Professional Documents
Culture Documents
Pengaruh Penerapan E-Registration, E-Filing, dan E-Billing Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak
1
Ciki Fitria Nusantari
1
Universitas MH Thamrin AKA, Jl. Bangka Raya No. 2, Pela Mampang, 12720, Indonesia
Abstract
Info Artikel
Along with increasing technology in this modern era, the government is trying to improve taxpayer compliance, including improving the tax administration
Sejarah Artikel:
system from manual to electronic so the taxpayers can pay and report their taxes easier. From this background, this study aims to examine the effect of e-
Diterima: 20 Juni 2022
filing, e-billing, and e-registration on taxpayer compliance. This research is a quantitative research. The data used is primary data by distributing
Disetujui: 7 Juli 2022
questionnaires to 100 individual taxpayers at KPP Pratama Cilandak using simple random sampling technique. The research test obtained consisted of
Tersedia daring: Juli 2022
normality test, classical assumption test, hypothesis testing and coefficient of determination with the help of SPSS 26.0. to test the significance of the effect
with a significance level of 5%. The results of this research indicate that partially the E-registration has a positive effect and significant on taypayer
Keywords: complaince. E-filing has a positive effect and significant on taxpayer complaince. E-billing has a not effect on taxpayer complaince. Simultan the independent
E-Registration, E-filling, dan E-Billing. variables e-filing, e-billing, and e-registration collectivelly able to explain that having effect and significant on taxpayer complaince of 35%, while the rest of
Citation: Warda, Zahrotul (t2018), Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi E-Registration , E-Billing, dan E-Filing Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib
Abstraks
Seiring meningkatnya teknologi di era modern saat ini, pemerintah berupaya untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak, diantaranya melakukan perbaikan
sistem administrasi pajak dari manual ke elektronik untuk memudahkan wajib pajak dalam membayar dan melaporkan perpajakannya. Dari latar tersebut
penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh e-registration, e-filling, dan e-billing terhadap kepatuhan wajib pajak. Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif. Data yang digunakan data primer melalui penyebaran kuisioner kepada 100 wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Cilandak menggunakan
ISSN (print) : 2598-7763
teknik simple random sampling. Pengujian penelitian terdiri dari uji normalitas, uji asumsi klasik, uji hipotesis dan koefisien determinasi menggunakan
ISSN (online): 2598-7771
SPSS 26.0, untuk menguji pengaruh dengan tingkat signifikansi 5%. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial Variabel e-registration
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. variabel e-filing memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib
pajak. Variabel e-billing tidak berpengaruh dan signifikan terhadap kepatuhan. Secara simultan variabel bebas yaitu e-filing, e-billing, dan e-registration
secara bersama-sama mampu menjelaskan bahwa memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikatnya yaitu kepatuhan wajib pajak sebesar 35%
E-mail:csheciki98@gmail.com DOI:
1. PENDAHULUAN dan tata cara perpajakan, pajak ialah kontribusi wajib kepada negara yang terutang
oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa, berdasarkan Undang-undang
Pandemi covid 19 memasuki indonesia sejak tahun 2020, menghalangi transformasi dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan negara untuk
penerimaan pajak sehingga menjadi perbincangan pemerintah. Pandemi yang terjadi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Terdapat banyak jenis pajak yang dibebankan
diluar perkiraan kehendak para pihak yang disebabkan oleh masalah kesehatan negara terhadap wajib pajak diantaranya pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai,
berdampak pada perekonomian dan aktivitas sosial (Yulianto;Selvi Diana Meilinda; dan pajak bumi bangunan. Dalam pemungutannya pajak bersifat memaksa maka dari
Nana Mulyana:2021). Dalam hal ini selama pemberlakuan penghindaran penyebaran itu penerimaan pajak sangat membutuhkan partisipasi aktif pegawai pajak dan
virus, banyak industri tidak beroperasi dan produktivitas menurun sejak masuknya kesadaran wajib pajak akan kewajiban perpajakannya untuk menunjang
virus covid-19. Tidak hanya itu sektor perpajakan pun terkena dampak pasalnya tidak pembangunan negara. Jika wajib pajak hanya dilaksanakan oleh beberapa orang saja
adanya wajib pajak yang melaporkan perpajakannya Penerimaan pajak sangat akan menghasilkan tingkat rasio pajak yang rendah. Pada dasarnya wajib pajak tidak
berpengaruh signifikan terhadap ekonomi, pembangunan, dan pendapatan pada melaksanakan perpajakannya dikarenakan wajib pajak terdapat kesulitan dalam
negara. Menurut Undang-undang Nomor 16 tahun 2009 mengenai ketentuan umum
1
Mampukah Good Corporate Governance dan Risiko Kredit Sebagai Prediktor Financial Distress?
melakukan proses pelaporan maupun pembayaran. kepatuhan wajib pajak terbilang cukup tinggi tetapi berdampak negatif pada sistem
DJP online karena begitu banyak wajib pajak yang menggunakan sistem DJP online
Seiring meningkatnya teknologi di era modern saat ini, dalam perkembangan
secara bersamaan sehingga sulit untuk men-gakses sistem DJP atau sistem DJP online
teknologi dibidang elektronik, pemerintah berupaya untuk meningkatkan kepatuhan
down. Ketika wajib pajak sudah termudahkan oleh e-system dalam melaksanakan
wajib pajak, diantaranya melakukan perbaikan sistem administrasi pajak dari manual
perpajakan maka dapat dikatakan efektif. Jika terbilang efektif dilaksanakan oleh
ke elektronik. Modernisasi teknologi sendiri dimanfaatkan DJP untuk mengefesiensi
wajib pajak hal tersebut dapat meningkatkan penerimaan negara yang diinginkan.
pekerjaan yang sehubungan dengan administrasi perpajakan. Kini DJP telah
melakukan inovasi dibidang perpajakan yang dipublikasikan sejak tahun 2009 yang Realisasi pendapatan negara tahun 2021 mampu tumbuh Rp 2.003,1 triliun atau 114,9
lalu. Inovasi tersebut disebut E system, yaitu teknologi modern pada pelayanan persen dari target APBN 2021 yang sebesar Rp 1.743,6 triliun.(www.kemenkeu.go.id).
administrasi perpajakan. Hal itu sangat berdampak positif bagi perusahaan dan Peran pajak merupakan sumber pendapatan utama negara yang berarti pemerintah
kantor-kantor yang membutuhkan pelayanan yang cepat, tepat, dan akurat. akan terus meningkatkan tujuan penerimaan pajak, sebagaimana dapat dilihat dari
struktur APBN yang ada. Upaya yang dapat dilakukan pemerintah berupa
Pembaharuan itu dilakukan untuk menjawab kesulitan-kesulitan yang selama ini
ekstensifikasi pajak melalui penambahan jumlah wajib pajak, selain itu juga berupa
dikeluh kesahkan oleh wajib pajak yang dimana dapat membantu wajib pajak dalam
intensifikasi pajak melalui penggalian potensi dari wajib pajak yang telah ada. Wajib
pendaftaran, penghitungan, pengisian, dan penyampaian perpajakannya. Semakin
pajak. Rasio kepatuhan wajib pajak di Indonesia menunjukan presentase peningkatan
baik teknologi administrasi perpajakan atau e-system maka akan memberikan
yang tidak terlalu signifikan. Rasio kepatuhan ditentukan dengan membandingkan
kemudahan wajib pajak tanpa harus mengunjungi kantor pajak. Sebelum adanya
jumlah Wajib Pajak yang memenuhi standar kepatuhan di Indonesia sedikit sekali
perkembangan modern dalam system administrasi perpajakan, wajib pajak
dengan dibandingkan jumlah Wajib Pajak terdaftar (Muthia & Fella Ardhi, 2013).
diharuskan datang ke kantor pelayanan pajak atau mengirim lewat pos untuk
melaksanakan kewajiban perpajakannya. Maka dari itu DJP menerapkan system self Tabel I.1
assessment, yaitu sebuah system dimana wajib pajak diberi tanggung jawab untuk
Tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (WPOP) KPP Pratama Cilandak
mendaftarkan dirinya, melakukan proses perhitungan terhutang, melaporkan jumlah
Fenomena yang terjadi saat ini masih banyak hambatan wajib pajak untuk
2018 94.918 30.303 31.93
melaksanakan self assement system seperti halnya kurang memahami e system dan
2019 99.787 28.807 28.87
kurang pemahaman terkait pajak yang mengakibatkan wajib pajak tidak dapat
2020 106.815 30.977 29.00
melaporkan SPT. Pasalnya mereka beranggapan bila tidak berpenghasilan atau sudah
2021 112.024 27.445 24.50
tidak bekerja tidak perlu untuk melaporkan SPT, seharusnya wajib pajak yang sudah
Sumber : KPP Pratama Cilandak Jakarta, data diolah
memiliki NPWP wajib melaporkan SPT tahunan. Pelaporan SPT berbasis online atau
sistem administrasi perpajakan yang menggunakan teknologi e system saat ini yaitu Berdasarkan tabel I.1 diatas diketahui bahwa wajib pajak orang pribadi yang melapor
sistem e-filling, sistem e-billing, dan sistem e-registration. Sistem E-filling salah satu SPT jumlahnya masih sangat rendah dibanding dengan wajib pajak orang pribadi
system online perpajakan yang digunakan wajib pajak untuk melaporkan SPT secara yang terdaftar. Keinginan wajib pajak untuk membayar pajak tergolong rendah
online. E-billing sendiri ialah system pembayaran online dalam bentuk kode billing ditahun 2021 tingkat kepatuhan hanya 24,50%. Dari tahun 2018 hingga 2021 tingkat
pajak dan e-registration merupakan Pendaftaran NPWP secara online. kepatuhan wajib pajak mengalami penurunan, maka dengan diterapkannya sistem e-
pajak. Kepatuhan wajib pajak adalah sebagai suatu keadaan seseorang dalam
melaksanakan hak. Secara konsep, kepatuhan diartikan dengan adanya usaha dalam
pajak dan penerimaan pajak belum maksimal. Ketidakpatuhan wajib pajak dapat
Wajib pajak harus melaksanakan pemenuhan dalam rangka melaksanakan kewajiban Shandy Marsono,2020) yang menghasilkan bahwa e-filling, E-Billing, dan e-
di bidang perpajakan. Langkah awal dalam melaksanakan kewajiban perpajakan yaitu registration berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepatuhan wajib pajak orang
dengan memperoleh NPWP dengan mendaftarkan diri sebagai wajib pajak melalui e- pribadi. Namun berbeda dengan (Riska Dwi amalia, Sri Nuringwahyu, Dadang
registration, kedua melaksanakan penghitungan pajak, ketiga membayar pajak yang Krisdianto, 2022) yang menemukan bahwa e- billing dan e-filling tidak berpengaruh
bisa dilakukan dengan menggunakan e-billing, dan yang terakhir melaporkan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak. Pada sistem e-billing, penelitian yang dilakukan oleh
dengan menggunakan e-filing. Sebelum melaporkan SPT wajib pajak sudah ( Dani Ramdani, 2019) menunjukkan bahwa e-billing berpengaruh positif dan
memperoleh efin dari KPP terdaftar. Wajib Pajak yang mematuhi kewajiban signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Berbeda hasil penelitian yang dilakukan
perpajakannya dapat meningkatkan pengunjung situs web DJP. Dalam hal tersebut (Husnurrosyidah suhadi, 2017) menunjukkan bahwa penerapan e-billing dan e-filling
2
Accounting and Financial Review
berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Sedangkan (Arifin & Syafii, 2019) bahan masukan bagi ilmu pengetahuan pada umumnya dan pengetahuan tentang
dalam penelitiannya menunjukkan bahwa penerapan e-filing tidak berpengaruh kepatuhan administasi perpajakan modern. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan
terhadap kepatuhan Wajib Pajak. referensi bagi mahasiswa terkhusus di jurusan akuntansi perpajakan untuk
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan e- dan bagi penelitian berikutnya hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi contoh
registration, e-filing, dan e-billing terhadap kepatuhan wajib pajak di KPP pratama sekaligus masukan dan bahan evaluasi yang dapat dikembangkan lebih baik lagi,
Cilandak Jakarta , Hasilnya diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi KPP serta menjadi referensi tambahan bagi penelitian yang mengkaji pengaruh penerapan
pratama. e-registration, e-filing, dan e-billing terhadap kepatuhan wajib pajak di KPP pratama
Jakarta Cilandak tahun 2021. Secara Kebijakan bagi pemerintah Penelitian ini juga
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pihak yang
bermanfaat bagi Pemerintah sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi
berkepentingan baik secara teoritis, praktis maupun kebijakan. Adapun Manfaat dari
pemerintahan dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak sehingga dapat
penelitian ini secara praktis Diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna sebagai
mengoptimalkan penerimaan pajak
2. PENGEMBANGAN HIPOTESIS Menurut Sommerfeld Ray M., Anderson Herschel M.,dan Brock Horace R., dalam
buku Dwi Sunar, mengemukakan pajak ialah suatu pengalihan sumber dari sektor
Technology Acceptance Model teori menyesuaikan diri dari TRA (Theory of Reasoned
swasta ke sektor pemerintah, bukan akibat pelanggaran hukum, namun wajib
Action) TRA teori yang menjelaskan tindakan beralasan, dan model teori
dilaksakan,berdasarkan ketentuan yang ditetapkan lebih dahulu tanpa mendapat
menyesuaikannya. Model penerimaan teknologi adalah model yang memprediksi dan
imbalan yang langsung dan proporsional agar pemerintah dapat melaksanakan tugas-
menjelaskan bagaimana wajib pajak orang pribadi akan menggunakan teknologi
tugasnya untuk menjalankan pemerintahan.
khususnya e-filling menjadi pengguna dalam penelitian ini.
Djajadiningrat dalam buku Siti Resmi (2019) mengemukakan pajak sebagai suatu
Teori kepatuhan (compliance theory) merupakan teori yang menjelaskan situasi di
kewajiban untuk menyerahkan sebagian kekayaan kepada disebabkan oleh suatu
mana seseorang mengikuti serangkaian instruksi atau aturan. Kepatuhan wajib pajak
keadaan, kejadian, dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu,tetapi bukan
didefinisikan sebagai perilaku yang didasarkan pada kesadaran wajib pajak akan
sebagai hukuman, menurut peraturan-peraturan yang ditetapkan pemerintah serta
kewajiban perpajakannya dengan tetap mematuhi peraturan dan perundang-
dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa balik dari negara secara langsung untuk
undangan yang berlaku. Kepatuhan mendorong orang untuk mengikuti aturan lebih
memelihara kesejahteraan umum.
dekat. Kepatuhan didasarkan pada kepatuhan wajib pajak, di mana keberadaan
peraturan dan peraturan perpajakan dapat meningkatkan pemahaman wajib pajak Dari beberapa definisi diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa pajak ialah pajak
tentang persyaratan ini. Dalam teori kepatuhan terdapat dorongan yang berasal dari dipungut oleh pemerintah berdasarkan Undang-undang peraturan kepada wajib
luar individu, seperti dorongan dari petugas pajak atau hambatan terhadap pajak yang pembayarannya dipaksakan dan bila tidak dikerjakan mendapatkan
perilakunya dan persepsi tentang seberapa kuat ia termotivasi. sanksi. Pungutan tersebut untuk membiayai pengeluaran negara.
Task Technology Fit (TTF) merupakan korespondensi antara tugas, kemampuan Penghasilan adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau
individu, dan fungsi teknologi. Artinya kemampuan individu dalam menyelesaikan diperoleh wajib pajak baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia
tugas tersebut didukung adanya fungsi dari teknologi. Keberhasilan sistem informasi yang dapat dipakai untuk konsumsi atau menambah kekayaan wajib pajak yang
suatu perusahaan bergantung pada pelaksanaan sistem tersebut, kemudahan bagi bersangkutan dengan nama dan dalam bentuk apapun. Dengan demikian maka
pemakai, dan pemanfaatan teknologi yang digunakan. Pemakai akan memberikan penghasilan itu dapat berupa keuntungan usaha, gaji, honorarium, hadiah, dan lain
nilai evaluasi yang positif tidak hanya karena karakteristik sistem yang melekat, tetapi sebagainya. Jadi pajak penghasilan sendiri ialah pajak yang dikenakan kepada orang
lebih pada sejauh mana sistem dapat memenuhi kebutuhan tugas pemakai. Model pribadi atau badan atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam suatu tahun
evaluasi ini pertama kali dikembangkan oleh Goodhue dan Thompson (1995). Teori pajak.
TTF berpegang bahwa teknologi informasi memiliki dampak positif terhadap kinerja
Sistem Administrasi Pajak
individu dan dapat digunakan jika kemampuan teknologi informasi cocok dengan
tugas-tugas yang harus dihasilkan oleh karyawan. Task Technology Fit (TTF) adalah Direktorat Jendral pajak telah menyediakan fasilitas administrasi perpajakan berbasis
kerangka teoritis didirikan dalam penelitian sistem informasi yang memungkinkan teknologi dari reformasi Perpajakan di Indonesia yang dibangun secara bertahap dan
penyelidikan isu fit dari teknologi untuk tugas serta kinerja. Salah satu fokus yang komprehensif dalam bidang hukum perpajakan. System administrasi yang lebih
signifikan dari TTF telah di individu untuk menilai dan menjelaskan keberhasilan sempurna dari sebelumnya akan lebih stabil untuk pencapaian penerimaan pajak.
sistem informasi dan dampak pada kinerja individu (Goodhue & Thompson, 1995). Menurut Pandiangan (2008:35) menyatakan bahwa e-system merupakan System yang
Menurut Prof Dr. P.J.A Adriani dalam buku Dwi Sunar mengemukakan, pajak ialah didukung sumber daya manusia (SDM) profesional dan berkualitas akan menciptakan
iuran masyarakat kepada negara yang dapat dipaksakan dan terutang oleh yang wajib pelayanan perpajakan yang berlandaskan transparansi, mandiri, responsif, dan adil.
membayarnya menurut peraturan umum undang-undang dengan tidak mendapat Pengelolaan pajak mengalami perubahan besar yang terus dikembangkan ke arah
3
Mampukah Good Corporate Governance dan Risiko Kredit Sebagai Prediktor Financial Distress?
dengan baik, efektif dan efisien. memenuhi kewajiban perpajakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan”.
Kepatuhan wajib pajak dikemukakan oleh Norman dan Nowak (2004) dalam Siti
Sistem E-Registration
Kurnia Rahayu (2010:138) menyatakan bahwa: “Kepatuhan wajib pajak adalah sebagai
Dalam peraturan Direktur Jendral Pajak nomor 24/PJ/2009 pasal 1 sistem e- suati iklim kepatuhan dan kesadaran pemenuhan kewajiban perpajakan, tercermin
registration pajak merupakan sistem pendaftaran maupun perubahan data Wajib dalam situasi dimana wajib pajak paham atau berusaha untuk memehami semua
Pajak atau pengukuhan dan pencabutan pengukuhan pengusaha kena pajak melalui ketentuan peraturan perundang–undangan perpajakan, mengisi formulir pajak
fasilitas sistem online yang terhubung langsung dengan Direktorat Jenderal Pajak. dengan lengkap dan jelas, menghitung jumlah pajak yang terutang dengan benar,
Sistem layanan e-registration yang diterbitkan Direktorat Jenderal Pajak memberikan membayar pajak yang terutang tepat pada waktunya”. Berdasarkan pengertian–
kemudahan bagi masyarakat untuk melakukan pendaftaran Wajib Pajak baru untuk pengertian diatas maka dapat dikatakan bahwa kepatuhan wajib pajak adalah
mendapatkan nomor pajak wajib pajak (NPWP). Menurut undang-undang No. 16 ketaatan wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya sesuai dengan peraturan
Tahun 2009 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan, menjelaskan NPWP peundang – undangan perpajakan yang berlaku.
ialah nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi
Pengaruh Penerapan Pengunaan E-registration dengan kepatuhan wajib pajak
perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri wajib pajak dalam
menlaksakan hak dan kewajiban perpajakannya. Sistem e-reg melayani pendaftaran menjadi wajib pajak yang terhubung secara online
Menurut peraturan Direktorat Jendral Pajak nomor 47/PJ/2008 pasal 1 ayat 1 e-filling serta melakukan perubahan data wajib pajak. (Direktorat Jendral Pajak,2013). Teori
adalah suatu cara penyampaian SPT secara elektronik yang dilakukan secara online tersebut didukung oleh Teori Technology Acceptance Model (TAM) jika individu
melalui penyedia jasa aplikasi ( ASP). Adapun beberapa ASP yaitu jenis SPT tahunan merasakan manfaat TI (Perceived usefulness) dan kemudahan yang dirasakan oleh
WP OP 1770 ss dan 1770 S. Secara etimologi e-filing terdiri dari dua kata, yaitu: e individu tersebut (Perceifed ease of use) akan mempengaruhi sikap (Attitude) dari
untuk electronic dan filing. Electronic berarti penggunaan sistem komputerisasi. E- individu terhadap penggunaan TI, selanjutnya akan membuat suatu niatan (intention)
filling ini akan sangat memberikan dampak positif yaitu memudahkan wajib pajak yang akan menetukan apakah orang akan menggunakan TI tersebut.
dalam melaporkan SPT dengan biaya lebih murah dan proses yang lebih cepat.
Oleh sebab itu, Direktorat Jenderal Pajak memberi kemudahan kepada seseorang
Sistem E-Billing untuk mendaftarkan diri menjadi wajib pajak dengan melakukan modernisasi sistem
Membayar pajak dapat dilakukan kapan pun, di mana pun, dan dapat disetorkan
Riska Dwi Amalia, Sri Nuringwahyu, Dadang Krisdianto (2022) meneliti terkait
lewat ATM atau menggunakan internet banking. Jadi, tidak perlu datang langsung ke
tentang kepatuhan wajib pajak orang pribadi di kantor pelayanan penyuluhan dan
bank atau kantor pos untuk mengisi secara manual Surat Setoran Pajak (SSP) dan
konsultasi perpajakan kabupaten Nganjuk, penelitian tersebut memberikan bukti
membayar pajak. SSE Pajak adalah sebuah aplikasi yang dapat menerbitkan ID billing
bahwa e-registration berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak. Dani
pajak berdasarkan kode akun pajak, serta kode jenis setoran. Dengan begitu, wajib
Ramdani (2019) meneliti terkait kepatuhan wajib pajak di kantor pelayanan pajak
pajak dapat melunasi kewajiban pajak yang dimiliki secara pajak online tanpa harus
pratama Bandung Cicadas, penelitian tersebut membuktikan bahwa e-registration
berkunjung ke kantor layanan pajak secara manual. SSE Pajak dapat diakses melalui
memiliki pengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak.
sse.pajak.go.id.
oleh pembayar pajak dalam rangka memberikan kontribusi bagi pembangunan E-filing ialah suatu sistem elektronik yang digunakan untuk menyampaikan SPT
negara. Menurut Safri Nurmantu (2005:148) adalah sebagai berikut: “Kepatuhan tahunan dengan memanfaatkan sistem online dan real time serta melalui penyedia
perpajakan sebagai suatu keadaan dimana wajib pajak memenuhi semua kewajiban jasa aplikasi yang sudah bekerja sama dengan DJP. Dengan adanya e-filling akan
perpajakan dan melaksanakan hak perpajakannya. Ada dua macam kepatuhan yakni sangat menguntungkan wajib pajak dalam melaporkan SPT dengan proses lebih cepat
kepatuhan formal dan kepatuhan material”. Hal senada dikemukakan oleh Siti Kurnia tanpa harus datang kekantor pajak. (Aditya Amalda Putra, Shandy marsono,2020)
4
Accounting and Financial Review
meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak dalam hal melaporkan SPT masa maupun E-registration sebagai variabel independen merupakan sistem pendaftaran maupun
tahunan. perubahan data Wajib Pajak atau pengukuhan dan pencabutan pengukuhan
pengusaha kena pajak melalui fasilitas sistem online yang terhubung langsung
Penelitian yang dilakukan Aditya Amalda Putra (2020) di kantor pelayanan pajak
dengan Direktorat Jenderal Pajak. E-filling adalah suatu cara penyampaian SPT
pratama Surakarta menyatakan bahwa terdapat pegaruh secara parsial antara variabel
secara elektronik yang dilakukan secara online melalui penyedia jasa aplikasi ( ASP).
penerapan e-filing dengan tingkat Kepatuhan Wajib Pajak. Hal tersebut sejalan
Sistem billing DJP adalah sistem elektronik yang dikelola DJP untuk menerbitkan dan
dengan hasil penelitian Dani Ramdani (2019) tentang pengaruh Penerapan sistem e-
mengelola kode billing yang merupakan bagian dari sistem penerimaan negara secara
filling terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Zahrotul warda (2020) dalam penelitiannya
elektronik. Kepatuhan perpajakan merupakan pemenuhan kewajiban perpajakan
juga menunjukkan bahwa penerapan e-filing berpengaruh terhadap kepatuhan wajib
yang dilakukan oleh pembayar pajak dalam rangka memberikan kontribusi bagi
pajak pada kantor pelayanan pajak pratama Surabaya Krembangan.
pembangunan negara. Menurut Safri Nurmantu (2005:148) adalah sebagai berikut:
H2 : E-filing berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak “Kepatuhan perpajakan sebagai suatu keadaan dimana wajib pajak memenuhi semua
Penelitian ini menggunakan teknis analisis regresi data primer yang diperoleh melalui
Menurut DJP sistem e-billing ialah metode pembayaran elektronik dengan
penyebaran kuisioner dengan memberi skor jawaban pada setiap pertanyaan. Untuk
menggunakan kode billing sebagai kode transaksi. Semakin efektif, dan efisien sistem
pengujian hipotesis dan diolah dengan menggunakan program SPPS 26.0.
e-billing maka semakin tinggi tingkat Kepatuhan Wajib Pajak dalam membayarkan
membayar pajak guna memudahkan Wajib Pajak yang ingin memenuhi kewajibannya
Populasi dari penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP
akan tetapi sibuk untuk datang ke KPP, juga meningkatkan produktivitas fiskus
Pratama Jakarta Cilandak.
karena mengurangi antrian di KPP. Karena sistem yang semakin mudah diharapkan
Teori yang mendukung adalah Teori Technology Acceptance Model (TAM) jika pelayanan Pratama Cilandak Jakarta
dirasakan oleh individu tersebut (Perceifed ease of use) akan mempengaruhi sikap Wajib Pajak Jumlah
(Attitude) dari individu terhadap penggunaan TI, kemudian akan menetukan apakah
orang akan menggunakan TI tersebut. Oleh sebab itu, Direktorat Jenderal Pajak
memberi kemudahan kepada seseorang untuk melakukan kewajibannya dalam Orang Pribadi 112.024
membayar pajak dikarenakan melakukan modernisasi sistem perpajakan bertujuan
untuk menarik perhatian agar meningkatkan kepatuhan wajib pajak sehingga akan Sumber: KPP Pratama Jakarta Cilandak
meningkatkan penerimaan perpajakan.
Penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling dengan
Dani Ramdani (2019) meneliti kepatuhan wajib pajak pada wajib pajak orang pribadi sampel berjumlah 100 orang. Perhitungan tersebut dapat menggunakan rumus solvin
di KPP Pratama Bandung Cicadas menunjukkan jika e -billing berpengaruh positif dari populasi wajib pajak orang pribadi yang terdapat di KPP Cilandak.
terhadap kepatuhan wajib pajak. Hal ini tidak sejalan dengan Riska Dwi amalia,Sri
Uji Validitas
Nuringwahyu,dadang Krisdianto ( 2022) menunjukkan bahwa e-billing tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Uji validitas untuk mengukur sesuatu yang akan diukur dan data dapat
Populasi dari penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Variabel No item R hitung R tabel Keterangan
Pratama Jakarta Cilandak. Sampel Penelitian ini menggunakan teknik simple random
penelitian
sampling dengan sampel berjumlah 100 orang. Perhitungan tersebut dapat
menggunakan rumus solvin dari populasi wajib pajak orang pribadi yang terdapat di
KPP Cilandak. Jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin
1 0,659 0,195 Valid
sebagai berikut :
Terdapat tiga variabel yang mendasari penelitian ini yaitu variabel dependen yaitu
5
Mampukah Good Corporate Governance dan Risiko Kredit Sebagai Prediktor Financial Distress?
digunakan.0 2022
2 0,828 0,195 Valid
E-Billing a,b
Normal Parameters Mean .0000000
3 0,830 0,195 Valid
Positive .069
Wajib Pajak
3 0,703 0,195 Valid Test Statistic .084
c
Asymp. Sig. (2-tailed) .079
4 0,694 0,195 Valid
dapat dinyatakan seluruh instrumen valid. variabel independen nilai signifikansi Keterangan
Tujuan Utama uji reabilitas untuk melihat apakah sebuah instrument E-filing 0.511 Tidak terjadi heterokedastisitas
memiliki tingkat konstitensi jika dilakukan berulang-ulang
E-billing 0.463 Tidak terjadi heterokedastisitas
Tabel 3. Uji Realibilitas
Sumber : Data diolah dengan SPSS 26.0 2022
menunjukkan nilai signifikansi > 0,05 yang artinya variabel tersebut tidak
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa hasil uji reabilitas semua variabel memiliki
cronbach’s alpha diatas 0,6 yang artinya instrumen penelitian reliabel dan dapat
6
Accounting and Financial Review
VIF diperoleh sebesar 1,702 lebih kecil dari 10,00 maka dapat disimpulkan hasil uji Standardize
Pengujian Hipotesis )
EF
Standardized
TOTAL -.136 .116 -.149 -1.180 .241 .427 2.341
Unstandardized Coefficients Coefficients
EB
35%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kemampuan kontribusi variable bebas(e-
TOTAL ER -.136 .116 -.149 -1.180 .241
registration, e-filing, dan, e-billing) secara simultan dapat berpengaruh terhadap
Sumber : Data diolah dengan SPSS 26.0 2022 variable Y (kepatuhan wajib pajak) sebesar 35% sisanya yakni 65% dipengaruhi oleh
Y= 1,329+0,234X1-0,169X2+0,716X3.
a. Konstanta = 5,396
Tabel 9. Hasil Uji t (Parsial)
Artinya jika tidak ada variable e-filing, e-billing, dan e-registration yang a
Coefficients
mempengaruhi kepatuhan maka kepatuhan wajib pajak sebesar 5.396 satuan.
Unstandardized Standardized Collinearity
b. Koefisien Variabel X1 (e-registration)
Coefficients Coefficients T Sig. Statistics
Nilai koefisien regresi variabel X1 adalah sebesar 0,535 yang mana diartikan sebagai
apabila e-billing naik satu satuan, maka kepatuhan wajib pajak akan naik sebesar Model B Std. Error Beta Tolerance
0,535 satuan, dengan anggapan variable bebas lain tetap.
1(Constant) 5.396 1.456 3.707 .000
c. Koefisien Variabel X2 (e-filing)
Artinya Nilai koefisien regresi variabel X2 adalah sebesar 0,181 yang mana diartikan TOTAL ER .535 .114 .506 4.710 .000 .587
sebagai apabila e-filing naik satu satuan, maka kepatuhan wajib pajak akan naik
sebagai apabila e-biling turun satu satuan, maka kepatuhan wajib pajak akan naik
sebesar -0,136 satuan, dengan anggapan variable bebas lain tetap. Sumber : Data diolah dengan SPSS 26.0 2022
Model Summary kecil dari 0,05 dan bisa diartikan sebagai variabel tersebut berpengaruh secara
memiliki angka (Sig) 0,035 yang mana lebih kecil dari 0,05 dan berpengaruh signifikan
7
Mampukah Good Corporate Governance dan Risiko Kredit Sebagai Prediktor Financial Distress?
secara parsial terhadap kepatuhan pajak. Hasil dari pengolahan data selanjutnya signifikan 0.241 > 0,05 (5%) yang artinya bahwa variabel e-billing tidak berpengaruh
menunjukkan bahwa variabel E-billing memiliki nilai dengan angka (Sig) 0,241 yang dengan korelasi positif terhadap kepatuhan wajib pajak. Dalam hasil Uji t terlihat nilai
a t hitung (0.241) > t tabel (0.195) maka gagal menolak Ho3. Sehingga keputusan yang
ANOVA
diambil untuk variabel X3 yaitu e-billing tidak berpengaruh signifikan terhadap
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. kepatuhan wajib pajak.
b
1 Regression 193.631 3 64.544 17.225 .000 Hasil penelitian ini membuktikan bahwa tinggi atau rendahnya e-billing tidak
mempengaruhi kepatuhan wajib pajak. Karena masih banyak wajib pajak yang
Residual 359.729 96 3.747
menganggap pembayaran pajak secara online tidak mudah. Kesimpulan hasil
Total 553.360 99 penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Riska Dwi Amalia, Sri
0,438>0,05.
Tabel 10. Hasil Uji F (Simultan) 1. Hasil dari olahan SPSS sistem e-registration atau registrasi melalui online
ada pada KPP Pratama Cilandak sepenuhnya bisa dilakukan dan wajib pajak lebih
Berdasarkan tabel 10 menunjukkan nilai sig <0,05 dan F hitung 17,225 > F tabel 3,09
memilih memakai sistem administrasi pajak secara online yang sesungguhnya
maka terdapat pengaruh signifikan terhadap variable X secara simultan terhadap
mempermudah wajib pajak.
variable Y.
2. Hasil dari olahan SPSS, sistem e-filing memiliki nilai signifikan sebesar 0,035 yang
5. PEMBAHASAN
artinya bahwa variabel e-filing berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib
Pengaruh Penerapan E-Registration Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak pajak. Hal ini karena ketika wajib pajak menggunakan sistem e- filing merasa
administrasi perpajakan secara online dapat memudahkan, dan itu akan membuat
Variabel e-registration secara parsial memiliki nilai regresi sebesar 0.535 dengan
mereka lebih nyaman dalam membayar dan melaporkan pajak.
tingkat signifikan 0.00 < 0,05 (5%) yang artinya e-registration berpengaruh signifikan
dengan terhadap kepatuhan wajib pajak. Dalam hasil Uji t juga terlihat nilai t hitung 3. Hasil dari olahan SPSS sistem e-billing memperoleh nilai signifikan sebesar 0,241
(4.710) > tabel (0.195). Sehingga keputusan yang diambil untuk variabel X1 yaitu e- yang artinya bahwa e-billing belum memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
billing adalah menolak Ho1 dan menerima Ha1. Artinya variabel X1 atau e- kepatuhan wajib pajak. Hal ini dikarenakan dari pengamatan, wajib pajak belum
registration berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Berdasarkan merasa dimudahkan oleh sistem ini dan wajib pajak belum mengetahui manfaat dan
data penelitian ini, bahwa semakin baik sistem administrasi pajak maka semakin prosedur yang ada pada sistem pembayaran online karena terjadi banyak kendala saat
meningkat juga kepatuhan wajib pajak. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian menggunakan alat pembayaran melalui metode e-billing ini. Hal ini membuat para
yang dilakukan oleh Aditya Amalda Putra, Shandy Marsono (2020) yang menyatakan wajib pajak enggan melakukan pembayaran via online dan lebih memilih untuk
bahwa e-registration berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak orang pribadi menggunakan offline atau lewat kantor pos yang tersedia di KPP Pratama Cilandak..
yang terdaftar di KPP Pratama Surakarta dengan memiliki nilai t hitung 2,671 dan
4. Dalam pengujian hasil olahan SPSS sistem e-registration, e-filing, dan e-billing jika
signifikasinya 0,09 lebih kecil dari 0,05.
digabungkan bersama-sama atau secara simultan mempunyai pengaruh yang
Pengaruh Penerapan E-Filing Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dengan menunjukkan nilai signifikan
sebesar 0,000. Wajib pajak meskipun secara parsial hanya variabel e-registration dan e-
E-filing ialah suatu metode menyampaikan SPT secara online. Pada hasil pengujian
filing yang berpengaruh secara signifikan sedangkan e-billing tidak. Dan dengan nilai
analisis regresi linear berganda diperoleh nilai sebesar 0,181 dengan nilai signifikansi
koefisien regresi sebesar 35% menunjukkan ketiga variabel (e-registration, e-filing,
atau p-value sebesar 0,035 dimana nilai 0,035 lebih kecil dari 0,05. Dari penelitian
dan e-billing) mampu berkontribusi membuat wajib pajak menjadi lebih patuh
tersebut e-filling dapat memudahkan wajib pajak dalam menyampaikan SPT
dengan sisanya 65% dipengaruhi oleh variabel lainnya.
Sehingga, hal tersebut dapat membuktikan hipotesis diterima dan terdapat pengaruh
e-filling terhadap kepatuhan Wajib Pajak artinya semakin baik penerapan e-filling Saran bagi pemerintah yang dapat dijabarkan berdasarkan temuan penelitian ini,
maka semakin tinggi kepatuhan Wajib Pajak. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil Direktorat Jenderal Pajak harus meningkatkan fungsionalitas sistem e-filing karena
penelitian Dani Ramdani (2019) yang menyatakan bahwa e-filling berpengaruh sering mengalami gangguan server ketika batas waktu pelaporan SPT Tahunan
terhadap kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar di KPP Pratama semakin dekat. Jauh sebelum batas waktu pelaporan SPT Tahunan, KPP Pratama
Bandung Cicadas dengan memiliki nilai r hitung>r tabel yaitu 2,572 > 1,984 dan Cilandak juga diperkirakan akan mengadakan sosialisasi ulang terkait proses
signifikasi 0,012 < 0,05. pelaporan SPT Tahunan menggunakan e-filing. Namun, masih banyak Wajib Pajak
yang tidak menyampaikan SPT Tahunan karena belum memahami tata cara
Pengaruh Penerapan E-Billing Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
pelaporan SPT Tahunan menggunakan e-filing.
Variabel e-billing secara parsial memiliki nilai regresi sebesar -0,136 dengan tingkat
8
Accounting and Financial Review
Saran bagi peneliti lain Hasil koefisien determinasi dari olahan SPSS menunjukkan
nilai sebesar 35% yang artinya bahwa Penelitian selajutnya mengenai kepatuhan wajib
yang lain dan sisanya sebesar 65% dipengaruhi oleh variabel independen lain selain e-
Ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Ka Muis selaku dosen pembimbing.
Terimakasih juga keapda Ibu Sumarni dan Bapak Suwarso selaku orang tua saya yang
selalu memberikan doa dan arahan dalam hidup . Kakak-kakak saya (Mas dian, Ba
yati, Mas Agus, dan ba Yayu) yang selalu membantu baik material maupun non
material demi kelancaran selama kuliah. Terima kasih atas do’a untukku sehingga
DAFTAR PUSTAKA
AanE-reg, P. P., Pada, S., Pajak, W., Terdaftar, Y., Kantor, D. I., Dan, P., Perpajakan, K.,
Nganjuk, K., Amalia, R. D., Nuringwahyu, S., Krisdianto, D., Studi, P., Bisnis, A.,
Administrasi, F. I., Islam, U., Mt, J., Malang, H., Universitas, L., Malang, I., … Malang,
Ari Bramasto, S.E., M.Si., Ak., CA. Dr. Gun Gunawan Rachman, S.E., M.M., Ak., C.
Ghozali. (2012). aplikasi analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 20.
Universitas Diponegoro.
Ghozali. (2016). aplikasi analisis multivariete dengan program IBM SPSS 23(edisi 8).
Https://www.pajak.go.id/
Putra, A. A., & Marsono, S. (2020). Pengaruh Penerapan Sistem Online Pajak (E-
Registration, E-Filing, dan E-Billing) Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang
http://jurnal.iseibandung.or.id/index.php/iar58
Registration dan E-Filing Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal Ilmu Dan
www.kemenkeu.go.id