Terbit online pada laman web jurnal: https://ojs.iainbatusangkar.ac.id/ojs/index.

php/jipis
JIPIS
Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam
Vol. 2 No. 1 (2023) ISSN Media Elektronik: -

Proses Penerbitan Bahan Cetak di Polmed Press

The Process of Publishing Printed Materials in Polmed Press
/

Yusniah 1 , Sari Laily Rahmadani Skb 2 , Putrama Al-Chairi Pulungan 3 , Annisa Nur Salimah 4
1
Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
2
Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
3
Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
4
Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Yusniah93@uinsu.ac.id, skbsarilaily@gmail.com, *putramaalchairi@gmail.co m,

annisanursalimah311@gmail.co m,

Abstract
Communication is a human process in interacting both in the social, political, educational, economic, and in everyday life.
As social beings, of course, humans need communication as a tool to interact with other humans. There are also various
forms of communication media, both verbal and non-verbal. The non-verbal communication media include online media,
electronic media, and print media. Books are one of the printed forms of communication media which have a very important
role in conveying knowledge-based information to the public. In this case, the process of publishing books in printed form
greatly affects their quality because the publishing process usually takes into account the publishing rules, especially the
books to be printed that are scientific in nature. This study aims to find out how the process of publishing printed materials at
Polmed press Medan. This research is descriptive qualitative in nature by describing research results in the form of
editorials obtained from field studies/observations, interviews, and also supported by literature studies. So the results of the
study describe that the polmed press publishes printed manuscripts with a working duration of 7-10 days and is guided by the
flow of publication at Pomed Press (Medan Press State Polytechnic).

Keywords: process, publication, printed manuscript, Polmed press.

Abstrak

Komunikasi merupakan proses manusia dalam berinteraksi baik dalam bidang sosial, politik, pendidikan, ekonomi, maupun
dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai makhluk sosial tentunya manusia membutuhkan komunikasi sebagai alat untuk
berinteraksi dengan manusiai lainnya. Adapun media komunikasi juga beragam bentuknya, baik secara ferbal maupun non
verbal. Adapun media komunikasi non verbal diantaranya adalah media online, media elektronik, dan media cetak. Buku
merupakan salah satu media komunikasi bentuk cetak yang mempunyai peran yang sangat penting guna menyampaikan
infromasi yang bersifat pengetahuan kepada khalayak. Pada hal ini proses penerbitan buku berbentuk cetak sangat
mempengaruhi kualitasnya disebabkan proses penerbitan biasanya mempertimbangkan kaidah-kaidah penerbitan terlebih
buku yang akan dicetak bersifat ilmiah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses penerbitan bahan cetak
di Polmed press M edan. Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif dengan mendeskripsikan hasil penelitian berbentuk redaksi
yang diperoleh dari studi lapangan/observasi, wawancara, dan juga didukung oleh studi literatur. Sehingga hasil penelitian
menderskripsikan bahwa polmed press menerbitkan naskah cetak dengan durasi kerja 7-10 hari dan berpedoman pada alur
penerbitan di Pomed Press (Politeknik Negeri M edan Press).
Kata Kunci; proses, penerbitan, naskah cetak, polmed press.

Diterima Redaksi: xx-xx-2023 | Selesai Revisi: xx-04-2023 | Diterbitkan Online: xx-04-2023

1
 Yusniah 1 , Sari Laily Rahmadani Skb 2 , Putrama Al-Chairi Pulungan 3 , Annisa Nur Salimah 4
JIPIS (Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam) Vol. 3 No. 1 (2023)
1. Pendahuluan
Standar Operasional Prosedur (SOP) menjadi
acuan perusahaan dalam melaksanakan proses
bisnisnya, dan standar ini juga menjadi pedoman bagi
karyawan untuk melaksanakan proses operasional di
perusahaan. Cara kerja yang normal juga memudahkan
perusahaan untuk mencapai tujuan bisnisnya karena
perusahaan menerapkan proses bisnisnya secara
terarah, terintegrasi dan sistematis. Organisasi yang
tidak memiliki prosedur operasi yang baik dapat
menyebabkan organisasi bekerja tanpa tujuan, yang
juga dapat mempersulit organisasi untuk mengontrol
dan memantau proses. Salah satu fungsi terpenting
perusahaan adalah penjualan, karena perusahaan
menerima pendapatan dari proses penjualan. Penjualan
internal perusahaan, mulai dari pemesanan hingga
pemrosesan administrasi, juga akan menjadi alur kerja
standar untuk memastikan proses penjualan berjalan
secara sistematis dan efisien.(Lestari, Mayasari, Op.
cit, 2019)
Menurut Eneste (2005), naskah dibedakan
menjadi beberapa ragam, di antaranya naskah fiksi,
nonfiksi, populer, dan ilmiah. Naskah fiksi berisi cerita
rekaan atau khayalan penulis, seperti novel, cerita
pendek (cerpen), puisi, prosa, roman, dan sebagainya.
Naskah nonfiksi berisi uraian-uraian yang dapat
dipertanggungjawabkan keakuratannya, seperti
biografi, cerita sejarah, esai, dan sebagainya. Naskah
populer merupakan karya tulis yang menggunakan
istilah-istilah umum sehingga dapat dikonsumsi
masyarakat luas dari berbagai kalangan, sedangkan
naskah ilmiah merupakan naskah yang menggunakan
istilah-istilah khusus dan spesifik sesuai bidangnya,
seperti matematika, kima, pertanian, farmasi,
kedokteran, budaya, dan lain-lain.(Maarif, Mariastuti,
& Andayani, 2017).
Pada dasarnya semua naskah tersebut dapat
diterbitkan. Namun, sebagai penerbit universitas yang
menjunjung tinggi nilai-nilai akademik dan
keilmiahan, Polmed Press secara khusus hanya
menerima naskah-naskah ilmiah, terutama buku ajar,
sesuai dengan pangsa pasar Polmed Press. Selain
ditujukan untuk para mahasiswa dan civitas
akademika, buku-buku yang diterbitkan Polmed Press
juga diharapkan dapat menjadi konsumsi masyarakat
umum yang menyenangi dunia akademik.Selain itu,
untuk lebih mendorong semangat menulis dan
meningkatkan produktivitas publikasi, maka Polmed
Press lebih memprioritaskan buku-buku yang ditulis
oleh penulis dalam negeri, bukan naskah terjemahan.
Program penelitian yang ditawarkan
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
(Kemenristekdikti), perguruan tinggi, dan lembaga
penelitian dan pengembangan (litbang) juga mencakup
DOI: -
Lisensi: -
2
produksi publikasi ilmiah sebagai bentuk
pertanggungjawaban penggunaan hasil dan dana
penelitian. Komitmen ini diharapkan dapat
meningkatkan jumlah publikasi Indonesia yang saat ini
lebih rendah dari Malaysia dan Thailand, meskipun
Indonesia memiliki lebih banyak sumber daya fakultas
dan penelitian di Asia dibandingkan kedua negara
tersebut. M Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi telah menyiapkan produksi seluruh
kegiatan penelitian dasar dan peningkatan kapasitas
untuk menghasilkan sekurang-kurangnya publikasi. Di
Departemen Manajemen Hak Kekayaan Intelektual,
Ristekdict Core bertugas untuk membimbing,
mendukung dan mendorong dosen dan peneliti untuk
meningkatkan jumlah dan kualitas publikasi
penelitian. (Lukman, Ahmadi, Op. Cit, 2016)
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian tentang proses
penerbitan bahan cetak karya ilmiah di Polmed Press
Medan. Sehingga peneliti mengangkat judul penelitian
Proses Penerbitan Bahan Cetak di Polmed Press.
2. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode analisis data deskriptif, penulis akan
menggambarkan proses penerbitan buku dan modul
praktikum sampai keluarnya ISBN dan penggandaan
sehingga diserahkan ke penulis kembali. Penulis akan
menguraikan kewajiban masing– masing pihak yang
terlibat dalam proses penerbitan buku atau modul
praktikum serta dokumen yang digunakan di Polmed
Press.Teknik pengumpulan data pada penelitian ini
adalah menggunakan metode observasi yaitu dengan
melakukan pengamatan s ecara langsung terhadap
proses penerbitan buku dan modul praktikum yang
sudah ada sebelumnya, serta studi pustaka yaitu
dengan mencari sumber bacaan atau referensi yang
berkaitan dalam penerbitan buku dan modul
praktikum. (Lestari, Mayasari, Op. cit, 2019)
3. Hasil dan Pembahasan
Jenis dan Ragam Penerbit
Beth Luey (1995) dalam buku Handbook for
Academic Author, mengatakan bahwa masyarakat
maju umumnya mengenal tiga jenis penerbit.
1) Pertama, penerbit komersial (trade publisher
atau commercial publisher). Penerbit jenis ini
adalah perusahaan komersial yang orientasi
utamanya adalah mendapat keuntungan
sebesar-besarnya dari penjualan buku yang
mereka terbitkan. Penerbit jenis ini mudah
untuk kita kenali di Indonesia, sebut saja
 Yusniah 1 , Sari Laily Rahmadani Skb 2 , Putrama Al-Chairi Pulungan 3 , Annisa Nur Salimah 4
JIPIS (Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam) Vol. 3 No. 1 (2023)
perusahaan raksasa penerbitan, seperti
Gramedia, Mizan, Penebar Swadaya,
Agromedia Group dan penerbit-penerbit
menengah dan kecil lainnya. Walaupun
demikian, ada juga penerbit komersial yang
memiliki idealisme dengan konsentrasi pada
penerbitan buku-buku dengan jenis tertentu,
seperti dalam bidang ilmu pengetahuan atau
keagamaan. Akan tetapi, orientasi utama
mereka tetap mendapatkan keuntungan. Oleh
karena itu, biasanya penerbit jenis ini
memadukan idealisme dengan menerbitkan
buku-buku yang berorientasi pasar, seperti
novel atau kisah-kisah fiksi. Keuntungan
yang diperoleh dari penerbitan buku
komersial digunakan untuk mensubsidi
penerbitan buku-buku ilmiah, seperti
Gramedia dengan lini produk GPU, Penerbit
Buku Kompas, dan Penerbit Buku Republika.
2) Kedua, adalah Vanity Publisher (vanity press
atau subsidy publisher) yaitu istilah yang
menggambarkan proses penerbitan ketika
penulis membayar untuk buku yang mereka
terbitkan, dapat juga disebut penerbit
berbayar. Akan tetapi, di Indonesia tidak ada
penerbit yang benar-benar menyatakan diri
sebagai sebuah penerbit berbayar. Karena di
Indonesia penerbit yang secara jelas sebagai
penerbit umum (trade publisher) pun tetap
mencari keuntungan dengan cara melakukan
praktik vanity. Penerbit berbayar tidak
memiliki kriteria seleksi, hal ini yang
bertentangan dengan model penerbitan pada
umumnya. Sebaliknya, penerbit komersial,
apakah perusahaan itu besar atau kecil,
keuntungan mereka berasal dari penjualan
buku ke masyarakat umum. Oleh karena itu,
penerbit komersial sangat berhati-hati dalam
menerbitkan sebuah karya yang akan mereka
jual, karena penerbit harus mengembalikan
investasi mereka dari buku tersebut, seperti
biaya uang muka, royalti penulis, biaya
editorial, promosi, dan pemasaran. Penerbit
komersial mungkin juga selektif, demi
menjaga reputasinya sebagai penyedia
terbitan yang berkualitas tinggi, atau untuk
mengkhususkan diri dalam bidang tertentu.
3) Walaupun Vanity Publisher menawarkan
“kemerdekaan” lebih bagi penulis
dibandingkan penerbitan mainstream.
Namun, selain karya yang dihasilkannya
penulis juga harus memiliki sumber daya lain,
yaitu berupa biaya untuk setiap proses
penerbitan yang diperlukan. Karena tidak
selektif, dibandingkan penerbit pada
umumnya, publikasi dari Vanity Publisher
biasanya tidak dilihat atau tidak mendapat
pengakuan yang sama atau prestise sebagai
DOI: -
Lisensi: -
3
publikasi komersial. Di Amerika, penerbit
Vanity Publisher ini bahkan tidak tercantum
di dalam Literary Market Publishing, yaitu
daftar tahunan penerbit dan jasa penerbitan
lainnya (Altbach, 2000).Dalam hal ini, pasar
yang dimaksudkan penerbit komersial adalah
masyarakat umum, sedangkan pasar yang
dimaksudkan Vanity publisher adalah penulis
dan beberapa lembaga yang tertarik akan
keberadaan mereka. Dalam beberapa kasus,
penulis buku dari Vanity Publisher akan
membeli sejumlah besar salinan dari buku
mereka sendiri sehingga mereka dapat
memberikannya sebagai alat promosi. Di
negara-negara maju, praktik vanity publisher
banyak digunakan oleh politikus untuk
mengangkat pamornya.
4) Ketiga, adalah penerbit ilmiah (scientific
publisher atau university publisher). Jenis
penerbit ini sangat berbeda dengan penerbit
komersial dan penerbit berbayar. Orientasi
utama penerbit jenis ini adalah untuk
menyebarluaskan (dissemination) ilmu
pengetahuan dan teknologi (iptek) bukan
mencari keuntungan. Naskah yang diterima
penerbit ilmiah tidak akan begitu saja
diterbitkan. Sebuah naskah harus melalui
suatu proses penilaian, atau peer review oleh
redaksi, bahkan oleh pihak luar yang dinilai
penerbit memiliki otoritas dan pengetahuan
untuk menilai kelayakan isinya (Altbach,
2000). Tahap review dilakukan oleh ilmuwan
yang ditunjuk oleh penerbit untuk melakukan
evaluasi profesional dari kolega akademik
dalam bidang keilmuan yang sama. Di negara
maju, penerbit universitas berperan sebagai
ujung tombak penyebaran informasi iptek dan
kebudayaan sehingga menyebabkan institusi
ini ditetapkan sebagai beban (cost center)
bagi institusinya.
Penerbitan Naskah
Penerbit adalah orang atau pihak yang
bertindak untuk menerbitkan buku, jurnal, atau terbitan
berkala. Hal ini sesuai dengan pengertian Kamus Besar
Bahasa Indonesia: “Penerbit adalah orang dan
seterusnya yang menerbitkan, atau suatu perusahaan
dan seterusnya, yang menerbitkan buku dan majalah”.
Dalam pencarian manuskrip atau akuisisi manuskrip,
penerbit menggunakan beberapa jalur, yaitu manuskrip
ad hoc, manuskrip yang ditugaskan, manuskrip
terjemahan, manuskrip kompetitif, manuskrip
permintaan penerbit, dan manuskrip kolaboratif.
Pertama, manuskrip spontan adalah manuskrip yan g
dikirim penulis ke penerbit, kemudian penerbit
mempertimbangkan apakah manuskrip tersebut akan
diterbitkan atau tidak dari sudut pandang yang
 Yusniah 1 , Sari Laily Rahmadani Skb 2 , Putrama Al-Chairi Pulungan 3 , Annisa Nur Salimah 4
JIPIS (Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam) Vol. 3 No. 1 (2023)

berbeda. Kedua, pesanan manuskrip adalah manuskrip Polmed Press kerja yaitu 7-10 hari.
yang sengaja dipesan oleh penerbit dari Proses penerbitan biasanya
penulis/penulis. Ketiga, naskah yang dicari editor si penulis mengirimkan
adalah naskah yang sengaja dicari editor dari penulis. naskah/draf buku terlebih
Keempat, naskah terjemahan adalah naskah yang dahulu dan akan di cek
berasal dari bahasa asing dan diterjemahkan ke dalam kesesuaiannya. Setelah itu
bahasa Indonesia. Kelima, naskah lomba adalah melakukan order memilih
naskah hasil kompetisi naskah yang diselenggarakan paket, karna sistem
baik oleh lembaga eksternal maupun oleh penerbit menerbitkan buku di
sendiri. Keenam, manuskrip kolaboratif adalah polmed press
manuskrip yang berasal dari suatu menggunakan paket. Yaitu
lembaga/instansi/instansi/badan tertentu dan 50 examplar, kalau
diterbitkan bekerja sama dengan suatu produksi 3-5 hari. Setelah
lembaga/penerbit. (Eneste, 2009) semuanya sudah selesai,
lalu mendaftarkan ke
Proses Penerbitan Naskah di Polmed Press perpusnas untuk
mendapatkan ISBN buku
(PolmedPress) sejak 2020, telah menjadi ikon tersebut.
perkembangan modernisasi produk akademik dan
kemajuan ilmu pengetahuan di lingkungan Politeknik
Negeri Medan. PolmedPress menerbitkan segala
bentuk publikasi yang memang di dalamnya terdapat Proses Distribusi Polmed Untuk proses distribusi
kontribusi penulis untuk kemajuan ilmu Press nya penulis mempunyai
pengetahuan.Saat ini, Penerbit PolmedPress sudah hak untuk memilih apakah
tercatat di Perpustakaan Nasional sebagai salah satu akan di jual sendiri atau di
penerbit perguruan tinggi yang dapat melakukan titipkan melalu polmed
pengurusan ISBN.Selain itu, sejak April 2021, press itu sendiri.
Penerbit PolmedPress telah resmi bergabung menjadi
anggota (member) IKAPI “Ikatan Penerbit Hak Cipta Polmed Press Hak cipta karya tetap
Indonesia”.(Wawancara). Identitas Polmed Press melekat pada si penulis.
dalam bentuk visual terdiri dari huruf P, awal huruf
dari kata Politeknik, Polmed, dan Press. 3 bentuk
segitiga merupakan representasi dari Bukit Barisan dan
3 buku. Biaya Percetakan Kalau paketnya 50
Polmed Press examplar, maksimal 90 hal
dengan harga Rp.
2.000.000 sudah paket
lengkap dengan desain yg
akan di sediakan atau bisa
juga desain buku dari si
penulis.

Gambar. 1 Logo PolmedPress

Adapun Visi didirikannya PolmedPress

adalah menjadikan PolmedPress sebagai Centre
Point dalam memodernisasi publikasi akademik dan
ilmu pengetahuan, serta terapan di Politeknik Negeri
Medan guna mendukung tercapainya Renstra
Politeknik Negeri Medan.

Judul Keterangan

Proses Penerbitan di Semua ada alurnya, durasi

DOI: -
Lisensi: -
4
 Yusniah 1 , Sari Laily Rahmadani Skb 2 , Putrama Al-Chairi Pulungan 3 , Annisa Nur Salimah 4
JIPIS (Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam) Vol. 3 No. 1 (2023)
Gambar. 2 Tempat Publikasi Polmed Press
4. Kesimpulan
Proses publikasi karya ilmiah dalam bentuk
cetak sangat mempengaruhi kualitas hasil cetakan
naskah sehingga penting sekali bagi kita mengetahui
proses penerbitan naskah sebelum memilih tempat
publikasi naskah. (PolmedPress) sejak 2020, telah
menjadi ikon perkembangan modernisasi produk
akademik dan kemajuan ilmu pengetahuan di
lingkungan Politeknik Negeri Medan.PolmedPress
menerbitkan segala bentuk publikasi yang memang di
dalamnya terdapat kontribusi penulis untuk kemajuan
ilmu pengetahuan.Saat ini, Penerbit PolmedPress
sudah tercatat di Perpustakaan Nasional sebagai salah
satu penerbit perguruan tinggi yang dapat melakukan
pengurusan ISBN.Selain itu, sejak April 2021,
Penerbit PolmedPress telah resmi bergabung menjadi
anggota (member) IKAPI “Ikatan Penerbit Indonesia”.
 Bagaimana proses penerbitan di polmed
press?
Semua ada alurnya, durasi kerja yaitu 7-10
hari. Proses penerbitan biasanya si penulis
mengirimkan naskah/draf buku terlebih
dahulu dan akan di cek kesesuaiannya.
Setelah itu melakukan order memilih paket,
karna sistem menerbitkan buku di polmed
press menggunakan paket. Yaitu 50
examplar, kalau produksi 3-5 hari. Setelah
semuanya sudah selesai, lalu mendaftarkan
ke perpusnas untuk mendapatkan ISBN buku
tersebut
 Proses distribusi polmed press?
Untuk proses distribusi nya penulis
mempunyai hak untuk memilih apakah akan
di jual sendiri atau di titipkan melalu polmed
press itu sendiri.
 Hak cipta polmed press?
Hak cipta karya tetap melekat pada si
penulis.
 Biaya percetakan polmed press?
Kalau paketnya 50 examplar, maksimal 90
hal dengan harga Rp. 2.000.000 sudah paket
lengkap dengan desain yg akan di sediakan
atau bisa juga desain buku dari si penulis.
DOI: -
Lisensi: -
5
Ucapan Terimakasih
Terimakasih yang sebesarnya penulis
sampaikan kepada Ibu Yusniah selaku dosen
pengampu yang sudah memberikan bimbingannya
sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan dengan
baik. Terimakasih juga kami ucapkan kepada penulis
buku dan artikel dan juga PolmedPress yang sudah
memberikan kami refferensi mengenai peran Proses
penerbitan naskah cetak di Polmed Press sehingga
penelitian ini terselesaikan dengan baik. Terima kasih
juga kami sampaikan kepada rumah jurnal JIPIS yang
sudah menjadi wadah kami mempublikasikan karya
ilmiah ini. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca dan menambah pengetahuan seputar
proses penerbitan naskah cetak.
Daftar Rujukan
[1] Lestari, N., Mayasari, M., Santiputri, M., &
Brajawidaga, U. (2019). Implementasi Prosedur
Penerbitan Buku Ajar Dan Modul Praktikum Di
Polibatam Press, dalam Adiwidya: Jurnal Pengabdian
Masyarakat Universitas Slamet Riyadi. 3(2). 63-72.
[2] Maarif, S., Mariastuti, D. R., Andayani, N., (2017).
Panduan Menerbitkan Buku di UGM Press.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
[3] Lukman, Ahmadi, S. S., Manalu, W., & Hidayat,
D.S. (2016). Pedoman Publikasi Ilmiah 2019. Jakarta:
Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan
Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi
[4] Lestari, N., Mayasari, M., Santiputri, M., &
Brajawidaga, U. (2019). Implementasi Prosedur
Penerbitan Buku Ajar Dan Modul Praktikum Di
Polibatam Press, dalam Adiwidya: Jurnal Pengabdian
Masyarakat Universitas Slamet Riyadi. 3(2). 63-72.
[5] Altbach, P. G. & Damtew T. (2000). Bunga
Rampai Penerbitan dan Pembangunan. Jakarta:
Grasindo dan Yayasan Obor Indonesia.
[6] Eneste, P. (Penyunting). (2009). Proses kreatif:
mengapa dan bagaimana saya mengarang. (jilid 4).
Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia).