You are on page 1of 8

Jur nal Teknik Per tanian LampungVol. 4, No.

1: 19-26

RANCANG BANGUN SISTEM IRIGASI TETES OTOMATIS BERBASIS


PERUBAHAN KADAR AIR TANAH DENGAN MENGGUNAKAN
MI KROKONTROLER ARDUINO NANO

[DESI GN OF AUTOMATI C DRI P IRRI GATI ON BASED ON CHANGE OF SOI L


WATER CONTENT USI NG ARDUI NO NANO MI CROCONTROLLER]

Rendy Franata1, Oktafr i 2, Ahmad Tusi 3

1)
Mahasiswa S1 Jur usan Teknik Per tanian, Fakultas Per tanian, Univer sitas Lampung
2,3)
Staf Pengajar Jur usan Teknik Pertanian, Fakultas Per tanian, Universitas Lampung

komunikasi penulis, email :fr.rendy65@gmail.com

Naskah ini d it er ima pada 8 September 2014; r evisi pada 15 Oktober 2014;
disetujui untuk d ipublikasikan pada 31 Oktober 2014

ABSTRACT
For mer ly, most of Indonesian far mer s only used a timer in an effor t to set up dr ip ir r igation scheduling. This
met hod is less effective in pr oviding ir r igation accor ding t o cr op water r equir ement because it is only able to
ar r ange the pr ovision of ir r igation based on a pr edeter mined time inter val only, so that the excess or lack of water
can’t be contr olled. This r esear ch makes an instr ument which is able t o over come these pr oblems, that is by
designing an automatic contr ol system on r egulating the pr ovision of ir r igation water in dr ip ir r igation by using
a micr ocontr oller that wor ks based on change of soil water content . The par ameters obser ved in this study ar e the
change of soil water content , ir r igation flow r ate, bulk densit y of soil, and dr opper flow unifor mit y. This study uses
thr ee t ypes of gr owing medium, i.e. sand, r ed-yellow podzolic soil, and mix soil with or ganic nitr ofosfat fer tilizer.
Cal ibr ation tests show ed a linear function, for sand medium y = – 0.23x + 46.96 with per cent er r or ± 5.22%, for
r ed-yellow podzolic soil and mix soil with or ganic nitr ofosfat fer tilizer medium y = – 0.71x + 104.07 with per cent
er r or ± 2.92%. The r esults show ed that the automatic contr ol system is able to wor k well, i.e. tur n on the pump
when soil water content drops below the cr itical water content and tur n off the pump when soil water content r ises
over the field capacit y.

Keywor ds: Dr ip ir r igation, micr ocontr oller, and soil water content.

ABSTRAK
Selama ini kebanyakan petani di Indonesia hanya menggunakan pengatur waktu ( timer ) dalam upaya mengatur
penjadwalan irigasi tetes. Cara ini masih kurang efekt if dalam memberi irigasi yang sesuai dengan kebutuhan air
tanaman karena hanya mampu mengatur pemberian ir igasi berdasar kan inter val waktu yang telah ditentukan
saja, sehingga kelebihan maupun kekur angan air t idak dapat di kendalikan. Pada penelit ian ini dilakukan
perancangan alat yang mampu mengatasi permasalahan ter sebut, yaitu dengan merancang suatu sistem kendali
otomatis pengatur pemberian irigasi tetes dengan menggunakan mikrokontroler yang mampu bekerja berdasarkan
perubahan kadar air tanah. Parameter pengamatan dalam penelitian ini adalah per ubahan kadar air, debit aliran
ir igasi , keseragaman aliran penetes dan bulk density. Peneli t ian ini menggunakan 3 jenis media tanam, yaitu
pasir, tanah podzolik merah kuning (PMK) dan campuran tanah PMK dengan pupuk organik nitrofosfat (kompos).
Dar i hasil uji kalibrasi alat didapatkan fungsi linear untuk media pasir y = – 0,23x + 46,96 dengan per sentase
er ror ± 5,22%, kemudian untuk media tanah PMK dan kompos y = – 0,71x + 104,07 dengan per sentase er ror ±
2,92%. Hasil penelit i an menunjukkan bahw a sistem kendal i otomat i s mampu beker ja dengan bai k, yaitu
menyalakan pompa pada saat kadar air tanah turun melewat i nilai tit ik kr itis dan memat ikan pompa pada saat
kadar air tanah naik melewati nilai kapasitas lapang.

Kata Kunci: I rigasi tetes, kadar air tanah, dan mikrokontroler.

19
Rancang bangun si stem i r igasi .... (Rendy F, Oktafr i dan Ahmad Tusi)

I. PENDAHULUAN dalam ot omat i sasi ir igasi yang saat i ni belum


p op uler d i lakuk an p etan i . Selai n un tuk
I r i gasi t et es ( Sumar na, 1998) m er upak an menunjang kegiatan ir igasi tanaman yang lebih
metode pember ian air dengan debit yang rendah. ter kontrol dan akurat , otomat isasi ir igasi juga
Sistem ir igasi tetes dapat menghemat pemakaian dapat dijadi kan sebagai sarana menuju ir i gasi
air, karena dapat memini mumkan kehilangan- teknis yang lebih modern. Salah satu sistem irigasi
kehilangan ai r yang mungki n t er jadi , seper t i yan g bai k un tuk d i kem ban gk an k e ar ah
per kolasi , evapor asi dan al i r an per mukaan, otomat isasi ter sebut adalah ir igasi tetes, yaitu
sehi ngga cocok untuk diterapkan pada daerah i r i gasi ber t ekanan r endah dengan efi si ensi
dengan sumber air ter batas. Peneli t ian tentang p en ggun aan ai r i r i gasi p al i ng t i n ggi
ir igasi tet es juga telah dilakukan oleh Afr iyana, dibandingkan dengan sistem irigasi yang lainnya.
Tusi , dan Ok taf r i ( 2012) , yai tu den gan Mi k r okontr oler beser ta komponen sensor -
menggunakan emitter jenis line sour ces, ber upa sensor pendukungnya t entu mampu untuk
k ai n polyest er, yang menunj uk k an t i ngk at diaplikasikan dalam otomat i sasi si stem ir i gasi
keseragaman yang cukup t inggi dengan ni lai tetes ter sebut.
keser agaman penyebar an sebesar 74,6%.
Sist em ir i gasi tetes secara konvensi onal t elah Tujuan dar i penelit ian ini adalah menghasi lkan
banyak di lakukan sebelumnya, namun t i dak sistem kendali otomatis yang mampu mengatur
dilengkapi dengan sistem kendali otomat is untuk penjadwalan ir igasi tetes dengan menggunakan
mengatur jadwal pember ian ir igasinya. Cara ini mi k r okon tr oler yang beker j a ber dasar k an
masi h kur ang efek t i f apabi la di bandi ngk an per ubahan kadar air tanah, ser ta menguji kinerja
dengan sistem irigasi tetes yang dilengkapi sistem si st em t er sebut pada 3 med i a tanam yang
k en dal i ot om at i s den gan menggun ak an ber beda.
mikrokontroler, karena sist em ter sebut mampu
m en gatur p em ber i an ai r sesuai den gan II. BAHAN DAN METODA
kebutuhan air tanaman.
2.1. Waktu dan Tempat
Ber kembangnya teknologi mikrokontroler saat Penelit ian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2014
i ni t entunya akan memper mudah peker jaan - Agustus 2014 d i Gr een House dan
manusi a. Mi k r okontr oler dapat d i pr ogr am Laborator ium Rekayasa Sumber Daya Air dan
menggunakan komputer sehingga r angkaian Lahan ( RSDAL) , Jur usan Tekni k Per tani an,
elektr oniknya dapat membaca input data lalu Fakultas Per tanian, Univer si tas Lampung.
memproses dan mengeluarkan outputnya sesuai
per intah program yang di ber ikan. Salah satu 2.2 Alat dan Bahan
jenis mikrokontroler yang ter bar u saat ini adalah Alat dan bahan yang digunakan pada penelit ian
mikr okontroler Arduino ( Arduino.cc, 2014). adalah sebagai ber ikut
1. Sistem ir igasi tetes yang terdir i dar i beberapa
Apl i kasi mi k r okontr oler untuk penjadw alan komponen, seper ti: pompa akuar ium ( head
pember ian ir igasi tentu menjadi hal yang sangat 2 m) , pi pa poly et hylene, selang em i t ter ,
ber manfaat untuk di lakukan. Menur ut Ar r i ska, r egulating stick , tangki air ser ta per alatan
Set iaw an, dan Sapt omo (2013) penjadwalan pendukungnya.
ir igasi secara otomatis sangat mendukung disaat 2. Oven, cawan, t imbangan anal it i k dan r ing
cuaca yang susah di pr edi ksi aki bat adanya sample untuk menganalisis sifat fisik tanah.
per ubahan i kl i m global dan per ubahan pola 3. Medi a tanam, yai tu: pasi r, tanah podzol i k
hujan, sehi ngga meningkat kan ket idakpast ian mer ah kuni ng ( PMK) dan tanah dengan
ket er sedi aan ai r. Mi kr okontr oler juga dapat cam p ur an p up uk or gani k n i tr ofosfat
mengur angi r ut i ni tas ker ja dalam mengai r i (kompos).
tanaman yang selalu dilakukan oper ator pada 4. Komponen mikrokontroler yang t erdir i dar i
umumnya. Ar duino Nano, soil moistur e sensor ( sensor ) ,
r eal time clock (RTC) , data logger / SD car d
Hasi l dar i pen gem bangan t ek nologi module, r elay, power bank dan lapt op.
mi kr okontr oler sangat t epat ji ka di t er apkan
20
Jur nal Teknik Per tanian LampungVol. 4, No. 1: 19-26

Penelitian ini menggunakan 3 jenis media tanam menerus hingga kadar air tanah selalu berada pada
yang ber beda yang mana masing-masing media kisaran antara t it ik kr it is dan kapasitas lapang.
tanam di hubungkan dengan sebuah pompa.
Pompa 1 mer upakan pompa yang beker ja pada 2.5 Prosedur Kalibrasi Sensor
media tanam pasir yang mendapatkan input data Kali brasi sensor dilakukan dengan mengambil
dar i sensor 1, Pompa 2 mer upakan pompa yang 11 sampel pada t i ap med i a tanam dengan
beker ja pada medi a tanam tanah PMK yang t i ngk atan k adar ai r an tar a t i t i k k r i t i s dan
mendapatkan input data dari sensor 2, dan Pompa k ap asi tas lap an g. Kemud i an besar nya
3 mer upakan pompa yang beker ja pada media k an dun gan ai r p ada samp el d i ukur
tanam campur an antar a tanah PMK dengan menggunakan sensor, sehingga didapatkan nilai
kompos yang mendapat k an i nput data dar i t egangannya. Lalu sampel yang t elah diukur
sensor 3. menggunakan sensor, dihitung lagi kadar air nya
secara gravimetr ik. Nilai kadar air dar i masing-
2.3 Prosedur Analisis Sifat Fisik Tanah masing sampel untuk t iap jenis tanah baik secara
Si fat fi si k tanah yang di anal i si s adalah bulk gr avi metr i k dan menggunak an sensor ak an
den si t y ( BD) dan t ek stur tan ah. Pada dibuatkan hubungannya dengan mencari fungsi
per hitungan BD, sampel tanah dioven pada suhu per samaannya. Kemudian fungsi per samaan
105o C, sehingga didapatkan massa total tanah yang di dapat i ni lah yang di gunakan sebagai
dalam keadaan ker i ng (Mtk), kemudian di ukur acuan untuk memasukkan nilai batas minimum
juga volume total tanah ( Vt). dan mak si mum kadar ai r tanah yang ak an
dimasukkan ke dalam progr am Arduino.
BD  Mtk /Vt .......... .......... .......... .(1)
2.6 Prosedur Uji Keseragaman I rigasi
Tekstur tanah didapatkan dengan menggunakan Uj i k eser agaman i r i gasi d i lakuk an dengan
metode segit iga tekstur, yaitu dengan mencar i mengambil sampel pada masing-masing media
per sentase kandungan pasir, liat , dan debu pada tanam. Emit ter pada masi ng-masi ng tanaman
masing-masing sampel ter sebut. dicabut lalu dialir kan ke dalam gelas air mineral
selama 5 menit. Volume air yang ditampung gelas
2 .4 Pr oses Pem buatan Si stem Ken dal i air mi neral t er sebut di gunakan sebagai data
Otomatis untuk m en guk ur keser agam an i r i gasi .
Ar dui no Nano t er lebi h dahulu di r angkai kan Keseragaman irigasi tetes dihitung berdasar kan
dengan modul sensor pendukungnya, yai tu soil r umus Chr i st i ansen ( 1942) dan r umus GW
moistur e sensor , r elay, RTC, dan data logger / SD Assough & GA Kiker (2002).
car d module. Kemudian dimasukkan per i ntah
yang t elah di r ancang khusus untuk apl i kasi Rumus Christiansen:
ir igasi tetes otomat is ini. Per ubahan kadar air
.................(2)
tanah akan di baca oleh soil moi stur e sensor
sebagai besar an tegangan. Besar pembacaan Rumus GW Assough and GA Kiker :
sensor diter uskan ke Arduino untuk dipr oses
melalui bahasa pemrograman. Sistem ini beker ja SU = (1 - CV) x 100% ...................(3)
dengan batasan-batasan, yaitu batasan minimum Keterangan:
pada nilai titik kritis dan batasan maksimum pada xi : volume air pada wadah ke i (ml)
nilai kapasitas lapang. Apabi la besar an hasi l x : ni lai rata-rata dar i volume air pada
pembacaan sensor telah melewat i batas batas wadah (ml)
minimum dan maksimum yang telah ditentukan,
m ak a Ar dui no ak an men er usk an sebagai Σ(xi – ) :
keluar an ( outp ut ) pada r elay. Relay ak an j um lah devi asi absolut r ata-r ata
member ikan sinyal on/ off pada pompa ir igasi. pengukur an (ml)
Kemudian sistem ir igasi tetes beroper asi secar a
ot om at i s sesuai dengan p er i ntah dar i CV : koefisien var iasi (%)
mi krokonr oler melalui pembacaan per ubahan
kadar air tanah. Proses ter sebut ber ulang ter us-

21
Rancang bangun si stem i r igasi .... (Rendy F, Oktafr i dan Ahmad Tusi)

s : standar deviasi tekstur clay dengan nilai bulk density 1,086 gr /


CU : coeff i ci ent uni for m i t y / k oef i si en cm 3. Tanah dengan tekstur clay berdasar kan
keser agaman ir igasi (%) peneli t ian Oktaviani, Tr iyono, dan Har yono
SU : statistical unifor mit y/ keser agaman (2012) memi liki ni lai FC sebesar 39,1% dan
stat ist ik (%) PWP sebesar 22,3%. Untuk med i a tanam
kompos mer upakan campuran antar a tanah
2.7 Kriter ia Desain PMK dan pupuk or gani k ni tr ofosfat dengan
Dalam penelit ian ini dilakukan perancangan sistem komposisi 3:1. Sehingga karakter ist ik tanah
kontrol otomat is pengatur pember ian air ir i gasi yang digunakan tetap mengikut i tanah PMK
pada si st em ir igasi tetes dengan menggunakan kar ena t i dak ber beda jauh kandungannya.
m i k r ok on tr oler yang bek er j a ber dasar k an Pada saat uji sampel didapatkan nilai BD untuk
per ubahan k adar ai r tan ah dengan batasan- media campuran tanah dengan kompos adalah
batasannya, yaitu: sistem akan hidup pada saat 1,125 gr / cm 3. Setelah selama 1 bulan dilakukan
melewati batasan minimum/ t it ik kr itis dan sistem pengujian di gr eenhouse ter nyata BD masing-
akan mat i pada saat melewat i batas maksi mum/ m asi ng med i a tan am t i dak men galam i
kapasitas lapang. per ubahan yang t er lalu besar dar i hasi l uji
kali brasi sebelumnya.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.2 Rancangan Sistem Kendali Otomatis
3.1 Analisis Sifat Fisik Tanah Rangkaian elektronik sistem kendali ot omat is
Set elah di lakukan uj i sampel d i labor at or i um i n i ( Gam bar 1) d i r ancang men ggunak an
d i dapat k an bahw a med i a tanam p asi r yang ber bagai macam komponen, yai tu: Ar duino
di gunakan memi liki tekstur sandy loam dengan Nano, soil moistur e sensor e, r elay, RTC dan SD
nilai BD 1,212 gr / cm 3. Tanah dengan tekstur sandy car d m odule. Masi n g-m asi ng kom pon en
loam berdasar kan penelitian Rafiah, Padusung, dan memiliki fungsi yang saling ber hubungan. Soil
Tejow ulan (2003) memiliki nilai field capacit y (FC) moistur e sensor di gunakan untuk membaca
sebesar 23,8% dan per manent wilting point (PWP) kelembaban tanah dalam bentuk t egangan
sebesar 14%. Kemudi an tanah PMK memi l i ki ( voltase). Relay ber fungsi mener ima sinyal

Gambar 1. Rancangan Si stem Kendali Otomat is

22
Jur nal Teknik Per tanian LampungVol. 4, No. 1: 19-26

kendali on/ off seper t i saklar pada umumnya, pember ian ir igasi tetes berdasarkan per ubahan
namun sinyal kendali on/ off pada relay diber ikan kadar air tanah, yaitu menyalakan pompa pada
ot omat i s oleh hasil pembacaan soil moistur e saat kadar air tanah tur un melewat i nilai t it ik
sen sor yan g k em ud i an d i p r oses oleh kritis dan mematikan pompa pada saat kadar air
mikr okontroler, lalu output dar i mi krokontr oler tanah naik melewat i nilai kapasi tas lapang.
ter sebut dit er i ma oleh r elay. RTC digunakan
untuk mencatat waktu dar i set iap proses yang 3.3 Pemrograman Software
ter jadi selama mi krokontroler beker ja. SD car d Pr ogr am di r ancang agar mampu membaca
module ber fungsi sebagai data logger , yai tu per ubahan nilai tegangan sensor ( x) kemudian
merekam semua data hasil proses yang beker ja mensubst itusikan nilai ter sebut ke dalam fungsi
beser ta w ak tu yang di catat oleh RTC. Hasi l linear untuk mencar i nilai kadar air tanah (y)
penelit ian Set iono, Purant o, dan Widiyatmoko (Gambar 3). Dar i hasil penelit ian didapatkan
(2010) menunjukkan bahwa data logger bekerja fungsi per samaan untuk medi a tanam pasi r
dengan car a mendeteksi per ubahan tegangan adalah y = - 0,23x + 46,96 dengan nilai R2 = 0,9645
keluar an sensor. Pr i nsi p ker j a data logger dan er ror 5,22%, kemudian untuk media tanah
menur ut hasi l penel it ian Lysbet t i dan Er vi anto PMK adalah y = - 0,71x + 104,07 dengan nilai R2 =
(2012), yaitu mencatat per ubahan sensor ter us- 0,9883 dan er ror 2,92%.
mener us sesuai per intah yang dimasukkan.
3.4 Uji Kinerja Alat
Ar duino Nano yang difasilitasi micr o usb dapat
di jalankan dengan menghubungkan ke power 3.4.1 Uji Keser agaman Ir i gasi
supply 5V atau power bank . Kemudian semua Berdasar kan kr iter i a keseragaman i r igasi t etes
komponen t er sebut di r angkai menj adi satu pada Tabel 1, maka sistem ir igasi tetes otomat is
dengan Ar duino Nano yang beker ja sebagai otak ini sangat baik untuk digunakan, yaitu dengan
untuk m em pr oses semua k egi atan yan g menghasilkan rata-rata koefisien keseragaman
ber langsung. Rangk ai an dar i keselur uhan i r i gasi CU sebesar 96,50% dan r ata-r ata SU
komponen ter sebut kemudi an menjadi si stem sebesar 96,85% (Tabel 2). Pada si stem ir i gasi
k en dal i ot om at i s yan g m amp u m engatur t et es ot omat i s yang menggunak an pompa
Tabel 1. Kr i ter ia keseragaman ir igasi tet es (Pr i jono, 2013).
K r i t er i a K e s e r ag am a n Co ef f is i en t Un i f o r m i t y ( CU ) St at i st i ca l U n i f o r m i t y ( SU)
I r i gasi T e t e s (%) (% )
Sa n gat B ai k 9 4 – 10 0 95 – 100
B ai k 81 – 87 85 – 90
Cu k u p B ai k 68 – 75 75 – 80
Je l e k 56 – 62 65 – 70
T i d a k L ay a k <5 0 <60

Tabel 2. Keseragaman dan debit aliran ir igasi tetes


M inggu Sampel (m l) CU SU Wak tu Debi t
ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 ( %) (% ) ( m nt) ml / dt k)
Med ia Pasir
1 80 80 97.45 75 73 78 78 78 75 81.5 96.62 96.62 0.259
2 81.5 77.5 97.66 76.5 76.5 76.5 76.5 77.5 75 83 96.76 96.76 5 0.259
3 79 77 95.15 75.5 74 73 74 71 73 72 96.80 96.80 m enit 0.248
4 73 75 98.62 72 72 71 73 71 72 72 98.25 98.25 0.242
Med ia T anah PMK
1 87.5 86 80 89 78 84 85 87.5 86 86 97.01 95.95 0.283
2 90 85 82 93 83 89 89 89 90 87 95.71 96.08 5 0.292
3 76 78 77 88 81 85 84 82 84 81 95.17 95.34 m enit 0.272
4 83 80 79 82.5 81 81 82 80 80 79 94.86 98.27 0.269
Med ia Cam pur an Tanah PMK den gan Kompos
1 83 84 91 83 81 86 80 81 81 82 97.26 96.08 0.277
2 90 91 89 86 85 87 84 83 82 83 96.37 96.32 5 0.287
3 80 79 81 80 84 83 80 81 78 79 96.45 97.71 m enit 0.268
4 81 80 82.5 80 79 80.5 82.5 81 78 78 96.32 98.00 0.268

Rata-rat a 96.50 96.85 0.269

23
Rancang bangun si stem i r igasi .... (Rendy F, Oktafr i dan Ahmad Tusi)

akuar i um den gan k ekuatan head 2 m i n i Berdasar kan penelitian Ismi, dkk. (2011) bahwa
menghasilkan debit aliran penates yang cukup pember i an bahan or ganik dapat meningkatkan
stabil. Pada medi a pasir dihasilkan debit al iran kadar air t er sedia sehingga dapat mengur angi
penetes dar i minggu ke-1 sampai minggu ke-4 besar nya penguapan.
secara ber tur ut-tur ut , yaitu sebesar 931,2 ml/
jam, 932,4 ml/ jam, 892,2 ml/ jam, dan 870 ml/ 3.4.3 Ketahanan Alat
jam. Pada media tanah PMK dihasilkan debit Setelah dilakukan uji kiner ja alat selama 1 bulan
aliran penetes dar i minggu ke-1 sampai minggu d i dalam gr eenhou se, selur uh k omp onen
ke-4 secara ber tur ut-turut , yaitu sebesar 1.018,8 mikrokontroler masih tetap dalam keadaan baik
ml/ jam, 1.052,4 ml/ jam, 979,2 ml/ jam, dan dan ber fungsi nor mal sebagaimana mest inya
969 ml/ jam. Selanjutnya pada media campuran kecuali soil moistur e sensor . Sensor ter sebut
tanah PMK dengan kompos di hasi lkan debi t t idak mampu ber tahan dalam waktu yang lama.
aliran penetes dar i minggu ke-1 sampai minggu Ketahanan sensor mulai m elemah ( k ur ang
ke-4 secara ber tur ut-tur ut , yaitu sebesar 998,4 sensit if) setelah satu bulan beroper asi. Sensor
ml/ jam, 1.032 ml/ jam, 966 ml/ jam, dan 963 mulai melemah pada har i ke 33 untuk sensor 3,
ml/ jam. har i ke-35 untuk sensor 2 dan har i ke-37 untuk
sensor 1. Melemahnya sensor ter lihat pada saat
sensor tidak mampu membaca perubahan kadar

Gambar 2. Grafik per ubahan kadar air selama 1 bulan

3.4.2 Lama Oper asi Pompa air tanah dengan t elit i, yaitu sensor t idak dapat
Lama operasi ker ja pompa 3 adalah yang paling member i kan i nput data yang sesuai dengan
sedikit dibandingkan dengan pompa lainnya, ini keadaan di lapangan, sehi ngga i r i gasi t er us
di kar enakan kemampuan mengi kat ai r pada ber jalan meskipun kadar air tanah naik melewat i
media tersebut lebih t inggi dibandingkan media kapasitas lapang. Untuk menjaga agar sensor
yang lain. Pember ian air i r igasi paling ser ing dap at t er us ber f ungsi den gan bai k p er lu
t er jadi pada sensor 1 ( medi a pasi r ) dengan dilakukan pember si han sensor, yai tu dengan
frekuensi 2-4 har i sekali, sensor 2 (tanah PMK) cara menyikat tanah beser ta kerak kotoran yang
dengan frekuensi 3-4 har i sekali dan sensor 3 menempel di plat sensor. Setelah kotoran yang
(campur an tanah PMK dengan kompos) dengan melekat t er sebut hi lang, maka sensor dapat
f r ek uensi 3-5 har i sek al i ( Gambar 2) . kembali beker ja normal sebagaimana mestinya.

24
Jur nal Teknik Per tanian LampungVol. 4, No. 1: 19-26

IV. KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA

4.1 Kesimpulan Afr iyana, D., A. Tusi dan Oktafr i. 2012. Analisi
Dar i penelit ian yang telah dilaksanakan dapat Pola Pembasahan Tanah dengan Si st em
ditar ik kesimpulan sebagai ber i kut: Ir i gasi Tet es Ber t ekanan Rendah. Jur nal
1. Rancang bangun sistem ir igasi tetes otomatis Tek nik Per tanian Lampung 1( 1) : 43-50.
menggunakan sensor kadar air tanah berbasis Jur usan Tek n i k Per tani an, Un i ver si tas
mi k r okontr oler Ar dui no Nano i ni dapat Lampung.
ber j alan dengan bai k , yai tu menyalak an
pompa pada saat k adar ai r tanah tur un Arduino.cc. 2014. Home Ar duino Uno. ht tp:/ /
melew at i ni lai t i t i k kr i t is dan memat ikan w w w .ar du i n o.cc/ en / M ai n /
p om p a p ada saat k adar ai r tan ah n ai k arduinoBoardUno, diakses pada tanggal 12
melewat i nilai kapasitas lapang. Jan uar i 2014. Or i gi n al aut hor by
2. Uji per mor fansi pada si st em i r i gasi t et es @Arduino.cc. Italy.
ot omat i s i ni menghasi l kan keser agaman
ir igasi yang sangat t inggi, yaitu rata-rata CU Ar r i ska, A. C., B. I. Set iawan dan S. K. Sapt omo.
sebesar 96,50% dan r ata-r ata SU sebesar 2013. Rancangan dan Uji Coba Otomat isasi
96,85%. Ir igasi Kendi. Depar temen Teknik Sipil dan
3. Kalibrasi sensor menghasilkan hubungan nilai Lingkungan,Inst itut Per tanian Bogor. ht tp:/
output t egangan sensor (x) dan kadar ai r / reposi tor y.ipb.ac.i d/ handle/ 123456789/
tanah (y) untuk medi a pasi r y = - 0,23x + 58179 diakses pada tanggal 21 Maret 2014.
46,96 dengan er ror ± 5,22% dan media tanah
PMK y = - 0,71x = 104,07 dengan er r or ± Eva, D. F. L. T., M. R. Ramadhan, G. Sept iana dan
2,92%. H. Saputr o. 2013. Pengenalan Sensor
Kelembaban Tanah Vn400 Dan Sen0057 dan
4.2 Saran Apli kasinya pada Pengukuran Kelembaban
Tanah Ker i ng dan Jenuh. Depar t emen
Beber apa saran yang dapat dilakukan untuk Tek n i k Si p i l dan Li n gk un gan, I nst i tut
memeper bai k i penel i t i an i ni adalah sebagai Per tan i an Bogor. ht tp s:/ /
ber ikut : w w w .scr i bd.com/ doc/ 174039674/
1. Per lu disiapkan soil moistur e sensor cadangan Pengenalan-Sensor -Kelembaban-Tanah-
agar pada saat sensor mulai kurang sensit if Vn400-Dan-Sen0057-Dan-Ap l i k asi nya-
dapat digant i dengan sensor yang bar u. Pada-Pen guk ur an -Kelembaban-Tanah-
2. Per lu memasang pel i ndung ( shield ) pada Ker i ng-Dan-Jenuh diakses pada tanggal 21
p er m uk aan mi k r okon tr oler un tuk Mar et 2014.
memi ni mali si r t er jadi nya hubungan ar us
pendek. Ismi, Y. I., A. Sapei, Er izal, N. Sembir ing dan M. H.
3. Komponen sensor pendukung mikrokontroler B. Djoefr i . 2011. Pengar uh Pember i an
dapat di gant i dengan sensor yang lainnya Bahan Or gan i k pada Tan ah Li at dan
untuk men ghasi l k an ber bagai m acam Lempung Ber l i at Ter hadap Kemampuan
keluaran data yang kita inginkan, seper t i LCD, M en gi k at Ai r. Ju r n al I l m u Per tan i an
DHT11, Light Meter Sensor , dan lain-lain. I ndon esi a 16( 2) : 130-135. Lem baga
4. Per lu dilakukan perawatan ber kala pada soil Pen el i t i an dan Pen gabd i an kep ada
moistur e sensor untuk menjaga sensi t ifi tas Masyar ak at ( LPPM) , I nst i tut Per tani an
sensor tetap stabil. Bogor.
5. Per lu d i lakuk an penel i t i an lanj utan dar i
penelit ian ini dengan menggunakan tanaman. Lysbet t i , N. M., dan E. Er vianto. 2012. Data
Logger Sen sor Suhu Ber basi s
Mikr okontroler ATmega 8535 dengan PC
sebagai Tampilan. Jur nal Ilmiah Elite Elektr o
3( 1) : 37-42. Jur usan Tek n i k Elek tr o,
Univer sitas Riau.

25
Rancang bangun si stem i r igasi .... (Rendy F, Oktafr i dan Ahmad Tusi)

Oktaviani, S. Tr iyono dan N. Har yono. 2012.


Anal i si s Ner aca Ai r Budi daya Tanaman
kedelai (Glycine max [L] Mer r.) pada Lahan
Ker ing. Jur nal Teknik Per tanian Lampung
2( 1) : 7-16. Jur usan Tek ni k Per tani an,
Univer sitas Lampung.

Pr ijono, S. 2013. Bahan Ajar Mata Kuliah Ir igasi


dan Drainase: Irigasi Tetes (Drip Irr igation).
Univer sitas Braw ijaya. Malang. 35 hlm.

Rafi ah, H., Padusung dan R. S. Tejow ulan. 2003.


Efi si ensi Penggunaan Ai r pada Tanaman
M elon d i I n cep t i sol Lahan Ker i n g
Pr i nggabaya Lombok Ti mur. Makalah
Seminar Nasi onal Pember dayaan Petani
Miskin di Lahan Mar ginal Melalui Inovasi
Tekonologi Tepat Guna. Hlm 121-129. Balai
Pengk aj i an Tek nologi Per tani an. Nusa
Tenggara Barat.

Setiono, A., P. Puranto, dan B. Widiyatmoko. 2010.


Pem buatan dan Uj i Coba Data Logger
Ber basis Mikrokontr oler ATMega32 untuk
Monitor ing Pergeseran Tanah. Jur nal Fisika
Himpunan Fisika I ndonesia 10(2) : 83-94.
Pusat Penel i t i an Fi si k a, Lembaga I lmu
Pengetahuan Indonesia (PPF-LIPI).

Sumar na, A. 1998. Ir igasi Tetes pada Budi daya


Cabai. Balai Penelit ian Tanaman Sayuran.
Bandung. 31 hlm.

26

You might also like