Professional Documents
Culture Documents
1594-Production File-3198-4-10-20210421
1594-Production File-3198-4-10-20210421
php/psc
PSYCHOSOPHIA Vol. 2, No. 2, December (2020)
Journal of Psychology, Religion and Humanity ISSN (Online): 2721-2564
https://doi.org/10.32923/psc.v2i1.1594
Fatin R. N. Wahidah
Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Purwokerto, Indonesia
fatinrohmahwahidah@ump.ac.id
Farida Kurniawati
Universitas Indonesia, Depok, Indonesia
Abstract: The purpose of this study was to determine the application of self-regulated learning interventions to
increase learning motivation and learning abilities in junior high school students who come from families with
low socioeconomic levels. The intervention was given for five sessions through psychoeducation and
assignments. The subject of this study is a male, 15 years old. This study uses a qualitative method with a case
study approach. Data analysis using triangulation techniques. The results of the analysis of observations,
interviews, and assignment documents show that there are differences before and after the subject was given
intervention. In general, self-regulated learning intervention has a positive impact on learning motivation and
learning abilities of the subject. Several factors that support and inhibit intervention were explained. Some
suggestions are given to develop the further intervention.
Keyword: motivation; self-regulated learning; junior high school student; low socioeconomic
status.
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah mengetahui penerapan intervensi self-regulated learning guna
meningkatkan motivasi belajar dan kemampuan belajar pada siswa SMP yang berasal dari keluarga
dengan tingkat sosial ekonomi rendah. Intervensi dilakukan selama lima sesi melalui psikoedukasi
dan pemberian tugas-tugas. Subjek dalam penelitian ini adalah laki-laki, berusia 15 tahun. Penelitian
ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Analisis data menggunakan
teknik triangulasi. Hasil analisis data observasi, wawancara, dan dokumen penugasan, menunjukkan
adanya perbedaan sebelum dan setelah subjek diberikan intervensi. Secara umum dapat disimpulkan,
intervensi self-regulated learning memberikan dampak positif pada motivasi belajar dan kemampuan
belajar subjek. Beberapa faktor yang menjadi pendukung dan penghambat intervensi dijelaskan.
Diberikan juga beberapa saran untuk mengembangkan intervensi selanjutnya.
Kata kunci: motivasi; self-regulated learning; siswa SMP; status sosial ekonomi rendah.
Contohnya, “Saya menjauhkan diri 11. Mencari bantuan dari orang dewasa
dari segala hal yang mengganggu lain (seeking social assistance) Individu
ketika belajar”. berusaha untuk memperoleh bantuan
7. Memberi konsekuensi pada diri (giving dari orang dewasa lain. Contohnya,
self consequences). Individu “Jika saya mengalami kesulitan pada
mengimajinasikan pemberian tugas matematika, saya akan minta
penghargaan atau hukuman atas hasil bantuan dari orang tua ataupun orang
kerjanya. Contohnya, “Jika saya dapat lain yang lebih ahli”.
melakukan ujian dengan baik, saya 12. Membaca kembali catatan (reviewing
akan pergi nonton film”. notes, books, or tests). Individu berusaha
8. Mengulang dan mengingat materi membaca kembali catatan. Contohnya,
pelajaran (rehearsing and memorizing). “Ketika hendak ujian, saya membaca
Individu berusaha untuk mengingat kembali catatan saya”.
materi pelajaran melalui latihan. 13. Membaca kembali catatan (reviewing
Contohnya, “Dalam mempersiapkan notes, books, or tests). Individu berusaha
diri mengikuti ujian matematika, saya untuk membaca kembali buku
menulis rumus secara berulang-ulang pelajaran. Contohnya, “Ketika hendak
untuk mengingatnya”. kuis, saya membaca buku pelajaran”.
9. Mencari bantuan dari teman (seeking 14. Membaca kembali catatan (reviewing
social assistance). Individu berusaha notes, books, or tests). Individu berusaha
untuk memperoleh bantuan dari untuk menyiapkan materi sebelum
teman. Contohnya, “Jika saya kelas atau ujian. Contohnya, “Sebelum
mengalami kesulitan pada tugas masuk sekolah esok hari, saya
matematika, saya akan minta bantuan membaca terlebih dahulu materi yang
teman”. akan dipelajari besok”.
10. Mencari bantuan dari guru (seeking Penerapan strategi self-regulated
social assistance). Individu berusaha learning dinilai penting untuk menjadikan
untuk memperoleh bantuan dari guru. S menjadi pembelajar aktif. Oleh karena
Contohnya, “Jika saya mengalami itu, tujuan dari penelitian ini adalah
kesulitan pada tugas matematika, saya mengetahui penerapan strategi self-
akan minta minta penjelasan kembali regulated learning pada siswa SMP dengan
dari guru”. subjek S.
Internal
•Kemampuan kognitif memadai
•Dapat membaca dan menulis
•Rendahnya minat terhadap
membaca
Pola Asuh dan Attachment Lingkungan Sekolah
•Rendahnya self efficacy
Keluarga •Kelas kurang kondusif
terhadap aspirasi
•Budaya disiplin keluarga kejuruan/pilihan karir •Metode guru mengajar kurang
cenderung tidak ada •Kurangnya reward yang variatif
•Kurangnya arahan, dorongan, diterima dari lingkungan •Sarana dan prasarana kurang
dan reward untuk berprestasi terkait prestasi memadai
•Kurangnya komunikasi, •Kurangnya rasa ingin tahu dan •Kurangnya akses terhadap
perhatian, dan pendampingan ingin mencoba hal baru materi dan pengalaman belajar
keluarga terhadap tugas •Kurangnya kemandirian dan •Prestasi sekolah di Jakarta
perkembangan dan masalah inisiatif belajar Selatan cenderung di peringkat
pribadi, mengarah pada jenis bawah
insecure attachment
•Sedikit teman sekelas yang
•Rendahnya aspirasi anggota berorientasi pada akademis
keluarga terhadap gambaran atau prestasi yang tinggi
karir
Rendahnya Motivasi
Belajar
yang rendah dalam belajar. Adanya faktor setiap tahapan. Selanjutnya, peneliti
ekstrinsik dan faktor intrinsik membuat rancangan intervensi. Intervensi
mempengaruhi rendahnya motivasi dirancang dalam 5 sesi dengan durasi @
belajar S. Motivasi S yang rendah ini 60-120 menit. Perlengkapan yang
ditunjukkan dengan minimnya disiapkan untuk pelaksanaan program,
keterlibatan dan aktivitas S dalam belajar yaitu: lembar informed consent, lembar
(regulasi diri dalam belajar) sehingga kerja, lembar/power point materi, kertas
berpengaruh terhadap prestasi S yang HVS, dan alat tulis. Di akhir program,
tidak optimal. Langkah persiapan kedua akan ada evaluasi untuk melihat secara
adalah formulasi masalah, yaitu menyeluruh perubahan yang terjadi
“Bagaimana meningkatkan motivasi S setelah mengikuti program dan follow up
dalam belajar?” setelah intervensi. Rangkuman rancangan
Pada langkah persiapan terakhir, intervensi disajikan dalam tabel 1.
peneliti menentukan intervensi dan Setelah tahap persiapan, tahap
tujuan program intervensi. Program selanjutnya adalah pelaksanaan. Sebelum
intervensi akan menyasar pada dilakukan intervensi, peneliti melakukan
peningkatan keterampilan regulasi diri rangkaian kegiatan pra-intervensi, yaitu
dalam belajar (self-regulated learning) membangun rapport kembali dengan
kepada S. Keterampilan self-regulated subjek, menginformasikan informed
learning akan diberikan melalui tiga tahap, consent yang berisi informasi terkait
yaitu: persiapan, kinerja, dan refleksi diri tujuan, prosedur, tempat, dan waktu
berdasarkan referensi teori Zimmerman, pelaksanaan intervensi, serta kerahasiaan
dkk (1989). data subjek. Hal tersebut dilakukan agar
Selain materi, S juga akan diberi intervensi dapat berjalan dengan baik atas
tugas sesuai dengan kebutuhan dalam kerja sama dan komitmen kedua pihak.
Tujuan Kegiatan
● Mengajak klien berdiskusi tentang peluang dan ancaman yang dihadapi
dalam mencapai keberhasilan belajar
Sesi 2 (60-120menit) : Materi 2 Self-Regulated Learning (Gaya Belajar dan Strategi Belajar)
Task analysis ● Menjelaskan kepada klien ragam gaya belajar beserta karakteristiknya
Memahami dan (visual, auditori, kinestetik)
menerapkan gaya ● Mengidentifikasi gaya belajar klien
belajar yang dimiliki ● Mengenalkan strategi untuk mencapai keberhasilan dalam belajar
dan strategi belajar ● Mengajak klien berdiskusi terkait strategi belajar dengan gaya belajarnya
yang tepat Mengajak klien mengidentifikasi strategi belajar yang selama ini sudah
dilakukan dan belum dilakukan
Tugas Rumah: ● Meminta klien melakukan belajar mandiri menggunakan gaya belajar dan
Melakukan praktik strategi belajar yang telah disusun pada satu materi dalam satu pelajaran
penerapan gaya dan tertentu/yang diinginkan
strategi belajar yang Meminta klien mengamati performanya dalam belajar hingga pertemuan
telah disusun pada selanjutnya dengan mengisi ceklis harian
suatu materi
Sesi 3 (60-120menit) : Materi 3 Self-Regulated Learning (Resourcefullness)
Riviu Tugas ● Mendiskusikan hasil perkembangan performa belajar klien dengan
memperhatikan ceklis harian yang dibuat
● Meminta klien merefleksi gaya dan strategi belajar yang dilakukan apakah
sudah efektif atau belum
● Mendiskusikan faktor penghambat dan pendukung dalam menerapkan
gaya belajar dan strategi belajar yang telah disusun
Mendiskusikan dengan klien usaha yang dapat dilakukan untuk
mengurangi atau menanggulangi faktor penghambat tersebut dan
memperkuat faktor pendukung tersebut
Self-control ● Meminta klien menceritakan kondisi lingkungan belajar di sekitarnya; di
Mengidentifikasi rumah dan di sekolah
sumber daya dan ● Mengajak klien berdiskusi manakah lingkungan belajar yang paling
keterampilan/keahlian mempengaruhi keinginan belajarnya
yang dapat ● Menjelaskan kepada klien pentingnya lingkungan belajar dan beragam
mendukung sumber daya yang dapat membantu keberhasilan belajarnya
keberhasilan ● Meminta klien mengidentifikasi sumber daya yang dimiliki untuk
belajarnya membantunya belajar
Memahami cara ● Mendiskusikan dengan klien bagaimana memanfaatkan sumber daya yang
memanfaatkan sumber ada guna mencapai tujuan belajar
daya yang guna ● Mengajak klien mengidentifikasi keterampilan /keahlian yang dimiliki saat
mencapai tujuan ini (akademik dan non-akademik) yang dapat mendukung keberhasilan
belajar belajar
Memahami cara Mendiskusikan dengan klien bagaimana menggunakan
menggunakan keterampilan/keahlian yang ada untuk menunjang keberhasilan belajar
keterampilan/keahlian
yang ada untuk
menunjang
keberhasilan belajar
Tujuan Kegiatan
Goal Setting ● Menjelaskan apa itu goal setting dan apa pentingnya goal setting sebagai
Membuat tujuan dan bagian dari usaha mencapai keberhasilan belajar
perencanaan dalam ● Menjelaskan cara membuat goal setting yang specific, measurable, attainable,
belajar relevant, time-bound (SMART)
● Mengajak klien membuat goal setting yang hendak dicapai (satu semester
mendatang) menggunakan prinsip SMART
● Mengajak klien membuat daftar perilaku/aktivitas yang mendukung
tercapainya tujuan (dalam hitungan per bulan, per minggu, dan per hari)
● Mengajak klien membuat jadwal belajar dengan menerapkan gaya belajar,
strategi belajar, sumber daya, dan keahlian/keterampilan yang telah
dipelajari sebelumnya
Tugas Rumah: ● Meminta klien menerapkan jadwal harian yang dibuat hingga pertemuan
Melakukan praktik selanjutnya
penerapan jadwal ●
harian yang disusun
Sesi 5 (60-120menit) : Materi Refleksi Diri Self-Regulated Learning
Riviu Tugas ● Meminta klien merefleksi jadwal belajar yang dilakukan
● Mendiskusikan faktor penghambat dan pendukung dalam menerapkan
jadwal belajar yang telah disusun
● Mendiskusikan dengan klien usaha yang dapat dilakukan untuk
mengurangi atau menanggulangi faktor penghambat tersebut dan
memperkuat faktor pendukung tersebut
Self-observation ● Meminta klien menceritakan pengalaman yang terjadi selama proses belajar
Mengamati proses menggunakan gaya belajar, strategi belajar, sumber daya, dan
perubahan yang terjadi keahlian/keterampilan yang telah dipelajari
dalam mencapai tujuan
belajar
Self-judgment ● Meminta klien menilai performanya dalam proses belajar
Membandingan hasil ● Meminta klien membandingkan performa yang ditampilkan dengan jadwal
pengamatan performa belajar yang direncanakan
belajar dengan standar ● Meminta klien mengidentifikasi penyebab dari performa yang ditampilkan
yang diharapkan tersebut
● Meminta klien membandingkan hasil belajar yang diperoleh saat ini dengan
yang diharapkan
Meminta klien mengidentifikasi penyebab dari hasil belajar yang
ditampilkan tersebut
Self-reaction ● Mengajak klien menilai kepuasan diri terkait performanya dalam belajar
Menilai kepuasan diri ● Mengajak klien membangun perasaan positif dalam pembelajaran
terkait dengan Meminta klien menyusun kembali rencana belajar yang telah dipelajari
performa belajar menggunakan materi yang sama dengan sebelumnya atau menyusun
Melakukan praktik rencana baru dengan materi yang berbeda
penyusunan kembali
rencana belajar dari
hasil evaluasi
Evaluasi Akhir Meminta klien menyebutkan perbedaan sebelum dan sesudah mengikuti
Mengevaluasi intervensi
keseluruhan sesi, Memberikan apresiasi kepada klien atas keberhasilan yang sudah dicapai
mendiskusikan hasil selama mengikuti intervensi
Tujuan Kegiatan
intervensi, asesmen Menanyakan kepada klien tentang evaluasi secara keseluruhan program
akhir, dan terminasi intervensi
hari. Pada dasarnya, SRL tidak hanya Keterbatasan penelitian ini adalah
ditentukan oleh proses personal, tetapi belum adanya hasil perubahan akademik
juga kejadian lingkungan dan perilaku pada siswa. Mengingat terbatasnya waktu
(Zimmerman, 1989). Regulasi diri intervensi yang diberikan. Berbeda
bukanlah kondisi keberfungsian absolut, dengan hasil penelitian Lear et al., (2016)
melainkan kondisi yang memiliki yang sudah bisa menemukan bahwa SRL
tingkatan yang bergantung pada konteks dapat meningkatkan prestasi akademik
sosial dan fisik, usaha personal untuk siswa. Ini bisa menjadi saran bagi
meregulasi diri, serta hasil dari performa penelitian selanjutnya.
perilaku.
Tabel 3. Evaluasi Dampak Program
No Aspek Sebelum Setelah
1 Memiliki motivasi diri Belum memiliki Sudah memiliki
2 Mengetahui gaya belajar yang sesuai Tidak mengetahui Sudah mengetahui
3 Menerapkan gaya belajar Belum menerapkan Belum konsisten
menerapkan
4 Memiliki strategi belajar Sudah memiliki (3 Sudah memiliki (bertambah
strategi) 2 strategi)
5 Mengetahui sumber daya untuk Belum mengetahui Sudah mengetahui
belajar
6 Mengetahui cara memanfaatkan Belum mengetahui Sudah mengetahui
sumber daya untuk belajar
7 Memiliki tujuan belajar Belum memiliki Sudah memiliki
8 Mengamati proses selama mencapai Belum dapat mengamati Sudah dapat mengamati
tujuan belajar dalam diri
9 Menilai performa belajar Sudah bisa Sudah bisa
DAFTAR PUSTAKA
Barus, Gendon. (2003). Memaknai Pola Paris, S. G., and Newman, R. S. (1990).
Pengasuhan Orang Tua pada Remaja. Developmental aspects of self-
Jurnal Intelektual, 1, 151-164. regulated learning. Educ. Psychol. 25,
Bergin, C.C. & Bergin, D.A. (2015). Child 85–102. doi:
and Adolescent Development In Yaour 10.1207/s15326985ep2501_7
Classroom 2nd Ed. Canada: Nelson Pintrich, P. R. (2000). The role of goal
Education, Ltd orientation in self-regulated learning.
Bradley, R.H. & Corwyn, R.F. (2002). Handbook of Self-regulation. San
Socioeconomic Status and Child Diego: Academic.
Development. Annual Reviews Santrock, J. W. (2011). Children 10th edition.
Psychology, 53, 371–99 New York: McGraw-Hill Company
Lear, E., Li, L., & Prentice, S. (2016). Schunk, D. H., & Zimmerman, B. J. (1988).
Developing academic literacy through Self-regulated learning: From teaching to
self-regulated online learning. Student self-reflective practice. New York: The
Success, 7(1), 13–23. Guilford Press.
https://doi.org/10.5204/ssj.v7i1.297 Schunk, D. H., Pintrich, P. R., & Meece, J.
Li, J., Ye, H., Tang, Y., Zhou, Z., & Hu, X. L. (2008). Motivation in education:
(2018). What Are the Effects of Self- Theory, research, and application. Upper
Regulation Phases and Strategies for Saddle River, N.J: Pearson/Merrill
Chinese Students ? A Meta-Analysis Prentice Hall
of Two Decades Research of the Sirin, S.R. (2005). Socioeconomic Status
Association Between Self-Regulation and Academic Achievement: A Meta-
and Academic Performance. Frontiers Analytic Review of Research. Review of
in Psychology, 9(2434), 1–13. Educational Research,75, 3, 417-453
https://doi.org/10.3389/fpsyg.2018.024 Tucker-Drob, E.M. & Paige, K. (2012).
34 Intellectual Interest Mediates Gene x
Nasution, S. 2003. Metode Penelitian Socioeconomic Status Interaction on
Naturalistik Kualitatif. Bandung: Adolescent Academic Achievement.
Tarsito Child Development, 83, 2, 743-757
Newman, B.M. & Newman, P.R. (2015). Uno, H. B. (2011). Teori Motivasi dan
Development through Life: A Psychosocial Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Approach, 12th Ed. Canada: Nelson Zimmerman, B. J., & Schunk, D. H. (Eds.).
Education, Ltd (2001). Self-regulated learning and
Panadero, E. (2017). A review of self- academic achievement: Theoretical
regulated learning: six models and perspectives. New York: Routledge.
four directions for research. Front. Zimmerman, B. J. (1989). A social cognitive
Psychol. 8:422. doi: view of self-regulated academic learning.
10.3389/fpsyg.2017.00422 American Psychological Association:
Papalia D.E., Olds, S.W, & Feldman, R.D. Journal of Educational Psychology.
(2009). Human Development. New York:
Mc-Graw Hill