You are on page 1of 7

Prosiding Ilmu Hukum ISSN: 2460-643X

Pengaturan Jual Beli Apartemen dengan Cara Penjualan Sebelum


Proyek dibangun oleh Lippo dalam Proyek Meikarta dihubungkan
dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun
JO Buku ke Tiga BW tentang Perikatan
Apartment Sale and Purchase Arrangement with the Way of Selling Before the Project
Built by Lippo in the Meikarta Project Linked to the Law of the Republic of Indonesia
of 2011 Concerning Flats Houses JO Third Book BW on Engagement
1
Angra Mansyah, 2 Faiz Mufidi
1,2
Prodi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Islam Bandung,
Jl. Tamansari No.1 Bandung 40116
email: 1angramansyah94@gmail.com, 2mufam57@gmail.com

Abstract. Pre Project Selling is a sales system before the project is built in which the property being sold is
just a picture or concept. The Meikarta project is the work of the Lippo group company located in the
Bekasi district of Cikarang which sells apartment units in a preproject selling manner. This study aims to
determine the relationship between the arrangement of apartment buying and selling in a way before the
project is built (pre project seling) with law number 20 of 2011 concerning Flats Rumah JO, BW's third
book on engagement. The research was conducted using a normative juridical approach, namely legal
research conducted by examining data from the Indonesian Consumers Foundation (YLKI) or library
material in the form of legislation, namely Law Number 20 of the apartment project in 2011 JO the third
book of laws civil and various kinds of literature therefore the author draws two formulation of the
problem, namely regarding the arrangement of how to regulate the sale and purchase of apartments by
means of sales before the project is built (pre project selling) and how is the legal protection for buyers
involved in the sale and purchase agreement sales before the project is built (pre project selling). The
results of this study show that the binding agreement on the sale and purchase of Meikarta apartment units
involving the developers and buyers is inappropriate and null and void because there are unmet provisions,
namely certain matters in the agreement as stipulated in the 1320 Law Civil Law and the developer can be
held accountable as stipulated in Article 1365 of the Civil Code, considering that all aspects of legality
(licensing) are stipulated in Law Number 20 of 2011 concerning Developer Flats before building a
Meikarta apartment must fulfill the Permit Environmental Impacts and Building Permits that have not been
fully fulfilled by the Meikarta apartment developer.
Keywords : Pre Project Selling, Meikarta Project, Apartment Law.

Abstrak. Pre Project Selling adalah sistem penjualan sebelum proyek dibangun di dalamnya properti yang
dijual tersebut baru berupa gambar atau konsep. Proyek Meikarta merupakan hasil kerja dari perusahaan
Lippo group yang terletak di kawasan cikarang kabupaten Bekasi yang menjual satuan unit apartemen
secara Preproject selling. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengaturan jual beli
apartemen dengan cara sebelum proyek dibangun (pre project seling) dengan undang-undang nomor 20
tahun 2011 tentang Rumah Susun JO buku ketiga BW tentang perikatan. Penelitian dilakukan dengan
metode pendekatan yuridis normatif yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti data dari
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) atau bahan pustaka berupa peraturan perundang-undangan
yaitu Undang-Undang Rumah susun nomor 20 tahun 2011 JO buku ke tiga undang-undang hukum perdata
dan berbagai macam literature oleh karena itu penulis menarik dua rumusan masalah, yaitu mengenai
pengaturan bagaimanakah pengaturan jual beli apartemen dengan cara penjualan sebelum proyek dibangun
(pre project selling) dan bagaimanakah perlindungan hukum bagi para pihak pembeli yang terlibat dalam
perjanjian pengikatan jual beli dengan cara penjualan sebelum proyek dibangun (pre project selling). Dari
hasil studi ini menunjukan bahwa perjanjian pengikat jual beli satuan unit apartemen Meikarta yang
melibatkan para pihak pengembang dan pembeli adalah tidak sesuai dan batal demi hukum karena terdapat
persyartan yang belum terpenuhi yaitu suatu hal tertentu dalam perjanjian sebagaimana persyaratan
tersebut ditentukan dalam 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata serta pihak pengembang dapat di
mintai pertanggung jawaban sebagimana diatur dalam Pasal 1365 Kitab undang-undang hukum Perdata
mengingat segala aspek legalitas (perizinan) yang di tentukan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2011 Tentang Rumah Susun pengembang sebelum membangun apartemen Meikarta harus memenuhi Izin
Dampak Lingkungan dan Izin mendirikan Bangunan yang belum dipenuhi sepenuhnya oleh pihak

780
Pengaturan Jual Beli Apartemen dengan... | 781

pengembang apartemen Meikarta.


Kata Kunci : Pre Project Selling, Proyek Meikarta, Undang-undang Rumah susun.

A. Pendahuluan perbedaan teknis.2


Secara garis besar, persyaratan
Pre Project Selling adalah
izin administrasi yang harus dilengkapi
sistem penjualan sebelum proyek
oleh pengembangan adalah :
dibangun di dalamnya properti yang
dijual tersebut baru berupa gambar 1. Izin Prinsip/Izin Lokasi/Surat
atau konsep. Konsep pemasaran ini Izin penunjukan penggunaan
memang sangat menguntungkan tanah (SIPPT) dari instansi
pengembang karena relatif menolong terkait.
perputaran dana/uang pengembang. 2. Site Plan harus dibuat oleh
Pada pre project selling, ada celah pengembangan dengan
masalah, yaitu posisi lemah konsumen. persetujuan pemerintah daerah
Biasanya ada perjanjian secara tertulis setempat yang berisi
melalui perjanjian pengikatan jual beli perencanaan lahan yang akan
yang dibuat sepihak dan secara baku dibangun serta peruntukan dan
oleh pengembang yang seringkali bentuknya.
konsumen tak dilibatkan dan hanya 3. Izin mendirikan bangunan
terima beres untuk ditandatangani. (IMB) adalah permohonan izin
Umumnya produsen-pelaku mendirikan bangunan diajukan
usaha membuat atau menetapkan kepada suku dinas pengawasan
syarat-syarat perjanjian secara sepihak pembangunan kota (SDPKK)
tanpa memperhatikan dengan sungguh- pemerintah daerah.
sungguh kepentingan konsumen 4. Izin penggunaan bangunan
sehingga bagi konsumen tidak ada (IPB) diberikan oleh pemerintah
kemungkinan untuk mengubah syarat- daerah setempat setelah
syarat itu guna mempertahankan bangunan selesai dibangun.
kepentingannya. Seluruh syarat yang Proyek Meikarta di Cikarang,
terdapat pada perjanjian, sepenuhnya Jawa Barat yang di gagas oleh Lippo
atas kehendak pihak produsen-pelaku Group sesungguhnya bukan proyek
usaha barang dan jasa. Bagi konsumen yang benar-benar baru sebab, grand
hanya ada pilihan: mau atau tidak sama desain kota yang luasnya 2.200 hektar
sekali. Karena itu, Vera Bolger itu sudah dirancang sejak tahun 2014,
menamakannya sebagai take it or leave lahannya memang sudah menjadi
it contract. Artinya, kalau calon kawasan industri terpadu milik Lippo
konsumen setuju, perjanjian boleh di Grup. Rencana awal pada tahap
buat; kalau tidak setuju, silakan pergi. 1 pertama akan dibangun di lahan seluas
Pada umumnya persyaratan 500 hektar dan lahan tersebut
perizinan pembangunan proyek rencananya akan memiliki luas 22 juta
properti di setiap daerah itu sama, m2 setara dengan 2.200 hektar.
hanya saja kadang terdapat beberapa Bangunan seperti gedung-gedung
sudah dimulai sejak Januari tahun 2016
lalu dengan rencana akan membangun
sampai 100 gedung-gedung pencakar
1
Mariam Darus, 1980, Perlindungan Terhadap
2
Konsumen Ditinjau dari Segi Standar Kontrak Purbandari, "Kepastian dan Perlindungan Hukum
(Baku), makalah pada Simposium Aspek-Aspek Pada Pemasaran Properti dengan Sistem Pre Project
Hukum Perlindungan Konsume, BPHN-Bincipta, Selling", Jurnal Fakultas Hukum Universitas MPU
hlm. 59 -60. Tantular, No. 320, Tahun 2012, Jakarta.

Ilmu Hukum
782 | Angra Mansyah, et al.

langit yang memiliki sekitar 35 lantai hukum bagi para pihak pembeli
hingga 46 lantai. Meikarta menjadi yang terlibat dalam perjanjian
proyek internasional dengan pengikatan jual beli dengan cara
melibatkan banyak mitra investor penjualan sebelum proyek
ternama dari Jepang, Taiwan, Hong dibangun (pre project selling) ?
Kong, Singapura, dan Qatar. Nilai Selanjutnya, tujuan dalam
investasi proyek ini ditaksir mencapai penelitian ini diuraikan dalam pokok-
Rp 278 triliun. Proyek Meikarta pokok sebagai berikut :
menjadi polemik penjualan properti 1. Untuk mengetahui pengaturan
yang belum berizin lengkap disorot jual beli apartemen dengan cara
media dan mengemuka ke publik, penjualan sebelum proyek
disebut aksi tersebut bukanlah dibangun (pre project selling)
penjualan dalam arti yang apabila diperdagangkan tanpa
sesungguhnya, melainkan hanya memiliki izin spenuhnya tetapi
sebagai bukti keseriusan calon pembeli BW menganut asas kebebasan
dengan cara mengambil Nomor Urut berkontrak.
Pemesanan (NUP) dengan biaya 2. Untuk mengetahui perlindungan
tertentu yang sudah ditetapkan oleh hukum terhadap Perusahaan
pihak Meikarta. Akan tetapi pengaduan yang melakukan perjanjian
yang masuk ke Yayasan Lembaga pengiktan jual beli dengan cara
Konsumen Indonesia (YLKI) pun penjualan sebelum proyek
setiap hari semakin banyak. Aduan- dibangun (Pre project selling).
aduan tersebut setidaknya dapat dibagi
menjadi tiga kategori. Pertama, saat
B. Landasan Teori
konsumen membatalkan NUP, dana
yang telah dibayarkan calon pembeli Seiring dengan perkembangan
tak dapat dikembalikan. Kedua, ekonomi nasional, Industri rumah
ketidak terbukaan informasi terkait Susun/Apartemen pada umumnya juga
masalah perizinan, bahwa konsumen mengalami peningkatan yang searah.
punya hak untuk memperoleh Meningkatnya aktivitas pada industri
informasi, namun pihak Lippo rumah Susun/Apartemen dapat
menolak untuk memberikan. YLKI dijadikan petunjuk mulai membaiknya
sudah mewantiwanti, sistem pre- atau bankitnya kembali kegiatan
selling atau yang pengambilan nomor ekonomi. Dengan kata lain, Kegiatan
urut pemesanan (NUP) di kalangan di bidang rumah susun/Apartemen
pengembang ini membuat konsumen dapat dijadikan indikator seberapa
dalam kondisi yang sangat rentan, aktifnya kegiatan ekonomi secara
diketahui telah ada 440 pengaduan umum yang sedang berlangsung.
terkait pre-selling dalam periode Namun demikian, perlu dicermati
2014—2016. secara hati-hati dapat memberikan
Berdasarkan uraian latar dampak pada dua sisi yang berbeda,
belakang di atas, maka dirumuskan yakni dapat menjadi pendorong bagi
identifikasi masalahnya sebagai kegiatan ekonomi dan naiknya
berikut : berbagai kegiatan di sektor lain
1. Bagaimanakah pengaturan jual misalnya perdagangan.
beli apartemen dengan cara Perlindungan hukum dalam hal
penjualan sebelum proyek ini adalah suatu jaminan yang
dibangun (pre project selling) ? diberikan oleh pihak yang berwenang
2. Bagaimanakah perlindungan kepada semua pihak, untuk dapat
melaksanakan hak dan kewajiban
Volume 5, No. 2, Tahun 2019
Pengaturan Jual Beli Apartemen dengan... | 783

hokum yang dimilikinya, dalam melalui sistem perjanjian pendahuluan


kapasitasnya sebagai subjek hukum.3 jual beli sesuai dengan ketentuan
Secara teoretis, bentuk perlindungan peraturan perundang-undangan,
hukum dibagi menjadi dua, yaitu dengan syarat telah memenuhi
perlindungan yang bersifat preventif kepastian atas status pemilikan tanah,
dan perlindungan yang bersifat hal yang diperjanjikan, kepemilikan
represif. Perlindungan hukum yang izin mendirikan bangunan induk,
preventif merupakan perlindungan ketersediaan prasarana, sarana, dan
hokum yang sifatnya pencegahan, utilitas umum, dan keterbangunan
sehingga perlindungan hukum ini perumahan paling sedikit 20% (dua
bertujuan untuk mencegah sengketa.4 puluh persen), Pasal 42 Undang-
Lain halnya dengan perlindungan Undang No. 20 Tahun 2011 tentang
secara preventif, adapun perlindungan Rumah Susun (selanjutnya disebut UU
hukum yang bersifat represif berfungsi Rusun) menyebutkan bahwa pelaku
sebagai penyelesaian apabila terjadi pembangunan dapat melakukan
sengketa.5 pemasaran sebelum pembangunan
Perlindungan hukum bagi rumah susun dilaksanakan dengan
konsumen pada prinsipnya merupan syarat pelaku pembangunan sekurang-
perlindungan terhadap pihak yang kurangnya telah memiliki kepastian
lemah yang selalu dikaitkan dengan peruntukan ruang, kepastian hak atas
perlindungan terhadap hak-hak yang tanah, kepastian status penguasaan
lemah (konsumen). Salah satu bentuk rumah susun, perizinan pembangunan
perlindungan hukum bagi konsumen rumah susun dan jaminan atas
adaah dengan pembuatan peraturan pembangunan rumah susun dari
perundang- undangan yang menjamin lembaga penjamin, kemudian segala
terlaksananya hak dan kewajiban sesuatu yang dijanjikan oleh pelaku
masing-masing pihak sehingga tercipta pembangunan dan/ atau agen
masyarakat yang terib.6 pemasaran mengikat sebagai perjanjian
Perlindungan hukum secara pengikatan jual beli (PPJB) bagi para
preventif melalui peraturan perundang- pihak, selanjutnya Pasal 43 UU Rusun
undangan bagi konsumen pembeli menyebutkan bahwa PPJB sebelum
satuan rumah susun yang dirugikan pembangunan rumah susun selesai
dalam pre project selling apartemen dapat dibuat di hadapan notaris setelah
dapat dilihat dalam Pasal 42 Undang- memenuhi persyaratan kepastian atas
Undang No. 1 Tahun 2011 tentang status kepemilikan tanah, kepemilikan
Perumahan dan Kawasan Pemukiman IMB, ketersediaan prasarana, sarana
(selanjutnya disebut UU Perumahan dan utilitas umum, keterbangunan
Pemukiman) menyebutkan bahwa paling sedikit 20% (dua puluh persen)
rumah susun yang masih dalam tahap dan hal yang diperjanjikan. Terhadap
proses pembangunan dapat dipasarkan pelanggaran Pasal 43 ayat (2) UU
Rusun tentang persyaratan yang wajib
dipenuhi sebelum PPJB dilaksanakan
3
Eman Ramelan (et.al.), Perlindungan Hukum Bagi diancam dengan pidana penjara paling
Konsumen Pembeli Satuan Rumah Susun, Strata lambat 4 (empat) tahun atau denda
Title, Apartemen, Aswaja Pressindo, Yogyakarta:,
paling banyak Rp 4.000.000.000,00
2015, hlm. 50.
4
Salim, HS., dan Erlies Septiana Nurbani, Penerapan
(empat miliar rupiah), akan tetapi Pasal
Teori Hukum pada Penelitian Tesis dan Disertasi, 45 UU Perumahan dan Pemukiman
Jakarta: Rajawali Pers, 2016, hlm. 264. lebih lanjut mengatur bahwa:
5
Ibid. “Badan Hukum yang
6
Ibid., hlm. 265-270.

Ilmu Hukum
784 | Angra Mansyah, et al.

melakukan pembangunan rumah melakukan pembangunan dan


tunggal, rumah deret, dan/rumah susun pemasaran. Di sisi lain, Kepala Dinas
tidak boleh melakukan serah terima Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi,
dan/menarik dana lebih dari 80% Daryanto, meyakini bahwa seluruh
(delapan puluh persen) dari pembeli, lahan yang akan dibangun kawasan
sebelum memenuhi persyaratan Kota Baru Meikarta memang sudah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 dimiliki oleh Lippo Group, namun
ayat (2).” kepemilikannya tersebut terpecah-pecah
Perlindungan hukum secara dengan atas nama yang berbeda-beda
preventif melalui peraturan perundang- tetapi masih dalam lingkup Lippo
undangan bagi konsumen pembeli Group dan Hak Guna Bangunan (HGB)
satuan rumah susun yang dirugikan yang dimiliki belum atas pihak
dalam pre project selling apartemen pengembang.
melalui iklan dapat dilihat dalam UU Izin Mendirikan Bangunan
Perlindungan Konsumen. Pasal 8 ayat (IMB) Meikarta Pada bulan Agustus
(1) huruf f UU Perlindungan tahun 2017, Kepala Badan Penanaman
Konsumen mengatur bahwa pelaku Modal dan Pelayanan Perizinan
usaha dilarang memperdagangkan Terpadu (BPMPPT) Kabupaten
barang yang dak sesuai dengan janji Bekasi, Carwinda menjelaskan bahwa
yang dinyatakan dalam iklan. Pasal 9 proyek Meikarta baru mendapatkan
ayat (1) mengatur juga bahwa pelaku Izin Peruntukkan Penggunaan Tanah
usaha dilarang menawarkan, (IPPT) untuk lahan seluas 84,6 Ha
mempromosikan, mengiklankan (delapan puluh empat koma enam
sesuatu yang mengandung janji yang hektare) saja sedangkan proses
belum pasti. Pasal 16 menyebutkan perizinan yang lainnya, seperti Izin
bahwa pelaku usaha dalam Analisis Dampak Lingkungan
menawarkan barang melalui pesanan (AMDAL) belum didapatkan oleh
dilarang untuk tidak menepati pesanan pihak pengembang (developer) dalam
dan/atau kesepakatan waktu membangun proyek tersebut. Di
penyelesaian sesuai dengan yang tempat yang sama, Asisten II Bidang
dijanjikan. Pembangunan dan Perekonomian
Pemprov Jabar, Eddy Nasution Perlindungan huk
menegaskan, perizinan proyek
C. Hasil Penelitian dan
Meikarta memang merupakan
Pembahasan
kewenangan Pemerintah Kabupaten
Jual Beli Proyek Apartemen Bekasi, sedangkan Pemerintah Provinsi
Meikarta Jawa Barat hanya memberikan sebuah
Penjelasan Direktur Jenderal rekomendasi yang bersifat hanya
Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan menjadi bahan pertimbangan.
Penguasaan Tanah Kementerian Agraria Mengenai pengembangan, Eddy juga
dan Tata Ruang (ATR), Budi menegaskan bahwa Meikarta sudah
Situmorang menjelaskan bahwa dari mengirimkan surat untuk meminta
lahan 500 Ha (lima ratus hektare) yang rekomendasi terkait izin AMDAL
menjadi kawasan Meikarta belum untuk area pembangunan, namun
sepenuhnya dimiliki oleh pihak mereka belum meraih rekomendasi
pengembang karena di sana masih tersebut sehingga pihaknya
terdapat perkampungan, sawah dan hak- menerbitkan surat untuk menghentikan
hak atas tanah lainnya sehingga operasi pembangunan sementara
pengembang harus menyelesaiakan dikarenakan izin AMDAL yang belum
akuisisi seluruh lahan tersebut sebelum
Volume 5, No. 2, Tahun 2019
Pengaturan Jual Beli Apartemen dengan... | 785

ada sehingga secara otomatis Izin penyelenggara pembangunan


Mendirikan Bangunan (IMB) pun rumah susun seperti proyek
belum ada karena izin AMDAL Meikarta izin hak atas tanah
merupakan salah satu syarat untuk belum di kantongi sepenuhnya,
diterbitkannya Izin Mendirikan aspek legalitas tanah bersama
Bangunan (IMB).Berdasarkan data dari rumah susun tersebut,
yang didapat, maka dapat diketahui pengecekan terhadap surat-surat
bahwa pengembang dari proyek lainnya seperti Ijin Prinsip,
Meikarta ini belum memenuhi Surat Ijin Penggunaan
ketentuan administratif dikarenakan Peruntukan Tanah (SIPPT), dan
status hak atas tanah yang dimiliki Surat Ijin Mendirikan Bangunan
bukan atas nama pengembang serta (IMB) serta cara penjualan
Izin Mendirikan Bangunan yang belum rumah susun dengan
dikantongi karena Izin Analisis pemesanan.
Mengenai Dampak Lingkungan 2. Perlindungan hukum bagi pihak
(AMDAL) belum didapat oleh pihak pembeli yang akan terlibat
Lippo. dalam perjanjian jual beli
dengan cara penjualan proyek
sebelum di bangun dalam hal ini
D. Kesimpulan
pemegang Hak Milik Atas
Berdasarkan pembahasan dalam apartemen dalam rangka
penelitian ini, peneliti menyimpulkan pembangunan rumah susun
beberapa hasil penelitian sebagai dengan tanah bersama Hak
berikut: Guna Bangunan di atas tanah
1. Pengaturan jual beli apartemen Hak Pengelolaan:
dengan cara sebelum proyek di Perlindungan Hukum yang
bangun harus memenuhi aspek- diatur dalam Perjanjian
aspek legalitas, aspek Pengikatan Jual Beli dalam hal
legalitasnya harus memiliki salah satu pihak dalam
persyaratan sesuai dengan perjanjian tidak melaksanakan
Undang-Undang Nomor 20 kewajibannya pengaturan
tahun 2011 yaitu Pasal 28 dan wanprestasi secara jelas
Pasal 29 akan tetapi dalam dinyatakan dalam Perjanjian
proyek Meikarta tidak Pengikatan Jual Beli Sarusun,
memenuhi ketentuan dari pasal dimana baik pihak calon
tersebut dalam pengaturan jual pembeli maupun pihak
beli apartemen yang harus perusahaan perumahan dan
diperhatikan sebelum pemukiman dinyatakan
melakukan transaksi jual beli wanprestasi apabila telah
apartemen melalui sistem Pre melampaui batas waktu yang
Project Selling antara lain tertulis dalam perjanjian.
mengenai prinsip keterbukaan
atau informasi yang harus
E. Saran
diberikan kepada calon pembeli
tentang status Hak Guna Berdasarkan hasil penelitian
Bangunan di atas tanah Hak dan pembahasan yang telah diuraikan,
Pengelolaan, sedangkan bagi maka penulis memberikan saran -
para calon pembeli harus saran yang dapat dijadikan bahan
memperhatikan mengenai track pertimbangan, yaitu sebagai berikut :
record (jejak rekam) 1. Para calon pembeli yang akan
Ilmu Hukum
786 | Angra Mansyah, et al.

membeli satuan rumah susun Perlindungan Hukum Pada


harus lebih mencermati dengan Pemasaran Properti dengan
baik mengenai objek yang akan Sistem Pre Project Selling",
dibelinya. Calon pembeli harus Jurnal Fakultas Hukum
lebih kritis dalam mengajukan Universitas MPU Tantular, No.
pertanyaan kepada para 320, Tahun 2012, Jakarta.
penyelenggara pembangunan Salim, HS., dan Erlies Septiana
dan tidak serta merta percaya Nurbani, Penerapan Teori
dengan informasi yang Hukum pada Penelitian Tesis
diberikan oleh pihak dan Disertasi, Rajawali Pers,
penyelenggara bangunan, Jakarta, 2016.
sehingga tidak merasa ditipu Kitab Undang - Undang Hukum
atau dirugikan oleh pihak Perdata.
penyelenggara bangunan Undang – Undang No. 20 Tahun 2011
dikemudian hari. Tentang Rumah Susun
2. Pihak calon pembeli hendaknya
mengetahui dengan benar
perlindungan hukum yang dapat
diperoleh baik ditinjau dari
PPJB maupun dari Undang-
undang dan mengetahui dengan
benar status hak atas tanah yang
akan dijadikan tanah bersama
bagi apartemen/rumah susun,
terutama apabila berada diatas
tanah Hak Pengelolaan dan
pihak penyelenggara
apartemen/rumah susun harus
lebih berhati-hati dalam
melakukan penjualan satuan
rumah susun yang tanah
bersamanya berada diatas Hak
Pengelolaan agar tidak timbul
masalah dikemudian hari.

Daftar Pustaka
Eman Ramelan, Perlindungan Hukum
Bagi Konsumen Pembeli Satuan
Rumah Susun, Strata Title,
Apartemen. Aswaja Pressindo,
Yogyakarta, 2015.
Mariam Darus, Perlindungan Terhadap
Konsumen Ditinjau dari Segi
Standar Kontrak (Baku),
makalah pada Simposium
Aspek-Aspek Hukum
Perlindungan Konsume, BPHN-
Bincipta, 1980.
Purbandari, "Kepastian dan
Volume 5, No. 2, Tahun 2019

You might also like