Professional Documents
Culture Documents
ENERGI
Abstract
Cells carry out activities to maintain their lives. Every living cell carries out a metabolism
that needs and produces substances that are needed by cells. In the process of exchange of
substances, cells use membranes as a means of transportation between the inner
environment and the external environment of the cell. The membrane can function as a
barrier or a thin barrier which is very selective between two phases, it can only pass certain
components and molecules, holding particles larger than the membrane pores. The
freedom of movement of ions and molecules is very important to maintain the appropriate
pH stability and control the concentration of ions in solution. The process of transporting
substances across membranes is called membrane transport. Based on energy
requirements, membrane transport is divided into three namely active transport, passive
transport and mass transport. In this paper, the author only discusses passive transport.
The purpose of writing this paper is to determine the mechanism of passive transport and
the factors that influence passive transport. Passive transport can occur due to differences
in concentration from outside and inside the cell so that the molecules move through the
membrane. Passive transport is the movement of substances across a membrane through a
selective permeable membrane without expending energy. Passive transport is
distinguished based on differences in concentration, namely Diffusion and Osmosis.
Factors that influence passive transport are temperature, solute, molecular size, distance
of solvent and solute, surface area, membrane thickness, and chemical potential difference.
Keyword: Diffusion, Membrane, Molecul, Osmosis, Passive Transport
Abstrak
Sel melakukan aktivitas untuk mempertahankan hidupnya. Setiap sel hidup melakukan
metabolisme yang membutuhkan dan menghasilkan zat yang diperlukan oleh sel. Pada
proses pertukaran zat, sel menggunakan membran sebagai alat transportasi antar
lingkungan dalam dengan lingkungan luar sel. Membran dapat berfungsi sebagai barrier
atau penghalang tipis yang sangat selektif di antara dua fasa, hanya dapat melewatkan
komponen tertentu dan molekul, menahan partikel yang berukuran lebih besar dari pori-
pori membran. Keleluasan gerak ion dan molekul sangat penting untuk menjaga kestabilan
pH yang sesuai dan mengendalikan konsentrasi ion dalam larutan. Proses lalu lintas zat
melintasi membran disebut transpor membran. Berdasarkan keperluan energi, transpor
membran dibagi menjadi tiga yaitu, transpor aktif, transpor pasif dan transpor massal. Pada
makalah ini, penulis hanya membahas tentang transpor pasif. Tujuan penulisan makalah ini
untuk mengetahui mekanisme terjadinya transpor pasif dan faktor yang mempengaruhi
terjadinya transpor pasif. Transpor pasif dapat terjadi dikarenakan adanya perbedaan
konsentrasi dari luar dan dalam sel sehingga molekul bergerak melewati membran.
Transpor pasif adalah pergerakan zat melintasi membran melalui selaput permeabel selektif
tanpa mengeluarkan energi. Transpor pasif dibedakan berdasarkan perbedaan
konsentrasinya, yaitu Difusi dan Osmosis. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
transpor pasif yaitu suhu, zat terlarut, ukuran molekul, jarak zat pelarut dan terlarut, luas
permukaan, tebal membran, dan beda potensial kimia.
Kata kunci: Difusi, Membran, Molekul, Osmosis, Transpor Pasif
1. PENDAHULUAN
Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil dari makhluk
hidup. Di dalam sel, terdapat organel-organel yang memiliki perannya masing-
masing. Dalam proses pertukaran zat, sel menggunakan membran sel sebagai
alat transportasi antar lingkungan dalam dengan lingkungan luar sel.
Membran sel (bahasa Inggris: cell membrane, plasma membrane,
plasmalemma) sebagai perbatasan yang memisahkan sel hidup dari lingkungan
di sekelilingnya. Komponen pada membran sel memiliki karakteristiknya
masing-masing. Membran dapat berfungsi sebagai barrier atau penghalang tipis
yang sangat selektif di antara dua fasa, hanya dapat melewatkan komponen
tertentu dan molekul, menahan partikel yang berukuran lebih besar dari pori-pori
membran.
Seperti membran pada umumnya, membran sel memiliki sifat yang
memungkinkan beberapa zat untuk menembus membran lebih mudah daripada
zat lainnya. Dengan sifat tersebut, membran berfungsi sebagai pengatur lalu-
lintas molekul kecil dan ion secara kontinu melalui membran dalam dua arah.
Meski begitu, zat-zat tidak melintasi penghalang secara bebas. Keleluasan gerak
ion dan molekul sangat penting untuk menjaga kestabilan pH yang sesuai dan
mengendalikan konsentrasi ion dalam larutan. Proses lalu lintas molekul dan ion
melalui membrane disebut transpor membran.
Transpor membran terbagi menjadi dua, yaitu transpor aktif, transpor
pasif, dan transpor massal. Transpor aktif adalah pergerakan molekul dan ion
melewati selaput membran semipermeabel yang membutuhkan energi berupa
ATP dan melawan gradien konsentrasi elektrokimiawi, sedangkan Transpor
Pasif adalah pergerakan molekul dan ion tanpa melewati selaput membran
semipermeabel dan tidak membutuhkan energi.
Makalah ini membahas transpor pasif pada membran, yang bertujuan
untuk memahami jenis transpor pasif. Selain itu dibahas pula faktor yang
mempengaruhi terjadinya transpor pasif yang melintasi membran.
2. TRANSPOR PASIF
Deskripsi Transpor Pasif
Transpor pasif adalah pergerakan zat melintasi membran sel tanpa
memerlukan energi. Transpor pasif dapat terjadi dikarenakan adanya perbedaan
konsentrasi dari luar dan dalam sel sehingga molekul bergerak melewati
membran plasma atau membran sel.
Gambar 1. Transpor pada membran.
Gambar 2. Difusi zat terlarut melintasi membran. (a) Difusi satu zat
terlarut, (b) Difusi dua zat terlarut.
Gambar 3. Osmosis
Osmosis pada larutan hipertonik, hanya sedikit air yang dapat
melewati membran dikarenakan molekul air terikat oleh molekul gula atau
zat terlarut, sedangkan osmosis pada larutan hipotonik, akan lebih banyak
air yang melewati membran dikarenakan molekul air lebih bebas dan sedikit
yang terikat.
Tonisitas adalah kemampuan larutan untuk menyebabkan sel
memperoleh atau kehilangan air. Tonisitas larutan bergantung pada
konsentrasi zat terlarut yang tidak dapat menembus membran, relatif
terhadap terhadap isi sel. Jika terdapat konsentrasi zat pelarut yang tidak
dapat menembus membran lebih tinggi dari lingkungannya, maka air akan
meninggalkan sel, dan sebaliknya. Normalnya sel terletak pada larutan
isotonik.
Cara sel hidup bereaksi terhadap perubahan konsentrasi zat terlarut
dalam lingkungannya bergantung pada apakah sel berdinding atau tidak.
SARAN
Setelah mendapatkan ilmu yang dipelajari melalui makalah ini,
diharapkan pembaca mengetahui transpor pasif pada membran. Selain itu,
penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan karena penulis masih dalam
proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Anthara, I., & Suartha, I. (2011). Homeostatis Cairan Tubuh pada Anjing dan
Kucing. Buletin Veteriner Udayana, Vol(3)No(1), 23-37.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet/article/view/2576
Arlita, M., Waluyo, S., & Warji. (2013). PENGARUH SUHU DAN
KONSENTRASI TERHADAP PENYERAPAN LARUTAN. Jurnal
Teknik Pertanian Lampung Vol(2), 85-94. http://jurnal.fp.unila.ac.id/
Goenarso, D. (2016). http://www.pustaka.ut.ac.id/lib/biol4318-fisiologi-hewan-
edisi-2/ Diakses pada 13 Juni 2020
Farajalah, A. (2014). https://sites.google.com/site/bio201ipb/biosel Diakses
pada 12 Juni 2020
Fitriah, D.A., Yuliani, & Isnawati. (2013) PENGEMBANGAN PERANGKAT
PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN INKURI PADA
MATERI MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN. BioEdu:
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi. Vol(2) No(2).
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Harahap, F. (2012). FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar. Medan:
Perdana Mulya Sarana.
Islami, A. (2016). EFEKTIVITAS STRATEGI METAKOGNISI UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP
TRANSPOR MEMBRAN SEL. Skripsi. FKIP, Universitas Pasundan.
Kuntari, F., Pranoto, S., & Sutresno. (2019). Studi Proses Difusi melalui
Membran dengan Pendekatan Kompartemen. Jurnal Fisika dan
Aplikasinya. Vol(15).
http://www.iptek.its.ac.id/index.php/jfa/article/view/4617/3660
Kurniati, T. (2020). BIOLOGI SEL. Bandung: Cendekia Press.
Rahman, L. (2019). https://kerajaanbiologi.com/transpor-pasif/ Diakses pada
10 Juni 2020
Reece, J., Urry, L., & Campbell, N. (2016). Campbell Biology Eleventh
Ediyion. Hoboken: Pearson Higher Education.
Roza, M., Gusnedi, & Ratnawulan. (2013). Kajian Sifat Kondukstansi
Membran. Pillar of Physics. Vol(1), 60-67.
Sari, Y., Rahman, A., & Kasrina. (2018). Pengembangan Lembar Kerja Peserta
Didik Berdasarkan Studi Pengaruh Osmosis terhadap Warna Mata.
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 2(2), 16-21.
Sazali, M. (2017). Biologi Sel dan Molekuler. Mataram: LP2M UIN Mataram.
Sugiritama, I., & Wiryawan, I. (2015).
https://repositori.unud.ac.id/protected/storage/upload/repositori/310b2f5
638e6647bdbb28d0cf71115da.pdf Diakses pada 15 Juni 2020
Suharsono, H. (2017).
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/a4fa33ff469399
aae5e480f21125b156.pdf Diakses pada 10 Juni 2020
Supu, I. (2015). Mekanisme Transport Ion melalui Karakterisasi Sifat Listrik
pada Membran Jeruk Lemon. Jurnal Dinamika. Vol(06), 11-24.
Suyitno. (2013).
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131569342/pengabdian/osmosis-dan-
penyerapan-zat-pada-tumbuhan.pdf Diakses pada 13 Juni 2020
Unknown. (2005).
https://books.google.co.id/books?id=dwjGlYV4t8gC&pg=PA148&lpg
=PA148&dq=difusi+satu+zat+terlarut&source=bl&ots=IVoLxOWQsN
&sig=ACfU3U0ma02x3U20E_IdGimNMlzvhY-
Kpg&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwizyKjv24HqAhUFlEsFHUkYDwE
Q6AEwBnoECAoQAQ#v=onepage&q=difusi%20satu%20zat%
Diakses pada 13 Juni 2020
Winingsih, W. (2016). PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM YANG
BERORIENTASI DISCOVERY LEARNING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SUBKONSEP
DIFUSI DAN OSMOSIS. Skripsi. FKIP, Universitas Pasundan.