You are on page 1of 17

VOLUME 3 NO 2 | APRIL 2022 ISSN 2686-5718

PENAGIHAN DARING UNTUK PENCAIRAN TUNGGAKAN


PAJAK: STUDI KASUS DI KPP PRATAMA BATAM UTARA
Aji Riyanto
Direktorat Jenderal Pajak, Batam, Indonesia. Email: aji.riyanto@pajak.go.id

ABSTRACT

Delinquent tax account has been surging for the past years as a resultant of low tax collection
with high tax arrears. This could not be any worse, but things all went south when Covid-19
pandemic hit Indonesia in 2020. Many businesses struggle through this downturn economic
period since the government impose restriction to all physical activity including working amid
safety concern. In addition, this restriction has been limiting tax collection effort of tax bailiff.
Online collection means such as using email blast or whatsapp blast and outbond call centre
has yet to be implemented by DGT. Conversely, Batam Utara Tax Office has implemented
online collection since this pandemic hits Indonesia for its benefits such as increase collection
efficiency and ensuring tax bailiff safety. This study aims to define taxpayer’s response to online
collection. A field study was undergone in this research using data collected from taxpayers
who registered with Batam Utara Tax Office. The result was promising. Taxpayers’ response
ranged from 10,1% to 14,6%, and Rp335,5 million were collected. It concludes that this new
collection method can be an option for DGT in handling delinquent tax.

Keywords: delinquent tax, tax collection, online tax collection, taxpayer compliance

ABSTRAK

Indonesia mengalami peningkatan saldo piutang pajak yang cukup tinggi. Pelunasan piutang
pajak tidak seimbang dengan piutang pajak baru yang timbul ditambah dengan piutang lama
yang belum dilunasi. Kondisi ini diperparah dengan situasi pandemi Covid-19 di mana banyak
kegiatan usaha yang mengalami penurunan ekonomi dan pembatasan kegiatan Jurusita
Pajak dalam melakukan kegiatan penagihan. Pemanfaatan email blast, whatsapp blast dan
outbond call center untuk penagihan pajak belum banyak dilakukan di DJP. KPP Pratama

312
Aji Riyanto / Penagihan Daring Untuk Pencairan Tunggakan Pajak... (2022) 312-329

Batam Utara telah menerapkan metode penagihan daring untuk menagih piutang pajak sejak
pandemi Covid-19. Keuntungan dari program ini adalah penerimaan negara dari piutang
dapat terkumpul dan risiko Jurusita Pajak terpapar virus Covid-19 lebih rendah. Penelitian ini
bertujuan untuk memetakan respon wajib pajak jika penagihan daring diterapkan. Penelitian
menggunakan data dari wajib pajak yang terdaftar di KPP Pratama Batam Utara. Hasil dari
penelitian cukup menjanjikan dengan respon di antara 10,1%-14,6% dengan nilai pencairan
Rp335,5 juta. Penagihan daring bisa menjadi salah satu pilihan kebijakan bagi DJP untuk
mengurangi saldo piutang pajak.

Kata kunci: piutang pajak, penagihan pajak, penagihan daring, kepatuhan wajib pajak

1. PENDAHULUAN undang-undang tersebut, KPP sebagai unit


vertikal DJP diberi kewewenangan untuk
Penegakan Hukum Administrasi Pajak yang melakukan tindakan penagihan berupa
adil melalui Pemeriksaan dan Penagihan penerbitan Surat Teguran, penyampaian
merupakan salah satu inisiatif strategis DJP Surat Paksa, penyitaan aset, dan pelelangan
tahun 2020-2024. Untuk mewujudkan aset hasil sitaan.
inisiatif strategis tersebut, DJP memerlukan Secara nasional, realisasi pencairan
kebijakan dan strategi yang tepat di sektor piutang pajak tahun 2019 sebesar Rp16,56
penagihan sebagai sumber penerimaan triliun dari target Rp13,08 triliun atau
Negara dan sebagai langkah penegakan tumbuh -0,48% dari pencairan piutang
hukum bagi wajib pajak yang tidak patuh. pajak tahun 2018 sebesar Rp16,64 triliun.
Menurut Laporan Keuangan Untuk KPP Pratama Batam Utara, realisasi
Pemerintah Pusat (LKPP) audited tahun pencairan piutang pajak tahun 2019 sebesar
2019, nilai saldo piutang pajak mencapai Rp20,39 miliar dari target Rp17,66 miliar
Rp94,69 triliun, naik 16,22% dibanding saldo atau tumbuh 96,44% dari pencairan tahun
piutang pajak tahun 2018 sebesar Rp81,47 2018 sebesar Rp10,38 miliar. Pencairan
triliun. Undang-Undang Nomor 19 Tahun piutang tersebut dilakukan oleh Jurusita
2020 tentang Penagihan Pajak dengan Surat dengan mengirimkan Surat Teguran
Paksa (UU PPSP) dan Undang-Undang terhadap tunggakan yang telah jatuh
Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi tempo, dan tindakan penagihan aktif
Peraturan Perpajakan (UU HPP) berupa penyampaian 905 Surat Paksa,
memberikan wewenang kepada DJP untuk penyitaan 13 aset, melakukan pemblokiran 6
melakukan penagihan aktif yang merupakan rekening bank, melelang aset sebanyak dua
salah satu cara untuk mencairkan piutang kali serta melakukan proses pencegahan
pajak. Sesuai dengan pengaturan kedua

313
Aji Riyanto / Penagihan Daring Untuk Pencairan Tunggakan Pajak... (2022) 312-329

penanggung pajak bepergian keluar negeri 2. KERANGKA TEORITIS DAN


kepada satu orang penanggung pajak. PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Penagihan daring dapat menjadi 2.1 Studi Terdahulu
opsi bagi DJP di masa pandemi ini karena
kegiatan Jurusita Pajak diprioritaskan hanya Peningkatan kepatuhan wajib pajak telah
untuk menagih tunggakan bernilai besar menjadi fokus utama DJP dalam beberapa
atau akan daluarsa (resiko terpapar Covid- tahun terakhir. Berbagai kebijakan telah
19.) Selain itu, penagihan daring dapat dikeluarkan untuk meningkatkan angka
menjangkau lebih banyak wajib pajak kepatuhan wajib pajak seperti kebijakan
dibandingkan tindakan penagihan secara penurunan tarif dan pemberian insentif,
konvensional seperti pengiriman Surat kemudahan bertransaksi (eBilling, eFaktur,
Teguran atau penyampaian Surat Paksa. eSPT, eFiling), peningkatan layanan
Dengan semakin banyaknya wajib pajak informasi seperti layanan yang tersedia di
yang berhasil dijangkau, diharapkan website www.djponline.pajak.go.id ataupun
penerimaan dari pembayaran utang pajak kring pajak 1500200, serta berbagai fasilitas
juga meningkat. perpajakan lainnya. Hal ini dimaksudkan
Keuntungan lain penerapan untuk mempermudah transaksi perpajakan
penagihan daring yaitu komunikasi dengan dan mengurangi cost of compliance. Jika
wajib pajak dapat terjalin dengan baik. Wajib kepatuhan sukarela wajib pajak meningkat,
pajak dapat mengajukan pertanyaan diharapkan tax ratio di Indonesia yang saat
mengenai detil tunggakan ataupun ini berada di angka 11,1 % (2019)1 dapat
menyampaikan keberatan atas tunggakan meningkat.
Pada dasarnya tidak ada wajib pajak
tersebut. Di sisi lain, Jurusita bisa mengenal
yang secara sukarela mau membayar pajak.
lebih dekat wajib pajak, serta membantu jika
Hal ini sejalan dengan penelitian awal
mereka menghadapi kesulitan dalam
mengenai kepatuhan sukarela wajib pajak,
menjalankan kewajiban perpajakan seperti
di mana pemerintah diharuskan membuat
menginformasikan peraturan terbaru, kebijakan yang memaksa masyarakat untuk
pembuatan biling pembayaran ataupun membayar pajak, dan jika tidak dilaksanakan
cara mengakses layanan perpajakan yang maka yang melanggar akan terkena sanksi2.
telah disediakan. Namun dalam beberapa penelitian terkini
banyak ditemukan pandangan baru, seperti
dijelaskan oleh Frey dan Feld (2002) yang

1 OECD. (2021). Revenue Statistics in Asia and the Pacific 1990 – 2019, OECD Publishing, Paris: Author.
2 Allingham, M. G., & Sandmo, A. (1972). Income tax evasion: A theoretical analysis. Journal of Public Economics, 1, 323–338.
314
Aji Riyanto / Penagihan Daring Untuk Pencairan Tunggakan Pajak... (2022) 312-329

Gambar 1 Outbond Call Center di National Tax Agency Jepang


Sumber: https://www.nta.go.jp/english/publication/agency_report/index.htm

menyatakan pola interaksi antara fiskus dan banyak dari wajib pajak tidak memiliki
wajib pajak sangat menentukan tax morale. kesempatan, pengetahuan dan sumber
Jika wajib pajak diperlakukan dengan baik daya yang cukup untuk melakukan
oleh fiskus (respectful approach), maka akan penghindaran pajak6 (Torgler, 2004).
mendorong tingkat tax morale dan
membuat wajib pajak menjadi lebih patuh3. 2.2 Kegiatan Penagihan Pajak Daring
Sedangkan Long dan Swingen (1991)
menyatakan bahwa terdapat sebagian wajib Sejalan dengan teori kepatuhan wajib pajak,
pajak bersikap jujur dan beberapa wajib penagihan pajak secara daring telah
pajak lainnya cenderung tidak akan dilakukan di beberapa negara dalam bentuk
melakukan tindakan penghindaran pajak4. outbond call center. Sebagai contoh seperti
Penelitian lain mengungkapkan bahwa tidak yang telah dilakukan oleh National Tax
semua orang dengan niat untuk Administration (NTA) Jepang. NTA sebagai
menghindari pajak mampu melaksanakan otoritas perpajakan mempunyai divisi Office
niatnya tersebut menjadi tindakan of Tax Collection Call Center di tingkat
penghindaran pajak (Elffers, 2000) dan
5 kantor wilayah yang bertugas untuk

3 Frey, B. S., & Feld, L. P. (2002, August). Deterrence and morale in taxation: An empirical analysis. CESifo Working Paper no.760.
4 Long, S., & Swingen, J. (1991). The conduct of tax-evasion experiments: Validation, analytical methods, and experimental
realism. In P. Webley.
5 Elffers, H. (2000). But taxpayers do cooperate! In M. Van Vugt, M. Snyder, T. R. Tyler, & A. Biel (Eds.), Cooperation in modern

society. Promoting the welfare of communities, states, and organizations (pp. 184– 194). Routledge, London.
6 Torgler, B. (2004). Tax morale in Asian countries. Journal of Asian Economics, 15, 237-266.
315
Aji Riyanto / Penagihan Daring Untuk Pencairan Tunggakan Pajak... (2022) 312-329

melakukan penagihan utang pajak melakukan outbond calling dengan prioritas


menggunakan outbond call center. NTA sebagai berikut:
memiliki pegawai yang dilatih khusus untuk 1. jeda waktu 10 (sepuluh) hari sejak
melakukan penagihan melalui panggilan tanggal SKP diterbitkan;
telepon. Mereka memiliki data lengkap 2. ketetapan yang mendekati tanggal jatuh
mengenai wajib pajak yang akan ditagih dan tempo pembayaran;
kemampuan komunikasi yang baik, dengan 3. ketetapan yang diterbitkan Kantor
data yang lengkap wajib pajak akan sulit Pelayanan Pajak dengan urutan:
menghindari pajak. a. Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak
NTA melakukan penagihan melalui Besar,
outbond call center sebanyak 828.486 wajib b. Kantor Pelayanan Pajak Khusus,
pajak di periode Juli 2017 sampai dengan c. Kantor Pelayanan Pajak Madya,
Juni 2018 (Gambar 1). Dari jumlah tersebut, d. Kantor Pelayanan Pajak Pratama.
592.007 (71,5%) langsung melunasi; 113.074 4. Surat Ketetapan Pajak bernilai besar;
(13,6%) membuat komitmen pembayaran; 5. pertimbangan lainnya.
47.286 (5,7%) akan dilakukan penagihan
Berbeda dengan KLIP, penagihan
ulang; dan hanya 76.119 (9,2%) yang
dikembalikan ke Kantor Pajak untuk daring yang dilakukan di KPP Pratama
dilakukan tindakan penagihan7. Batam Utara menggunakan email blast dan
DJP sendiri mempunyai Kantor whatsapp blast. Jurusita dapat menelpon
Layanan Informasi dan Pengaduan (KLIP) jika diperlukan penjelasan lebih detil
yang melakukan outbond call center seperti mengenai tunggakan pajak. Metode email
tercantum dalam Surat Edaran Direktur dan pesan whatsapp digunakan karena
Jenderal Pajak nomor SE-18/PJ/2016 aplikasi tersebut telah lazim digunakan dan
tentang Petunjuk Pelaksanaan Outbond karena adanya keterbatasan jumlah petugas
Calling dalam Rangka Kegiatan Billing di Seksi Pemeriksaan, Penilaian dan
Support. KLIP akan melakukan outbond Penagihan.
calling sebelum tanggal jatuh tempo
tunggakan. Basis data untuk ketetapan yang
2.3 Pemanfaatan Penagihan Daring
ditagih disediakan oleh Direktorat Data dan
Informasi Perpajakan (DIP). Agen penelpon
Dari beberapa penelitian tentang kepatuhan
dari KLIP berjumlah sekitar 20 orang8
wajib pajak, dapat diambil kesimpulan
kemudian melakukan cleansing data dan
bahwa terdapat sejumlah persentase

7 National Tax Agency. (2019). National Tax Agency Report 2019, NTA Japan, Tokyo: Author.
8 Wawancara dengan Kasi Operasional I – KLIP DJP
316
Aji Riyanto / Penagihan Daring Untuk Pencairan Tunggakan Pajak... (2022) 312-329

tertentu wajib pajak yang secara sukarela 1. penulis melakukan penagihan daring
mau membayar kewajiban perpajakannya. dengan whatsapp blast dan email blast
Kondisi ini dapat dimanfaatkan untuk terhadap 836 wajib pajak dengan
penagihan pajak atas utang pajak yang telah kriteria CRM di X3 atau yang
berkekuatan hukum tetap (inkracht). mempunyai kemampuan bayar tinggi;
National Tax Agency Jepang menggunakan 2. penulis melakukan penagihan daring
Outbond Call Center untuk keperluan dengan whatsapp blast dan email blast
penagihan sehingga beban penagihan yang terhadap 444 wajib pajak dengan
harus dilaksanakan oleh Kantor Pelayanan kriteria tunggakan dibawah Rp2 juta
Pajak hanya 9,2% dari seluruh ketetapan dan baru terbit di atas tahun 2018;
pajak yang terbit di periode Juli 2017- Juni 3. setelah dilakukan email blast dan
2018. Jika hal ini dapat diterapkan oleh DJP whatsapp blast, penulis akan melakukan
dalam bentuk penagihan daring, Jurusita sampling visit untuk mewawancarai
dapat menjangkau lebih banyak wajib pajak. wajib pajak yang tidak merespon
Sesuai teori voluntary compliance, terdapat terhadap email ataupun pesan
sebagian wajib pajak akan melakukan whatsapp yang dikirimkan;
pelunasan tanpa perlu dilakukan tindakan
4. melakukan evaluasi jumlah wajib pajak
penagihan aktif ke lapangan. Sehingga,
yang merespon dan membayar
tugas Jurusita untuk melakukan
tunggakan pajaknya.
penyampaian Surat Paksa akan berkurang
dan bisa lebih fokus untuk penanganan
kasus penagihan yang kompleks. Tujuan dari penelitian ini
berdasarkan latar belakang yang telah
3. METODOLOGI PENELITIAN dijelaskan sebelumnya adalah untuk
melakukan analisis terhadap:
Penelitian ini menggunakan pendekatan 1. tingkat respon wajib pajak dalam hal
kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. melunasi utang pajak setelah dilakukan
Data diambil dari observasi langsung melalui penagihan daring;
kegiatan penagihan daring, melakukan wa 2. potensi penerimaan dari utang pajak
wancara kepada wajib pajak yang yang dibayar setelah dilakukan
mempunyai utang pajak di KPP Pratama penagihan daring sehingga dapat
Batam Utara serta berbagai pihak lain yang menjadi opsi bagi DJP dalam mencari
terlibat. Dalam studi ini terdapat dua kali kebijakan dan strategi alternatif untuk
observasi yang dilakukan dengan teknis meningkatkan penerimaan pajak di
sebagai berikut:

317
Aji Riyanto / Penagihan Daring Untuk Pencairan Tunggakan Pajak... (2022) 312-329

Persiapan

 Data masterfile wajib


pajak (nama, NPWP,
nomor telepon, email)
 Data tunggakan
 Mail merge email agar
dapat mengirimkan ke
banyak akun email
 Aplikasi whatsapp
blast agar dapat
mengirimkan ke
banyak nomor

Gambar 2 Skema Penagihan Daring


Sumber: Diolah oleh Peneliti, diadaptasi dari proses bisnis di KLIP

tengah Pandemi Covid-19 di sektor Penyitaan (SPMP). Dan terakhir, Jurusita


penagihan pajak. Pajak dapat menyita aset wajib pajak.
Jika wajib pajak tidak melunasi utang
4. HASIL DAN PEMBAHASAN pajaknya, Kantor Pelayanan Pajak akan
4.1 Tindakan Penagihan Secara Umum menjual aset tersebut melalui mekanisme
lelang yang dilakukan oleh Kantor
Sesuai UU HPP dan UU PPSP, wajib pajak Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
memiliki waktu 30 hari untuk membayar (KPKNL). Tindakan penagihan lain yang
Surat Ketetapan Pajak (SKP) atau Surat dapat dilakukan oleh Jurusita antara lain
Tagihan Pajak (STP) yang telah terbit. pemblokiran harta kekayaan penanggung
Mereka memiliki hak untuk mengajukan pajak, pencegahan penanggung pajak
keberatan sebesar jumlah pajak yang tidak bepergian keluar negeri dan penyanderaan
mereka setujui dalam waktu 3 bulan sejak (gijzling).
tanggal SKP dikirimkan. Tujuh (7) hari
setelah tanggal jatuh tempo pembayaran 4.2 Skema Penagihan Daring
terlampaui, akan terbit Surat Teguran.
Kemudian setelah 21 hari jika tidak dilunasi Untuk mengetahui respon wajib pajak
akan terbit Surat Paksa. Selanjutnya, 2x24 dalam pelunasan utang pajak yang sudah
jam terbit Surat Perintah Melaksanakan inkrach, KPP Pratama Batam Utara

318
Aji Riyanto / Penagihan Daring Untuk Pencairan Tunggakan Pajak... (2022) 312-329

melakukan Penagihan Daring dengan data masterfile, dan menampung


skema sebagai berikut (Gambar 2): masukan dari wajib pajak mengenai
1. tahap persiapan dilakukan dengan pelayanan penagihan pajak.
melakukan cleansing dan analisis data
masterfile wajib pajak dan data 4.3 Pemilihan Wajib Pajak yang akan
tunggakan. Setelah data sinkron, data dilakukan Penagihan Daring di KPP
utang pajak dikirimkan melalui email dan Pratama Batam Utara
aplikasi pesan whatsapp ke nomor wajib
pajak. Untuk kriteria wajib pajak yang akan
2. untuk pesan whatsapp dan email yang dilakukan penagihan daring, kami
tidak terkirim karena alamat tidak valid, menggunakan dua kriteria dalam pemilihan
akan dilakukan penagihan wajib pajak. Pertama, wajib pajak
menggunakan telepon sesuai dengan berkemampuan membayar tinggi, yaitu
data nomor telepon fixed line di wajib pajak dengan status Compliance Risk
masterfile. Management (CRM) Penagihan berada di
3. jika wajib pajak merespon, petugas akan X3 dan memiliki setoran pajak di 2020 lebih
memberikan keterangan tentang utang tinggi daripada 2019 (Kriteria I). Kedua, wajib
pajak, mengirimkan scan dokumen pajak dengan tunggakan di bawah Rp2 juta
SKP/STP dan membantu pembuatan dan SKP/STP tersebut terbit setelah tahun
billing pembayaran. 2018 (Kriteria II). Kriteria ini diambil
4. evaluasi akan dilakukan dengan berdasarkan asumsi bahwa kriteria pertama
pengecekan data pembayaran, update mempunyai kemampuan membayar tinggi
yang berperan penting untuk penerimaan.
Tabel 1 Kriteria Utang Pajak Berdasarkan Tahun Terbit di KPP Pratama Batam Utara
Sumber: SIDJP diakses pada tanggal 2 September 2020

Jumlah
Tahun Terbit Nilai (Rp) Saldo Piutang (%)
Ketetapan
2020 1.678 4.684.537.103 31,58 %
2019 2.031 4.657.819.246 31,40 %
2018 2.259 3.502.726.080 23,61 %
2017 1.779 1.234.548.431 8,32 %
2016 724 742.579.370 5,01 %
< 2015 13 12.448.956 0,08 %
JUMLAH 8.484 14.834.659.186 100 %

319
Aji Riyanto / Penagihan Daring Untuk Pencairan Tunggakan Pajak... (2022) 312-329

Tabel 2 Kriteria Utang Pajak Berdasarkan Nominal di KPP Pratama Batam Utara
Sumber: SIDJP diakses pada tanggal 2 September 2020

No Nilai Tunggakan (Rp) Nilai (Rp) Jumlah Ketetapan


1 > Rp100 Juta 5.369.393.992 20
2 Rp50 Juta - Rp100 Juta 1.413.963.503 23
3 Rp10 Juta - Rp50 Juta 1.915.009.696 96
4 Rp2 Juta - Rp10 Juta 1.548.382.761 381
5 < Rp2 Juta 4.587.909.234 7.964
Jumlah 14.834.659.186 8.484

Sedangkan kriteria kedua mencerminkan Kegiatan Ekstensifikasi, Pengawasan,


tunggakan dengan status lancar dan Pemeriksaan, dan Penagihan di DJP adalah
merupakan tunggakan dengan jumlah suatu proses pengelolaan risiko kepatuhan
terbanyak, sehingga diharapkan jika lunas wajib pajak secara menyeluruh yang
dapat mengurangi beban kerja Jurusita dan meliputi identifikasi, pemetaan, pemodelan,
beban administrasi penagihan. Kedua dan mitigasi atas risiko kepatuhan wajib
kriteria ini bersifat independen yang berarti, pajak serta evaluasinya sehingga menjadi
atas populasi piutang pajak di KPP Pratama kerangka kerja yang sistematis, terukur, dan
Batam Utara dilakukan penyaringan dengan objektif. Parameter sumbu X di CRM
menggunakan Kriteria I untuk mendapatkan Penagihan merupakan kecenderungan
piutang milik wajib pajak yang memiliki wajib pajak untuk membayar berdasarkan
kemampuan membayar tinggi. Kemudian keberadaan dan kemampuan wajib pajak
atas populasi yang sama, dilakukan untuk memenuhi kewajiban pembayaran
penyaringan ulang dengan Kriteria II untuk piutang pajak. Di mana semakin tinggi X
mendapatkan piutang dengan status lancar mempunyai arti tingkat kemungkinan
dengan nilai di bawah Rp2 Juta. ketertagihan piutang yang semakin tinggi
CRM sesuai dengan Surat Edaran pula. Sedangkan parameter sumbu Y
Direktur Jenderal Pajak nomor SE- mencerminkan dampak fiskal yaitu
24/PJ/2019 tentang Implementasi konsekuensi tidak terpenuhinya kewajiban
Compliance Risk Management dalam pembayaran piutang pajak9.

9 SE-24/PJ/2019

320
Aji Riyanto / Penagihan Daring Untuk Pencairan Tunggakan Pajak... (2022) 312-329

Untuk data setoran pajak, diambil Pratama Batam Utara. Kegiatan penagihan
dari akumulasi data pembayaran 2020 yaitu daring untuk penelitian ini dilakukan
bulan Januari s.d Juni 2020 dibandingkan sebanyak dua kali yaitu pada tanggal 24 Juli
dengan data pembayaran periode yang 2020 untuk kriteria I dan 1 Agustus 2020
sama di tahun 2019. Dari data ini dapat untuk kriteria II. Kegiatan ini sengaja
dilihat wajib pajak yang bisnisnya tidak dipisahkan karena keterbatasan petugas (3
begitu terpengaruh dengan kondisi orang pegawai seksi pemeriksaan, penilaian
pandemi Covid-19, sehingga dapat dan penagihan) untuk menjawab respon
berkontribusi untuk penerimaan. dari wajib pajak. Hasil dari kegiatan tersebut
Berdasarkan data yang ada pada dapat dilihat sebagai berikut:
Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak
(SIDJP) per tanggal 2 September 2020 4.4.1 Penagihan daring untuk wajib
ketetapan yang belum berhasil dicairkan pajak kemampuan membayar
sebagian besar bersumber dari ketetapan tinggi di KPP Pratama Batam
yang diterbitkan di tahun 2018 s.d. 2020 Utara
(Tabel 1). Ketetapan pajak yang terbit antara
tahun 2018 s.d. 2020 tergolong dalam Kriteria ini dipilih dengan tujuan untuk
tunggakan kriteria lancar dan kurang lancar. memberikan penerimaan yang signifikan
Sedangkan berdasarkan data pada Tabel 2 dari pembayaran utang pajak. wajib pajak
dapat terlihat bahwa ketetapan di bawah yang dipilih telah diproses dengan aplikasi
nominal Rp2 juta merupakan populasi CRM DJP dan berdasarkan data yang
terbesar dengan jumlah 7.964 dari 8.484 dimiliki DJP mereka dikelompokkan sebagai
ketetapan (93,87%) dan total nilai wajib pajak dengan kemampuan membayar
tunggakan Rp4,58 miliar. yang tinggi.
Untuk data wajib pajak Penagihan
4.4 Implementasi Program Penagihan Daring dengan kriteria ini, setelah dilakukan
Daring cleansing terdapat 836 wajib pajak dengan
nilai total utang pajak sebesar Rp2,03 miliar.
KPP Pratama Batam Utara melakukan Cleansing data dilakukan dengan
penagihan daring dengan menggunakan mengambil seluruh data CRM Penagihan X3
alamat email penagihan.kpp215@pajak.go. dan data wajib pajak dengan setoran di
id dan aplikasi pesan whatsapp dengan tahun 2020 lebih besar dari tahun 2019.
menggunakan nomor telepon Data tersebut kemudian disandingkan
081250002154. Penggunaan alamat email dengan data masterfile untuk mengambil
dan nomor telepon resmi ini telah data email dan nomor telepon. Dari jumlah
dipublikasikan melalui media Sosial KPP tersebut 562 merupakan wajib pajak Badan

321
Aji Riyanto / Penagihan Daring Untuk Pencairan Tunggakan Pajak... (2022) 312-329

Tabel 3 Penagihan Daring Kriteria Wajib Pajak Kemampuan Membayar Tinggi


di KPP Pratama Batam Utara
Sumber: Diolah oleh Peneliti

Jenis Wajib Jumlah Wajib Wajib Pajak Utang Pajak Awal Utang Pajak
Pajak Pajak Bayar (Rp) Dibayar (Rp)
Badan 562 89 (15,8%) 1.391.102.292 189.857.671 (13,6%)
Orang
274 33 (12,0%) 639.642.457 90.954.831 (14,2%)
Pribadi
Total 836 122 (14,6%) 2.030.744.749 280.812.502 (13,8%)

dengan nilai utang pajak sebesar Rp1,39 proses penagihan dan mereka segera
miliar dan 274 wajib pajak Orang Pribadi melunasi utang pajaknya.
dengan nilai utang pajak sebesar Rp639,6 Hasil dari penagihan daring wajib
juta. pajak kategori ini dapat dilihat di Tabel 3, di
Setelah dilakukan penagihan daring mana 122 wajib pajak melunasi tunggakan
melalui email dan pesan whatsapp, banyak pajak (14,6%) dengan nilai Rp280,8 juta yang
ditemukan nomor telepon dan email yang terdiri dari 89 Wajib Pajak Badan membayar
tidak valid. Ini menyebabkan pesan tidak sebesar Rp189,86 juta dan 33 Wajib Pajak
tersampaikan. Hal tersebut terjadi karena Orang Pribadi membayar sebanyak Rp90,95
wajib pajak mengganti nomor telepon atau juta. Secara statistik, Wajib Pajak Badan
menggunakan temporary email. Untuk memiliki tingkat respon dan kepatuhan yang
pesan yang terkirim, petugas harus siap lebih tinggi dibandingkan dengan Wajib
menanggapi respon dari wajib pajak demi Pajak Orang Pribadi, yaitu 89 Wajib Pajak
memberikan pelayanan terbaik kepada Badan (15,8%) dibandingkan dengan 33
wajib pajak. Menurut Fred dan Feld (2002), Wajib Pajak Orang Pribadi (12%) yang
jika wajib pajak diperlakukan dengan baik membayar. Namun jika kita lihat dari jumlah
oleh fiskus (respectful approach), maka akan tunggakan, persentase nilai pembayaran
mendorong tingkat tax morale dan Wajib Pajak Orang Pribadi (14,2%) lebih
membuat wajib pajak menjadi lebih patuh10. tinggi dibandingkan pencairan tunggakan
Hal ini diharapkan dapat mempercepat wajib pajak Badan (13,6%). Ini dikarenakan

10 Frey, B. S., & Feld, L. P. (2002, August), Deterrence and morale in taxation: An empirical analysis. CESifo Working Paper no.
760.

323
Aji Riyanto / Penagihan Daring Untuk Pencairan Tunggakan Pajak... (2022) 312-329

Wajib Pajak Orang Pribadi di zona CRM X3 c. diterbitkannya SKPKB pasal 13 ayat (5)
tergolong wajib pajak dengan golongan atau SKPKBT pasal 15 ayat (4);
penghasilan menengah ke atas, yang mana d. dilakukan penyidikan tindak pidana di
mereka memiliki aset yang cukup untuk bidang perpajakan.
melunasi utang pajaknya. Jika tidak dapat tertagih, atas utang
pajak ini akan diajukan penghapusan
4.4.2 Penagihan daring untuk utang piutang pajak sesuai ketentuan Peraturan
pajak di bawah nominal Rp2 juta Menteri Keuangan nomor 68/PMK.03/2012
dan terbit setelah tahun 2018 di tentang Tata Cara Penghapusan Piutang
KPP Pratama Batam Utara Pajak dan Penetapan Besarnya
Penghapusan. Proses konfirmasi ulang
Kriteria ini dipilih dengan tujuan untuk utang pajak, penelitian dokumen, audit
mengurangi utang pajak yang kecil dan oleh unit Kepatuhan Internal hingga
sangat banyak jumlahnya. Hal ini telah disetujui oleh Menteri Keuangan dapat
membebani administrasi baik untuk memakan waktu 1 hingga 2 tahun. Selama
penyediaan gudang penyimpanan, serta jangka waktu STP/SKP terbit hingga
resources (SDM, waktu, dan biaya) yang Keputusan Menteri Keuangan untuk
dibutuhkan untuk melakukan tindakan penghapusan piutang pajak disetujui,
penagihan. Untuk daluarsa penagihan seluruh dokumen piutang pajak yang

Tabel 4 Penagihan Daring Kriteria Utang Pajak Dibawah Rp.2 Juta dan
Terbit Setelah Tahun 2018 di KPP Pratama Batam Utara
Sumber: Diolah oleh Peneliti
Jenis Wajib Jumlah Wajib wajib pajak Utang Pajak Awal Utang Pajak
Pajak pajak Bayar (Rp) Dibayar (Rp)
Badan 371 39 (10,5%) 419.887.054 45.634.443 (10,9%)
Orang
73 6 (8,2%) 106.037.405 9.080.643 (8,6%)
Pribadi
Total 444 45 (10,1%) 525.924.459 54.715.086 (10,4%)

sesuai ketentuan yang diatur dalam UU HPP daluarsa dan belum tertagih harus
Pasal 22 (2) dihitung 5 tahun sejak: disimpan di gudang arsip Kantor Pelayanan
a. diterbitkannya Surat Paksa; Pajak.
b. adanya pengakuan utang pajak dari Alasan lain untuk menagih piutang
wajib pajak baik langsung maupun tidak pajak dengan nominal kecil adalah efisiensi
langsung; tenaga Jurusita yang terbatas (standar
324
Aji Riyanto / Penagihan Daring Untuk Pencairan Tunggakan Pajak... (2022) 312-329

jumlah Jurusita di KPP sebanyak 3 orang11). lebih tinggi dari Wajib Pajak Orang Pribadi.
Jurusita yang ada selama ini dioptimalkan Tercatat Rp45,62 juta utang pajak Wajib
untuk menagih utang pajak dengan Pajak Badan dapat dicairkan. Nilai ini setara
nominal besar. Diharapkan dengan dengan 10,9% dari total tunggakan pajak
berkurangnya jumlah tunggakan kriteria ini, untuk Kriteria II. Sedangkan Wajib Pajak
DJP dapat lebih efektif dalam Orang Pribadi hanya melunasi total Rp9,08
mengalokasikan SDM dan anggaran untuk juta atau 8,6% dari total tunggakan Kriteria
penagihan pajak. II.
Untuk data wajib pajak Penagihan
Daring dengan kriteria utang pajak di bawah 4.5 Respon Wajib Pajak terhadap
Rp2 juta dan terbit setelah tahun 2018, Penagihan Daring di KPP Pratama
setelah dilakukan cleansing data terdapat Batam Utara
444 wajib pajak dengan nilai total
tunggakan Rp525,9 juta. Data hasil cleansing Penagihan daring memberikan tambahan
ini juga telah dikeluarkan data wajib pajak penerimaan dari pembayaran utang pajak
dengan profil CRM Penagihan X3 sehingga sebesar Rp335.527.588 dengan tingkat
tidak akan terjadi penghitungan ganda. Dari respon bervariasi antara 10,1%-14,6% dari
jumlah tersebut, 371 merupakan wajib pajak wajib pajak yang ditagih. Sebanyak 122 WP
Badan dengan total utang pajak sebesar dari kriteria 1 dan 45 WP dari kriteria 2 yang
Rp419,89 juta dan 73 wajib pajak Orang merespon memberikan gambaran bahwa
Pribadi dengan total utang pajak sebesar terdapat wajib pajak yang mempunyai
Rp106,03 juta. kesadaran untuk membayar utang pajaknya
Tabel 4 menunjukkan hasil dengan penagihan persuasif tanpa perlu
penagihan daring untuk wajib pajak kriteria dilakukan penyitaan aset12.
ini. Dari tabel dapat dilihat bahwa Wajib Jika dibandingkan dengan NTA
Pajak Badan memiliki tingkat respon dan Jepang dengan 71,5% wajib pajaknya
kepatuhan yang lebih tinggi dibandingkan langsung melakukan pelunasan (paid fully)
dengan Wajib Pajak Orang Pribadi. Ini (NTA Report 2019), hasil dari penagihan
terlihat dari jumlah Wajib Pajak Badan yang daring KPP Pratama Batam Utara ini masih
melunasi utang pajaknya yaitu 39 wajib relatif kecil. Namun dari hasil tersebut, DJP
pajak (10,5%), jauh lebih tinggi daripada dapat menerapkan beberapa kebijakan
Wajib Pajak Orang Pribadi yang hanya untuk meningkatkan respon wajib pajak,
mencatatkan 6 wajib pajak (8,2%). Dari segi antara lain:
nilai tunggakan, Wajib Pajak Badan juga

11 KEP-244/PJ/2021
12 Kirchler,E., Hoelzl, E., & Wahl, I. (2008): ...tax compliance can be achieved through increasing levels of power and trust.
325
Aji Riyanto / Penagihan Daring Untuk Pencairan Tunggakan Pajak... (2022) 312-329

1. DJP dapat mewajibkan wajib pajak untuk menghimbau wajib pajak untuk segera
secara rutin melakukan update data melunasi utang pajaknya.
masterfile terutama data alamat, nomor 4. program penagihan daring harus
telepon dan email. Saat ini DJP telah disosialisasikan secara lebih luas dan
mempermudah proses ini melalui situs dilakukan secara masif oleh seluruh
DJPonline atau melalui kring pajak. Kantor Pelayanan Pajak. Karena informasi
Namun kegiatan ini masih bersifat mengenai program ini belum
sukarela. DJP dapat meniru praktek yang disosialisasikan secara luas, beberapa
dilakukan di sektor perbankan yaitu wajib pajak akhirnya hanya mengabaikan
setiap 5 tahun nasabah diwajibkan email, pesan whatsapp dan tidak
mengganti kartu ATM dan diberikan merespon karena khawatir pesan
formulir untuk mengisikan data terbaru. tersebut hanya penipuan.
2. aplikasi CRM sangat mendukung proses Hasil wawancara dengan wajib pajak
ini. DJP harus terus melakukan yang telah dilakukan penagihan daring,
pembaharuan fitur CRM, sehingga diperoleh sejumlah informasi dan masukan
menjadi lebih komprehensif untuk yang berguna untuk pengembangan
melakukan analisis resiko, kompilasi data program ini, antara lain:
aset wajib pajak yang berasal dari 1. beberapa wajib pajak tidak mengetahui
berbagai data instansi, lembaga, asosiasi, mempunyai hutang pajak sebagai akibat
dan pihak lain (ILAP), kemudian terkena sanksi administrasi karena
disandingkan dengan data tunggakan terlambat bayar atau terlambat
dan data penggalian potensi pajak. melaporkan SPT. Surat Tagihan Pajak dan
Dengan pengembangan ini, Jurusita akan Surat Teguran telah dikirim oleh KPP ke
mempunyai informasi yang memadai alamat wajib pajak sesuai data masterfile,
saat melakukan penagihan daring, dan namun tidak diterima oleh wajib pajak.
wajib pajak akan sulit menghindar jika 2. SKP/STP dan Surat Teguran yang
DJP memiliki data dan analisa yang diterima oleh pimpinan perusahaan tidak
akurat. didisposisi ke bawahan sehingga tidak
3. pelatihan communication skill yang baik dapat ditindaklanjuti oleh bagian yang
bagi tim penagihan untuk penanganan menangani pajak. Atau bahkan
komplain wajib pajak terkait jumlah sebaliknya, bagian pajak akan senang
tunggakan pajak sangat diperlukan. menerima informasi tagihan dari KPP
Petugas harus mampu memberikan sebelum atasan mereka mengetahui
penjelasan yang lugas namun tegas adanya keterlambatan dalam pelaporan/
mengenai informasi tunggakan pajak dan pembayaran pajak perusahaan.

326
Aji Riyanto / Penagihan Daring Untuk Pencairan Tunggakan Pajak... (2022) 312-329

3. terdapat beberapa wajib pajak yang mendukung DJP untuk terus bekerja
meminta agar Surat Tagihan Pajak selain secara professional mengumpulkan
dikirimkan melalui pos juga dikirimkan penerimaan Negara. Torgler (2004)
secara daring, karena pesan melalui email menuliskan bahwa motivasi intrinsik
dan whatsapp akan lebih cepat diterima untuk membayar pajak merupakan
dan dapat langsung berkomunikasi kesediaan setiap individu untuk
dengan petugas penagihan pajak. membayar pajak, dikenal dengan istilah
4. terdapat beberapa wajib pajak yang tax morale13.
merasa tidak memiliki utang pajak karena Hasil penagihan daring dari dua
telah melaksanakan kewajiban kriteria wajib pajak adalah 14,6% wajib pajak
pembayarannya. Setelah dilakukan membayar (paid fully) untuk kriteria wajib
penelitian lebih lanjut, kemungkinan telah pajak kemampuan membayar tinggi
terjadi kesalahan pembuatan kode billing (Kriteria I) dan 10,1% wajib pajak membayar
pembayaran atau karena sistem yang untuk kriteria tunggakan pajak di bawah
sedang terganggu sehingga pembayaran nominal Rp2 juta (Kriteria II). Hasil ini masih
tidak sinkron secara real time. relatif kecil jika dibandingkan dengan
5. beberapa wajib pajak Badan Outbond Call Center di NTA Jepang, dimana
mendaftarkan email dan nomor telepon wajib pajak yang langsung melakukan
pegawai di masterfile, namun saat pelunasan (paid fully) sebesar 71,5%. Namun
pegawai tersebut sudah tidak bekerja di jika program penagihan daring bisa
perusahaan itu lagi (pegawai telah diterapkan secara nasional, terdapat potensi
pensiun atau resign), data tidak pelunasan piutang pajak yang signifikan.
diperbarui sehingga pesan tidak Dengan menggunakan data saldo piutang
tersampaikan. pajak di LKPP 2019 sebesar Rp94,69 triliun
6. penyertaan informasi mengenai manfaat dengan tingkat pembayaran10,4%-13,8%
pembayaran pajak melalui email dan (sesuai hasil di tabel 4.3 dan 4.4), potensi
pesan whatsapp berupa brosur Program penerimaan dari pelunasan piutang pajak
Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dapat berkisar di antara Rp9,85 - Rp13,06
meningkatkan motivasi intrinsik dari wajib triliun. Perhitungan ini didasarkan pada
pajak untuk ikut andil dalam asumsi daerah lain mempunyai struktur
pembangunan dengan cara membayar tunggakan pajak dan tingkat pembayaran
pajak. Hal ini diketahui dari hasil yang serupa dengan Kota Batam.
wawancara beberapa wajib pajak yang

13 Torgler, B. 2004. Tax morale in Asian countries. Journal of Asian Economics, 15, 237-266.

327
Aji Riyanto / Penagihan Daring Untuk Pencairan Tunggakan Pajak... (2022) 312-329

memiliki resources dan kemampuan untuk


5. KESIMPULAN DAN SARAN melakukan penghindaran pajak. Kemudian,
beberapa wajib pajak memiliki voluntary
DJP memerlukan kebijakan alternatif untuk compliance jika tingkat trust kepada otoritas
menangani piutang pajak yang jumlahnya perpajakan tinggi serta mereka
semakin meningkat. Kegiatan penagihan mendapatkan pelayanan yang baik
konvensional yang dilakukan selama ini (respectful approach). DJP dapat
walaupun dapat memenuhi target memanfaatkan hal ini di sektor penagihan
penerimaan yang telah ditetapkan, namun pajak dengan melakukan Penagihan Daring.
tidak dapat mengurangi saldo piutang pajak KPP Pratama Batam Utara telah
yang ada di dalam Laporan Keuangan melaksanakan Penagihan Daring sebanyak
Pemerintah Pusat (LKPP) secara signifikan. dua kali dengan menggunakan email dan
Ini dikarenakan jumlah pencairan tidak pesan whatsapps terhadap 1.280 wajib
sebanding dengan penambahan piutang pajak. Dari jumlah tersebut sebanyak 122
pajak baru. wajib pajak membayar utang pajaknya dan
Kondisi pandemi juga semakin memberikan tambahan penerimaan sebesar
mempersulit Jurusita di lapangan. Kegiatan Rp335.527.588.
ekonomi yang sedang menurun serta DJP dapat menerapkan sejumlah
ancaman resiko terpapar virus Covid-19, kebijakan untuk meningkatkan jumlah wajib
membuat pergerakan Jurusita terbatas dan pajak yang merespon Penagihan Daring
tidak dapat menjangkau seluruh penunggak seperti memperbaiki data masterfile wajib
pajak. Jurusita hanya menyampaikan Surat pajak, meningkatkan kualitas data dan fitur
Paksa dengan prioritas tunggakan pajak aplikasi CRM, memberikan pelatihan
yang jumlahnya besar atau yang akan communication skill terhadap petugas
daluarsa. Sehingga, wajib pajak lain penagihan, serta mensosialisasikan kegiatan
kemungkinan tidak akan tersentuh hingga Penagihan Daring kepada masyarakat luas.
utang pajak tersebut daluarsa. Hal ini Dengan diterapkannya kebijakan
tentunya akan meningkatkan potensi Penagihan Daring secara masif di seluruh
kerugian bagi negara. Kantor Pelayanan Pajak, diharapkan dapat
Dari beberapa penelitian seperti meningkatkan penerimaan dari penagihan
yang dilakukan oleh Long & Swingen (1991), pajak, saldo piutang pajak di LKPP akan
Elffers (2000), Frey & Feld (2002) dan Torgler berkurang, DJP akan lebih efektif dalam
(2004) terdapat beberapa pandangan baru mengalokasikan resources untuk penagihan
mengenai kepatuhan wajib pajak. Seperti dan Jurusita dapat lebih fokus untuk
beberapa wajib pajak tidak berniat penanganan kasus penagihan yang lebih
melakukan penghindaran pajak karena tidak kompleks.

328
Aji Riyanto / Penagihan Daring Untuk Pencairan Tunggakan Pajak... (2022) 312-329

[9] Long, S., Swingen, J., P. Webley (Ed.). (1991). The


DAFTAR PUSTAKA conduct of tax-evasion experiments: Validation,
analytical methods, and experimental realism.
[10] National Tax Agency. (2019). National Tax
[1] Allingham, M. G., & Sandmo, A. (1972). Income
Agency Report 2019, NTA Japan, Tokyo: Author
tax evasion: A theoretical analysis. Journal of
[11] OECD. (2021). Revenue Statistics in Asia and the
Public Economics, 1, 323–338.
Pacific 1990 – 2019, OECD Publishing, Paris:
[2] Direktorat Jenderal Pajak. (2016). Surat Edaran
Author
Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-18/PJ/2016
[12] Torgler, B. (2004). Tax morale in Asian countries.
tentang Petunjuk Pelaksanaan Outbond Calling
Journal of Asian Economics, 15, 237-266.
dalam Rangka Kegiatan Billing Support.
[3] Direktorat Jenderal Pajak. (2019). Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-24/PJ/2019
tentang Implementasi Compliance Risk
Management dalam Kegiatan Ekstensifikasi,
Pengawasan, Pemeriksaan, dan Penagihan di
DJP.
[4] Direktorat Jenderal Pajak. (2021). Keputusan
Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-
244/PJ/2021 tentang Perubahan atas Keputusan
Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-212/Pj/2021
tentang Penetapan Standar Formasi Pegawai
pada Seluruh Unit Kerja di Lingkungan
Direktorat Jenderal Pajak.
[5] Elffers, H., M. Van Vugt, M. Snyder, T. R. Tyler, &
A. Biel (Eds.), (2000). But taxpayers do
cooperate! Cooperation in modern society.
Promoting the welfare of communities, states
and organizations (pp. 184– 194). Routledge,
London.
[6] Frey, B. S., & Feld, L. P. (2002, August).
Deterrence and morale in taxation: An empirical
analysis. CESifo Working Paper no. 760.
[7] Kementerian Keuangan. (2012). Peraturan
Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor
68/PMK.03/2012 tentang Tata Cara
Penghapusan Piutang Pajak dan Penetapan
Besarnya Penghapusan.
[8] Kirchler, E., Hoelzl, E., & Wahl, I. (2008). Enforced
versus voluntary tax compliance: The ‘“Slippery
Slope”’ framework. Journal of Economic
Psychology, 29, 210–225.

329

You might also like