Professional Documents
Culture Documents
Keywords: Until today, tax avoidance is still a common thing even in Indonesia and
Tax planning, Deferred tax has the same detrimental impact on the state. Tax avoidance can be done in
expense, Operating cash flow, various ways or media. This study aims to determine how much influence
Tax avoidance tax planning, deferred tax expense, and operating cash flow have on tax
avoidance in transportation and logistics sector companies listed on the
Indonesia Stock Exchange in 2019-2021. The research method used is
descriptive quantitative and the sample is determined using purposive
sampling technique, which resulted in a sample of 8 companies based on
predetermined criteria. With the help of IBM SPSS Statistics 25 software
the collected data was tested with classical assumption test, multiple linear
regression test and hypothesis testing. The results of this study indicate that
tax planning has a significant negative effect on tax avoidance, deferred
tax expense has no effect on tax avoidance, operating cash flow has no
effect on tax avoidance, and simultaneously tax planning, deferred tax
expense, and operating cash flow have a significant effect on tax
avoidance.
PENDAHULUAN
Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang menyumbang lebih dari 80% dari
total pendapatan di Indonesia. Indonesia yang masih termasuk negara berkembang memerlukan
pendanaan besar untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi informasi serta pembangunan
nasional seperti contoh infrastruktur. Besarnya kontribusi pajak sebagai sumber penerimaan negara,
pemerintah memberikan fokus optimalisasi pembayaran pajak agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Berikut table yang memuat data atas penerimaan pajak selama 3 tahun terakhir.
Tabel 1. Data Pemerimaan Pajak
(Dalam Jutaan Rupiah)
Tahun 2021 2020 2019
Jumlah Realisasi Penerimaan Pajak 1.227,5 1.072,1 1.545,3
Target Penerimaan Pajak Pada APBN 1.214,7 1.198,8 1.790,8
Realisasi Penerimaan Pajak Terhadap Target Pada APBN (%) 103,90% 89,40% 86,50%
Sumber : https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/ diolah oleh peneliti
Pajak bagi pemerintah merupakan sumber penerimaan negara yang akan digunakan untuk
mendanai kebutuhan negara termasuk masyarakatnya. Namun, membayar pajak dianggap akan
mengurangi kemampuan ekonomi perusahaan oleh Wajib Pajak. Sehingga, tidak sedikit perusahaan
yang mencoba untuk menghindari kewajiban perpajakannya. Padahal, kecurangan dari tindakan
tersebut jika terbongkar akan menimbulkan sanksi perpajakan yang dapat merugikan perusahaan.
Penghindaran pajak (Tax Avoidance) merupakan suatu skema yang bertujuan mengurangi beban pajak
dengan memanfaatkan celah yang ada pada ketentuan perpajakan. Penghindaran pajak (Tax
Avoidance) dapat dilakukan secara legal maupun illegal maka dari itu penghindaran pajak (Tax
1 | Abimanyu Rono
Jurnal Ilmiah Administrasi Publik E-ISSN …………………………
Juni 2022, pp. 01 – 14
Avoidance) merupakan persoalan yang sulit dikarenakan mempunyai dua sisi yang berbeda. Di satu
sisi diperbolehkan, namun di sisi yang kedua penghindaraan pajak juga tidak diharapkan. Selain itu
penghindaraan pajak (Tax Avoidance) juga sulit untuk ditemukan karena menyangkut dengan strategi
dan perencanaan pajak yang perusahaan lakukan dengan itu sifatnya–pun rahasia.
Di Indonesia, Pemerintah juga memberlakukan beberapa kebijakan untuk mengurangi atau
mencegah adanya penghindaran pajak (Tax Avoidance) seperti contoh Peraturan Menteri Keuangan
(PMK) Nomor 107 Tahun 2017 terkait control foreign company (CFC). Pengetatan kebijakan
perpajakan ini untuk mencegah penghindaran pajak (Tax Avoidance). Pasalnya, banyak negara
dirugikan karena wajib pajak menggunakan segala cara untuk meminimalkan pembayaran pajak.
Adapun beberapa contoh perusahaan yang melakukan penghindaran pajak (Tax Avoidance) pada tabel
berikut ini.
Tabel 2. Contoh Perusahaan Yang Melakukan Penghindaran Pajak
Nama Deskripsi Sumber
Perusahaan
CV. Bumi Raya Direktur perusahaan jasa transportasi CV. news.detik.com
Bumi Raya dipenjarakan selama 7 bulan
(2016) (diakses pada tanggal 21
dengan denda Rp. 11,74 miliar terkait
penyampaian SPT Masa PPN dengan isi yang Juji 2022)
tidak sesuai kenyataan.
https://news.detik.com/berita/d-3342607/kasus-pajak-
Perbuatan curang tersebut lebih detailnya
direktur-di-semarang-dihukum-7-bulan-penjara
adalah penerbitan faktur pajak yang tidak
berdasarkan transaksi ekonomi yang
sebenarnya atau penggelapan faktur pajak.
Penyelidikan juga dilakukan terhadap 8 wajib
pajak lainnya.
PT MNF Direktur perusahaan transportasi BBM PT www.merdeka.com
MNF ditahan dan ditetapkan sebagai
(2021) (diakses pada tanggal 21
tersangka pengemplang pajak senilai Rp. 1,62
miliar. Juli 2022)
Tindakan penghindaran pajak dilakukan
https://www.merdeka.com/peristiwa/pengemplang-pajak-
dengan cara menggelapkan PPN yaitu
rp-162-miliar-di-samarinda-dipenjara-usai-dijemput-di-
menerbitkan faktur pajak atas transaksi yang
cimahi.html
tidak pernah terjadi.
DHL Supply Badan Penegakan Hukum Kejahatan news.ddtc.co.id
Chain SpA. Keuangan Italia menyelidiki perusahaan (diakses pada tanggal 21
(2021) logistik DHL Supply Chain SpA. Dan Juli 2022)
menemukan praktik penggelapan PPN dan https://news.ddtc.co.id/perusahaan-afiliasi-dhl-terjerat-
kasus-penggelapan-ppn-30598
menyita barang bukti senilai US$ 20 Juta.
Penggeledahan juga dilakukan di empat
provinsi tempat rumah dan kantor jajaran
perusahaan tersebut.
Perusahaan tersebut juga akan kooperatif
terkait proses hukum yang akan diberlakukan.
2 | Abimanyu Rono
Jurnal Ilmiah Administrasi Publik E-ISSN …………………………
Juni 2022, pp. 01 – 14
penelitian ini peneliti hanya membahas atau menganalisis Pengaruh Perencanaan Pajak, Beban Pajak
Tangguhan, Dan Arus Kas Operasi Terhadap Penghindaran Pajak (Studi Kasus Pada Perusahaan
Sektor Transportasi dan Logistik yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2019-2021)
KAJIAN LITERATUR
Teori Dasar Pajak
Menurut P.J.A Andriani dalam (Simanjuntak and Imam 2012) mengatakan:
“Pajak adalah iuran masyarakat kepada Negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh
yang wajib membayarnya menurut peraturan-erauran umum (undangundang) dengan tidak
mendapatkan prestasi kembali yang langsung dapat ditujukan dan yang gunanya adalah untuk
membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubungan tugas Negara untuk menyelenggarakan
pemerintahan.”
Perencanaan Pajak
Menurut Chairil Anwar (2017:18) pengertian perencanaan pajak yaitu:
“Perencanaan Pajak adalah proses mengorganisasian usaha wajib pajak orang pribadi maupun
badan usaha sedemikian rupa dengan memanfaatkan berbagai celah kemungkinan yang dapat
ditempuh oleh perusahaan dalam koridor ketentuan peraturan perpajakan, agar perusahaan dapat
membayar pajak dalam jumlah minimum”
Menurut Resmi (2016), perencanaan pajak adalah langkah awal dalam manajemen pajak. Pada
tahap ini dilakukan pengumpulan dan Penelitian terhadap peraturan perpajakan agar dapat diseleksi
jenis tindakan penghematan pajak yang akan dilakukan. Pada umumnya penekanan perencanaan
pajak (tax planning) adalah untuk meminimalkan kewajiban pajak.
Beban Pajak Tangguhan
Menurut Hermanto (2015) beban pajak tangguhan adalah beban yang timbul akibat perbedaan
temporer antara laba akuntansi (laba dalam pelaporan keuangan untuk pihak eksternal) dengan laba
fiskal (laba yang digunakan sebagai dasar perhitungan pajak).
Sedangkan menurut Sari (2014) beban pajak tangguhan adalah jumlah beban (penghasilan)
pajak tangguhan yang muncul akibat adanya pengakuan atas liabilitas atau asset pajak tangguhan,
beban pajak tangguhan akan menimbulkan liabilitas pajak tangguhan.
Arus Kas Operasional
Menurut Prastowo (2015) arus kas merupakan konsep dasar dalam penerimaan dan pengeluaran
kas pada suatu perusahaan.
Sedangkan dari penekanan terhadap bentuk laporannya menurut Wahyudiono (2014) Laporan
arus kas adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode
akuntansi yang menunjukan aliran masuk dan keluar uang atau kas perusahaan.
Penghindaran Pajak
Menurut Pohan (2017) menjelaskan bahwa penghindaran pajak ialah cara yang legal karena
dilakukan dengan memanfaatkan celah-celah yang ada pada undang-undang perpajakan untuk
meminimalisir jumlah pajak terhutang.
Menurut Monterson dalam penelitian (Ngadiman and Puspitasari 2014) penghindaran pajak
berkenaan dengan pengaturan sesuatu peristiwa sedemikian rupa untuk meminimkan atau
menghilangkan beban pajak dengan memerhatikan ada atau tidaknya akibat-akibat pajak yang
ditimbulkan.
Hipotesis
Menurut Sugiyono (2015) Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, menunjukan rumusan masalah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan, dikatakan
sementara karena jawaban yang diberikan hanya didasarkan pada teori relevan. Berikut hipotesis dari
penelitian ini:
H1 = Perencanaan Pajak berpengaruh negatif terhadap Penghindaran Pajak pada perusahaan
sektor transportasi dan logistik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2019-2021.
3 | Abimanyu Rono
Jurnal Ilmiah Administrasi Publik E-ISSN …………………………
Juni 2022, pp. 01 – 14
H2 = Beban Pajak Tangguhan berpengaruh positif terhadap Penghindaran Pajak pada perusahaan
sektor transportasi dan logistik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2019-2021.
H3 = Arus Kas Operasional berpengaruh positif terhadap Penghindaran Pajak pada perusahaan
sektor transportasi dan logistik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2019-2021.
H4 = Perencanaan Pajak, Beban Pajak Tangguhan, dan Arus Kas Operasional secara bersamaan
berpengaruh signifikan terhadap Penghindaran Pajak pada perusahaan sektor transportasi dan
logistik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2019-2021.
METODE PENELITIAN
Pendekatan Penelitian
Pendekatan Penelitian yang digunakan dalam Penelitian skripsi ini adalah pendekatan Penelitian
kuantitatif, yaitu suatu pendekatan Penelitian yang berusaha untuk menguji teori dan hipotesis melalui
variabel-variabel penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Deksriptif yaitu penelitian
yang bersifat menjelaskan untuk mengumpulkan, menganalisis serta membandingkan pengetahuan
teknis ( data primer) dengan keadaan yang sebenarnya pada perusahaan untuk mengambil kesimpulan.
Penelitian ini menggunakan empat variabel, terdiri dari satu variabel dependen dan tiga variabel
independen. Untuk memberikan pemahaman yang lebih spesifik, maka variabel-variabel dalam
penelitian ini didefinisikan secara operasional, sebagai berikut.
Operasional Variabel
Variabel Dependen (Y)
Penghindaran Pajak sebagai variabel dependen dalam penelitian ini diukur melalui rumus
CETR (Cash Effective Tax Rate) yang merupakan jumlah kas yang dibayarkan oleh perusahaan
dalam pembayaran pajak terhadap laba sebelum pajak perusahaan (Ngadiman and Christiany
2014). Adapun rumus CETR adalah sebagai berikut :
Semakin tinggi tingkat presentase CETR mengindikasikan bahwa semakin rendah tingkat
penghindaran pajak perusahaan, sebaliknya semakin rendah tingkat presentase CETR
mengindikasikan bahwa semakin tinggi tingkat penghindaran pajak perusahaan.
Variabel Indepeden
1) Perencanaan Pajak (X1)
Perencanaan Pajak adalah proses mengorganisasian usaha wajib pajak orang pribadi
maupun badan usaha sedemikian rupa dengan memanfaatkan berbagai celah kemungkinan yang
dapat ditempuh oleh perusahaan dalam koridor ketentuan peraturan perpajakan, agar
perusahaan dapat membayar pajak dalam jumlah minimum (Pohan 2017). Dalam mengukur
perencanaan pajak dapat menggunakan rumus Tax Retention Rate atau tingkat retensi pajak
Wild et al dalam (Pulungan, 2020) adalah sebagai berikut:
4 | Abimanyu Rono
Jurnal Ilmiah Administrasi Publik E-ISSN …………………………
Juni 2022, pp. 01 – 14
transaksi yang menghasilkan pendapatan dan beban, kemudian dimasukan dalam penentuan
laba bersih. Pengukuran Arus kas operasi dengan menggunakan perubahan nilai arus kas
operasi perusahaan i pada akhir periode t dibagi dengan total aset pada tahun t-1 seperti
penggambaran sebagai berikut :
Teknik Sampling
Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah perusahaan sektor transportasi dan logistik
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dapat diperoleh jumlah perusahaan sektor transportasi
dan logistik yang terdaftar adalah sejumlah 28 (Dua Puluh Delapan) perusahaan. Namun, perlu
dilakukan pengambilan sampel agar sampel yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan
kriteria-kriteria yang telah ditentukan.
Metode yang digunakan pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling.
Purposive sampling menurut Sugiyono (2017) adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu. Jumlah sampel setelah disesuaikan dengan kriteria yang telah ditetapkan berjumlah 8
(Delapan) perusahaan sektor transportasi dan logistik yang selanjutnya menjadi 24 sebagai total
pengamatan jumlah tersebut akan digunakan dalam penelitian ini.
Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini proses analisis data menggunakan teknik statistik dengan program SPSS
versi 25, teknik analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda dan statistik deskriptif untuk
menggambarkan variabel-variabel dalam penelitian ini. Regresi linear berganda dapat dilakukan
apabila model penelitian memenuhi syarat dari uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji
multikoleniaritas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Statistik Deskriptif
Tujuan statistik deskriptif ini adalah untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), maksimum,
minimum, dan standar deviasi, nilai-nilai tersebut akan mempermudah proses pendeskripsian masing-
masing variabel.
Tabel 3. Uji Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
5 | Abimanyu Rono
Jurnal Ilmiah Administrasi Publik E-ISSN …………………………
Juni 2022, pp. 01 – 14
maksimumnya sebesar 1,43 dimiliki oleh PT. Temas Tbk di tahun 2020. Adapun nilai mean untuk
variabel perencanaan pajak senilai 0,7662 atau 76,62% yang berarti beberapa perusahaan sektor
transportasi dan logistik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) menggunakan perencanaan atau
manajemen pajak sebesar 76,91%.
Variabel independen kedua adalah beban pajak tangguhan yang menunjukan nilai minimum
sebesar 0,34 yang dimiliki oleh PT. Mineral Sumberdaya Mandiri Tbk di tahun 2019. Sedangkan
untuk nilai maksimumnya sebesar 1,13 yang dimiliki oleh PT. Jaya Trishindo Tbk. di tahun 2019.
Nilai mean pada variabel beban pajak tangguhan menunjukan nilai 0,6640 atau 66,40% yang berarti
beberapa perusahaan sektor transportasi dan logistik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
terdapat beban pajak tangguhan 66,40%.
Variabel independen ketiga adalah arus kas operasi yang menunjukan nilai minimum sebesar -
0,42 dimiliki oleh PT. Jaya Trishindo Tbk di tahun 2020. Sedangkan, nilai maksimumnya sebesar 1,70
dimiliki oleh Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk. Adapun nilai mean variabel arus kas operasi
menunjukan nilai sebesar 0,5671 atau menunjukan bahwa tingkat arus kas operasi dari beberapa
perusahaan sektor transportasi dan logistik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebesar
56,71%.
Hasil Uji Asumsi Klasik
1) Hasil Uji Normalitas
Peneliti menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov Test dengan tingkat 5% atau 0,05 dalam
nonparametric test melalui bantuan software IBM SPSS Statistics Ver.25. Berikut adalah hasil
yang diperoleh oleh peneliti.
Gambar 1. Hasil Nonparametric Test
6 | Abimanyu Rono
Jurnal Ilmiah Administrasi Publik E-ISSN …………………………
Juni 2022, pp. 01 – 14
7 | Abimanyu Rono
Jurnal Ilmiah Administrasi Publik E-ISSN …………………………
Juni 2022, pp. 01 – 14
8 | Abimanyu Rono
Jurnal Ilmiah Administrasi Publik E-ISSN …………………………
Juni 2022, pp. 01 – 14
9 | Abimanyu Rono
Jurnal Ilmiah Administrasi Publik E-ISSN …………………………
Juni 2022, pp. 01 – 14
perencanaan pajak (X1), beban pajak tangguhan (X2), dan arus kas operasi (X3) secara bersamaan
berpengaruh signifikan terhadap penghindaran pajak (Y) pada perusahaan sektor transportasi dan
logistik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2019-2021.
2) Hasil Uji Persial (T)
Hasil dari uji parsial diperoleh dengan menggunakan uji statistik t yaitu membandingkan nilai
thitung dengan nilai ttabel serta melihat nilai signifikansi dari gambar berikut.
Gambar 8. Hasil Uji Parsial (t)
10 | Abimanyu Rono
Jurnal Ilmiah Administrasi Publik E-ISSN …………………………
Juni 2022, pp. 01 – 14
(X3) menjelaskan 25,8% variabel dependen penghindaran pajak (Y). Sedangkan 74,2% dijelaskan
oleh variabel lain di luar penelitian ini.
Pembahasan
Pengaruh perencanaan pajak (X1) terhadap penghindaran pajak (Y)
Berdasarkan hipotesis 1 (H1), variabel perencanaan pajak berpengaruh negatif terhadap
penghindaran pajak. Hal ini dapat dibuktikan dari perbandingan antara hasil uji statistik t dan t tabel
yaitu thitung -3.277 > ttabel 1.72472 dengan nilai signifikansi lebih kecil dari taraf signifikan (0,004 <
0,05). Maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti variabel perencanaan pajak berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap variabel penghindaran pajak pada perusahaan sektor transportasi dan logistik
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2019-2021. Variabel perencanaan pajak menunjukan
hubungan negatif terhadap penghindaran pajak menunjukan bahwa semakin tinggi usaha dalam
perencanaan pajak perusahaan maka semakin menurun tingkat penghindaran pajak, sehingga
perencanaan pajak yang rendah akan menggambarkan tingginya penghindaran pajak suatu perusahaan.
Pengaruh Beban Pajak Tangguhan (X2) terhadap penghindaran pajak (Y)
Berdasarkan hipotesis 2 (H2), variabel beban pajak tangguhan berpengaruh positif terhadap
penghindaran pajak. Akan tetapi dalam penelitian ini variabel beban pajak tangguhan tidak
berpengaruh terhadap penghindaran pajak. Hal ini dibuktikan dari perbandingan antara hasil uji
statistik t dan t tabel yaitu t hitung -0,404 < ttabel 1.72472 dengan nilai signifikansi lebih besar dari taraf
signifikan (0,691 < 0,05). Maka H0 diterima dan H2 ditolak, yang berarti variabel beban pajak
tangguhan tidak berpengaruh terhadap variabel penghindaran pajak pada perusahaan sektor
transportasi dan logistik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2019-2021. Variabel beban
pajak tangguhan menunjukan bahwa perusahaan tidak menggunakan beban pajak tangguhan sebagai
media untuk melakukan tindakan penghindaran pajak atau data yang digunakan dalam penelitian ini
belum bisa menentukan kuatnya pengaruh beban pajak tangguhan terhadap penghindaran pajak karena
nilai besarnya beban pajak tangguhan sangat menentukan apakah dapat mengurangi laba perusahaan
dan layak untuk digunakan sebagai media penghindaran pajak. Nilai negatif pada hasil uji t
menunjukan bahwa beban pajak tangguhan akan menurunkan nilai atau tingkat penghindaran pajak.
Hal ini dikarenakan pembayaran pajak tangguhan suatu perusahaan secara tidak langung memenuhi
kewajiban perusahaan sebagai wajib pajak.
Pengaruh Arus Kas Operasi (X3) terhadap penghindaran pajak (Y)
Berdasarkan hipotesis 3 (H3), variabel arus kas operasi berpengaruh positif terhadap
penghindaran pajak. Akan tetapi dalam penelitian ini variabel arus kas operasi tidak berpengaruh
terhadap penghindaran pajak. Hal ini dibuktikan dari perbandingan antara hasil uji statistik t dan t
tabel yaitu thitung 1,363 < ttabel 1.72472 dengan nilai signifikansi lebih besar dari taraf signifikan (0,188
< 0,05). Maka H0 diterima dan H3 ditolak, yang berarti variabel arus kas operasi tidak berpengaruh
terhadap variabel penghindaran pajak pada perusahaan sektor transportasi dan logistik yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia tahun 2019-2021. Variabel arus kas operasi menunjukan bahwa perusahaan
tidak menggunakan total arus kas operasi sebagai media untuk melakukan tindakan penghindaran
pajak atau data yang telah digunakan dalam penelitian ini belum bisa menentukan kuatnya pengaruh
arus kas operasi terhadap penghindaran pajak karena data yang diambil hanya dalam kurun waktu 3
tahun saja. Menurut Hapsari dan Manzilah (2016) arus kas dari aktivitas operasi adalah arus kas
operasi mencakup pengaruh kas dari transaksi yang menghasilkan pendapatan dan beban, kemudian
dimasukan dalam penentuan laba bersih. Sumber kas ini umumnya dianggap ukuran terbaik dari
kemampuan perusahaan dalam memperoleh dana yang cukup untuk dapat melanjutkan usahanya
termasuk pembayaran pajak. Dengan kebijakan perpajakan yang sudah diatur oleh pemerintah dengan
menerapkan prinsip equity, economy, dan convenience perusahaan memiliki kemampuan untuk
membayar pajak yang terutang.
Pengaruh perencanaan pajak (X1) Beban Pajak Tangguhan (X2), dan Arus Kas Operasi (X 3)
secara bersamaan terhadap penghindaran pajak (Y)
Berdasarkan hipotesis 4 (H4), variabel perencanaan pajak, beban pajak tangguhan, dan arus kas
operasi secara bersamaan berpengaruh terhadap penghindaran pajak. Penelitian ini membuktikan
11 | Abimanyu Rono
Jurnal Ilmiah Administrasi Publik E-ISSN …………………………
Juni 2022, pp. 01 – 14
dengan perbandingan antara hasil uji statistik F dan F tabel yaitu F hitung 3.665 > Ftabel 3,49 dengan nilai
signifikansi lebih kecil dari taraf signifikan (0,030 < 0,05). Maka H 0 ditolak dan H1 diterima, yang
berarti variabel perencanaan pajak, beban pajak tangguhan, dan arus kas operasi secara bersamaan
berpengaruh signifikan terhadap variabel penghindaran pajak pada perusahaan sektor transportasi dan
logistik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2019-2021. Hal ini menunjukan bahwa semakin
tinggi nilai/tingkat perencanaan pajak, beban pajak tangguhan dan arus kas operasi maka semakin
tinggi juga kecenderungan perusahaan untuk melakukan tindakan penghindaran pajak.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan yang telah diuraikan dengan menggunakan software
IBM SPSS Statistics 25. Berikut adalah kesimpulan yang dapat diambil setelah melewati proses
pengujian yang telah dijelaskan sebelumnya:
1. Hasil uji parsial (t) menunjukan bahwa variabel perencanaan pajak berpengaruh negatif
signifikan terhadap penghindaran pajak pada perusahaan sektor transportasi dan logistik yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2019-2021.
2. Hasil uji parsial (t) menunjukan bahwa variabel beban pajak tangguhan tidak berpengaruh
terhadap penghindaran pajak pada perusahaan sektor transportasi dan logistik yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2019-2021.
3. Hasil uji parsial (t) menunjukan bahwa variabel arus kas operasi tidak berpengaruh terhadap
penghindaran pajak pada perusahaan sektor transportasi dan logistik yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia tahun 2019-2021.
4. Hasil uji simultan (F) menunjukan bahwa variabel perencanaan pajak, beban pajak tangguhan,
dan arus kas operasi secara bersamaan berpengaruh signifikan terhadap penghindaran pajak pada
perusahaan sektor transportasi dan logistik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2019-
2021.
12 | Abimanyu Rono
Jurnal Ilmiah Administrasi Publik E-ISSN …………………………
Juni 2022, pp. 01 – 14
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Anggara, Sahya. 2016. Administrasi Keuangan Negara. Bandung: Pustaka Setia.
Anggraini, Tika, and Nik Amah. 2019. “Pengaruh Beban Pajak Tangguhan Terhadap Penghindaran
Pajak Dengan Komite Audit Sebagai Pemoderasi.” SIMBA: Seminar Inovasi … 383–95.
Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 25. 9th ed.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hermanto, Bambang. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Lentera Ilmu Cendekia.
Indradi, Sjamsiar Sjamsuddin. 2016. Dasar-Dasar Dan Teori Administrasi Publik. Malang:
Kelompok Intrans Publishing.
Kacaribu, Alemina Henuk. 2020. Pengantar Ilmu Administrasi. Yogyakarta: Andi.
Mindarti, Lely Indah. 2016. Aneka Pendekatan Dan Teori Administrasi Publik. Malang: UB Press.
Pandiangan, Liberti. 2014. Administrasi Perpajakan : Pedoman Praktis Bagi Wajib Pajak Di
Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Pohan, Chairil Anwar. 2017. Manajemen Perpajakan. Jakarta: Kompas Group.
Prastowo, Dwi. 2015. Analisis Laporan Keuangan Konsep Dan Aplikasi. Yogyakarta: Unit
Penerbit Dan Percetakan STIM YKPN.
Priyatno, Duwi. 2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data Dengan SPSS 20. Yogyakarta: Andi.
Resmi, Siti. 2016. Perpajakan: Teori Dan Kasus Edisi Revisi. Jakarta: Salemba Empat.
Rudianto. 2013. Akuntansi Manajemen : Informasi Untuk Mengambil Keputusan Strategis. Jakarta:
Erlangga.
Rukajat, Ajat. 2018. Pendekatan Penelitian Kualitatif (Qualitative Research Approach).
Yogyakarta: Deepublish.
Sari, Diana. 2014. PERPAJAKAN : Konsep, Teori, Dan Aplikasi Pajak Penghasilan. Jakarta: Mitra
Wacana Media.
Sarwono, Jonathan. 2015. Membuat Skripsi, Tesis, Dan Disertasi Dengan Partial Least Square
SEM (PLS-SEM). Yogyakarta: Andi.
Simanjuntak, Timbul Hamonangan, and Mukhlis Imam. 2012. Dimensi Ekonomi Perpajakan
Dalam Pembangunan Ekonomi. Bogor: Raih Asa Sukses (Penebar Swadaya Grup).
Sriyana, Jaka. 2014. Metode Regresi Data Panel. Yogyakarta: Ekonisia, 2014.
Suandy, Erly. 2016. Perencanaan Pajak. 6th ed. Jakarta: Salemba Empat.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. 2017th ed. Bandung:
Alfabeta.
Syafiie, Inu Kencana, and Welasari. 2015. Ilmu Administrasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Wahyudiono, Bambang. 2014. Mudah Membaca Laporan Keuangan. Jakarta: Raih Asa Sukses.
Wirman, Syafri. 2012. Studi Tentang Administrasi Publik. Jakarta: Erlangga.
Jurnal :
Chrisandy, Marcelino Hery, and Remista Simbolon. 2022. “Pengaruh Transfer Pricing, Beban
Pajak Tangguhan Terhadap Penghindaran Pajak Pada Perusahaan Sektor Kimia.” Syntax Idea
04(05):1–8.
Faradisty, Astrid, Eka Hariyani, and Meilda Wiguna. 2019. “The Effect Of Corporate Social
Responsibility, Profitability, Independent Commissioners, Sales Growth And Capital Intensity On
13 | Abimanyu Rono
Jurnal Ilmiah Administrasi Publik E-ISSN …………………………
Juni 2022, pp. 01 – 14
14 | Abimanyu Rono
PENGARUH PERENCANAAN PAJAK, BEBAN PAJAK
TANGGUHAN, DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP
PENGHINDARAN PAJAK (Studi Kasus Pada
Perusahaan Sektor Transportasi dan
Logistik yang Terdaftar di
Bursa Efek
Indonesia Tahun
2019-2021)
SKRIPSI
Disusun Oleh:
SKRIPSI
Disusun Oleh:
SKRIPSI
SKRIPSI
1. Karya saya, skripsi saya, adalah asli dan belum pernah diajukan
2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah
Jakarta, 2022
CA181110127
MOTTO
v
KATA
Penulis,
v
UCAPAN
perhatian yang tidak terhingga dari berbagai pihak. Untuk itu pada
2. Yth. Bapak Prof. Dr. Ir. Wahyuddin Latunreng, M.M selaku Rektor
Institut STIAMI.
4. Yth. Ibu Eka Rofiyanti, S.AP.,M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu
Administrasi Publik.
A.
doa.
saya.
Penulis,
ix
ABSTRAK
x
ABSTRACT
x
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................vii
UCAPAN TERIMAKASIH...........................................................................viii
ABSTRAK.....................................................................................................x
ABSTRACT..................................................................................................xi
DAFTAR ISI................................................................................................xii
DAFTAR TABEL........................................................................................xvi
DAFTAR GAMBAR...................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
C. Rumusan Penelitian...............................................................................9
D. Tujuan Penelitian...................................................................................9
E. Manfaat Penelitian...............................................................................10
1. Aspek Praktis................................................................................10
2. Aspek Kebijakan............................................................................11
3. Aspek Akademik............................................................................11
x
A. Penelitian Terdahulu............................................................................12
B. Kajian Pustaka.....................................................................................18
1. Administrasi...................................................................................18
2. Administrasi Publik........................................................................19
3. Administrasi Perpajakan...............................................................20
4. Pajak..............................................................................................21
5. Perencanaan Pajak.......................................................................25
8. Penghindaran Pajak......................................................................38
C. Kerangka Teori....................................................................................41
D. Hipotesis..............................................................................................45
1. Pendekatan Penelitian..................................................................46
2. Jenis Penelitian.............................................................................47
1. Pengertian Operasional................................................................48
2. Definisi Variabel............................................................................48
3. Kisi-kisi Variabel............................................................................52
1. Populasi.........................................................................................54
2. Sampel..........................................................................................56
1. Statistik Deskriptif..........................................................................59
4. Uji Hipotesis..................................................................................65
1. Lokasi Penelitian...........................................................................68
2. Jadwal Penelitian..........................................................................68
B. Hasil Penelitian....................................................................................81
1. Statistik Deskriptif..........................................................................81
C. Pembahasan........................................................................................98
x
BAB V PENUTUP....................................................................................103
A. Kesimpulan........................................................................................103
B. Saran.................................................................................................104
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................106
LAMPIRAN...............................................................................................110
x
DAFTAR
x
DAFTAR
x
BA
PENDAHULUAN
28 Tahun 2007. Maka dari itu membayar pajak adalah salah satu
Amandemen III yaitu pajak dan pungutan lain bersifat memaksa untuk
1
2
TABEL I. 1
merugikan perusahaan.
3
(PMK) Nomor 107 Tahun 2017 terkait control foreign company (CFC).
Dalam aturan ini, jika normalnya wajib pajak dalam negeri (WPDN)
TABEL I. 2
kenyataan.
faktur pajak.
miliar. plang-pajak-rp-162-miliar-di-samarinda-
dipenjara-usai-dijemput-di-cimahi.html
Tindakan penghindaran pajak
namun berdasarkan contoh yang telah tertera pada tabel diatas kasus
peningkatan laba.
terhadap arus kas operasi, kondisi ini terkait dengan pelaporan laba
aktivitas operasi adalah arus kas operasi mencakup pengaruh kas dari
atau tidak berpengaruh signifikan. Maka dari itu, peneliti tertarik untuk
C. Rumusan Penelitian
penghindaran pajak ?
penghindaran pajak ?
penghindaran pajak ?
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
1. Aspek Praktis
Penghindaran Pajak
1
2. Aspek Kebijakan
Penghindaran Pajak
3. Aspek Akademik
perkuliahan.
BAB II
KAJIAN LITERATUR
A. Penelitian Terdahulu
sedang dilakukan.
TABEL II. 1
Penelitian Terdahulu
Jenis
No Judul Nama Hasil Penelitian
Penelitian
Memakai teknik analisa
data regrensi berganda,
pengamatan tersebut
menyatakan jika
perencanaan pajak tak
Pengaruh memiliki pengaruh pada
Sri Lestari Yuli
Perencanaan Pajak, tax avoidance.
Prastyatini1, Made
Struktur Modal, Sedangkan struktur modal
Deva Yuliana2
Komisaris dan komisaris independen
Independen Kuantitatif memilki pengaruh
1
Terhadap Tax signifikan kepada tax
Al-Kharaj: Jurnal
Avoidance Dengan avoidance. Selain itu,
Ekonomi, Keuangan &
Ukuran Perusahaan ukuran pajak tidak dapat
Bisnis Syariah Volume
Sebagai Variabel memperkuatkan
4 No.4 (2022)
Moderasi hubungan perencanaan
pajak kepada tax
avoidance. Struktur modal
dan komisaris independen
dapat dimoderasi oleh
ukuran instansi.
dalam sektor
pertambangan:
Hasil penelitian yang
menunjukkan bahwa
leverage, kepemilikan
institusional dan arus kas
operasi berpengaruh
terhadap penghindaran
pajak membuktikan
bahwa perusahaan
pertambangan melakukan
praktik penghindaran
pajak. Besarnya pajak
yang dibebankan pada
sektor pertambangan
mendorong perusahaan
pertambangan untuk
melakukan praktik
penghindaran pajak.
The results of the
research show that (1)
Astrid Faradisty1 corporate social
responsibility variables
Eka Hariyani2 have an effect on tax
The Effect Of
Meilda Wiguna3 avoidance, (2)
Corporate Social
independent
Responsibility,
commissioner variables
Profitability,
Descriptive Journal of have an effect on tax
6 Independent
Quantitative Contemporary avoidance, (3) sales
Commissioners,
Accounting growth variables have an
Sales Growth And
effect on tax avoidance,
Capital Intensity On Volume 1 No.3 (2019) while (4) profitability
Tax Avoidance
variables does not affect
tax avoidance and (5)
capital intensity variables
does not affect tax
avoidance.
Sumber : Diolah oleh peneliti, 2022
tahun 2019-2021.
B. Kajian Pustaka
1. Administrasi
yang
1
ditentukan
2. Administrasi Publik
3. Administrasi Perpajakan
kewajiban perpajakan.
4. Pajak
a. Pengertian Pajak
dan dipahami.
2012) mengatakan:
berbentuk barang.
5. Perencanaan Pajak
secara efisien.
sebagai berikut:
pajak.
besarnya pajak
tersebut melputi:
gagal
3
undangan
yang dinamis
Keterangan :
Net Income
TRR = Tax Retention Rate (tingkat retensi pajak)
TRR =
perusahaan I pada tahun t. Pretax Income
(EBIT)
Net Income = Laba bersih perusahaan I pada tahun t.
tahun t
pajak tangguhan.
pajak tangguhan.
perusahaan.
internal.
1) Aktivitas-aktivitas Operasi
2) Aktivitas-aktivitas Investasi
3) Aktivitas-aktivitas Pendanaan
CFOit−CFOit−1
Keterangan :∆CFO
=
∆CFO = Total Arus Kas Operasi.
Berjalan.
3
Sebelumnya.
8. Penghindaran Pajak
diharapkan.
terhutang.
ditimbulkan.
berikut :
4
serahasia mungkin.
(Pembayaran Pajak)
CETR =
(Laba Sebelum Pajak)
4
Keterangan :
C. Kerangka Teori
avoidance).
aset pada tahun t-1, Rumus pengukuran arus kas adalah sebagai
berikut :
CFOit−CFOit−1
∆CFO
=
Total assetsit−1
4
GAMBAR II. 1
Kerangka Teori
D. Hipotesis
METODE PENELITIAN
1. Pendekatan Penelitian
diartikan sebagai.
2. Jenis Penelitian
penelitian.
1. Pengertian Operasional
2. Definisi Variabel
adalah segala sesuatu yang terbentuk apa saja yang ditunjuk oleh
sebagai berikut.
b. Variabel Independen
berikut :
3. Kisi-kisi Variabel
TABEL III. 1
Skala
Variabel Indikator Dimensi
Pengukuran
Pengukuran perencanaan
pajak menggunakan Tax Income
Perencanaan rumus Tax Retention Rate
Rasio
Pajak (X1) atau tingkat retensi pajak
Wild et al dalam Pulungan Prepaid Tax (EBIT)
(2020)
Pengukuran beban pajak Beban pajak tangguhan
tangguhan menggunakan perusahaan i pada tahun t
Beban Pajak
rumus besaran beban
Tangguhan Rasio
pajak tangguhan Phillips Total aktiva pada akhir
(X2)
et al dalam Pulungan tahun t-1
(2020).
Pengukuran Arus kas
operasi dengan Total Arus Kas Operasi
menggunakan perubahan Tahun Berjalan
nilai arus kas operasi
Arus Kas perusahaan i pada akhir
periode t dibagi dengan Total Arus Kas Operasi Rasio
Operasi (X3)
total aset pada tahun t- Tahun Sebelumnya.
1 dalam (Hapsari and
Manzillah 2016). Total Aset Tahun
Sebelumnya
Pengukuran
Penghindaran
penghindaran pajak (tax Pembayaran Pajak Rasio
Pajak (X4) avoidance) menggunakan
5
langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari
(X2) dan Arus Kas Operasi (X 3) adalah data sekunder berupa laporan
D. Teknik Sampling
1. Populasi
TABEL III. 2
Daftar Perusahaan
2. Sampel
purposive sampling.
2019-2021.
TABEL III. 3
TABEL III. 4
variabel dependennya.
1. Statistik Deskriptif
sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
nonparametric test.
b. Uji Multikolinearitas
c. Uji Heterokedastisitas
variabel independent.
d. Uji Autokorelasi
TABEL III. 5
Keterangan:
data cross section. Data time series meliputi satu objek atau
6
kedua jenis data dilihat dari variabel terikat yang terdiri dari
dengan data time series dan data cross section adalah sebagai
berikut:
4. Uji Hipotesis
dependen.
dependen.
R2/K
F
=
Keteranga
6
R2 = Koefisien korelasi
n = Jumlah sampel
1)
Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak, yang berarti semua
2)
Jika Fhitung < Ftabel maka H0 diterima dan Ha ditolak, yang
penjelasan diatas.
Rumus Ttabel = t (𝜶 ; n-k-1)
Keterangan:
X n = Jumlah sampel
variabel dependen.
6
akan diteliti
1. Lokasi Penelitian
sampling.
2. Jadwal Penelitian
TABEL III. 6
Jadwal Penelitian
Tahun 2022
No Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan Proposal
2 Studi Pendahuluan
3 Pengumpulan Referensi
4 Penelitian BAB I-III
5 Pengumpulan Data
6 Analisis Data
7 Penelitian BAB IV-V
8 Penyusunan Skripsi
apa yang akan dibahas atau objek penelitian yang akan dilakukan
Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial
70
7
sebagai berikut :
TABEL IV. 1
GAMBAR IV. 1
Juli 2001.
Palembang.
box, blindvan).
Engineering).
h. TEMAS Tbk.
1988.
8
B. Hasil Penelitian
1. Statistik Deskriptif
masing variabel.
penjelasannya.
8
TABEL IV. 2
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
Y 24 0,13 0,73 0,3166 0,14470
menyimpang.
operasi (X3) yang diukur dengan rumus total arus kas operasi
GAMBAR IV. 2
GAMBAR IV. 3
1. Collinearity Tolerance
GAMBAR IV. 4
heterokedastisitas.
8
GAMBAR IV. 5
dilanjutkan.
9
GAMBAR IV. 6
untuk diuji.
menggunakan uji simultan (Uji F) dan Uji parsial (Uji t). Uji
dependen.
GAMBAR IV. 8
Fhitung adalah 3.665 dan Ftabel senilai 3,10. Nilai Ftabel diperoleh
GAMBAR IV. 9
pajak (Y).
GAMBAR IV. 10
C. Pembahasan
oleh peneliti.
pajak (Y)
pajak. Hal ini dapat dibuktikan dari perbandingan antara hasil uji
statistik t dan t tabel yaitu thitung -3.277 > ttabel 1.72472 dengan nilai
signifikansi lebih kecil dari taraf signifikan (0,004 < 0,05). Maka H 0
yaitu thitung - 0,404 < ttabel 1.72472 dengan nilai signifikansi lebih
besar dari taraf signifikan (0,691 < 0,05). Maka H 0 diterima dan H2
(Y)
perbandingan antara hasil uji statistik t dan t tabel yaitu t hitung 1,363
< ttabel 1.72472 dengan nilai signifikansi lebih besar dari taraf
data yang diambil hanya dalam kurun waktu 3 tahun saja. Menurut
statistik F dan F tabel yaitu F hitung 3.665 > Ftabel 3,49 dengan nilai
signifikansi lebih kecil dari taraf signifikan (0,030 < 0,05). Maka H 0
pajak tangguhan dan arus kas operasi maka semakin tinggi juga
penghindaran pajak.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
103
10
3. Hasil uji parsial (t) menunjukan bahwa variabel arus kas operasi
B. Saran
beban pajak tangguhan, dan arus kas operasi lebih bisa dijelaskan
dengan baik.
perencanaan pajak.
Buku :
Jurnal :
Website :
https://www.merdeka.com/peristiwa/pengemplang-pajak-rp-162-miliar-
di- samarinda-dipenjara-usai-dijemput-di-cimahi.html, diakses pada 21
Juli 2022 pukul 17.26.
https://news.ddtc.co.id/perusahaan-afiliasi-dhl-terjerat-kasus-
penggelapan-ppn-30598, diakses pada 21 Juli 2022 pukul
17.30.
Daftar Perusahaan
110
11
p Y x1 x2 x3 RES_1 ABRESID
AKSI 0,52 0,48 0,52 -0,28 0,12540 0,13
AKSI 0,27 0,73 0,77 0,40 -0,04448 0,04
AKSI 0,73 0,27 0,71 0,55 0,22340 0,22
ASSA 0,22 0,78 1,00 -0,37 -0,02944 0,03
ASSA 0,14 0,93 0,78 0,95 -0,12593 0,13
ASSA 0,28 0,72 0,55 -0,40 -0,01103 0,01
BPTR 0,35 0,65 0,66 -0,31 0,02980 0,03
BPTR 0,50 0,50 0,61 0,71 0,06993 0,07
BPTR 0,34 0,66 0,67 -0,10 0,01227 0,01
HELI 0,39 0,78 1,13 1,63 0,05621 0,06
HELI 0,23 0,70 0,52 -0,42 -0,07401 0,07
HELI 0,31 0,69 0,88 0,71 -0,03327 0,03
JAYA 0,47 0,53 0,69 1,74 0,00675 0,01
JAYA 0,29 0,71 0,52 0,97 -0,07458 0,07
JAYA 0,19 0,91 0,38 1,62 -0,13774 0,14
NELY 0,16 0,97 0,82 1,76 -0,12352 0,12
NELY 0,13 0,97 0,42 -0,24 -0,07570 0,08
NELY 0,15 0,97 0,78 1,00 -0,09921 0,10
SAPX 0,40 0,99 0,87 1,70 0,13026 0,13
SAPX 0,33 0,77 0,45 0,99 -0,01570 0,02
SAPX 0,16 0,84 0,78 -0,20 -0,08542 0,09
TMAS 0,43 1,43 0,46 0,86 0,35265 0,35
TMAS 0,31 0,69 0,62 -0,24 0,00280 0,00
TMAS 0,27 0,73 0,34 0,58 -0,07944 0,08
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Y 24 .13 .73 .3166 .14470
x1 24 .27 1.43 .7662 .22610
x2 24 .34 1.13 .6640 .19956
x3 24 -.42 1.76 .5671 .77283
Valid N (listwise) 24
11
Histogram
Uji Normalitas
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 x1 .927 1.079
x2 .947 1.056
x3 .887 1.128
a. Dependent Variable: Y
11
Uji Heterokedastisitas
Scatterplot
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 .596a .355 .258 .12465 2.158
a. Predictors: (Constant), x3, x2, x1
b. Dependent Variable: Y
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .625 .131 4.785 .000
x1 -.391 .119 -.611 -3.277 .004
x2 -.054 .134 -.075 -.404 .691
x3 .049 .036 .260 1.363 .188
a. Dependent Variable: Y
11
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .171 3 .057 3.665 .030b
Residual .311 20 .016
Total .482 23
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), x3, x2, x1
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .625 .131 4.785 .000
x1 -.391 .119 -.611 -3.277 .004
x2 -.054 .134 -.075 -.404 .691
x3 .049 .036 .260 1.363 .188
a. Dependent Variable: Y
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 .596a .355 .258 .12465 2.158
a. Predictors: (Constant), x3, x2, x1
b. Dependent Variable: Y
11
A. DATA PRIBADI
Email : Abimanyurp23@gmail.com
B. PENDIDIKAN
C. PENGALAMAN ORGANISASI
121
122
D. PENGALAMAN MAGANG
Desember 2021)