You are on page 1of 4

2

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mobil listrik adalah kendaraan yang menggunakan energi listrik sebagai tenaga
utama untuk menggerakkan motor listrik. Energi listrik yang disimpan dalam baterai
atau tempat penyimpan energi lainnya. Mobil listrik sangat populer pada akhir abad
ke-19 dan awal abad ke-20, tapi kemudian popularitasnya meredup karena teknologi
mesin pembakaran dalam yang semakin maju dan harga kendaraan berbahan bakar
bensin yang semakin murah. Krisis energi pada tahun 1970-an dan 1980-an pernah
membangkitkan sedikit minat pada mobil-mobil listrik, tapi baru pada tahun 2000-an
lah para produsen kendaraan baru menaruh perhatian yang serius pada kendaraan
listrik listrik. Hal ini disebabkan karena harga minyak yang melambung tinggi pada
tahun 2000-an serta banyak masyarakat dunia yang sudah sadar akan buruknya
dampak emisi gas rumah kaca.
Mobil listrik memiliki beberapa kelebihan yang potensial jika dibandingkan dengan
mobil mesin yang menggunakan pembakaran dalam biasa. Yang paling utama
adalah mobil listrik tidak menghasilkan emisi gas buang. Selain itu, mobil jenis ini
juga mengurangi emisi gas rumah kaca karena tidak membutuhkan bahan bakar fosil
sebagai bahan bakar utamanya.
Tapi penggunaan mobil listrik secara meluas memiliki banyak hambatan dan
kekurangan. Sampai pada tahun 2011, harga mobil listrik masih jauh lebih mahal bila
dibandingkan dengan mobil bermesin dengan pembakaran dalam biasa dan
kendaraan listrik hibrida karena harga baterai ion litium yang mahal. Meskipun begitu,
saat ini harga baterai mulai turun karena mulai diproduksi dalam jumlah besar. Faktor
lainnya yang menghambat tumbuhnya penggunaan mobil listrik adalah masih
sedikitnya stasiun pengisian untuk mobil listrik, ditambah lagi ketakutan pengendara
akan habisnya isi baterai mobil sebelum mereka sampai di tujuan.
Oleh karena itu untk mengatasi terjadinya habis isi baterai pada mobil listrik
sebelum sampai pada tujuan, maka muncul lah ide untuk membuat instrumentasi
sebagai monitoring sensor dan kondisi arus, tegangan, dan kondisi power baterai,
dalam hal ini monitoring pengisian baterai paad mobil listrik berbasis internet of
things (IoT).
3

Internet of things (IoT) adalah salah satu tren baru di dunia teknologi yang akan
kemungkinan besar akan menjadi tren di masa depan. Sederhananya, IoT
menyambungkan alat–alat fisik seperti lampu, televisi, kulkas bahkan pintu rumah
terhubung ke Internet secara terus–menerus dan dapat dikendalikan pada jarak jauh
melalui gawai yang dipunyai seorang pengguna. IoT adalah struktur dimana objek,
orang diberikan identitas eksklusif dan kemampuan untuk merelokasi data melalui
jaringan tanpa memerlukan sentuhan dua arah antar manusia sebagai contoh ke
tujuan atau interaksi manusia ke komputer (Burange, dan Misalkar, 2015). Dari
semua kegiatan yang ada dalam IoT adalah untuk mengumpulkan data mentah yang
benar dengan cara yang efisien: tapi yang lebih penting adalah untuk menganalisis
dan mengolah data mentah menjadi informasi yang lebih berharga. Kemampuan
akses dari IoT bisa saja tidak terbatas berkat perangkat IoT yang selalu tersambung
ke internet, sehingga dapat di akses dan digunakan kapan saja dan dimana saja
(Wang, C. dkk. 2013).
Teknologi saat ini sudah merambah ke dalam kehidupan manusia, seperti
adanya pengembangan berbagai macam mobil listrik, yang dapat memberikan
kenyamanan, keamanan dan efisien bagi penggunaannya. Dengan teknologi ini,
maka pengemudi akan lebih memperhitungkan seberapa jauh jarak pengemudi akan
melakukan perjalanan,
Dari kasus ini penulis menyatakan bahwa diperlukan adanya alat yang bisa
memberitahukan instrumentasi sebagai monitoring sensor dn kondisi arus,
tegangan, dan kondisi power batrai. Hal ini dapat mempermudah pengemudi mobikl
listrik untuk mengetahui kondisi tenaga listrik di dalam batrai sebagai tenaga utama
dalam menjalankan mobil listrik dan dapat mencegah terjadinya kehabisan tenaga
pada saat dalam perjalanan.
4

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka berbagai rumusan masalahnya, yaitu:


1. Bagaimana merancang sistem monitoring pada mobil listrik menggunakan
mikrokontroler nodemcu esp32 berbasis Internet of things (IoT) ?
2. Bagaimana cara mengimplementasikan sistem monitoring baterai mobil
listrik berbasis Internet of things (IoT)?
3. Bagaimana menganalisa hasil sistem monitoring baterai pada mobil
istrik berbasis Internet of things (IoT)?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin di capai dalam memonitoring pengisian


batrai mobil listrik adalah sebagai berikut:
1. Merancang dan membuat alat sistem monitoring pada mobil listrik
menggunakan mikrokontroler nodemcu esp32 berbasis Internet of
things (IoT).
2. Mengimplementasikan sistem monitoring pengisian baterai pada mobil listrik
menggunakan mikrokontroler nodemcu esp32 pada sistem aplikasi
berbasis Internet of things (IoT).
3. Menganalisa hasil sistem pengisisan baterai pada mobil istrik
menggunkanan mikrokontroler nodemcu esp32 berbasis Internet of
things (IoT).
5

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam perancangan sistem monitoring


pengisian baterai pada mobil listrik adalah sebagai berikut:

1. Bermanfaat untuk penerapan ilmu yang di dapat di bangku kuliah.


2. Memberikan rasa aman ketika sedang dalam perjalanan.
3. Memberi kemudahan bagi pengemudi untuk mengetahui kondisi baterai
yang ada pada mobil listrik, dan dapat memperkirakan seberapa jauh jarak
yang akan di tempuh. .

1.5 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dari mobil listrik adalah sebagai berikut:

1. Masih kurangnya stasiun pengisian baterai untuk mobil listrik.


2. Dalam menggunakan mikrokontroler nodemcu esp32 pada sistem
aplikasi berbasis Internet of things (IoT) masih di butuhkanya wifi dan
bluethooth
3. Membuat aplikasi sendiri untuk tampilan yg ada di program internet of things
(IoT).

You might also like