You are on page 1of 6

Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan Vol 3 (3) : 42-47 Desember 2019 Hendry, et al.

e-ISSN:2598-3067

PENGARUH PEMBERIAN RANSUM DENGAN DOSIS HERBAL YANG BERBEDA


TERHADAP LEMAK DARAH AYAM PERSILANGAN

The Effect of Giving Rations with Different of Herbs Dosages on The Blood Lipid of Crossbred
Chicken

Abraham Hendry, Rudy Sutrisna, Syahrio Tantalo, dan Farida Fathul

Department of Animal Husbandry, Faculty of Agriculture, University of Lampung


Soemantri Brojonegoro No.1 Gedong Meneng Bandar Lampung 35145
e-mail : abraham.hendry11@yahoo.com

ABSTRACT

This study aimed to determine the effect of giving rations with different of herbs dosages on the blood
lipid of crossbred chicken and to find out the best dosage of herbs in ration that affect the blood lipid of
crossbred chicken. This research was conducted in 19 September 2018 to 26 September 2018 in the
poultry house of the Integrated Field Laboratory, Faculty of Agriculture, University of Lampung. The
examination of blood lipid levels was conducted at Lampung UPTD Laboratory Hall. The chickens used
were crossbred chickens between male Lohman brown and female kampong (3/4 Lohman brown +1/4
kampong) layer phase (48 weeks) with total of 12 chickens. The experimental design used was
completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 3 replications. The treatment given were
H0: without herbs, H1: 1g/kg herbs, H2 : 2g/kg herbs, and H3: 3g/kg herbs. The data obtained were
analyzed using analysis of variance with significant level of 5%. The variables observed were
consumption of rations, cholesterol, high density lipoprotein, and triglyceride content. The results
showed that the rations with different herbs had no significant effect (P> 0.05) on the blood lipid levels of
the crossbred chicken.

Keywords: Rations, Herbs, Blood lipids, Crossbred chicken

PENDAHULUAN hasil persilangan tersebut kemungkinan besar


juga akan dipengaruhi oleh kualitas ransum
Ayam kampung mempunyai kelebihan yang diberikan. Kecukupan akan nutrien yang
yaitu dapat menyesuaikan diri terhadap situasi terkandung dalam ransum menentukan kualitas
serta perubahan lingkungan cuaca dan iklim. telur yang dihasilkan. Penggunaan nutrien
Kelebihan tersebut belum didukung oleh dalam ransum dapat dioptimalkan dengan
produktivitas telur ayam kampung yang masih menambahkan feed additive.
rendah, yaitu hanya 60 butir/ekor/tahun Antibiotik merupakan salah satu feed
(Rasyaf, 2006). additive dalam pakan unggas yang umumnya
Sahlan (2013) menyatakan bahwa digunakan untuk merangsang pertumbuhan dan
Lohmann brown adalah ayam tipe petelur yang memperbaiki konversi pakan. Penggunaan
populer untuk pasar komersial, ayam ini antibiotik buatan pada ternak memiliki
merupakan ayam hibrida dan selektif dibiakkan kelemahan yaitu terjadinya resistensi terhadap
khusus untuk menghasilkan telur. Kelebihan bakteri penyakit tertentu. Upaya yang dapat
dari strain Lohmann brown yaitu mampu dilakukan untuk menghindari bahaya tersebut
menghasilkan produksi telur dalam jumlah yaitu dengan cara beralih menggunakan feed
yang cukup banyak. Lohmann brown memiliki additive alami berbahan ramuan herbal dalam
ketahanan tubuh yang lebih rendah formula pakan.
dibandingkan dengan ayam kampung. Herbal termasuk dalam golongan
Persilangan antara ayam kampung betina fitobiotik, karena bahan penyusun herbal
dan Lohmann brown jantan dapat dilakukan berasal dari tumbuhan, sehingga dapat
dengan tujuan menghasilkan gen yang digunakan sebagai feed additive . Windisch et
cenderung ke ayam petelur. Persilangan al. (2007) menyatakan bahwa fitobiotik (green
tersebut dilakukan sebagai upaya untuk additives) merupakan komponen feed additive
memperoleh gen dengan produktivitas atau yang murni berasal dari tanaman yang
performa yang lebih baik. Ekspresi gen dari

42
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan Vol 3 (3) : 42-47 Desember 2019 Hendry, et al.
e-ISSN:2598-3067

memiliki senyawa bioaktif yang bermanfaat Bahan-bahan yang digunakan dalam


untuk meningkatkan kinerja produksi ternak penelitian ini adalah 20 ekor ayam persilangan
Kandungan nutrisi pakan menentukan Lohmann brown jantan dan buras betina (3/4
lemak darah ayam silangan yang meliputi Lohmann brown +1/4 buras) fase layer (48
kolesterol, trigliserida, dan high density minggu). Ransum yang digunakan pada
lipoprotein (HDL). Tambahan herbal dalam penelitian ini adalah ransum racikan berbentuk
pakan yang digunakan, diharapkan dapat mash, bahan penyusun ransum terdiri atas
menurunkan kadar lemak darah pada ayam jagung (26,35%), dedak padi halus (30%),
silangan. Salah satunya adalah temulawak yang konsentrat ayam petelur (layer) (KLK Super)
terdapat pada kandungan herbal yang (43%), L- lysine HCl (0,45%), DL-methionine
digunakan, Purseglove (1981) menyatakan (0,2%) dan produk herbal. Komposisi dan
kandungan minyak atsiri temulawak sekitar kandungan herbal dapat dilihat pada Tabel 1.
4,6--11% yang berkhasiat sebagai kolagoga
yaitu meningkatkan produksi sekresi empedu, Tabel 1. Komposisi dan kandungan herbal
menurunkan kadar kolesterol dan mengaktifkan
enzim pemecah lemak. Fraksi kurkuminoid Jenis bahan Persentase (%)
yang terkandung dalam tepung temulawak
berjumlah 3,16%. Temulawak 10
Kandungan zat bioaktif dalam ramuan Kunyit 10
herbal berupa minyak atsiri, kurkumin, Bawang Putih 5
quersetin dan alisin pada bawang putih dalam Mahkota Dewa 5
ramuan herbal berfungsi sebagai antibakteri
Sambiloto 25
dalam tubuh. Agustina et al. (2017)
menyatakan bahwa perbaikan metabolisme Gandum 45
melalui pemberian ramuan herbal secara tidak Total 100
langsung akan meningkatkan performa ternak
melalui zat bioaktif yang dikandungnya. Metode
Berdasarkan uraian tersebut diharapkan
pemberian pakan dengan dosis herbal berbeda Rancangan Percobaan
akan memberikan pengaruh yang baik terhadap Penelitian ini dilakukan secara
lemak darah ayam persilangan yang meliputi eksperimental dengan menggunakan
kolesterol, trigliserida, dan High Density Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri
Lipoprotein (HDL). atas 4 perlakuan dan 3 ulangan. Masing-
masing ulangan terdiri atas 1 ekor ayam
persilangan berumur 48 minggu. Perlakuan
MATERI DAN METODE ransum yang digunakan yaitu :
H0 : ransum tanpa herbal
Waktu dan Tempat H1 : ransum dengan herbal 1g/kg
H2 : ransum dengan herbal 2g/kg
Penelitian ini dilaksanakan pada 19 H3 : ransum dengan herbal 3g/kg
September 2018 sampai 26 September 2018.
Tempat penelitian di Laboratorium Lapang Analisis Data
Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas Data yang diperoleh dianalisis dengan
Lampung dan Laboratorium Produksi dan analysis of variance (ANOVA) pada taraf
Reproduksi Ternak, Jurusan Peternakan, nyata 5%. Apabila hasil analisis ragam
Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. berpengaruh nyata 5% pada satu peubah maka
analisis tersebut dilanjutkan uji Beda Nyata
Materi Terkecil (BNT).
Peralatan yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu: besi dan jarring, tempat Peubah yang Diamati
ransum, tempat air minum, bak air, timbangan
digital, timbangan elektrik, hand sprayer, Peubah yang diamati pada penelitian ini
thermohygrometer untuk mengukur suhu dan adalah konsumsi ransum, kolesterol, HDL,
kelembapan udara kandang, jarum suntik, trigliserida ayam persilangan.
tabung vacutainer, alat-alat analisis sample
darah, alat tulis dan kertas untuk mencatat data
yang diperoleh.

43
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan Vol 3 (3) : 42-47 Desember 2019 Hendry, et al.
e-ISSN:2598-3067

HASIL DAN PEMBAHASAN masing hanya 0,03%. Penelitian Andriyana


(2008) bahwa pemberian tepung temu hitam
Hasil penelitian terhadap konsumsi sebanyak 1% nyata meningkatkan konsumsi
ransum, kolesterol, HDL, dan trigliserida ransum. Temu hitam, kunyit, dan temulawak
disajikan pada Tabel 2. mengandung kurkumin dan minyak atsiri yang
memiliki fungsi meningkatkan konsumsi
Pengaruh Perlakuan terhadap Konsumsi ransum. Hal ini didukung Alipin et al. (2016)
Ransum yang menyatakan bahwa kurkuminoid
Berdasarkan analisis ragam diperoleh temulawak berperan memperlancar sekresi
konsumsi ransum dengan perlakuan pemberian empedu dalam hati, merangsang keluarnya
herbal pada dosis yang berbeda, berpengaruh getah pankreas yang dapat meningkatkan
tidak nyata (P>0,05). Hasil ini disebabkan oleh metabolisme bahan pakan sumber karbohidrat,
temulawak dan kunyit pada herbal yang protein, dan lemak sehingga proses pencernaan
digunakan jumlahnya relatif sedikit, pada berlangsung cepat dan optimal.
perlakuan tertinggi (H3) jumlahnya masing-
Tabel 2. Pengaruh perlakuan terhadap konsumsi ransum, kolesterol, HDL, dan trigliserida

Rata-rata hasil penelitian


Peubah
H0 H1 H2 H3
Konsumsi ransum 137,10±19,85 149,24±12,46 157,95±15,07 156,00±7,00
(g/ekor/hari)
Kolesterol (mg/dl) 107,67±18,15 121,33±17,50 102,67±19,86 119,00±38,97
HDL (mg/dl) 42,00±5,29 38,67±4,16 33,33±3,21 31.67±4,93
Trigliserida (mg/dl) 952,00±111,53 1434,00±239,82 1089,67±120,81 1333,67±466,97
Keterangan: H0: Ransum tanpa herbal
H1: Herbal 1g/kg ransum
H2: Herbal 2g/kg ransum
H3: Herbal 3g/kg ransum
konsentrasi kolesterol total pada hati, tikus
Konsumsi ransum ayam persilangan pada putih mengonsumsi kurkumin 4 g/kg ransum.
penelitian ini sebesar 137,10-157,95 Hasil penelitian Solichedi (2001) membuktikan
g/ekor/hari. Pemberian ransum pada penelitian bahwa dengan pemberian kunyit sebanyak 4%
ini dilakukan secara adlibitum, sehingga nyata menurunkan kolesterol ayam. Pada
nilainya melebihi yang direkomendasikan oleh penelitian ini penggunaan herbal tertinggi pada
Anggorodi (1994) bahwa pemberian pakan perlakuan H3 sebesar 0,3%. Kurkumin yang
untuk ayam petelur yang sedang berproduksi terdapat pada kunyit sebesar 7.97% (Saraswati
berkisar 100-20 g/ekor/hari. Konsumsi ransum et al., 2013) dan temulawak 1,9-2,4%
yang berlebih ini dapat berdampak pada bobot (Nihayati, 2013). Dengan dilakukan
tubuh ayam petelur yang nantinya akan perhitungan berdasarkan kandungan kurkumin
memberikan efek negatif pada produksi telur. pada herbal maka didapati kandungan
kurkumin tertinggi di penelitian ini hanya
Pengaruh Perlakuan terhadap Kolesterol sekitar 0,003%.
Tabel 2 menunjukkan bahwa kolesterol
Berdasarkan analisis ragam didapatkan darah ayam persilangan berada pada jumlah
hasil bahwa pemberian herbal dengan dosis kisaran di bawah normal yakni 102,67±19,86 --
yang berbeda berpengaruh tidak nyata 121,33±17,50 mg/dl. Hal tersebut sesuai
(P>0,05) terhadap kadar kolesterol darah ayam dengan pendapat Mangisah (2003) yang
persilangan. Hal ini diduga karena pemberian menjelaskan bahwa kadar kolesterol darah
herbal yang relatif sedikit, ini didukung dengan ayam normal berkisar antara 125-200 mg/dl.
pernyataan Puastuti (2001) menyatakan bahwa Rendahnya kadar kolesterol darah ini mungkin
penambahan taraf penggunaan kurkumin di disebabkan ayam yang digunakan pada
bawah 2% belum mampu menurunkan kadar penelitian ini pada masa produksi, pada saat
kolesterol darah ayam. Hasil penelitian Kamal- ayam berproduksi hormon estrogen akan
eldin et al. (2000), untuk dapat menurunkan meningkat, hal ini sesuai dengan pernyataan

44
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan Vol 3 (3) : 42-47 Desember 2019 Hendry, et al.
e-ISSN:2598-3067

Pratiwi (2010) yang menyatakan peningkatan Pengaruh Perlakuan terhadap Trigliserida


estrogen dapat menimbulkan penurunan
kolesterol. Berdasarkan analisis ragam didapatkan
hasil bahwa pemberian herbal dengan dosis
Pengaruh Perlakuan terhadap HDL yang berbeda, berpengaruh tidak nyata
(P>0,05) terhadap kadar trigliserida darah
Berdasarkan analisis ragam didapatkan ayam persilangan. Hal ini diduga karena
hasil bahwa pemberian herbal dengan dosis pemberian herbal yang relatif sedikit, ini
yang berbeda berpengaruh tidak nyata (P>0,05) didukung oleh penelitian Daneshyar et al.
terhadap kadar HDL darah ayam persilangan. (2011) yang menggunakan tepung kunyit pada
Hal ini dikarenakan HDL merupakan jenis taraf 0,25%, 0,50% dan 0,75% dapat
lipoprotein yang berfungsi sebagai transportasi menurunkan kadar trigliserida darah ayam.
kolesterol balik dalam darah sehingga Arshami et al. (2012) melaporkan penggunaan
kosentrasinya di dalam darah sangat tepung kurkumin dengan taraf 5g, 15g dan 25g
dipengaruhi oleh jumlah kolesterol yang mampu menurunkan kadar trigliserida darah
disintesis. Hasil penelitian Musa et al (2006) ayam broiler umur 58-65 hari. Pemberian
menunjukkan adanya korelasi negatif antara herbal yang sedikit ini dapat menyebabkan
kadar kolesterol dengan HDL dalam serum kandungan minyak atsiri yang terdapat pada
darah. Pernyataan Hasanuddin et al. (2014) herbal yang masuk ke dalam usus belum
bahwa HDL sangat dipengaruhi oleh kadar mampu menghambat kerja enzim lipase
kolesterol dalam darah. Tinggi rendahnya pankreas yang berfungsi membantu mencerna
kadar HDL dalam darah berhubungan dengan trigliserida dalam ransum sehingga absorbsi di
kadar kolesterol serta aktivitas sintesis senyawa usus halus tidak terganggu yang pada akhirnya
steroid dan garam empedu (Murray et al., tidak berpengaruh terhadap kadar trigliserida
2003). Jadi, dengan tidak berbeda nyatanya darah ayam percobaan.
kadar kolesterol darah dalam penelitian ini Tabel 2 menunjukkan bahwa kadar
sangat memungkinkan menghasilkan kadar trigliserida darah ayam persilangan berada pada
HDL dalam darah juga tidak berbeda nyata. jumlah kisaran di atas normal yakni
Hasil penelitian ini sesuai dengan 952,00±111,53 mg/dl, 1434,00±239,82 mg/dl,
penelitian Namagirilakshmi (2005) dengan 1089,67±120,81 mg/dl, dan 1333,67±466,97
menggunakan tepung kunyit pada ayam dalam mg/dl berturut-turut untuk H0, H1, H2, dan H3.
ransum dengan taraf pemberian 0,25%, 0,50%, Hal ini sesuai dengan Basmacioglu dan Ergul
0,75% dan 1,00% tidak memberikan pengaruh (2005) menyatakan bahwa kadar trigliserida
nyata terhadap peningkatan kadar high density darah ayam normal <150 mg/dl. Hal ini diduga
lipoprotein. Hasil peneilitian Nouzarian et al. karena kadar energi pakan (2.937,72 kkal/kg)
(2011) dengan pemberian tepung kunyit pada yang lebih tinggi dari standar yang digunakan
taraf 3,3 g/kg, 6,6 g/kg dan 10 g/kg ransum (2.612,50 kkal/kg) dan lemak kasar pakan
ayam juga tidak memberikan perbedaan (8,64%) yang lebih tinggi dari standar yang
terhadap kenaikan HDL. Hal ini diduga karena digunakan (<6%), ditambah lagi dengan
penggunaan herbal yang masih sedikit sehingga pemberian ransum secara adlibitum sehingga
belum bisa memberikan dampak yang berarti kalori yang masuk di dalam tubuh ayam
pada HDL darah ayam persilangan. berlebih. Ismoyowati dan Sumarmono (2011)
Tabel 2 menunjukkan bahwa kadar HDL menyatakan saat terjadi kelebihan energi atau
darah ayam persilangan berada pada jumlah lemak, maka akan didesposisikan dalam
kisaran di bawah normal yakni 38,67±4,16 jaringan lemak sebagai trigliserida dan jaringan
mg/dl, 33,33±3,21 mg/dl, dan 31.67±4,93 otot sebagai cadangan energi. Sebaliknya jika
mg/dl berturut-turut untuk H1, H2, dan H3. terjadi kekurangan energi atau lemak dalam
Hanya pada H0 42,00±5,29 mg/dl yang darah maka tubuh akan memberikan impuls
memiliki kadar HDL normal ini sesuai dengan proses glikoneogenesis dalam jaringan lemak
pendapat Manoppo et al. (2007) menyatakan atau otot.
bahwa kadar HDL darah ayam normal 40- Selain itu diduga karena umur ayam pada
60mg/dl. Hal ini diduga karena kolesterol darah penelitian ini sudah memasuki fase layer 2,
ayam pada penelitian ini juga dalam kadar di pertumbuhan sel yang paling tinggi pada umur
bawah normal, sehingga HDL yang merupakan ini merupakan sel lemak, ini didukung dengan
lipoprotein yang berfungsi sebagai transportasi pernyataan Lawrence dan Fowler (2002),
kolesterol balik, memiliki nilai di bawah bahwa pertumbuhan jaringan tubuh dimulai
normal pula. dari jaringan saraf, kemudian tulang, otot dan
terakhir lemak. Santoso et al (1995)

45
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan Vol 3 (3) : 42-47 Desember 2019 Hendry, et al.
e-ISSN:2598-3067

menyatakan umur ayam memengaruhi DAFTAR PUSTAKA


kandungan trigliserida di dalam serum darah, Agustina, L., S. Syahrir., S. Purwanti., J.
semakin tinggi umur maka kandungan Jillber., A. Asriani., dan Jamilah.
trigliseridanya semakin meningkat. Dugaan 2017. Ramuan herbal pada ayam ras
lainnya karena pemberian pakan secara petelur kabupaten sidenreng rappang.
adlibitum, ditambah dengan kondisi Jurnal Pengabdian pada Masyarakat.
perkandangan ayam pada penelitian ini yang 21: halaman jurnal
tidak memungkinkan pergerakan bebas dari Andriyana, F. 2008. Pengaruh Pemberian
ayam tersebut, sehingga kalori yang masuk Tepung Temu Hitam terhadap
berlebih dan tidak terlalu banyak digunakan Konsumsi Pakan dan Daya Cerna
untuk beraktivitas. Pakan pada Ayam Buras. Skripsi.
Triasilgliserol adalah lemak yang Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan
nantinya berguna sebagai energi cadangan yang Teknologi, Universitas Islam Negeri
akan dipakai tubuh jika sumber utama energi, Malang. Malang.
glukosa, di dalam tubuh sudah habis. Oleh Anggorodi, R. 1994. Ilmu Makanan Ternak
karena itu, trigliserida atau triasilgliserol Umum. Penerbit Gramedia. Jakarta.
disimpan dalam sel-sel lemak yang disebut Alipin, K., R. Safitri, dan R. Kartasudjana.
dengan sel adiposa. Sel-sel tersebut berkumpul 2016. Suplementasi probiotik dan
membuat sebuah jaringan yang juga disebut temulawak pada ayam pedaging
sebagai jaringan adiposa. Jaringan adiposa terhadap populasi Salmonella sp dan
tersebar di berbagai bagian di dalam tubuh, kolesterol darah. Jurnal Veteriner.
seperti di bawah permukaan kulit dan di antara 17: 582--586.
organ-organ. Jadi dengan tingginya nilai Arshami, J., M. Pilevar., M. A. Azghadi. and
trigliserida ini menunjukkan bahwa pada ayam A. R. Raji. 2012. Hypolipidemic and
penelitian ini memiliki tumpukan lemak yang antioxidative effects of Curcumin on
cukup tinggi, penimbunan lemak yang berlebih blood parameters, humoral immunity,
dapat menyebabkan ayam dalam kondisi and jejunum histology in Hy-line
kegemukan. North dan Bell (1990) menyatakan hens. Avicenna J. of Phytomed. 3:
dalam kondisi kegemukan, umumnya 178-185.
menyebabkan produksi pertahun menurun, Basmacioglu, H. and M. Ergul 2005. Research
angka kematian meningkat, serta penggunaan on the factor of affecting cholesterol
ransum tidak efisisen. content and some other characteristics
of eggs in laying hens. Turk J Vet
SIMPULAN DAN SARAN Anim Sci 29: 157-164.
Daneshyar, M.,M. Alizadeh Ghandkanlo.,F.
Simpulan Sabzi Bayeghra., F. Farhangpajhoh.,
Berdasarkan hasil penelitian dapat and M. Aghaei. 2011. Effects of
disimpulkan antara lain dietary turmeric supplementation on
1. pemberian ransum dengan dosis herbal plasma lipoproteins, meat quality and
berbeda, berpengaruh tidak nyata (P>0,05) fatty acid composition in broilers.
terhadap konsumsi ransum, kolesterol, South African J. of Anim. Sci. 41:
HDL, dan trigliserida ayam persilangan; 420-428.
2. tidak diperoleh penggunan dosis herbal Hasanuddin, S., V. D. Yunianto dan Tristiarti.
yang terbaik terhadap konsumsi ransum, 2014. Profil lemak darah pada ayam
kolesterol, HDL, dan trigliserida ayam broiler yang diberi pakan step down
persilangan protein dengan penambahan air
perasan jeruk nipis sebagai acidifier.
Saran Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan
Berdasarkan pembahasan dan 3: 11-17.
simpulan, maka disarankan untuk dilakukannya Ismoyowati dan T. Sumarmono. 2011.
penelitian lebih lanjut dengan meningkatkan Kandungan lemak dan kolesterol
dosis pemberian herbal pada ransum untuk daging bagian dada dan paha berbagai
mengetahui adanya pengaruh lebih lanjut unggas lokal. J. Anim. Prod. 5: 79-82.
terhadap kadar kolesterol, HDL, dan Kamal-Eldin, A., J. Frank, A. Razdan,
trigliserida darah ayam persilangan apabila S.Tengblad, S. Basu, and B.Vessby.
herbal yang diberikan meningkat. Disarankan 2000. Effects of dietary phenolic
pula pemberian ransum sebaiknya tidak dengan compounds on tocopherol, cholesterol,
cara adlibitum.

46
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan Vol 3 (3) : 42-47 Desember 2019 Hendry, et al.
e-ISSN:2598-3067

and fatty acids in rats. J. Lipid Res. Kesehatan Universitas


35:427-435. Muhammadiyah Surakarta. Surakarta
Lawrence, T. L. J. and V. R. Fowler. 2002. Puastuti, W. 2001. Pengaruh pemberian
Growth of Farm Animals. 2nd Edition. temulawak (Curcuma xanthorriza
CABI Publishing, London. ROXB) dan minyak kelapa dalam
Mangisah, I. 2003. Pemanfaatan Kunyit dan ransum terhadap kadar lemak dan
Temulawak Sebagai Upaya kolesterol telur. Di dalam: Prosiding
Menurunkan Kadar Kolesterol Broiler. Seminar Nasional Teknologi
Skripsi. Fakultas Peternakan Peternakan dan Veteriner; Bogor, 17-1
Universitas Diponegoro. Semarang. Sep 2001. Bogor: Pusat Penelitian dan
Manoppo, M. R. A., R. Sugihartuti, T.S. Pengembangan Peternakan. 2001. hlm
Adikara dan Y. Dhamayanti. 2007. 609–614.
Pengaruh Pemberian Crude Chrorella Purseglove, J.W., E.G. Brown, C.L. Green and
terhadap Total Kolesterol Darah S.R.J. Robbins. 1981. Spices. Vol. 2.
Ayam Broiler. Jurnal. Fakultas Longman Inc. New York.
Kedokteran Hewan. Universitas Rasyaf, M. 2006. Beternak Ayam Kampung.
Airlangga. Penebar Swadaya. Jakarta.
Murray, R. K., D. K. Granner, P. A. Mayes dan Sahlan. 2013. Pengaruh Berat Badan Ayam
V. W. Rodwell. 2003. Biokimia Ras Petelur Fase Grower terhadap
Harper. Penerbit Buku Kedokteran Produksi Telur pada Fase Produksi.
ECG Jakarta. (Diterjemahkan oleh A. Skripsi. Fakultas Peternakan.
Hartono). Universitas Hasanudin. Makasar.
Musa, H. H., G. H Chen, K. H.Wang, B. C. Li, Santoso, U., K. Tanaka, and S. Ohtani. 1995.
D. M. Mekki, J. T. Shu and H. P. Ju. Effect of dried Bacillus subtilis culture
2006. Relation between serum on growth, body composition and
cholesterol level, lipoprotein hepatic lipogenic enzyme activity in
concentration and carcass female broiler chicken. Br. J. Nutr.
characteristics in genetically lean and 74:523-529.
fat chicken breeds. J. Bio. Sci., 6:616- Saraswati, T.R, W. Manalu., D.R. Ekastuti. and
620. N.Kusumorini. 2013. The Role of
Namagirilakshmi, S. 2005. Turmeric (Curcuma Turmeric Powder in Lipid Metabolism
domestica VAL) as nutraceutical to and Its Effect on Quality of The First
improve broiler performance. Thesis. Quail’s Egg. Journal of The
M.V.Sc., Tamil Nadu Veterinaryand Indonesian Tropical Animal
Animal Sciences University, Chennai. Agriculture. 38: 50--57
Nihayati, E., T. Wardiyati, R. Retnowati and Solichedi, K. 2001. Pemanfaatan kunyit
Soemarno. 2013. The Curcumin (Curcuma domesticaVal) dalam
Content of Temulawak (Curcuma ransum broiler sebagai upaya
xanthorriza Robx.) Rhizome as menurunkan lemak abdominal dan
Affected by N, K and Micronutrients kadar kolesterol. Program Pasca
B, Fe, Zn. Journal Agrivita. 35 (3) : Serjana Fakultas Peternakan
218- 226. Universitas Diponegoro. Semarang.
North, M.O and D. Bell. 1992. Commercial Windisch, W.M., K. Schedle, C. Plitzner, dan
Chicken Production Manual. 4th A. Kroismary. 2007. Use of
Edition. Published By Van Nostrand phytogenic products as feed additive
Reinhald. New York for swine and poultry. J. Anim. Sci.
Nouzarian, R., S. A. Tabeeidian., M. Toghyani, 86 : 140—148.
G. Ghalamkari and M. Toghyani.
2011. Effect of turmeric powder on
performance, carcass traits, humoral
immune responses, and serum
metabolites in broiler chickens. J. of
Anim. and Feed Sci. 20: 389–400.
Pratiwi, N. 2010. Hubungan High Density
Lipoprotein dengan Penurunan Fungsi
Kognitif pada Wanita Post
Menopause. Skripsi. Fakultas Ilmu

47

You might also like