Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
The Covid 19 pandemic has had a positive impact in the field of Taxation, one of
which is the application of the e-Taxation System which is considered to make it
easier for Taxpayers to carry out their rights and obligations online. The
widespread use of information technology in various fields requires taxpayers and
the Director General of Taxes to take advantage of advances in information
technology in modernizing the tax administration system, this is also due to higher
internet penetration and evidenced by the variety of online tax reporting
applications. The purpose of this study was to analyze the effect of computer self-
efficacy, tax knowledge and modernization of the tax administration system on the
use of the e-Taxation System in the utilization of the Covid 19 Pandemic Tax
Incentive for UMKM Taxpayers in DKI Jakarta.
This study uses quantitative research methods. Based on data analysis, it is known
that the value of t_count > t_table, this proves that computer self-efficacy, Tax
Knowledge and Modernization of the tax administration system have a positive
effect on the use of the e-Taxation System in the utilization of Covid 19 Pandemic
Tax Incentives for UMKM Taxpayers.
This shows that computer self-efficacy, knowledge of taxation and modernization
of the tax administration system have a positive influence in its implementation,
where the implementation of a transparent and accountable tax administration
system, mastery of comprehensive tax knowledge as well as everyone's expertise
and curiosity about the E-Taxation System Application Program by the government
in simplifying the implementation of tax obligations. With the improvement of the
tax administration system, knowledge and ability of a person in mastering
computers, the higher the curiosity of a person to use the e-Taxation System in the
use of Tax Incentives for UMKM Taxpayers affected by the Covid 19 Pandemic.
1. INTRODUCTION
Gambar I.1
Rekapitulasi APBN Tahun 2016-2019
sebesar 237,9 Triliun rupiah atau naik sebesar 15,3% dibandingkan Tahun 2018,
atau naik sebesar 15,3%.
Salah satu komponen masyarakat yang berperan sebagai pembayar pajak
adalah Pelaku Usaha UMKM dimana sebanyak 2,3 Juta pelaku UMKM terdaftar
menjadi Wajib Pajak atau kurang lebih 3,6% dari Total 64,1 Juta Pelaku UMKM
yang tercatat di Kementerian UMKM pada Tahun 2018. Namun UMKM yang
selama ini menjadi penopang perekonomian Nasional dan terbukti memberikan
kontribusi kurang "lebih 60% PDB Indonesia dan dianggap “Usaha Tahan
Banting” saat perekonomian Indonesia Mengalami Turbulansi pada Tahun 2018,
namun selama Pandemi Covid 19 justru Pelaku Usaha UMKM yang paling
terdampak.
Dampak Komprehensif dari Penetapan Pandemi Covid 19 sebagai Bencana
Nasional, melalui Kebijakan Pencegahan dan Penyebaran Covid 19, yaitu
Program PSBB dan Social Distancing,Para Pelaku UMKM yang paling Terpukul
dan terdampak dari Kebijakan ini Dimana Program PSBB dan Social Distancing
mengakibatkan 68% - Mengalami Penurunan Omzet Penjualan, 12% - Kesulitan
Modal , 10% - Distribusi Terhambat - Akibat Sarana Transportasi Tidak
Cukup tersedia untuk Mendistribusikan Penjualan Produk, 6% -
Kesulitan Bahan Baku – Supplier Tidak dapat mensupport kebutuhan Produksi,
4% - Produksi Terhambat – Kemampuan Mengcover Biaya Produksi (Biaya
Tenaga Kerja), Kelangkaan Bahan Baku.
Dan puncak dari kondisi tersebut adalah melemahnya kondisi ekonomi dan
Keuangan para pelaku UMKM, hal ini membuat mereka harus memangkas biaya
usaha agar tetap dapat Bertahan Hidup dimana cara salah satunya adalah
Mengurangi Biaya Tenaga Kerja dengan cara PHK/Dirumahkan.
Kondisi Ini di respon cepat oleh DJP melalui Strategi dan Kebijakan
Pemerintah dalam rangka Memitigasi Dampak Ekonomi dan Percepatan
Pemulihan Ekonomi Nasional, yaitu melalui Corong Kebijakan Fiskal yang di
Regulasi dalam PMK 23 Tahun 2020 perubahan PMK 44 Tahun 2020 tentang
insentif pajak untuk wajib pajak terdampak wabah virus corona.
Namun pemanfaatan Insentif pajak ini memiliki sejumlah syarat yang harus
dipenuhi oleh Wajib Pajak, salah satu yang paling utama adalah Insentif Pajak
hanya dapat dimanfaatkan melalui E System Perpajakan yaitu Aplikasi DJP
Online (Portal Resmi Dirjen Pajak).
Direktorat Jenderal Pajak melakukan sinergisitas antara Kebijakan insentif
pajak untuk wajib pajak terdampak wabah virus corona dengan melakukan
peningkatan terhadap Good Governance dan pelayanan prima (Service Excellent)
dalam pengelolaan administrasi perpajakan. Salah satu bentuk upaya tersebut
adalah dengan melakukan Modernisasi Sistem administrasi perpajakan salah satu
bentuk nyatanya adalah Program Aplikasi berbasis Teknologi Informasi yang
selama ini telah dilakukan oleh Dirjen Pajak yaitu Aplikasi DJP Online yang
menjadi sarana Wajib Pajak melaksanakan Kewajiban Pajak dan Pemanfaatan
Fasilitas Perpajakan lainnya. Modernisasi Pajak juga menerapkan teknologi
Dari tabel 1.1 terlihat penurunan realisasi penyampaian jumlah SPT yang diterima
oleh Dirjen Pajak tahun ini tidak terlepas dari dampak penyebaran Pandemi Covid
19. Hal ini dilihat dari kebijakan yang sebelumnya telah dikeluarkan Dirjen Pajak
yang memberikan sejumlah Relaksasi dan Insentif pajak kepada Wajib Pajak.
Selain karena dampak Pandemi Covid 19, Fenomena yang terjadi dalam
masyarakat masih banyak wajib pajak yang lalai dalam melaksanakan kewajiban
pajaknya. Hal ini dibuktikan masih belum tercapainya target Penerimaan pajak
secara nasional.
Berikut ini adalah Rekapitulasi target dan realisasi penerimaan pajak Tahun
2015 – 2019 :
Tabel I.2
Rekapitulasi target dan realisasi Penerimaan Pajak
Tahun 2015 – 2019 (Triliun Rupiah)
Tahun Target Realisasi Rasio Capaian (%)
2015 1.294, 26 1.060,83 81,60%
2016 1.355,20 1.105,73 81,59%
2017 1.283,57 1.151,03 89.67%
2018 1.424,00 1.315,15 92.24%
2019 1.577,56 1.332,66 84,48%
Sumber : Dirjen Pajak, 2020
Dilihat dari tabel I.1 menunjukan Capaian penerimaan pajak hanya mencapai
84,48% di tahun 2019, turun dibandingkan tahun 2018 sebesar 92,24% kendati
angka capaian mengalami penurunan namun secara capaian realisasi nominal tahun
2019 mengalami kenaikan kurang lebih 17,16 triliun rupian dibandingkan dengan
tahun 2018.
Fenomena tidak tercapainya target penerimaan tahun 2019, mengindikasikan
adanya ketidakpatuhan pajak yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor salah
satunya adalah Minimnya Pengetahuan bidang Perpajakan dan teknologi informasi,
dan kurangnya motivasi dari dalam diri wajib pajak akan kemampuannya
(Computer Self Efficacy) untuk memanfaatkan penggunaan Aplikasi Perpajakan
berbasis teknologi informasi untuk melaksanakan Kewajiban Pajaknya. Disamping
berupaya memitigasi Dampak Ekonomi dan Percepatan Pemulihan Ekonomi
Nasional, melalui berbagai kebijakan, pemerintah khususnya Dirjen Pajak berharap
masyarakat dapat mengambil sisi positif dengan memanfaatkan Teknologi
Informasi untuk mempertahankan Aktivitas Ekonomi dan Bisnisnya selama
Pandemi Covid 19.
Tingginya kebutuhan akan teknologi selama Pandemi Covid 19 menjadikan
banyak orang mulai mempelajari dan mengikuti perkembangan teknologi informasi
demi mengikuti tren yang terjadi dan juga banyaknya kebutuhan akan teknologi
yang semakin menuntut.
Dengan mengikuti dan mempelajari dari perkembangan teknologi informasi atau
komputer akan menunjang kehidupan seseorang agar lebih efektif dan efisien dalam
beraktivitas. Saat ini kita dapat merasakan manfaat dari adanya suatu teknologi atau
komputer dalam bidang pendidikan, industri, manufaktur, bisnis, perbankan,
kemiliteran, teknik, ilmu pengetahuan, kedokteran, pemerintahan, entertainment,
permainan dan juga bidang kriminalitas. Pemerintah dalam memanfaatkan
perkembangan teknologi informasi atau komputer bertujuan untuk mempererat
hubungan yang terjadi antara pemerintah dengan masyarakat dan juga mengolah
data-data atau suatu informasi yang ditujukan untuk kepentingan masyarakat.
Berikut ini data pengguna teknologi informasi atau data pengguna internet secara
nasional yaitu :
Gambar 1.2
Data Pengguna Teknologi Secara Nasional
keras menjaga stabilitas kepatuhan wajib pajak yang telah ada melalui kebijakan
fiskal terkaid pandemi covid 19.
Minimnya Pengetahuan bidang Perpajakan dan teknologi informasi, dan
kurangnya motivasi dari dalam diri wajib pajak untuk memanfaatkan penggunaan
Aplikasi Perpajakan berbasis teknologi informasi (e-System Perpajakan) untuk
melaksanakan Kewajiban Pajaknya dan sehingga pada masa Pandemi Covid 19
saat ini Wajib pajak dapat memanfaatkan Fasilitas dan Insentif pajak yang
diberikan oleh Dirjen Pajak dalam rangka memitigasi dampak Pandemi Covid 19
melalui sarana Aplikasi DJP Online (e-System Perpajakan) khususnya bagi Wajib
pajak pelaku Usaha UMKM sebagai penopang perekonomian nasional.
Fenomena Pandemi Covid 19 yang melanda memberikan dampak domino
diberbagai aspek, dalam hal ini salah satunya adalah aspek perpajakan, demi
memitigasi dampak Pandemi Covid 19 khusunya bagi Wajib Pajak Pelaku
UMKM, inovasi dirjen pajak melalui Modernisasi Sistem Administasi Perpajakan
salah satunya melalui Aplikasi DJP Online (e - System Pepajakan) membantu para
Wajib Pajak agar dapat memanfaatkan Insentif Pajak. Dan untuk dapat
memanfaatkan Insentif Pajak tersebut dibutuhkan kemampuan dari diri Wajib
Pajak dalam bidang Teknologi Informasi (computer self efficacy ) untuk
menggunakan Aplikasi/Program Elektronik yang disediakan oleh Dirjen Pajak
yang tentunya didukung oleh Pengetahuan dibidang Perpajakan.
Sesuai dengan latar belakang dan permasalahan diatas, maka tujuan penelitian
ini adalah:
1. Untuk menganalisis pengaruh computer self efficacy terhadap penggunaan
Aplikasi e-System Perpajakan dalam pemanfaatan Insentif Pajak Pandemi
Covid 19 Bagi Wajib Pajak UMKM.
2. Untuk menganalisis pengaruh Pengetahuan Perpajakan terhadap penggunaan
Aplikasi e-System Perpajakan dalam pemanfaatan Insentif Pajak Pandemi
Covid 19 Bagi Wajib Pajak UMKM.
3. Untuk menganalisis pengaruh modernisasi sistem administrasi perpajakan
terhadap penggunaan Aplikasi e-System Perpajakan dalam pemanfaatan
Insentif Pajak Pandemi Covid 19 Bagi Wajib Pajak UMKM.
4. Untuk menganalisis pengaruh computer self efficacy, Pengetahuan
Perpajakan dan modernisasi sistem administrasi perpajakan terhadap
penggunaan Aplikasi e-System Perpajakan dalam pemanfaatan Insentif Pajak
Pandemi Covid 19 Bagi Wajib Pajak UMKM.
Gambar 2.1
Kerangka Teori
3. METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain
Teknik Kuesioner dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya Jawaban kuesioner dan untuk
mengukur pendapat responden digunakan skala likert yang terdiri dari lima angka
yaitu dari angka 5 untuk pendapat sangat setuju (SS), angka 4 untuk pendapat
Setuju (S), angka 3 untuk pendapat Kurang Setuju (KS), angka 2 untuk pendapat
Tidak Setuju (TS) dan angka 1 untuk pendapat sangat tidak setuju (STS).
4.2. PEMBAHASAN
5. KESIMPULAN
REFERENSI
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivarate Dengan Program IBM SPSS
23. Cetakan VIII. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Husein, Umar. 2011. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Edisi
Kedua. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
* Corresponding author’s e-mail: licke@trisakti.ac.id
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/JIA
Jurnal Ilmiah Akuntansi Universitas Pamulang
Vol. …, No. …, Month, Year
ISSN 2599-1922
Rahayu, Siti Kurnia. 2010. Perpajakan Konsep dan Aspek Formal. Bandung:
Rekayasa Sains.
Rahayu, Siti Kurnia. 2013. Perpajakan Konsep dan Aspek Formal. Bandung:
Rekayasa Sains.
Darmayasa, I Gede dan Putu Ery Setiawan. 2016. Pengaruh Modernisasi Sistem
Administrasi Perpajakan Pada Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. (e-jurnal
ekonomi ISSN: 2303-1018). Diakses dilaman :
https://repositori.unud.ac.id/protected/storage/upload/repositori/1a64359205
37dc7fa872d8cc58fb531a.pdf
Kabir, Muhammad Auwal, Siti Zabedah Saidin, dan Aidi Ahmi. 2017. A Conceptual
Framework On The Influence Of Perceived Usefulnes, Perceived Ease Use and
Computer Self Efficacy On The Intention To Use Electronic Collection System in
Nigerian Federal Hospitals.(IJMRR ISSN:2249-7196). Diakses dilaman :
https://aidi-
ahmi.com/download/publication/2017_IJMRR_kabir_saidin_ahmi.pdf
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan.
www.pajak.go.id
www.djponlie.go.id