You are on page 1of 6

Jurnal

Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937


Vol. 6 No 2, 2018

Pengembangan Produk Pariwisata Melalui Penerapan Prinsip-Prinsip Ekowisata Bahari
Di Pantai Labuhan Amuk, Desa Antiga, Karangasem, Bali
Adilah Ata Nazhima a, 1, I Nyoman Sukma Arida a, 2
1 adilah_ok@yahoo.com, 2 sukma_arida@unud.ac.id
a Program Studi S1 Destinasi Pariwisata, Fakultas Pariwisata,Universitas Udayana, Jl. Dr. R. Goris, Denpasar, Bali 80232 Indonesia

Abstract
Background in this research begins with the existence of two kinds of tourism that is mass tourism and
Alternative tourism, where in Alternative tourism there is one kind of tourism that is Ecotourism. Marine
Tourism is one form of ecotourism. Labuan Amuk Beach has great natural potential to be developed. Lots of
activities that can be done at Labuan Amuk Beach such as snorkeling and fishing. The purpose of this research is
to know the existing condition of Labuan Amuk Beach, to develop product activity through its own natural
potential, to identify product development opportunities, and to describe marine eco-tourism principles in
Labuan Amuk Beach.
Data collection in this research is done by observation, interview, and documentation. The method used
in this research is qualitative method and the collected data is analyzed descriptively qualitative. The result
obtained in this research is the existing condition of Labuan Amuk Beach which consists of attraction,
accessbilites, amenities, and anciliary. While the potential is in Labuan Amuk Beach is the potential of nature and
get what are the opportunities of product development and know the explanation of the principles of marine
ecotourism at Labuan Amuk Beach
Some suggestions that should be considered in this research are improvements to the role of government
as facilitators and local communities as participants. In addition, the need for cooperation between stakeholders
to synergize with each other to develop tourism in Labuan Amuk Beach.
Keyword : Development, Potential, Product, Marine Ecotourism


I. PENDAHULUAN ekowisata merupakan sebuah produk
Dapat diketahui bahwa pariwisata pariwisata yang memberikan
di Indonesia saat ini sedang berkembang. penghormatan terhadap kebudayaan
Hal ini membuat para Stakeholder masyarakat lokal, tidak merusak
pariwisata ikut serta di dalam lingkungan, serta pengembangan dalam
pembangunan pariwisata di Indonesia. skala kecil. Wisata Bahari merupakan salah
Kemudian, Indonesia sendiri memiliki satu jenis ekowisata dimana wisata ini
banyak potensi dalam mengembangkan memanfaatkan wilayah bahari secara
pariwisata baik itu berbasis alam, budaya langsung maupun tidak langsung. Aktivitas
serta buatan. Dalam berkembangnya yang biasa dilakukan adalah Snorkeling,
industri kepariwisataan saat ini membuat memancing ataupun sekedar melihat
stakeholder terus meningkatkan dan keindahan alam yang ada.
bergerak dalam pembangunan pariwisata Di Bali terdapat pantai-pantai yang
untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas memiliki keindahan alam hayati dan layak
pariwisata serta jumlah wisatawan untuk dikunjungi, baik berupa pantai pasir
nusantara maupun mancanegara. Jumlah putih maupun pantai pasir hitam. Salah satu
kunjungan wisatawan dan daya beli juga pantai yang sedang berkembang di Bali
terus meningkat apabila komponen produk adalah pantai Labuhan Amuk. Pantai ini
pariwisata sudah berkualitas sehingga berlokasi di Desa Antiga, Karangasem, Bali.
wisatawan mendapat keuntungan dan Pantai ini belum banyak diketahui oleh
kepuasan di daerah tujuan wisata yang wisatawan karena aksesnya sendiri jauh
mereka kunjungi. dari kota. Padahal pantai ini memiliki
Menurut Pendit (2002) Ada 2 (dua) potensi untuk terus dikembangkan.
macam jenis pariwisata , yaitu mass tourism Banyak produk wisata yang hanya
atau biasa dikenal dengan pariwisata menargetkan jumlah atau tingkat kepuasan
massal dan alternative tourism yang biasa wisatawan tanpa memperhatikan alam
dikenal dengan pariwisata alternativ. Salah lingkungan di sekitarnya. Salah satunya
satu bentuk dari pariwisata alternatif yaitu pantai Labuhan Amuk yang aktivitasnya
ekowisata. Menurut Arida (2010), masih hanya sekedar untuk bersenang-

252

Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937
Vol. 6 No 2, 2018

senang dan kurangnya kebersihan terhadap 5. Konsep Ekowisata menurut The
alam dan lingkungan di pantai ini. Untuk International Ecotourism Society dalam
menyikapi keadaan dan kondisi tersebut Arida (2002) adalah suatu bentuk
maka harus diadakannya pengembangan perjalanan wisata yang bertanggung
produk pariwisata yang berlandaskan jawab ke kawasan konservasi.
dengan ekowisata bahari agar nantinya bisa 6. Konsep Ekowisata Bahari menurut
tercipta aktivitas yang berorientasi pada Nurisyah dalam Langga (2010) adalah
nilai-nilai pelestarian alam. Aktivitas yang jenis wisata yang memanfaatkan
nantinya diciptakan juga diharapkan sesuai wilayah bahari secara langsung maupun
dengan penerapan-penerapan ekowisata tidak langsung.
bahari yang ada, seperti masyarakat lokal
yang ikut berpartisipasi dalam III. METODE
pengembangan pariwisata, bernilai dan Lokasi penelitian ini terletak di pantai
bermanfaat bagi wisatawan. Untuk itu Labuan Amuk, Desa Antiga, Kecamatan
peneliti ingin melakukan penelitian terkait Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali.
dengan pengembangan produk pariwisata Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini
melalui penerapan-penerapan ekowisata yaitu:
bahari di pantai Labuhan Amuk, 1. Kondisi eksisting diliat dari aspek
Karangasem. komponen produk pariwisata yaitu:
Berdasarkan latar belakang diatas, a. Atraksi (attraction)
maka rumusan masalah dalam penelitian ini b. Aksesbilitas (Accesbilities)
yaitu bagaimana kondisi eksisting ekowisata c. Fasilitas (Amenities)
bahari di pantai Labuhan Amuk, d. OrganisasiKepariwisataan
Karangasem, peluang pengembangan (Anciliary)
produk dan prinsip-prinsip ekowisata 2. Peluang untuk menghasilkan
bahari di pantai Labuhan Amuk, produk baru yang harus
Karangasem. diperhatikan, yaitu:
a. Perkembangan potensial dari
II. TINJAUAN PUSTAKA pasar produk baru yang akan
Peneltian ini mengunakan beberapa diproduksi
konsep diantaranya: b. Fasilitas keuangan
1. Konsep Daya tarik wisata menurut c. Produk baru tidak akan
Undang-Undang Republik Indonesia merusak produk yang telah ada
No.10 Tahun 2009 adalah sesuatu yang dan merugikan secara
memiliki keunikan, keindahan dan nilai keseluruhan
di suatu daerah.
2. Konsep Komponen Produk Pariwisata Adapun prinsip-prinsip ekowisata
menurut Suwena (2010) adalah bahari yang harus diterapkan dalam
komponen untuk memenuhi kebutuhan membuat suatu produk baru, yaitu:
dan pelayanan di suatu daya tarik a. Mempertahankan kelestarian
wisata. dan keindahan lingkungan
3. Konsep Potensi wisata menurut Yoeti (alam)
(1996) adalah segala daya tarik yang b. Meningkatkankesejahteraan
dimiliki oleh suatu wilayah, baik berupa masyarakat di sekitar kawasan.
alam, budaya serta buatan. c. Menjamin kepuasan wisatawan.
4. Konsep Pengembangan Produk Baru
menurut Yoeti (1999) adalah usaha Jenis data yang digunakan dalam
yang dilakukan secara sadar dan penelitian ini menggunakan data
berencana untuk memperbaiki produk kualitatif menurut Moleong (2012).
yg sedang berjalan atau menambah Data kualitatif diantaranya, data
jenis produk yang akan dihasilkan dan gambaran umum, kondisi geografis
di pasarkan. Desa Antiga, kondisi eksisting di pantai
Labuan Amuk. Data kuantitatif dalam

253

Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937
Vol. 6 No 2, 2018

penelitian ini adalah jumlah kunjungan mengetahui keberadaan pantai ini, mereka
wisatawan dan jumlah penduduk di biasanya datang dari berbagai daerah di
kawasan pantai Labuan Amuk. Data Bali untuk sekedar memancing. Dengan
primer menurut Bungin (2013) dalam seiringnya waktu, pantai ini sudah mulai
penelitian ini adalah data berupa banyak dikenal, ada beberapa tour operator
observasi, wawancara mendalam yang menawarkan produknya kepada
dengan pihak informan yang terkait. wisatawan seperti aktivitas berupa
Teknik pengumpulan data dalam snorkeling, diving, bahkan juga ada aktivitas
penelitian ini menggunakan observasi wisata kapal selam. Tidak hanya itu,
menurut Bungin dalam Gunawan wisatawan juga bisa menikmati keindahan
(2015). Kemudian wawancara menurut pantai dan fasilitasnya lainnya.
kartono dalam Gunawan (2015) dan
dokumentasi menurut Sugiyono (2012). 4.2 Kondisi Eksisting di Pantai Labuan
Untuk teknik penentuan informan Amuk
dilakukan dengan menggunakan
prosedur purposif menurut Bungin Kondisi eksisting di pantai Labuan
(2007) dimana menentukan informan Amuk dilihat dari aspek 4A yaitu
berdasarkan kriteria tertentu sesuai (attraction, Accesbilities, Amenities, Anciliary
dengan fokus pada penelitian. Teknik Services)
analisis data dalam penelitian ini
menggunakan teknik deskriptif 1. Atraksi (Attracion)
kualitatif menurut Moleong (2012). Terdapat beberapa aktivitas bahari
yang bisa dilakukan dan memang sudah
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN berkembang disini, dan semua aktivitas itu
Pantai Labuan Amuk terletak di bisa dilakukan oleh wisatawan yang datang
Desa Antiga, kecamatan Manggis, ke pantai ini. Atraksi yang telah berjalan
Kabupaten Karangasem. Dimana Desa pada umumnya dikelola oleh 3 (tiga)
Antiga ini merupakan daerah landai dengan pemilik seperti investor yaitu Odyysey
curah hujan yang relatif rendah, dengan Marine, kelompok nelayan dan travel
batas wilayah administratif sebagai berikut: swadaya yang pemiliknya berasal dari
a. Sebelah utara : Kecamatan masyarakat lokal. Adapun atraksi tersebut
Selat meliputi kegiatan Snorkeling di laut labuan
b. Sebelah timur : Desa Ulakan Amuk, memancing yang sangat digemari
c. SebelahSelatan: Desa Antiga Kelod oleh masyarakat lokal tapi wisatawan
d. Sebelah Barat : Desa Gegelang sekarang bisa mencoba aktivitas tersebut.
Kemudian ada kegiatan Sea Walker, dimana
4.1 Pariwisata di Pantai Labuan Amuk wisatawan diajak untuk menikmati
Salah satu pantai indah yang pemandangan bawah laut dengan
tersembunyi di Bali bagian timur dimana menggunakan alat khusus dan diikuti oleh
masih banyak wisatawan yang tidak pemandu yang sudah profesional. Setelah
mengetahui keberadaan dan letak pantai itu, ada juga Scuba Diving kegiatan ini
ini. Salah satu penyebab wisatawan tidak dikhususkan bagi wisatawan yang sudah
mengetahui lokasi ini karena keberadaan mempunyai lisensi diving. Kegiatan lainnya
pantai Labuan Amuk Bali kurang terjamah adalah watersport dan siapa saja bisa
dan masih kurannya promosi dari pihak melakukannya.
pengelola. Tapi, dengan adanya potensi
bahari yang luar biasa seperti coral, biota 2. Aksesbilitas (Accesbilities)
lautnya serta laut ini juga memiliki spesies
karang jepun satu-satunya di karangasem Dalam pariwisata akasesbilitas
dan di dunia tidak ada. Dimana karang sangat penting dan mempengaruhi minat
endemik ini sangat dirahasiakan wisatawan untuk datang ke suatu daya tarik
keberadaannya dan tidak terekspos. Selain wisata yang diminati. Biasanya aksesbilitas
itu, para nelayan juga sudah banyak yang ini dapat diukur dengan berapa jarak waktu
yang ditempuh, keadaan jalan, dan

254

Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937
Vol. 6 No 2, 2018

transportasi apa yang dapat digunakan. lama kemudian organisasi ini juga tidak
Transportasi yang dapat digunakan berupa berperan aktif dalam mengembangkan
kendaraan roda dua dan empat. Untuk pariwisata di sini. Kemudia setelah
keadaan jalan terbilang masih harus seiringnya waktu, masyarakat khususnya
diperbaiki mengingat tingkat kunjungan para nelayan membentuk suatu organisasi
wisatawan yang semakin banyak. Untuk berupa Tirta Segara, Kelompok Segara
jarak dari Denpasar ke Labuan Amuk juga Madu, dan kelolompok Bendega taman
terbilang jauh dan diusahakan wisatawan Jepun yang masih aktif sampai sekarang
yang ingin kesini, bisa datang lebih pagi untuk mengelola wisata bahari yang ada di
agar bisa menikmati aktivitas yang pantai Labuan Amuk. Mereka berperan dan
diinginkan secara nyaman. mendukung satu sama lain dalam
mengembangkan pariwisata di sini, dinas
3. Sarana dan Prasarana Kegiatan Wisata pariwisata Karangasem juga sudah mulai
(Amenities) terbuka dan ikut berperan aktif dalam
membantu pariwisata di pantai Labuan
Melihat dari adanya kegiatan yang Amuk.
bisa dilakukan di pantai Labuan Amuk 4.3 Peluang Pengembangan Produk baru
membuat pihak pengelola harus dan Prinsip-Prinsip Ekowisata
memberikan fasilitas berupa sarana dan Bahari
prasarana. Fasilitas ini merupakan fasilitas 4.3.1 Peluang Pengembangan Produk
yang dibutuhkan wisatawan untuk Baru
mendukung kegiatan yang dilakukan di Dalam rencana membuat dan
kawasan wisata tersebut. Pelayanan mengembangkan suatu produk baru
fasilitas umum di pantai Labuan Amuk yang akan dijadikan sebagai
terbilang cukup lengkap tapi masih harus aktivitas bahari sudah seharusnya
tetap dikelola dengan baik dan terus melihat apa saja peluang yang harus
dikembangkan agar kedepannya wisatawan diterapkan agar rencana tersebut
merasa nyaman ketika datang kesini. berjalan dengan baik dan sesuati
Adapun fasilitas yang sudah ada dan dengan tujuan yang diharapkan.
berkembang di pantai Labuan Amuk adalah Adapun peluang-peluang
loket karcis, tempat parkir, toilet umum, pengembangan produk baru, yaitu:
tempat informasi, rumah makan dan 1. Perkembangan potensial
warung, Spa, perahu tradisioanal, tempat Pengembangan Produk Baru
bersantai dan masih banyak lagi.
Untuk menentukan produk aktivitas
4. Organisasi kepariwisataan (Anciliary) baru dibutuhkan ide yang sangat potensial
untuk dikembangkan dan diproduksi.
Pengelolaan di Pantai Labuan Amuk Setelah melakukan observasi dan
diawali dengan adanya organisasi wawancara terhadap pengelola di pantai ini
kelompok sadar wisata (POKDARWIS) yang mengenai potensi yang ada di pantai
dulu sempat menjadi pengelola dan Labuan Amuk, oleh karena itu nantinya
organisasi, tapi sekarang organisasi ini produk baru yang akan dibiuat berupa
tidak aktif lagi. Kemudian pada tahun 2011 aktivitas trashveling dimana di dalamnya
dinas pariwisata Karangasem memberiikan terdapat kegiatan berupa penanaman coral
bantuan terhadap masyarakat lokal yang dan merawat coral yang sudah ditanam
ada di desa Antiga berupa alat-alat sebelumnya, beach clean up, sosialisasi
Snorkeling untuk menunjang kegiatan tentang permasalahan sampai sampai
pariwisata. Kemudian kepala desa Antiga snorkeling sangat berpotensi untuk
sendiri juga merencanakan dalam dikembangkan dan diproduksi menjadi
peningkatan pariwisata dan bekerjasama sebuah paket wisata alternative berbasis
dengan masyarakat lokal di pantai labuan ekowisata bahari. Hal itu sangat berdampak
Amuk dan membentuk suatu organisasi positif, baik itu untuk lingkungan,
yang bernama Tirta bahari. Namun tidak perekonomian, maupun sosial budaya.

255

Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937
Vol. 6 No 2, 2018

2. Fasilitas keuangan cukup tersedia dana bahari di pantai Labuan Amuk. Adapun
untuk mengembangkan produk baru prinsip-prinsip tersebut, yaitu:
tersebut. 1. Mempertahankan kelestarian dan
keindahan lingkungan (alam)
Pengelola di pantai Labuan Amuk
memiliki pemikiran yang cukup terbuka Saat ini pariwisata di pantai Labuan
unttuk mengembangkan wisata khususnya Amuk dikenal oleh wisatawan masih kurang
produk aktivita baru yang nantinya dapat terjaga kebersihannya, oleh karena itu
berkembang. Pengelola akan mencari dana tujuan dibuatnya produk aktivitas
baik itu membuat suatu proposal ataupun trashveling ini berguna untuk
melalui pengumpulan uang berupa kas yang mempertahankan kelestarian yang ada di
dikumpulkan setiap minggunya dari pesisir Pantai Labuan Amuk baik ekosistem
masyarakat lokal. Tujuannya adalah untuk laut, serta biota laut yang ada di Pantai
mengembangkan pariwisata berbasis Labuan Amuk. Selain itu, keindahan
swadaya dimana masyarakat lokal yang lingkungan alam di sekitar pantai juga
sangat berperan aktif dan tinggi dalam nantinya akan bersih dan tidak ada lagi
mengembangkan produk tersebut. Sehingga sampah-sampah plastik. Wisatawan akan
nantinya akan tersedia keuangan yang terlibat dan berkontribusi dalam
cukup agar bisa mengembangkan produk melakukan aktivitas beach clean up dimana
aktivitas ekowisata bahari di pantai Labuan wisatawan akan melakukan bersih-bersih
Amuk. sampah bersama dengan masyarakat lokal.
3. Produk Baru yang akan dikembangkan Oleh sebab itu adanya kepedulian dari
tidak akan merusak produk yang telah wisatawan dalam menjaga kelestarian alam
ada dan tidak akan merugikan secara dan keindahan lingkungan alam di pantai
keseluruhan Labuan Amuk di tempat lainnya.
2. Meningkatkan kesejahteraan
Pengembangan produk baru berupa masyarakat di sekitar kawasan Pantai
aktivitas bahari tidak akan merusak Labuan Amuk.
atauapun merugikan produk lainnya. Perlu
diketahui, pantai Labuan Amuk memiliki Dengan adanya produk ini nantinya
banyak sekali produk wisata seperti akan berdampak baik khususnya pada
snorkeling dan lain-lain. Dengan dibuatnya perekonomian masyarakat lokal dan
paket wisata sangat diharpkan akan lingkungan tempat tinggal masyarakat yang
membawa banyak dampak yang potsitif ada di pantai Labuan Amuk. Peran
yang diperoleh dari produk baru, dimana masyarakat lokal disini sangat penting
keuntungan tersebut pastinya akan untuk kegiatan pariwisata misalnya guide
diperoleh untuk alam, perekonomian local. Masyarakat lokal di Labuan Amuk
masyarakat dan banyak lagi. Intinya produk masih banyak yang mata pencahariannya
lama dan produk baru nanti akan saling sebagai nelayan dan pedagang. Oleh karena
bersinergi dan tetap meningkatkan kualitas itu, dengan adanya produk ini diharapkan
sehingga wisatawan yang datang menikmati bisa menambah peluang pekerjaan dan
dan mendapatkan pengalaman serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat
wawasan baru yang berkualitas. lokal di Labuan Amuk.
3. Menjamin kepuasan wisatawan
4.3.2 Prinsip-Prinsip Ekowisata Bahari
Wisatawan biasanya menginginkan
Dalam mengantisipasi peluang sesuatu aktiitas yang belum pernah mereka
pengembangan yang sudah diketahui lakukan sebelumnya. Dibuatnya aktivitas
sebelumnya, dalam ekowisata bahari juga ekowisata bahari ini bisa menjadi
harus menerapkan prinsip-prinsip alternative wisatawan untuk melakukan
ekowisata bahari untuk dijadikan aktivitas yang tidak biasa dan belum pernah
pedomana untuk berpikir serta bertindak dilakukan sebelumnya. Aktivitas ini sangat
dalam mengembangkan produk aktivitas menjamin tingkat kepuasan wisatawan
meningkat karena paket produk yang

256

Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937
Vol. 6 No 2, 2018

ditawarkan serta sangat menarik untuk Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta:
dilakukan. Wisatawan juga nanti akan Kencana.
Gunawan, Imam. 2015. Metode Penelitian Kualitatif.
menilai keiatan ini sangat bagus untuk Jakarta: Bumi Aksara.
dilakukan karena melibatkan alam, Ibrahim. M.A. 2015. Metodologi Penelitian Kualitatif
melibatkan masyarakat lokal, dan adanya Panduan Penelitian Beserta Contoh Proposal
kepedulian dalam diri dari wisatawan Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Langga, Adi Nexon Tomyan. 2010. Kajian Sumberdaya
tersebut untuk menjaga kelestarian Terumbu Karang untuk Pengembangan
lingkungan alam sekitar. Jadi, pihak Ekowisata Bahari di Perairan Kecamatan
pengelola sangat menjamin wisatawan akan Semau, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa
sangat puas bila produk aktivitas ini dibuat Tenggara Timur. Jurnal Lanskap Indonesia Vol.
nantinya dan bisa dikembangkan lebih 4 No.1
Moleong. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:
lanjut. PT Remaja Rosdakarya.
Mulia, Dedi. 2004. Alternatif pengembangan gugusan Pulau
V. SIMPULAN DAN SARAN Pari Kepulauan Seribu sebagai Obyek Ekowisata
5.1 Simpulan Bahari di DKI Jakarta. Diss. Jurnal Manifakstur
Vol. 2 No. 3
Pragawati, Bunga. 2009. Pengelolaan Sumberdaya Pesisir
Dilihat dari kondisi eksisting pantai
Untuk Pengembangan Ekowisata Bahari Di
labuan amuk terdiri dari atraksi, Pantai Binangun, Kabupaten Rembang, Jawa
aksesbilitas, fasilitas, serta organisasi Tengah. Jurnal Kelautan Vol. 2 No. 6
kepariwisataan. Sleian itu dalam Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif
pengembangan produk ekowisata bahari, dan R & D. Bandung: Alfabet.
Suwena, I.K. 2010. Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata.
terdapat peluang penembangan serta Denpasar: Udayana University Press.
penerapan prinsip-prinsip ekowisata bahari Yoeti, O.A. 1999. Perencanaan&Pengembangan Pariwisata.
yang harus diperhatikan. Adapun peluang Jakarta: Pradnya Paramita.
pengembangan produk ekowisata bahari
meliputi perkembangan potensial dari
produk baru yang akan diproduksi, fasilitas
keuangan, dan produk baru yang akan
dikembangkan tidak akan merusak produk
yan telah ada dan tidak merugikan secara
keseluruhan.
5.2 Saran

Peran dari pengusaha atau Investor


untuk selalu bekerjasama dalam
mengembangkan pariwisata di pantai
Labuan Amuk tanpa adanya
ketidakpedulian kepada masyarakat lokal
yang ada di pantai Labuan Amuk. Serta ikut
berkontribusi menjaga kelestarian alam dan
lingkungan aar nantinya antara investor dan
masyarakat lokal saling bersinergi satu
sama lain.


DAFTAR PUSTAKA

________, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10


Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan.
Ada, Aurillia. 2016. Pengembangan Potensi Ekowisata Di
Desa Liang Ndara Kabupaten Manggarai Barat.
Laporan Akhir. Denpasar: Fakultas Pariwisata
Universitas Udayana.
Arida, N.S. 2016. Dinamika Ekowisata Tri Ning Tri di Bali.
Denpasar: Pustaka Larasan.

257

You might also like