You are on page 1of 10

PEMBERDAYAAN PETANI RUMPUT LAUT DALAM PENGEMBANGAN

EKOWISATA DI DESA LEMBONGAN KECAMATAN NUSA PENIDA


KABUPATEN KLUNGKUNG

I Kadek Agus Suwandana


(AKPAR Denpasar )
suwandana83@yahoo.com

Abstracts : Less understanding of tourism culminate with the helplessness of


seaweed farmers in facing tourism development. To determine the plan in achieving
a solution, then it is divided into three issues such as: (1) How does the shape and
role of each stakeholder in the empowerment of seaweed farmers and development
of existing ecotourism. (2) What benefits are obtained by seaweed farmers in the
development of ecotourism .Empowerment theory, the active community and
structural-functional theory were used to dissect the problem. The qualitative
descriptive method of data collection techniques through observation, interview, and
literature reviews. The data collected were analyzed by descriptive qualitative and
transforming the raw data in the form of fixed data, easy to understand, interpreting,
and presenting the information presented as principal study. The results showed
the empowerment of seaweed farmers in the village of Lembongan requires the
role of all relevant stakeholders through a partnership which is formed to provide
economic and social benefits for the community. The seaweed farmers have to be
given training in managerial, financial aid and supporting infrastructures. After
the independence of seaweed farming community has been considered adequate,
the system of partnerships and mentoring by stakeholders gradually reduced. This
research is also expected to be used as input for the government, tourism industry,
and the seaweed farmers in the development of ecotourism, as well as for academics
and practitioners are expected to conduct further research.

Keywords : Seaweed Farmers, Empowerment, Ecotourism.

PENDAHULUAN kawasan wisata pulau Nusa Lembongan


Pulau Lembongan atau dalam bahasa yang kini menjadi andalan Bali itu, ada kapal
Bali disebut Nusa Lembongan adalah pesiar yang siap mengantar. Selanjutnya
sebuah pulau kecil yang berdekatan dengan untuk menjelajah Pulau Nusa Lembongan
Nusa Ceningan dan 2 km di sebelah barat melalui perjalanan darat sudah bisa digunakan
laut Nusa Penida terletak di Selat Badung fasilitas mobil. Fasilitas transportasi darat di
sebelah tenggara Pulau Bali. Pulau Nusa pulau tersebut sudah bisa dikatakan cukup
Lembongan terbagi menjadi dua Desa yakni baik karena jalannya sudah diaspal. Desa
Desa Lembongan dan Desa Jungut Batu. Lembongan banyak mempunyai tempat-
Wisatawan dapat menggunakan perahu tempat menarik untuk dikunjungi wisatawan
motor atau angkutan public dari pantai Sanur seperti pantai berpasir putih yang sangat
sekitar 2 jam dan speed boat dapat ditempuh menarik, goa alam dan buatan yang unik,
30 menit untuk menuju pulau ini. Alternatif tebing laut yang menantang, rawa-rawa yang
lain yaitu dari Pelabuhan Benoa sekitar 1,5 penuh misteri yang menarik minat pengunjung
jam perjalanan dari Pelabuhan Benoa menuju untuk datang dan banyak lagi yang menarik di

46 FORUM MANAJEMEN, Volume 13, Nomor 1, Tahun 2015


Desa Lembongan antara lain, Pantai Tanjung dalam proses perencanaan dan pengelolaan
Sanghyang, Dream Beach, Selagimpak, daya tarik pertanian rumput laut.
Selambung, Sunset Beach, Pemalikan, Lebaoh Pengembangan rumput laut sebagai
(pantai pusat rumput laut), Rumah Bawah ekowisata dengan memberdayakan petani
Tanah (Underground House) Gala-gala, rumput laut yaitu melibatkan petani rumput
Goa Sarang Walet Batu Melawang, Art Shop laut ikut langsung dalam proses perencanaan
Center Buanyaran, Rawa-rawa Pegadungan, dan pengelolaan daya tarik pertanian rumput
Tempat Romantis Kolong Pandan Sunset laut diharapkan masyarakat khususnya
Park. Desa Lembongan, selain memiliki daya petani rumput laut ikut merasakan dampak
tarik wisata alam, juga memiliki daya tarik pariwisata dengan menambah pendapatan
wisata pertanian yang sangat unik terletak dan peningkatan perekonomian masyarakat
di Laut yaitu pertanian rumput laut. Rumput petani rumput laut. Pemberdayaan petani
laut yang ada di Desa Lembongan potensial rumput laut merupakan upaya yang dapat
dikembangkan menjadi Ekowisata dengan meningkatkan posisi tawar (bargaining
melibatkan masyarakat lokal khususnya position) mereka, terutama peluang usaha
petani rumput laut, karena wisatawan bisa pariwisata disamping sebagai petani
melihat pemandangan yang indah berupa dan pada akhirnya dapat memberikan
hamparan pertanian rumput laut yang luas manfaat sosial dan ekonomi meningkatkan
kurang lebih 308,3 Ha, alur trekking sambil pendapatan bagi petani rumput laut, dapat
melihat budaya petani rumput laut bercocok memberi informasi aktual tentang pasar
tanam dari proses pembibitan, penyiapan dan kepariwisataan, meningkatkan posisi
lahan, penanaman, panen dan penanganan tawar petani dalam berburuh, memperluas
pasca panen. Wisatawan juga bisa melihat jaringan usaha yaitu pariwisata selain usaha
sunrice dan sunset, petakan lahan rumput laut bertani. Berdasarkan latar belakang tersebut
yang sangat unik dapat dilihat dan dinikmati maka permasalahan yang diangkat dalam
dari darat waktu air laut surut. penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah
Pertanian rumput laut yang ada bentuk dan peran masing-masing stakeholder
di Desa Lembongan juga memiliki letak dalam pemberdayaan petani rumput laut
yang sangat strategis yaitu berada di selat dalam pengembangan ekowisata yang ada
dangkal antara Pulau Lembongan dan Pulau di Desa Lembongan, Kecamatan Nusa
Ceningan yang merupakan anak pulau Penida, Kabupaten Klungkung. (2) Manfaat
dari Pulau Lembongan. Hamparan karang apa saja yang diperoleh petani rumput laut
pembatas dengan gulungan ombak antara dalam pengembangan ekowisata yang ada di
laut dalam dengan laut dangkal kurang lebih Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida,
600 ha. Potensi yang dimiliki oleh pertanian Kabupaten Klungkung.
rumput laut yang didukung oleh kedatangan
wisatawan ke daya tarik pertanian rumput laut KAJIAN LITERATUR DAN
tidak memberikan dampak dari pariwisata PENGEMBANGAN HIPOTESIS
itu sendiri ke masyarakat khususnya petani Beberapa rujukan penelitian yang
rumput laut. Ketidakberdayaan petani rumput berkaitan dengan penelitian ini, antara
laut dapat dilihat dari fenomena yang ada lain, Najib (2005) meneliti tentang “Pola
seperti, aktivitas petani rumput laut hanya Pemberdayaan Masyarakat Desa Pakraman
menjadi tontonan bagi wisatawan yang Dalam Pengelolaan Sumberdaya Arkeologi
datang ke daya tarik wisata pertanian rumput Sebagai Objek Wisata Budaya Di Bali ”.
laut, masyarakat petani rumput laut hanya Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bisa mononton aktivitas pariwisata yang pola-pola pemberdayaan masyarakat
berkembang di daya tarik pertanian rumput pakraman dan kerjasama pemerintah dengan
laut tanpa dilibatkan dan diikutsertakan masyarakat setempat di dalam pengelolaan

FORUM MANAJEMEN, Volume 13, Nomor 1, Tahun 2015 47


sumberdaya arkeologi dengan memilih tiga masyarakat dalam berbagai pembangunan.
desa pakraman sebagai perbandingan obyek Kemitraan dan pemberdayaan merupakan
wisata budaya yaitu di Kabupaten Tabanan, suatu keharusan yang dilakukan pemerintah
Kabupaten Badung dan Kabupaten Gianyar. kepada masyarakat.
Berdasarkan hasil analisis ternyata Kaitan penelitian sekarang dengan
pengelolaan sumber daya arkeologi di Bali penelitian sebelumnya adalah sama-sama
tidak hanya melibatkan pihak pemerintah membahas pemberdayaan dengan melibatkan
kabupaten dan desa pakraman saja, namun tiga pilar utama yaitu pemerintah, pihak
ada beberapa pihak lain yang juga ikut swasta dan masyarakat yang nantinya
ambil bagian dalam sistem pengelolaan dipakai acuan dalam bentuk kerja sama
daya tarik wisata budaya tersebut. Pola-pola dan kemitraan pemberdayaan dalam
pemberdayaan masyarakat ternyata bervariasi pengembangan ekowisata rumput laut di
antara yang satu dengan yang lainnya begitu Desa Lembongan, namun bedanya dengan
juga dengan pihak-pihak yang terlibat. penelitian ini terletak pada objek penelitian
Berdasarkan penelitian tersebut dapat diambil yaitu penelitian sebelumnya lebih banyak
benang merahnya bahwa pemberdayaan mengulas pemberdayaan, lembaga dan
masyarakat lokal dan pengelolaan suatu daya kemitraan dalam arti yang luas. Penelitian ini
tarik wisata harus memperhatikan segala aspek lebih mengkhusus pemberdayaan masyarakat
supaya tidak terjadi konflik kepentingan. satu Desa yaitu pemberdayaan petani rumput
Penelitian tersebut dapat dijadikan sebagai laut di Desa Lembongan dan daya tarik wisata
bahan perbandingan dan penuntun dalam yang khusus yaitu pertanian rumput laut.
menentukan bentuk dan pola pemberdayaan Konsep penelitian ini didasarkan pada
masyarakat lokal dalam pengembangan beberapa teori yang mendukung, antara lain
ekowisata rumput laut di Desa Lembongan konsep pemberdayaan secara etimologi,
mengacu pada pengembangan pariwisata pemberdayaan berasal dari kata dasar “daya”
berkelanjutan. yang berarti kekuatan atau kemampuan.
Namun bedanya dengan penelitian ini Bertolak dari pengertian tersebut, maka
terletak pada objek penelitian yaitu penelitian pemberdayaan dapat dimaknai suatu
sebelumnya lebih banyak mengulas lembaga proses menuju budaya, atau proses untuk
dan objek dalam arti lebih luas dengan memperoleh daya/kekuatan/kemampuan,
menggunakan tiga desa pakraman,sedangkan dan atau proses pemberian daya/kekuatan/
penelitian ini lebih mengkhusus ke satu desa kemampuan dari pihak yang memiliki daya
yaitu Desa Lembongan dan daya tarik wisata kepada pihak yang kurang/belum berdaya
yang khusus yaitu pertanian rumput laut. (Sulistyani, 2004). Pengertian yang kedua
Penelitian lainnya dilakukan oleh adalah memberikan kemampuan atau
Ambar Teguh Sulistiyani (2004) menjelaskan keberdayaan serta memberikan peluang
tentang berbagai pola pemberdayaan kepada pihak lain untuk melakukan sesuatu
masyarakat dan pola kemitraan dalam bukunya (Prijono dan Pranarka, 1996). Sejalan dengan
kemitraan dan model-model pemberdayaan. pengertian tersebut pemberdayaan petani
Secara jelas dan lugas dijelaskan berbagai rumput laut yang dimaksud dalam penelitian
pengertian dan pemahaman pemberdayaan ini adalah memperkuat potensi meningkatkan
yang melibatkan tiga pilar utama yang sumberdaya di bidang pendidikan dan
berkolaborasi dalam satu kemitraan, yaitu ketrampilan. Dalam penelitian ini juga
pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat. digunakan konsep, Petani Rumput Laut,
Berkaitan dengan penelitian ini, pemikiran Pengembangan Pariwisata, Ekowisata
Sulistiyani membuka wawasan tentang Rumput Laut, Rumput Laut, Pembangunan
bagaimana upaya pemberdayaan masyarakat, Pariwisata Berbasis Kerakyatan (Community
hingga mampu mengoptimalkan peran Based Tourism Development), Potensi Daya

48 FORUM MANAJEMEN, Volume 13, Nomor 1, Tahun 2015


tarik Wisata, Strategi Pengembangan Daya sistem daripada bagian-bagian yang saling
Tarik Wisata berhubungan antara satu dengan yang lain, (2)
Teori yang digunakan dalam penelitian dengan demikian pengaruh mempengaruhi
ini adalah teori pemberdayaan. Seperti yang diantara bagian-bagian tersebut adalah
diungkapkan oleh Payne sebagaimana yang bersifat ganda dan timbal balik, (3) sekalipun
dikutip oleh Adi (2003) pemberdayaan interaksi sosial tidak pernah dapat tercapai
adalah membantu klien memperoleh daya dengan sempurna, namun secara fundamental
untuk mengambil keputusan dan menentukan sistem sosial selalu cenderung bergerak ke
tindakan yang akan dilakukan terkait arah ekuilibrium yang bersifat dinamis, (4)
dengan diri mereka, termasuk mengurangi sekalipun disfungsi, keterangan-keterangan,
efek hambatan pribadi dan sosial dalam penyimpangan-penyimpangan senantiasa
melakukan tindakan. Hal ini dilakukan terjadi juga akan tetapi dalam jangka waktu
melalui peningkatan kemampuan dan rasa yang panjang keadaan tersebut akan teratasi
percaya diri. Untuk menggunakan daya dengan sendirinya melalui penyesuaian-
yang dia miliki, antara lain melaui transfer penyesuaian dan proses institusionalisasi, (5)
daya dari lingkungan. Shardlow (dalam Adi perubahan-perubahan didalam sistem sosial
2003) menjelaskan bahwa pemberdayaan pada umumnya terjadi secara gradual, melalui
dalam intinya bagaimana individu, kelompok penyesuaian-penyesuaian dan tidak secara
ataupun komunitas berusaha mengontrol revulusioner. Perubahan-perubahan yang
kehidupan mereka sendiri dan mengusahakan terjadi secara drastis pada umumnya hanya
untuk membentuk masa depan sesuai dengan mengenai bentuk luarnya saja, sedangkan
keinginan mereka. Pemberdayaan masyarakat unsur-unsur sosial budaya yang menjadi
dalam konteks ini adalah agar masyarakat bangunan dasarnya tidak seberapa mengalami
lokal biasa mandiri dan menuju pembangunan perubahan, (6) pada dasarnya, perubahan-
yang berbasiskan kemampuan masyarakat perubahan sosial timbul atau terjadi melalui
dalam sumber daya, baik sumber daya manusia tiga macam kemungkinan, yaitu penyesuaian-
maupun sumberdaya kesejahteraan sosial penyesuaian yang dilakukan oleh sistem sosial
dalam pengembangan ekowisata rumput laut tersebut terhadap perubahan-perubahan yang
untuk lebih maju dan produktif serta mampu datang dari luar, pertumbuhan melalui proses
meningkatkan perekenomiannya. diferensiasi struktural dan fungsional, dan
Teori yang kedua adalah teori (7) faktor paling penting yang memiliki daya
masyarakat aktif, teori ini dikemukakan oleh mengintegrasikan suatu sistem sosial adalah
Amitai Etzioni yang menyatakan bahwa konsensus diantara para anggota masyarakat
dalam masyarakat aktif orang dapat mengubah mengenai nilai-nilai kemasyarakatan
hukum-hukum sosial. Dalam dunia yang tertentu” Kaitannya dengan penelitian ini,
demikian manusia adalah pencipta dapat teori struktural fungsional diterapkan dalam
membentuk masyakat untuk menanggulangi melihat masyarakat lokal. Desa Lembogan
kebutuhannya (Poloma, 2000). Pemberdayaan sebagai masyarakat yang terdiri dari unit-
masyarakat lokal akan dapat terwujud apabila unit sosial (banjar, kelompok tani, lembaga
seluruh elemen masyarakat lembaga tersebut kemasyarakatan dan sekaa) yang saling
aktif dalam upaya memenuhi kebutuhan berhubungan dan mempunyai hubungan
mereka tanpa dikendalikan oleh kekuatan- yang sama yaitu memenuhi kebutuhan dan
kekuatan luar. kesejahteraan anggota dari hasil pengelolaan
Teori struktural fungsional, yang wisata pertanian rumput laut sebagai daya
dikembangkan oleh Talcott Parsons dan tarik wisata di daerahnya.
para pengikutnya sebagaimana yang di
kutip oleh Nasikun (200: 11-12) dilandasi METODE PENELITIAN
sejumlah anggapan dasar sebagai berikut. Mengacu pada permasalahan yang
”(1) masyarakat harus dilihat sebagai suatu telah dikemukakan, rancangan penelitian ini

FORUM MANAJEMEN, Volume 13, Nomor 1, Tahun 2015 49


menggunakan metode kualitatif, yaitu strategi aktor pembangunan, yaitu pemerintah, swasta
meneliti yang lebih banyak memanfaatkan dan dan masyarakat.
mengumpulkan informasi dengan mendalami Kemitraan hendaknya memberikan
fenomena yang diteliti. Satu fenomena sampai keuntungan kepada pihak-pihak yang
pada fenomena lain yang mempunyai kaitan bermitra, dan bukan sebaliknya ada suatu
dengan variabel yang diteliti (Maleong, pihak yang dirugikan atau merugikan. Untuk
1994). Dalam penelitian ini mencoba terjadinya sebuah kemitraan yang kuat dan
menerapkan konsep pariwisata berbasis saling menguntungkan serta memperbesar
kerakyatan (community based tourism) manfaat memerlukan komitmen yang
dengan menekankan suatu pendekatan yang seimbang antara satu dengan lainnya.
berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat Hubungan kemitraan ini terjalin secara
(community empowerment) yang mengarah linear, yaitu berada pada garis lurus, tidak
pada awareness (penyadaran), empowering saling tersubordinasi. Pemberdayaan petani
(memberikan sebagian wewenang), rumput laut dalam pengembangan ekowisata
oppurtuniting (memberi kesempatan), rumput laut di Desa Lembongan masih
power-devoloping (pengembangan potensi), bersifat pendampingan yang lebih banyak
dan protecting (memberi perlindungan) dilaksanakan oleh organisasi swasta dalam
(Najib, 2005). Kesemuanya itu diharapkan hal ini LSM idealnnya dilakukan dengan
terintergrasi kepada seluruh komponen kemitraan stakeholder yang ada yaitu swasta,
masyarakat lokal dalam pengelolaan rumput masyarakat dan pemerintah.
laut sebagai ekowisata. Secara keseluruhan Berkenaan dengan pemberdayaan
penelitian ini menggunakan jenis penelitian masyarakat,dalam hal ini pihak swasta
kualitatif yang akan didukung oleh kualitatif merupakan stakeholder yang memiliki
data, baik data primer maupun data peran yang sangat penting saat ini terhadap
sekunder. pemberdayaan petani rumput laut yang ada
di Desa Lembongan. Pengertian swasta
HASIL DAN PEMBAHASAN dalam konteks pemberdayaan masyarakat
Bentuk Stakeholder Dalam Pemberdayaan petani rumput laut dalam pembahasan ini
Petani Rumput Laut Dalam Pengembangan ruang lingkupnya diperluas menjadi pihak-
Ekowisata pihak di luar pemerintah, sehingga akan
Pemberdayaan petani rumput laut dalam masuk di dalamnya kategori dunia usaha plus
pengembangan ekowisata rumput laut di Desa organisasi dan kelompok lain yang memiliki
Lembongan saat ini, pengembangannya hanya perhatian pada masalah pemberdayaan petani
berbentuk pendampingan. Pemberdayaan rumput laut. Setidaknya agen pembaharu lebih
yang dijumpai dalam masyarakat petani memahami social maping dalam masyarakat
rumput laut yang ada di Desa Lembongan yang akan diberdayakan.
terlihat “jauh panggang dari api” sebab pada Pemberdayaan terhadap petani rumput
kenyataannya bentuk pemberdayaan yang laut yang ada di Desa Lembongan saat ini
dilaksanakan oleh stakeholder terhadap dilakukan lebih banyak dari pihak swasta
petani rumput laut tidak berlangsung secara dalam hal ini Lembaga Swadaya Masyarakat
terus-menerus dari hulu sampai hilir tetapi dalam bentuk pendampingan. Pendampingan
hanya menghabiskan “target proyek”. Apa ini dilaksanakan mengingat karakteristik
yang direkomendasikan oleh pola baru di petani rumput laut yang masih memiliki
dalam membangun bangsa dan negara adalah keterbatasan wawasan dan akses terhadap
dengan bentuk kemitraan belum dilaksanakan informasi serta potensi sosial ekonomi.
padahal semua program pemberdayaan yang Pendampingan terhadap petani rumput laut
dilaksanakan atas dasar kesejahteraan petani yang dilaksanakan oleh organisasi swasta
rumput laut Desa Lembongan. Dengan cara di Desa Lembongan melakukan tugasnya
memberikan peran yang setara kepada tiga berdasarkan etika pendampingan sudah

50 FORUM MANAJEMEN, Volume 13, Nomor 1, Tahun 2015


bersifat standar. Adapun pihak swasta dalam Desa Lembongan dengan cara penyuluhan,
hal ini Lembaga Swadaya Masyarakat yang penggunaan teknologi pertanian rumput laut
aktif dalam pemberdayaan melakukan tepat guna dan kemitraan sumber-sumber
pendampingan terhadap masyarakat petani pembiayaan pertanian rumput laut. Desa
rumput laut yang ada di Desa Lembongan Lembongan yang memendam pontensi alam
adalah sebagai berikut: yang sangat kaya dan belum tergarap dengan
Organisasi lingkungan yang saat ini maksimal, terutama pertanian rumput laut.
aktif memperhatikan rumput laut adalah “Satya Pemberdayaan yang dilakukan oleh yayasan
Posana Nusa” yang terbentuk pada tanggal 14 ini fokus pada kegiatan yang bersifat teknis
Desember 2004. Latar belakang terbentuknya yaitu bidang sosial ekonomi kemasyarakatan
organisasi ini adalah kepedulian sebuah dalam pengembangan potensi lokal,
organisasi lingkungan dari Denpasar yaitu pembuatan olahan rumput. Secara spesifik
“The Nature Concervasi” (TNC) mencoba melakukan pendampingan kepada masyarakat
menyadarkan masyarakat Lembongan yang pesisir dalam pengelolaan sumber daya alam
masih awam tentang pentingnya kelestarian secara berkelanjutan seperti studi/penelitian,
lingkungan hidup dengan cara penyuluhan. pelatihan, pendampingan program.
Desa Lembongan yang memendam potensi Organisasi swasta yang saat ini baru
alam yang sangat kaya dan belum tergarap terbentuk yang juga aktif memperhatikan
dengan maksimal, dari survei yang dilakukan rumput laut adalah “Asosiasi Petani
oleh TNC ada beberapa potensi alam yang Rumput Laut Indonesia Provinsi Bali” yang
sangat potensial untuk dikembangkan. Adalah terbentuk pada tanggal 22 Januari 2012.
sebagai berikut: pertanian rumput laut, Latar belakang terbentuknya organisasi
terumbu karang dan hutan bakau (mangrove) ini adalah mewujudkan cita-cita nasional
penyuluhan yang diberikan oleh TNC bangsa Indonesia dengan mengembangkan
tersebut maka tokoh-tokoh intelektual beserta kehidupan demokrasi ekonomi melalui
masyarakat membentuk sebuah organisasi pemberdayaan ekonomi kerakyatan berbasis
lingkungan yang diberi nama “Satya Posana masyarakat desa dengan memperjuangkan
Nusa” dengan semboyan “Satya posana terwujudnya peningkatan daya beli dan
nusa, masyarakat yang setia memelihara peningkatan taraf kehidupan petani rumput
dan mengawasi sumber daya alam sebagai laut. Asosiasi ini mencoba memberdayakan
ciptaan Tuhan”. Untuk saat ini organisai masyarakat petani rumput laut yang ada di
beranggotakan 50 orang yang diambil dari Desa Lembongan dengan cara penyuluhan,
masing-masing banjar. Tujuan terbentuknya penggunaan teknologi pertanian rumput laut
organisasi ini adalah: pelestarian terhadap tepat guna dan kemitraan sumber-sumber
lingkungan hidup di Desa Lembongan. pembiayaan pertanian rumput laut.
menghindari eksploitasi terhadap lingkungan Organisasi ini beranggotakan 12
alam, menghindari penggunaan bahan-bahan kelompok tani yang ada di Desa Lembongan.
kimia dalam pemanfaatan potensi alam yang Tujuan khusus memperjuangkan terwujudnya
dimiliki oleh Desa Lembongan, mencegah pemberdayaan ekonomi kerakyatan berbasis
pembuangan limbah pariwisata ke laut yang masyarakat desa sebagai amanat penderitaan
dapat merusak ekosistem laut. rakyat yaitu, memperjuangkan terwujudnya
Organisasi swasta yang juga aktif peningkatan daya beli dan peningkatan
memperhatikan rumput laut di Desa taraf hidup anggota kelompok tani dan atau
Lembongan adalah “Yayasan Kalimajari”. gabungan kelompok tani yang tergabung
Yayasan Kalimajari salah satu lembaga dalam Asosiasi Petani Rumput Laut Indonesia
nirlaba, lahir di penghujung tahun 2001. Provinsi Bali. Program-program yang telah
Yayasan Kalimajari ini, memberdayakan dilaksanakan oleh organisasi ini dalam
masyarakat petani rumput laut yang ada di kepeduliannya dan pemberdayaan petani

FORUM MANAJEMEN, Volume 13, Nomor 1, Tahun 2015 51


rumput laut yang ada di Desa Lembongan terutama untuk mengontrol peran swasta
adalah pengucuran kredit lewat BRI peduli supaya berjalan wajar tidak merugikan
yang digunakan untuk pembelian bibit, tali, masyarakat. Pemerintah berperan sebagai
tiang pancang (patok) dan Program asuransi fasilitasi kebijakan, pendanaan berupa
pendidikan, kesehatan dan kematian. investasi publik (public investment),
Secara umum peran masyarakat penyediaan sistem informasi yang baik dan
diberikan dalam bentuk partisipasi baik pada program edukasi masyarakat yang tepat.
level formulasi, implementasi, monitoring Bentuk pemberdayaan petani rumput laut
maupun evaluasi. Tinggi rendahnya partisipasi yang dilaksanakan pemerintah di Desa
yang diberikan akan berdasarkan pada tingkat Lembongan 5 (lima) tahun terkahir yaitu pada
keberdayaan yang dimiliki oleh masyarakat, tahun 2011 berupa bantuaan subsidi benih
dan kemampuan pemahaman pada setiap level melalui program PUMP (Pengembangan
dalam proses kebijakan publik. Tidak semua Usaha Mina Pertanian) oleh Dinas Kelautan
masyarakat sudah mampu untuk memberikan Dan Perikanan Kabupaten Klungkung yang
input, saran, kritik pada level formulasi diturunkan diperuntukan untuk pembinaan
kebijakan. Dalam rangka memberdayakan lewat kelompok tani.
masyarakat petani rumput laut agar Pemberdayaan oleh pemerintah
berkemampuan untuk memberikan saran, juga di lakukan lewat instansi pendidikan
ide, kritik, dan sebagainya perlu dilakukan oleh Universitas Udayana lewat program
proses edukasi masyarakat. Masyarakat pengabdian masyarakat berupa penyuluhan,
diberikan ruang yang lebar menyampaikan bimbingan, dan diskusi diwakili oleh
ide, masukan, kritik, rasa keberatan, kelompok tani rumput laut yang ada di Desa
permintaan dan sebagainya, tanpa dibebani Lembongan. Pemerintah sangat diharapkan
sanksi dan ancaman. Memberikan informasi membantu pemahaman mengenai prinsip
secara transparan dan aksesibel kepada ekowisata mengelola pertanian rumput
masyarakat, yang menyangkut berbagai laut dengan skala kecil, berkelanjutan dan
aspek pembangunan lokal maupun nasional. mereka mampu menjadi subjek utama dalam
Pelibatan masyarakat dalam formulasi pengembangannya. Dari program-program
kebijakan dengan melihat profesionalisme, pemberdayaan yang dilaksanakan baik oleh
kompetensi di samping nilai kepentingan pihak swasta dan pemerintah dari hasil
masyarakat terhadap program pemberdayaan. penelitan di lapangan dari program yang
Fungsi masyarakat yang lain dan memiliki di rancang untuk memberdayakan petani
posisi yang sangat penting adalah pada rumput laut belum mengarah ke pariwisata
pemeliharaan kontrol sosial dalam rangka secara maksimal dan berkelanjutan terutama
pelestarian dan pemeliharaan hasil-hasil pemberdayaan petani rumput laut dalam
pembangunan. Diantara masyarakat sendiri pengembangan rumput laut sebagai ekowisata
hendaknya tumbuh dan mengembangkan padahal potensi yang dimiliki potensial sekali
sistem kontrol yang sehat dalam masyarakat, untuk di kembangkan sebagai ekowisata
setiap orang akan melakukan aktivitas yang dengan memberdayakan masyarakat lokal
tidak merugikan suatu proses pemberdayaan. petani rumput laut. Rancangan peran ketiga
Pemerintah idealnya lebih banyak aktor tersebut tampak pada Tabel 1 sebagai
berperan banyak pada penentuan rambu- berikut:
rambu dan aturan main secara umum dalam
pemberdayaan petani rumput laut dalam
pengembangan ekowisata rumput laut.
Mengingat adanya kemungkinan terjadi
sengketa di dalam perjalanan pembangunan
tersebut maka diperlukan peran mediasi,

52 FORUM MANAJEMEN, Volume 13, Nomor 1, Tahun 2015


Tabel 1. Bentuk dan Peran Tiga Stakeholder dalam Pemberdayaan petani rumput laut

Aktor Fungsi dalam Bentuk Output Peran Fasilitasi


Pemberdayaan

Pemerintah Formulasi dan Kebijakan: Politik, Dana, jaminan,


Penetapan Policy, Umum, Khusus/ alat, teknologi,
Implementasi Departemental/ network, sistem
Monitoring dan Sektoral manajemen
evaluasi Mediasi Penganggaran, Juknis informasi, edukasi
petunjuk teknis dan
Juklak petunjuk
pelaksana, penetapan
indikator keberhasilan

Peraturan hukum,
penyelesaian sengketa

Swasta Kontribusi pada Konsultasi dan Dana, alat,


formulasi, Rekomendasi teknologi, tenaga
implementasi, kebijakan, tindakan ahli dan sangat
monitoring dan dan langkah/policy terampil
evaluasi action implementasi,
donatur, private
investment
pemeliharaan

Masyarakat Partisipasi dalam Saran, input, kritik, Tenaga terdidik,


formulasi rekomendasi, tenaga terlatih,
implementasi keberatan, dukungan setengah terdidik
monitoring dan dalam formulasi dan setengah
evaluasi kebijakan. terlatih

Policy, action dana


swadata Menjadi
obyek, partisipan,
pelaku utama/ subyek

Menghidupkan fungsi
social control

Sumber: Data Diolah Dari Hasil Penelitian, 2012

Manfaat Yang Diperoleh Dari pada kesejahteraan hidup masyarakat


Pemberdayaan Petani Rumput Laut dan kelestarian alamnya. Manfaat negatif
Dalam Pengembangan Ekowisata sebaliknya yaitu yaitu terjadinya kerusakan
Setiap pembangunan atau alam yang mempengaruhi seluruh kehidupan
pengembangan akan selalu menemui manfaat mahluk hidup di dunia ini. Pemberdayaan
yakni manfaat yang positif maupun manfaat petani rumput laut dalam pengembangan
negatif. Manfaat positif yaitu mengarah ekowisata rumput laut dapat meningkatkan

FORUM MANAJEMEN, Volume 13, Nomor 1, Tahun 2015 53


kualitas hidup masyarakat petani rumput laut kemasyarakatan, serta membangkitkan
yang berjalan senergis dengan pelestarian budaya lokal. Pemberdayaan pada dasarnya
lingkungan, budaya bertani sesuai konsep merupakan upaya menciptakan suasana yang
ekowisata. memungkinkan suatu potensi kearifan lokal
Pengembangan rumput laut sebagai dapat berkembang dengan cara mendorong,
ekowisata dengan memberdayakan petani memotivasi dan membangkitkan kesadaran
rumput laut yaitu melibatkan petani rumput akan potensi yang dimiliki tersebut seperti
laut ikut langsung dalam proses perencanaan tradisi dan tarian tradisional yang mulai
dan pengelolaan daya tarik pertanian rumput dibangkitkan untuk atraksi wisata disamping
laut diharapkan masyarakat khususnya itu kebangkitan tradisi sosial desa pakraman,
petani rumput laut ikut merasakan dampak banjar, kelompok tani, yang dilandasi oleh
pariwisata dengan menambah pendapatan nilai-nilai kekeluargaan, kebersamaan dan
dan peningkatan perekonomian yang dapat gotong royong.
meningkatkan posisi tawar (bargaining Sebagai industri terbesar di dunia,
position) mereka, terutama peluang usaha pariwisata memiliki potensi yang sangat besar
pariwisata disamping sebagai petani untuk mempengaruhi negatif maupun positif
dan pada akhirnya dapat memberikan terhadap lingkungan. Agar pemberdayaan
manfaat sosial dan ekonomi meningkatkan petani rumput laut dapat secara efektif
pendapatan bagi petani rumput laut, dapat memberikan kontribusi terhadap manfaat
memberi informasi aktual tentang pasar dan lingkungan yang positif, program dan
kepariwisataan, meningkatkan posisi tawar prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan
petani dalam berburuh, memperluas jaringan dalam pemberdayaan petani rumput laut
usaha yaitu pariwisata selain usaha bertani, dalam pengembangan ekowisata rumput laut
meningkatkan kesempatan kerja dan berusaha di Desa Lembongan perlu diterjemahkan ke
di sektor pariwisata dan meningkatkan dalam langkah-langkah nyata yang relevan
pendapatan keluarga selain bertani rumput bagi pariwisata sesuai dengan prinsip
laut, pemasukan devisa, keberagaman dan pariwisata berkelanjutan. Pemberdayaan
stabilitas jangka panjang aktivitas ekonomi, petani rumput laut dalam pengembangan
distribusi pendapatan dari pembelian barang ekowisata rumput laut dioperasikan secara
dan jasa bisa langsung terserap ke masyarakat, harmonis dengan lingkungan, masyarakat
kesempatan untuk mendapatkan tambahan dan budaya setempat sehingga mereka terus
keterampilan, pengetahuan dan pekerjaan menerus menjadi penerima manfaat bukannya
bagi masyarakat lokal. korban pembangunan pariwisata. Pariwisata
Pemberdayaan petani rumput laut yang berkelanjutan memerlukan perubahan
dalam pengembangan ekowisata diharapkan orientasi cara kerja yang fundamental dari
tetap teguh berpegang pada nilai-nilai tiga pihak yaitu: Pertama, Pemerintah dalam
dasar kekeluargaan, kebersamaan, gotong mengarahkan pembangunan pariwisata serta;
royong sebagai landasan dasar membangun Kedua, usaha agen perjalanan dan pariwisata
sistem organisasi profesi kepariwisataan di dalam menjalankan usahanya dan masyarakat
Bali. Setiap organisasi kelompok tani yang itu sendiri.
diberdayakan dalam pengembangan ekowisata Pemberdayaan petani rumput laut
harus dilandasi oleh nilai-nilai dasar tersebut. dalam pengembangan ekowisata diharapkan
Manfaat yang ditimbulkan dari pariwisata muncul produk pariwisata “bentuk baru” yaitu
dengan dikembangkannya rumput laut ekowisata rumput laut dengan memberdayakan
sebagai ekowisata dengan memberdayakan petani rumput dengan manfaat yang didapat
masyarakat lokal petani rumput laut dari segi berupa pendidikan dan pembelajaran tentang
sosial budaya dari pengamatan di lapangan lingkungan dan mempengaruhi sikap dan
yaitu memajukan budaya dan adat organisasi perilaku agar peduli terhadap lingkungan.

54 FORUM MANAJEMEN, Volume 13, Nomor 1, Tahun 2015


Tujuan pemberdayaan petani rumput laut DAFTAR PUSTAKA
dalam pengembangan ekowisata rumput laut
berimplikasi kepada terjalinnya interaksi Adi, Isbandi Rukminto. 2001. Pemberdayaan,
harmonis antar sesama petani rumput laut, Pengembangan Masyarakat dan
antar petani dan wisatawan yang berkunjung intervensi Komonitas. LPFE
dan ekosistem alam, sehingga penggunaan Universitas Indonesia. Jakarta.
atas jasa lingkungan dapat berorientasi jangka
panjang. Adi, Isbandi Rukminto Adi. 2008. Intervensi
Komonitas Pengembangan Masyarakat
KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai Upaya Pemberdayaan
Berdasarkan penelitian yang telah Masyarakat. Rajagrafindo Persada.
dilakukan dapat disimpulkan bahwa hasil Jakarta.
menunjukan pemberdayaan petani rumput
laut di Desa Lembongan memerlukan Choy, Darryl Low. 1996. Perencanaan
peran dari semua stakeholder yang terkait Ekowisata, Belajar Dari pengalaman.
melalui kemitraan yang dibentuk untuk South East Queensland: Prosiding
memberikan manfaat ekonomi, budaya dan Seminar dan Lokakarya Perencanaan
lingkungan baik bagi masyarakat, dunia Pariwisata. Myra P. Gunawan (editor).
usaha dan pemerintah. Petani rumput laut Balai Pustaka. Bandung.
masih perlu diberikan pelatihan manajerial, Moleong, Lexy J. 1994. Metode Penelitian
peningkatan kualitas pelayanan, sadar wisata Kualitatif. Remaja Rosdakarya.
bantuan financial serta sarana dan prasarana Bandung.
penunjang. Setelah kemandirian masyarakat
petani rumput laut sudah dianggap memadai Najib, Ufi. 2005. Pola Pemberdayaan
maka kemitraan dan pendampingan oleh Masyarakat Desa Pekraman Dalam
pemerintah dan pihak swasta bisa berangsur- Pengelolaan Sumber Daya Aerkologi
angsur dikurangi. Sebagai Objek Wisata Bali. Tesis.
Saran dan masukan kepada berbagai Program Studi Magister Pariwisata.
pihak seperti pemerintah, swasta, dunia Program Pasca Sarjana Universitas
usaha atau indrustri dan masyarakat setempat Udayana. Denpasar.
dalam pemberdayaan petani rumput laut
dalam pengembangan ekowisata rumput laut, Nasikun. 2000. Sistem Sosial Indonesia.
serta bagi akademisi dan praktisi diharapkan Radja Grafindo Perkasa. Jakarta.
dapat melakukan penelitian lanjutan. Hal-hal
yang menjadi sorotan dan mendapat apresiasi Poloma, Margaret M. 2000. Sosiologi
kurang baik dari wisatawan mancanegara Kontemporer. Raja Grafindo Persada.
dan masyarakat setempat hendaknya menjadi Jakarta.
perhatian serius bagi stakeholder untuk
memperbaikinya. Selain itu, segala program Prijono, Onny S. Dan A.M.W Pranarka. 1996.
yang telah tersusun tidak hanya sekadar Pemberdayaan: Konsep, Kebijakan
menjadi usulan program saja akan tetapi benar- dan Implementasi. CSIS. Jakarta.
benar dilaksanakan secara keberlanjutan guna
kemajuan pariwisata di Desa Lembongan Sulistiyani, Ambar Teguh. 2004. Kemitraan
khususnya ekowisata rumput laut dengan Dan Bentuk-Bentuk Pemberdayaan.
melibatkan petani rumput laut. Gava Media. Yogyakarta.

FORUM MANAJEMEN, Volume 13, Nomor 1, Tahun 2015 55

You might also like