You are on page 1of 9

Media Ilmiah Teknik Lingkungan (MITL)

Volume 6, Nomor 02, Hal. 43 – 51


DOI: https://doi.org/10.33084/mitl.v6i2.2477

Strategi Pengembangan Objek Wisata Berwawasan Lingkungan


(Studi pada Objek Wisata Wair Nokerua, Desa Kolisia, Kabupaten Sikka)
Elisabeth Evenince1*, Maria Karlina Yunivera De Gerald2
1’2Program Studi Ekowisata, Politeknik Cristo Re, Maumere, Indonesia
*surel: elisabethevenince1@gmail.com
ABSTRACT
Wair Nokerua is one of the tourist attractions in Kolisia Village, Sikka
Regency, East Nusa Tenggara and potential to be developed through
environmentally development. This study aims to determine the development
strategy with an environmental perspective that needs to avoid ecological
damage. The method of data analysis was carried out with descriptive Keywords:
qualitative approach. The results showed that the strategy for developing
Wair Nokerua tourism objects with the concept of regional zoning, including Wair Nokerua,
the core zone, buffer zone and service zone with participatory planning by Development Strategy
applying the principles of environmentally sound development, namely the
prevention of environmental pollution (paying attention to carrying capacity
areas, regulating waste disposal, tourism awareness campaigns and Sapta Submitted: July 2021
Pesona to the Kolisia Village community and tourists), rehabilitation and Reviewed: August 2021
restoration of ecosystems and natural resources that damaged (recovery of Published: August 2021
damaged coral reefs, replanting plant species in coastal areas, planting
sunflowers as a tourist attraction and raising awareness of the need for
conservation for managers and tourists) and increasing the production natural
capacity and human-built ecosystems (providing training to POKDARWIS
Kolisia Village to increase the role and participation of the community in the
development of the Wair Nokerua tourist attraction)
INTISARI
Wair Nokerua merupakan salah satu objek wisata yang ada di Desa Kolisia,
Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur dan memiliki potensi untuk
dikembangkan melalui pengembangan berwawasan lingkungan. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui strategi pengembangan berwawasan
lingkungan agar terhindar dari kerusakan ekologis. Metode analisis data
dilakukan dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian
Kata Kunci:
menunjukan bahwa strategi pengembangan objek wisata Wair Nokerua
dengan konsep pembagian zonasi wilayah, antaralain zona inti, zona buffer
Wair Nokerua,
dan zona pelayanan dengan perencanaan partisipatif dengan menerapkan
Strategi Pengembangan
prinsip pengembangan berwawasan lingkungan yaitu pencegahan
pencemaran lingkungan (memperhatikan carryng capacity area, mengatur
pembuangan sampah, kampanye sadar wisata dan sapta pesona kepada
Diterima: Juli 2021
masyarakat Desa Kolisia dan Wisatawan), rehabilitasi dan pemulihan
Direview: Agustus 2021
ekosistem dan sumberdaya alam yang rusak (pemulihan terumbu karang
Dipublikasi: Agustus 2021
yang rusak, penanaman kembali jenis tumbuhan yang ada di wilayah pesisir,
penanaman bunga matahari sebagai atraksi wisata dan meningkatkan
kepedulian akan perlunya konservasi bagi pengelola dan wisatawan) dan
meningkatkan kapasitas produksi dari ekosistem alam dan binaan manusia
(memberikan pelatihan kepada POKDARWIS Desa Kolisia untuk
meningkatkan peran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan objek
wisata Wair Nokerua)

© 2021 Elisabeth Evenince, Maria Karlina Yunivera De Gerald. Published by Institute for Research
and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya. This is Open Access article under
the CC-BY-SA License. (http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
DOI:https://doi.org/10.33084/mitl.v6i2.2477.
Strategi Pengembangan Objek Wisata …….. 44

PENDAHULUAN putih terbentang luas sepanjang bibir pantai.


Kabupaten Sikka merupakan salah satu Potensi ini jika dikembangkan maka dapat
kabupaten yang ada di Nusa Teggara Timur meningkatkan pendapatan nasional maupun
yang memiliki keanekaragaman kekayaan pendapatan daerah dalam rangka
alam, budaya dan adat istiadat. Sumber daya meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran
alam yang dimiliki berupa hutan dengan masyarakat setempat. Selain itu juga dapat
segala isinya, daratan dengan segala memperluas dan memeratakan kesempatan
bentuknya, serta lautan dengan segala berusaha bagi masyarakat, serta dapat
potensinya dapat dimanfaatkan secara terus- membuka lapangan pekerjaan yang dapat
menerus untuk kepentingan pembangunan dan menyerap tenaga kerja sehingga dapat
untuk pengembangan pariwisata. Potensi mengurangi jumlah pengangguran.
tersebut merupakan aset yang harus Untuk dapat meningkatkan potensi
dimanfaatkan secara optimal melalui pariwisata tersebut, maka perlu adanya
kepariwisataan. pengembangan pariwisata berwawasan
Salah satu obyek wisata yang menarik lingkungan untuk mendukung pelestarian
perhatian para wisatawan domestik dan lingkungan (alam dan budaya) dan
wisatawan asing adalah Objek Wisata Wair meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
Nokerua yang mempunyai kisah sejarah, nilai- pengelolaan, sehingga dapat memberikan
nilai religius dan keunikan alam yang melekat manfaat ekonomi kepada masyarakat dan
pada destinasi ini sehingga setiap minggu pemerintah daerah [4]. Pariwisata
banyak wisatawan yang berkunjung ke tempat berwawasan lingkungan bukan sekadar
ini. Masyarakat Kabupaten Sikka, NTT konsep berwisata di lingkungan alam
meyakini legenda ataupun cerita para leluhur melainkan juga fokus pada pengamatan dan
bahwa Wair Nokerua (dalam bahasa Sikka, pemahaman mengenai alam dan budaya,
Wair artinya air dan Nokerua artinya imam) mendukung pelestarian, serta lebih
merupakan sebuah mata air ajaib peninggalan mengutamakan fasilitas dan jasa yang
mukjizat Santo Fransiskus Xaverius yang dapat disediakan oleh masyarakat setempat [6].
menyembuhkan berbagai penyakit, Berdasarkan observasi yang dilakukan
memberikan berkat bagi kesuburan tanaman. peneliti pada objek wisata Wair Nokerua,
Keotentikan atau keaslian alam Wair Nokerua terlihat bahwa sudah terdapat beberapa
masih sangat terjaga, memiliki topografi tanah sarana dan prasana seperti adanya beberapa
yang unik, dan juga memiliki daya tarik kursi bambu panjang dan papan penunjuk
tersendiri yaitu taman bawah laut yang arah. Meskipun begitu tempat ini dapat
memiliki berbagai jenis coral, maupun di atas dikatakan belum dikelola secara maksimal.
puncak yang merupakan spot utama untuk Kursi bambu panjang yang disediakan oleh
menikmati matahari terbenam dengan pasir masyarakat setempat sangat kurang dan ada

Evenince, E., Gerald, M. K. Y. D. /MITL Vol. 6 No.02 (2021):43-51


Strategi Pengembangan Objek Wisata …….. 45

beberapa yang sudah mulai rusak, tidak prinsip wisata berkelanjutan. Prinsip wisata
tersedianya tempat sampah di sekitar objek diharapkan dapat mempertahankan kualitas
wisata tersebut, tidak terdapat lapak penjual lingkungan, mempertahankan budaya,
makanan yang ada di sana sehingga meningkatkan kualitas pendidikan,
wisatawan yang datang harus membawa memberdayakan masyarakat lokal, dan
makanan/minuman. Hal inilah yang memberikan manfaat ekonomi kepada
menimbulkan terjadinya banyak sampah yang masyarakat lokal, kawasan dan pemerintah
dihasilkan setiap minggu. Selain itu promosi [2].
objek wisata Wair Nokerua maksimal dimana Beberapa studi terdahulu telah
sejauh ini hanya melalui promosi mulut ke mulut membahas dan mengkaji permasalahan
(word of mouth promotion) maupun WOM pengembangan objek wisata seperti
yang ditulis dimedia sosial sangat membantu pengembangan pariwisata berwawasan
penyebaran informasi mengenai objek wisata lingkungan atau ekowisata harus dengan
Wair Nokerua. Karena sampai saat ini prinsip pembangunan berkelanjutan dan
informasi yang diperoleh mengenai Wair diperlukan pemetaan, fungsi lahan menjadi
Nokerua masih diperoleh dari media mulut ke objek wisata [3]. Kemudian pengembangan
mulut dan media sosial dari pengunjung pariwisata yang berorentasi pada pelestarian
sebelumnya (sumber: Pengunjung objek wisata, lingkungan dan potensi ekonomi di area yang
Hery.). Berdasarkan wawancara kepada rentan dan berisiko, objek pariwisata ini harus
Bapak Kepala Desa Kolisia, pemerinta desa memiliki kemampuan adaptasi dan mitigasi
juga memiliki kendala dalam pengembangan agar tidak membahayakan masyarkat maupun
Objek Wisata Wair Nokerua yaitu pendanaan wisatawan serta menimbulkan kerusakan [1].
pengembangan objek wisata yang masih Dari uraian di atas, penelitian ini bertujuan
terbatas serta SDM dengan disiplin ilmu untuk mengetahui strategi pengembangan
pariwisata yang masih sangat kurang. berwawasan lingkungan yang perlu dilakukan
Untuk menjadikan Wair Nokerua pada Objek Wisata Wair Nokerua agar
sebagai objek wisata yang eksotis dan terhindar dari kerusakan ekologis.
menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan
domestik maupun mancanegara, diperlukan METODOLOGI
partisipasi dari semua pihak baik pemerintah Lokasi penelitian ini adalah Objek
daerah, masyarakat setempat dan juga Wisata Wair Nokerua, Desa Kolisia,
wisatawan. Meningkatnya kesadaran Kabupaten Sikka. Lokasi penelitian ditentukan
berbagai pihak terhadap lingkungan dan isu- dengan pertimbangan bahwa kawasan
isu tentang pembangunan yang berwawasan tersebut memiliki potensi dan daya tarik wisata
lingkungan telah memberikan kontribusi yang apabila dikembangkan dapat menjadi
terhadap pandangan pentingnya prinsip- destinasi wisata di Kabupaten Sikka. Metode

Evenince, E., Gerald, M. K. Y. D. /MITL Vol. 6 No.02 (2021):43-51


Strategi Pengembangan Objek Wisata …….. 46

pengumpulan data dengan menggunakan barat. Pengembangan pariwisata harus di


metode purposive sampling, yaitu memilih sesuaikan dengan kemampuan kondisi potensi
secara sengaja sampel yang akan diteliti yang ada dan harus mencerminkan tentang
sebagai responden. Responden yang dipilih tujuan pengembangan yang diharapkan dan
berasal dari Ketua Badan Permusyawaratan bisa dicapai dengan didasarkan pada potensi
Desa Kolisia 1 orang, Kepala Desa Kolisia 1 yang dimiliki dan trend pasar yaitu memahami
orang, pengelolah objek wisata wair nokerua keinginan dan kebutuhan wisatawan [8].
1 orang dan tokoh masyarakat 2 orang.
Karena responden tersebut dianggap Matriks Internal Eksternal (IE)
mengetahui informasi mengenai faktor Dari perolehan total skor IFAS dan
strategis internal dan eksternal objek wisata EFAS, dapat diketahui posisi objek wisata
secara menyeluruh. Wair Nokerua dalam matriks internal eksternal
Data primer diperoleh dari yang di tunjukan dalam Gambar 1.
pengamatan langsung pada lokasi penelitian, Pada Gambar 1, diketahui bahwa
observasi, wawancara, dialog dengan berdasarkan analisis faktor strategis internal
masyarakat maupun pemerintah desa. Data dan eksternal pada objek wisata ini, maka
sekunder adalah data yang diperoleh dari posisi kondisi Internal berada pada posisi rata-
instansi terkait yang mampu mendukung rata dengan nilai (1,7) dan posisi kondisi
penelitian ini. Eksternal berada pada posisi tinggi dengan
Pengolahan dan analisis data nilai (3,2). Berdasarkan Matrix Internal-
dilakukan dengan pendekatan kualitatif Eksternal tersebut, objek wisata Wair Nokerua
deskriptif dengan memaparkan dan berada pada posisi sel III yang dikategorikan
menginterpretasikan semua data dan informasi pada posisi pertumbuhan (Hold and maintain),
yang diperoleh dilapangan sesuai dengan sehingga memerlukan strategi pengembangan
masalah dan tujuan penelitian. Penelitian ini yang tepat guna meningkatkan kunjungan
dilaksanakan selama 6 (enam) bulan yaitu wisatawan ke Wair Nokerua dengan penetrasi
dimulai bulan November 2020 – Mei 2021 pasar serta penguatan daya tarik wisata
dari mulai survey dan pengumpulan data, (menambah atraksi, infrastruktur, transportasi,
pengkajian referensi pendukung hingga proses fasilitas) dan meningkatkan kualitas pelayanan
analisis dan pembahasan. dan aspek promosi.

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis SWOT


Kecamatan Magepanda adalah 1 dari Indikator-indikator internal
21 kecamatan yang ada di Kabupaten Sikka, menghasilkan kekuatan dan kelemahan
Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Kecamatan ini sedangkan indikator-indikator eksternal
berjarak 30 kilometer dari ibukota kearah menghasilkan peluang dan ancaman. SWOT

Evenince, E., Gerald, M. K. Y. D. /MITL Vol. 6 No.02 (2021):43-51


Strategi Pengembangan Objek Wisata …….. 47

adalah identitas berbagai faktor secara 5. Adanya sinyal telekomunikasi yang


sistematis untuk merumuskan strategi baik
pelayanan [5]. Analisis ini berdasarkan logika 6. Terdapat kantor pengelolaan objek
yang dapat memaksimalkan peluang namun wisata yang dikelolah oleh
secara bersamaan dapat meminimalkan POKDARWIS
kekurangan dan ancaman. Berikut ini kekuatan, 7. Adanya penerapan Sadar Wisata di
kelemahan, peluang, dan ancaman yang Wair Nokerua
dimiliki oleh objek wisata Wair Nokerua. d. Threats (T)
Melalui analisis SWOT diperoleh alternative 1. Kondisi persaingan antara produk
strategi pengembangan yang dapat wisata yang serupa
diterapkan di Objek Wisata Wair Nokerua 2. Sumberdaya manusia yang belum
pada masa yang akan datang. professional
a. Strengths (S) 3. Kurangnya sarana transportasi menuju
1. Kondisi kawasan yang bersih dan Lokasi Wisata Wair Nokerua
terawat
2. Daya tarik wisata yang dapat dilihat Dari identifikasi faktor Strengths,
3. Taman bawah laut yang cocok untuk Weakness, Opportunity, Threat dapat
tempat snorkelling dan diving dirumuskan strategi pengembangan objek
4. Memiliki panorama pantai maupun wisata Wair Nokerua, yaitu :
tebing yang indah 1. Strategi SO (Strengths Opportunities /
b. Weaknesses (W) Kekuatan Peluang)
1. Kondisi jalan menuju lokasi wisata Wair a. Pengembangan Wisata bahari maupun
Nokerua belum terawat dengan baik rekreasi air (water sport) di Wair
2. Rumah makan/restaurant yang sedikit Nokerua sebagai suatu jenis pariwisata
dan tidak bervariatif alternative dengan memanfaatkan
3. Kurang lengkapnya akomodasi segala potensi yang dimiliki untuk
penginapan dapat mendatangkan wisatawan
c. Opportunities (O) dalam skala besar
1. Kebijakan pemerintah dalam bidang b. Sosialisasi, penerapan dan
pariwisata pemberdayaan sadarwisata dari
2. Lahan parkir bagi pengunjung yang pemerintah pada masyarakat local
dikelolah oleh POKDARWIS c. Membuat produk atau cindreamata
3. Keanekaragaman serta motivasi khas Wair Nokerua untuk menarik
pengunjung wisatawan
4. Peluang usaha bagi masyarakat 2. Strategi WO (Weaknesess
setempat Opportunities / Kelemahan Peluang)

Evenince, E., Gerald, M. K. Y. D. /MITL Vol. 6 No.02 (2021):43-51


Strategi Pengembangan Objek Wisata …….. 48

a. Memperbaiki infratruktur yang ada di d. Membentuk dan memperketat


kawasan wisata Wair Nokerua, keamanan untuk keselamatan para
sehingga mampu menarik wisatawan wisatawan selama berkunjung ke Wair
untuk berkunjung ke Wair Nokerua Nokeru
b. Membangun berbagai tipe atau jenis e. Menghimbau para nelayan dan
akomodasi yang lebih beragam masyarakat, serta stakeholder terkait
3. Strategi ST (Strengths Threats / agar selalu menjaga perairan serta
Kekuatan Ancaman) keindahan alam wisata Wair Nokerua
a. Melakukan inovasi agar terlihat lebih
berbeda dengan objek wisata sejenis Strategi Pengembangan
di sekitarnya Dari analisis SWOT dan strategi S-O,
b. Melakukan edukasi atau pelatihan- S-T, W-O, W-T dapat disusun strategi
pelatihan bagi sumberdaya manusia pengembangan objek wisat Wair Nokerua
c. Melakukan edukasi atau pelatihan- dengan menggunakan konsep pembagian
pelatihan bagi sumberdaya zonasi wilayah, dimana pembagian wilayah
d. Meningkatkan kewaspadaan terhadap tersebut berdasarkan zona inti, zona buffer
berbagai hal yang dapat mengganggu dan zona pelayanan yang dapat di lihat pada
kenyamanan wisatawa Tabel 1.
e. Menyediakan fasilitas yang memadai Konsep pembagian zonasi diperlukan
agar wisatawan merasa nyaman saat perencanaan yang partisipatif dalam
berkunjung pengembangan objek wisata Wair Nokerua
4. Strategi WT (Weaknesess Threat / dengan menerapkan prinsip pembangunan
Kelemahan Ancaman) berwawasan lingkungan. Pengelolaan
a. Menciptakan berbagai aktivitas wisata pembangunan yang berwawasan lingkungan
yang bisa dilakukan oleh wisatawan merupakan hal penting untuk keberlanjutan
agar mampu bersaing dengan produk ekosistem. Hal ini dapat dilaksanakan melalui :
wisata serupa 1. Pencegahan pencemaran lingkungan
b. Bekerjasama dengan pemerintah dan Pencemaran lingkungan dapat
pihak-pihak terkait dalam menyebabkan ketidakseimbangan
pembangunan infrastruktur demi lingkungan atau ekosistem. Pencemaran
kelancarannya dalam melakukan lingkungan akan merusak keadaan yang
sebuah perjalanan wisata dan menjaga mulanya baik menjadi tidak baik. Ketika
kelangsungan terjadi pencemaran maka akan banyak
c. Pertumbuhan wisata bahari maupun pihak yang terganggu, bukan hanya
keanekaragaman hayati yang ada di manusia namun juga binatang hingga
dalamnya. tumbuh- tumbuhan. Untuk itu yang perlu

Evenince, E., Gerald, M. K. Y. D. /MITL Vol. 6 No.02 (2021):43-51


Strategi Pengembangan Objek Wisata …….. 49

dilakukan dalam pencegahan yang dimulai dari awal perencanaan


pencemaran lingkungan pada Objek pengembangan objek wisata sampai
Wisata Wair Nokerua adalah pada pelaksanaan pembangunan dapat
memperhatikan carryng capacity area, memberikan dampak positif terutama
mengatur pembuangan sampah, peningkatan kesadaran wisata pada
kampanye sadar wisata dan sapta lingkungan masyarakat.
pesona. Keberhasilan dalam kegiatan
2. Rehabilitasi dan pemulihan ekosistem pembangunan berwawasan lingkungan pada
dan sumberdaya alam yang rusak. objek wisata Wair Nokerua tidak hanya
Upaya pemulihan ekosistem dan memprioritaskan pengembalian fungsi
sumberdaya alam yang rusak dilakukan ekosistem wilayah pesisir tersebut, tetapi
dengan tujuan unutuk mengembalikan pengembangan objek wisata yang
nilai, fungsi, dan manfaat lingkungan mengedepankan kesejahteraan masyarakat,
Objek Wisata Wair Nokerua. Upaya baik yang ada di Desa Kolisia maupun di luar
tersebut dapat dilakukan melalui Desa Kolisia sehingga pada akhirnya tujuan
berbagai cara seperti suksesi alam pengembangan objek wisata berwawasan
dengan bantuan manusia (pemulihan lingkungan dapat tercapai dengan tidak
terumbu karang yang rusak, penanaman mengesampingkan masyarakat setempat.
kembali jenis tumbuhan yang ada di
wilayah pesisir, konservasi wilayah KESIMPULAN
pesisir dengan penanaman bunga Strategi pengembangan objek wisata
matahari sebagai atraksi wisata) dan Wair Nokerua dengan prinsip berwawasan
meningkatkan kepedulian akan perlunya lingkungan dapat dilaksanakan melalui :
konservasi baik bagi pengelola atau 1. Pencegahan pencemaran lingkungan
masyarakat sekitar tempat wisata atau dengan memperhatikan carryng
bagi wisatawan. capacity area, mengatur pembuangan
3. Meningkatkan kapasitas produksi dari sampah, kampanye sadar wisata dan
ekosistem alam dan binaan manusia. sapta pesona kepada masyarakat
Peningkatan produksi dari ekosistem Desa Kolisia dan Wisatawan
alam dan binaan manusia dilakukan 2. Rehabilitasi dan pemulihan ekosistem
dengan memberikan pelatihan kepada dan sumberdaya alam yang rusak
POKDARWIS yang ada di Desa Kolisia dapat dilakukan melalui berbagai cara
untuk meningkatkan peran dan seperti suksesi alam dengan bantuan
partisipasi masyarakat dalam manusia (pemulihan terumbu karang
pembangunan objek wisata Wair yang rusak, penanaman kembali jenis
Nokerua. Keterlibatan POKDARWIS tumbuhan yang ada di wilayah pesisir,

Evenince, E., Gerald, M. K. Y. D. /MITL Vol. 6 No.02 (2021):43-51


Strategi Pengembangan Objek Wisata …….. 50

konservasi wilayah pesisir dengan Pelestarian Fungsi Lingkungan, Jurnal


penanaman bunga matahari sebagai Ekosains, Vol. II, No.3, Okt. 2010.
atraksi wisata) dan meningkatkan [2] Bappeda Prov Jabar. Laporan Rencana
kepedulian akan perlunya konservasi Induk Pengembangan Pariwisata
baik bagi pengelola atau masyarakat Wilayah. Bandung, 2016
sekitar tempat wisata atau bagi [3] Nurdiansyah. Peluang dan Tantangan
wisatawan. Pariwisata Indonesia. Bandung: CV.
Alfabeta, 2014.
3. Meningkatkan kapasitas produksi dari
[4] Peraturan Menteri Dalam Negeri
ekosistem alam dan binaan manusia
Nomor 33 Tahun 2009 tentang
dengan memberikan pelatihan kepada
Pedoman Pengembangan Ekowisata di
POKDARWIS yang ada di Desa Kolisia
Daerah
untuk meningkatkan peran dan
[5] Rangkuti, Freddy. Analisis SWOT,
partisipasi masyarakat dalam
Teknik Membedah Kasus Bisnis.
pembangunan objek wisata Wair
Gramedia: Jakarta, 2003.
Nokerua.
[6] Susmianto A. dkk. Belajar dari
Lapangan: Kisah Keberhasilan Peulihan
SARAN
Ekosistem di Kawasan Suaka Alam dan
Perlu adanya penelitian lebih lanjut
Kawasan Pelestarian Alam Secara
tentang penerapan Sapta Pesona pada objek
Partisipatif. Forda Press. 2017
wisata Wair Nokerua dan juga Kajian
[7] Sutisno dan Afendi. Penerapan Konsep
lingkungan Abiotik, biotik dan Culture pada
Edu-Ekowisata Sebagai Media
objek wisat Wair Nokerua
Pendidikan Karakter Berbasis
Lingkungan. Vol.12 No 1 : 1-5, Jan.
REFERENSI
2018
[1] A. Reni Widyastuti, Pengembangan
[8] Yoeti, Oka, A. Pariwisata Budaya:
Pariwisata yang Berorientasi Pada
Masalah dan Solusi. Jakarta:
PT.Pradnya Paramita. 2006.

Evenince, E., Gerald, M. K. Y. D. /MITL Vol. 6 No.02 (2021):43-51


Strategi Pengembangan Objek Wisata …….. 51

Tabel Skor Faktor Strategi Eksternal Tabel Skor Faktor Strategi Internal
Kuat
3.00 1.7 2.00 1.00
4.00

I II II
Grow and build Grow and build Hold and maintain
3.2
Tinggi IV V VI
3.00 Grow and build Hold and maintain Harvest or divest
VII VIII IX
Sedang Hold and maintain Harvest or divest Harvest or divest
2.00

Rendah
1.00
Gambar 1
Matriks Internal Eksternal (IE)
Sumber: Hasil Analisis, 2021

Tabel 1. Pembagian Zonasi Wilayah

Kawasan Atraksi Aktivitas Konsep Prasarana Pendukung


pengembangan
Zona Pelayanan: Budidaya dan 1. Edukasi proses penanaman Wisata Fasilitas edukasi pertanian
Wair Nokerua pengelolaan sayur (Pakcoy, kangkung, pendidikan dan berupa fasilitas pembibitan,
(jalan masuk menuju potensiagrowisa tomat) pengolahan lahan atraksi, fasilitas
tempat parkir) ta 2. Edukasi proses pembibitan agrowisata pengolahan pasca panen
3. Cooking class makanan lokal

Zona Inti : Wair Rekreasi wisata 1. Water sport seperti Wisata bahari Tempat parker, MCK,
Nokerua (area bahari snorkling, diving, canoing, gazebo, Spot-spot berfoto
pantai) dan memancing alami maupun buatan, tenda-
2. Fotografi tenda glamping serta
3. Outbound fasilitas pelengkapnya

Zona Buffer : Mata Wisata Minat 1. Ziarah rohani Wisata minat Jembatan atau dermaga
air Wair Nokerua Khusus 2. Mengambil air dari mata air khusus menuju mata air, transportasi
tersebut laut seperti sampan/perahu

Evenince, E., Gerald, M. K. Y. D. /MITL Vol. 6 No.02 (2021):43-51

You might also like