You are on page 1of 6

ORIGINAL ARTICLE

Intisari Sains Medis 2021, Volume 12, Number 2: 494-499


P-ISSN: 2503-3638, E-ISSN: 2089-9084

Kesesuaian pewarnaan gram dengan kultur darah


sebagai prediktor nilai kritis kasus bakteremia di
Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar
Published by Intisari Sains Medis
Putu Yoska Arya Harindana1*, Ida Sri Iswari2, Indramawan Setyojatmiko1,
Ni Nengah Dwi Fatmawati2

ABSTRACT
Background: One of the considerations for giving bacteria were identified in 39.13% of the gram staining
empiric antibiotics in bacteremia cases is gram staining (GS) and 45.65% of the blood culture (BC) samples.
(GS) results. Accurate and fast results are required in Gram-positive bacteria appeared in 56.52% of GS and
distinguishing infection-caused bacteria. However, 52.17% of BC. MBRO (multidrug-resistant organisms)
the data on how much the corresponding gram stain bacteria were identified in the proportion of 11%, then
results with bacterial growth in blood cultures are still 13% from ESBL (extended-spectrum beta-lactamase)
insufficient. bacteria, and they remain as 4% MRSA (methicillin-
Aim: The study aims to compare Gram stain results resistant Staphylococcus aureus) bacteria. The higher
with bacterial growth in positive blood cultures. result, 76% of the data was confirmed from the non-
Methods: A cross-sectional analytic study obtained ICU patients.
data from the VITEK® 2 Compact (bioMérieux) results Conclusion: GS can be used as a reference for empiric
for six months (January - June 2020). Data involved all antibiotic therapy due to its effectiveness, and it has
blood cultures examined as many as 509. a high degree of similarity with positive blood culture
Results: Of the 509 blood samples, 46 were reported results.
as critical values ​​for bacteremia. Gram-negative bacillus
Keywords: Blood culture, BacT, Bacteremia, Empirical antibiotic, Gram stain.
Cite This Article: Harindana, P.Y.A., Iswari, I.S., Setyojatmiko, I., Fatmawati, N.N.D. 2021. Kesesuaian pewarnaan
gram dengan kultur darah sebagai prediktor nilai kritis kasus bakteremia di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah,
Denpasar. Intisari Sains Medis 12(2): 494-499. DOI: 10.15562/ism.v12i2.1038

ABSTRAK
Latar belakang: Salah satu pertimbangan pemberian dilaporkan sebagai nilai kritis prediktor bakteremia.
antibiotika empiris pada kasus bakteremia adalah Bakteri batang gram negatif teridentifikasi pada
berdasarkan hasil pewarnaan gram. Dibutuhkan hasil 39,13% sampel pewarnaan gram dan 45,65% sampel
yang akurat dan cepat dalam membedakan bakteri hasil kultur darah. Bakteri gram positif muncul pada
penyebab infeksi. Namun sedikit data tentang berapa 56,52% sampel pewarnaan gram dan 52,17% sampel
1
Program Pendidikan Dokter Spesialis Mikrobiologi besar kesesuaian hasil pewarnaan gram dengan hasil kultur darah. Bakteri MDRO (multidrug resistant
Klinik, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana/ pertumbuhan bakteri pada kultur darah. Untuk organisms) teridentifikasi sebanyak 11%, 13% bakteri
Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar, Bali; membandingkan hasil pewarnaan gram dengan ESBL (extended spectrum beta lactamase), dan 4%
2
Departemen Mikrobiologi Klinik, Fakultas pertumbuhan bakteri pada kultur darah yang positif. bakteri MRSA (methicillin-resistant Staphylococcus
Kedokteran, Universitas Udayana/Rumah Sakit Metode: Penelitian ini merupakan penelitian aureus). Proporsi 76% sampel berasal dari pasien non-
Umum Pusat Sanglah, Denpasar, Bali; analitik cross-sectional. Data diperoleh dari hasil ICU.
VITEK®  2 Compact (bioMérieux) selama enam bulan Simpulan: Hasil pewarnaan gram dapat digunakan
*Korespondensi: (Januari-Juni 2020). Sampel penelitian adalah semua sebagai acuan terapi antibiotika empiris karena
Putu Yoska Arya Harindana; kultur darah yang diperiksa pada periode penelitian memiliki tingkat kesesuaian yang tinggi dengan hasil
Program Pendidikan Dokter Spesialis Mikrobiologi berjumlah 509. kultur darah positif.
Klinik, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/ Hasil: Dari 509 sampel spesimen darah, 46 sampel
Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar, Bali;
yoskaarya@yahoo.com Kata kunci: Antibiotika empiris, BacT, Bakteremia, Kultur darah, Pewarnaan gram.
Sitasi Artikel ini: Harindana, P.Y.A., Iswari, I.S., Setyojatmiko, I., Fatmawati, N.N.D. 2021. Kesesuaian pewarnaan
gram dengan kultur darah sebagai prediktor nilai kritis kasus bakteremia di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah,
Diterima: 08-05-2021
Denpasar. Intisari Sains Medis 12(2): 494-499. DOI: 10.15562/ism.v12i2.1038
Disetujui: 02-07-2021
Diterbitkan: 16-07-2021

494 Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2021; 12(2): 494-499
Open| doi:
access:
10.15562/ism.v12i2.1038
http://isainsmedis.id/
ORIGINAL ARTICLE

PENDAHULUAN Gram digunakan untuk mendeteksi Kedua metode BC/GS mengungkapkan


dan membedakan bakteri tertentu, keberadaan bakteri dalam darah pasien
Bakteremia yang signifikan secara klinis mikroorganisme lain (paling sering dengan sepsis dan kelompok kontrol
merupakan penyebab penting dari khamir dan jamur), juga dapat dilihat pada yang signifikan.10 Berdasarkan kajian
morbiditas dan mortalitas yang serius pada apusan pewarnaan Gram.5 tersebut, penelitian ini bertujuan untuk
pasien. Untuk menurunkan mortalitas Namun, tidak ada uji laboratorium membandingkan kesesuaian hasil GS dan
dan morbiditas pada pasien bakteremia, yang 100% akurat, tidak terkecuali BC yang positif dari cairan isolat pasien.
perlu dilakukan terapi antimikroba yang pewarnaan Gram, karena kesalahan
efektif sesegera mungkin. Bakteremia interpretasi manusia dan urgensi sifat METODE
sering menyebabkan sepsis dan syok pewarnaan bakteri tertentu. Studi
septik. Oleh karena terapi yang cepat Penelitian ini merupakan penelitian
sebelumnya menyatakan bahwa tingkat
aktif melawan patogen penyebab adalah deskriptif cross-sectional. Data diperoleh
kesalahan keseluruhan dari pewarnaan
salah satu prediktor hasil yang paling dari hasil VITEK® 2 Compact (bioMérieux)
Gram yang salah ditafsirkan dari sebuah
penting, dokter harus menetapkan sistem selama enam bulan (Januari – Juni 2020).
kultur darah masih rendah (0,7%), tetapi
pemberian obat cepat atau kombinasi obat Sampel penelitian adalah semua kultur
tenaga laboratorium profesional harus
yang dipilih secara rasional.1 darah yang diperiksa pada periode
menyadari potensi jenis kesalahan yang
Laboratorium mikrobiologi klinis penelitian yang berjumlah 509. Subjek yang
dapat terjadi tersebut.6,7 Saat ini, kultur
memiliki peran penting dalam penanganan memenuhi kriteria penelitian ditentukan
darah diikuti dengan analisis pewarnaan
bakteremia. Pendeteksian mikroorganisme pada saat pengumpulan data di Rumah
Gram atau blood culture - Gram stain (BC/
patogen dalam kultur darah dan menguji Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar
GS) adalah metode laboratorium yang
kerentanan antimikroba selalu membantu Bali, baik dari ruang ICU maupun
paling umum digunakan dan standar emas
dalam memilih agen antimikroba yang non-ICU (intensive care unit). Sebelum
saat ini untuk mendeteksi bacteremia.8
sesuai.2 Tes terpenting dan utama untuk dilakukan pengumpulan data, subjek
Ada tiga masalah utama terkait
dilakukan pada kultur darah positif adalah penelitian diberikan penjelasan tentang
penggunaan pendekatan berbasis kultur
pewarnaan Gram, yang merupakan tes penelitian terlebih dahulu baik mengenai
tersebut untuk mendeteksi bakteremia.
paling cepat dan paling sederhana untuk manfaat maupun risiko atau kerugian
Masalah pertama adalah waktu interpretasi
mengkarakterisasi mikroorganisme. yang mungkin muncul akibat penelitian
hasil, termasuk waktu yang diperlukan
Oleh karena itu sangat mungkin bahwa ini. Kemudian dilanjutkan dengan
untuk memperoleh informasi tambahan
informasi yang diberikan oleh pewarnaan menandatangani persetujuan (informed
yang diperlukan dari identifikasi spesies
Gram akan membantu menilai kecukupan consent) dan berpartisipasi sebagai subjek
dan sensitivitas antibiotik, yang umumnya
terapi antimikroba yang dipilih setelah penelitian sebelum pengambilan sampel
membutuhkan 24 sampai 48 jam. Selain
mengumpulkan spesimen kultur darah masing-masing subjek.
itu, BC membutuhkan waktu hingga 5
darah dan sebelum identifikasi akhir hari untuk memberikan hasil yang positif,
mikroorganisme.3 Pemilihan, Pengumpulan, dan
sehingga tidak berguna sebagai panduan
Pewarnaan Gram telah digunakan Pengangkutan Spesimen
awal pemilihan antimikroba yang tepat
sebagai tools penting dalam perencanaan Instruksi pengumpulan spesimen
untuk pasien bakteremia.8 Masalah kedua
terapi antimikroba di rumah sakit sejak harus tersedia untuk staf klinis,
adalah rendahnya sensitivitas analisis BC/
tahun 1970-an. Meskipun telah ditemukan perawat, dan atau tenaga penunjang
GS. Analisis BC/GS memiliki perkiraan
lebih dari seabad yang lalu, pewarnaan lain. Kewaspadaan universal harus
positivity keseluruhan hanya 30% hingga
Gram tetap merupakan uji diagnostik digunakan untuk semua spesimen yang
60% meskipun aplikasi dalam konteks
cepat yang paling sering digunakan, dan dikumpulkan. Teknik aseptik yang
klinis yang benar, prosedur standar,
dalam hubungannya dengan berbagai ketat digunakan dalam pengumpulan
dan volume pengumpulan darah yang
uji biokimia yang merupakan landasan spesimen. Jika memungkinkan,
optimal. Masalah ketiga adalah peluang
laboratorium klinis.4 Pewarnaan Gram spesimen harus dikumpulkan sebelum
untuk mendeteksi hasil positif palsu dan
adalah langkah awal yang sangat penting pemberian agen antimikroba. Spesimen
menyebabkan pemberian antibiotik yang
dalam karakterisasi awal dan klasifikasi harus dikumpulkan dengan cara yang
tidak perlu. Hasil positif palsu dapat
bakteri. Pewarnaan ini juga merupakan meminimalkan kontaminasi dengan flora
disebabkan oleh kontaminasi sampel dari
prosedur kunci dalam identifikasi bakteri lain. Jumlah spesimen yang mencukupi
flora kulit pasien atau ahli kesehatan dan
berdasarkan karakteristik pewarnaan, dan harus dikirim sesuai pengujian yang di-
diperkirakan terjadi pada 32% hingga 85%
memungkinkan bakteri untuk diperiksa order. Jaringan dan spesimen aspirasi
sampel klinis.9
menggunakan mikroskop cahaya. Setelah biasanya merupakan spesimen pilihan.
Akan tetapi, riset terbaru menyatakan
diwarnai, morfologi dan susunan bakteri Semua spesimen harus diberi label dengan
bahwa kedua metode tersebut
dapat diamati juga. Selain itu, pewarnaan minimal dua pengenal pasien. Pengenal
memungkinkan deteksi bakteri dalam
Gram juga merupakan langkah penting pasien meliputi nama pasien, nomor
kultur media yang tidak menunjukkan
dalam skrining agen infeksius pada rekam medis, dan tanggal lahir. Spesimen
pertumbuhan (apabila diberikan
spesimen klinis seperti apusan langsung harus dikumpulkan dengan menggunakan
pewarnaan fluoresens pada media kultur).
dari pasien. Meskipun pewarnaan alat pengumpul yang sesuai dan harus

Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2021; 12(2): 494-499 | doi: 10.15562/ism.v12i2.1038 495
ORIGINAL ARTICLE

ditutup rapat untuk mencegah kebocoran.


Spesimen harus dikantongi sebelum
dikirim ke laboratorium. Spesimen harus
dikirim ke laboratorium tepat waktu.
Permintaan tes harus menyertakan
spesimen yang akan diuji. Permintaan
harus mencakup sumber spesimen, waktu
pengambilan, dokter yang memesan, dan
tes yang diperlukan. Informasi tambahan,
seperti organisme yang dicurigai dan
atau terapi antimikroba saat ini, selalu
membantu kajian laboratorium.

Pewarnaan Gram
Penelitian ini menerapkan metode
pewarnaan Gram secara otomatis. Petugas
lab bakteriologi memberikan kode
Gambar 1. Persentase bakteri teridentifikasi dari pewarnaan gram dan kultur darah
nomor specimen pada object glass dan
selama periode bulan Januari – Juni 2020.
melanjutkan pembuatan sediaan dengan
menggunakan ose. Petugas mengeringkan
sediaan di atas rak pewarnaan kemudian
dilakukan fiksasi sebanyak 3 kali di atas
api. Sediaan terfiksasi tersebut dimasukkan
ke dalam rak PREVI© color gram dengan
mempertimbangkan keseimbangan
sediaan pada object glass. Rak PREVI© color
gram tersebut selanjutnya dimasukkan ke
dalam mesin, lalu petugas menutup dan
menekan jumlah sediaan yang diwarnai
serta menghidupkan tombol “run” pada
mesin. Proses pengecatan berlangsung
sampai mesin berhenti beroperasi dan
dilanjutkan pembacaan mikroskopis.
Pembacaan dikaji melalui mikroskop
dengan pembesaran lensa objektif 100x.
Hasil berupa bentuk cocci atau bacilli, Gram
positif atau negative, dan adanya epitel
atau leukosit, dicatat pada buku register
rawat jalan atau rawat inap. Hasil tersebut
diketik juga pada aplikasi SIMARS (Sistem Gambar 2. Karakteristik bakteri yang tumbuh pada spesimen kultur darah periode
Integrasi Manajemen Rumah Sakit). bulan Januari – Juni 2020. Ket: MDRO = multidrug-resistant organisms;
Hasil yang telah disetujui oleh supervisor ESBL= extended-spectrum beta-lactamase; MRSA = methicillin-resistant
dikirim ke loket laboratorium dan ruang Staphylococcus aureus.
perawatan masing-masing pasien melalui
alat otomatis (Aerocom).
line vena sentral dan setiap botol kultur Pastikan botol kultur tidak rusak selama
yang digunakan tidak dalam periode proses transport spesimen. Foto hasil
Kultur Darah
kadaluarsa. Pada waktu yang bersamaan, kultur diabadikan melalui dokumentasi
Setelah melakukan pengambilan darah
diambil 2 botol dari vena perifer. Botol kamera Vivo V5 13 MP (megapixel).
dari tubuh pasien sesuai dengan standar
spesimen harus berisi nama, lokasi tempat Pada hari pertama, bila darah sudah
prosedur operasional LB/.0201/SPO.
pengambilan darah, tanggal dan waktu dalam botol BacT Alert/BACTEC©,
XIV.1.4.16/25591/2019, petugas analis
pengambilan. Botol kultur tidak boleh petugas analis segera memasukkan botol
akan menggoyangkan tabung darah
disimpan dalam kulkas, tetapi dalam ke dalam mesin BacT Alert/BACTEC©. Bila
supaya tercampur untuk menghindari
suhu ruangan selama maksimal 4 jam. darah dalam spuit dan sudah membeku
pembekuan. Diambil 1 botol (aerob) per-
Sesuaikan dengan petunjuk manufaktur (cara konvensional), maka petugas analis
lumen dengan volume 10 ml darah setiap
terkait metode penyimpanan spesimen menginokulasi darah ke dalam media
botolnya, maksimal 3 botol untuk setiap
kultur sebelum dilakukan inkubasi. thioglikolat (inkubasi 37oC selama 24

496 Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2021; 12(2): 494-499 | doi: 10.15562/ism.v12i2.1038
ORIGINAL ARTICLE

MacConkey. Bila ada pertumbuhan DISKUSI


bakteri, maka dilakukan identifikasi dan
resistensi terhadap antibiotik. Bila tidak Metode laboratorium yang umum
ada pertumbuhan bakteri, maka media digunakan saat ini untuk identifikasi
disingkirkan. Bila spesimen pada mesin bakteremia adalah pertumbuhan
BacT Alert/BACTEC© positif, petugas dalam media kultur dengan analisis
kembali melakukan pengerjaan seperti GS selanjutnya dan sub-kultur sampel
pada hari kedua. Pada hari keempat, positif untuk penentuan organisme dan
petugas tetap melakukan pengecekan sensitivitas antibiotik. Deteksi bakteremia
pertumbuhan bakteri sama halnya diperlukan secepat mungkin. Kajian
dengan hari ketiga. Namun, bila petugas studi kali ini telah menelaah lebih lanjut
mendapatkan spesimen cairan dari tempat perbandingan hasil GS dan pertumbuhan
steril, pemeriksaan dihentikan hingga bakteri pada kultur darah yang positif.
hari keempat, dan melaporkan hasil Standar emas untuk bakteremia adalah
negatif bila tidak terdapat pertumbuhan kultur darah yang membutuhkan waktu
bakteri. Selanjutnya bila tidak terdapat antara 24-48 jam.11 Kultur darah biasanya
Gambar 3. Persentase bakteri spesimen cairan dari tempat steril, diambil ketika pasien mengalami demam,
teridentifikasi kultur darah di maka hari kelima dan hari keenam juga menggigil, leukositosis, syok septik,
ruangan ICU dan non-ICU menerapkan prosedur yang sama seperti dugaan endokarditis atau sebelum
periode bulan Januari – Juni halnya hari keempat. Jika tidak ditemukan memulai pengobatan antimikroba pada
2020. Ket: ICU=intensive care pertumbuhan bakteri sampai hari ketujuh, pasien lanjut usia atau gangguan sistem
unit. maka hasil dinyatakan negatif. Petugas imun. Pengambilan sampel dengan
analis mengeluarkan spesimen dari mesin volume darah yang memadai untuk
BacT Alert/BACTEC©. memastikan sensitivitas optimal untuk
deteksi bakteremia dapat dicapai baik
Analisa Data dengan meningkatkan jumlah venipungsi
Data diolah secara manual, dianalisis atau dengan mengumpulkan volume
secara deskriptif, dan disajikan dalam besar yang memadai melalui satu tusukan
bentuk diagram, disertai penjelasan untuk tunggal.12
menentukan tingkat kesesuaian kedua Perbedaan antara BC positif
metode BC/GS tanpa analisis lanjutan. yang signifikan secara klinis (yaitu,
mikroorganisme yang diidentifikasi
HASIL terlibat dalam gejala yang diderita oleh
pasien), dan kontaminan, didasarkan pada
Dari 509 sampel spesimen darah, 46 jumlah sampel BC positif ketika kultur
sampel dilaporkan sebagai nilai kritis menghasilkan organisme yang dianggap
Gambar 4. Kultur mikroba dalam agar prediktor bakteremia, tercatat 18 (39,13%) sebagai kontaminan umum [misalnya,
darah dan MacConkey sampel dari hasil pewarnaan gram adalah coagulase-negative Staphylococci (CoNS),
(dokumentasi penulis). bakteri batang gram negatif dan sebanyak Corynebacterium spp, Micrococcus spp,
21 (45,65%) sampel dari hasil kultur darah dan sebagainya]. Untuk mendeteksi
adalah bakteri gram negatif. Sedangkan mikroorganisme ini, setidaknya 2
jam). Pada hari kedua, petugas melakukan 26 (56,52%) sampel dari hasil pewarnaan BC positif yang menghasilkan CoNS
pengecekan spesimen pada mesin BacT gram adalah bakteri gram positif dan yang sama biasanya diperlukan untuk
Alert/BACTEC©. Bila hasil positif, sebanyak 24 (52,17%) sampel dari hasil mempertimbangkan hasil signifikan secara
dilakukan penanaman 1 mL specimen pada kultur darah adalah bakteri gram positif klinis, mengingat bahwa kontaminasi bisa
agar darah dan agar MacConkey dengan (Gambar 1). meningkat dalam jumlah botol positif.13
cara goresan 4 kuadran dan melanjutkan Hasil penelitian juga menunjukkan dari Model sistem BacT saat ini termasuk
pewarnaan Gram. Bila hasilnya negatif, 46 sampel kultur darah positif (Gambar 2), BacT/Alert 3D dan BacT/Alert VIRTUO
maka dilanjutkan proses inkubasi. Petugas 5 (11%) sampel merupakan bakteri yang yang baru-baru ini diperkenalkan. Kedua
tersebut melakukan inokulasi dengan bersifat multiresisten terhadap berbagai sistem mendeteksi produksi CO2 melalui
satu ose spesimen dalam media thio macam antibiotika (MDRO), 6 (13%) sistem kolorimetri yang ada di bagian
pada agar darah dan agar MacConkey sampel merupakan bakteri ESBL, dan 2 bawah botol yang berubah warna dengan
dengan cara goresan 4 kuadran. Sampel (4%) sampel merupakan bakteri MRSA. pH. Sistem BacT mengotomatiskan
tersebut diinkubasi pada suhu 37oC Sebagian besar sampel berasal dari pasien pemuatan dan pembongkaran botol,
selama 24 jam. Pada hari ketiga, petugas yang dirawat di ruang non-ICU sebanyak membantu menjaga stabilitas suhu.
analis melakukan cek pertumbuhan 35 (76 %) sampel (Gambar 3). Selama proses pemuatan, instrumen
bakteri pada media agar darah dan agar memindai label kode batang, menentukan

Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2021; 12(2): 494-499 | doi: 10.15562/ism.v12i2.1038 497
ORIGINAL ARTICLE

tingkat pengisian dalam botol, sementara dan Gram-positif (99,01%) terdeteksi dengan laporan sebelumnya. Beberapa
pada instrumen, algoritma yang dalam 5 hari pertama inkubasi. Selain itu, pasien menggunakan terapi yang sesuai
ditingkatkan mempersingkat waktu hampir semua yeast (98,85%) terdeteksi atau dapat diterima sebelum hasil kultur
untuk deteksi positif.14 Studi saat ini dalam jangka waktu ini, yang mengarah darah karena pengobatan empiris (dengan
menggunakan sarana botol BacT Alert/ pada kesimpulan kuat bahwa masa GS sebagai langkah pertama).22 Penelitian
BACTEC© dalam pertumbuhan media inkubasi 5 hari cukup untuk mendeteksi saat ini memungkinkan penyampaian
kultur bakteri yang akan diuji. Media agar hampir semua patogen rutin.18 Penelitian suatu hasil kecurigaan bakteri patogen
darah dan agar MacConkey membantu kali ini menggunakan prinsip kultur sesuai yang menyertai suatu penyakit kritis
fasilitasi pembiakan bakteri uji kultur dan dengan prosedur tetap yang ada di RSUP dari pasien rawat inap, sehingga
sensitivitas antibiotika (Gambar 1). Sanglah Denpasar dengan memberikan mengedepankan terapi empiris sekian
Kultur biasanya diinkubasi dengan kesempatan uji hingga hari ke-7. Bila hari sembari menunggu kepastian hasil
durasi maksimum 5-7 hari. Sangat sedikit terdapat temuan sebelum hari ke-7, maka akhir kultur.23 Tatalaksana mikrobiologi
mikroorganisme yang ditemukan antara 5 temuan hari tertentu tersebut menjadikan ini membantu menurunkan morbiditas
dan 7 hari. Di antaranya, bakteri atau jamur hasil kultur positif, sedangkan sisanya dan mortalitas suatu penyakit tertentu
yang signifikan secara klinis sebagian besar berlanjut untuk kepastian hasil. yang diderita pasien dan memberikan
merupakan penghasil CO2 tingkat rendah, Terdapat kemungkinan kultur kemudahan tatalaksana bagi tenaga
atau mikroorganisme yang tumbuh positif tidak akan diidentifikasi sebagai spesialis yang merawat pasien.
lambat (misalnya, Candida spp, anaerob positif pada akhir inkubasi 7 hari. Salah
obligat, atau Brucella sp).15 Bila BC tetap satu cara untuk memastikan darah itu KETERBATASAN PENELITIAN
negatif pada hari ke-5, beberapa pedoman merupakan biakan steril pada akhir
Penelitian ini memiliki keterbatasan
menyatakan bahwa inkubasi botol harus inkubasi adalah dengan pewarnaan
dalam hal ketersediaan spesimen
diperpanjang hingga hari ke-15 atau lebih. Gram. Pewarnaan Gram adalah prosedur
yang belum mencukupi pengerjaan
Studi berdasarkan sistem pemantauan BC sederhana, cepat, dan murah, dan juga
skala lebih luas. Skala pengujian yang
terus menerus telah menunjukkan bahwa bisa dilakukan dengan menggunakan
lebih luas memungkinkan dilakukan
waktu inkubasi yang lama tidak secara sistem otomatis untuk memungkinkan
bila waktu pengumpulan sampel
signifikan meningkatkan sensitivitas BC pewarnaan beberapa slide pada saat yang
diperpanjang minimal setahun terakhir.
secara keseluruhan, bahkan karena bakteri bersamaan.19 Studi telah menunjukkan
Di samping itu, kendala peneliti dalam
dari kelompok HACEK (Haemophilus, bahwa untuk intervensi terapeutik,
mengembangbiakan bakteri potensial
Aggregatibacter, Cardiobacterium, pelaporan hasil pewarnaan Gram kepada
adalah tidak tersedianya media khusus
Eikenella, Kingella) karena mereka tim perawatan pasien lebih berdampak
untuk menumbuhkan bakteri yg sulit
ditemukan dalam protokol inkubasi daripada melaporkan hasil akhir
tumbuh. Penelitian lebih lanjut diharapkan
standar 5 hari dalam berbagai penelitian.16 antimicrobial susceptibility testing (AST).
dapat menutupi kelemahan penelitian
Lima hari inkubasi tampaknya optimal Waktu pelaporan pewarnaan Gram juga
deskriptif ini untuk kepentingan klinis
untuk menyeimbangkan peningkatan penting. Waktu penyelesaian pewarnaan
dan penyelamatan nyawa pasien secara
pemulihan versus menempati ruang Gram terhadap hasil kultur darah
mikrobiologis yang handal.
inkubator yang tidak perlu dan menunda ditunjukkan dalam penelitian sebelumnya
pelaporan akhir untuk kultur negatif. dengan peningkatan mortalitas di antara
SIMPULAN
Namun, mungkin masuk akal untuk pasien dengan pelaporan pewarnaan
mempersingkat waktu inkubasi menjadi Gram yang tertunda.20 Studi sekarang ini Hasil pewarnaan gram dapat digunakan
4 hari atau bahkan 3 hari jika kegagalan memperlihatkan bahwa temuan proporsi sebagai acuan terapi antibiotika empiris
peralatan atau lonjakan permintaan untuk kemunculan bakteri yang dicurigai karena memiliki tingkat kesesuaian yang
kultur darah (misalnya, selama pandemi tidak berbeda jauh antara hasil BS yang tinggi dengan hasil kultur darah positif.
COVID-19) menyebabkan permintaan menunggu sekian hari dan metode GS Hasil pewarnaan Gram yang mendahului
mendadak tentang infrastruktur ruang yang cukup singkat. hasil akhir uji kultur bakteri memberikan
laboratorium yang dapat menampung Manfaat utama dari penggunaan BC- gambaran penanganan awal pasien yang
pengerjaan spesimen. GS adalah waktu yang lebih awal untuk mengalami bakteremia, termasuk dalam
Berbeda dengan penelitian Bourbeau melaporkan identifikasi dan resistensi dari perawatan ICU maupun non-ICU.
dan Pohlman yang menyebutkan bahwa kultur darah positif yang memungkinkan
31 isolat signifikan yang terdeteksi pada pemilihan awal terapi antimikroba KONFLIK KEPENTINGAN
hari ke-4 atau ke-5 inkubasi, 17 terdeteksi yang sesuai dan implementasi tindakan Peneliti menyatakan bahwa tidak ada
dalam kultur darah bersamaan dalam pengendalian infeksi seperti isolasi dan konflik kepentingan dalam pengerjaan
3 hari pertama inkubasi.16 Hasil ini pencegahan kontak.21 Hal ini berpotensi penelitian ini dengan pihak lain.
menunjukkan bahwa mungkin tidak perlu membuat dampak yang signifikan dalam
menginkubasi botol kultur darah secara sistem penyampaian layanan kesehatan. PENDANAAN
rutin selama lebih dari 3 hari.17 Hampir Perbedaan waktu antara hasil BC-GS dan
Pendanaan dilakukan secara swadaya oleh
semua mikroba Gram-negatif (99,30%) identifikasi berbasis kultur akhir konsisten
peneliti.

498 Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2021; 12(2): 494-499 | doi: 10.15562/ism.v12i2.1038
ORIGINAL ARTICLE

KONTRIBUSI PENULIS 6. Rand KH, Tillan M. Errors in Interpretation Pathology. 2014;46(7):636-639. doi:10.1097/
of Gram Stains From Positive Blood Cultures. PAT.0000000000000167
Putu Yoska Arya Harindana berperan American Journal of Clinical Pathology. 16. Bourbeau PP, Pohlman JK. Three days of
pada editing, analisis, dan pendanaan 2006;126(5):686-90. incubation may be sufficient for routine blood
7. Verhelst R, Verstraelen H, Claeys G, cultures with BacT/Alert FAN blood culture
swadaya; Ida Sri Iswari berkontribusi Verschraegen G, Van Simaey L, De Ganck C, et bottles. J Clin Microbiol. 2001;39(6):2079-2082.
pada supervisi kepada penulis pertama; al. Comparison between Gram stain and culture doi:10.1128/JCM.39.6.2079-2082.2001
Indramawan Setyojatmiko memiliki for the characterization of vaginal microflora: 17. Bourbeau PP, Foltzer M. Routine incubation of
peranan data sampling; dan Ni Nengah Definition of a distinct grade that resembles BacT/ALERT FA and FN blood culture bottles
grade I microflora and revised categorization for more than 3 days may not be necessary. J Clin
Dwi Fatmawati merupakan supervisor
of grade I microflora. BMC Microbiology. Microbiol. 2005;43(5):2506-2509. doi:10.1128/
pada kajian mikrobiologi klinik ini. 2005;5(1):61. JCM.43.5.2506-2509.2005
8. Scerbo MH, Kaplan HB, Dua A, et al. Beyond 18. Moustos E, Staphylaki D, Christidou A,
KODE ETIK PENELITIAN Blood Culture and Gram Stain Analysis: A Spandidos DA, Neonakis IK. Major pathogen
Review of Molecular Techniques for the Early microorganisms except yeasts can be detected
Penelitian ini telah mendapatkan Detection of Bacteremia in Surgical Patients. from blood cultures within the first three days of
persetujuan kode etik pelaksanaan Surg Infect (Larchmt). 2016;17(3):294-302. incubation: A two-year study from a University
penelitian yang dinyatakan oleh Komisi doi:10.1089/sur.2015.099 Hospital. Exp Ther Med. 2017;14(6):6074-6076.
9. Hall KK, Lyman JA. Updated review of blood doi:10.3892/etm.2017.5291
Etik Penelitian Fakultas Kedokteran culture contamination. Clin Microbiol Rev. 19. Peretz A, Isakovich N, Pastukh N, Koifman A,
Universitas Udayana dengan nomor kaji 2006;19(4):788-802. doi:10.1128/CMR.00062- Glyatman T, Brodsky D. Performance of Gram
etik 1277/UN14.2.2.VII.14/LT/2021. 05 staining on blood cultures flagged negative by
10. Źródłowski T, Sobońska J, Salamon D, an automated blood culture system. European
McFarlane IM, Ziętkiewicz M, Gosiewski Journal of Clinical Microbiology. 2015;34:1539-
KEPUSTAKAAN T. Classical Microbiological Diagnostics of 1541
1. Uehara Y, Yagoshi M, Tanimichi Y, Yamada Bacteremia: Are the Negative Results Really 20. Barenfanger J, Graham DR, Kolluri L,
H, Shimoguchi K, Yamamoto S, et al. Impact Negative? What is the Laboratory Result Sangwan G,  Lawhorn J,  Drake CA, et al.
of Reporting Gram Stain Results from Telling Us About the “Gold Standard”?. Decreased mortality associated with prompt
Blood Culture Bottles on the Selection of Microorganisms. 2020;8(3):346. doi:10.3390/ Gram staining of blood cultures. Am J Clin
Antimicrobial Agents. American Journal of microorganisms8030346 Pathol. 2008;130(6):870-876. doi:10.1309/
Clinical Pathology. 2009;132(1):18-25. 11. Samosir, NE, Loesnihari R, Aman AK. AJCPVMDQU2ZJDPBL
2. Hoerr V, Zbytnuik L, Leger C, Tam PP, Kubes Correlation between Time to Positivity Blood 21. Roshdy DG, Tran A, LeCroy N, Zeng D, Ou F-s,
P, Vogel HJ. Gram-negative and Gram- Culture. Indonesian Journal of Clinical Pathology Daniels LM, et al. Impact of a Rapid Microarray-
positive bacterial infections give rise to a and Medical Laboratory. 2019; 25(3): 283-289 Based Assay for Identification of Positive Blood
different metabolic response in a mouse 12. Lamy B, Dargère S, Arendrup MC, Parienti JJ, Cultures for Treatment Optimization for
model. J Proteome Res. 2012;11(6):3231-3245. Tattevin P. How to Optimize the Use of Blood Patients with Streptococcal and Enterococcal
doi:10.1021/pr201274r Cultures for the Diagnosis of Bloodstream Bacteremia. J Clin Microbiol, 2015;53(4):1411-
3. Miller JM, Binnicker MJ, Campbell S, Caroll Infections? A State-of-the-Art. Front Microbiol. 1414.
KC, Chapin KC, Gilligan PH, et al. A Guide to 2016;7:697. doi:10.3389/fmicb.2016.00697 22. Kikuchi K, Matsuda M, Iguchi S, Mizutani
Utilization of the Microbiology Laboratory for 13. Garcia RA, Spitzer ED, Beaudry J, Beck T, Hiramatsu K, Tega-Ishii M, et al. Potential
Diagnosis of Infectious Diseases: 2018 Update C, Diblasi R, Gilleeny-Blabac M, et al. Impact of Rapid Blood Culture Testing for
by the Infectious Diseases Society of America Multidisciplinary team review of best practices Gram-Positive Bacteremia in Japan with the
and the American Society for Microbiology. for collection and handling of blood cultures to Verigene Gram-Positive Blood Culture Test.
Clin Infect Dis. 2018;67(6):e1-e94. doi:10.1093/ determine effective interventions for increasing Canadian Journal of Infectious Diseases and
cid/ciy381 the yield of true-positive bacteremias, reducing Medical Microbiology. 2017;1:1-10.
4. Taniguchi T, Tsuha S, Shiiki S, Narita M. Gram- contamination, and eliminating false-positive 23. Bramardipa A, Sukrama IDM., Budayanti N.
stain-based antimicrobial selection reduces central line-associated bloodstream infections. Bacterial pattern and its susceptibility toward
cost and overuse compared with Japanese Am J Infect Control. 2015;43(11):1222-1237. antibiotic on burn infection in Burn Unit
guidelines. BMC Infect Dis. 2015;15:458. doi: 14. Gonzalez MD, Chao T, Pettengill MA. Modern Sanglah General Hospital. Bali Medical Journal.
10.1186/s12879-015-1203-6 Blood Culture: Management Decisions and 2019;8(1):328-333. doi:10.15562/bmj.v8i1.1456
5. Thairu Y, Nasir I, Usman Y. Laboratory Method Options. Clin Lab Med. 2020;40(4):379-
perspective of gram staining and its significance 392. doi:10.1016/j.cll.2020.07.001
in investigations of infectious diseases. 15. Marginson MJ, Daveson KL, Kennedy KJ.
Sub-Saharan African Journal of Medicine, Clinical impact of reducing routine blood
2014;1(4):168-74. culture incubation time from 7 to 5 days.

Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2021; 12(2): 494-499 | doi: 10.15562/ism.v12i2.1038 499

You might also like