You are on page 1of 10

UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur Universitas Warmadewa

Volume 10, Issue 1, June 2022; pp. 01–10


https://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/undagi/index
p-ISSN 2338-0454 (printed), e-ISSN 2581-2211 (online) Dipublikasi: 30 06 2022

Perencanaan Dan Perancangan Outfall Club di Desa Munggu Dengan Pendekatan


Arsitektur Organik

I Made Bisma Dwipa Yadnya1, I Wayan Wirya Sastrawan2, Ida Bagus Gede Parama Putra3
1,2,3
Program Studi Arsitektur, Universitas Warmadewa, Jl. Terompong No.24, Denpasar, Indonesia
e-mail: dwipabisma@gmail.com 1

How to cite:
Yadnya, I Md Bisma Dwipa., Sastrawan, I W. Wirya., Putra, I B Gd Parama., (2022). Perencanaan Dan Perancangan Outfall
Club di Desa Munggu Dengan Pendekatan Arsitektur Organik. Undagi : Jurnal Ilmiah Arsitektur Universitas Warmadewa.
10 (1), pp.142-151.

ABSTRACT
The lack of utilization of natural potential and tourist facilities in Munggu Village is one of the inhibiting
factors for tourism activities in Munggu Village. Through Pok Darwis, Munggu Village began to explore its
natural potential to be developed, one of the natural potentials it has is a river that directly empties into Munggu
Beach. Prior to the development of a research method, a research method was carried out in the site location area
with the aim of seeing the physical condition of the site where the planning will be carried out, through literature
studies and field observations that it is very feasible to make a new tourist facility Outfall Club. Through field
observations by looking at the physical condition of the site on the riverbank, the author determines the theme of
this Outfall Club using an Organic Architecture approach with several considerations that later this Outfall Club
building will be designed by analogizing the shapes of the surrounding natural conditions. In this planning, a
precedent study is conducted to conduct a comparative study with an existing facility with one that has not been
built, the benefit of this precedent study is a reference to what functions and activities facilities will be presented
in this Outfall Club plan.

Keyword: Natural potential, Munggu Village, Outfall Club

ABSTRAK
Kurangnya pemanfaatan potensi alam dan fasilitas wisata di Desa Munggu menjadi salah satu faktor
penghambat kegiatan pariwisata di Desa Munggu. Melalui Pok Darwis Desa Munggu mulai menyisir potensi
potensi alamnya untuk dikembangkan, salah satu potensi alam yang dimilikinya adalah sungai yang langsung
bermuara ke Pantai Munggu, pengembangannya berupa pembuatan tempat wisata baru yaitu Outfall Club.
Sebelum dilakukannya pengembangan sebuah metode penelitian dilakukan di area lokasi site dengan tujuan
melihat kondisi fisik site dimana tempat perencanaan itu akan dilakukan, melalui studi literatur dan observasi
lapangan bahwasanya sangat layak untuk dibuatkannya fasilitas wisata baru Outfall Club. Melalui observasi
lapangan dengan ,melihat kondisi fisik site yang berada di pinggir sungai maka penulis menentukan tema Outfall
Club ini menggunakan pendekatan Arsitektur Organik dengan beberapa pertimbangan yang nantinya bangunan
Outfall Club ini akan dirancang dengan menganalogikan bentuk bentuk dari kondisi alam sekitar. Dalam
perencanaan ini sebuah studi preseden dilakukan untuk melakukan studi banding dengan sebuah fasilitas yang
sudah ada dengan yang belum terbangun, manfaat dari studi preseden ini adalah sebuah referensi fungsi fungsi apa
saja dan fasilitas kegiatan apa saja yang nanti akan dihadirkan pada perencanaan Outfall Club ini.

Kata Kunci: Potensi alam, Desa Munggu, Outfall Club

PENDAHULUAN
UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 10, Nomor 1 June 2022 CC-BY-SA 4.0 License Page 142
Perencanaan Dan Perancangan Outfall Club di Desa Munggu Dengan Pendekatan Arsitektur Organik

Desa Munggu merupakan Desa Wisata aliran sungai munggu yang dekat dengan muara
yang berada di Kecamatan Mengwi, Badung. sungai maka penulis ingin menghadirkan
Beberapa jenis pariwisata di hadirkan di Desa arsitektur sebagai solusi untuk menjawab dari
Munggu diantaranya wisata alam dan Budaya. segala persoalan yang menghambat kegiatan
Namun kegiatan pariwisata di Desa Munggu pariwisata di Desa Munggu, Arsitektur sebagai
sangat minim dalam kegiatan lantaran yang mewadahi kegiatan kegiatan pariwisata di
wisatawan yang berkunjung ke Desa Munggu Desa Munggu, dari ketiga potensi alam yang
hanya mencari akomodasi penginapan dan dimiliki potensi sungailah yang bisa
berwisata diluar Desa Munggu, melihat dimanfaatkan secara arsitektur terlebih dahulu,
fenomena ini sangat disayangkan bila melihat aliran sungai di Desa Munggu yang
banyaknya kunjungan wisatawan di Desa alirannya tidak terlalu deras dan sangat jarang
Munggu namun tidak ada kegiatan pariwisata adanya perubahan volume air maka sangat tepat
yang memadai dalam hal ini akan menjadi untuk menghadirkan arsitektur di area
penghambat perkembangan wisata di Desa pinggiran sungai.
Munggu. Kurangnya pemanfaatan potensi sungai
Melalui Pokdarwis Desa Munggu di Desa Munggu yang sebenarnya banyak
pengembangan pengembangan pariwisata baru memiliki potensi yang bisa digali dan
dimulai dengan promosi kepada wisatawan dan dimanfaatkan semaksimal mungkin, salah satu
memanfaatkan potensi yang ada, yang awalnya pemanfaatan sungai adalah menjadi daya Tarik
Desa Munggu terkenal akan tradisi mekoteknya wisata tepi sungai ,dimana daya Tarik wisata
namun sekarang mulai dilakukan tepi sungai ini akan membuat wisatawan untuk
pengembangan wisata berbasis alam mulai dari berkunjung untuk berwisata di area tepi sungai.
pantai , sawah dan sungai. Beberapa upaya Daya Tarik wisata tepi sungai ini akan
sudah dikembangkan untuk pariwisata alam menghasilkan beberapa fungsi bangunan
namun belum maksimal dalam penerapannya pariwisata di antaranya Outfall Club , Outfall
dalam arti belum tersedianya fasilitas untuk Club ini akan mewadahi beberapa fungsi
mewadahi itu. Pengembangan pariwisata di diantaranya adalah Restorant ,Bar,dan Pool
Desa Munggu mulai dari pantainya yang Bar
dibuatkan etalse warung warung pinggiran Dalam perencanaan dan perancangannya
pantai dan membuat sebuah iconic di pinggir sepadan sungai akan menjadi permasalahan
pantai yang terbuat dari batu, bukan hanya yang paling krusial dalam perencanaan dan
disitu saja dengan memanfaatkan jalan subak di perancangan Fasilitas Outfall Club ini nantinya.
area persawahan Desa Munggu Pokdarwis Hal ini karena penataan sepadan sungai
membuka jenis pariwisata baru yaitu tracking menyangkut masalah ekosistem sungai,
melintasi area persawahan dengan bencana alam dan masalah air yang kompleks.
menghadirkan bentang persawahan yang luas Munculnya fasilitas wisata Outfall Club ini
dan kegiatan petani saat mengelola sebagai dapat menurunkan kualitas dan kuantitas air,
objek wisata. terdapatnya sungai di Desa berkurangnya keberagaman flora dan fauna,
Munggu yang bermuara langsung di Pantai mengurangi keindahan pemandangan dan
Munggu melahirkan sebuah potensi baru sumber daya untuk wisata. Namun sungai dapat
dengan memanfaatkan sungai sebagai menjadi potensi wisata dengan memanfaatkan
pariwisata, mulai dari dibuatnya fasilitas seperti pemandangan dan sumber daya yang terdapat
kano dan bermain kendaraan bebek disungai, pada sungai seperti wisata rekreasi air dan
namun dalam hal ini masih kurang mewadahi sebagainya. Munculnya fasilitas wisata Outfall
sebagaimana mestinya kegiatan pariwisata di Club ini yang direncanakan nantinya
Desa Munggu dengan banyaknya potensi yang diupayakan untuk tidak mengganggu fungsi
belum dimanfaatkan secara maksimal menjadi utama sungai, mengurangi dan meminimalkan
faktor penghambat perkembangan pariwisata di mengubah rona lingkungan dan mampu
Desa Munggu. memenuhi kebutuhan wisatawan untuk
berwisata disungai.
Dengan adanya potensi kepemilikan
lahan laba Pura yang di pengemponin langsung Berbagai masalah muncul dalam
oleh seluruh petani di Desa Munggu di daerah perancangan ini karena akan di bangun di area

UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 10, Nomor 1 June 2022 CC-BY-SA 4.0 License Page 143
Perencanaan Dan Perancangan Outfall Club di Desa Munggu Dengan Pendekatan Arsitektur Organik

tepi sungai maka butuh perencanaan yang tersebut dihimpun dari berbagai jurnal dan
tanggap akan kondisi ini, Perencanaan yang sumber – sumber yang sesuai dan berkaitan
tepat untuk perancangan sebuah bangunan yang dengan Outfall Club dan wisata sungai .
memperhatikan lingkungan sekitar dan 2. Observasi Lapangan
penghuni didalamnya adalah Arsitektur Pada proses ini, pengumpulan data dengan
Organbik maka dengan pendekatan Arsitektur cara terjun langsung ke lapangan, data-data
Organik akan memecahkan permasalahan terhimpun dari data tentang kunjungi wisata
dalam perancangan bangunan ini. Dengan ke Desa Munggu.
pendekatan Ekologi arsitektur ini maka b. Metode Penyajian Data
bangunan akan mengadaptasi dari ciri Tema Terdapat beberapa metode penyajian
Arsitektur Organik seperti penggunaan material data yang dilakukan sebagai berikut.
alami ,ramah lingkungan dan mengambil 1. Kompilasi Data
bentuk dari analogi alam. Penyajian data secara kompilasi
Dalam hal ini dengan pemanfaatkan dilakukan dengan pemilahan data
potensi sungai akan muncul perancangan terlebih dahulu dan kemudian disajikan
tempat wisata di Desa Munggu dengan dalam bentuk uraian deskripsi, tabel,
memanfaatkan sungai sebagai lokasinya maka sketsa, gambar, foto maupun grafik.
Desa Munggu akan memanfaatkan potensi 2. Klasifikasi Data
alamnya secara maksimal dan Desa Munggu Pengajian data dengan klasifikasi data
akan mempunyai tempat wisata baru yang juga dilakukan dengan menyajikan data
berada di aliran tepi sungai Munggu. Dengan – data sesuai dengan kebutuhan dan
terciptanya perancangan ini Desa Munggu yang tingkat kegunaannya terhadap
awalnya di kenal dengan wisata tradisi spesifikasi yang akan digunakan.
mekoteknya yang mendatangkan wisatawan c. Metode Analisis Data
banyak namun sedikit pengaruhnya kepada Data yang telah didapat kemudian
masyarakat dan akomodasi akomodasi wisata di dibahas dan dianalisis dengan metode
Desa Munggu karena Tradisi ini terjadi selama sebagai berikut.
6 bulan sekali tepat pada hari raya kuningan. 1. Metode Komparatif
Setelah melihat fenomena pariwisata di Dalam menganalisis data, digunakan
Desa Munggu ada banyak hal yang bisa metode komparatif dimana data – data
ditambahkan atau dikembangkan untuk yang telah terkumpul kemudian data
memajukan kegiatan pariwisata di Desa tersebut dibandingkan untuk mencari
Munggu maka dalam hal ini sangat layak untuk persamaan dan perbedaan dari data –
dilakukan penelitian untuk penambahan data tersebut.
fasilitas wisata baru yang memanfaatkan 2. Metode Analisa
potensi sungai sebagai tempatnya maka judul Metode selanjutnya yang digunakan
yang akan penulis ambil adalah “Perencanaan adalah metode analisa dimana, data
Dan Perancangan Outfall Club Di Desa yang sudah terkumpul kemudian
Munggu Dengan Pendekatan Arsitektur dianalisa untuk dapat mengetahui
Organik” yang akan mewadahi kegiatan wisata masalah, dan sebab – akibat yang
tepi sungai di Desa Munggu. mungkin terjadi untuk kemudian
METODE PENELITIAN dicarikan alternatif pemecahan masalah
Metode penelitian yang digunakan dalam tersebut.
penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, 3. Metode sintesa
dengan metode pengumpulan data, penyajian Dalam metode ini, setiap unsur berserta
data, dan analisis data sebagai berikut: faktor pengaruhnya yang ada
a. Metode Pengumpulan Data dintegrasikan dengan tujuan untuk
Metode pengumpulan data yang memilih alternative yang terbaik bagi
digunakan adalah sebagai berikut. penyelesaian program dan konsep
1. Studi Literatur perancangan kemudian didapatkan
Pada proses ini, pengumpulan data melalui suatu kesimpulan.
studi literatur yang dimana data – data HASIL DAN PEMBAHASAN
Tinjaun Pustaka

UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 10, Nomor 1 June 2022 CC-BY-SA 4.0 License Page 144
Perencanaan Dan Perancangan Outfall Club di Desa Munggu Dengan Pendekatan Arsitektur Organik

a. Pengertian Sungai Standar tempat makan pengunjung


Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 35 Untuk mendapat makan dengan
Tahun 1991 tentang sungai menyebutkan nyaman, seseorang membutuhkan meja agar
bahwa Sungai adalah tempat-tempat dan dengan lebar rata-rata 60cm dengan ketinggian
wadah-wadah serta jaringan pengaliran air 40cm. Agara cukup jarak bagi meja sebelahnya,
mulai dari mata air sampai muara dengan di tengah tengah meja dibutuhkan sebuah alas
dibatasi kanan dan kirinya serta sepanjang yang lebarnya 20cm untuk mangkuk, pinggan
pengalirannya oleh garis sempadan. dan mangkuk besar oleh karena itu besaran
b. Pengertian River Club keselurahan untuk sebuah meja ideal 80c-85cm.
Beach Club merupakan suatu perkumpulan Meja bundar, delapan dan enam siku dengan
beberapa kegiatan yang terdapat di pinggir diameter 90-120cm sangat ideal bagi 4orang
pantai dan memberikan fasilitas rekreasi dan dan mampung menampung satu atau dua orang.
relaksasi seperti restaurant, rooftop, bar, 14 Jarak antar meja dengan dinding ≥75cm,
lounge, tempat berjemur, kolam berenang, dan karena satu kursi saja membutuhkan 50cm
beberapa fasilitas penunjang lainnya. (KBBI, ruang gerak, pengaturan ruangan antara meja
2017). Dalam hal ini mengambil pengertian dari dan dinding dijaga sebagai jalan dengann jarak
pengertian beach club karena pada dasarnya ≥100cm. Meja bundar membutuhkan ruang
river club dan beach club itu sama namun gerak yang lebih banyak, dengan perbedaan
berbeda lokasi antara pantai dan sungai. sampai 50cm.
c. Definisi Restoran
Sejarah restoran dimulai pada 12.000 tahun
Sebelum Masehi ketika suatu suku bangsa di
Denmark menggunakan sebuah dapur
berukuran besar untuk memasak dan
menyiapkan hidangan bagi sekelompok orang
guna menikmati hidangan secara bersama-
Gambar 1
sama. (Arsitektur & Trisakti, 2018) Jenis-jenis Denah meja makan restauran
Restoran (Sumber: Arsitek Data, Jilid 2,2016)
d. Arsitektur Organik
Menurut Ganguly (2008) dalam artikel yang f. Studi Preseden
berjudul What is Organic Architecture, a. D’Tukad River Club
mendefinisikan arsitektur organik merupakan
hasil dari perasaan akan kehidupan, seperti
integritas, kebebasan, persaudaraan, harmoni,
keindahan, kegembiraan dan cinta. Arsitektur
organik terintegerasi dengan baik dengan tapak
dan memiliki sebuah kesatuan, komposisi yang
saling berkaitan berisi bangunan-bangunan dan
lingkungan di sekitarnya. arsitektur organik
mengharmonisasikan antara ruang luar dan
Gambar 2
ruang dalam. D’Tukad River Club
e. Tinjauan Arsitektur (Sumber: : instagram.com/riverclubbali 2022)
Standar Fasilitas
D’Tukad River Club Bali berlokasi di Banjar
Pedoman Luas Area Restoran
Luas area yang ada pada restoran di bagi Blangsinga, Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh,
kedalam dua kelompok besar yaitu area restoran Gianyar dengan memiliki luas 465.55 m².
dan area dapur yang dijelaskan sebagai berikut Konsep River Club pertama & terkemuka di
1. Pedoman luas restoran (Tidak termasuk Bali yang menawarkan petualangan, makanan,
dapur restoran): = 1,6m² / orang minuman & kegiatan yang paling komprehensif
Pedoman luas dapur (Termasuk tempat dan menarik, River Club ini berdampingan
penyimpanan makanan panas, ruang langsung dengan ini Air terjun Srogsogan atau
penyimpanan masakan dingin, tempat cuci dan yang paling dikenal sekarang sebagai air terjun
chef office): = 1,4m² x jumlah pelanggan.

UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 10, Nomor 1 June 2022 CC-BY-SA 4.0 License Page 145
Perencanaan Dan Perancangan Outfall Club di Desa Munggu Dengan Pendekatan Arsitektur Organik

Blangsinga atau Tegenungan. (RiverClubBali, Organik”, yaitu perencanaan dan perancangan


2019) suatu fasilitas entertaint atau hiburan yang
mampu mewadahi wisatawan wisatawan dari
b. D’Tukad Adventure Club segala jenis wisatawan yang berkunjung atau
menginap di Desa Munggu. Dengan tersedianya
Fasilitas Outfall Club ini wisatawan yang
berada di Desa Munggu ataupun Desa
sekitarnya tidak perlu jauh jauh untuk mencari
wisata hiburan karena dengan tersedianya
fasilitas ini wisatawan juga bisa menikmati
panorama dari alam di Desa Munggu.
wisatawan yang menginap di Desa Munggu dan
data potensi wisata di Desa Munggu.

Tabel 1. Statistik Kunjjungan Wisatawan Manca Negara


Gambar 3
Dan Wisatawan lokal di Desa Munggu Tahun 2016 s/d
D’Tukad Adventure Club
2020
(Sumber:instagram.com/adventuresclub, 2022)
D’Tukad Adventure Club Bali berlokasi di desa
Bongkasa kabupaten Badung, Bali dengan
memiliki luas 478.19 m². Adventure Club tidak
beda jauh dengan D’Tukad Outfall Club yang di
Blangsinga, Desa Saba. Adventure Club ini
lebih memunculkan kegiatan wisata
berpetualang di alam sekitarnya. (Sumber: Pak Tu Suada Ketua Pokdarwis Desa Munggu)
(RiverClubBali, 2019) Tabel 2. Statistik Wisatawan Manca Negara Dan
Wisatawan lokal yang menginap di Desa Munggu Tahun
c. Omma Dayclub Bali 2016 s/d 2020

(Sumber: Pak Tu Suada Ketua Pokdarwis Desa Munggu)


Gambar 4
Omma Dayclub Bali
Daftar Potensi Wisata Yang Ada di Desa
(Sumber: instagram.com/ommabali, 2022) Munggu
1. Wisata Alam
Omma Dayclub Bali berlokasi berlokasi di
a. Pantai Munggu
Banjar Blangsinga, Desa Saba, Kecamatan
b. Jalur Tracking Persawahan
Blahbatuh, Gianyar. Omma ini berdampingan
c. Sungai Penet dan Sungai Munggu
langsung dengan air terjun blangsinga, Omma
2. Wisata Religi / Spiritual
ini berkonsepkan Cafe ala beach club, yang
a. Pancoran Garuda
menawarkan makanan,minuman dan adanya
3. Wisata Budaya
fasilitas kolam menambahkan kesan club
a. Tradisi Mekotek (setiap hari raya
didalam Omma Day Club ini.
kuningan)
Definisi Oprasional Objek b. Ayunan Tradisional untuk anak
Adapun definisi dari judul yaitu “Perencanaan anak (hari raya galungan dan
dan Perancangan Outfall Club di Desa kuningan)
Munggu Dengan Pendekatan Arsitektur Lingkup Fungsional

UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 10, Nomor 1 June 2022 CC-BY-SA 4.0 License Page 146
Perencanaan Dan Perancangan Outfall Club di Desa Munggu Dengan Pendekatan Arsitektur Organik

Adapun lingkup fungsional dari “Perencanaan


dan Perancangan Outfall Club di Desa Peraturan Bangunan atau Kawan
Munggu Dengan Pendekatan Arsitektur Setempat
Peraturan pemerintah setempat yang digunakan
Organik”, yaitu dibagi menjadi tiga,
sebagai acuan dalam perencanaan dan
diantaranya : perancangan destinasi wisata ikan air tawar di
a. Fungsi Utama kabupaten badung ini adalah Peraturan Daerah
Sarana Hiburan Kabupaten Badung No.26 Tahun 2013 :
-Sebagai tempat untuk mengadakan pesta atau a. Peningkatan kualitas kepariwisataan yang di
night club atau day club untuk menghilangkan dukung dengan sistem prasarana wilayah
kejenuhan wisatawan. berstandar internasional ( Pasal 4 ayat 2c)
b. Desa wisata meliputi desa bongkasa pertiwi,
-Sebagai tempat diadakannya kegiatan event
desa pangsan, desa petang, desa pelage, desa
besar seperti perform artist atau dj yang belok sidan, desa carang sari, desa sangeh, desa
mendatangkan banyak wisatawan. baha, kelurahan kapal, desa mengwi, dan desa
Sebagai tempat yang mewadahi restorant untuk munggu (Pasal 42 ayat 4e)
kebutuhan breakfast,lunch dan dinner bagi c. Ketinggian bangunan diatas permukaan bumi
wisatawan yang berkunjung pada waktu pagi dibatasi dengan ketinggian maksimum 15 m,
sampai malam hari kecuali bangunan umum dan bangunan khusus
yang memerlukan persyaratan ketinggian lebih
-Dengan memanfaatkan sungai yang berada di dari 15 m , seperti : Menara pemancar, tiang
Desa Munggu wisatawan juga bisa melakukan listrik tegangan tinggi, mercusuar, menara
kegiatan rekreasi air dengan bermain kano atau bangunan keagamaaan, bangunan untuk
perahu bebek bebek an. keselamatan penerbangan, bangunan
b.Fungsi Penunjang pertahanan keamanan, dan umum lainnya
Fungsi Penunjang meilputi hal – hal yang dapat berdasarkan kajian dengan memperhatikan
keamanan, kenyamanan, dan keserasian
mendukung fungsi utama, seperti memfasilitasi
terhadaplingkungan sekitarnya, serta mendapat
civitas dari karyawan yang nantinya akan izin dari instansi yang berwenang. (Pasal 58
menjadi tempat tempat untuk karyawan dari ayat 2c)
Outfall Club d. GSB (garis sempadan bangunan) sekurang –
c.Fungsi Servis kurangnya 1,5 kali lebar jalan dihitung dari as
Fungsi servis meliputi fungsi pelayanan kepada jalan
civitas dan pertangung jawaban terhadap e. KDB ( koefisien dasar bangunan) setinggi –
pengelolaan Outfall Club. tingginya adalah 60 %.
f.Harus menyediakan lahan parkir sekurang –
Kondisi Fisik Lokasi kurangnya adalah 30 % dari luas lahan
Desa Munggu terletak dibagian paling dikembangkan.
selatan kecamatan Mengwi dan Desa paling g. KDH (koefisien daerah hijau) sekurang –
barat kabupaten Badung, Desa Munggu kurangnya adalah sebesar 10 %
memiliki luas wilayah 5,49km2. Desa Munggu Perumusan Konsep Dasar
sebelah utara berbatasan dengan Desa Cepaka, 1. Penentuan Konsep Dasar
selatan berbatasan dengan Samudra Hindia, Dalam perumusan konsep dasar ada
timur berbatasan dengan Desa Tumbakbayuh beberapa pendekatan yang dilakukan
dan Pererenan, barat berbatasan dengan Desa dengan mempertimbangkan kondisi dari
Buwit. geografis site dan keterkaitan arsitektur dan
Desa Munggu terletak di dataran lingkungan setelah rancangan ini dibangun,
rendah dengan tipe tanah yang datar dan sebagai berikut.
memiliki kontur sedikit. Desa Munggu a. Latar belakang
memiliki akses yang mudah dicapai bagi Pengembangan wisata melalui
masyarakat luasdan beragam potensi alam Pokdarwis dengan memaksimalkan
dengan kekayaan alam seperti pantai, sungai , potensi alam di Desa Munggu untuk
sawah dan budaya yang dimiliki Desa Munggu. menambah fasilitas wisata baru yang

UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 10, Nomor 1 June 2022 CC-BY-SA 4.0 License Page 147
Perencanaan Dan Perancangan Outfall Club di Desa Munggu Dengan Pendekatan Arsitektur Organik

mampu melengkapi kegiatan Pengertian Konsep Dasar


pariwisata di Desa Munggu. Pengertian konsep ”Harmony With
b. Fungsi Nature“ , dalam hal ini dimaksud dengan
Fungsi dari fasilitas ini untuk ”Harmony With Nature“ adalah keselarasan
menghadirkan wisata hiburan di Desa antara bangunan dan alam, dengan bisa
Munggu dengan memaksimalkan berdampingan dengan alam akan membawa
potensi alamnya. Dengan wisata suasana alam itu kedalam mapun luar
hiburan ini akan merangsang bangunan.
wisatawan yang menginap di Desa Perumusan Tema
Munggu tidak keluar Desa untuk Pada perumusan Perencanaan Dan
mencari wisata hiburan. Perancangan Outfall Club akan menjabarkan
c. Tujuan tema perancangan yang akan digunakan,
Dalam hal ini bertujuan untuk berdasarkan beberapa pertimbangan dari Fungsi
menambah Fasilitas wisata di Desa dari bangunan, Tujuan dan Iklim.
Munggu dengan jenis wisata hiburan a. Kondisi Site
dengan memaksimalkan potensi sungai Lokasi site yang berada di pinggir
yang dimiliki oleh Desa Munggu. sungai maka perlu memperhatikan
ekosistem yang hidup didalamnya,
maka perlu tema arsitektur yang
tanggap akan hal itu.
b. Tujuan
Menghadirkan arsitektur yang ramah
akan lingkungan dan berdampak
sedikit akan rusaknya lingkungan
dimana rancangan ini akan dibangun.
c. Iklim
Iklim tropis Indonesia dengan curah
hujan yang tinggi akan menjadi
tantangan dalam pemilihan material
alami yang memiliki ketahanan akan
iklim tropis di Indonesia.
Pengertian Tema
Menurut Ganguly (2008) dalam artikel
yang berjudul What is Organic Architecture,
mendefinisikan arsitektur organik merupakan
hasil dari perasaan akan kehidupan, seperti
integritas, kebebasan, persaudaraan, harmoni,
keindahan, kegembiraan dan cinta. Arsitektur
Gambar 5 organik terintegerasi dengan baik dengan tapak
Alur Skema Konsep Dasar dan memiliki sebuah kesatuan, komposisi yang
(Sumber: Analisa Penulis 2022)
saling berkaitan berisi bangunan-bangunan dan
Semua komponen pertimbangan di atas
lingkungan di sekitarnya. arsitektur organik
dan skema konsep dasar diatas dapat diambil
mengharmonisasikan antara ruang luar dan
intisari pembahasannya dimana fasilitas yang
ruang dalam.
dirancang haruslah memanfaatkan potensi alam
yang dimiliki oleh Desa Munggu dan bisa
meminimalisir dari efek kerusakan lingkungan
akibat perancangan. Perumusan konsep dasar
fasilitas ini merupakan jawaban dari
pertimbangan pertimbangan diatas dan diambil
kesimpulan bahwa konsep dasar dari
perancangan ini adalah “Harmony With
Nature”

UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 10, Nomor 1 June 2022 CC-BY-SA 4.0 License Page 148
Perencanaan Dan Perancangan Outfall Club di Desa Munggu Dengan Pendekatan Arsitektur Organik

Wisatawan Mancanegara dan Wisatawan


Domestik
Namun pengunjung disini dibedakan
berdarakan kelompok:
a. Pengunjung tipe keluarga
Pengunjung ini dominan berjumlah 4-6
orang yang terdiri dari anak.dewasa dan
orang tua
b. Pengunjung tipe pasangan
Pengunjung ini minimal 2-4 orang
dengan gender yang berbeda
c. Pengunjung Pribadi
Pengunjung single ini lebih ke rah
untuk menikmati waktu sendiri dan
untuk sekedar breakfast,lunch atau
dinner
d. Pengunjung berkelompok
Pengunjung ini berjumlah minimal
10-20 orang dengan datang
bergerombol untuk sama sama
Gambar 6 melakukan kegiatan liburan.
Alur Skema Tema Dasar 2. Pengelola
(Sumber: Analisa Penulis 2022) Pengelola disini termasuk owner dan
Semua komponen pertimbangan di atas dan semua staff karyawannya, namun
skema tema dibawah dapat diambil intisari pengelola disini masing masing
pembahasannya dimana fasilitas yang mempunyai bidang pekerjaan berbeda
dirancang haruslah Menghasilkan desain beda dan memiliki ruangan tersendiri dan
bangunan yang mengadaptasi dari bentuk alam bertanggung jawab atas kegiatan
sekitar dan tanggap dengan Iklim tropis tersebut.
Indonesia dan diambil kesimpulan bahwa Program Ruang
konsep dasar dari perancangan ini adalah Pengelompokan ruang pada fasilitas Outfall
“Arsitektur Organik” Club ini dibagi menjadi 3 fungsi, yaitu fungsi
Program Fungsi utama, fungsi penunjang dan fungsi servis.
Secara umum Outfall Club ini lebih Adapaun jenis ruang yang termasuk dalam
berfokus pada kegiatan entertaimentnya karena fungsi-fungsi tersebut dijabarkan dalam table
pengunjung datang cenderung untuk melakukan berikut :
party pada saat siang hari atau malam hari.
Fasilitas utama yang dibutuhkan adalah Tabel 3. Kelompok Ruang
poolnya dan pooldecknya beserta tempat duduk
disekitarnya, karena pengunjung sehabis makan
akan berendam pada kolam sembari berpesta
ditemani alunan musik Dj.
Pelaku kegiatan
Civitas yang akan melakukan kegiatan di
dalam Outfall Club ini akan menentukan
kebutuhan ruang apa saja yang akan
dibutuhkan.
1. Pengunjung
Pelaku utama adalah pengunjung Outfall
Club yang akan melakukan kegiatan
didalam fasilitas ini. Adapun jenis jenis
pengunjung yang datang ke Outfall Club (Sumber: Analisa Penulis 2022)
ini antara lain: Program Site

UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 10, Nomor 1 June 2022 CC-BY-SA 4.0 License Page 149
Perencanaan Dan Perancangan Outfall Club di Desa Munggu Dengan Pendekatan Arsitektur Organik

Site yang direkomendasikan bentuknya seperti


gambar diatas yang berdampingan dengan Zona Penunjang
sungai dan berdekatan dengan muara Pantai Zona Servis
Munggu, pada site ini merupakan tanah
persawahan yang memiliki karakter tanah
basah. Kondisi site yang direkomendasikan Gambar 8
Konsep Zoning
akan dijabarkan sebagai berikut: (Sumber: Analisa Penulis 2022)

Zona utama
Merupakan zona yang dipakai oleh
pengunjun menikmati fasilitas. Zona
utama meliputi: Restaurant, kolam , dj
stage, tempat bilas, ruang ganti,
receptionis, lobby dan fasilitas utama
lainnya.

Gambar 7
Zona penunjang
Lokasi Perancangan Merupakan zona yang diperuntukan
(Sumber: Analisa Penulis 2022) untuk civitas pengelola, zona ini memiliki
1. Site memiliki akses utama yaitu
sifat ruang mulai dari semi public sampai
jalan Pantai Munggu dengan lebar
jalan kurang lebih 6 m. privat.zona penunjang meliputi ruang:
2. Lokasi berdekatan dengan ruang manager, ruang direktur, ruang
akomodasin akomodasi pariwisata. pegawai dan ruangan civitas pengelola
3. Site memiliki Kontur menurun lainnya.
ke arah timur dimana
penurunannya berkisar 5m sampai Zona Service
0m. Zona service meliputi ruang ruang sebgai
4. Tersedia Utilitas site yaitu aliran listrik ruang penyimpanan atau Gudang, ruang
serta aliran pipa PDAM.
janitor, ruang maintenance, ruang utilitas
5. Site berada dipinggir jalan yang
memudahkan akses memasuki site. dan parker pengunjung dan pengelola.

Konsep Perancangan SIMPULAN


a. Konsep zoning Permasalahan di lapangan dengan
minat kunjungan wisata ke Desa Munggu
sangat banyak dan didukung oleh banyaknya
akomodasi wisata maka sangat tepat jika
dilakukan perencanaan dan perancangan tempat
wisata baru di Desa Munggu supaya wisatawan
tidak jauh atau keluar desa untuk mencari
tempat wisata, dalam perancangan ini harus
bisa mewadahi civitas banyak yang berkegiatan
dalam satu wadah. Perancangan ini dilakukan
Bersama pihak dari Pokdarwis Munggu yang
menggali potensi alam yang ada di Desa
Munggu yang akan dikembangkan kearah
sektor pariwisata, Perancangan ini dilakukan di
area pinggir sungai tepatnya di Muara Pantai
Munggu, dalam hal Perancangan ini
Zona Utama permasalahan krusial adalah sepadan sungai

UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 10, Nomor 1 June 2022 CC-BY-SA 4.0 License Page 150
Perencanaan Dan Perancangan Outfall Club di Desa Munggu Dengan Pendekatan Arsitektur Organik

dan permasalahan tuntutan arsitektur yang Tepi Sungai : Studi Kasus Kawasan Wisata
dimana harus mengedepankan menggunaaan Sungai Bindu, Kesiman, Denpasar
material alami dan ramah lingkungan, maka Kementrian, P. (1991). Peraturan Pemerintah
tempat wisata yang berada di pinggir sungai RI No. 35 Tahun 1991 Tentang Sungai
yang bisa mewadahi civitas banyak adalah Ahira, A. (2011). Manfaat Belajar Biologi.
sebuah club. Dalam hal perancangan ini sebuah Retrieved April 29, 2019
outfall club dengan restaurant dan pool bar Mulyanto,H. (2007). Sungai dan sifat-sifatnya.
sebagai fasilitas utama dari kegiatan civitas Yogyakarta: Graha Ilmu
menjadi point of view pengunjung datang ke Ni Nyoman Sri Wisudawati (2017)
outfall club ini. Perancangan ini memuat Pengembangan Daya Tarik Wisata Sungai
penjelasan sebagai berikut: Di Kota Denpasar Melalui Pemberdayaan
1. Fungsi Utama Perancangan adalah tempat Masyarakat (Studi Kasus Sungai Loloan Di
wisata baru yaitu wisata Entertaiment. Kawasan Mertasari, Sanur Kauh)
2. Pemilihan lokasi yang berada di Desa Nur Syam, (2020). Penataan Ruang Tepi
Munggu yang memiliki banyak pendukung Sungai
akomodasi wisata Jeneberang Parangtambung Makassar Sebagai
3. Fungsi/Ruang utama berupa Area Pool Bar Objek Wisata.
dan Restaurant. Peraturan Daerah Kabupaten Badung No.26
4. Penerapan Tema Arsitektur Organik pada Tahun 2013
bangunan. Peraturan Bupati Badung No 22 Tahun 2022.
5. Menggunakan konsep harmony with nature Purwaningsih, N. P. E., & Mahagangga, I. G. A.
yang menselaraskan bangunan dengan alam O. (2018). Hambatan Desa Munggu Sebagai
sekitar. Desa Wisata Di Kabupaten Badung. Jurnal
Destinasi Pariwisata, 5(2), 187.
UCAPAN TERIMA KASIH Semarajaya.(2020) Tatat Fasilitas Rekreasi
Terima kasih kepada pihak-pihak yang telah Tepi Sungai : Studi Kasus Kawasan Wisata
membantu penulis secara langsung maupun Sungai Bindu, Kesiman, Denpasar
secara tidak langsung atas penyusunan Wardana,A.,&Wisnu. (2001). Dampak
penelitian ini semoga dengan penelitian ini bisa pencemaran lingkungan. Yogyakarta.: Andi
bermanfaat bagi pembaca untuk menambah Offset.
wawasan dan pengetahuan. Wisnu Hadi. (2020). Daya Tarik Aliran Sungai
Opak di Wilayah Yogyakarta Sebagai
DAFTAR PUSTA KA Destinasi Wisata Alam dan Pendidikan.
Ahira, A. (2011). Manfaat Belajar Biologi.
Retrieved April 29, 2019
Arianie & Puspitasari, 2017,Specilities
Andi Muhammad ikhsan (2016) Strategi
Pengembangan Kawasan Ekowisata Tepian
Sungai Tallo Di Makassar
Anwar. 2017. Perancangan Kawasan Wisata
Tepian Sungai
Arsitektur & Trisakti, 2018, Definisi Restorant
Eurnest Neufert,Data Arsitek, p;119
Fleming, Honour dan Pevsner (1999) dalam
Penguin Dictionary of Architecture.
Ganguly (2008) dalam artikel yang berjudul
What is Organic Architecture
Herliansya. (2018). Club House Alam
Khatulistiwa Golf. Jurnal online mahasiswa
Arsitektur Universitas Tanjungpura, 416.
I Putu Sadewa Adi Saputra, Ni Nyoman Ari
Mayadewi, Cokorda Gede Alit
Semarajaya.(2020) Tatat Fasilitas Rekreasi

UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 10, Nomor 1 June 2022 CC-BY-SA 4.0 License Page 151

You might also like