Professional Documents
Culture Documents
I Made Bisma Dwipa Yadnya1, I Wayan Wirya Sastrawan2, Ida Bagus Gede Parama Putra3
1,2,3
Program Studi Arsitektur, Universitas Warmadewa, Jl. Terompong No.24, Denpasar, Indonesia
e-mail: dwipabisma@gmail.com 1
How to cite:
Yadnya, I Md Bisma Dwipa., Sastrawan, I W. Wirya., Putra, I B Gd Parama., (2022). Perencanaan Dan Perancangan Outfall
Club di Desa Munggu Dengan Pendekatan Arsitektur Organik. Undagi : Jurnal Ilmiah Arsitektur Universitas Warmadewa.
10 (1), pp.142-151.
ABSTRACT
The lack of utilization of natural potential and tourist facilities in Munggu Village is one of the inhibiting
factors for tourism activities in Munggu Village. Through Pok Darwis, Munggu Village began to explore its
natural potential to be developed, one of the natural potentials it has is a river that directly empties into Munggu
Beach. Prior to the development of a research method, a research method was carried out in the site location area
with the aim of seeing the physical condition of the site where the planning will be carried out, through literature
studies and field observations that it is very feasible to make a new tourist facility Outfall Club. Through field
observations by looking at the physical condition of the site on the riverbank, the author determines the theme of
this Outfall Club using an Organic Architecture approach with several considerations that later this Outfall Club
building will be designed by analogizing the shapes of the surrounding natural conditions. In this planning, a
precedent study is conducted to conduct a comparative study with an existing facility with one that has not been
built, the benefit of this precedent study is a reference to what functions and activities facilities will be presented
in this Outfall Club plan.
ABSTRAK
Kurangnya pemanfaatan potensi alam dan fasilitas wisata di Desa Munggu menjadi salah satu faktor
penghambat kegiatan pariwisata di Desa Munggu. Melalui Pok Darwis Desa Munggu mulai menyisir potensi
potensi alamnya untuk dikembangkan, salah satu potensi alam yang dimilikinya adalah sungai yang langsung
bermuara ke Pantai Munggu, pengembangannya berupa pembuatan tempat wisata baru yaitu Outfall Club.
Sebelum dilakukannya pengembangan sebuah metode penelitian dilakukan di area lokasi site dengan tujuan
melihat kondisi fisik site dimana tempat perencanaan itu akan dilakukan, melalui studi literatur dan observasi
lapangan bahwasanya sangat layak untuk dibuatkannya fasilitas wisata baru Outfall Club. Melalui observasi
lapangan dengan ,melihat kondisi fisik site yang berada di pinggir sungai maka penulis menentukan tema Outfall
Club ini menggunakan pendekatan Arsitektur Organik dengan beberapa pertimbangan yang nantinya bangunan
Outfall Club ini akan dirancang dengan menganalogikan bentuk bentuk dari kondisi alam sekitar. Dalam
perencanaan ini sebuah studi preseden dilakukan untuk melakukan studi banding dengan sebuah fasilitas yang
sudah ada dengan yang belum terbangun, manfaat dari studi preseden ini adalah sebuah referensi fungsi fungsi apa
saja dan fasilitas kegiatan apa saja yang nanti akan dihadirkan pada perencanaan Outfall Club ini.
PENDAHULUAN
UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 10, Nomor 1 June 2022 CC-BY-SA 4.0 License Page 142
Perencanaan Dan Perancangan Outfall Club di Desa Munggu Dengan Pendekatan Arsitektur Organik
Desa Munggu merupakan Desa Wisata aliran sungai munggu yang dekat dengan muara
yang berada di Kecamatan Mengwi, Badung. sungai maka penulis ingin menghadirkan
Beberapa jenis pariwisata di hadirkan di Desa arsitektur sebagai solusi untuk menjawab dari
Munggu diantaranya wisata alam dan Budaya. segala persoalan yang menghambat kegiatan
Namun kegiatan pariwisata di Desa Munggu pariwisata di Desa Munggu, Arsitektur sebagai
sangat minim dalam kegiatan lantaran yang mewadahi kegiatan kegiatan pariwisata di
wisatawan yang berkunjung ke Desa Munggu Desa Munggu, dari ketiga potensi alam yang
hanya mencari akomodasi penginapan dan dimiliki potensi sungailah yang bisa
berwisata diluar Desa Munggu, melihat dimanfaatkan secara arsitektur terlebih dahulu,
fenomena ini sangat disayangkan bila melihat aliran sungai di Desa Munggu yang
banyaknya kunjungan wisatawan di Desa alirannya tidak terlalu deras dan sangat jarang
Munggu namun tidak ada kegiatan pariwisata adanya perubahan volume air maka sangat tepat
yang memadai dalam hal ini akan menjadi untuk menghadirkan arsitektur di area
penghambat perkembangan wisata di Desa pinggiran sungai.
Munggu. Kurangnya pemanfaatan potensi sungai
Melalui Pokdarwis Desa Munggu di Desa Munggu yang sebenarnya banyak
pengembangan pengembangan pariwisata baru memiliki potensi yang bisa digali dan
dimulai dengan promosi kepada wisatawan dan dimanfaatkan semaksimal mungkin, salah satu
memanfaatkan potensi yang ada, yang awalnya pemanfaatan sungai adalah menjadi daya Tarik
Desa Munggu terkenal akan tradisi mekoteknya wisata tepi sungai ,dimana daya Tarik wisata
namun sekarang mulai dilakukan tepi sungai ini akan membuat wisatawan untuk
pengembangan wisata berbasis alam mulai dari berkunjung untuk berwisata di area tepi sungai.
pantai , sawah dan sungai. Beberapa upaya Daya Tarik wisata tepi sungai ini akan
sudah dikembangkan untuk pariwisata alam menghasilkan beberapa fungsi bangunan
namun belum maksimal dalam penerapannya pariwisata di antaranya Outfall Club , Outfall
dalam arti belum tersedianya fasilitas untuk Club ini akan mewadahi beberapa fungsi
mewadahi itu. Pengembangan pariwisata di diantaranya adalah Restorant ,Bar,dan Pool
Desa Munggu mulai dari pantainya yang Bar
dibuatkan etalse warung warung pinggiran Dalam perencanaan dan perancangannya
pantai dan membuat sebuah iconic di pinggir sepadan sungai akan menjadi permasalahan
pantai yang terbuat dari batu, bukan hanya yang paling krusial dalam perencanaan dan
disitu saja dengan memanfaatkan jalan subak di perancangan Fasilitas Outfall Club ini nantinya.
area persawahan Desa Munggu Pokdarwis Hal ini karena penataan sepadan sungai
membuka jenis pariwisata baru yaitu tracking menyangkut masalah ekosistem sungai,
melintasi area persawahan dengan bencana alam dan masalah air yang kompleks.
menghadirkan bentang persawahan yang luas Munculnya fasilitas wisata Outfall Club ini
dan kegiatan petani saat mengelola sebagai dapat menurunkan kualitas dan kuantitas air,
objek wisata. terdapatnya sungai di Desa berkurangnya keberagaman flora dan fauna,
Munggu yang bermuara langsung di Pantai mengurangi keindahan pemandangan dan
Munggu melahirkan sebuah potensi baru sumber daya untuk wisata. Namun sungai dapat
dengan memanfaatkan sungai sebagai menjadi potensi wisata dengan memanfaatkan
pariwisata, mulai dari dibuatnya fasilitas seperti pemandangan dan sumber daya yang terdapat
kano dan bermain kendaraan bebek disungai, pada sungai seperti wisata rekreasi air dan
namun dalam hal ini masih kurang mewadahi sebagainya. Munculnya fasilitas wisata Outfall
sebagaimana mestinya kegiatan pariwisata di Club ini yang direncanakan nantinya
Desa Munggu dengan banyaknya potensi yang diupayakan untuk tidak mengganggu fungsi
belum dimanfaatkan secara maksimal menjadi utama sungai, mengurangi dan meminimalkan
faktor penghambat perkembangan pariwisata di mengubah rona lingkungan dan mampu
Desa Munggu. memenuhi kebutuhan wisatawan untuk
berwisata disungai.
Dengan adanya potensi kepemilikan
lahan laba Pura yang di pengemponin langsung Berbagai masalah muncul dalam
oleh seluruh petani di Desa Munggu di daerah perancangan ini karena akan di bangun di area
UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 10, Nomor 1 June 2022 CC-BY-SA 4.0 License Page 143
Perencanaan Dan Perancangan Outfall Club di Desa Munggu Dengan Pendekatan Arsitektur Organik
tepi sungai maka butuh perencanaan yang tersebut dihimpun dari berbagai jurnal dan
tanggap akan kondisi ini, Perencanaan yang sumber – sumber yang sesuai dan berkaitan
tepat untuk perancangan sebuah bangunan yang dengan Outfall Club dan wisata sungai .
memperhatikan lingkungan sekitar dan 2. Observasi Lapangan
penghuni didalamnya adalah Arsitektur Pada proses ini, pengumpulan data dengan
Organbik maka dengan pendekatan Arsitektur cara terjun langsung ke lapangan, data-data
Organik akan memecahkan permasalahan terhimpun dari data tentang kunjungi wisata
dalam perancangan bangunan ini. Dengan ke Desa Munggu.
pendekatan Ekologi arsitektur ini maka b. Metode Penyajian Data
bangunan akan mengadaptasi dari ciri Tema Terdapat beberapa metode penyajian
Arsitektur Organik seperti penggunaan material data yang dilakukan sebagai berikut.
alami ,ramah lingkungan dan mengambil 1. Kompilasi Data
bentuk dari analogi alam. Penyajian data secara kompilasi
Dalam hal ini dengan pemanfaatkan dilakukan dengan pemilahan data
potensi sungai akan muncul perancangan terlebih dahulu dan kemudian disajikan
tempat wisata di Desa Munggu dengan dalam bentuk uraian deskripsi, tabel,
memanfaatkan sungai sebagai lokasinya maka sketsa, gambar, foto maupun grafik.
Desa Munggu akan memanfaatkan potensi 2. Klasifikasi Data
alamnya secara maksimal dan Desa Munggu Pengajian data dengan klasifikasi data
akan mempunyai tempat wisata baru yang juga dilakukan dengan menyajikan data
berada di aliran tepi sungai Munggu. Dengan – data sesuai dengan kebutuhan dan
terciptanya perancangan ini Desa Munggu yang tingkat kegunaannya terhadap
awalnya di kenal dengan wisata tradisi spesifikasi yang akan digunakan.
mekoteknya yang mendatangkan wisatawan c. Metode Analisis Data
banyak namun sedikit pengaruhnya kepada Data yang telah didapat kemudian
masyarakat dan akomodasi akomodasi wisata di dibahas dan dianalisis dengan metode
Desa Munggu karena Tradisi ini terjadi selama sebagai berikut.
6 bulan sekali tepat pada hari raya kuningan. 1. Metode Komparatif
Setelah melihat fenomena pariwisata di Dalam menganalisis data, digunakan
Desa Munggu ada banyak hal yang bisa metode komparatif dimana data – data
ditambahkan atau dikembangkan untuk yang telah terkumpul kemudian data
memajukan kegiatan pariwisata di Desa tersebut dibandingkan untuk mencari
Munggu maka dalam hal ini sangat layak untuk persamaan dan perbedaan dari data –
dilakukan penelitian untuk penambahan data tersebut.
fasilitas wisata baru yang memanfaatkan 2. Metode Analisa
potensi sungai sebagai tempatnya maka judul Metode selanjutnya yang digunakan
yang akan penulis ambil adalah “Perencanaan adalah metode analisa dimana, data
Dan Perancangan Outfall Club Di Desa yang sudah terkumpul kemudian
Munggu Dengan Pendekatan Arsitektur dianalisa untuk dapat mengetahui
Organik” yang akan mewadahi kegiatan wisata masalah, dan sebab – akibat yang
tepi sungai di Desa Munggu. mungkin terjadi untuk kemudian
METODE PENELITIAN dicarikan alternatif pemecahan masalah
Metode penelitian yang digunakan dalam tersebut.
penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, 3. Metode sintesa
dengan metode pengumpulan data, penyajian Dalam metode ini, setiap unsur berserta
data, dan analisis data sebagai berikut: faktor pengaruhnya yang ada
a. Metode Pengumpulan Data dintegrasikan dengan tujuan untuk
Metode pengumpulan data yang memilih alternative yang terbaik bagi
digunakan adalah sebagai berikut. penyelesaian program dan konsep
1. Studi Literatur perancangan kemudian didapatkan
Pada proses ini, pengumpulan data melalui suatu kesimpulan.
studi literatur yang dimana data – data HASIL DAN PEMBAHASAN
Tinjaun Pustaka
UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 10, Nomor 1 June 2022 CC-BY-SA 4.0 License Page 144
Perencanaan Dan Perancangan Outfall Club di Desa Munggu Dengan Pendekatan Arsitektur Organik
UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 10, Nomor 1 June 2022 CC-BY-SA 4.0 License Page 145
Perencanaan Dan Perancangan Outfall Club di Desa Munggu Dengan Pendekatan Arsitektur Organik
UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 10, Nomor 1 June 2022 CC-BY-SA 4.0 License Page 146
Perencanaan Dan Perancangan Outfall Club di Desa Munggu Dengan Pendekatan Arsitektur Organik
UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 10, Nomor 1 June 2022 CC-BY-SA 4.0 License Page 147
Perencanaan Dan Perancangan Outfall Club di Desa Munggu Dengan Pendekatan Arsitektur Organik
UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 10, Nomor 1 June 2022 CC-BY-SA 4.0 License Page 148
Perencanaan Dan Perancangan Outfall Club di Desa Munggu Dengan Pendekatan Arsitektur Organik
UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 10, Nomor 1 June 2022 CC-BY-SA 4.0 License Page 149
Perencanaan Dan Perancangan Outfall Club di Desa Munggu Dengan Pendekatan Arsitektur Organik
Zona utama
Merupakan zona yang dipakai oleh
pengunjun menikmati fasilitas. Zona
utama meliputi: Restaurant, kolam , dj
stage, tempat bilas, ruang ganti,
receptionis, lobby dan fasilitas utama
lainnya.
Gambar 7
Zona penunjang
Lokasi Perancangan Merupakan zona yang diperuntukan
(Sumber: Analisa Penulis 2022) untuk civitas pengelola, zona ini memiliki
1. Site memiliki akses utama yaitu
sifat ruang mulai dari semi public sampai
jalan Pantai Munggu dengan lebar
jalan kurang lebih 6 m. privat.zona penunjang meliputi ruang:
2. Lokasi berdekatan dengan ruang manager, ruang direktur, ruang
akomodasin akomodasi pariwisata. pegawai dan ruangan civitas pengelola
3. Site memiliki Kontur menurun lainnya.
ke arah timur dimana
penurunannya berkisar 5m sampai Zona Service
0m. Zona service meliputi ruang ruang sebgai
4. Tersedia Utilitas site yaitu aliran listrik ruang penyimpanan atau Gudang, ruang
serta aliran pipa PDAM.
janitor, ruang maintenance, ruang utilitas
5. Site berada dipinggir jalan yang
memudahkan akses memasuki site. dan parker pengunjung dan pengelola.
UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 10, Nomor 1 June 2022 CC-BY-SA 4.0 License Page 150
Perencanaan Dan Perancangan Outfall Club di Desa Munggu Dengan Pendekatan Arsitektur Organik
dan permasalahan tuntutan arsitektur yang Tepi Sungai : Studi Kasus Kawasan Wisata
dimana harus mengedepankan menggunaaan Sungai Bindu, Kesiman, Denpasar
material alami dan ramah lingkungan, maka Kementrian, P. (1991). Peraturan Pemerintah
tempat wisata yang berada di pinggir sungai RI No. 35 Tahun 1991 Tentang Sungai
yang bisa mewadahi civitas banyak adalah Ahira, A. (2011). Manfaat Belajar Biologi.
sebuah club. Dalam hal perancangan ini sebuah Retrieved April 29, 2019
outfall club dengan restaurant dan pool bar Mulyanto,H. (2007). Sungai dan sifat-sifatnya.
sebagai fasilitas utama dari kegiatan civitas Yogyakarta: Graha Ilmu
menjadi point of view pengunjung datang ke Ni Nyoman Sri Wisudawati (2017)
outfall club ini. Perancangan ini memuat Pengembangan Daya Tarik Wisata Sungai
penjelasan sebagai berikut: Di Kota Denpasar Melalui Pemberdayaan
1. Fungsi Utama Perancangan adalah tempat Masyarakat (Studi Kasus Sungai Loloan Di
wisata baru yaitu wisata Entertaiment. Kawasan Mertasari, Sanur Kauh)
2. Pemilihan lokasi yang berada di Desa Nur Syam, (2020). Penataan Ruang Tepi
Munggu yang memiliki banyak pendukung Sungai
akomodasi wisata Jeneberang Parangtambung Makassar Sebagai
3. Fungsi/Ruang utama berupa Area Pool Bar Objek Wisata.
dan Restaurant. Peraturan Daerah Kabupaten Badung No.26
4. Penerapan Tema Arsitektur Organik pada Tahun 2013
bangunan. Peraturan Bupati Badung No 22 Tahun 2022.
5. Menggunakan konsep harmony with nature Purwaningsih, N. P. E., & Mahagangga, I. G. A.
yang menselaraskan bangunan dengan alam O. (2018). Hambatan Desa Munggu Sebagai
sekitar. Desa Wisata Di Kabupaten Badung. Jurnal
Destinasi Pariwisata, 5(2), 187.
UCAPAN TERIMA KASIH Semarajaya.(2020) Tatat Fasilitas Rekreasi
Terima kasih kepada pihak-pihak yang telah Tepi Sungai : Studi Kasus Kawasan Wisata
membantu penulis secara langsung maupun Sungai Bindu, Kesiman, Denpasar
secara tidak langsung atas penyusunan Wardana,A.,&Wisnu. (2001). Dampak
penelitian ini semoga dengan penelitian ini bisa pencemaran lingkungan. Yogyakarta.: Andi
bermanfaat bagi pembaca untuk menambah Offset.
wawasan dan pengetahuan. Wisnu Hadi. (2020). Daya Tarik Aliran Sungai
Opak di Wilayah Yogyakarta Sebagai
DAFTAR PUSTA KA Destinasi Wisata Alam dan Pendidikan.
Ahira, A. (2011). Manfaat Belajar Biologi.
Retrieved April 29, 2019
Arianie & Puspitasari, 2017,Specilities
Andi Muhammad ikhsan (2016) Strategi
Pengembangan Kawasan Ekowisata Tepian
Sungai Tallo Di Makassar
Anwar. 2017. Perancangan Kawasan Wisata
Tepian Sungai
Arsitektur & Trisakti, 2018, Definisi Restorant
Eurnest Neufert,Data Arsitek, p;119
Fleming, Honour dan Pevsner (1999) dalam
Penguin Dictionary of Architecture.
Ganguly (2008) dalam artikel yang berjudul
What is Organic Architecture
Herliansya. (2018). Club House Alam
Khatulistiwa Golf. Jurnal online mahasiswa
Arsitektur Universitas Tanjungpura, 416.
I Putu Sadewa Adi Saputra, Ni Nyoman Ari
Mayadewi, Cokorda Gede Alit
Semarajaya.(2020) Tatat Fasilitas Rekreasi
UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 10, Nomor 1 June 2022 CC-BY-SA 4.0 License Page 151