You are on page 1of 40

ASSET

MISAPPROPRIATION
SOPIAN
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan mahasiswa mampu :
Jenis fraud kategori Asset Misappropriation :
❑Cash Receipt Fraud
❑Disbursement Fraud
❑Inventory and Other Asset Fraud
DATA BERBICARA
Survey Report To the Nations 2020 ACFE Indonesia
➢Fraud ke 2 paling merugikan di Indonesia dengan persentase 20,9%
➢Nilai kerugian < 10 Juta, 63,6%
➢Nilai kerugian > 1 Milyar, 11,8%
➢Jangka waktu deteksi fraud, 0 - 12 bln sebanyak 91,2%
ASSET MISAPPROPRIATION
CASH RECEIPT
FRAUDULENT DISBURSEMENT
THEFT OF INVENTORY AND OTHER ASSET
CASH RECEIPT
SKIMMING
The intentional removal of cash from a victim entity prior to its entry in an
accounting system. Known as off-book frauds
Living no direct audit trail
Stolen funds are never recorded, the victim organization might not be aware
that the cash was ever received
Occurs at any point where the cash enters a business, so almost anyone who
deals the process of receiving cash might be in the position to skim money
Cash receipt - skimming
Sale skimming
The most basic skimming scheme occurs when an employee sell
goods or services to a customer and collect the customer’s payment
but make no records of the sale (the employee keep the money
received from the customer)
Cash receipt - skimming
Register Manipulation
The false transaction is entered to the register so that it appears that
a sale is being made, the perpetrator opens the register drawer and
pretends to place the cash he has just receive in the drawer but in
reality he puts it in his pocket
Cash receipt - skimming
Skimming non business hours →operasional bisnis di luar jam resmi
dan tanpa ijin dari owner
Skimming of off-site sales →business rely on remote salesperson to
generate revenue. Example : bisnis sewa apartemen (serviced
apartement) secara harian dimana manajer bisa menerima kas atas
pembayaran sewa harian namun melaporkan tidak ada klien yang
menyewa secara harian
Cash receipt - skimming
Understated sales
Sales transaction are posted to the books but for a lower amount
than what the perpetrator actually collected by altering receipt or
preparing false receipt that misstate the sales amount
Cash receipt - skimming
False discount
Those managers/employees with the authority to grant discount
They accept full payment for an item but record the transaction as if
the customer had been given a discount
Cash receipt - skimming
Theft of checks received through the mail
The manager / employee simply steals one or more incoming checks
instead of posting them to customer account when the task of
receiving and recording incoming payments is left to a single person
Cash receipt - skimming
Skimming receivable
Forcing account balances or destroying transaction records
◦ The fraudster might post the customer’s payment to its receivables
accounts, even though the payment will never be deposited. This
keep receivable from aging but it creates imbalance in cash
account.
◦ The perpetrator hides the imbalance by forcing the total on the
cash account, overstating it to match the total postings to account
receivable
Cash receipt - skimming
Skimming receivable
Lapping
◦ The crediting of one account through the abstraction of money
from another account, = ‘’robbing peter or pay paul’’
Stolen Statement
◦ Steal an incoming checks intended as payment on a receivable and
they simply act as If the checks never arrived → cash account in
balance because the stolen payment is never posted
Cash receipt - skimming
Skimming receivable
False Account Entries
◦ Debit to expense account → terima kas tapi expenses yg didebit
◦ Debits to aging or fictitious receivable →
◦ Writing off account balance
◦ Short-term skimming → meminjam uang hasil penjualan untuk
ditempatkan dalam instrument investasi yg memberikan bunga
Contoh Kasus
Tidak menyetorkan uang di bank
Sebuah kejadian tidak menyenangkan terjadi pada perusahan agen perjalanan di Medan, akibat
ulah pegawainya yang tidak menyetorkan uang hasil penjualan tiket. Pasalnya, uang tersebut
oleh pelaku yang berinisial ES (30), dimasukkan ke dalam kantong pribadinya.
Kerugian perusahaan telah mencapai 36 juta rupiah sebelum akhirnya kasus tersebut terbongkar
oleh pelanggan yang mengadu ke perusahaan. Karena perbuatannya, pelaku dijerat dengan
pasal 378 KUHPidana.

https://www.simulasikredit.com/modus-karyawan-untuk-mencuri-uang-perusahaan/
Unsur pasal 378 KUHP – perbuatan curang (Bedrog)

➢Barang siapa (setiap orang)


➢Menguntungkan diri sendiri atau orang lain
➢Melawan hokum
➢Memakai nama palsu atau martabat palsu
➢Dengan tipu muslihat atau rangkaian kebohongan
➢Menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya atau supaya memberi
hutang atau penghapusan piutang
➢Diancam hukuman paling lama 4 tahun
Contoh Kasus
Uang tagihan digunakan sendiri
Aksi kejahatan penggelapan uang perusahaan oleh Chandra Jaya akhirnya terbongkar setelah
perusahaan tempatnya bekerja melakukan audit internal. Pelaku sempat menjadi buron lebih
dari satu tahun sebelum akhirnya ditangkap oleh pihak kepolisian.
Chandra Jaya memulai petualangannya sejak tahun 2016. Kala itu, tersangka membawa 51
lembar faktur untuk menagih pembayaran kepada customer. Tagihan tersebut sebenarnya
berhasil ditagihkan, namun uangnya tidak disetor ke perusahaan namun digunakan untuk
kepentingan pribadi.
Setelah ditotal, jumlah kerugian perusahaan mencapai Rp 200 juta. Atas tindakan tersebut
pelaku dijerat dengan pasal 374 KUHP dengan ancaman pidana paling lambat 5 tahun penjara.
Unsur pasal 374 KUHP – penggelapan

➢Penggelapan (secara sengaja dan melawan hokum mengaku sebagai milik sendiri barang
sesuatu yg seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain yang ada dalam kekuasaanya)
➢Dilakukan oleh orang yang penguasaan barang
➢Disebabkan ada hubungan kerja atau pencariannya atau karena mendapat upah
➢Diancam hukuman paling lama 5 tahun
Contoh Kasus
Mengakali nota pembelian
Ronald Ariyanto melakukan penggelapan uang perusahaan sebanyak Rp 750 juta milik PT. Murni
Gold Prima. Modus yang dilakukan oleh tersangka adalah dengan mengakali nota pembelian.
Ronald selalu menambahkan pesanan pada tiap bon yang dibuatnya, padahal pesanan tersebut
tidak ada.
Selanjutnya, Ronald mengakali perusahaan dengan memanfaatkan kebijakan “oper bon” atau
pengabaian bon sebelumnya karena ada bon baru yang keluar. Modus tersebut akhirnya
terbongkar saat pelanggan mengaku tidak memesan barang yang tertera pada bon.

https://www.jpnn.com/news/setahun-sudah-dia-sukses-memanipulasi-emas
Contoh Kasus
Mengajukan kredit fiktif
Keempat pelaku yang berinisial N, IM, DC, dan MR mantan karyawan sebuah perusahaan leasing
diamankan oleh pihak berwajib setelah melakukan kredit fiktif. Keempat tersangka tersebut
menggunakan BPKB sepeda motor yang sudah hilang sebagai jaminan pengajuan pinjaman
pembiayaan dana tunai.
BPKB tersebut didapatkan pelaku dengan cara membeli dari kendaraan yang sudah hilang, harga
BPKB tersebut berkisar Rp 1,5 juta. Dengan modal BPKB itulah para pelaku mengolah data fiktif
seolah-olah dana tersebut benar-benar dipinjam oleh kreditur.
Agar modus berjalan dengan baik, para tersangka pun sempat melakukan beberapa kali pembayaran
angsuran kepada pihak leasing. Kerugian perusahaan akibat ulah mereka ditaksir mencapai Rp
314.177.886.
https://news.detik.com/berita/d-4405853/4-karyawan-leasing-tipu-perusahaan-modusnya-ajukan-
aplikasi-fiktif
Contoh Kasus
Menggelapkan pajak kendaraan operasional
Kali ini modus yang dilakukan oleh pelaku tindak kejahatan adalah dengan mengemplang pajak puluhan kendaraan operasional
sebuah perusahaan BUMN. GS, inisial pelaku yang melakukakan aksi ini sebelumnya merupakan karyawan yang bertugas
membayar pajak kendaraan operasional.
Aksi penggelapan tersebut dibongkar oleh para sopir setelah melihat aplikasi Sambara (Samsat Mobile Jawa Barat). Ketika para
sopir mengakses aplikasi tersebut, mereka menemukan bahwa kendaraan yang mereka pakai belum dibayarkan pajaknya hingga
3 tahun.
Diduga uang yang berhasil digelapkan berkisar hingga Rp 400 juta, karena dalam setiap tenggat waktu pembayaran pajak, GS
biasa mengurus 20 unit kendaraan. Sementara yang digelapkan bisa mencapai 10 hingga 15 kendaraan.
Tidak berhenti di situ, lantaran kawatir mencari dana untuk menutupi pajak kendaraan-kendaraan tersebut, GS pun mencoba
mengelabui beberapa perusahaan swasta dalam acara lelang kendaraan bekas.
Oleh GS mereka dijanjikan akan memenangkan lelang tersebut, padahal sebenarnya lelang diadakan secara tertutup dan berlaku
khusus karyawan.
CASH RECEIPT
LARCENY
The intentional taking of an employer’s cash (currency and checks)
without the consent and against the employer
CASH RECEIPT - Larceny
Theft of cash from the cash
register
Most common cash theft
Alasan umum dilakukan adl
sekedar ‘meminjam’’ uang
CASH RECEIPT - Larceny
Reversing transaction → processing false void or refund transaction,
reduce the cash balance reflected on the register log
Register manipulation
Altering cash count
Destroying register log
CASH RECEIPT - Larceny
Larceny of sales and receivable
◦ To take checks received through the mail and post the payment to the
accounting system but steal the checks
◦ Alasan yg sering dipakai pelaku sekedar ‘’borrowing’’
Cash larceny from the deposit
◦ Sering terjadi pada perusahaan yang menyimpan uang ke bank secara harian
dengan menugaskan seorang pegawai untuk melakukannya
◦ Lakukan rekonsiliasi antara jumlah perhitungan uang sebelum disetor dengan
slip setoran uang di bank
CASH RECEIPT - Larceny
Deposit Lapping
Steals deposit from day one and then replaces it with the day two’s
deposit. The day two’s deposit is then replaced with money received
on day three and so on
Deposit’s in transits
◦ Carry the missing money as deposit in transit on the bank
reconciliation, which is the money that has been recorded in the
company’s cash account in the general ledger but hasn’t clear yet
the bank
Fraudulent Disbursement
A distribution of company funds for a dishonest purpose
The perpetrator has taken money from his employee in such a way
that it appears to be a normal disbursement of cash
Such as forging company checks, the submission of false invoices,
altering timecards, etc
Fraudulent Disbursement
Register disbursement scheme
False refunds
◦ Fictitous refund → barang kembali, uang kas keluar ke konsumen. However,
no actual returns, then the employee takes cash from the register in the
amount of false return
◦ Overstated refund
◦ Credit cards refund →the employee credits his own credit card number rather
than the customer’s or employee process refund to other people’s account
and receive kickback
Fraudulent Disbursement
Register disbursement scheme
False voids
The first thing the perpetrator need is the customer’s copy of the sales receipt.
Typically, to set a false voids, the employee simply withholds the customer’s
receipt at the time of the sale → rings a void sale.
Whatever money the customer paid for the item is removed from the register as
though it is being returned to a customer. The copy of the customer’s receipt is
attached to the void slip to verify the transaction’s authenticity
Fraudulent Disbursement
Checks Tampering Scheme
Forged (tiruan) maker scheme
Obtaining the checks → employee with the access or non access
To whom the check is made payable → the perpetrator, to an
accomplice, to ‘’çash’’, to vendor
Fraudulent Disbursement
Checks Tampering Scheme
Forging (tiruan) the signature
Free hand forgery
Photocopied forgeries
Automatic checks-signing mechanism
Kasus Vencentius Amin Santoso
VINCENTIUS AMIN SUTANTO alias VICTOR SETIAWAN alias VICTOR SUSANTO bekerja di PT.
Indosawit Subur (Asian Agri Group) sejak tahun 1999 dan menjabat sebagai Group Financial
Controller. Asian Agri Group bergerak dalam bidang minyak mentah kelapa sawit (CPO),
perkebunan, dan lain-lain, membawahi beberapa perusahaan di dalam negeri (Indonesia) dan
beberapa perusahaan di luar negeri, diantaranya Asian Agri Oils & Fats Ltd. yang
berkedudukan di Singapura.
(https://sudiharsa.wordpress.com/2008/07/02/penelusuran-kasus-vincentius-amin-sutanto/)
Kasus Vencentius Amin Santoso

Terdakwa menyuruh Ricky Bunjaya untuk membuat Kartu Tanda Penduduk dengan nama Hendri
Susilo, dengan tujuan untuk mendirikan dua perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas
berkedudukan di Jakarta masing-masing dengan nama PT. Asian Agri Jaya dan PT. Asian Agri Utama,
selanjutnya Hendri Susilo menyerahkan nomor rekening atas nama PT. Asian Agri Jaya dan PT.
Asian Agri Utama berikut Swift Code Pin serta 3 (tiga) buah stempel/cap perusahaan kepada
Terdakwa. Terdakwa memberitahukan kepada Hendri Susilo dan Agustinus Ferry Susanto bahwa
uang dalam waktu dekat akan masuk ke rekening dan menugaskan orang tersebut untuk
mencairkan dana yang sudah masuk rekening. Selanjutnya Terdakwa membuat 2 (dua) lembar
perintah aplikasi transfer menggunakan formulir Fortis Bank SA/NV Singapore, menandatanganinya
dengan meniru tanda tangan Kueh Chin Poh dan Ong Chan Hwa dan mengirimkan perintah aplikasi
transfer tersebut ke Singapore melalui jasa pengiriman DHL di Bandara Polonia Medan. Atas
pengiriman 2 (dua) aplikasi transfer tersebut pada tanggal 15 Nopember 2006 dana masuk dari
Fortis Bank SA/NV Singapore ke rekening PT. Asian Agri Jaya sebesar USD 1.906.215.60 dan ke
rekening PT. Asian Agri Utama sebesar USD 1.203.872.47.
(https://sudiharsa.wordpress.com/2008/07/02/penelusuran-kasus-vincentius-amin-sutanto/)
Pasal pidana
Pasal 3 UU No 15 Tahun 2002 Jo UU No 25 Tahun 2003 tentang TPPU
Pasal 6 UU No 15 Tahun 2002 Jo UU No 25 Tahun 2003 tentang TPPU
Pasal 263 KUHP tentang Pemalsuan Surat
Kasus Endro Laksono
Terdakwa sejak Februari 2009 sampai akhir tahun 2009 menerima uang Rp 1,5 miliar guna uang
muka atau persekot biaya penugasan dinas Deputi Pencegahan KPK. Tetapi, yang bisa
dipertanggungjawabkan hanya Rp 935.950.713, sedangkan Rp 235.273.482 diserahkan ke
Mamik Puji Lestari Bendahara Pengeluaran. Sedangkan, Rp 388.875.367 tidak dapat
dipertanggungjawabkan.
Endro terbukti dengan sengaja dan penuh kesadaran menggunakan uang sisa perjalanan dinas
dari Februari hingga Desember 2009 senilai Rp 388, 8 juta untuk kepentingan pribadi. Uang
tersebut diserahkannya ke seorang paranormal di daerah Subang, Jawa Barat, untuk digandakan.

https://nasional.kompas.com/read/2012/03/27/17344779/Mantan.Pegawai.KPK.Divonis.4.5.Tah
un.
Pasal pidana
➢Pasal 8 tentang Penggelapan dalam Jabatan UU No 31/1999 Jo UU No 20/2001 tentang Tindak
Pidana Korupsi :
- Pegawai negeri atau orang lain selain pegawai negeri
- yang ditugaskan menjalankan suatu jabatan umum
- secara terus menerus atau untuk sementara waktu
- sengaja:
• menggelapkan uang atau surat berharga yang disimpan karena jabatannya; atau
• Membiarkan uang atau surat berharga itu
• diambil atau digelapkan oleh orang lain; atau
• membantu dalam melakukan perbuatan (mengambil atau menggelapkan uang atau surat
berharga) tersebut.
Inventory and Other Asset
Misuse of inventory and other asset
◦ Misuse of company’s vehicles, supplies, computer and other office
equipments
Theft of inventory and other asset
The false sale
Asset requisition and transfer
◦ Overstate the amount of supplies and materials
◦ A completely fictitious project that necessitates the use of certain asset he
intends to steal
Inventory and Other Asset
Purchasing and receiving schemes
◦ Misuse of company’s vehicles, supplies, computer and other office
equipments
Falsifying incoming shipments
False shipment of inventory and other asset
Contoh Kasus
Menggelapkan aset perusahaan
Kedudukan tinggi dan gaji besar di suatu perusahaan tidak menjamin seseorang luput dari
godaan untuk melakukan penggelapan aset di perusahaan. Keempat tersangka berinisial RH, GS,
AM, dan LAN adalah asisten manager yang bekerja di PT Veronique.
Mereka menggelapkan aset perusahaan berupa emas sejumlah 485 gram dan perak sejumlah
536 kilogram sejak tahun 2017. Uang hasil penggelapan tersebut dipakai untuk membeli rumah,
mobil, dan juga motor.

https://radarbanyumas.co.id/empat-asisten-manajer-gelapkan-perhiasan-senilai-rp-3-miliar/
Contoh Kasus
Menggelapkan tabung gas
Sebanyak 217 tabung gas dari 558 buah yang dilaporkan hilang telah diamankan oleh pihak
kepolisian Bone, Sulawesi Selatan. Ratusan tabung gas tersebut digunakan sebagai bukti kasus
penggelapan yang dilakukan oleh ID, warga Palattae, Kecamatan Kahu.
Sebelumnya, ID dikenal sebagai sopir kanvas yang mengantar tabung gas elpiji milik agen
bernama Obeth. Tabung gas yang diantar tersebut kemudian dijual sendiri ke pelanggan dengan
harga Rp 100.000 per biji.

You might also like