You are on page 1of 18

Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. 02 No.

02, Oktober 2018 | e-ISSN: 2614-4220|


| ISSN: 2222-3333 |

work,coordination of work
HUBUNGAN PROFESIONALISME DAN
1. Pendahuluan
KOORDINASI DENGAN EFEKTIVITAS
Salah satu unsur penyelenggara
KERJA PERSONEL KEUANGAN
MARKAS KOMANDO AKADEMI pemerintah yang perlu memperoleh perhatian
MILITER N.A.2.06.02. dalam upaya reformasi adalah penataan
Tri Wahyuniˡ,
Dra. Harsi Muji Utami, M.Si.², aparatur pemerintah yang meliputi penataan
Dr. Samodra Wibawa, M.Sc.³
kelembagaan birokrasi pemerintahan, yang
Universitas Tidar Magelang; Jl. Kapten Suparman
No.39, Potrobangsan, Magelang Utara, Kota Magelang, juga mencakup sistem dan manajemen
Jawa Tengah, telp/fax; (0293)364113 / (0293)36411.
sumber daya manusianya. Birokrasi
ABSTRAK
The research study examined three concepts
merupakan instrumen untuk bekerjanya suatu
; effectiveness of work, profesionalism of work, and
coordination of work. Profesionalism and
coordination are independent variable, while administrasi, dimana birokrasi bekerja
effectiveness is dependent variable.
berdasarkan pembagian kerja, heirarki
This research was conducted in 34 financial
employee of Markas Komando Akademi Militer
N.A.2.06.02.The methodology of this research was kewenangan, impersonalitas hubungan,
quantitative research. The method of collecting data
were observation, interview,and questionnaire. This pengaturan perilaku, dan kemampuan teknis
research was included in population research as the
population were
34 employee. Before the writer conducted the dalam menjalankan tugas dan fungsinya
research, the writer had conducted validity test and
reability test. Then the writer also did linearity test sebagai penyelenggara admnistrasi
and multicollinearity test. The technique of data
analysis in this research were product moment
pemerintahan.
correlation and multiple correlation analysis.

The result of first hypothesis showed rhitung Bekerjanya birokrasi berdasarkan


(0,645) > rtabel (0,339), so there was a significant
correlation between professionalism of work (X1)
heirarki kewenangan memungkinkan
and effectiveness of work (Y) in 34 financial
employee of Markas Komando Akademi Militer
N.A.2.06.02. The result of second hypothesis showed terjadinya kontrol yang efektif dan kinerja
rhitung (0,659) > rtabel (0,339). Hence H0 was accepted
and Ha was refused so there was a significant yang positif. Apalagi jika kewenangan yang
correlation between coordination (X2) and
effectiveness of work (Y) in 34 financial employee of dimiliki oleh pimpinan puncak ( top
Markas Komando Akademi Militer N.A.2.06.02. The
result of third hypothesis showed that there was a
positive and significant correlation between management) didesentralisasikan kepada
professionalism of work and coordination work
together with effectiveness of work in 34 financial pelaksana ( midlle management). Struktur
employee of Markas Komando Akademi Militer
N.A.2.06.02. It was proven by determination
yang telah didesentralisasikan tersebut
coefficient (R2) ; 0,533 and regression ; Fregression
17,702. The contribution of effectiveness of work
simultaneously ; 53,30% while 46,70% was memungkinkan terciptanya birokrasi
determined by other variables. The percentage of
effectiveness of 34 financial employee of Markas profesional yang berdampak kepada
Komando Akademi Militer N.A.2.06.02. was often
39,47%.
peningkatan kinerja organisasi. Adanya
Key words : effectiveness of work, profesionalism of

Wahyuni- Hubungan Profesionalisme dan …………………………. 66


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. 02 No. 02, Oktober 2018 | e-ISSN: 2614-4220|
| ISSN: 2222-3333 |

keteraturan cara kerja yang terikat kepada tidak hanya mengedepankan kemampuan

peraturan yang ada dalam pandangan para menyelenggarakan tugas dan fungsi

ahli bertujuan untuk menjamin tercapainya organisasi saja tetapi juga mampu merespons

kesinambungan tugas dan peran aspirasi publik kedalam kegiatan dan

pemerintahan. program organisasi dan mampu melahirkan

Namun jika aturan main tersebut inovasi baru yang bertujuan unuk

diterapkan secara kaku maka akan mempermudah kinerja organisasi dan sebagai

melahirkan birokrasi tidak profesional yang bagian dari wujud aparat yang profesional.

terefleksikan dalam menjalankan tugas dan Berdasarkan pengamatan peneliti di

fungsinya terkait kepada aturan yang berlaku Akademi Militer, terdapat beberapa masalah

dan menjadikan birokrasi tidak responsif dan khususnya pada Personel Keuangan Markas

inovatif. Apabila birokrasi tidak terlalu Komando Akademi Militer N.A.2.06.02.

terikat kepada petunjuk pelaksana dan aturan dalam menjalankan tugas dan fungsinya,

baku pelaksanaan tugas tetapi lebih antara lain :

digerakkan oleh misi yang ingin dicapai oleh 1) Rendahnya keinginan melakukan

organisasi maka akan terwujud birokrasi perubahan dan inovasi dalam hal ini

profesional yang menjalankan tugas dan juga disebabkan oleh gaya manajerial

fungsinya secara efektif, efisien, inovatif dan yang kondusif bagi terciptanya

mempunyai etos kerja yang tinggi. birokrasi yang responsif dan inovatif.

Bangsa Indonesia selalu dihadapkan Tidak mengherankan jika

kepada masalah bagaimana membangun kemampuan kerja organisasi dan

pemerintahan yang baik dan besih ( good jajarannya menjadi rendah. Dalam

govermance and clean government). pandangan manajemen puncak “ pro

Birokrasi yang diharapkan mampu menjadi status-quo” sepert itu, maka segala

motivator dari bergulirnya roda perubahan yang terjadi dalam hal

pembangunan, tidak mampu menjalankan ilmu pengetahuan, teknologi

perannya sebagai birokrasi modern yang komputer, teknologi informasi,

Wahyuni- Hubungan Profesionalisme dan …………………………. 67


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. 02 No. 02, Oktober 2018 | e-ISSN: 2614-4220|
| ISSN: 2222-3333 |

dianggap sebagai ancaman bagi unsur unit, potensi, keserasian, dan

kelangsungan karier jabatannya. arah yang sama, koordinasi antara

2) Ketidakmampuan berkembang dan pegawai kurang cepat dalam

mengembangkan diri. Baik buruknya merespon perintah sehingga dapat

pelayanan publik yang diberikan oleh menghambat kerja.

birokrasi sangat terkait dengan Menurut Amsyah (2003:131), efektivitas

kemampuan dan kualitas dari birokrasi kerja didefinisikan sebagai berikut:

itu sendiri. Kemampuan birokrat “Efektifitas adalah kegiatan dengan mulai

pemerintah selain dibentuk melalui adanya fakta kegiatan sehingga menjadi

pengembangan dan peningkatan data,baik yang berasal dari hubungan dan

pengetahuan dan keahlian individu juga transaksi internal dan eksternal maupun

sangat dipengaruhi oleh sistem organisasi berasal dari hubungan antar unit dan di

tersebut seperti orientasi kerja, struktur dalam unit itu sendiri”.

organisasi dan model Menurut Corrado (2004), memberikan

kepemimpinan yang di terima oleh pengertian efektivitas kerja sebagai

aparatur. fungsi dari peraturan-peraturan dan

3) Pekerjaan yang sebetulnya dapat praktik-praktik yang digunakan

dikerjakan secara cepat dan singkat perusahaan dengan konsisten.

dibuat menjadi lama dan memerlukan Siagian (2002) mengatakan bahwa

biaya besar. Masalah kuantitas kerja efektivitas kerja adalah penyelesaian

personel keuangan juga masih rendah pekerjaan tepat waktu yang telah

yang menyebabkan hasil kerja tidak ditentukan, artinya pelaksanaan suatu

sesuai dengan harapan serta penggunaan pekerjaan dinilai baik atau tidak sangat

waktu kerja pegawai rendah yang tergantung pada penyelesaian tugas

berakibat pada hasil kerja yang tidak tersebut, cara melaksanakan, dan biaya

optimal. yang dikeluarkan untuk pelaksanaan

4) Berdasarkan kesatupaduan, unsur- pekerjaan tersebut.

Dari pendapat para ahli diatas, dapat


Wahyuni- Hubungan Profesionalisme dan …………………………. 68
Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. 02 No. 02, Oktober 2018 | e-ISSN: 2614-4220|
| ISSN: 2222-3333 |

disimpulkan bahwa suatu pekerjaan dapat penyelesaian tugas tersebut, cara


dilaksanakan secara tepat, efektif, dan
melaksanakan, dan biaya yang dikeluarkan
efisien apabila pekerjaan tersebut
untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut.
dilaksanakan dengan tepat sesuai dengan
yang telah direncanakan, maka jelas
Dari pendapat para ahli diatas, dapat
bahwa sesungguhnya efektivitas kerja
tidak lain adalah seorang atau beberapa disimpulkan bahwa suatu pekerjaan dapat

orang khususnya pegawai dalam satu unit dilaksanakan secara tepat, efektif, dan efisien
organisasi atau perusahaan untuk dapat
apabila pekerjaan tersebut dilaksanakan
melaksanakan tujuan yang dicapai dalam
suatu sistem yang ditentukan dengan dengan tepat sesuai dengan yang telah

suatu pandangan untuk memenuhi direncanakan, maka jelas bahwa


kebutuhan sistem itu sendiri.
sesungguhnya efektivitas kerja tidak lain
Menurut Amsyah (2003:131),
adalah seorang atau beberapa orang
efektivitas kerja didefinisikan sebagai
khususnya pegawai dalam satu unit
berikut: “Efektifitas adalah kegiatan dengan
organisasi atau perusahaan untuk dapat
mulai adanya fakta kegiatan sehingga
melaksanakan tujuan yang dicapai dalam
menjadi data,baik yang berasal dari
suatu sistem yang ditentukan dengan suatu
hubungan dan transaksi internal dan eksternal
pandangan untuk memenuhi kebutuhan
maupun berasal dari hubungan antar unit dan
sistem itu sendiri.
di dalam unit itu sendiri”.

Menurut Corrado (2004), Sutarto dalam Tangkilisan (2002:60),

memberikan pengertian efektivitas kerja mengemukakan bahwa faktor-faktor yang

sebagai fungsi dari peraturan-peraturan dan mempengaruhi efektivitas adalah faktor

praktik-praktik yang digunakan perusahaan internal dan eksternal.

dengan konsisten.
1. Faktor internal.
Siagian (2002) mengatakan bahwa
2. Faktor eksternal.
efektivitas kerja adalah penyelesaian

pekerjaan tepat waktu yang telah ditentukan, Terdapat beberapa indikator

artinya pelaksanaan suatu pekerjaan dinilai efektivitas kerja menurut Hasibuan (2003

baik atau tidak sangat tergantung pada : 105) :

Wahyuni- Hubungan Profesionalisme dan …………………………. 69


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. 02 No. 02, Oktober 2018 | e-ISSN: 2614-4220|
| ISSN: 2222-3333 |

penyelesaian tugas tersebut


1. Kuantitas Kerja
bagaimana cara melaksanakannya,
Kuantitas kerja merupakan
dan berapa biaya yang dikeluarkan
volume kerja yang dihasilkan
untuk itu.
dibawah kondisi normal.

2. Kualitas Kerja Seorang ahli A.S Hornby, (2005:

Kualitas kerja merupakan 677), mengemukakan bahwa


profesionalisme is mark or qualities of
sikap yang ditunjukkan oleh
profession artinya profesionalisme adalah
karyawan berupa hasil kerja dalam
nilai atau kualitas dari sebuah profesi.
bentuk kerapian,ketelitian, dan
Pramudarno, (2000: 9) berpendapat
keterkaitan hasil dengan tidak
bahwa profesi adalah suatu jabatan atau
mengabaikan volume pekerjaan
pekerjaan yang erat kaitannya dengan
didalam mengerjakan pekerjaan.
tuntutan keahlian, pengetahuan dan
3. Pemanfaatan Waktu ketrampilan tertentu.

Setiap karyawan harus dapat Menurut Kunandar (2010: 46),

menggunakan waktu seefisien profesionalisme adalah “kondisi, arah, nilai,

mungkin, terutama dengan cara tujuan, dan kualitas suatu keahlian dan

datang tepat waktu ke kantor dan kewenangan yang berkaitan dengan mata

berusaha untuk menyelesaikan pencaharian seseorang”.

tugas sebaik-baiknya dengan Berdasarkan pendapat para ahli di

memanfaatkan waktu selama atas dapat disimpulkan bahwa

penggunaan masa kerja yang profesionalisme merupakan sikap dari

disesuaikan dengan kebijakan seseorang yang tercermin dari sikap dan

perusahaan. perilaku mereka dari setiap pekerjaan dan

4. Efisiensi biaya hendaklah dikerjakan oleh seseorang yang

mempunyai keahlian dalam bidangnya


Suatu tugas ditandai baik atau
tersebut
tidak, sangat tergantung pada

Wahyuni- Hubungan Profesionalisme dan …………………………. 70


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. 02 No. 02, Oktober 2018 | e-ISSN: 2614-4220|
| ISSN: 2222-3333 |

Profesionalisme karyawan dibangun mempengaruhi profesionalisme personel

melalui penguasaan kompetensi- Kumako Akademi Militer NA.2.06.02 antara

kompetensi yang secara nyata diperlukan lain adalah:

dalam menyelesaikan pekerjaan. a) Visi misi organisasi.

Purwanto (2000: 2) menyatakan bahwa b) Struktur organisasi TNI AD ( termasuk

kompetensi-kompetensi penting bagi para PNS TNI AD )

karyawan adalah kompetensi dibidang c) Kepemimpinan.

substansi, bidang komunikasi dan bidang d) Penghargaan.

hubungan serta pelayanan atau pengabdian


Secara normatif, koordinasi diartikan
masyarakat.
sebagai kewenangan untuk menggerakkan,
Salah satu aspek dari perilaku
menyerasikan, menyelaraskan, dan
profesional adalah kemandirian dalam
menyeimbangkan kegiatan-kegiatan yang
melaksanakan profesinya yaitu mampu
spesifik atau berbeda-beda agar semuanya
mengambil keputusan secara mandiri dan
terarah pada tujuan tertentu. Sedangkan
mampu membebaskan dirinya dari
secara fungsional, koordinasi dilakukan guna
hubungan antara luar termasuk dari interest
untuk mengurangi dampak negatif
pribadinya.
spesialisasi dan mengefektifkan pembagian
Dari beberapa pendapat para ahli di atas,
kerja (Ndraha, 2003:290).
maka dapat ditarik suatu kesimpulan
Sementara itu, Handoko (2003:195)
bahwa profesionalisme merupakan bidang
mendefinisikan koordinasi (coordination)
pekerjaan yang dilandasi pendidikan,
sebagai proses pengintegrasian tujuan-tujuan
pengetahuan, kemampuan, ketrampilan dan
dan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan
keahlian tertentu sehingga mempunyai
yang terpisah (departemen atau bidang-
kompetensi.
bidang fungsional) suatu organisasi untuk
Berdasarkan hasil pengamatan sementara
mencapai tujuan organisasi secara efisien.
yang penulis lakukan Akademi Militer maka
Menurut Kaloh (2000:41) koordinasi
faktor-faktor yang paling dominan dalam
mempunyai efek terhadap moral daripada

Wahyuni- Hubungan Profesionalisme dan …………………………. 71


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. 02 No. 02, Oktober 2018 | e-ISSN: 2614-4220|
| ISSN: 2222-3333 |

organisasi itu, terutama yang berhubungan kerjasama.

dengan peranan kepemimpinan (leadership). c. Koordinasi adalah proses yang terus

Kalau kepemimpinannya kurang baik dan menerus (continues process).

kurang prosesional, maka ia kurang d. Adanya pengaturan usaha kelompok

melakukan koordinasi yang baik. Oleh secara teratur.

karena akan menentukan/mempengaruhi e. Konsep kesatuan tindakan adalah inti

terhadap keberhasilan daripada daripada koordinasi.

kepemimpinan. f. Tujuan koordinasi adalah tujuan bersama

(common purpose).
Berdasarkan pendapat ahli di atas
2. Metode Penelitian
dapat disimpulkan bahwa kordinasi adalah
Penelitian ini merupakan penelitian
proses kesepakatan bersama secara mengikat
asosiatif menggunakan pendekatan
berbagai kegiatan atau unsur (yang terlihat
kuantitatif. Kumako Akademi Militer
dalam proses) pemerintahan yang berbeda-
NA.2.06.02 adalah salah satu markas
beda pada dimensi waktu, tempat,
komando yang berada dibawah komando
komponen, fungsi dan kepentingan antar
KUDAM IV / DIP yang bertugas mengatur
pemerintah yang diperintah, sehingga disatu
dan menyelenggarakan rencana anggaran
sisi semua kegiatan dikedua belah pihak
Akmil dan satuan di bawahnya, yang
terarah pada tujuan pemerintahan yang
dipimpin oleh Lektol Cku Untung Heri
ditetapkan bersama dan disisi lain

keberhasilan pihak yang satu tidak dirusak

keberhasilan pihak yang lai

Paul R. Lawrence dan Jay W. Lorch

(Handoko, 2003:197) menjelaskan syarat-

syarat koordinasi adalah sebagai berikut :

a. Tanggung jawab koordinasi terletak

pada pimpinan.

b. Koordinasi adalah suatu usaha

Wahyuni- Hubungan Profesionalisme dan …………………………. 72


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. 02 No. 02, Oktober 2018 | e-ISSN: 2614-4220|
| ISSN: 2222-3333 |

Widianto. Lokasi penelitian terletak di Jalan 3)


Kuesio
Gatot Subroto No.1 Kota Magelang, Jawa ner

Tengah. Sasaran penelitian ini adalah 4)


Dokument
terlaksananya profesionalisme dan asi

koordinasi kerja yang baik antar personel Karena jumlah populasi

Kumako Akademi Militer NA.2.06.02 dalam penelitian ini kurang dari 100

sehingga maksimal dalam efektivitas kerja. orang, maka sampel yang digunakan

Data yang diperlukan akan peneliti peroleh dalam penelitian ini adalah

dari sumber data primer dan data sekunder. keseluruhan jumlah populasi yang ada

Sebagai data primer tempat diperolehnya yang menjadi subjek/objek penelitian.

data primer yaitu di Kumako Akademi Sesuai dengan yang dikemukakan

Militer NA.2.06.02, berupa : Sugiyono (2011:126) bahwa “Jumlah

 Data tentang Penjabaran Tugas dan sampel yang diharapkan 100%

Tanggung Jawab Jabatan KUDAM dan mewakili populasi adalah sama

PEKAS GABRAH Jajaran KUDAM dengan jumlah anggota populasi itu

IV/DIPONEGORO sendiri”. Dengan kata lain, penelitian

 Data tentang Profesionalisme ini merupakan penelitian populasi.

Sampel dalam penelitian ini adalah


Data sekunder diperoleh melalui studi
seluruh personel Kumako Akademi
dokumentasi yang berupa laporan-laporan
Militer NA.2.06.02 yaitu berjumlah
maupun data statistik.
34 orang.

Metode pengumpulan data yang digunakan Agar suatu instrumen dapat

peneliti adalah dengan cara : memperoleh hasil yang diandalkan,

1) Observasi maka instrumen harus memenuhi

2) Wawancara kriteria validitas dan reliabilitas. Uji

validitas digunakan untuk mengukur

tingkat-tingkat kevalidan atau

kesahihan instrumen.

Wahyuni- Hubungan Profesionalisme dan …………………………. 73


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. 02 No. 02, Oktober 2018 | e-ISSN: 2614-4220|
| ISSN: 2222-3333 |
Reliabilitas adalah suatu instrumen keuangan negara secara nasional
harus dapat dipercaya untuk digunakan yang memiliki kekhususan yaitu
sebagai alat pengumpul data karena kerahasiaan, mobilitas, kesatuan
instrumen tersebut sudah baik. komando dan rantai komando.
Uji linieritas digunakan untuk b. Sistem Otorisasi
mengetahui apakah variabel bebas (X) dan Yang dimaksud dengan
variabel terikat (Y) mempunyai hubungan otorisasi adalah merupakan
linier atau tidak. Uji multikolinieritas pendelegasian wewenang dari
dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pimpinan kepada pejabat yang
multikolinieritas antarvariabel bebas, yang ditunjuk dalam mengambil
dilakukan dengan menyelidiki besarnya tindakan untuk tujuan pertahanan
korelasi antar variabel tersebut Teknik negara yang mengakibatkan
analisis data yang digunakan adalah editing, penerimaan/pengeluaran negara
coding, dan tabulating. c. Sistem Penatabukuan.

3. Hasil dan Pembahasan Penatabukuan harus dapat

menjamin diperolehnya data


Tugas dan Fungsi Personel
keuangan yang lengkap, terpercaya
Keuangan Markas Komando
dan tepat waktu, memudahkan
Akademi Militer N.A.2.06.02.
pengendalian serta memudahkan
a. Pengurusan Keuangan Negara
perhitungan anggaran untuk
Pengurusan keuangan negara
keperluan pengawasan
di lingkungan TNI AD merupakan
d. Sistem Pelaporan.
bagian integral dari pengurusan
Sistem pelaporan

sebagaimana disebutkan dalam

fungsi pelaporan keuangan dalam

Wahyuni- Hubungan Profesionalisme dan …………………………. 74


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. 02 No. 02, Oktober 2018 | e-ISSN: 2614-4220|
| ISSN: 2222-3333 |

melaksanakan penyampaian dengan nilai reliabilitas sebesar 0,966

laporan keuangan yang berisi data yang artinya mempunyai tingkat

keterangan, informasi-informasi reliabilitas sangat tinggi dan

dari badan-badan keuangan yang koordinasi kerja dengan nilai

lebih rendah sampai badan reliabilitas sebesar 0,966 yang artinya

keuangan yang lebih sangat tinggi, mempunyai tingkat reliabilitas sangat

sampai dengan saat ini belum tinggi. Sedangkan untuk variabel

menunjukkan tingkat kemajuan. efektivitas kerja (Y) terjadi validitas

Dari hasil uji validitas dapat dengan nilai reliabilitas sebesar 0,964

diperoleh pertanyaan yang benar- yang artinya mempunyai tingkat

benar valid untuk dipakai dalam reliabilitas sangat tinggi.

penelitian. Terdapat beberapa

pertanyaan yang gugur sehingga tidak


Dari hasil kuesioner, dapat ditarik
dipakai dalam penelitian. Pertanyaan
kesimpulan bahwa personel keuangan
yang gugur variabel profesionalisme
Markas Komando Akademi Militer
kerja (X1 )adalah nomer 5, 8, 10, dan
N.A.2.06.02. yang mempunyai efektivitas
19. Pertanyaan yang gugur variabel
kerja yang sering 36,47% hasilnya
koordinasi kerja (X2 ) adalah nomer
tertinggi. Personel keuangan Markas
15 dan 20. Pertanyaan yang gugur
Komando Akademi Militer N.A.2.06.02
variabel profesionalisme kerja (Y )
tidak pernah menyerah menghadapi
adalah nomer 20.
tantangan beban kerja. Efektivitas kerja
Peneliti juga melakukan uji
personel menunjukkan suatu keadaan
reliabilitas, hasil terlampir. Dari uji
yang menunjukkan keberhasilan kerja
tersebut diketahui variabel
yang ditetapkan. Personel keuangan
profesionalisme kerja terjadi validitas
Markas Komando Akademi Militer

Wahyuni- Hubungan Profesionalisme dan …………………………. 75


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. 02 No. 02, Oktober 2018 | e-ISSN: 2614-4220|
| ISSN: 2222-3333 |

N.A.2.06.02 menyelesaikan pekerjaan dinilai baik atau tidak adalah sangat

tepat pada waktu yang telah ditentukan, tergantung pada bilamana tugas tersebut

artinya pelaksanaan suatu tugas ditandai diselesaikan dan bukan terutama

baik atau tidak, sangat tergantung pada menjawab tentang bagaimana

penyelesaian tugas tersebut bagaimana melaksanakan serta berapa biaya yang

cara melaksanakannya, dan berapa biaya dikeluarkan untuk pekerjaan tersebut.

yang dikeluarkan untuk itu. Ini Semakin cepat pekerjaan itu terselesaikan

berhubungan dengan hasil yang telah dengan baik sesuai dengan ketentuan

ditentukan sebelumnya. Satu hal yang yang ditetapkan, maka akan semakin baik

perlu digarisbawahi efektivitas kerja pula efektivitas kerja yang dicapai.

tidak dapat dipisahkan dengan efisiensi Demikian pula sebaliknya dengan

kerja. Efesiensi kerja berhubungan semakin lamanya pekerjaan tersebut

dengan biaya, tenaga, mutu dan terselesaikan, maka semakin jauh pula

pemikiran. Jadi personel Keuangan pekerjaan tersebut dari keefektifannya.

Markas Komando Akademi Militer Personel Keuangan Markas Komando

N.A.2.06.02 mampu untuk memilih Akademi Militer N.A.2.06.02 mampu

tujuan yang tepat dalam mencapai suatu mencapai efektivitas kerja apabila

tujuan tertentu personel menunjukkan kemampuan

Para personel Keuangan Markas mengakumulasikan pemilihan tujuan

Komando Akademi Militer N.A.2.06.02 yang dilaksanakan dengan peralatan yang

mencapai prestasi yang maksimal dengan akan dipergunakan untuk melaksanakan

menggunakan sumber daya yang tersedia tujuan tersebut.

dalam waktu yang relative singkat tanpa 1. Kuantitas Kerja

menunggu keseimbangan tujuan alat dan Kuantitas kerja merupakan

tenaga serta waktu. Pelaksanaan tugas volume kerja yang dihasilkan

Wahyuni- Hubungan Profesionalisme dan …………………………. 76


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. 02 No. 02, Oktober 2018 | e-ISSN: 2614-4220|
| ISSN: 2222-3333 |

dibawah kondisi normal. Volume waktu selama penggunaan masa

kerja yang dihasilkan personel kerja yang disesuaikan dengan

keuangan Markas Komando kebijakan organisasi.

Akademi Militer N.A.2.06.02 4. Efisiensi biaya


tergolong sering karena personel
Suatu tugas ditandai baik atau
dapat menyelesaikan tugas dengan
tidak, sangat tergantung pada
baik, tidak mudah menyerah
penyelesaian tugas tersebut
menghadapi tantangan.
bagaimana cara melaksanakannya,
2. Kualitas Kerja
dan berapa biaya yang dikeluarkan
Hasil kerja personel keuangan untuk itu. Personel keuangan
Markas Komando Akademi Militer Markas Komando Akademi Militer
N.A.2.06.02 baik dalam N.A.2.06.02 dapat menggunakan
kerapian,ketelitian, dan keterkaitan biaya yang seefisien mungkin yaitu
hasil dengan tidak mengabaikan biaya yang dikeluarkan sesuai
volume pekerjaan didalam dengan aturan yang ada.
mengerjakan pekerjaan.
Pemimpin personel keuangan
3. Pemanfaatan Waktu Kumako Akademi Militer NA.2.06.02.

Setiap personel keuangan adalah sebagai manager, disamping

Markas Komando Akademi Militer adanya fungsi perencanaan, penyusunan

N.A.2.06.02 dapat menggunakan pegawai, pembinaan kerja, motivasi dan

waktu seefisien mungkin, terutama pengawasan. Dengan kata lain

dengan cara datang tepat waktu ke koordinasi adalah fungsi organik dari

kantor dan berusaha untuk pimpinan. Untuk menjamin kelancaran

menyelesaikan tugas sebaik- mekanisme prosedur kerja dari berbagai

baiknya dengan memanfaatkan komponen dalam organisasi. Kelancaran

Wahyuni- Hubungan Profesionalisme dan …………………………. 77


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. 02 No. 02, Oktober 2018 | e-ISSN: 2614-4220|
| ISSN: 2222-3333 |

mekanisme prosedur kerja harus dapat tergantung dari sikap, tindakan, dan

terjamin dalam rangka pencapaian tujuan langkah dari pemegang fungsi organik

organisasi dengan menghindari dari pimpinan.

seminimal mungkin perselisihan yang Jaringan hubungan kerja tersebut

timbul antara sesame komponen berbentuk saluran hubungan kerja yang

organisasi dan mengusahakan membutuhkan berbagai pusat

semaksimal mungkin kerjasama di pengambilan keputusan dalam

antara komponen-komponen tersebut. organisasi. Hubungan kerja ini perlu

Pimpinan personel keuangan Kumako dipelihara agar terhindar dari berbagai

Akademi Militer NA.2.06.02. rintangan yang akan membawa

mengarahkan dan menyatukan kegiatan organisasi ke situasi yang tidak berfungsi

yang mengandung makna adanya sehingga tidak berjalan secara efektif

keterpaduan (integrasi) yang dilakukan dan efisien

secara serasi dan simultan/singkronisasi


Para personel Keuangan Markas
dari seluruh tindakan yang dijalankan
Komando Akademi Militer N.A.2.06.02
oleh organisasi, sehingga organisasi
mencapai prestasi yang maksimal dengan
bergerak sebaga kesatuan yang bulat
menggunakan sumber daya yang tersedia
guna melaksanakan seluruh tugas
dalam waktu yang relative singkat tanpa
organisasi yang diperlukan untuk
menunggu keseimbangan tujuan alat dan
mencapai tujuannya. Hal itu sesuai
tenaga serta waktu. Pelaksanaan tugas
dengan prinsip koordinasi, integrasi, dan
dinilai baik atau tidak adalah sangat
singkronisasi. Peningkatan kualitas
tergantung pada bilamana tugas tersebut
koordinasi merupakan usaha yang perlu
diselesaikan dan bukan terutama
dilakukan secara terus menerus karena
menjawab tentang bagaimana
tidak hanya masalah teknis semata tetapi
melaksanakan serta berapa biaya yang

Wahyuni- Hubungan Profesionalisme dan …………………………. 78


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. 02 No. 02, Oktober 2018 | e-ISSN: 2614-4220|
| ISSN: 2222-3333 |

dikeluarkan untuk pekerjaan tersebut. menyelesaikan suatu pekerjaan yang

Semakin cepat pekerjaan itu terselesaikan menjadi tugas dan tanggung jawabnya.

dengan baik sesuai dengan ketentuan yang Dengan adanya profesionalisme yang

ditetapkan, maka akan semakin baik pula tinggi, maka setiap karyawan akan makin

efektivitas kerja yang dicapai. Demikian mampu untuk menyelesaikan tugas –

pula sebaliknya dengan semakin tugas yang menjadi tanggung jawabnya

lamanya pekerjaan tersebut terselesaikan, dengan sebaik – baiknya dengan tidak

maka semakin jauh pula pekerjaan menyisakan pekerjaan yang salah maupun

tersebut dari keefektifannya. Personel yang tidak mampu diselesaikan.

Keuangan Markas Komando Akademi Profesionalisme adalah mutu kualitas dan

Militer N.A.2.06.02 mampu mencapai tindak tanduk yang merupakan ciri suatu

efektivitas kerja apabila personel profesi atau orang profesional. Ciri

menunjukkan kemampuan karyawan profesional ditandai dengan

mengakumulasikan pemilihan tujuan yang kepiawaiannya dalam melaksanakan tugas

dilaksanakan dengan peralatan yang akan profesinya, karena didukung oleh latar

dipergunakan untuk melaksanakan tujuan belakang pendidikannya, minat, bakat,

tersebut sehingga pekerjaan kemampuannya melaksanakan tugas yang

Profesionalisme personel Kumako penuh dinamika dan tantangan

Akademi Militer NA.2.06.02. tergolong


Penelitian ini bertujuan untuk
tinggi. Dalam suatu organisasi banyak
menguji hubungan positif antara
aspek yang mendukung terciptanya
Profesionalisme Kerja (X1), Koordinasi
kinerja karyawan yang baik, salah satu
Kerja (X2) secara bersama-sama dengan
indikatornya adalah kemampuan dan
Efektivitas Kerja (Y) Personel Keuangan
profesionalisme seseorang untuk
Markas Komando Akademi Militer

N.A.2.06.02.

Wahyuni- Hubungan Profesionalisme dan …………………………. 79


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. 02 No. 02, Oktober 2018 | e-ISSN: 2614-4220|
| ISSN: 2222-3333 |

Berdasarkan data penelitian yang profesionalisme Satuan Pengawas Intern

dianalisis kemudian dilakukan diskusi dengan efektivitas sistem pengendalian

tentang hasil penelitian dari aspek teoritis penjualan di sebuah kantor BUMN di kota

dan praktisnya. Bandung. Metode penelitian yang

Analisis Deskriptif menunjukkan digunakan adalah penelitian asosiatif

Profesionalisme Kerja Personel Keuangan kuantitatif. Berdasarkan hasil pengujian

Markas Komando Akademi Militer hipotesis, terdapat hubungan yang kuat

N.A.2.06.02. cenderung baik dan antara profesionalisme Satuan Pengawas

Efektivitas Kerja cenderung sangat tinggi. Intern dengan efektivitas sistem

Berdasarkan penelitian yang diterangkan pengendalian internal penjualan, yaitu

di atas, bahwa Profesionalisme Kerja sebesar 0,663.

berkorelasi positif dan signifikan dengan Personel yang memiliki

Efektivitas Kerja. Hal ini ditunjukkan oleh profesionalisme yang sangat tinggi akan

besarnya koefisien korelasi (r hitung) memiliki dorongan kemauan yang besar

sebesar 0,645 > r tabel pada N = 34 sebesar untuk belajar terus menerus, memiliki

0,339. Dari hasil tersebut berarti hipotesis pengetahuan dan keterampilan, tepat

pertama yang menyatakan terdapat waktu, bertanggung jawab, menyelesaikan

hubungan yang positif dan signifikan tugas dengan baik dan efisien, serta berani

antara Profesionalisme Kerja dengan dan ikhlas memikul resiko. Personel

Efektivitas Kerja didukung oleh hasil keuangan yang memiliki profesionalisme

analisis dalam penelitian ini. sangat tinggi akan melakukan pekerjaan

Hasil penelitian ini mendukung sesuai prosedur dan aturan. Mereka juga

penelitian yang telah dilakukan menggunakan segenap pengetahuan,

sebelumnya oleh Astri Dewi (2012) kemampuan, dan pengalaman dalam

melakukan penelitian tentang hubungan melaksanakan tugas. Mereka juga akan

Wahyuni- Hubungan Profesionalisme dan …………………………. 80


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. 02 No. 02, Oktober 2018 | e-ISSN: 2614-4220|
| ISSN: 2222-3333 |

melaksanakan aturan waktu yang telah 4. Kesimpulan dan Saran


Berdasarkan hasil dan pembahasan
ditetapkan. Sebaliknya, personel yang
penelitian yang dikemukan di atas maka
memiliki Profesionalisme yang rendah
dapat disimpulkan sebagai berikut:
kurang memiliki pengetahuan dan

keterampilan, tidak tepat waktu, tidak 1. Terdapat hubungan positif dan

signifikan antara Profesionalisme


bertanggung jawab, dan kurang rapi dalam
Kerja dengan Efektivitas Kerja
menyelesaikan tugas.
Personel Keuangan Markas Komando
Analisis Deskriptif menunjukkan bahwa
Akademi Militer N.A.2.06.02. yang
Koordinasi Kerja cenderung baik dan
ditunjukkan dengan koefisien korelasi
Efektivitas Kerja cenderung berperan.
sebesar 0,645 > rtabel sebesar 0,339.
Berdasarkan penelitian yang diterangkan

di atas, bahwa Koordinasi Kerja 2. Terdapat hubungan positif dan

berkorelasi positif dan Efektivitas Kerja. signifikan antara Koordinasi Kerja

Hal ini ditunjukkan oleh besarnya dengan Efektivitas Kerja Personel

koefisien korelasi(r hitung) sebesar 0,659 > r Keuangan Markas Komando

pada N = 34 dan α = 5% sebesar Akademi Militer N.A.2.06.02. yang


tabel

ditunjukkan dengan koefisien korelasi


0,339. Dari hasil tersebut berarti hipotesis

kedua yang menyatakan terdapat sebesar 0,5659 > rtabel sebesar 0,339.

hubungan yang positif dan signifikan 3. Terdapat hubungan positif dan

antara Koordinasi Kerja dengan signifikan antara Profesionalisme

Efektivitas Kerja didukung oleh hasil Kerja dan Koordinasi Kerja secara

analisis dalam penelitian ini. bersama-sama dengan Efektivitas

Kerja Personel Keuangan Markas

Komando Akademi Militer

N.A.2.06.02. ditunjukkan dengan

Wahyuni- Hubungan Profesionalisme dan …………………………. 81


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. 02 No. 02, Oktober 2018 | e-ISSN: 2614-4220|
| ISSN: 2222-3333 |

koefisien determinasi (R2) sebesar 3 Saran bagi Personel Keuangan Markas

0,533 dan Fregresi 17,702. Komando Akademi Militer

Berdasarkan hasil penelitian dan N.A.2.06.02.

simpulan diatas maka dapat diberikan Penelitian ini menyarankan

saran-saran sebagai berikut: kepada Personel Keuangan Markas

1 Saran untuk penelitian selanjutnya Komando Akademi Militer

Penelitian ini memberikan N.A.2.06.02. agar dapat menjadi

informasi bahwa faktor personel yang memiliki loyalitas

Profesionalisme Kerja, Koordinasi tinggi, bertanggung jawab, dapat

Kerja dengan Efektivitas Kerja hadir tepat waktu, mampu, dan cakap

sebesar 53,30%. Hasil tersebut dalam melaksanakan tugas. Selain itu

menunjukkan efektivitas kerja masih para personel juga diharapkan untuk

berhubungan dengan variabel lain, senantiasa meningkatkan kompetensi

diharapkan dalam penelitian dalam bidangnya melalui program

selanjutnya untuk mengetahui faktor- pelatihan.

faktor yang berhubungan dengan

efektivitas kerja.

2 Saran bagi Akademi Militer

Akademi Militer diharapkan

selalu berusaha meningkatkan

Profesionalisme Kerja dan Koordinasi

Kerja yang mendukung terlaksananya

pelayanan publik dengan baik.

Wahyuni- Hubungan Profesionalisme dan …………………………. 82


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. 02 No. 02, Oktober 2018 | e-ISSN: 2614-4220|
| ISSN: 2222-3333 |
2013.
DAFTAR PUSTAKA
Ancok, D. 2012. Psikologi Web. 1 Agustus 2017.
Kepemimpinan dan Inovasi. Jakarta : http://www.psychologymania.com/2012/11/
Erlangga Darma. p engertian-efektivitas-kerja.html

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Pengertian Koordinasi. Materi belajar.id.


Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. 24
Jakarta : Rineka Cipta Januari
2016.
Web. 2 Agustus 2017.
Chourmain, Imam. 2008. Acuan Normatif http://www.materibelajar.id/2016/01/definisi
Penelitian Untuk Penulisan Skripsi, Tesis, - koordinasi-di-dalam-objek.html
dan Disertasi. Jakarta: Al-Haramain
Publishing House.
Indikator Efektivitas Kerja.
psychologymania.com. 3 Mei
Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis 2013.
Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang : UNDIP. Web. 1 Agustus 2017.
http://www.psychologymania.com/2012/11/
i ndikator-efektifitas-kerja.html

Handoko, T. Hani.2003. Manajemen Sumber


Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE
Yogyakarta Dokumen-
Dokumen

Penjabaran Tugas dan Tanggung Jawab


Malayu S.P. Hasibuan. 2007. Manajemen Jabatan KUDAM dan PEKAS GABRAH
Sumber Daya Manusia.Jakarta: Jajaran KUDAM IV/DIPONEGORO
Bumi Aksara
Buku Petunjuk Teknik tentang Pembayaran
Gaji Prajurit dan PNS di Lingkungan
Siagian, Sondang P. 2007. Manajemen Angkatan Darat
Sumber Daya Manusia, Edisi
Pertama, Cetakan Keempatbelas. Panduan Operasional Pencetakan DPP
Jakarta : Bumi Aksara. oleh
Juru
Bayar
Sugiono. 2008. Metode Penelitian
Bisnis. Bandung : Alfa Beta.
Penetapan Peringkat Jabatan dan Pemberian
Tunjangan Kinerja Kepada Prajurit dan PNS
di Lingkungan Organisasi TNI
Definisi Profesi dan Profesionalisme.
thelastthree.wordpress.com. 20 Maret
2016. Web. 25 Juli
2017.https://thelastthree.wordpress.com/tag/ Peraturan Menteri Keuangan Nomor 110/
d efinisi-profesionalisme-menurut-para-ahli/ PMK.05/2010 tentang Pemberian dan Tata
Cara Pembayaran Uang Makan bagi Pegawai
Negeri Sipi
Pengertian Efektivitas Kerja.
psychologymania.com. 3 Mei

Wahyuni- Hubungan Profesionalisme dan …………………………. 83

You might also like