You are on page 1of 9

Jurnal

Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937


Vol. 6 No 2, 2018

Partisipasi Masyarakat Lokal Dalam Pengelolaan Wisata Bahari Di Pantai Semawang
Kelurahan Sanur Kelod
Putu Devi Oktaviani a, 1, Ida Ayu Suryasih a, 2
1 putudev@gmail.com, 2 idaayusuryasih@unud.ac.id
a Program Sarjana S1 Destinasi Pariwisata, Fakultas Pariwisata,Universitas Udayana, Jl. Dr. R. Goris, Denpasar, Bali 80232 Indonesia

Abstract
Tourism development in Denpasar, especially maritime tourism at Semawang Beach in Sanur Kelod
has encourage the local community to participate in developing tourism on Semawang Beach. This phenomenon has
create participation of local communities in the management of maritime tourism. This research aim to examine
participation of local communities in the management of maritime tourism at Semawang Beach in Sanur Kelod. The
advantage that are expected to be achieved from this research are academic and practical advantages.
This research is located at Semawang Beach in Sanur Kelod. The limits on the scope of this research includes
motivation of local communities in management of maritime tourism and participation of local communities in the
management of maritime tourism. Type of research data is in the form of qualitative and quantitative. Source of data
obtained from primary and secondary data. Collection data techniques using observation, in-depth interview and
documentation. Snowball sampling method has been used to determine informant and respondent
The result of this research shows that motivation of local communities in the management of maritime
tourism at Semawang Beach in Sanur Kelod is motivation to improve the welfare of the society and the mutual
relationship between the maritime tourism with the local citizen. The type of local communities participation in the
management of maritime tourism at Semawang Beach in Sanur Kelod are divide by three domains, such as : (1)
economic participation, by the local communities work in the field of marine tourism, (2) environtment participation,
by implementing thebeach clean program at Semawang Beach, coral reef cleanup program, village deliberations are
held to discuss various issues in the environment, participation of local communities in the efforts to protect the
environment around Semawang Beach, participation of local communities in lending of vacant land as parking lots,
(3) social culture participation, laying of typical Balinese statues and introduce the melukat culture to the tourist.

Keywords: Participation, local communities, sustainable tourism, maritime tourism, Semawang Beach


I. PENDAHULUAN bisa dengan mudah dirancang untuk
Bali merupakan sebuah provinsi di memenuhi kebutuhan wisatawan.
Indonesia yang telah memiliki reputasi Wisatawan dapat dengan mudah
sebagai destinasi wisata yang terdiri atas menentukan kapan dan atraksi apa yang
berbagai macam atraksi. Daya tarik ingin dikunjungi. Ironisnya, kemudahan
wisata yang beragam merupakan faktor akses dunia global melalui jaringan
penarik bagi wisatawan untuk internet membuat ‘invasi’ wisatawan,
mengunjungi Bali. Tingginya jumlah khususnya wisatawan yang datang
kunjungan wisatawan ke Bali, secara dalam kelompok besar semakin menjadi-
langsung telah memberikan kontribusi jadi. Fenomena ini kerap dikenal dengan
terhadap tingkat penerimaan negara istilah mass tourism.
melalui devisa. Sektor pariwisata, Bali merupakan pulau yang memiliki
merupakan sektor yang sangat cepat kapasitas atau daya dukung yang
tumbuh dan merupakan salah satu terbatas, sementara mass tourism dengan
sektor yang mampu membuka peluang ciri khasnya yaitu wisatawan dengan
baik untuk mencari pekerjaan maupun jumlah besar tentu menjadi ancaman
membuka lapangan kerja. yang serius. Jumlah wisatawan yang
Berkat perkembangan akses dunia besar, berbanding lurus dengan
global telah membuat kegiatan berwisata peningkatan kebutuhan akan air bersih,
menjadi lebih mudah. Kegiatan tour akomodasi dan akses ruang publik.
dengan skala kecil maupun skala besar Masyarakat lokal, secara langsung

341

Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937
Vol. 6 No 2, 2018

maupun tidak langsung menjadi pihak yang kompeten. Masyarakat setempat
yang akan merasakan imbas dari merupakan pihak yang sangat ideal
kegiatan pariwisata yang berlebihan. untuk mengelola usaha-usaha yang
Masyarakat akan merasakan penurunan berkaitan dengan wisata bahari,
jumlah air tanah dan mau tidak mau terutama di era seperti sekarang dimana
harus membagi akses ruang publik persaingan global semakin meningkat.
seperti pantai hingga tempat Dengan mengetahui hal tersebut, dapat
bersembahyang dengan wisatawan. disusun strategi untuk menstimulasi
Untuk mencegah hal ini semakin masyarakat untuk turut serta dalam
meluas, kemudian muncul konsep pengelolaan wisata bahari.
alternative tourism. Alternative tourism
atau wisata alternatif pada intinya II. KEPUSTAKAAN
merupakan bentuk pariwisata yang Ada dua penelitian yang digunakan
dirancang agar ramah lingkungan dan sebagai bahan acuan untuk melakukan
menghormati nilai sosial dan cultural penelitian, yaitu penelitian oleh
masyarakat yang memberikan Dalimunthe (2007) dalam sebuah tesis
kesempatan bagi wisatawan dan tuan yang berjudul “Partisipasi Masyarakat
rumah untuk menikmati pengalaman dalam Pengembangan Potensi Wisata
positif (Wearing dan Neil, 1999). Bahari Pantai Cermin Kabupaten
Setiap daerah di Bali memiliki Serdang Bedagai” mengulas mengenai
potensi alam yang berbeda. Kota partisipasi masyarakat pesisir. Dalam
Denpasar tidak dipungkiri sebagai daya penelitian tersebut, dijelaskan bahwa di
tarik wisata karena memiliki beberapa Kabupaten Serdang Bedagai, telah
daya tarik wisata yang dapat menarik terdapat Program Pemberdayaan
wisatawan. Salah satu contoh daya tarik Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP)
wisata di Kota Denpasar adalah wisata yang bertujuan untuk meningkatkan
bahari di pantai, khususnya adalah kesejahteraan masyarakat pesisir.
Pantai Semawang yang berada di Penelitian tersebut juga menunjukkan
Kelurahan Sanur Kelod. bahwa pengembangan pariwisata Pantai
Pantai Semawang yang tenang di Cermin telah berpengaruh terhadap
tepi, namun berombak pada bulan-bulan perbaikan ekonomi masyarakat secara
tertentu. Hal ini membuat Pantai signifikan. Namun disisi lain, karakter
Semawang kerap dikunjungi untuk masyarakat Pantai Cermin juga mulai
sekadar bermain kano, maupun surfing. berubah seiring waktu. Masyarakat
Faktanya, Pantai Semawang memiliki secara sadar dan sukarela bersama-sama
potensi yang jauh lebih besar. Pantai menjaga lingkungan hidup di Pantai
Semawang juga memiliki pemandangan Cermin sebagai implikasi dari
bawah laut yang dapat dilihat dari pengembangan pariwisata di Pantai
permukaan sehingga memungkinkan Cermin.
wisatawan untuk melakukan snorkeling Persamaan dari penelitian tersebut
apabila tidak memiliki sertifikasi dengan penelitian ini terletak pada fokus
menyelam. penelitian yang sama, yaitu partisipasi
Keadaan Pantai Semawang yang ideal masyarakat dan jenis pariwisata yang
untuk dimanfaatkan sebagai wisata diteliti, yaitu wisata bahari. Partisipasi
bahari, sepatutnya diimbangi oleh masyarakat yang merupakan fokus
pengelolaan dari sumber daya manusia penelitian sebelumnya adalah keikut

342

Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937
Vol. 6 No 2, 2018

sertaan masyarakat dalam pengelolaan III. METODE PENELITIAN
wisata bahari. Perbedaan penelitian ini 3.1. Lokasi Penelitian
dengan penelitian sebelumnya adalah Penelitian ini berlokasi di Pantai
lokasi penelitian, dimana penelitian Semawang, Kelurahan Sanur Kelod.
sebelumnya berlokasi di Pantai Cermin Pantai Semawang merupakan pantai
Kabupaten Serdang Bedagai, sementara yang berada di antara Pantai Mertasari
penelitian ini berlokasi di Pantai dan Pantai Karang. Pantai Semawang
Semawang Kota Denpasar. Selain itu, berada di dalam area Kota Denpasar,
yang ditonjolkan dalam penelitian sekitar 15 km dari Bandara Ngurah Rai.
sebelumnya adalah partisipasi Lokasi Pantai Semawang sangat
masyarakat dalam pengembangan strategis karena dapat dicapai dengan
potensi, sementara yang menjadi fokus mudah baik dengan sepeda motor
penelitian dalam penelitian ini adalah maupun mobil.
partisipasi masyarakat dalam
pengelolaan yang telah berlangsung 3.2 Jenis dan Sumber Data
selama ini. Menurut Sugiyono (2003) jenis data
Sementara Ajustawan (2005) dalam dapat dibagi menjadi dua, yaitu data
sebuah skripsi yang berjudul kualitatif dan data kuantitatif. Data
“Keberadaan Jasa Penyewaan Kano Kualitatif merupakan data yang
sebagai Penjunjang Kepariwisataan di berbentuk kata, kalimat, skema dan
Pantai Semawang Kelurahan Sanur gambar, sedangkan data kuantitatif
Denpasar” menjelaskan mengenai merupakan data yang berbentuk angka
keberadaan jasa penyewaan kano dalam atau data kualitatif yang diangkakan.
menunjang aktivitas kepariwisataan di Adapun jenis data yang digunakan
Pantai Semawang. Hasil penelitian dalam penelitian ini adalah:
tersebut menunjukkan bahwa jasa • Data Kualitatif yaitu data yang
penyewaan kano merupakan usaha yang meliputi sejarah dan gambaran
menguntungkan baik untuk menunjang umum yang mencakup faktor –
aktivitas pariwisata, serta memberikan faktor pendorong dan partisipasi
kesempatan bagi masyarakat lokal untuk masyarakat lokal dalam pengelolaan
mendapatkan keuntungan dari segi wisata bahari di Pantai Semawang
ekonomi. kelurahan Sanur Kelod.
Penelitian tersebut merupakan • Data Kuantitatif yaitu data statistik
penelitian yang berbeda dengan yang berupa jumlah kunjungan
penelitian ini ditinjau dari aspek lingkup wisatawan ke Bali dan data jumlah
penelitian. Penelitian tersebut terbatas kunjungan wisatawan ke Kota
pada keberadaan jasa penyewaan kano, Denpasar.
sementara penelitian ini mengkaji
partisipasi masyarakat dalam aktivitas Menurut Lofland dan Lofland (1984,
wisata bahari yang lebih luas, tidak dalam Moelong 2012), bahwa sumber
hanya terbatas pada usaha penyewaan data utama dalam penelitian kualitatif
kano. Adapun penelitian tersebut adalah kata – kata dan tindakan.
memiliki persamaan dengan penelitian Selebihnya adalah data tambahan
ini, yaitu lokasi penelitian yang sama- seperti dokumen dan lain – lain. Adapun
sama berlokasi di Pantai Semawang sumber data yang digunakan dalam
Denpasar. penelitian ini adalah :

343

Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937
Vol. 6 No 2, 2018

• Data Primer, yaitu data yang • Wawancara mendalam merupakan
diperoleh dengan jalan dikumpulkan teknik mengumpulkan data yang
sendiri oleh peneliti dan langsung dilakukan dengan memberikan
dari objek yang diteliti (Kusmayadi pertanyan-pertanyaan kepada
dan Sugiarto, 2000). Data primer informan berdasarkan pedoman
dalam penelitian diperoleh secara wawancara yang telah dibuat
langsung dari hasil wawancara (Bungin, 2003). Percakapan
dengan narasumber atau informan dilakukan oleh dua pihak yaitu
yang dianggap berpotensi dalam pewawancara (interviewer) yang
memberikan informasi yang relevan mengajukan pertanyaan dan
di Pantai Semawang. terwawancara (interviewee) yang
• Data Sekunder, yaitu data yang memberikan jawaban atas
merupakan hasil dari pengumpulan pertanyaan itu. Teknik ini dilakukan
orang atau instansi lain dalam bentuk untuk memperoleh keterangan atau
publikasi (Kusmayadi dan Sugiarto, data yang lebih mendalam kepada
2000). Data sekunder dalam pihak terkait seperti wawancara
penelitian ini diperoleh dari pihak- terhadap masyarakat lokal yang ada
pihak yang berkompeten dan instansi di Pantai Semawang dengan
– instansi terkait, seperti data berpedoman dengan pertanyaan-
kunjungan wisatawan yang pertanyaan mengenai bentuk
berkunjung ke Bali dan data partisipasi dan motivasi masyarakat
kunjungan wisatawan yang untuk berpartisipasi dalam
berkunjung ke kota Denpasar. Dan pengelolaan.
berupa literature dan dokumen yang • Dokumentasi adalah cara
terdapat pada bahan bacaan, bahan mengumpulkan data dengan
pustaka, dan laporan – laporan mengklasifikasikan bahan-bahan
penelitian. tertulis yang berhubungan dengan
masalah penelitian, baik dari sumber
3.3 Teknik Pengumpulan Data dokumen, maupun buku-buku,
Data yang diperlukan dalam koran, majalah dan lain-lain
penelitian ini dikumpulkan (Nawawi,1995). Dalam penelitian ini,
menggunakan beberapa macam cara. dokumentasi dilakukan dengan
Adapun metode pengumpulan datanya pengambilan dan pengumpulan data
adalah sebagai berikut : berupa catatan terdahulu mengenai
• Observasi yaitu upaya yang wisata bahari Pantai Semawang dan
dilakukan oleh pelaksana penelitian gambar-gambar rekaman visual
kualitatif untuk merekam peristiwa maupun audio yang bisa untuk
dan kegiatan yang terjadi dengan memperkuat hasil penelitian ini.
menggunakan alat bantu atau tidak
(Koenjaraningrat, 1997). Dalam 3.4 Teknik Penentuan Informan
penelitian ini observasi dilakukan di Snowball Sampling adalah teknik
Pantai Semawang Kelurahan Sanur penentuan sampel yang mula-mula
Kelod melalui pengamatan yang jumlahnya kecil, kemudian membesar
selanjutnya dimasukkan ke dalam (Sugiyono, 2011:68). Ibarat bola salju
catatan kecil. yang menggelinding yang lama-lama
menjadi besar. Dalam penentuan

344

Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937
Vol. 6 No 2, 2018

informan, pertama-tama dipilih satu selanjutnya diklasifikasikan sesuai
atau dua orang, tetapi karena dengan sub-topik yang sesuai.
dua orang ini belum merasa lengkap • Tahap penyajiian data dimana
terhadap data yang diberikan, maka dalam penelitian ini, penyajian data
peneliti mencari orang lain yang dilakukan dalam bentuk teks naratif
dipandang lebih tahu dan dapat yang selanjutnya diringkas dalam
melengkapi data yang diberikan oleh bagan atau alur bentuk partisipasi
dua orang sebelumnya. Begitu masyarakat.
seterusnya, sehingga jumlah informan Penarikan kesimpulan dilakukan
semakin banyak. dengan melakukan penafsiran
Dalam penelitian ini, yang akan mengenai isi ringkas dari kesimpulan
diwawancarai pertama kali adalah salah (Miles, 2007)

satu masyarakat lokal yang terlibat
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
langsung dalam kegiatan wisata bahari, 4.1 Gambaran Umum
kemudian peneliti akan mewawancari Pantai Semawang berada di wilayah
seseorang yang ditunjuk oleh informan Kelurahan Sanur Kelod Kecamatan
sebelumnya dengan pedoman Denpasar Selatan, Kota Denpasar.
wawancara yang sama hingga data yang Secara geografis, posisi Pantai
diberikan dianggap jenuh. Semawang sangat strategis dan dapat
ditempuh hanya 10 – 15 menit (3 km)
3.5 Teknik Analisis Data dari pusat kota denpasar, Pantai
Adapun teknik analisis data yang Semawang tidak begitu sulit ditemukan,
diperlukan dalam penelitian ini adalah karena letak dari Pantai Semawang
analisis deskriptif kualitatif. Analisis sendiri sangat strategis, dan sangat
deskriptif kualitatif yaitu data yang mudah dicapai karena banyaknya
secara operasional dianalisis dengan tiga kendaraan umum yang sangat ramai
langkah sistematis. Menurut Miles antara Semawang – Denpasar, tetapi
(2007) ketiga langkah sistematis Pantai Semawang jauh dari Bandara
tersebut adalah reduksi data, penyajian Internasional Ngurah Rai, yang hampir
data dan penarikan kesimpulan. Sesuai ditempuh dengan waktu 25-30
dengan data yang diperlukan atau menit(18 km).
dikumpulkan dan teknik pengumpulan Kelurahan Sanur Kelod mempunyai
data tersebut, maka langkah-langkah penduduk sebanyak 965.088 orang
analisis data dilakukan sebagai berikut : yang terdiri dari masyarakat yang
• Reduksi data dilakukan dengan dahulu sebagian besar bekerja sebagai
pemilihan, pemusatan, nelayan. Dalam kegiatan nelayan
penyederhanaan, pengabstrakan, tradisional saat ini telah bergeser sesuai
dan transformasi data mentah yang dengan paradigma perekonomian
muncul dari hasil catatan-catatan kerakyatan di sektor perikanan.
tertulis dilapangan. Pada tahap ini, Kelautan yang berbasis wisata bahari
perhatian terpusat pada data sangat cocok dikembangkan di wilayah
lapangan yang terkumpul. Data Pantai Semawang Kelurahan Sanur
tersebut selanjutnya dipilih sesuai Kelod. Dikarenakan adanya
dengan relevansinya dengan perkembangan usaha pariwisata bahari
penelitian. Selanjutnya, data yang khususnya kegiatan rekreasi air (water
dipilih disederhanakan dan sport). Nelayan tradisional sekarang

345

Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937
Vol. 6 No 2, 2018

sebagian beralih menjadi nelayan yang karyawan hotel atau restoran yang
menyediakan jasa pelayanan dalam berada di kelurahan Sanur Kelod.
bidang penyewaan perahu untuk Namun, hal ini tidak terjadi di
menunjang kegiatan wisata bahari. semua kalangan masyarakat lokal di
Sektor wisata bahari yang semakin kelurahan Sanur Kelod karena
marak dikunjungi para wisatawan masih terdapat masyarakat lokal
menghasilkan devisa Negara, sangat yang memiliki profesi sebagai
meyakinkan bagi Kelurahan Sanur nelayan. Alasan para nelayan
Kelod mengangkat sektor ini sebagai berpindah profesi karena mereka
sektor unggulan. Sektor ini memiliki termotivasi ingin meningkatkan
berbagai atraksi kegiatan di bidang kesejahteraan hidup agar menjadi
rekreasi pantai. Aktivitas rekreasi air lebih baik. Atas dasar pemikiran ini,
yang ada di Pantai Semawang masyarakat lokal kelurahan Sanur
Kelurahan Sanur Kelod diantaranya sea Kelo jugad turut serta terlibat dalam
walker, scuba diving, free diving, kegiatan pengelolaan wisata bahari.
snorkeling. Dan agar dapat memperoleh
pendapatan yang lebih baik
4.2 Motivasi Masyarakat Lokal daripada hanya sekedar menjadi
Berpartisipasi dalam Pengelolaan seorang nelayan.
Wisata Bahari di Pantai Semawang
Kelurahan Sanur Kelod • Hubungan yang saling
Adapun faktor – faktor yang menjadi menguntungkan antara wisata
motivasi masyarakat lokal Kelurahan bahari dengan masyarakat lokal
Sanur Kelod berpartisipasi dalam Pesatnya perkembangan kegiatan
pengelolaan pariwisata bahari di Pantai wisata bahari di kelurahan Sanur
Semawang adalah sebagai berikut : Kelod sehingga membawa banyak
• Motivasi untuk meningkatkan keuntungan dalam berbagai bidang
kesejahteraan hidup bagi masyarakat lokal disana. Hal ini
Sebelum adanya perkembangan menjadi salah satu faktor yang
pariwisata, masyarakat lokal menjadi motivasi masyarakat lokal
kelurahan Sanur Kelod sebagian untuk ikut terlibat secara aktif
besar bermata pencaharian sebagai berpartisipasi dalam pengelolaan
nelayan. Namun, seiring dengan wisata bahari di Pantai Semawang
pesatnya perkembangan pariwisata kelurahan Sanur Kelod. Dengan
membawa pengaruh yang signifikan adanya partisipasi masyarakat lokal
terhadap mata pencaharian dalam pengelolaan wisata bahari di
masyarakat sendiri. Saat ini kelurahan kelurahan Sanur Kelod,
masyarakat lokal Kelurahan Sanur maka akan berpengaruh terhadap
Kelod tidak hanya berprofesi pengembangan wisata bahari di
sebagai nelayan saja, namun sudah Pantai Semawang kelurahan Sanur
banyak yang beralih menjadi Kelod. Semakin berkembangnya
pengusaha yang beralih dibidang wisata bahari akan mendatangkan
wisata bahari, pemandu wisatawan, banyak keuntungan bagi
membuka usaha penjualan masyarakat lokal. Keuntungan yang
cinderamata, sebagai karyawan diperoleh meliputi peningkatan
dibidang usaha bahari, serta sebagai pendapatan masyarakat lokal,

346

Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937
Vol. 6 No 2, 2018

peningkatan kesejahteraan hidup, pembersihan terumbu karang
status sosial dan sebagainya. merupakan program yang dirancang
untuk melestarikan dan mejaga
4.3 Partisipasi Masyarakat Lokal dalam kebersihan terumbu karang di
Pengelolaan Wisata Bahari di Pantai Pantai Semawang, adanya
Semawang Kelurahan Sanur Kelod musyawarah masyarakat yang
Dalam pengelolaan wisata bahari di dilakukan secara rutin untuk
Pantai Semawang Kelurahan Sanur membahas berbagai hal di bidang
Kelod, masyarakat, pengusaha serta lingkungan yang perlu dibenahi,
pemerintah saling bekerjasama dalam adanya partisipasi dari masyarakat
segala hal untuk mewujudkan lokal dalam upaya menjaga
pariwisata berkelanjutan di Pantai keamanan lingkungan atau biasa
Semawang Kelurahan Sanur Kelod. disebut dengan pecalang di
Dalam prakteknya, digunakan prinsip – seputaran kawasan Pantai
prinsip manajemen berkelanjutan yaitu Semawang, adanya partisipasi dari
: masyarakat lokal di Pantai
• Partisipasi dalam Bidang Semawang yang meminjamkan
Ekonomi tanah kosong mereka untuk
Partisipasi masyarakat lokal di dijadikan tempat parkir kendaraan
Pantai Semawang Kelurahan Sanur wisatawan yang berkunjung ke
Kelod di bidang ekonomi adalah Pantai Semawang.
dengan bekerja sebagai karyawan di • Partisipasi dalam Bidang Sosial
bidang wisata bahari, selain itu Budaya
berwiraswasta di berbagai bidang Bentuk partisipasi masyarakat lokal
seperti membuka warung makan, dalam pengelolaan wisata bahari di
kios cinderamata, kios yang menjual Pantai Semawang Kelurahan Sanur
keperluan wisatawan dan lainnya. Kelod berdasarkan prinsip
Saat ini hampir seluruh masyarakat manajemen berkelanjutan pada
lokal mendirikan usaha di bidang bidang sosial budaya dapat dilihat
jasa wisata bahari, seperti dalam berbagai hal, seperti terdapat
contohnya perusahaan sea walker, program peletakan patung – patung
scuba diving, free diving, dan khas Bali dan patung selamat datang
penyewaan kano serta penyewaan yang diletakan di setiap tempat –
boat. tempat diving dan snorkeling. Hal ini
• Partisipasi dalam Bidang dilakukan untuk melestarikan
Lingkungan budaya lokal, serts untuk menarik
Adapun bentuk partisipasi minat wisatawan untuk melakukan
masyarakat lokal di Pantai diving dan snorkeling.
Semawang Kelurahan Sanur Kelod Berdasarkan uraian mengenai
dalam bidang lingkungan dapat bentuk – bentuk partisipasi
dilihat dalam berbagai bentuk, masyarakat lokal dalam pengelolaan
antara lain : program pembersihan wisata bahari di Pantai Semawang
Pantai Semawang yang dilakukan Kelurahan Sanur Kelod, dapat
secara rutin oleh masyarakat lokal dikatakan bahwa bentuk partisipasi
dan dari berbagai instansi juga turut mereka termasuk dalam
serta berpartisipasi, program Spontaneous participation

347

Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937
Vol. 6 No 2, 2018

sebagaimana dikemukakan oleh lainnya. Partisipasi dalam bidang
Tosun (dalam Madiun, 2008 : 38). lingkungan antara lain : (1)
Dijelaskan oleh Tosun bahwa program pembersihan Pantai
partisipasi aktif bergerak dari Semawang, (2) program
bawah ke atas, yang merupakan pembersihan terumbu karang, (3)
partisipasi langsung dari adanya musyawarah masyarakat
masyarakat itu sendiri dalam yang dilakukan untuk membahas
membuat suatu perencanaan berbagai hal di bidang lingkungan
sampai pengambilan keputusan (4) adanya partisipasi masyarakat
pada pengelolaan suatu kawasan. lokal dalam upaya pengamanan
lingkungan di sekitar Pantai
V. PENUTUP Semawang, (5) adanya partisipasi
5.1 Simpulan masyarakat lokal dalam
Berdasarkan hasil dari pembahasan yang peminjaman tanah kosong untuk
telah diuraikan dapat diambil kesimpulan dijadikan lahan parkir. Partisipasi
bahwa: dalam bidang sosial budaya, antara
1. Motivasi untuk meningkatkan lain : program peletakan patung –
kesejahteraan hidup dan hubungan patung khas Bali.
saling menguntungkan antara
pariwisata bahari dengan 5.2 Saran
masyarakat lokal di Pantai Berdasarkan kesimpulan dari penelitian
Semawang Kelurahan Sanur Kelod ini, maka dapat dijelaskan saran sebagai
merupakan faktor - faktor yang berikut:
menjadi motivasi masyarakat lokal 1. Diharapkan pemerintah desa di
untuk berpartisipasi dalam area Sanur dapat membantu
pengelolaan wisata bahari di Pantai mempromosikan kawasan wisata
Semawang Kelurahan Sanur Kelod. Bahari di Pantai Semawang dengan
2. Hasil penelitian menunjukan lebih gencar terutama melalui
bentuk – bentuk partisipasi media sosial.
masyarakat dapat dibagi menjadi 3 2. Perlu adanya perhatian dari
bidang yaitu, partisipasi dalam pemerintah mengenai pengadaan
bidang ekonomi antara lain : lahan parkir di Kelurahan Sanur
pengusaha di bidang wisata bahari Kelod sebagai penunjang
adalah masyarakat lokal, seperti kelancaran kegiatan wisata bahari
contohnya perusahaan sea walker, di Pantai Semawang. Mengingat
scuba diving, free diving, dan kendala yang dialami saat ini
penyewaan kano serta penyewaan adalah keterbatasan lahan parkir.
boat. Selain itu masyarakat lokal di 3. Diharapkan warga sekitar tetap
Pantai Semawang Kelurahan Sanur menjaga kebersihan bersama
Kelod juga membuka berbagai selain melakukan beach cleaning
usaha dalam rangka memenuhi setiap bulannya. Hal tersebut
kebutuhan wisatawan di bidang dikarenakan kebersihan pantai
wisata bahari, seperti contoh Semawang secara terus menerus
membuka warung makan, kios merupakan salah satu kunci
cinderamata, kios yang menjual kesuksesan wisata Bahari Pantai
berbagai keperluan wisatawan, dan Semawang.

348

Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937
Vol. 6 No 2, 2018

DAFTAR PUSTAKA
Ajustawan, Putu 2005. “Keberadaan Jasa Penyewaan Kano
sebagai Penunjang Kepariwisataan di Pantai
Semawang Kelurahan Sanur Denpasar”. Skripsi.
Universitas Udayana Bali.
Arida, Nyoman Sukma. 2009. Ekowisata Bali. Denpasar :
Udayana University Press.
Bungin, B. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta
: PT Raja Grafindo Perkasa.
Dalimunthe. 2007. “Partisipasi Masyarakat dalam
Pengembangan Potensi Wisata Bahari Pantai
Cermin Kabupaten Serdang Bedagai”. Tesis. Sedang
Bedagai.
Damardjati, R. 2015. Istilah-istilah Dunia Pariwisata Edisi
Revisi. Jakarta : Pradnya Paramita.
Hasibuan, Malayu S.P., 2011. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.
Koentjaraningrat. 1994. Metode-metode Penelitian
Masyarakat. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Umum.
Madiun, I Nyoman. 2010. Nusa Dua Model Pengembangan
Kawasan Wisata Modern. Denpasar : Universitas
Udayana.
Miles, MB., dan Huberman, AM. 2007. Qualitative Data
Analysis : A Sourcebook of New Methods. SAGE.
Bevely Hills.
Moleong, Lexy J. 2013. Metodelogi Penelitian Kualitatif
Edisi Revisi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Pitana, I Gde dan Diarta, I Ketut Surya. 2009. Pengantar
Ilmu Pariwisata. Yogyakarta : Andi Yogyakarta.
Pendit, Nyoman S. 1999. Ilmu Pariwisata Sebuah
Pengantar Perdana. Jakarta : Pradya Paramita.
Prasiasa, Dewa Putu Oka. 2013. Destinasi Pariwisata
Berbasis Masyarakat. Jakarta : Salemba
Humanika.
Saragi, Tumpal P. 2004. Mewujudkan Otonomi Masyarakat
Desa. Jakarta : CV. Cipiruy.
Siagian, Sondang P. 1995. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.
Sugiono. 2013. Metodelogi Pemelitian Kuantitatif Kualitatif
dan R&D. Bandung : Alfabeta.

349

You might also like