You are on page 1of 9

MELESTARIKAN IBADAH PASCA RAMADHAN

Oleh:
Dr. H. Syarif Husain, S.Ag. M.Si
(Widyaiswara BDK Palembang)

‫ات‬ ‫َالْ َح ْمدُ ِهلل ذ ِاَّل ْي أَ َم َر َان أَ ْن ن ُْص ِل َح َم ِعيْشَ تَنَا ِلنَ ْيلِ ِالرضَ ا َو ذ‬
ِ ‫ َون َ ُق ْو َم ِِبلْ َو ِاج َب‬،‫الس َعا َد ِة‬
‫ َوأَ ْشهَدُ أَ ذن ُم َح ذمدً ا‬،ُ‫َشيْ َك ََل‬ ِ َ ‫هللا َو ْحدَ ُه ََل‬ ُ ‫ أَ ْشهَدُ أَ ْن ََل ا َ ََل اَلذ‬،‫ِ ِْف ِع َبا َدتِ ِه َوتَ ْق َوا ْه‬
ِ ِ
‫َش ِف ْ َاْلنْ ِب َيا ِء َوالْ ُم ْر َس ِل ْ َْي‬
َ ْ َ‫ َاللذهُ ذم َصلِ َو َس ِ ِْل عَ ََل أ‬.‫َع ْبدُ ُه َو َر ُس ْو ُ َُل َم ْن ََل ن ِ ذَِب ب َ ْعدَ ُه‬
ْ َ ‫َوعَ ََل أ ِ َِل َو‬
،‫َص ِب ِه أَ ْ َْج ِع ْ َْي‬
ِ ‫ِس َوا ذَّي ُُكْ ِبتَ ْق َوى‬
،‫هللا‬ ْ ِ ‫ ُا ْو ِص ْي ِ ِْن ن َ ْف‬،‫هللا‬ ُ ‫اض ْو َن َر ِ َح ُ ُُك‬
ُ ِ ‫ فَ َيا أَُّيه َا الْ َح‬، ُ‫أَ ذما ب َ ْعد‬
‫اّلل َولْتَ ْن ُظ ْر ن َ ْف ٌس ذما‬ َ ٓ ‫ ٓ ا ََّيُّيه َا ذ ِاَّليْ َن ٓا َمنُوا اتذق ِ ُقوا‬: ‫هللا تَ َع َاَل‬ ُ ‫ قَا َل‬.‫فَقَدْ فَ َاز الْ ُمتذ ُق ْو َن‬
‫اّلل َخب ْ ٌِْي ِب َما تَ ْع َملُ ْو َن‬ َ ٓ ‫اّلل ِا ذن‬
َ ٓ ‫قَ ذد َم ْت ِلغَ ٍد َوات ذ ُقوا‬
Hadirin kaum muslimin
Jamaah shalat Jum’at rahimakumullah
Pada kesempatan yang mulia hari Jum’at pertama di bulan
Syawal 1444 H ini saya mengajak kepada hadirin sekalian marilah
kita selalu memanjatkan puja dan puji syukur ke-Hadirat Allah Swt.,
atas segala limpahan nikmat dan karunia yang telah dianugerahkan,
karena baru saja kita merayakan Hari Raya Idul Fitri 1444 H.
Semoga segala rangkaian ibadah kita selama bulan Ramadhan
diterima Allah dalam keridhaan-Nya. Kemudian saya pada
kesempatan ini juga mengingatkan kepada hadirin sekalian dan
kepada diri saya pribadi untuk sama-sama meningkatkan keimanan
dan ketakwaan kita kepada Allah Swt., karena dengan bekal takwa
inilah hidup kita akan menjadi terarah dan selamat dalam meniti
keghidupan di dunia ini menuju kehidupan kekal, abadi selama-
lamanya di akhira kelak.
Kaum muslimin rahimakumullah,
Kemudian shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada
Nabi Muhammad Saw., kepada keluarganya dan kepada para
sahabatnya yang senantiasa istiqamah dan mutaba’ah kepadanya, dan
semoga termasuk kita semua hingga yaumil akhir. Aamiin.
Hadirin sekalian, dahulu sebelum kita memasuki bulan suci
Ramadhan, kita selalu merindukan kehadirannya, dan kini bulan itu
sudah pergi meninggalkan kita. Maka saat inilah kita perlu
menyempatkan waktu untuk mengevaluasi dan mengenang kembali
apa saja yang sudah kita lakukan selama bulan suci Ramadhan.
Apabila teringat perihal amal saleh yang telah kita lakukan, maka
lestarikan serta tingkatkanlah pada bulan Syawwal ini. Apabila kita
banyak melalaikan kebaikan dan keberkahan yang ada di bulan
Ramadhan, maka bersegeralah untuk bertaubat dengan sebenar-
benarnya taubat (taubatan nasuha). Perbaikilah segala amal,
kembalilah kepada nilai-nilai fitrah dan kesucian kita masing masing
sebagaimana pada hari di saat kita dilahirkan dan jangan mengulangi
dosa-dosa yang pernah kita lakukan.
Kaum muslimin
Jamaah Jum’at rahimakumullah,
Walaupun bulan Ramadhan telah berlalu dari kita, dan kita tidak
ada yang mengetahui apakah kita akan bertemu lagi dengan
Ramadhan yang akan datang, atau tidak. Yakinlah wahai kaum
muslimin, bahwa waktu untuk melakukan kebaikan tidak akan
berlalu selama nyawa atau ruh kita masih bersemayam di dalam jasad
kita. Selama kita masih bernafas, berarti Allah, dengan sifat kasih dan
sayangnya masih memberikan kesempatan kepada kita untuk
berkativitas melakukan kebaikan bagi diri kita, dan kemanfaatan bagi
orang lain. Jadikanlah kematian sebagai batas akhir dalam melakukan
amal kebajikan.
Pelaksanaan ibadah puasa (shiyam) dan ibadah shalat (qiyam)
seyogyanya dilakukan sepanjang tahun. Puasa serta ibadah-ibadah
lainnya tetap diperintahkan bukan hanya di bulan Ramadhan saja,
akan tetapi di luar Ramadhan pun tetap dianjurkan. Agama Islam
adalah agama yang hanif (condong) kepada kebaikan-kebaikan dan
ketaatan. Oleh sebab itu Islam memberikan kesempatan kepada kita
untuk meneruskan dan melestarikan ibadah puasa.
Lepas bulan Syawwal, Rasulullah menganjurkan untuk puasa
sunnah enam hari di bulan Syawwal. Sebagaimana sabdanya dalam
hadits riwayat Muslim:
‫َم ْن َصا َم َر َمضَ َان ُ ذُث أَتْ َب َع ُه ِس تًّا ِم ْن َش ذوالٍ ََك َن كَ ِص َيا ِم ادلذ ْه ِر‬
Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian mengikutinya
dengan berpuasa enam hari di bulan Syawwal, maka ia seperti puasa
sepanjang tahun.
Selain puasa syawwal tersebut, kita mengenal pula puasa sunnah
hari Senin dan Kamis, puasa tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan
Qamariyah (al-ayyam al-bidh), puasa tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah,
puasa tanggal 9 dan 10 Muharram dan seterusnya. Puasa-puasa
sunnah tersebut mengindikasikan bahwa puasa yang berkelanjutan
atau puasa sebagai usaha pelestarian puasa Ramadhan dapat
dilanjutkan pada bulan-bulan berikutnya.
Adapun makna shalat malam sepanjang tahun maksudnya bukan
hanya semangat melaksanakan shalat di bulan Ramadhan saja, akan
tetapi disetiap waktu maktubah (shalat fardhu lima waktu) dan di
setiap malam maklumah (shalat tahajjud), terutama pada waktu di
sepertiga malam terakhir di setiap malam, Allah menyiapkan waktu-
waktu dan saat mustajabah untuk beribadah.
Kaum muslimin rahimakumullah,
Janganlah diantara kita berfikir bahwa dengan bubarnya bulan
suci Ramadhan, maka bubar pula amal-amal kebajikannya. Akan
tetapi lestarikanlah amaliah Ramadhan itu pada hari, minggu dan
bulan pada bulan-bulan berikutnhya pasca Ramadhan.
Ramadhan telah melahirkan dan menghadirkan nuansa spiritual
yang kental dan sangat mendalam. Allah Swt., selalu hadir bersama
kita dengan keyakinan kita. Bahkan kita pun yakin bahwa Allah
senantiasa melihat kita dan bersama kita di setiap helaan nafas
selama bulan Ramadhan. Terlalu sayang rasanya apapila suasana
tersebut hilang pasca Ramadhan. Maka tidak ada kata lain,
pertahankanlah, lestarikanlah suasana tersebut pada hari-hari lain
pasca Ramadhan.
Spirit Ramadhan yang telah menghadirkan suasana dan signal
religiusitas yang kuat ini patut dipertahankan, bahkan ditingkatkan.
Segerakanlah diri kita masing-masing untuk terus berbuat baik dan
melakukan berbagai ketaatan. Mumpung kita masih diberikan
kesempatan. Mumpung kita sehat, manfaatkanlah untuk berbuat baik
sebelum kita sakit. Mumpung sempat, manfaatkanlah masa sempat
untuk berbuat baik sebelum datang masa-masa sibuk dan kesempitan.
Selagi hidup, manfaatkan hidup ini untuk berbuat baik sebelum kita
mati. Ingatlah! Di dunia inilah kita beramal dan diakhirat kelak kita
memanennya. Ingatlah! Penyesalan di akhirat tidak ada gunanya
sama sekali. Setiap rangkaian cerita itu pasti ada penyesalan, di
situlah kita bisa ambil makna dari arti sebuah kehidupan.
Allah Swt, menggambarkan bahwa penyesalah diakhirat adalah
penyesalan yang tiada berguna sedikitpun, sebagaimana ditegaskan
dalam surat Aas-Sajadah ayat ke- 12:
ْ َ ْ‫وسه ِْم ِع ْندَ َر ِ ِّب ْم َرب ذ َنا أَب‬
‫َصانَ َو َ َِس ْع َنا فَ ْار ِج ْع َنا‬ َ ‫َولَ ْو تَ َر ٓى ا ِذ الْ ُم ْج ِر ُم‬
ِ ‫ون انَ ِك ُسو ُر ُء‬
ِ
َ ُ‫ن َ ْع َم ْل َصا ِل ًحا اانذ ُمو ِقن‬
‫ون‬
Dan sekiranya kamu melihat, ketika orang-orang berdosa itu
ِ
menundukkan kepalanya di hadapan Rabbnya, (mereka berkata):
Wahai Rabb kami, kami telah melihat dan mendengar, maka
kembalikanlah kami ke dunia, kami akan mengerjakan amal saleh.
Sesungguhnya kami adalah orang-orang yakin.
Bukankah sekarang banyak orang berucap bahwa akhirat
hanyalah cerita dan dongeng? Ketahuilah, bahwa pada saatnya nanti
dunia hanya tinggal cerita, dan tidaklah mungkin manusia
dikembalikan ke alam dunia. Itulah hari penyelalan tiada akhir,
yaumul hasrah.
Kaum muslimin rahimakumullah,
Selanjutnya, usaha kita melestarikan kebaikan-kebaikan yang
pernah kita usahakan selama bulan Ramadhan, adalah dengan
berusaha untuk menjauhi segala bentuk kesalahan dan dosa. Jangan
menganggap remeh terhadap dosa-dosa kecil. Sekecil apapun dosa
jangan dianggap remeh, karena apabila dibiarkan maka lama
kelamaan akan menjadi dosa besar. Begitupun dengan kebaikan,
sekecil apapun kebaikan jangan diremehkan, karena apabila diikhtiari
maka akan menjadi amal saleh yang berkualitas dan bermanfaat.
Rasulullah Saw bersabda dari riwayat Bukari dan Muslim:
‫فَات ذ ُقوا النذ َار َولَ ْو ب ِِش ِق تَ ْم َر ٍة فَ َم ْن لَ ْم ََيِدْ فَب َ َِِك َم ٍة َط ِي َب ٍة‬
Jagalah diri kalian dari neraka meskipun hanya dengan sedekah
setengah biji kurma. Barangsiapa yang tak mendapatkannya, maka
ucapkanlah perkataan yang baik.

Makna sebiji kurma adalah bahwa amaliah sedekah itu tidak


melulu dengan jumlah yang banyak dan mahal, akan tetapi bisa
dilakukan dengan hal-hal yang kecil dan disertai dengan keikhlasan.
Bahkan apabila tidak memiliki harta untuk disedekahkan, kitab bisa
bersedekah dengan membuang duri dan rintangan di jalan atau
bahkan kita bisa melakukan sedekah dengan ucapan dan kata-kata
yang baik dan menentramkan atau dengan senyuman. Mendung tak
selalu murung, ketika kau mau tersenyum, maka itulah mentari yang
kau ciptakan sendiri.
Kaum muslimin rahimakumullah,
Ramadhan telah berlalu, namun amaliah selama Ramadhan perlu
kita lestarikan pada hari dan bulan-bulan berikutnya. Hiasilah hari-
hari kedepan, sepanjang Allah masih memberikan kesempatan kita
bernafas mengghirup udara dunia ini dengan dzikir yang biasa kita
ucapkan di bulan Ramadhan. Basahilah lidah dan bibir kita dengan
bacaan al-Qur’an yang selama bulan Ramadhan kita bertadarus.
Jadilah orang bijak dengan akhlak terpuji yang selama Ramadhan
kita tidak pernah marah. Berdermalah dengan sedekah yang diajarkan
selama Ramadhan. Semoga kita menjadi hamba-hamba-Nya yang
mampu melestarikan amaliah Ramadhan pada bulan-bulan
berikutnya. Aamiiin.
‫ِب َما ِف ْي ِه ِم َن ْاْلا ََّي ِت َوا َِّل ْك ِر‬ ‫هللا ِ ْل َولَ ُ ُْك ِِف الْ ُق ْرأ ا ِن الْ َع ِظ ْ ِْي‪َ ،‬ون َفَ َع ِ ِْن َوا ذَّي ُُكْ‬ ‫َِب َركَ ُ‬
‫ك‬ ‫َو ِل َسائِ ِر الْ ُم ْس ِل ِم ْ َْي ِم ْن ُ ِ‬ ‫هللا ِ ْل َِولَ ُ ُْك‬ ‫الْ َح ِك ْ ِْي‪ .‬أَقُ ْو ُل َما ت َ ْس َم ُع ْو َن َوأَ ْس تَ ْغ ِف ُر َ‬
‫َذن ٍْب‪ ،‬فَ ْاس تَ ْغ ِف ُر ْو ُه ان ذ ُه ه َُو ْالغَ ُف ْو ُر ال ذر ِح ْ ُْي‬
‫ِ‬

‫‪Khutbah II‬‬
‫َالْ َح ْمدُ ِهلل عَ ََل ا ْح َسا ِن ِه َوالشه ْك ُر َ َُل عَ ََل ت َْو ِف ْي ِق ِه َوِا ْم ِت َنا ِن ِه‪َ .‬وأَ ْشهَدُ أَ ْن ََل ِا َ ََل ا ذَل‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ِ‬ ‫ُ‬
‫َشيْ َك َُل َوأَ ْشهَدُ أ ذن َس يِدَ انَ ُم َح ذمدً ا َع ْبدُ ُه َو َر ُس ْو َُل ادلذ اعى ا ََل‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫هللا َو ْحدَ ُه َل َ ِ‬ ‫هللا َو ُ‬ ‫ُ‬
‫ِرضْ َوا ِن ِه‪ .‬اللهُ ذم َص ِل عَ ََل َس ِي ِدانَ ُم َح ذم ٍد ِوعَ ََل َا ِ َِل َوأَ َْصَا ِب ِه َو َس ِ ِْل ت َ ْس ِل ْي ًما ِك ْ ً‬
‫ثْيا‬
‫أَ ذما ب َ ْعدُ ‪...‬‬
‫هللا أَ َم َرُُكْ ِبأَ ْم ٍر بَدَ أَ ِف ْي ِه‬ ‫فَي َا َاُّيه َا النذ ُاس ِاتذ ُقوهللاَ ِف ْي َما أَ َم َر َوانَْتَ ُ ْوا َ ذَعا َنَ َىى َواعْلَ ُم ْوا أَ ذن َ‬
‫هللا َو َملائِكَ َت ُه يُ َصل ه ْو َن عَ ََل النذ ِِب‬ ‫ِب َن ْف ِس ِه َوثَ َـَن ِب َملا ئِكَتِ ِه ِب ُقدْ ِس ِه َوقَا َل تَع َا ََل ا ذن َ‬
‫ِ‬
‫يأ ا َاُّيه َا ذ ِاَّل ْي َن أ ا َمنُ ْوا َصله ْوا عَلَ ْي ِه َو َس ِل ُم ْوا ت َ ْس ِل ْي ًما‪.‬‬
‫هللا عَلَ ْي ِه َو َس ِ ِْل َوعَ ََل ألِ َس ِي ِد َان ُم َح ذم ٍد َوعَ ََل‬ ‫اللهُ ذم َص ِل عَ ََل َس ِي ِدانَ ُم َح ذم ٍد َص ذَل ُ‬
‫ِل َو َملائِكَ ِة ْاملُقَ ذرب ْ َِْي َو ْار َض اللهُ ذم َع ِن ْاخلُلَفَا ِء ذالر ِاش ِد ْي َن أَ ِِب بَ ْك ٍر‬ ‫َانْبِيأائِ َك َو ُر ُس ِ َ‬
‫الص َحاب َ ِة َوالتذا ِب ِع ْ َْي َوَتَ ِب ِعي التذا ِب ِع ْ َْي لَه ُْم ِ ِِب ْح َس ٍان‬ ‫َو ُ ََعر َو ُعثْ َمان َوعَ َِل َو َع ْن بَ ِقيذ ِة ذ‬
‫اح ْ َْي‬‫ِالَى َي ْو ِم ِادل ْي ِن َو ْار َض َعنذا َم َعه ُْم ِب َر ْ َحتِ َك ََّي أَ ْر َح َم ذالر ِ ِ‬
‫ات َا ََل ْحيأ ا ُء ِمنْ ُ ْم َو ْا ََل ْم َو ِات اللهُ ذم‬ ‫ات َو ْامل ُ ْس ِل ِم ْ َْي َو ْامل ُ ْس ِل َم ِ‬
‫َاللهُ ذم اغْ ِف ْر لِلْ ُم ْؤ ِمنِ ْ َْي َو ْامل ُ ْؤ ِمنَ ِ‬
‫َْص ِع َبادَكَ ْامل ُ َو ِح ِدي ذ َة َوان ُ ْ‬
‫َْص‬ ‫ّش ِك ْ َْي َوان ُ ْ‬ ‫الّشكَ َو ْامل ُ ْ ِ‬
‫أَ ِع ذز ْاَل ْس َال َم َو ْامل ُ ْس ِل ِم ْ َْي َوأَ ِذ ذل ِ ْ‬
‫ِ‬
‫ََص ِادل ْي َن َواخ ُْذ ْل َم ْن خ ََذ َل ْامل ُ ْس ِل ِم ْ َْي َو د َِم ْر أَعْدَ َاء ِادل ْي ِن َواعْلِ َ ِك َماتِ َك ا ََل‬ ‫َم ْن ن َ َ‬
‫ِ‬
‫يَ ْو َم ِادل ْي ِن‪.‬‬
‫اللهُ ذم ا ْدفَ ْع َعنذا ْال َب َال َء َو ْا َلو َِب َء َو ذالز ََل ِز َل َو ْا ِمل َح َن َو ُس ْو َء ْال ِف ْت َن ِة َو ْا ِمل َح َن َما َظه ََر ِمنْ َا‬
‫َو َما بَ َط َن َع ْن بَ َ َِلانَ ِانْدُ وِني ِْس ذيا خأ ا ذص ًة َو َسائِ ِر ْال ُب ْ ََلا ِن ْامل ُ ْس ِل ِم ْ َْي عأ ا ذم ًة‬
‫ََّي َر ذب ْال َعالَ ِم ْ َْي‪.‬‬
‫َربذنَا أاتِن َا ِِف ادله نْ َيا َح َس نَ ًة َو ِِف ْاْلا ِخ َر ِة َح َس نَ ًة َو ِقنَا عَ َذ َاب النذ ِار‪َ .‬ربذنَا َظلَ ْمنَا َانْ ُف َس نَا‬
‫َواا ْن لَ ْم تَ ْغ ِف ْر لَنَا َوتَ ْر َ ْحنَا لَنَ ُك ْونَ ذن ِم َن ْاخل ِ ِ‬
‫َاِسيْ َن‪.‬‬
‫ِع َباد ِ‬
‫َهللا‪...‬‬
‫هللا يَأْ ُم ُرانَ ِ ِْبل َعدْ لِ َو ْاَل ْح َس ِان َوايْتأ ا ِء ِذي ْال ُق ْر َِب َويَ ْنَىى َع ِن ْالفَ ْحشأ ا ِء َو ْامل ُ ْنكَ ِر‬ ‫ا ذن َ‬
‫ُْ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫هللا ْال َع ِظ ْ َْي يَ ْذ ُك ْرُ ُْك َو ْاش ُك ُر ْو ُه عَ ََل ِن َع ِم ِه يَ ِزد ُ ُْْك‬ ‫وا‬‫ر‬ ‫ك‬
‫ُْ َ َ ُ َ‬ ‫اذ‬‫و‬ ‫ن‬ ‫و‬‫ر‬ ‫ذ‬ ‫ك‬ ‫َ‬
‫َذ‬ ‫ت‬ ‫ْ‬
‫ُك‬ ‫ُ‬ ‫ذ‬ ‫ل‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ل‬ ‫ُك‬‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ظ‬‫ُ‬ ‫ع‬‫ِ‬ ‫ي‬ ‫ْي‬
‫َ َ َ‬‫غ‬ ‫ب‬‫ل‬ ‫ا‬‫ْ‬ ‫و‬
‫هللا َأ ْك َ ْب‬
‫َو َ َِّل ْك ُر ِ‬

You might also like