You are on page 1of 12

DESCRIPTION OF LIABILITY AND ACCEPTANCE OF BEAN SNACK BAR MOCAF

FLOUR AND RED FLOUR IN PREGNANT WOMEN

Dwi Resti Agustina, Galeh Septiar Pontang


Program Studi Gizi, Fakultas Kesehatan, Universitas Ngudi Waluyo
E-mail : Agustinadwiresti@gmail.com

ABSTRACT 

Background: The nutritional needs of pregnant women are something that needs to be
considered because it will affect the nutritional status of the unborn baby. Snacks are useful in
adding nutrition to overcome nutritional problems of pregnant women and have the aim of
increasing intake. Snack bar is an alternative choice of snack that is energy-dense and nutrient-
dense as well as practical and easy.  
Objective: To determine the level of preference and acceptability of snack bars in pregnant
women. 
Methods: The research design used is descriptive. The population is pregnant women in
trimesters 1 to 3. The sampling technique used is not random. Data retrieval by testing the level
of preference and acceptability as well as analysis of nutrient content. Data analysis is presented
in a frequency distribution table. 
Results: The results of the respondent's preference level on the taste aspect are in formula 2
(F2), in the color aspect it is in formula 1 (F1), as well as the aroma, texture and appearance
aspects are found in formula 2. Acceptability test is higher in formula 2 compared to with
formula 1 obtained based on the total score.  
Conclusion: The results of the highest level of liking and acceptance of Snack bars are in
formula 2. Analysis results The analysis of the results of the nutrient content test shows that
snack bars can be an alternative as an energy and nutrient-dense snack because it meets the
quality requirements of interlude for pregnant women.  
Keywords: Likelihood Level, Acceptance, Snack bar, Nutritional Content
GAMBARAN TINGKAT KESUKAAN DAN DAYA TERIMA SNACK BAR TEPUNG
MOCAF DAN TEPUNG KACANG MERAH PADA IBU HAMIL

ABSTRAK

Latar Belakang : Kebutuhan gizi ibu hamil merupakan hal yang perlu diperhatikan karena akan
mempengaruhi status gizi janin yang dikandung. Makanan selingan bermanfaat dalam
penambahan gizi untuk menanggulangi masalah gizi ibu hamil serta memiliki tujuan untuk
meningkatkan asupan. Snack bar merupakan alternatif pilihan makanan selingan yang padat
energi dan padat gizi serta praktis dan mudah.
Metode : Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Populasi adalah ibu hamil
trimester 1 sampai 3. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu menggunakan total
sampel. Pengambilan data dengan uji tingkat kesukaan dan daya terima serta analisis kandungan
zat giziAnalisis data disajikan dalam tabel distribusi frekuensi.
Hasil : Hasil tingkat kesukaan responden pada aspek rasa terdapat pada formula 2 (F2), pada
aspek warna terdapat pada formula 1 (F1), serta pada aspek aroma, tekstur dan penampilan
terdapat pada formula 2. Uji daya terima ) lebih tinggi formula 2 dibandingkan dengan formula 1
yang diperoleh berdasarkan total skor.
Simpulan : Hasil tingkat kesukaan dan daya terima Snack bar tertinggi pada formula 2. Hasil
analisis Analisis hasil uji kandungan zat gizi menunjukkan snack bar dapat menjadi alternatif
sebagai makanan selingan padat energi dan zat gizi karena memenuhi syarat mutu pemberian
makanan selingan ibu hamil.
Kata kunci : Tingkat Kesukaan, Daya Terima, Snack bar, Kandungan Gizi
PENDAHULUAN
Kualitas SDM merupakan harus memenuhi syarat cukup kalori atau
tolak ukur keberhasilan suatu bangsa energi, protein dengan nilai biologis
dalam kehidupan masa depan. Dalam tinggi, cukup vitamin dan mineral serta
melahirkan SDM yang berkualitas, memperhatikan kebutuhan cairan untuk
kecukupan gizi perlu diperhatikan pemenuhan zat gizi ibu, janin dan
karena mempengaruhi perkembangan plasenta. Dalam menanggulangi masalah
otak serta pertumbuhan fisik. Kecukupan gizi pada ibu hamil maka perlu
gizi merupakan investasi yang dapat memanfaatkan bahan makanan berbasis
dilakukan sejak sebelum fase kehamilan pangan lokal yang mudah ditemui yang
yaitu pada masa remaja, apabila mengandung tinggi energy dan protein
kebutuhan gizi dapat tercukupi dengan seperti umbi-umbian, kacang-kacangan,
baik maka SDM yang akan dilahirkan padi-padian, sayur, ikan dan buah-
berkualitas (Andriani, 2019 ). buahan.
Berdasarkan data Badan Pusat Makanan selingan bermanfaat
Statistik Jawa Tengah ( 2018 ) jumlah dalam penambahan energi untuk
ibu hamil di Kota Semarang sebanyak menanggulangi masalah ibu hamil serta
26.131 orang. Kebutuhan gizi ibu hamil memiliki tujuan untuk meningkatkan
merupakan hal yang perlu diperhatikan asupan dan memperbaiki status gizi ibu
karena akan mempengaruhi status gizi hamil yang mengalami gizi kurang.
janin yang dikandung. Kebutuhan gizi Snack bar didefinisikan sebagai
ibu hamil harus memenuhi syarat cukup produk makanan ringan yang berbentuk
kalori atau energi, protein dengan nilai batang dan merupakan campuran dari
biologis tinggi, cukup vitamin dan berbagai bahan seperti sereal, buah-
mineral serta memperhatikan kebutuhan buahan kacang-kacangan yang diikat
cairan untuk pemenuhan zat gizi ibu, satu sama lain dengan bantuan agen
janin dan plasenta. Dalam pengikat (binder) (Amalia, 2011).
menanggulangi masalah gizi pada ibu Snack bar merupakan suatu sumber
hamil maka perlu memanfaatkan bahan energi karena bahan penyusun
makanan berbasis pangan lokal yang utamanya adalah tepung, gula, dan
mudah ditemui yang mengandung tinggi lemak. Snack yang sehat tidak hanya
energy dan protein seperti umbi-umbian, kaya akan energi, tetapi sebaiknya juga
kacang-kacangan, padi-padian, sayur, memiliki kandungan serat pangan,
ikan dan buah-buahan. Berdasarkan data protein, antioksidan, vitamin, dan
Badan Pusat Statistik Jawa Tengah antioksidan, vitamin, dan mineral yang
( 2018 ) jumlah ibu hamil di Kota penting untuk kesehatan (Christian,
Semarang sebanyak 26.131 orang. 2011).
Kebutuhan gizi ibu hamil merupakan hal Pada analisis kandungan gizi
yang perlu diperhatikan karena akan yang dilakukan setiap 100 gram snack
mempengaruhi status gizi janin yang bar mengandung energi 399,475 kkal,
dikandung. Kebutuhan gizi ibu hamil protein 8,751 gram, lemak 10,395
gram , karbohidrat 67,279 gram dan yaitu pembuatan tepung dengan bahan
serat 5,471 gram serta kandungan air ketela pohon atau disebut dengan
dan kadar abu 11,141 % dan 1,984 %. tepung mocaf ( modified cassava flour
Snack bar ini, memiliki kelebihan tinggi ). ( Mia.2018 )
energi, tinggi protein dan tinggi serat Mocaf (Modified cassava flour)
jika dibandingkan dengan snack bar adalah produk tepung yang berasal dari
komersial. Snack bar komersial ubi kayu yang melalui proses berbeda
mengandung energi sebesar 130 kkal, dengan prinsip modifikasi sel ubi kayu
protein 4-6 gram, dan serat 2-3 gram. secara fermentasi. Pada proses
Snack bar komersial atau yang dijual fermentasi tepung , mikroba yang hidup
dipasaran, sebagian besar bahan menyebabkan terjadinya perubahan
bakunya adalah tepung terigu dan karakteristik dari tepung yang
kacang kedelai yang merupakan bahan dihasilkan. Perubahan yang terjadi
makanan impor. Pangan lokal yang seperti naiknya viskositas, kemampuan
memiliki potensi untuk dijadikan gelasi, kelarutan dan daya rehidrasi.
alternative sebagai subtitusi pembuatan Pada penambahan jenis kultur saat
snack bar adalah tepung singkong atau proses fermentasi ubi kayu dapat
Modified Cassava Flour ( Mocaf ) dan mempengaruhi lama proses fermentasi
tepung kacang merah, serta snack bars serta penambahan kultur juga
berbahan dasar pangan lokal merupakan mempengaruhi karakteristik tepung
camilan praktis dan mudah serta padat Mocaf. Kelebihan tepung mocaf
energi dan gizi, snack bar ini dapat adalah tepung mocaf lebih putih, lembut
digunakan sebagai alternatif selingan dan tidak apek jika dibandingkan
untuk ibu hamil, dalam satu kali dengan tepung ubi kayu biasa dan
pemberian pada 30 gram snack bar tepung gaplek. Tepung mocaf juga tidak
memenuhi 39% kebutuhan makanan mengandung gluten yang
selingan ibu hamil. mempengaruhi kekenyalan.
Prevalensi ketela pohon di Jawa Kandungan zat gizi kacang
Tengah pada tahun 2019 memiliki luas merah ( Phaseolus vulgaris L.) seperti
panen 105.075 hektar dan produksi protein nabati, karbohidrat kompleks,
ketela pohon mencapai 2.979 .780 ton, serat, vitamin dan mineral merupakan
serta produktivitas ketela pohon di Jawa zat gizi terdapat pada kacang merah
Tengah mencapai 283,59 kuintal per kering. Serta kacang merah memiliki
hektar. ( Badan Pusat Statistik, 2019). aroma langu yang kuat sehingga daya
Komoditas pertanian salah satunya terima masyarakat rendah. Maka
ketela pohon memiliki kelemahan yaitu dilakukan modifikasi yaitu dengan
mudah mengalami penurunan kualitas diberikan perlakuan. Perlakukan yang
apabila tidak segera dilakukan dilakukan untuk menambah masa
pengolahan. Maka untuk pencegah simpan kacang merah yaitu dengan
penurunan kualitas ketela pohon melakukan penepungan. Kacang merah
dilakukan pengolahan, salah satunya yang sudah berbentuk tepung memiliki
kelebihan seperti umur simpan produk kesukaan dan daya terima terhadap dua
lebih lama, mudah dicampur dengan formula produk snack bar tepung mocaf
tepung lain, diperkaya zat gizi salah dan tepung merah serta tepung terigu
satunya adalah serat, mudah dibentuk dan tepung kacang merah meliputi rasa,
serta lebih praktis. ( Hesti.2013). warna, aroma, tekstur, penampilan.
Berdasarkan uraian tersebut,
perlu dilakukan pengembangan produk HASIL DAN PEMBAHASAN
snack bar berbasis tepung mocaf dan 1. Trimester Kehamilan, Hasil
tepung kacang merah sebagai makanan recall, Usia, Pendidikan,
selingan padat energi dan gizi, maka Pekerjaan Responden
dibuatlah penelitian dengan judul “ Tabel 1 Trimester Kehamilan
Gambaran Tingkat Kesukaan Dan Daya
Terima Snack Bar Berbasis Tepung Trimester n %
Mocaf dan Tepung Kacang Merah pada Kehamilan
Ibu Hamil” Trimester 1 3 23.1
Trimester 2 4 30.8
METODE
Desain penelitian yang digunakan Trimester 3 6 46.2
penelitian deskriptif. Penelitian deskritif Total 13 100.0
merupakan penelitian yang digunakan karakteristik subjek pada
untuk mendeskripsikan atau trimester kehamilan pada
menggambarkan suatu kejadian di trimester 1 terdapat 3 responden,
masyarakat (Soekidjo. 2010). pada trimester 2 terdapat 4
Populasi dalam penelitian ini adalah responden, dan pada trimester 3
ibu hamil pada trimester 1 sampai terdapat 6 responden dengan
jumlah keseluruhan responden
trimester 3 di wilayah puskesmas Pudak
sebanyak 13 responden.
Payung Semarang. Dengan sampel Tabel 2 Hasil Recall
sebanyak 13 orang. Teknik
pengambilan sampel dengan metode Kategori TKE n %
tidak acak. kurang < 80% 6 46.2
Kriteria inklusi pada penelitian yaitu Sedang 80 - 110 % 4 30.8
ibu hamil pada trimester 1 sampai
Baik >110% 3 23.1
trimester 3, memiliki alat indrawi yang
100.
baik, dan bersedia menjadi responden. Total 13
0
Kriteria eksklusi yaitu tidak menyukai
produk snack bar ,alergi terhadap
Karakteristik subjek
kacang merah dan olahannya.
berdasarkan hasil recall subjek
Analisis data yang digunakan yaitu
dengan hasil recall dalam kategori
dengan menghitung rata-rata data
baik sebanyak 3 responden, hasil
tingkat kesukaan dengan metode uji
recall dalam kategori sedang
hedonik untuk mendiskripsikan tingkat
terdapat 4 responden. Dan pada Total 13 100.0
hasil recall dalam kategori kurang Jumlah subjek 13 orang.
terdapat 6 responden. Dengan 3 jenis pekerjaan yaitu
Tabel 3 Usia ibu rumah tangga, Swasta dan
Pegawai Negeri Sipil. Sebagian
Usia n % besar responden bekerja di
swasta 53.8% (7) responden dan
19 - 29 Tahun 9 69.2 responden dengan pekerjaan ibu
rumah tangga sebanyak 38.5 %
30 - 49 Tahun 4 30.8 (5) responden, responden yang
Total 13 100.0 bekerja sebagai PNS 7.7% ( 1 )
Karakteristik subjek menurut responden.
usia sebagian besar pada rentang usia
19 sampai 29 tahun dengan jumlah
sebanyak 69.2 % ( 9 ) responden.
Subjek dengan rentang usia 30
sampai 49 tahun dengan jumlah 30.8
% ( 4 ) responden. Kemudian usia
termuda responden yaitu responden
dengan usia 23 tahun dan usia tertua
35 tahun.
Tabel 4 Pendidikan
Pendidikan n %
Terakhir
SMA 8 61.5
D3 1 7.7
S1 4 30.8
Total 13 100.0
Pendidikan terakhir
responden adalah SMA, D3 dan S1.
Pendidikan responden SMA
sebanyak 61.5 % ( 8) responden,
untuk pendidikan D3 responden
dengan jumlah 7.7% (1) responden
dan untuk pendidikan terakhir S1
sebanyak 30.8% ( 4 ) responden.
Tabel 5 Pekerjaan
Pekerjaan n %
Ibu Rumah
5 38.5
Tangga
Swasta 7 53.8
PNS 1 7.7
2. Tingkat Kesukaan
Tabel 6 Hasil Uji Tingkat Kesukaan Formulasi Snack Bar Berbahan Dasar Tepung Mocaf
Dan Tepung Kacang Merah
Hasil Pengujian
Rasa Warna Aroma Tekstur Penampilan
Kategori
F1 F2 F1 F2 F1 F2 F1 F2 F1 F2
n % n % n % n % n % n % n % n % n % n %
Tidak suka 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kurang suka 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 7,7 1 7,7 1 7,7 0 0 1 7,7
Suka 6 46, 0 0 6 46, 5 38, 4 30,8 3 23,1 5 38, 3 23,1 4 30,8 3 23,
2 2 5 5 1
Sangat Suka 7 53, 8 61, 7 53, 5 38, 9 69,2 5 38,5 7 53, 7 53,8 9 69,2 7 53,
8 6 8 5 8 8
Sangat Suka 38, 23, 15,
0 0 5 0 0 3 0 4 30,8 0 0 2 15,4 0 0 2
Sekali 5 1 4
TOTAL
2,1 2,6 3,25 2,6 3,25 13 2,6 4,3 1,44 4,3
SKOR

Hasil uji tingkat kesukaan Skor 98 %


formula 1 (F1) dan formula 2 pada F2
Sisa Snack Bar n %
aspek rasa skor tertinggi terdapat
100 % 0 0
pada formula 2 ( F2 ), pada aspek 95 % 0 0
warna skor tertinggi terdapat pada 75 % 0 0
formula 1 ( F1 ), aspek aroma skor 50 % 0 0
25% 5 38.5
tertinggi terdapat pada formula 2
0% 8 61.5
( F2 ) , pada aspek tekstur skor Total 13 100
tertinggi terdapat pada formula 2 Skor 99 %
( F2 ) dan aspek penampilan skor hasil dari uji daya terima
tertinggi terdapat pada formula 2 menggunakan Comstock atau
( F2). melihat sisa snack bar yang
3. Uji Daya Terima diberikan serta perhitungan skor.
Tabel 7. Hasil Uji Daya Terima Dengan jumlah panelis sebanyak 13
Formulasi Snack Bar Berbahan responden, skor yang didapat pada
Dasar Tepung Mocaf Dan Tepung formula 1 (F1) dengan skor 98 % dan
Kacang Merah
formula 2 ( F2 ) dengan skor 99%
F1
dan termasuk dalam kategori daya
Sisa Snack bar n %
terima baik karena hasil > 91%.
100 % 0 0 Berdasarkan hasil skor tertinggi,
95 % 0 0
75% 2 15.4 maka daya terima responden terdapat
50% 4 30.8 pada formula 2 (F2).
25% 4 30.8
0% 3 23.1
Total 13 100.0
4. Hasil Analisa Zat Gizi Snack Bar responden sebanyak 13 orang dengan
Tabel 8. Hasil Analisa Zat Gizi 2 formula.
snack bar Rasa merupakan sensori yang
Kandungan Kadar /30 paling utama dalam penerimaan
Zat Gizi gram/ porsi suatu produk makanan. Pada uji
Energi 119,842 kkal tingkat kesukaan dalam aspek rasa
Karbohidrat 20,318 gram pada formula 1, responden
Protein 2,625 gram
memberikan tanggapan dengan
Lemak 3,118 gram
kriteria suka dan sangat suka.
Serat kasar 1,641 gram
Air 3,3 % Responden menyatakan rasa dari
Kadar abu 0,59 % snack bar formula 1 sedikit
Kandungan gizi pada energi kemanisan dibandingkan dengan rasa
dalam 100 gram snack bar sebesar snack bar formula 2, adapun
399,475 kkal, kandungan karbohidrat responden menyatakan formula 2
sebesar 67,279 gram, kandungan lebih enak dan beberapa responden
protein sebesar 8,751 gram, memberikan tanggapan sangat suka
kandungan lemak sebesar 10,395 sekali.
gram, serat kasar sebesar 5,471 Warna pada makanan
gram, dan kadar air 11,141 % dan berperan sebagai daya Tarik. Warna
kadar abu 1,984 gram. Pada 30 gram merupakan faktor yang dapat
snack bar mengandung energi mempengaruhi mutu konsumen
sebesar 119,842 kkal, kandungan untuk menarik perhatian. Hasil
karbohidrat sebesar 20,318 gram, tingkat kesukaan snack bar pada
kandungan protein sebesar 2,625 formula 1 memberikan tanggapan
gram, kandungan lemak sebesar suka dan sangat suka dan pada
1,641 gram serta kadar air dan kadar formula 2 responden memberikan
abu sebesar 3,3 % dan 0,59 % . tanggapan suka, sangat suka dan
PEMBAHASAN sangat suka sekali. Pada aspek
Uji Tingkat Kesukaan warna, berdasarkan skor tertinggi
Uji tingkat kesukaan terdapat pada formula 1
merupakan uji untuk mengetahui (F1) .Responden menyatakan warna
tentang kesukaan atau ketidaksukaan produk sedikit pucat. Hal ini
seseorang dengan memberikan dipengaruhi oleh coklat putih yang
tanggapan terhadap suatu produk. diberikan tambahan susu skim maka
tanggapan suatu produk disebut juga warna yang dihasilkan lebih putih
skala hedonik yang dapat dirubah dan pada saat penambahan kismis
dengan skor. Penggunaan suatu kurang merata. Adapun responden
produk dapat digunakan untuk yang menyatakan warna snack bar
menilai perbedaan suatu produk. uji sudah menarik untuk suatu produk
tingkat kesukaan dilakukan dengan snack bar.
Aroma disebut juga bau Penampilan atau penyajian
makanan yang dihasilkan dari suatu suatu produk mempengaruhi
produk. aroma yang terdapat pada ketertarikan terhadap produk
makanan berfungsi sebagai daya tersebut. Apabila tampilan produk
tarik makanan dan mampu tidak menarik maka konsumen
merangsang alat indrawi khususnya enggan memilih produk tersebut.
penciuman untuk membangkitkan Hasil uji tingkat kesukaan pada
selera. Dari hasil uji tingkat aspek penampilan skor tertinggi
kesukaan produk snack bar formula terdapat pada formula 2 (F2).
1 dan formula 2, terdapat skor Uji Daya Terima
tertinggi yaitu pada formula 2 (F2) . Daya terima adalah salah satu
Aroma snack bar kedua formula uji yang dapat digunakan untuk
memiliki aroma susu yang kuat analisis sensorik pada suatu produk.
berasal dari coklat putih dan susu untuk mengetahui penerimaan
skim . adapun responden yang produk dengan pengskalaan untuk
memberikan tanggapan sangat suka mengukur tingkat suka dan tidak
sekali pada formula 2. Hal ini suka ( Yang,2019 ). Uji penerimaan
dipengaruhi faktor fisiologis yang dilakukan dengan metode
responden yang tidak menyukai Comstock untuk mengetahui daya
aroma produk susu. terima dengan melihat sisa produk
Tekstur makanan mengacu yang tidak dihabiskan. Uji daya
pada struktur makanan yang terima yang dilakukan, sebagian
merupakan hasil dari respon tactile responden menghabiskan produk
sense rangasangan fisik yang terjadi snack bar formula 2, dimana
antara rongga mulut bagian dalam responden yang menghabiskan snack
dan makanan ( Tarwedah, 2017 ). Uji bar formula 2 sebanyak 8 responden
tingkat kesukaan pada aspek tekstur dan responden yang menghabiskan
formula skor tertinggi terdapat pada snack bar formula 1 sebanyak 3
formula 2 (F2) terdapat responden orang. Berdasarkan skor tertinggi
yang memberikan tanggapan sangat yang didapat pada kedua formula
suka sekali. Hal ini dipengaruhi oleh daya terima responden terdapat pada
bahan utama pembuatan snack bar formula 2. Hasil recall 2x24 jam
yaitu tepung Mocaf dan tepung yang dilakukan berkaitan dengan
terigu, dengan karakteristik fisik tingkat kecukupan energi responden
yang berbeda yaitu tepung Mocaf menunjukkan hasil sebagian besar
mengalami kenaikan viskositas, responden memiliki tingkat
kemampuan gelasi, daya rehidrasi, kecukupan energi dalam kategori
dan kemudahan melarut.dan rendah kurang yaitu <80% . Asupan
gluten yang mempengaruhi responden juga mempengaruhi
kekenyalan. tingkat daya terima makanan.
Hasil Analisa Zat Gizi
Kandungan gizi makanan memiliki kandungan lemak sebesar
dapat diketahui dengan melakukan 10,395 gram dan snack bar 3o gram
uji proksimat. Uji proksimat yaitu mengandung lemak sebanyak 3,118
menentukan secara kuantitatif gram. Syarat mutu pemberian
kandungan zat gizi makro meliputi makanan selingan ibu kandungan
protein, karbohidrat, lemak, serat, lemak minimal 20 gram. Maka snack
kadar air dan kadar abu. bar ini belum memenuhi syarat mutu
Uji kandungan energi dalam makanan selingan ibu hamil.
100 gram snack bar memiliki energi Kandungan lemak berasal dari
sebesar 399,475 gram dan dalam 30 penambahan coklat putih, mentega
gram snack bar mengandung energi dan telur.
119,842 kkal. Syarat mutu Kandungan serat bagi ibu
pemberian makanan tambahan ibu hamil memiliki manfaat yang baik
hamil adalah minimal 450 kkal dan bagi ibu hamil. Salah satunya adalah
snack bar dengan berat 100 gram mencegah terjadinya konstipasi
cukup untuk memenuhi syarat dalam ( sembelit ) yang dapat menyebabkan
makanan selingan ibu hamil. hemorrhoids ( ambeien ). Apabila
Kelompok ibu hamil didesa asupan serat dan cairan cukup maka
maupun di kota sebagian mengalami resiko terjadi konstipasi atau
asupan energi dan protein dalam ambeien menurun. Pemberian serat
kategori defisit. Maka pemberian pada syarat mutu makanan selingan
makanan tambahan atau makanan ibu hamil yaitu 5 gram. Pada snack
selingan ibu hamil mengutamakan bar ini mengandung serat sebanyak
zat gizi mikro dan zat gizi makro. 5,471 gram yang berarti dapat
Syarat mutu makanan tambahan ibu memenuhi syarat mutu makanan
hamil adalah memenuhi minimal selingan ibu hamil. (PMK.2019)
65% dari kasein standar atau SIMPULAN
minimal 10 gram. Pada snack bar ini, Hasil tingkat kesukaan
kandungan proteinnya dalam 100 responden pada aspek rasa terdapat
gram sebesar 8,751 gram dan dalam pada formula 2 (F2), pada aspek
30 gram sebesar 2,625 gram. Maka warna terdapat pada formula 1 (F1),
snack bar ini dilakukan penambahan serta pada aspek aroma, tekstur dan
susu skim yang mengandung tinggi penampilan terdapat pada formula 2.
protein. Apabila penyajian sebesar Daya terima snack bar
100 gram dan diberikan penambahan tepung Mocaf dan tepung kacang
susu skim maka selingan snack bar merah ( F1 ), serta snack bar tepung
ini dapat memenuhi syarat mutu terigu dan tepung kacang merah
makanan selingan ibu hamil. ( F2 ) lebih tinggi formula 2
( PMK.2019). dibandingkan dengan formula 1 yang
Uji analisis yang dilakukan diperoleh berdasarkan total skor.
pada snack bar per 100 gram
Analisis hasil uji kandungan Kerja Puskesmas Rwowosari
zat gizi menunjukkan snack bar Semarang”, 8(1). Semarang:
dapat menjadi alternatif sebagai JKD.
7. Nugraheni, Evi Yunita. (2014).
makanan selingan padat energi dan
Asupan Energi dan Protein Setelah
zat gizi karena memenuhi syarat Program Pemberian Makanan
mutu pemberian makanan selingan Tambahan Pemulihan Ibu Hamil
ibu hamil. Kurang Energi Kronik di Puskesmas
Kota Surabaya, 1(1). Surabaya :
IJEMC.
DAFTAR PUSTAKA 8. Pangastuti, Hesti Ayuningtyas.
(2013). “Karakteristik Sifat Fisik
1. Andriani.( 2019 ). Kejadian
dan Kimia Tepung Kacang Merah
Kekurangan Energi Kronik
( Phaseolus Vulgaris L ) dengan
( KEK ) Pada Ibu Hamil,10(1).
Beberapa Perlakuan Pendahuluan”,
Bukit Tinggi : IKESPNB.
2(1). Surakarta : Jurnal Teknosains
2. Badan Pusat Statistik. ( 2018 ).
Pangan.
Produksi Ubi Kayu dan Ubi
9. Peraturan Menteri Kesehatan
Jalar. Menurut Kabupaten
Republik Indonesia. (2019). Angka
Semarang Tahun 2014 – 2019.
Kecukupan Gizi yang Dianjurkan
https://semarangkab.bps.go.id/st
untuk Masyarakat Indonesia.
atictable/2019/11/04/192/luas-
Menteri Kesehatan Republik
panen-produksi-produktivitas-
Indonesia.
tanaman-ubi-kayu-dan-ubi-jalar-
10. Peraturan Menteri Kesehatan
menurut-kecamatan-di-
Republik Indonesia. (2016). Standar
kabupaten-semarang-2019.html.
Produk Suplmentasi Gizi. 15 : 2016.
3. Dahlan, M. Spiyudin. ( 2014 ).
11. Pontang, G.S dan Wening D.K.
Statistik Untuk Kedokteran Dan
(2020). Formulasi Snack Bars
Kesehatan Deskriptif, Bivariat,
Berbahan Dasar Tepung Mocaf dan
Multivariat Dilengkapi Aplikasi
Tepung Kacang Merah untuk
Menggunakan SPSS 11( 6 ).
Menjaga Performa Atlet. Journal of
Epidemiologi Indonesia.
Nutrition College, 10(3), 218-216.
4. Haryanti, Susi Yunita. ( 2019 ).
12. Pratama W, Anugrah RM, Pontang
“Anemia dan KEK Pada Ibu
GS. (2020). Daya Terima Snack Bar
Hamil Sebagai Faktor Risiko
Rendah Energi Tinggi Serat
Kejadian Bayi Berat Lahir
Berbahan Dasar Tepung Mocaf dan
Rendah ( BBLR )”, 7(1). Pati :
Tepung Kacang Merah .12(1).
JKM.
Universitas Ngudi Waluyo : Jurnal
5. Notoatmodjo, S. 2014.
Gizi dan Kesehatan.
Metodologi Penelitian
13. Pritasari. (2017). Gizi Dalam Daur
Kesehatan. Jakarta : PT . Rineka
Kehidupan : Pusat Pendidikan
Cipta
Sumber Daya Manusia
6. Novitasari, Yayuk Dwi. (2019).
Kesehatan.Kementrian Kesehatan
“ Faktor – Faktor yang
Republik Indonesia.
Berhubungan Dengan
Kekurangan Energi Kronik
( KEK ) Ibu Hamil di Wilayah
14. Soekidjo, N. ( 2010 ). Metodologi 23. Tandrianto, J. D. K. Mintoko, dan S.
Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Gunawan. (2014). Pengaruh
Rineka Cipta. fermentasi pada pembuatan mocaf
15. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian (modified cassava flour) dengan
Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. menggunakan Lactobacillus
Bandung : Alfabeta. plantarum terhadap kandungan
16. Persatuan Ahli Gizi Indonesia. protein. Jurnal Teknik Pomits. 3(2):
(2009). Tabel Komposisi Pangan 143-145.
Indonesia. Jakarta : PT. Gramedia. 24. Tarwendah, IP. 2017. Jurnal
17. Putri, Rosa Hadiana. (2019). Review: Studi Komparasi Atribut
“Pemberian Biskuit Berbasis Bahan Sensoris Dan
Pangan Lokal Untuk Meningkatkan Kesadaran Merek Produk Pangan.
Berat Badan dan Lila Ibu Hamil Jurnal Pangan dan Agroindustri
KEK” 13(1). Mataram : JKP. Vol.5(20:66-73)
18. Rachmawati N, Pontang GS, 25. Wulandari, Y. Wuri. “ Karakteristik
Mulyasari I. (2020). “Daya Terima Kimiawi Tepung Mocaf dengan
Formula Bubur Instan Dari Tempe Variasi Fermentasi Spontan
Kedelai Sebagai Makanan Menggunakan Yoghurt Sebagai
Pendamping Asi (Mp-Asi) Untuk Starter Culture” 1 (1 ) : 18 – 22.
Bayi Usia 6-12 Bulan”. Jurnal Gizi Jurnal Teknologi dan Industri
dan Kesehatan :12 (27 ). Pangan.
19. Riskesdas. (2018). Hasil Utama 26. Yang J, Jeehyun L. 2019.
Riskesdas. Badan Penelitian dan Application of Sensory Descriptive
Pengembangan Kesehatan : Analysis and
Kementrian Kesehatan RI. Consumer Studies to Investigate
20. Rohma, Lealatul. 2020. “Program Traditional and Authentic Foods: A
Pemberian Makanan Tambahan Review. Journal Foods 8 (54): 1- 17.
pada Ibu Hamil kekurangan Energi
Kronis”. Semarang : HIGEIA.
21. Sairuroh. (2019). Dampak
Pemberian Biskuit pada Ibu Hamil
Berisiko Kekurangan Energi Kronis
Terhadap Kadar Hemoglobin.
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro.
22. Suparni. (2020). “Pengaruh
Pemberian Ubi Jalar Ungu
( Ipomoea Batatas) Terhadap
Peningkatan Lingkar Lengan Atas
Ibu Hamil Dengan Kekurangan
Energi Kronis Di Wilayah
Puskesmas Kedungwuni Kecamatan
Kedungwuni Kabupaten Pekalongan
Tahun 2018” Volume 16 Nomor 1.
Pekalongan: Jurnal Ilmiah Kesehatan
Keperawatan.

You might also like