You are on page 1of 7

Penerapan arsitektur berkelanjutan dalam bangunan villa chavaminerva

Rendi Muhammad Zaelani


Muhamad Ragil Saniar

1,2,3
Universitas Kebangsaan Republik Indonesia
Alamat : Jl. Terusan Halimun No 37, Lkr. Selatan, Kec. Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat 402663
Email: rendimzaelanii@gmail.com
Muhamadragil2828@gmail.com
tiararahayu@gmail.conm

Abstract:
Sustainable Developement means as development activities to meet the needs of the present without compromising
the ability of future generations to meet their own needs.This sustainable development arises due to the presence of non-
renewable natural resources, but exploitation occurs continuously. Thus, sustainable development consists of three main
points, namely ecological, economic, socio-cultural, political and the sustainability of defense and security which are
interdependent and influence each other.
Various efforts can be made to meet the criteria for sustainable buildings when designing new buildings, including
using land as needed, making green roofs, restoring green open spaces, making the most of sunlight, self-managed waste
disposal systems, utilizing sustainable materials, and so on. other. This aims to achieve environmental awareness, utilize
natural resources that are sustainable in quality and carrying capacity. In order to continue to carry out a sustainable
development process, create architecture that is harmonious with the environment and emphasize the principle of
minimizing damage and maximizing the use of the natural environment.

Villa is a temporary residence that is used while on vacation and recreation. The villa is used as a resting place.
The villa is also an alternative temporary residence that is far from the saturation and fatigue of activities in the city. In
this day and age, villas are more synonymous with inns or houses for rent. My research emphasizes what if a villa can
meet sustainable building criteria.

Keywords: Maximum; sustainable building, environment , sustainable materials, villa, Global Warming
Abstrak :

Pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai kegiatan pembangunan untuk memenuhi kebutuhan saat ini tanpa
mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.Pembangunan berkelanjutan
ini muncul karena adanya sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui, namun eksploitasi terjadi terus menerus.
Dengan demikian, pembangunan berkelanjutan terdiri atas tiga poin utama yaitu ekologis, ekonomi, sosial budaya, politik
dan keberlanjutan pertahanan dan keamanan yang saling bergantung dan mempengaruhi.

Berbagai usaha bisa dilakukan dengan untuk memenuhi kriteria bangunan berkelanjutan pada saat merancang
bangunan baru .diantaranya menggunakan lahan seperlunya,membuat atap hujau,mengembalikaruang terbuka
hijau,memanfaatkan sinar matahari semaksimal mungkin,system pembuangan untuk limbah dilakukan secara mandiri,
memanfaatkan material berkelanjutan,dan lain-lain. Hal ini bertujuan untuk mencapai kesadaran lingkungan,
memanfaatkan sumber daya alam yang berkelanjutan kualitasnya dan daya dukungnya Agar tetap dapat menjalankan
proses pembangunan yang terus berkelanjutan, menciptakan arsitektur yang harmonis dengan lingkungan dan penekanan
pada prinsip meminimalkan kerusakan dan memaksimalkan pemanfaatan lingkungan alami.

Villa merupakan tempat tinggal bersifat sementara yang digunakan saat berlibur dan rekreasi. Villa digunakan
sebagai tempat peristirahatan. Villa juga merupakan salah satu alternatif tempat tinggal sementara yang berada jauh dari
kejenuhan dan kepenatan akan aktivitas di kota.pada zaman sekarang ini villa lebih identic dengan penginapan atau rumah
yg disewakan.penelitian saya menekankan pada bagaimana jika sebuah villa bisa memenuhi kriteria bangunan
berkelanjutan

Kata Kunci: bangunan berkelanjutan, lingkungan , material berkelanjutan, villa, Pemanasan Global

1
1. Pendahuluan
Fenomena global warming dan kelangkaan energi tak terbarukan menyebabkan setiap bidang keilmuan
berlomba untuk melakukan inovasi penggunaan energi-energi terbarukan sebagai alternatif pengganti minyak
dan gas bumi, serta berlomba menciptakan dan menggunakan teknologi yang ramah lingkungan Green
Technology. Mengingat penggunaan energi terbesar di dunia adalah bangunan (sekitar 40%) maka usaha
perencanaan dan pengelolaan bangunan hemat energi sangat diperlukan.

Villa meraupakan sebuah tempat yang biasa digunakan untuk menginap atau bermalam dengan
menawarkan keindahan view alam serta ketenangan bagi penghuninya. Umumnya, persewaan villa semakin
membludak ketika memasuki akhir pekan atau saat libur panjang hari besar seperti natal, tahun baru, lebaran,
atau imlek. Sebagai sarana penunjang liburan, idealnya Villa dibangung dengan memperhatikan berbagai macam
aspek untuk bisa menarik wisatawan misalnya harus dilengkapi dengan fasilitas memadai, area bermain anak,
kolam pemancingan, pemandangan yang indah serta sarana rekreasi lainnya.

Bandung merupakan salah satu kota dengan sejarah panjang di Indonesia. Banyak peristiwa penting
yang tercatat dalam sejarah terjadi di Bandung, meninggalkan jejak peristiwa mereka. Salah satunya adalah
pendirian departemen pemerintahan di Bandung pada tahun 1918 sebagai agen kereta trem, pos dan
pertambangan. Laju pembangunan di Bandung sangat pesat saat itu, setelah rencana Bandung Utara Van Ghijsel
pada tahun 1917 (rencana pembangunan seluruh Bandung pada tahun 1927 diusulkan). Bandung Utara
merupakan suatu wilayah yang dikembangkan sebagai Kawasan Lindung atau Kawasan Konservasi
berlandaskan pada kebijakan pemerintah Provinsi dan Kabupaten yaitu pada Surat Keputusan Gubernur No.181
Tahun 1982 tentang Peruntukan Lahan Di Wilayah Inti Bandung Raya Bagian Utara ditetapkan sebagai Hutan
Lindung, Pertanian Tanaman Keras, dan Pertanian Non Tanaman Keras (Rina Mardianti, 2013). Adapun luas
wilayah KBU ini sebesar 42.315,32 ha dan ditetapkan sebesar 68,69% untuk Kawasan Lindung dan 31,31%
sebagai Kawasan Budidaya yang kemudian pada Tahun 1998 direvisi melalui Rancangan Umum Tata Ruang
(RUTR) Kawasan Bandung Utara menjadi 72,44% untuk Kawasan Lindung dan 17,56% untuk Kawasan
Budidaya. Melihat peruntukkannya tersebut dapat dilihat bahwa KBU memegang peranan dan fungsi vital
terhadap wilayah di sekitarnya (Bappeda, 2014). Dengan adanya regulasi pemerintahan ini membuat ekosistem
dan lingkungan di kawasan Bandung Utara menjadi lebih terjaga serta memberikan nuansa dan suhu yang
nyaman untuk di jadikan tempat persinggahan sementara untuk para wisatawan yang dating ke kawasan Bandung
Utara.

Pemanasan global yang terjadi di Indonesia dapat mempengaruhi ekosistem makhluk hidup di
Indonesia, terlebih lagi Indonesia merupakan negara maritim sehingga terdapat berbagai SDA baik di laut
maupun yang ada di darat. Pemanasan global tersebut mengakibatkan punahnya berbagai jenis flora dan fauna
yang ada di Indonesia. Selain itu pemanasan global menyebabkan kenaikan suhu global, sehingga siklus air dan
kelembaban udara menjadi terganggu. Apabila siklus air yang ada terganggu maka akan berdampak pada
pertumbuhan tumbuhan sehingga menghambat laju produktivitas primer.

suhu di Bandung berubah menjadi lebih panas. Fenomena perubahan iklim yang terjadi secara global
menjadi salah satu penyebabnya. Namun pembangunan yang masif tanpa menimbang kelestarian alam menjadi
penyebab lainnya. Jika tidak ada upaya pencegahan pemanasan global, konon Bandung bakal sepanas Jakarta.
faktor perubahan iklim yang setiap tahunnya terjadi akibat aktivitas industri atau ekonomi.Pembangunan
tersebut dilakukan demi menciptakan kenyamanan penduduknya. Sayangnya kenyamanan yang diinginkan itu
tidak memerhatikan keseimbangan alam. Kelestarian lingkungan dikesampingkan. Ini bisa dilihat dari
gencarnya alih fungsi lahan ruang terbuka hijau (RTH) Kota Bandung. Pada tahun 1970, RTH Kota Bandung
sebesar 35 persen. Namun pada 2010, RTH Kota Bandung tinggal 10 persen. Setelah tahun 2010, ada
peningkatan RTH Kota Bandung menjadi 12 persen. Penyebab Bandung menjadi panas juga dikarenakan
meningkatnya jumlah kendaraan pribadi di Kota Bandung. Padahal setiap satu kendaraan baru akan
menyumbangkan dua ton emisi Co2 ke atmosfer per tahunnya. Gas emisi ini penyebab utama rusaknya lapisan
ozon sehingga menimbulkan pemanasan global.

2. Metode Penelitian
Kami melakukan penelitian deskriptif kualitatif, yaitu suatu rumusan masalah yang memandu penelitian
untuk mengeksplorasi atau memotret situasi sosial yang akan diteliti secara menyeluruh, luas dan mendalam.
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya, perilaku,
persepsi, minat, motivasi, tindakan, dengan cara deksripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa. Pendekatan
kualitatif ini bertujuan untuk mendapatkan informasi lengkap tentang “ Penerapan Arsitektur Berkelanjutan dalam
bangunan Villa chavaminerva”

2
2.1 Lokasi dan waktu penelitian
Kami melakukan penelitian berlokasi di Bandung utara, alasan kami memilih lokasi ini dikarenakan
lokasinya yang dianggap cocok dengan penelitian yang akan kami bahas dalam pengumpulan data
terkait dengan fokus penelitian

Uraian metode atau pendekatan analisis yang digunakan dalam melakukan kajian dipaparkan pada
bagian ini.

3. Hasil dan Pembahasan


Berdasarkan topik bangunan berkelanjutan, villa chavaminerva akan kami analisis berdasarkan analisis
material,tepat guna lahan, konservasi energi dan air, kesehatan ruangan serta manajemen lingkungan
3.1 Material bangunan villa Chavaminerva
3.1.1 Material Bambu

Material utama dalam villa chavaminerva adalah material bambu. Bambu dipakai sebagai struktur dan
konstruksi bangunan. Bambu digunakan sebagai dinding dan juga tulang-tulang struktur untuk membuat
bangunan berdiri. Tak hanya di bagian bangunan nya bambu juga digunakan dalam pembuatan furniture dalam
villa seperti kursi meja dan lemari. Bambu yg digunakan merupakan bambu yg diawetkan yg konon usia bambu
tersebut bisa mencapai ketahanan hingga 25 tahun. Bambu merupakan bahan alami yg berkelanjutan. Dimana
bambu tergolong mudah untuk didapatkan dan harganya terjangkau. Penanaman bambu juga tidak
membutuhkan perlakuan khusus serta proses pertumbuhan hingga bambu bisa dipotong untuk dipakai dalam
bangunan pun tidak memakan waktu yg lama seperti halnya pertumbuhan kayu
Kelebihan bambu selain mudah didapatkan dan harganya terjangkau. Bambu memiliki elastisitas yg
dapat dimanfaatkan dalam pembentukan masa bangunan. Material ini bisa mempertahankan kedudukannya
dengan baik. Hal ini pula yang menjadikan bambu sebagai material terbaik untuk bangunan yang berdiri di
daerah-daerah rawan gempa. Kalaupun bangun rubuh, bobot bambu yang ringan tidak begitu membahayakan
penghuni bangunan tersebut. bambu juga merupakan material bangunan yg mudah untuk dipasang,Fungsi
bambu pada dasarnya sama dengan kayu, tanpa diperlukan teknik pemasangan khusus. Pemanenan dan
pemasangan bambu cukup sederhana. Mudah dipotong, tidak ada kulit yang dikupas selama pemrosesan, dan
ringannya yang membuatnya ideal untuk diolah, diangkut, dan disimpan. Ada juga banyak tampilan dan
pilihan, memungkinkan kita untuk benar-benar menyesuaikan bambu ke desain kita. Misalnya, kita dapat
memilih lantai bambu di berbagai serat atau jenis yang tampaknya sangat estetis.

Selain laju pertumbuhan bambu yang cepat, produksi bambu juga menghasilkan manfaat bagi bumi ini.
Jaringan akar yang kompleks menjangkar tanah ke bawah, mencegah erosi ketika hujan atau banjir terjadi. Ini
juga membantu tanah menahan air, membantu pengaturan kelembaban sepanjang musim hujan dan kemarau.
Bambu juga menyerap lebih banyak kadar CO2 daripada pohon lainnya, karena tingkat pertumbuhannya yang
ekstrem, menanam bambu juga bisa menjadi keuntungan bagi lingkungan kita. Selain laju pertumbuhan bambu
yang cepat, produksi bambu juga menghasilkan manfaat bagi bumi ini. Jaringan akar yang kompleks
menjangkar tanah ke bawah, mencegah erosi ketika hujan atau banjir terjadi. Ini juga membantu tanah menahan
air, membantu pengaturan kelembaban sepanjang musim hujan dan kemarau. Bambu juga menyerap lebih
banyak kadar CO2 daripada pohon lainnya, karena tingkat pertumbuhannya yang ekstrem, menanam bambu
juga bisa menjadi keuntungan bagi lingkungan kita.bambu mempunyai tingkat kuat tarik yang setara dengan
baja berkualitas sedang pada berat jenis yang sama. Bahkan bambu yang sudah diawetkan terlebih dahulu
diklaim sangat kokoh untuk dijadikan kolom bangunan bertingkat karena memang strukturnya yang benar-
benar kuat serta lentur. Perlu diketahui, kabar hebatnya bambu dalam menopang konstruksi bangunan
sebenarnyaa sudah lama tersiar di masyarakat Indonesia. Hal ini terbukti dari begitu banyaknya bangunan-
bangunan kuno yang memanfaatkan bambu sebagai material penopangnya.Bentuknya yang tak padat serta
mempunyai rongga di bagian dalamnya maka secara otomatis membuat bambu memiliki bobot yang lebih
ringan daripada bahan bangunan yang lain. Bambu ini bahkan menjadi salah satu material yang bobotnya
paling ringan loh. Hal ini memungkinkan distribusinya bisa dikerjakan dengan lebih mudah. Demikian pula
dengan proses pengangkutan bambu ketika pemasangannya dapat dilaksanakan tanpa membutuhkan tenaga
3
yang banyak. Pada saat dipasang pun struktur dari bambu ini hanya memerlukan tiang penyangga yang
sederhana.

Kekurangan material bambu adalah rentan terhadap api sehingga berpotensi lebih mudah terbakar.
Meskipun terdapat beberapa cara untuk meningkatkan ketahanan terhadap api, namun Anda harus
mengeluarkan biaya yang tinggi untuk menggantinya jika terjadi kebakaran di rumah sehingga kurang
efektif.Karena langsung dari alam dan bukan buatan pabrik, karakteristik bambu tidak pernah sama. Diameter
yang berbeda-beda memerlukan ketelitian dalam proses seleksi bambu tahap awal. Coba perhatikan, jarak ruas
di bambu pun tidak pernah sama dari bagian ujung sampai pangkal. Hal ini menyebabkan kesulitan tersendiri
dalam memadukan bambu-bambu secara harmonis.Kendati tergolong material yang kuat, bambu juga
mempunyai kelemahan pada detail sambungannya. Sambungan antar-bambu yang membentuk struktur
mempunyai tingkat kesulitan yang rumit. Sehingga diperlukan penguasaan bambu yang mendalam sebelum
dapat menggunakannya dengan baik. Karena kalau proses penyambungan bambu ini tidak dikerjakan dengan
tepat, maka kekuatan yang dimilikinya pun menjadi menurun. Titik-titik sambungan bambu tersebut menjadi
bagian yang rawan rubuh dalam konstruksi bangunan yang sedang dibuat.

Bambu merupakan material yg dominan dalam pembangunan villa chavaminerva hampir 70% material
bangunan tersebut didominasi oleh material bambu. Dinding bambu juga memiliki 2 (dua). Fasad bangunan
menggunakan bambu yg masih bulat swbagai penutup nya, bambu tersebut dirapatkan dengan posisi berjajar
sehingga membentuk dinding. Dan pada samping bangunan untuk menutupi atap yg sekaligus dinding didalam
nya dilapisi anyaman bambu (bilik). Meskipun lantainya dari lantai kayu namun untuk pijakan dan railing
tangga menuju lantai 2 (dua) semuanya menggunakan material bambu. Penggunaan bambu ini sangat ramah
lingkungan dan membuat interior terlihat estetis dan sangat alami. Tak hanya dari visual namun suasana yg
dirasakan oleh pengunjung yg memasuki villa akan terasa nyaman dikarenakan suhu dan udara yg nyaman
bagi tubuh.pemanfaatan bukaan jendela menjadi faktor kenyamanan dalam penghawaan begitu pula
pencahayaan alami. Di siang hari suhu diruangan tidak akan panas, sebaliknya akan terasa sejuk dan dimalam
hari suhu akan lebih hangat dan sangat nyaman untuk beristirahat atau tidur.

3.1.2 Material Jerami


Villa Chavaminerva memiliki atap sekaligus dinding samping Material Jerami dengan bentuk
atap setengah lingkaran pada sisi kanan dan sisi kiri Villa membuat atap jerami tersebut berfungsi juga sebagi
dinding. Jerami sudah sering digunakan sebagai material jerami untuk rumah – rumah tradsional, namun akhir
ini jerami sering digunakan sebagai material yang ramah lingkungan, khususnya untuk dinding, Batang jerami
yang di gunakan untuk mengganti dinding bata, kayu, dan gypsum. Ternyata atap jerami ini mampu
menghasilkan insulasi yyang sangat baik saat disusun dengan benar jerami tergolong murah, mudah di
dapatkan dan harganya yang relative murah karena jerami bisa tumbuh dengan cepat di alam selain itu jerami
juga punya manfaat lain yaitu, bisa menahan panas atau menjadi isolator panas yang baik serta jerami juga
bisa berfungsi sebagai peredam suara. Jerami ini sangat cocok untuk kawasan iklim Indonesia yang beriklim
tropis dikarenkan iklim Indonesia hanya memiliki musim kemarau dan musim hujan maka kerusakan pada
material jerami tidak terlalu ekstrim seperti dinegara sub tropis yang memiliki 4 musim. Selain dari kerusakan
material kenyamanan pun bisa berpengaruh ketika menggunakan material Jerami pada iklim tertentu.

Curah hujan di Indonesia cukup tinggi sehingga terkadang menurunkan suhu agak drastis karena
jerami merupakan insulator yang baik maka material ini bisa menyesuaikan suhu didalam ruangan menjadi
terasa hangat untuk tubuh yaitu karena berada dikelembaban dan suhu yang nyaman ( Comport zone ) penentu
kenamanan didalam suatu bangunan adalah kelembaban dan suhu selain dari sebagai insulator jerami juga bisa
menjadi isolator saat terjadi musim kemarai di Indonesia pada saat musim kemarau ketika suatu daerah dengan
dataran rendah akan memiliki suhu yang cukup tinggi. Atap jerami juga digadang-gadang bisa menyerap
sedikit karbondiaksoda pada udara. Maka lualitas udara dalam ruangan akan terasa segar dan bersih jika
dibandingkan dengan bangunan biasa yang memiliki campuran – campuran kkimia pada komponen bahannya

3.2 Pengolahan Lahan


Luas lahan di Villa Chavaminerva sekitar 2150 m2, Villa ini berlokasi di Jalan Lapang RT 01/ RW
11, Desa Cibogo Lembang, Bandung barat. Pada Villa ini terdapat ruang terbuka hijau dan taman pada area
site bangunan. Hampir 70% lahan merupakan ruang terbuka hijau. Adanya pagar alami atau pagar hidup
4
mengelilingi site yaitu tanaman bamboo jepang yg merupakan tanaman hias Pseudosasa japonica. Lahan
parkir,lapangan terbuka hijau, jalur pejalan kaki ( Pdestrian ) yang ditutupi oleh terowongan tamanan, taman
didepan villa serta taman bermain. Membuat suasana dan sirkulasi villa menjadi lebih terbuka dan sejuk.
Fasilitas pada lahan terbuka (outdoor) berikut tempat parkir untuk mobil dan motor dengan kapasitas 6 unit
mobil dan 30 unit sepeda motor. Tempat parkir bebentuk persegi dan berada disamping bawah Entrance
terkadang parkiran tidak langsung terlihat dari Entrance. Tepat di samping parkiran terdapat bangunan
berbentuk bangun ruang balok sebagai tempat Recepsionist untuk memesankan Villa atau mengkonfirmasi
pesanan.

Di selatan tempat parkir terdapat lapangan padang rumput yang tidak terlalu tinggi sedikit memiliki
kontur menurun kearah selatan, luas lapangan tersebut sekitar 700 m2 didekat lapangan terdapat Gazebo yang
terbuat dari bamboo dana tap jerami. Pada samping lapangan terdapat Pendestrian yang membentuk lorong (
Tunel Room) dibentuk oleh kerangka besi sebagai tempat menjalarnya tumbuhan tanaman hias Campsis
radicans . tamanan ini menutupi lorong dan menjadi shading pendestrian, suasana dalam lorong sangat sejuk
terutama di siang hari terasa cukup unik karena jalan yang tertutupi membuat kita penasaran akan ujung lorong
tersebut. Ketika sudah melewati lorong akan tampak taman persegi dan Villa 5 Unit tersusun seperti huruf “L”
pemilihan taman serta tanaman sangat pas karena tidak ada yang menutupi Visual Villa, dikarenakan tugas
shading sudah terselesaikan oleh pagar hidup bamboo Jepang yang mengitari sekeliling kawasan Villa

Karena Villa berada didataran tinggi otomatis iklim disana cukup sejuk disiang hari dan agak dingin di
malam hari, selain shading untuk siang hari pohon bamboo juga berfungsi untuk menghalangi jalur angin.
Lahan (land) merupakan sumber daya alam yang paling berharga, karena lahan tidak hanya menyediakan
tempat untuk manusia bertempat tinggal, lebih dari itu, pada lahan terkandung sumber daya alam yang sangat
dibutuhkan untuk kehidupan manusia. Perkembangan populasi dan pola aktivitas manusia, seperti membuka
lahan untuk pertanian, tambang, perkebunan dan urbanisasi, memberikan pengaruh cukup besar terhadap
perubahan kualitas daya dukung lahan. Oleh sebab itu mempertimbangkan dampak bangunan terhadap lahan
sekitar merupakan strategi paling utama dalam mewujudkan arsitektur berkelanjutan.

3.3 Konservasi Energi & Air

3.3.1 Sustainable Energy

Pemanasan Global merupakan isu lingkungan yang memicu berbagai gerakan peduli lingkungan
termasuk lahirnya konsep green building. Pemanasan global merupakan kondisi peningkatan suhu ekstrim
yang melanda dunia diakibatkan oleh peningkatan polusi emisi gas karbon yang menyebabkan tingginya
kadar gas rumah kaca secara tidak wajar pada atmosfer bumi. Gas ini menyerap dan memantulkan kembali
radiasi gelombang yang dipancarkan bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan bumi.
Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.
Hampir 30 % dari total emisi karbon yang terkandung di atmosfer berasal dari sektor industri konstruksi,
tidak hanya itu, emisi gas CFC, penyebab utama bocornya lapisan ozon, juga sebagian besar berasal dari
bangunan, oleh sebab itu efisiensi penggunaan energi dan penggunaan sumber energi terbarukan yang minim
emisi karbon, CFC dan emisi gas lain yang berbahaya bagi lingkungan menjadi salah satu strategi utama
green building. Solusi paling tepat adalah dengan mengganti sumber energi fossil dengan sumber energi
terbarukan yang minim emisi karbon.

Untuk Efisiensi energy Listrik villa tersebut tidak memiliki penghawaan buatan ( AC ) dikarenakan
bahan material bambu dan menggunakan atap Jerami mampu untuk memberikan suhu yang nyaman ketika

5
siang maupun malam.selain itu iklim dan suhu di daerah daerah dataran tinggi relativ dingin dan sejuk
sehingga tidak memerlukan penghawaan hari adalah pencahayaan alami untuk siang adalah bukaan dari
jendela.

3.3.2 Sustainable Water

Air merupakan kebutuhan vital makhluk hidup, tanpa air tidak mungkin ada kehidupan di muka bumi
ini. Namun seiring bertambahnya populasi manusia, kualitas daya dukung alam sebagai sumber pemasok air
mengalami penurunan dan disaat bersamaan kebutuhan akan air bersih meningkat. Keadaan semakin
diperparah dengan adanya isu peningkatan suhu bumi dan perubahan iklim. Sebagai contoh saat musim
hujan, intensitas curah hujan semakin besar sedangkan area resapan air hujan semakin berkurang, akibatnya
air yang turun tidak dapat diserap dengan baik, sehingga, selain bencana banjir, pasokan air tanah akan
berkurang secara drastis karena tidak ada air hujan yang diserap dan pada saat musim panas dapat dipastikan
kondisi semakin memburuk. Ancaman terhadap ketersediaan sumber air bersih juga turut disebabkan oleh
polusi air akibat pengolahan dan pembuangan limbah yang tidak tepat, baik cair maupun padat, ke sumber
air bersih. Polusi air merupakan dampak langsung aktivitas pemenuhan kebutuhan dan peningkatan populasi
manusia; urbanisasi, lahan yang terkontaminasi, buangan kotoran, proses industri, penggunaan pestisida dan
pupuk buatan, pertambangan, pembakaran lahan dan penggunaan bahan kimia dalam kegiatan sehari-hari.
Sumber air bersih berasal dari sumur bor yg dipompa ke penampungan air bersih dan dialirkan ke kamar
mandi . Dan ada pula pemanen air hujan untuk kebutuhan lain seperti menyiram tanaman,air utuk pel dsb

Saran penulis untuk bangunan Villa ini harus mempunyai energi listrik alternatif seperti sel panel
Surya agar tidak hanya bergantung hanya pada listrik dari PLN,dan untuk menghemat pembayaran listrik.lalu
perlunya penerapan konservasi air pada bangunan agar air yg digunakan sesuai dengan porsinya atau menjadi
lebih hemat, caranya ialah sumber air untuk flushing menggunakan air daur ulang dari grey
water,penggunaan saniter hemat air,serta pemasangan meter air agar dapat mengukur seberapa banyak air
keluar.selanjutnya untuk pengolahan limbah diharapkan bisa diolah sendiri meskipun sudah dikategorikan
mempunyai tong sampah untuk memilah sampah organik dan anorganik. Namun hal tersebut hanya sebatas
itu saja dikarenakan sampah tetap dikumpulkan setiap minggu sekali tanpa penyelesaian atau pengolahan
limbah sendiri.

4. Kesimpulan
Villa chavaminerva mempunyai kelebihan dari penggunaan lahan, bahan material bangunan, serta
struktur bangunan yg tahan gempa. Namun untuk penghematan energi serta konservasi air masih belum
diterapkan hal tersebut merupakan hal pokok dari bangunan berkelanjutan. Dikarenakan listrik serta air
merupakan kebutuhan yg fundamental bagi pengguna bangunan, dan sering kali pemakaian nya tidak
terkontrol atau terlalu boros. Selanjutnya pada pengolahan limbah masih belum bisa diolah sendiri. Meskipun
villa ini sudah bisa disebut Greenbuilding jika dilahan dari penggunaan lahan dan material yang ramah
lingkungan. Namun sebaiknya sistem penghematan energi, konservasi air serta pengolahan limbah dapat
diterapkan agar bangunan memiliki aspek berkelanjutan yg lebih tinggi.

6
https://lib.ui.ac.id/file?file=Kajian/Strategi /Berkelanjutan/Non-Kualifikasi/Sistem /20249602-R051101.pdf

http://staffnew.uny.ac.id/upload/132206551/pendidikan/bangunan/berkelanjutan.pdf

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.klopmart.com/article/detail/kelebih
an-dan-kekurangan-
bambu&ved=2ahUKEwixjMX5lNP8AhVAEbcAHVj_CTQQFnoECA4QAQ&usg=AOvVaw30mSHDOjSh
_QEdwUZZh5gm

You might also like