahui bahwa siswa kelas VII
total
SMP Al-IKhlas memperoleh hasil belajar yang agama yang dipegangnya. Seseorang yang
maksimal. memiliki tingkat religiusitas tinggi akan
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang mematuhi aturan-aturan dalam agamanya.
telah dilakukan oleh Istianah (2019), pengaruh Selain itu seseorang yang memiliki religiusitas
positif dan signifikan kecerdasan emosional tinggi juga akan menjalankan kewajibannya
terhadap hasil belajar IPS. Siswa merasa bahwa dengan ikhlas sebagai bagian dari keyakinan
apabila mereka dapat mengendalikan emosional
agama yang dipegangnya. Hasil belajar
saat pembelajaran di sangat setuju dalam
merupakan suatu hasil yang dicapai oleh siswa
melakukan pengendalian emosional dalam
mencapai tujuan sekolah akan meningkatkan selama mengikuti proses belajar mengajar atau
hasil belajar mereka. hasil usaha individu untuk memperoleh
Hasil dan pembahasan berisi hasil-hasil temuan kecakapan belajar yang semaksimal mungkin.
penelitian dan pembahasannya secara ilmiah.
Hasil informatif kuantitatif yang telah dilakukan
Tuliskan temuan-temuan ilmiah (scientific
peneliti memberikan info bahwasannya
finding) yang diperoleh dari hasil-hasil
penelitian yang telah dilakukan tetapi harus religiusitas memiliki nilai signifikansi sebesar
ditunjang oleh data-data yang memadai. 0,041 < 0,05, dan memiliki nilaian t hitung
Temuan ilmiah yang dimaksud di sini adalah sebesar 3,894 > t tabel 2,011. Hal tersebut
bukan data-data hasil penelitian yang diperoleh. menunjukkan bahwa religiusitas memiliki
Temuan-temuan ilmiah tersebut harus pengaruh terhadap hasil belajar siswa.
dijelaskan secara saintifik meliputi: Apakah
temuan ilmiah yang diperoleh?  Mengapa hal itu Hasil dari analisis deskriptif menunjukkan
bisa terjadi? Mengapa trend variabel seperti itu? bahwa religiusitas memiliki rata-rata sebesar
Semua pertanyaan tersebut harus dijelaskan 13,06%. Nilai rata-rata tersebut masuk dalam
secara saintifik, tidak hanya deskriptif, bila kategori sangat setuju. Berdasarkan hasil
perlu ditunjang oleh fenomena-fenomena dasar tersebut dapat diketahui bahwa siswa kelas VII
ilmiah yang memadai. Selain itu, harus SMP Al- IKhlas sangat setuju terhadap peran
dijelaskan juga perbandingannya dengan hasil- religiusitas dalam mencapai tujuan memperoleh
hasil para peneliti lain yang hampir sama hasil belajar yang maksimal.
topiknya. Hasil-hasil penelitian dan temuan
harus bisa menjawab hipotesis penelitian di Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
bagian pendahuluan. telah dilakukan oleh Mulya & Sulaiman (2022),
B. Pengaruh Religiustias terhadap Hasil pengaruh positif dan signifikan religiusitas
Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa terhadap hasil belajar IPS. Siswa merasa bahwa
Kelas VII SMP AL-Ikhlas. religiusitas memiliki kontribusi besar dalam
pembentukan karakter dan hasil belajar siswa
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dalam mengimplementasikan ilmu pelajaran IPS
dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang dalam kehidupan sehari-hari.
signifikan antara religiusitas dan hasil belajar
IPS pada siswa kelas VII SMP Al-Ikhlas. Nilai Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
yang positif pada beta menunjukkan bahwa seberapa besar pengaruh Kecerdasan emosional
hubungan antara religiusitas dengan hasil dan Religiusitas Siswa terhadap hasil belajar
belajar bersifat positif. Semakin tinggi siswa pada mata pelajaran IPS di SMP Al-Ikhlas
religiusitas yang dimiliki siswa maka akan Buntet Pesantren Cirebon. Telah dilakukan
semakin tinggi hasil belajar yang diperoleh selama dua bulan sekaligus dalam analisis serta
siswa kelas kelas VII SMP Al-Ikhlas. penulisan, banyak informasi yang didapat oleh
peneliti. Adapun dalam pembahasan mengenai
Religisitas merupakan sebuah tingkat wawasan penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang
seseorang terhadap agamanya dan seberapa signifikan pada Kecerdasan emosional dan
komitmen seseorang dalam menjalankan ajaran Religiusitas Siswa terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPS di SMP Al-Ikhlas Ilmu Pengetahuan Sosiak siswa kelas VII SMP
Buntet Pesantren Cirebon. Al-Ikhlas.
Dalam menghasilkan data yang akurat peneliti
menggunakan hasil belajar soal harian yang
KESIMPULAN
diberikan langsung kepada responden. Alasan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan,
peneliti dalam menggunakan angket yang maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
diberikan secara langsung kepada responden 1. Kecerdasan emosional di SMP Al-Ikhlas
yaitu agar apabila ada pertanyaan yang kurang Buntet Pesantren Cirebon diperlukan untuk
dipahami maka dapat ditanyakan langsung kelangsungan proses belajar siswa pada
kepada peneliti sehingga responden dapat umumnya. Ada banyak hal yang penting
menjawab dengan terbuka dan tidak dipengaruhi dalam proses belajar siswa antara lain: Siswa
oleh orang lain. diperlukan mengenali emosi sendiri, yaitu
kemampuan mengenali perasaanya sendiri di
Hasil wawancara dengan guru IPS dan bagian momentum tertentu, beserta mengelola
kurikulum bahwa siswa lebih memperhatikan emosinya senidiri. Dan SMP AL-Ikhlas
penjelasan secara mendalam agar dapat Buntet Pesantren Cirebon adalah sekolah
berperan yang mungkin akan dimainkannya. yang berbasis Pesantren, oleh karena itu
Siswa dapat belajar sambil bermain, menonton, banyak kegiatan-kegiatan Rohaniah atau
agar mereka tidak merasa tertekan memahami keagamaan yang menunjang dan diharapkan
konsep yang abstrak sehingga siswa mengubah religiusitas siswanya.
mempelajari pelajaran dengan antusias dan 2. Hasil dari analisis deskriptif menunjukkan
penuh semangat, karena mereka menyadari akan bahwa kecerdasan emosional memiliki rata-
rata sebesar 18,00%. Hasil kuantitatif
pentingnya suatu pelajaran yang dipelajari
kecerdasan emosional memiliki nilai
dengan mudah, cepat dan menyenangkan.
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, dan
Maka dari itu berdasarkan wawancara dengan memiliki nilaian t hitung sebesar 3,001 > t
guru IPS dan bagian kurikulum bahwa model tabel 2,011. Sehingga, kecerdasan emosional
pembelajaran kooperatif dinilai cocok dengan disimpulkan memiliki pengaruh positif
kondisi yang ada dilingkungan sekolah tersebut. terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan
Sosiak siswa kelas VII SMP Al-Ikhlas.
Berdasarkan hasil penelitian hasil dari analisis Hasil dari analisis deskriptif menunjukkan
deskriptif menunjukkan bahwa kecerdasan bahwa religiusitas memiliki rata- rata sebesar
emosional memiliki rata-rata sebesar 18,00%. 13,06%. Hasil kuantitatif religiusitas
Hasil kuantitatif kecerdasan emosional memiliki memiliki nilai signifikansi sebesar 0,041 <
nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, dan 0,05, dan memiliki nilaian t hitung sebesar
3,894 > t tabel 2,011. Sehingga, religiusitas
memiliki nilaian t hitung sebesar 3,001 > t tabel
disimpulkan memiliki pengaruh positif
2,011. Sehingga, kecerdasan emosional
terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan
disimpulkan memiliki pengaruh positif terhadap Sosiak siswa kelas VII SMP Al-Ikhlas.
hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosiak siswa
kelas VII SMP Al-Ikhlas. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
Hasil dari analisis deskriptif menunjukkan
yang telah diuraikan, saran yang dapat penulis
bahwa religiusitas memiliki rata- rata sebesar
berikan adalah :
13,06%. Hasil kuantitatif religiusitas memiliki 1. Untuk pihak guru sebaiknya lebih
nilai signifikansi sebesar 0,041 < 0,05, dan meningkatkan lagi hasilbelajar siswa dengan
memiliki nilaian t hitung sebesar 3,894 > t tabel cara meningkatkan metode minat belajar
2,011. Sehingga, religiusitas disimpulkan yang lebih efektif dan efisien agar dalam
memiliki pengaruh positif terhadap hasil belajar proses pembelajaran akan lebih optimal
dalam pencapaian hasil belajar khususnya Akhir kata, semoga skripsi ini dapat
pelajaran IPS. memberikan manfaat bagi berbagai pihak yang
2. Bagi penelitian selanjutnya, apabila tertarik membutuhkan.Ucapan terima kasih terutama
untuk melakukan penelitian serupa, ditujukan kepada pemberi dana penelitian atau
diharapkan menambahkan variabel lain agar donatur. Ucapan terima kasih dapat juga
dapat mengetahui perkembangan dan disampaikan kepada pihak-pihak yang
keterbaruan faktor lain yang dapat membantu pelaksanaan penelitian.
mempengaruhi hasil belajar siswa khususnya
pelajaran IPS. Serta, diharapkan pula dapat DAFTAR PUSTAKA
memperluas responden dan ruang lingkup
Armstrong, Thomas. (1996). Multiple
penelitian agar dapat digeneralisasi.
Intelligences in The Classroom.
Virginia: Association for Supervision
UCAPAN TERIMA KASIH
and Curriculum Development.
Iringan do’a dan ucapan terimakasih yang
sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada: Arikunto, S. (2018). Prosedur
1. Dr. H. Sumanta, M. Ag., Rektor IAIN Syekh Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Nurjati Cirebon.
Bimo Walgito. (2005). Pengantar
2. Dr. H. Farihin, M. Pd., Dekan Fakultas Ilmu
Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi
Tarbiyah dan Keguruan.
Offset BSNP. (2006). Peraturan
3. Dr. Ratna Puspitasari, M. Pd.,Sekretaris
Menteri Pendidikan Nasional
Jurusan Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial.
nomor 22 dan 23 tahun 2006.
4. H. Mahdi, M Pd. Dosen Pembimbing 1 yang
Jakarta: Cipta Jaya.
telah memberikan bimbingan, petunjuk,
bantuan, dan kesabaran dalam penyelesaian Charles Y. Glock and Rodney Stark.
skripsi ini. (1974). American Pity: The Nature of
5. Widodo Winarso, M. Pd. Dosen Pembimbing Religious Commitment. Berkeley:
2 yang telah memberikan bimbingan, University Of California Press
petunjuk, bantuan, dan kesabaran dalam Darwis Hude. (2006). Emosi. Ciputat:
penyelesaian skripsi ini. Erlangga
6. Segenap dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Daud, F. (2012). Pengaruh Kecerdasan
khususnya dosen Ilmu Pengetahuan Sosial Emosional (EQ) dan Motivasi Belajar
(IPS) yang telah memberikan ilmunya terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMA 3
dengan sabar dan tanpa pamrih kepada Negeri Kota Palopo. Jurnal Pendidikan Dan
penulis sehingga penulis mempunyai masa Pembelajaran (JPP), 19(2), 243–255.
depan dan wawasan yang lebih dalam. https://doi.org/10.1287/moor.2013.0633
7. Abdul Wachid, S.Ag. Selaku Kepala SMP Dirman dan Juarsih. (2014).
Al-Ikhlas Buntet Pesantren. Karakteristik Peserta Didik.
8. Sigit, S.Pd Guru Ilmu Pengetahuan Sosial Jakarta: Rineka Cipta
kelas VII SMP Al-Ikhlas Buntet Pesantren. Djamarah, Syaiful B. (2011).
9. Bapak dan Ibu, serta seluruh anggota Psikologi Belajar. Jakarta:
keluarga yang telah mencurahkan kasih Rineka Cipta.
sayang dan mendukung segala kegiatan Fitria, Enny. (2018). Hubungan Konsep
penulis dalam melaksanakan studi. Diri dan Religiusitas dengan Disiplin
10. Kang Ayub, selaku sahabat, guru serta Siswa Madrasah Aliyah Swasta LAB
mentor yang membimbing penulis dalam IKIP Al-Washliyah Medan Tahun
hidup 2013-2014.
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan Gardner, Howard. (1993). Multiple
satu persatu, yang turut membantu dalam Intelligences : The Theory in
kelancaran proses pembuatan dan Practice A Reader. New York: Basic
penyusunan skripsi ini. Books.
Goleman, D. (2016). Emotional Psikologi Teori dan Terapan. Vol 8. No.1.
Intelligence: Kecerdasan Emosional Mahmudah, Atina Atiyatal (2017) Analisis
(Alih Bahasa: T. Hermaya). Jakarta: pengaruh Religiusitas terhadap Perilaku
PT Gramedia Pustaka Utama. Konsumtif Santri di Pesantren Al-hikmah
Gulo. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Tugurejo Semarang. Undergraduate (S1)
Jakarta: Grasindo. Thesis. Semarang: UIN Walisongo
Gunawan, Muhammad Ali. (2013). Majid, Abdul. (2014). Penilaian Autentik
Statistik untuk Penelitian Proses dan Hasil Belajar. Bandung: Remaja
Pendidikan. Yogyakarta: Parama Rosdakarya
Publishing. Pamilu, Anik. (2007). Mengembangkan
Hamalik, Oemar. (2011). Proses Belajar Kreatifitas dan Kecerdasan Anak.
Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Yogyakarta: Citra Media
Hamid Azhar. (2006). EQ Panduan
Meningkatkan Kecerdasan Emosi. Kuala
lumpur: PTS Proffesional Publishing
Sdn.Bhd
Hidayati, R., Purwanto, Y., & Yuwono, S.
(2011). Kecerdasan emosi, stres kerja dan
kinerja karyawan. Jurnal Ilmiah Psikologi,
2(1)
Indra-Supit, Milly C., dkk. (2003). Multiple
Intelligences: Mengenali dan Merangsang
Potensi Kecerdasan Anak. Jakarta:
Ayahbunda.
Istianah, I. (2019). Pengaruh Kecerdasan
Emosional Dan Minat Belajar Siswa
Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan
Sosial. Dirasah: Jurnal Pemikiran Dan
Pendidikan, 2, 86–117.
https://stai-binamadani.e-
journal.id/jurdir/article/view/105
Shata, N. I., & Wilani, N. M. A. W. (2018).
Pengaruh Religiusitas Terhadap Kecerdasan
Emosi Pada Siswa Perempuan SMA
Muhammadiyah 1 Denpasar. Jurnal
Psikologi Udayana: Edisi Khusus Kesehatan
Mental, 000, 165–175.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/psikologi/arti
cle/view/47160.
Karwati, Euis dan Priansa. (2014). Manajemen
Kelas (Clasroom Management) Guru
Profesional yang Inspiratif, Kreatif,
Menyenangkan, dan Berprestasi. Bandung:
Alfabeta.
Lailatul Fitriyah dan Mohammad Jauhar.
(2014). Pengantar Psikologi Umum. Jakarta:
Prestasi Pustakaraya
Maharani & Laksmiwati. (2017). Kematangan
Emosi dan Religiusitas Terhadap
Kecenderungan Agresi pada Siswa.Jurnal

You might also like