Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Safa Laundry merupakan sebuah usaha yang bergerak di bidang jasa pencucian
pakaian dengan menyediakan berbagai layanan seperti cuci komplit (cuci kering
dan setrika), cuci dan kering, maupun setrika saja. Berdasarkan analisis yang
dilakukan, diketahui bahwa sistem transaksi yang sedang berjalanusaha Laundry di
Padang masih belum optimal dan ditemukan masalah seperti penumpukan arsip
dan laporan, aliran informasi dan proses pencarian data yang lambat, dan rekap
laporan transaksi yang sulit. Solusi untuk permasalahan tersebut berupa sebuah
sistem informasi yang dilengkapi aplikasi mobile yang dapat diakses oleh
pengguna kapan dan dimana saja. Sistem dibangun dengan metode waterfall yang
terdiri dari tahapan analisis, perancangan, implementasi, dan pengujian sistem.
Pada tahap analisis, tools yang digunakan untuk pemodelan adalah, Use Case
Diagram, dan Skenario Use Case. Tahapan perancangan dilakukan dengan
membuat rancangan arsitektur aplikasi, DFD (Data Flow Diagram), ERD (Entity
Relationship Diagram), dan User Interface. Proses implementasi dilakukan dengan
menggunakan database. Pemrograman dilakukan secara prosedural. Aplikasi
mobile dibangun dengan menggunakan Basic Android. Hasil pengujian
menunjukkan sistem yang dibangun telah sesuai dengan kebutuhan fungsional
yang ditentukan. Penelitian ini telah menghasilkan sebuah sistem informasi
pelayanan jasa laundry yang dapat digunakan pada Safa Laundry.
1. PENDAHULUAN
Seiring dengan berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan pada zaman sekarang, terutama di bidang
teknologi informasi menjadi sebuah tantangan bagi masyarakat untuk dapat memanfaatkannya sebagai sarana
kerja dalam percepatan pelaksanaan tugas. Teknologi informasi yang didukung oleh berbagai macam perangkat
(alat) teknologi maupun sistem informasi bagi manusia untuk mengolah data menjadi informasi. Sistem
informasi yaitu sekumpulan elemen sistem yang saling berkaitan dengan yang lain nya untuk mencapai tujuan
tertentu yaitu menyajikan informasi yang berarti.
Sistem informasi yaitu program aplikasi komputer untuk mendukung dalam menyimpan data dan informasi,
melaporkan masukan data dan informasi, menampilkan data dan informasi, dan memberikan informasi kepada
semua orang yang membutuhkan. Sistem informasi dibuat agar mempermudah dalam pengolahan data maupun
informasi serta memudahkan kita dalam mencari data maupun informasi tersebut. Sistem informasi pelayanan
jasa merupakan sarana aplikasi komputer yang digunakan untuk sebuah pelayanan yang berkaitan dengan jasa,
terutama dalam sistem penyimpanan dan pengolahan data maupun informasi agar dapat menjalani bisnis jasa
dengan mudah dan berjalan dengan baik. Keadaan tersebut menyebabkan banyak nya perusahaan yang
meningkatkan pengembangan dibidangpelayanan jasa untuk meningkat kanpelayanan yang lebih baik lagi.
Salah satunya dibidang pelayanan jasa laundry.
Kemajuan teknologi juga memberikan pengaruh terhadap gaya hidup sekarang terutama di kota besar dimana
masyarakarat menginginkan agar semuahal yang dilakukan serba praktis dan sepat. Keberadaan jasa laundry
bagi masyarakat dilingkungan sekitar kontrakan atau kos kosan terutama diperkotaan sudah merupakan gaya
hidup masyarakarat, dimana masyarakat yang tidak sempat dan tidak bisa melakukan pencucian serta
menyetrika pakaian oleh karena sibuk nya pekerjaan.
2. METODOLOGI PENELITIAN
Maksud dari penelitian ini adalah untuk dapat membangun sebuah Aplikasi Mobile pelayanan jasa laundry di
Safa Laundry berguna meningkatkan kinerja Safa Laundry menjadi lebih baik.
2.1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui bagaimana system Aplikasi yang sedang berjalan sehingga peneliti dapat membuat
perancangan Aplikasi Mobile pelayanan jasa di Safa Laundry. Untuk membuat rancangan Aplikasi Mobile
pelayanan jasa di Safa Laundry yang dibutuhkan. Untuk melakukan pengujian Aplikasi Mobile pelayanan
jasa di Safa Laundry yang telah dibangun. Untuk mengimplementasikan Aplikasi Mobile pelayanan jasa di
Safa Laundry yang telah dibangun yang akan membantu pihak Safa Laundry dalam meningkatkan
kinerjanya.
2.2. Gambar
Pengertian Usaha Laundry : Laundry atau fasilitas di mana pakaian dicuci dan dikeringkan. Binatu biasa
menggunakan mesin cuci otomatis yang disebut sebagai laundromat atau merk dagangumum.
Kebutuhan Fungsional adalah kebutuhan yang berisi proses-proses apasaja / layanan apa saja yang nanti nya
harus disediakan oleh sistem, mencackup bagaimana system harus bereaksi pada input tertentu dan bagaimana
perilaku sistem pada situasi tertentu. Sedangkan Kebutuhan Non Fungsional adalah kebutuhan yang menitik
beratkan pada Property prilaku yang dimiliki oleh sistem. Secara umum kebutuhan non fungsional suatu
perangkat lunak terdiri dari empat macam, yaitu:
DFD adalah gambaran alur informasi dari pemrosesan input sampai ke output pada suatu sistem.DFD digunakan
karena banyak alur kerja yang lebih sulit digambarkan dengan deskripsi kata dan akan lebih efektif bila
menggunakan diagram.
Pada proses software development, DFD adalah alat untuk menjabarkan dan menganalisa lebih dalam sebuah
system informasi. DFD memiliki peran cukup penting karena memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :
• Menggambarkansuatusistem
• Menyampaikanrancangansistem
• Merancang model
1.DFD level 0
DFD level 0 atau biasa disebut diagram konteks adalah diagram paling dasar yang member gambaran interaksi
dengan pihak eksternal. Untuk keperluan tertentu, setiap informasi dari DFD level 0 tidak berkorelasi terhadap
basis data pada data store.
2. DFD level 1
Sesuai dengan penamaannya, DFD level 1 adalah proses penjabaran informasi setelah melewati DFD level 0.
Informasi pada DFD level 1 dirancang untuk lebih mudah dimengerti, sehingga informasi dipecah-pecah
menjadi unit lebih kecil.
3. DFD level 2
Pada beberapa alur kerja, sebuah tim akan membuat DFD level 2 hanya jika diperlukan deskripsi lebih detail
dari proses DFD level 1. Dapat dikatakan bahwa tidak semua system memiliki DFD level 2.
Penulis meneliti sebuah usaha laundry yang bernama Safa loundry yang beralamat di Jl,Kalumpang
No.9,Bandar Buat, Kec.LubukKilangan, Kota Padang, dimanausaha laundry tersebut menyediakan dan
melayani jasa cuci kiloan diantaranya jasa cuci, jasa cuci kering, dan jasa setrika, diantara nya cuci
baju,celana,sampai selimut tipis dan lain sebagainya. Dalam usaha laundry tersebut pasti ada laporan data
transaksi yang diterima,
Profil
8. JumlahKaryawan : 2 0rang
PROSES BISNIS
Oleh karyawan menerima orderan baju dari seorang customer yang kemudian ditimbang dan di catat di nota
berat dan total harga dari orderan tersebut,kemudian karyawan memberi nota kepada customer yang mana
digunakan untuk mengambil orderan baju saat sudah selesai dikerjakan selama kurang lebih 2 sampai 3 hari
pengerjaan.
Setelah itu karyawan menyisihkan baju yang akan diproses unutk pencucian dan penyetrikaan kemudian
setelah itu mencatat ke dalam buku besar orderan tadi yang mana digunakan untuk pelaporan keuangan laundry
pada akhir bulan,pada pencatatan pada buku besar dicatat sesuai dengan tanggal,berat,dan harga dari setiap
orderan yang diterima.
Pada saat proses pencucian dan penyetrikaan pakaian dari customer,tentu menggunakan mesin atau alat-alat
lainnya.Pada pemakaian yang lama tentu alat-alat tersebut mengalami kerusakan,kerusakan dari alat-alat tadi
tentu ditanggung oleh pihak laundry yang mana menggunakan uang hasil laundry itu sendiri.Kemudian pada
pakaian tentu ada yang namanya masalah pada orderan dari customer yang di timbulkan dari kelalaian karyawan
atau suatu hal yang tidak diduga seperti baju hangus atau robek saat setrika,ada salah satu pakaian customer
yang hilang atau tidak ditemukan,atau kesalahan lainnya,yang mana pihak laundry siap menggantinya dengan
dikali 10 dari harga kiloan yang tertera pada nota customer yang bersangkutan.Lalu pada saat proses
pemgeringan,untuk menghemat penggunaan alat,pihak laundry biasanya mengering kan pakaian di bawah sinar
matahari,namun pada saat cuaca hujan atau mendung,pihak laundry menggunakan alat pengering dengan tenaga
gas dan listrik.
Kemudian pada proses packing atau finising,pihak laundry menggunakan beberapa bahan yang dibutuhkan
seperti plastik packing,plester,gunting,dan sebagainya. Sedangkan pada proses pencucian pihak laundry
menggunakan detergen,pemutih,dan bahan pencucian lainnya seperti gas dan listrik.Alat-alat dan bahan itu
semua merupakan pengeluaran harian dan bulanan dari laundry yang bahannya dibeli 1 kali sebulan dengan
menggunakan uang hasil laundry.
Terakhir,pada saat packing selesai karyawan menunggu pakaian dari customer yang telah selesai di jemput
oleh pemiliknya.Kemudian apabila sudah dijemput karyawan mencatat ke dalam buku besar dan membuat
orderan selesai dan mencatat jumlah uang yang diterima. Lalu apabila customer tidak bisa menjemput atau
berhalangan maka pihak laundry melakukan antar jemput alamat dengan syarat minimal orderan 5 Kg.
IdentifikasiMasalah
Berdasarkan penelitian yang dilakukan permasalahan yang ada pada Safa Laundry yaitu sebagai berikut:
1. Pencatatan dalam pengolahan data dan transaksi penerimaan maupun pengambilan barang masih dilakukan
secara manual, sehingga menyebab kan lambatnya pelayanan.
2. Proses perhitungan transaksi masih menggunakan kalkulator, dan kertas coretan untuk merekam hasil
perhitungan sementara. Sering terjadi kesalahan perhitungan akibat kesalahan penulisan pada kertas coretan.
3. Terjadinya kesulitan dalam proses pelacakan transaksi yang ingin diketahui karena bukti transaksi masih
dalam bentuk nota dan arsip yang tidak teratur.
4. Penulisan dan penyajian laporan masih dilakukan secara manual karena belum ada nya sistem pengolahan
data yang digunakan untuk pengolahan data. Hal ini dirasa masih kurang efisien dan akan sering terjadi
kesalahan dalam penulisanya. Laporan - laporan dalam usaha ini sangat mudah diakses oleh orang luar. Oleh
Sebab itu,dari beberapa permasalahan di atas kami mencobamembuat “APLIKASI MOBILE UNTUK
PELAYANAN USAHA SAFALOUNDRY”.
1. Kebutuhan Fungsiaonal
• Tujuan utama dari pada analisis kelayakan sistem adalah untuk mengetahui apakah sistem yang baru dan
akan ditetapkan layak dipakai atau tidak.
• Dalam hal ini tentunya diperlukan pertimbangan yang matang seberapa yang didapat dan biaya yang
diperlukan dari sistem yang baru.
• Fase ini merupakan fase yang cukup penting, dimana akan dilakukan studi kelayakan terhadap sistem yang
akan dibuat.
•Studi kelayakan akan menilai dari berbagai sisi apakah sistem layak untuk diimplementasikan atau tidak
Setelah kami observasi kepemilik laundry tersebut dia membutuhkan aplikasi untuk system penerimaan
laundry agar memudahkannya dalam proses pelaksanaan jasa layanan laundry.
Untuk kebutuhan aplikasinya pemilik membutuhkan beberapa data berikut.
DFD Laundry
DFD LEVEL 2 Proses 1.0
Interface Loundry
1. mesanan
Beranda — Pada screen beranda menampilkan daftar toko laundry, sehingga user dibebaskan dalam memilik
toko sesuai lokasi dan selera
Detail — Pada screen detail menampilkan detail informasi dari toko yang user pilih yang berisi nama toko,
lokasi, rating, harga/kg dan testimonial
Order Form — Pada screen order menampilkan form bagi user dalam melakukan pemesanan yang berisi data
user, data pakaian, dan pembayaran
Konfirmasi — Agar terhindar dari kesalahan input maka sebelum order, aplikasi memberikan konfirmasi kepada
user terkait validitas data
Berhasil — Pada screen berhasil menampilkan data yang diinputkan user dalam melakukan pemesanan
2. Penerima
Antar — Menampilkan detail pesanan dan memberikan konfirmasi bahwa barang telah diterima
3. Status
Pesanan— Pada screen beranda menampilkan daftar pesanan yang dilakukan kostumer
Detail— Pada screen detail menampilkan detail informasi dari pesanan kostumer. Kurir dapat mengedit status
pesanan, pembayaran dan cucian.
Edit Status— Pada screen edit status kurir diharuskan mengedit status pesanan sesuai aktifitas
4. Pembayaran
Detail Pesanan— Pada screen detail menampilkan detail informasi dari pesanan kostumer. Kurir dapat mengedit
status pesanan, pembayaran dan cucian.
Bayar— Pada screen konfirmasi memberikan konfirmasi kepada kurir terkait status pembayaran kostumer
dengan me-tap tombol lunas
5. Tampilan Cucian
Detail Pesanan— Pada screen detail menampilkan detail informasi dari pesanan kostumer. Kurir dapat menedit
status pesanan, pembayaran dan cucian.
Berat— Pada screen konfirmasi memberikan persetujuan kepada kurir agar meminimalisir kesalahan dalam
memilih
Berhasil — Ketika kurir berhasil meng-inputkan berat cucian, maka secara otomatis tergenerate status harga
pesanannya berdasarkan paket laundry yang kostumer pilih (1.500=3 hari) dan berat cucian yang kurir inputkan
(4.500/kg)
6. Admin
Pesanan — Pada screen beranda menampilkan daftar pesanan yang dilakukan kostumer
Detail — Pada screen detail menampilkan detail informasi dari pesanan kostumer. Admin dapat mengedit status
pesanan kostumer
Edit Status— Pada screen ini admin dapat mengubah status pesanan sesuai aktifitasnya
4. KESIMPULAN
Setelah melakukan penelitian dan menganalisis permasalahan-permasalahan yang ditemukan di Safa Laundry
dan penjelasannya yang dikemukakan pada bab-bab sebelumnya maka, dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1.Dengan adanya Aplikasi Mobile pelayanan jasa ini, diharapkan dapat membantu dalam proses pengelolaan
dan pencatatan data konsumen, serta pembuatan laporan pelayanan jasa laundry dilakukan dengan sistem yang
terkomputerisasi, sedangkan sebelumnya dilakukan secara manual.
2.Dengan adanya Aplikasi Mobile pelayanan jasa ini, diharapkan dapat membantu pihak Safa Laundry dalam
mengatasi permasalahan pada pembagian antara member dan non-member, sehingga memudahkan pihak
perusahaan untuk memberikan diskon kepada konsumen yang telah menjadi member.
3.Dengan adanya Aplikasi Mobile pelayanan jasa ini, diharapkan dapat mempermudah pekerjaan pihak
perusahaan dalam proses pembuatan nota laundry, yang sebelumnya masih diperlukannya tulis tangan dari
pihak perusahaan.
4.Dengan adanya Aplikasi Mobile pelayanan jasa ini, diharapkan dapat mempermudah pekerjaan pihak
perusahaan dalam melakukakan pengelolaan data lokasi antar jemput yang akan meningkatkan kinerja
perusahaan.
5.Dengan adanya Aplikasi Mobile pelayanan jasa ini, diharapkan dapat membantu pihak konsumen dalam
melakukan pengecekan status laundry, yang sebelum nya konsumen diharuskan datang langsung ketempat Safa
Laundry untuk melakukan pengecekan.
REFERENSI
[1] Bach, D., Pich, S., Soriano, F. X., Vega, N., Baumgartner, B., Oriola, J., Daugaard J R, Lloberas J,
Camps M, Zierath J R, & Rabasa-Lhoret, R. (2003). Mitofusin-2 determines mitochondrial network
architecture and mitochondrial metabolism A novel regulatory mechanism altered in obesity. Journal of
Biological Chemistry, 278(19), 17190-17197.
[2] Bereiter-Hahn, J. (1990). Behavior of mitochondria in the living cell. International review of cytology,
122, 1-63.
[3] Chen, H., Vermulst, M., Wang, Y. E., Chomyn, A., Prolla, T. A., McCaffery, J. M., & Chan, D. C.
(2010). Mitochondrial fusion is required for mtDNA stability in skeletal muscle and tolerance of mtDNA
mutations. Cell, 141(2), 280-289.
[4] Dallas, C., Gerbi, A., Tenca, G., Juchaux, F., & Bernard, F. X. (2008). Lipolytic effect of a polyphenolic
citrus dry extract of red orange, grapefruit, orange (SINETROL) in human body fat adipocytes.
Mechanism of action by inhibition of cAMP-phosphodiesterase (PDE). Phytomedicine, 15(10), 783-792.
[5] Flögel, U., Laussmann, T., Gödecke, A., Abanador, N., Schäfers, M., Fingas, C. D., Metzger S, Levkau
B, Jacoby C, & Schrader, J. (2005). Lack of myoglobin causes a switch in cardiac substrate selection.
Circulation research, 96(8), e68-e75.
[6] Garnier, A., Fortin, D., Zoll, J., N’Guessan, B., Mettauer, B., Lampert, E., Veksler V., & Ventura-
Clapier, R. (2005). Coordinated changes in mitochondrial function and biogenesis in healthy and
diseased human skeletal muscle. The FASEB Journal, 19(1), 43-52.
Harap pastikan bahwa naskah itu mutakhir. Referensi minimal 12 referensi. Diharapkan
bahwa 10 hingga 30% dari referensi adalah makalah terbaru