You are on page 1of 10

ANALISIS PENERIMAAN PAJAK SEBELUM DAN SESUDAH

ADANYA TAX AMNESTY PADA SITUASI PANDEMI COVID-19


(Studi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Batu)

Hendrik Suhendri1,Sri Indah2 Mega Mustika3


1
Universitas Tribhuwana Tunggaewi, Malang ,Jawa Timur
2
Universitas Tribhuwana Tunggaewi, Malang, Jawa Timur
3
Universitas Tribhuwana Tunggaewi, Malang, Jawa Timur
ARTICLE INFO ABSTRCK
JEL Classification:
Tax Amnesty is implemented so that the amount of tax
mustikamega8399@gmail.co revenue can increase and is expected to help improve
m economic growth and development. Based on the Republic
of Indonesia Law no.11 of 2016, since July 1 2016, the Tax
Amnesty has been legitimized, or what is known as tax
Keywords : Tax Revenue, Tax
Amnesty, Covid-19 Pandemic amnesty. The tax ratio in Indonesia has decreased in the
percentage of taxes by 1,5% from 2019 which started at 8,4%
to 6,9% Due to the Covid-19 pandemic, the tax ratio in 2020.
However , this year the goverment is targeting a tax ratio
again rose to 7% in line with its revenue target. The purpose
of conducting research this time is ti find out how much tax
revenue is due to changes in the existence of a tax amnesty
before and after the tax amnesty was implemented in the
Covid-19 pandemic situation. This research uses a research
object located at the Batu Pratama Tax Service Office,
Malang City by implementing a quantitative descriptive
research technique. The data were collected using
observation, interview and documentation techniques. The
data analysis technique used is T-Test analysis and
descriptive statistics using the SPSS program. The Covid-19
pandemic has greatly affected tax revenue because it can be
seen from a comparison of tax revenue or its growth after the
pandemic and before the pandemic at KPP Pratama Batu,
minus 16,58%. The sector that was most affected was the
culture, entertainment and recreation sector, which
previously contributed a role of 25,80% , after the pandemic
the cuture, entertainment and recreation sector only
contributed 19,20% of KPP Pratama Batu’s total revenue.
The application of Tax Amnesty can significantly influence
KPP Pratama Batu’s tax revenue,meaning that the support is
getting better.

ABSTRAK
Tax Amnesty diterapkan agar jumlah penerimaan pajak
dapat meningkat dan diharapkan dapat membantu
memperbaiki pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
Berdasarkan UU NKRI no.11 Tahun 2016 sejak tangga 1 Juli
2016 telah di legitimasikan ada nya Tax Amnesty atau yang
dikenal sebagai pengampunan pajak. Rasio pajak di
indonesia mengalami pengurangan pada presentase pajak
sebanyak 1,5 % dari tahun 2019 yang berawal 8,4% menjadi
6,9% Karena adanya pandemi covid-19 maka rasio pajak
pada tahun 2020. Namun pada tahun ini pemerintah
menargetkan rasio pajak kembali naik menjadi 7% sejalan
dengan target penerimaannya. Tujuan diadakannya riset
kali ini guna mencari tahu berapa jumlah penerimaan pajak
atas perubahan adanya tax amnesty diwaktu sebelum
maupun setelah tax amnesty diberlakukan pada situasi
pandemi covid-19. Riset kali ini menggunakan obyek
penelitian yang berlokasi di Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Batu Kota Malang dengan mengimplementasikan
teknik penelitian deskriptif kuantitatif. Data-data
dikumpulkan menggunakan teknik pengamatan,
wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisa data yang di
gunakan yaitu analisis analisis Uji Beda T-Test dan statistik
deskriptif dengan menggunakan program SPSS. Pandemi
covid-19 sangat berpengaruh terhadap pendapatan pajak
karena mampu diketahui dari perbandingan pendapatan
pajak atau pertumbuhannya setelah pandemi dan sebelum
pandemi di KPP Pratama Batu minus 16,58 %. Sektor yang
paling terdampak adalah sektor kebudayaan,hiburan dan
rekreasi dari yang sebelumnya menyumbang peranan
sebesar 25,80%, setelah adanya pandemi sektor kebudayaan,
hiburan dan rekreasi hanya menyumbang sebesar 19,20 %
dari total penerimaan KPP Pratama Batu. Penerapan Tax
Amnesty secara signifikan mampu berpengaruh pada
pendapatan pajak KPP Pratama Batu, artinya semakin baik
dukungan dari adanya penyelenggaraan Tax Amnesty akan
memberikan kenaikan penerimaan pada pajak.

1. PENDAHULUAN
Penerimaan pendapatan yang pembangunan nasional,penerimaan dari
bersumberkan pada pajak merupakan sektor pajak sangat diandalkan oleh
roda penopang bagi perekonomian negara. Penyetoran pajak yang
negara serta dapat membantu dilaksanakan setiap wajib pajak
keberlangsungan pemerintahan. Setiap merupakan sumber terbesar bagi
tahun pembangunan dan pertumbuhan penerimaan negara. Dengan demikian,
ekonomi di Indonesia terus berlangsung guna memberikan kenaikan penerimaan
dan semakin meningkat. Pertumbuhan pajak maka ketertiban setiap wajib pajak
ekonomi Indonesia yang semakin dalam membayar pajak sangat
meningkat seharusnya dapat disesuaikan diperlukan karena untuk saat ini
juga dengan naiknya penerimaan pajak. pemerintah telah tidak mampu lagi
Selain itu juga,untuk membiayai
bergantung kepada aset alam Indonesia Karena adanya pandemi covid-19 maka
sebagai pendapatan negara. rasio pajak pada tahun 2020 mengalami
penurunan sejumlah 1,5% pada tahun
Menurut UU Ketentuan Umum dan Tata 2019 yang sebelumnya berjumlah 8,4%
Cara Perpajakan (KUP) pasal 1 ayat 1 menjadi 6,9%. Namun pada tahun ini
pajak ialah Sumbangan setiap individu pemerintah menargetkan rasio pajak
maupun lembaga yang bersifat wajib dan kembali naik menjadi 7% sejalan dengan
memaksa dengan dasar perundang- target penerimaannya.
undangan, dan dengan sumbangan (cnbcindonesia.com)
tersebut individu atau lembaga tidak
memperoleh imbalan atas nya, karena Namun berdasarkan data Kementerian
sumbangan tersebut akan digunakan Keuangan (kemenkeu), penerimaan pajak
sebagai kebutuhan negara dalam rangka per akhir Oktober 2021 mengalami
kemakmuran warga negara.(Suhendri, peningkatan atau pertumbuhan yang
et.al, 2021). signifikan dan sudah terkumpul sebesar
Rp 953,6 triliun. Jumlah ini dapat terus
Menurut Agoes dan Trisnawati (2013), meningkat pada 15,3 % disamping
Pajak adalah setoran yang diperuntukkan pendapatan Oktober 2020 dengan
kepada negara dengan dasar perundang- pengumpulan sebesar Rp 826,9 triliun.
Realisasi nya telah mencapai 77,6% atas
undangan (yang dapat dipaksakan) yang jumlah yang telah ditargetkan yaitu
dengannya setoran tersebut tidak sebesar Rp 1.229,6 triliun.
memberikan timbal balik (Kontraprestasi)
secara langsung akan diperuntukkan guna Sri Mulyani Indrawati (2021) sebagai
menteri keuangan , menjelaskan bahwa
pengeluaran dan pembayaran umum perwujudan pendapatan pajak dalam hal
negara. ini menunjukkan kegiatan-kegiatan
ekonomi yang beranjak pulih karena
Menurut Mardiasmo (2016), menjelaskan pada pendapatan pajak di tahun terakhir
bahwa yang disebut sebagai Pajak ialah mengalami penurunan sebesar 18,8 %.
sesuatu pungutan yang menjadi kebijakan Penerimaan pajak dari PPh Migas
suatu negara teruntuk setiap meningkat sebesar 55,7%, PPh Non Migas
meningkat sebesar 8,9%, PPN meningkat
masyarakatnya dengan dasar perundang-
sebesar 20,4%, PBB meningkat sebesar
undangan dengan pungutan tersebut 1,2%, dan untuk pajak lainnya meningkat
masyarakat tidak memperoleh adanya sebesar 91,5%. Meskipun PPh Final
kontraprestasi yang besifat langsung. masih mengalami minus atau penurunan
sebesar 1,1%, tetapi seluruh sektor yang
Rasio penerimaan pajak terus mengalami lainnya sudah mulai membaik.
penurunan berdasarkan catatan dokumen
Pemerintah masih terus berupaya
DJP (Direktorat Jenderal Pajak) bahkan melakukan berbagai cara untuk
sejak tahun 2010 penerimaan pajak negara meningkatkan penerimaan pajak yang
sudah tidak pernah lagi mencapai target. disebabkan dengan masih maraknya para
Akan tetapi penerimaan pajak mengalami wajib pajak yang melakukan
penyembunyian hartanya maka
penurunan yang sangat drastis pada tahun
pemerintah menerapkan kebijakan yaitu
2020. Penurunan itu terjadi karena adanya tax amnesty (pengampunan pajak).
covid-19 yang sedang melanda seluruh Kebijakan tersebut diterapkan agar
Indonesia dan menyebabkan semua sektor jumlah penerimaan pajak dapat
usaha mengalami tekanan. meningkat dan diharapkan dapat
membantu memperbaiki pertumbuhan
dan pembangunan ekonomi. Untuk
jangka pendek tujuan dari pengampunan dalam pelaporannya, dan juga kepada
pajak itu sendiri ialah untuk memberikan wajib oajak yang memiliki kesalahan
peningkatan pendapatan pajak. dalam penyampaian SPT nya.
Sedangkan untuk waktu panjang adalah
untuk meningkatkan kepatuhan wajib Kita dapat melihat pada gairah para
pajak. Wajib Pajak yang terus berpartisipasi
pada lebijakan pengampunan pajak dan
Tax Amnesty sudah dilegitimasikan sejak juga dari pendaatan pajak setelah
1 Juli 2016 menurut Undang-Undang maupun sebelum adanya pengampunan
NKRI No 11 Tahun 2016. Pihak-pihak pajak untuk mengetahui keberhasilan
yang boleh mengikuti Tax Amnesty yakni penerapan program Tax Amnesty dalam
terdiri dari wajib pajak yang belum meningkatkan pendapatan pajak.
melakukan penyampaian SPT, yang
belum terdaftar, yang belum melakukan
pelaporan penghasilan atau kurang

2. TELAAH TEORI
2.1. Telaah Teori

a. Pengertian Pajak ditunjuk, dan yang gunanya untuk


Menurut Mardiasmo (2016 : 3) pajak membiayai pengeluaran- pengeluaran
merupakan iuran yang dibayarkan oleh umum yang berhubungan dengan tugas
rakyat kepada negara yang masuk dalam Negara untuk menyelenggarakan
kas negara yang melaksanakan pada pemerintahan.
undang-undang serta pelaksanaan nya
dapat dipaksakan tanpa adanya balas Menurut Prof. Edwin R.A slegman
jasa. Iuran tersebut digunakan oleh dalam buku Perpajakan Indonesia
negara untuk melakukan pembayaran (2009:1) pajak adalah kontribusi wajib
atas kepentingan umum. dari orang tersebut, kepada pemerintah
Sedangkan menurut Prof. Dr. untuk membayar biaya yang dikeluarkan
Rochmat Soemitro, S.H., dalam buku untuk kepentingan umum dari semua
Perpajakan Edisi Revisi 2013 (2013 : 1) tanpa merujuk pada manfaat khusus
menjelaskan pajak adalah iuran rakyat conperred.
kepada kas negara berdasarkan undang- b. Pengertian Tax Amnesty
undang (yang dapat dipaksakan) dengan
tidak mendapat jasa timbal Pengampunan pajak (Tax Amnesty)
(kontraperstasi) yang langsung dapat adalah penghapusan pajak yang
ditunjukkan dan yang digunakan untuk seharusnya terutang, tidak dikenai sanksi
membayar pengeluaran umum. Menurut administrasi perpajakan atau denda dan
Prof. Dr. P.J.A. Andriani, dalam buku sanksi pidana di bidang perpajakan
Perpajakan Indonesia (2014:3) pajak dengan cara mengungkap harta yang
adalah iuran kepada negara (yang dapat selama ini tidak pernah dilaporkan dan
dipaksakan) yang terutang oleh yang membayar uang tebusan sebagai pajak
wajib membayarnya menurut peraturan- pengampunan.
peraturan, dengan tidak mendapat
prestasi kembali yang langsung dapat
Menurut “UU No 11 Tahun 2016 ( termasuk bunga dan denda) dalam
Tentang Pengampunan pajak” Tax kaitan dengan tahun pajak sebelumnya
Amnesty adalah penghapusan pajak tanpa adanya kekhawatiran untuk
yang seharusnya terutang, tidak dikenai dituntut pidana.
sanksi administrasi perpajakan dan
sanksi pidana di bidang perpajakan, c. Pengertian Penerimaan Pajak
dengan cara mengungkap harta dan Penerimaan pajak adalah penghasilan
membayar uang tebusan sebagaimana yang diperoleh oleh pemerintah yang
diatur dalam undang-undang ini. bersumber dari pajak rakyat. Tidak
Menurut Ragimun (2015) Tax hanya sampai pada definisi singkat
Amnesty adalah kesempatan terbatas diatas bahwa dana yang diterima di kas
yang diberikan pemerintah kepada negara tersebut akan digunakan untuk
kelompok pembayar pajak tertentu untuk pengeluaran pemerintah untuk sebesar-
membayar jumlah yang telah ditetapkan, besarnya kepentingan negara. (Suharno
sebagai pertukaran atas pengampunan 2012).
dari kewajiban pajak (termasuk bunga Sedangkan menurut Suryadi
dan hukuman) yang berkaitan dengan (2011:105) penerimaan pajak
masa sebelumnya,serta kebebasan merupakan sumber pembiayaan negara
tuntutan hukum pidana. yang dominan baik untuk belanja rutin
Menurut Darussalam (dalam N. maupun pengampunan.
Safrina, A. Soehartono,2016), Tax Pengertian penerimaan pajak menurut
Amnesty (pengampunan pajak) tersebut UU Nomor 4 Tahun 2014 Pasal 1 Angka
diberikan atas pajak-pajak yang belum 3 UU Nomor 4 Tahun 2014 yaitu
pernah atau belum sepenuhnya penerimaan perpajakan adalah semua
dikenakan atau dipungut seuai dengan penerimaan negara yang terdiri atas
peraturan perundang-undangan yang pajak dalam negeri dan pajak
berlaku. perdagangan internasional.
Menurut Yustinus (2016) dan Ada berbagai macam unsur
Elisabeth Nadia Rorong (2017), Tax pendukung di setiap pemerintahan
Amnesty merupakan hak para wajib negara yang berguna untuk mewujudkan
pajak yang boleh dimanfaatkan ataupun tujuan negara yaitu: struktur organisasi,
tidak. Wajib pajak yang mengungkap Sumber Daya Manusia (SDM),
harta dan membayar uang tebusan dari peraturan perundang-undangan,
pengampunan pajak. program-program kerja, maupun
Menurut Zainal Muttaqin (2013:30), sumber-sumber penerimaan negara.
pengampunan pajak (Tax Amnesty) Sumber-sumber penerimaan negara di
merupakan kesempatan yang diberikan Indonesia yaitu: Pajak, Penerimaan
dalam waktu terbatas kepada kelompok Negara Bukan Pajak, dan Hibah.Adapun
pembayar pajak tertentu untuk teori-teori pembenar negara memungut
membayar sejumlah uang tertentu pajak, sebagai berikut:
sebagai pembebasan tanggung jawab 1. Teori Asuransi
Negara mempunyai tugas 4. Teori Gaya Beli
melindungi orang dan segala
kepentingan atau keselamatan dan Menurut teori ini, lembaga
keamanan jiwa dan harta bendanya penyelenggaran kepentingan
sebagai mana pada perjanjian masyarakat yang dianggap sebagai
asuransi untuk keperluan dasar keadilan pemungutan pajak,
perlindungan yang diperlukan bukan untuk kepentingan individu
pembayaran premi. maupun negara tetapi untuk
kepentingan keduanya.
2. Teori Bhakti
Teori ini berdasarkan atas paham 5. Teori Gaya Pikul
“Organische Staatsleer” sehingga Teori ini menjelaskan bahwa
diajarkanlah olehnya bahwa justru keadilan pemungutan pajak terletak
karena sifat negara inilah maka pada jasa-jasa yang diberikan negara
timbul hak mutlak untuk memungut kepada jiwa dan harta bendanya.
pajak.
3. Teori Kepentingan

Pada awalnya teori ini hanya


memerhatikan pembagian beban
pajak harus dipungut dari penduduk.

d. Penelitian Terdahulu
Penelitian ini dilakukan dengan memberikan pengaruh positif dan
menggunakan acuan dari beberapa signifikan terhadap penerimaan pajak,
penelitian yang sudah ada. Tentunya hal ini dibuktikan denga t-hitung > t-
tabel (3,317 > 1,894) pada tingkat
penelitian-penelitian terdahulu
signifikan 0,013 < 0,05 (5%).(2) Agung
tersebut memiliki ruang lingkup yang
Indra Kurniawan (2018) dengan
sama dengan penelitian ini, ruang
penelitian mengenai Implementasi Tax
lingkup tersebut diantaranya
Amnesty Dalam Peningkatan
penelitian yang membahas tentang Pendapatan Negara Disektor
“Analisis Penerimaan Pajak Sebelum Perpajakan pada Kantor Pajak Pratama
Dan Sesudah Adanya Tax Amnesty Malang Selatan .Tujuan penelitian ini
Pada S ituasi Pandemi Covid-19”. untuk mengetahui apakah Kantor
(1) (Desy Atika Fausy,2017) dengan Pelayanan Pajak (KPP) Pratama
penelitian mengenai Pengaruh Malang Selatan telah melaksanakan
Implementasi Tax Amnesty Terhadap implementasi Tax Amnesty sesuai
Peningkatan Penerimaan Pajak pada dengan Undang-Undang Kementrian
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Keuangan Indonesia penelitian ini
Makassar Selatan.Tujuan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif
untuk mengetahui bahwa Tax deskriptif. Hasil analisis data dilihat
Amnesty memberikan pengaruh sesuai dengan Undang-Undang
positif dan signifikan terhadap Kementrian Keuangan Indonesia dan
penerimaan pajak Metode penelitian mereka juga telah menerapkan sistem
yang digunakan dalam penelitian ini administrasi yang modern yang dapat
adalah kuantitatif.Hasil penelitian ini memudahkan wajib pajak.
menunjukkan bahwa Tax Amnesty
3. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini yaitu jenis penelitian 2015 120.677.561 157.536.666.6


deskriptif kuantitatif, penelitian ini .999,00 71,00
dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak
2016 185.046.490 136.859.467.1
(KPP) Pratama Kota Batu yang beralamat
.000,00 67,00
di Jl. Cemara, Jl. Dieng Kelurahan No.1,
Bumiaji, Kec. Batu, Kota Batu, Jawa Dapat kita lihat dari tabel di
Timur dengan teknik pengumpulan data atas bahwa hasil penerimaan
melalui observasi, wawancara, dan pajak sebelum adanya Tax
dokumentasi sedangkan sumber data Amnesty di Kantor Pelayanan
yang digunakan yaitu data primer dan Pajak (KPP) Pratama Batu dari
sekunder dengan metode analisa tahun 2014 sampai tahun 2016
deskriptif (Sugiono, 2014). mengalami penurunan.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 2.Penerimaan Pajak Sesudah


4.1 HASIL ANALISA DATA Adanya Tax Amnesty

Tabel 1.Penerimaan Pajak Sebelum Tax Sesudah Target Realisasi


Amnesty Adanya Penerimaan Penerimaan
Tax Pajak Pajak
Sebelum T Realisasi Amnesty
Tax a Penerimaan
Amnesty r Pajak 2017 112.100.000.0 116.800.000.0
g 00,00 00,00
e
t 20 164.000.000.0 134.000.000.0
1 00,00 00,00
P 8
e
n Dari hasil perbandingan tabel
e sebelum dan sesudah adanya tax
r amnesty dapat dilihat bahwa
i sebelum adanya Tax Amnesty
m penerimaan pajak mengalami
a penurunan dan setelah adanya
a Tax Amnesty pun penerimaan
n pajak juga mengalami penurunan
dan belum mencapai target
P penerimaan pajak. Hal ini
a menunjukkan bahwa penerapan
j program Tax Amnesty belum
a begitu signifikan dalam
k meningkatkan penerimaan pajak
dari target yang telah ditentukan.
2014 110.000.000 112.000.000.0
.000,00 00,00 Tabel 3.Penerimaan Pajak Sebelum
Pandemi Covid-19

Sebelum Target Realisasi


Pandemi Penerima Penerimaan terhadap variabel terikat dapat
Covid-19 an Pajak Pajak diketahui pada tabel berikut :

2017 112.100.00 116.800.000.000 Tabel 4.7 Hasil Uji t


0.000,00 ,00
Variabel t hitung t tabel Sig t
2018 164.000.00 134.000.000.000
0.000,00 ,00 (X) 5,585 2,658 0,01

Sumber : Data Primer diolah,2022

2019 208.015.99 189.706.454.850 Hasil perhitungan uji t


3.000,00 ,00 membuktikan bahwa variabel
penerapan tax amnesty (X)
Dari tabel di atas dapat kita berpengaruh signifikan terhadap
lihat bahwa penerimaan pajak variabel penerimaan pajak (Y) di
mulai mengalami peningkatan Kantor Pelayanan Pajak Pratama
dari tahun-tahun sebelum nya Batu karena nilai thitung = 5,585 >
karena mulai banyak wajib pajak ttabel 2,658 dengan nilai signifikan
yang melaporkan aset kekayaan 0,01 (p < 0,05), sehingga H1
nya kepada negara. diterima. Hal ini berarti semakin
baik dukungan tax amnesty akan
Tabel 4. Penerimaan Pajak Sesudah meningkatkan penerimaan pajak
Adanya Pandemi Covid-19 di Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Batu Malang.
Sesudah Target Realisasi
Adanya Penerimaan Penerimaan
Pandemi Pajak Pajak
Covid-19 4.2 PEMBAHASAN

2018 164.000.000.0 134.000.000. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari


00,00 000,00 penelitian mengenai “ Penerimaan Pajak
Sebelum dan Sesudah adanya Tax
Amnesty pada tahun kedua pandemi
covid-19 pada KPP Pratama Kota Batu”
2019 208.015.993.0 189.706.454. periode 2016 sampai 2020 menunjukkan
00,00 850,00 terlaksananya tujuan dari penelitian
2020 181.738.000.0 166.398.000. yaitu adanya perbedaan penerimaan
00,00 000,00 pajak sebelum dan sesudah adanya Tax
Amnesty dan di peroleh pula jawaban
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa atas rumusan masalah penelitian yaitu
penerimaan pajak dari tahun 2019 ke adanya perbedaan penerimaan pajak
tahun 2020 mengalami penurunan. Hal sebelum dan sesudah tax amnesty.
ini disebabkan karena adanya pandemi
Hasil analisis yang telah disajikan
covid-19.
membuktikan bahwa penerapan tax
Pengujian Hipotesis (Uji t ) amnesty berpengaruh signifikan terhadap
penerimaan pajak di Kantor Pelayanan
Uji t dilakukan untuk Pajak Pratama Batu, artinya semakin baik
mengetahui besarnya tax amnesty dukungan dari penerapan Tax Amnesty
(X) terhadap penerimaan pajak (Y) akan meningkatkan penerimaan pajak.
di Kantor Pelayanan Pajak Penerapan Program Tax Amnesty
Pratama Batu, adapun besarnya mempengaruhi kesadaran wajib pajak
nilai pengaruh dari variabel bebas dan mendorong kejujuran wajib pajak
untuk melakukan pelaporan sukarela atas wajib pajak dalam membayar pajak agar
data harta kekayaan nya. mampu menaikkan pemasukan negara
dari pajak.
Pandemi covid-19 sangat berpengaruh
terhadap penerimaan pajak. Hal ini dapat 5. KESIMPULAN
dilihat dari hasil wawancara saya
dengan Bapak Aris Selaku Seksi Berdasarkan uraian diatas,
Pengawasan yaitu beliau mengatakan maka penarikan kesimpulannya
bahwa : adalah sebagai berikut : (1)
adanya perbedaan penerimaan
“ Pandemi covid-19 sangat berpengaruh pajak sebelum dan sesudah tax
terhadap penerimaan pajak karena dapat amnesty pada KPP Pratama Kota
dilihat dari perbandingan penerimaan pajak Batu. (2) Jumlah penerimaan pajak
atau pertumbuhannya sebelum pandemi dan sebelum tax amnesty mengalami
sesudah pandemi di KPP Pratama Batu peningkatan, dimana pada tahun
minus 16,58 %. Sektor yang paling 2014 ke tahun 2015 naik sebesar
terdampak adalah sektor kebudayaan,hiburan Rp 45.536.666.671 dan tahun 2015
dan rekreasi dari yang sebelumnya ke tahun 2016 turun sebesar Rp
menyumbang peranan sebesar 25,80%, 20.677.199.504, tetapi sesudah tax
setelah adanya pandemi sektor kebudayaan, amnesty penerimaan pajak
hiburan dan rekreasi hanya menyumbang mengalami penurunan pada
sebesar 19,20 % dari total penerimaan KPP tahun 2017 sebesar
Pratama Batu. Dari sebelumnya nomor satu Rp20.059.467.167 dan mencapai
turun menjadi nomor dua.” target penerimaan pajak berbeda
dengan tahun 2018 penerimaan
Hasil penelitian ini sesuai dengan pajak tidak mencapai target.(3)
penelitian Desy Atika Fausy (2017) Penerapan Tax Amnesty
menjelaskan bahwa Tax Amnesty berpengaruh signifikan terhadap
memberikan pengaruh positif dan penerimaan pajak di Kantor
signifikan terhadap penerimaan pajak. Pelayanan Pajak Pratama Batu,
Pentingnya penerapan Program Tax artinya semakin baik dukungan
Amnesty atau yang bisa disebut juga dari penerapan program Tax
Program Pengungkapan Sukarela (PPS) Amnesty akan meningkatkan
ini dapat mendorong kesadaran setiap penerimaan pajak juga.

Universitas Muhammadiyah
Makassar.
DAFTAR PUSTAKA
Ilyas B. Irawan dan Richard Burton.
Azalia, Yasmin Zerlinda Alvita. (2018). (2011). Hukum Pajak. Jakarta:
Pengaruh Tax Amnesty Terhadap Salemba Empat.
Penerimaan Pajak Penghasilan
Orang Pribadi. Skripsi. Malang: Kamayanti, A., Sokarina A., Lutfillah,
FIA Universitas Brawijaya. N.Q., Briando,B., Ekasari, K.,
Devano, Sony dan Siti Kurnia Rahayu. Suhendri, H., Darmayasa, I.N.
(2006). Perpajakan: Konsep, Teori (2022). Metodologi Paradigma
dan Isu. Jakarta: Prenada Media Nusantara. Cetakan ke I : Pebruari
Group. 2022. Malang, Jatim : Penerbit
Peneleh.
Fausy, Desy Atika. (2017). Pengaruh
Implementasi Tax Amnesty Kurniawan, Agung Indra.(2018).
Terhadap Peningkatan Implementasi Tax Amnesty Dalam
Penerimaan Pajak. Skripsi. FEB Peningkatan Pendapatan Negara
Direktorat Perpajakan. Skripsi. Terhadap Total Penerimaan dan
Malang : FIA Universitas Total Pelaporan Pajak pada KPP
Brawijaya. Pratama Pangkalpinang. Jurnal
Ilmiah Akuntansi Binsis &
Mardiasmo. (2019). Perpajakan Edisi Keuangan (JIABK). Vol.13. No.2.
Revisi. Yogyakarta: Penerbit
Andi. Wulandita, Annisa Putri. (2018).
Analisis Perbedaan Jumlah Wajib
Mardi, Lexinus. (2019). Analisis Pajak dan Penerimaan Pajak
Efektifitas Penerimaan Pajak Sebelum dan Sesudah Tax Amnesty.
Penghasilan (PPh) Sebelum dan Skripsi. Malang: Universitas
Sesudah Tax Amnesty. Jurnal Brawijaya.
Mitra Manajemen Online.
Surabaya: Universitas Wijaya
Putra

Muttaqin, Zainal. 2013. Tax Amnesty


di Indonesia. Refika Aditama
Resmi, Siti. (2011). Perpajakan: Teori
dan Kasus. Jakarta: Salemba
Empat.

Ragimun. 2015. Analisis Implementasi


Pengampunan Pajak di Indonesia
Sari, devi Permata. (2019). Analisis
Perbedaan Penerimaan Pajak
Sebelum dan Sesudah Penerapan
Program Pengampunan Pajak
(Tax Amnesty) Pada KPP Pratama
Denpasar. Jurnal Sains, Akuntansi
dan Manajemen.

Sugiono, P. D. (2014). Metode


penelitian pendidikan
pendekatan kuantitatif.pdf.
Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
Dan R&D.

Suhendri, H., Iriani, N.I. & Tanggu,


E.A. (2021). Kepatuhan Wajib
Pajak UMKM Sebelum dan Saat
terjadinya Covid 19. Referensi:
Jurnal Ilmu Manajemen dan
Akuntansi, 9(1), 63-68.

Suyanto, Supeni Endahjati Dkk. (2016).


Tax Amnesty. Jurnal Akuntansi.
Vol.4 No.2.

Widianti, Anggo Rudi Dkk. (2017).


Analisis Pengaruh Tax Amnesty

You might also like