Professional Documents
Culture Documents
© 2021 Elisabeth Evenince, Maria Karlina Yunivera De Gerald. Published by Institute for Research
and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya. This is Open Access article under
the CC-BY-SA License. (http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
DOI:https://doi.org/10.33084/mitl.v6i2.2477.
Strategi Pengembangan Objek Wisata …….. 44
beberapa yang sudah mulai rusak, tidak prinsip wisata berkelanjutan. Prinsip wisata
tersedianya tempat sampah di sekitar objek diharapkan dapat mempertahankan kualitas
wisata tersebut, tidak terdapat lapak penjual lingkungan, mempertahankan budaya,
makanan yang ada di sana sehingga meningkatkan kualitas pendidikan,
wisatawan yang datang harus membawa memberdayakan masyarakat lokal, dan
makanan/minuman. Hal inilah yang memberikan manfaat ekonomi kepada
menimbulkan terjadinya banyak sampah yang masyarakat lokal, kawasan dan pemerintah
dihasilkan setiap minggu. Selain itu promosi [2].
objek wisata Wair Nokerua maksimal dimana Beberapa studi terdahulu telah
sejauh ini hanya melalui promosi mulut ke mulut membahas dan mengkaji permasalahan
(word of mouth promotion) maupun WOM pengembangan objek wisata seperti
yang ditulis dimedia sosial sangat membantu pengembangan pariwisata berwawasan
penyebaran informasi mengenai objek wisata lingkungan atau ekowisata harus dengan
Wair Nokerua. Karena sampai saat ini prinsip pembangunan berkelanjutan dan
informasi yang diperoleh mengenai Wair diperlukan pemetaan, fungsi lahan menjadi
Nokerua masih diperoleh dari media mulut ke objek wisata [3]. Kemudian pengembangan
mulut dan media sosial dari pengunjung pariwisata yang berorentasi pada pelestarian
sebelumnya (sumber: Pengunjung objek wisata, lingkungan dan potensi ekonomi di area yang
Hery.). Berdasarkan wawancara kepada rentan dan berisiko, objek pariwisata ini harus
Bapak Kepala Desa Kolisia, pemerinta desa memiliki kemampuan adaptasi dan mitigasi
juga memiliki kendala dalam pengembangan agar tidak membahayakan masyarkat maupun
Objek Wisata Wair Nokerua yaitu pendanaan wisatawan serta menimbulkan kerusakan [1].
pengembangan objek wisata yang masih Dari uraian di atas, penelitian ini bertujuan
terbatas serta SDM dengan disiplin ilmu untuk mengetahui strategi pengembangan
pariwisata yang masih sangat kurang. berwawasan lingkungan yang perlu dilakukan
Untuk menjadikan Wair Nokerua pada Objek Wisata Wair Nokerua agar
sebagai objek wisata yang eksotis dan terhindar dari kerusakan ekologis.
menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan
domestik maupun mancanegara, diperlukan METODOLOGI
partisipasi dari semua pihak baik pemerintah Lokasi penelitian ini adalah Objek
daerah, masyarakat setempat dan juga Wisata Wair Nokerua, Desa Kolisia,
wisatawan. Meningkatnya kesadaran Kabupaten Sikka. Lokasi penelitian ditentukan
berbagai pihak terhadap lingkungan dan isu- dengan pertimbangan bahwa kawasan
isu tentang pembangunan yang berwawasan tersebut memiliki potensi dan daya tarik wisata
lingkungan telah memberikan kontribusi yang apabila dikembangkan dapat menjadi
terhadap pandangan pentingnya prinsip- destinasi wisata di Kabupaten Sikka. Metode
Tabel Skor Faktor Strategi Eksternal Tabel Skor Faktor Strategi Internal
Kuat
3.00 1.7 2.00 1.00
4.00
I II II
Grow and build Grow and build Hold and maintain
3.2
Tinggi IV V VI
3.00 Grow and build Hold and maintain Harvest or divest
VII VIII IX
Sedang Hold and maintain Harvest or divest Harvest or divest
2.00
Rendah
1.00
Gambar 1
Matriks Internal Eksternal (IE)
Sumber: Hasil Analisis, 2021
Zona Inti : Wair Rekreasi wisata 1. Water sport seperti Wisata bahari Tempat parker, MCK,
Nokerua (area bahari snorkling, diving, canoing, gazebo, Spot-spot berfoto
pantai) dan memancing alami maupun buatan, tenda-
2. Fotografi tenda glamping serta
3. Outbound fasilitas pelengkapnya
Zona Buffer : Mata Wisata Minat 1. Ziarah rohani Wisata minat Jembatan atau dermaga
air Wair Nokerua Khusus 2. Mengambil air dari mata air khusus menuju mata air, transportasi
tersebut laut seperti sampan/perahu