You are on page 1of 8

Jurnal Ilmu Keperawatan Komunitas Volume 5 No 2, Hal , November 2022 E- ISSN 2621-3001

Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

HUBUNGAN TINGKAT KECANDUAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN


PELAKU JUDI ONLINE DI WILAYAH KECAMATAN TOROH

THE RELATIONSHIP LEVEL OF ADDICTION WITH THE LEVEL OF ANXIETY


OF ONLINE GUMBERS IN THE TOROH DISTRICT AREA

Lilis Wahkidi1, Emilia Puspisatari S2, Mariyati3, Tamrin4


1,2,3,4Program Studi S1 Keperawatan Universitas Widya Husada Semarang

iwakhidi3@gmail.com, ummu_kifah@yahoo.com

Abstrak
Background: In the current era of globalization, phenomena that occur in social life are
faced with certain patterns of social behavior in which people tend to experience changes
along with the development of an era that is completely complex due to technological
advances. The development of information technology is increasingly modern, apart from
making it easier to carry out internet activities, it can also be used in a different way,
namely online gambling. Gambling itself is a bet that is done intentionally, namely by
risking one value or something that is considered valuable by realizing that there is a risk.
This needs to be addressed from various angles because the impact will be felt when the
user has entered the addiction phase which is continuously carried out unconsciously and
is self-defeating. Addiction is an excessive behavior in which users will continue to do this
and find it difficult to stop, this can cause a person to be isolated from their environment,
tend to get bored quickly and experience anxiety. Anxiety is a mental health disorder
characterized by feelings of worry, anxiety or fear that are strong enough to interfere with
daily activities. The purpose of this study is to analyze the relationship between the level of
addiction and the level of anxiety of online gambling players in the Toroh District area.
Research Methods: The type of research used is a quantitative method with a non-
experimental approach, with a cross-sectional design where data collection for the
independent and dependent variables is carried out at the same time. The research
instrument used was a questionnaire in the form of a google form. The study population
consisted of 78 respondents who were taken using simple random sampling technique. The
analysis test used is Rank Spearman.
Results: The results obtained were a p value = 0.000, which means that Ha was accepted
and the results of Rho = -0.423, which means that the correlation is in the weak category
(correlation value 0.2-0.4) in a negative direction, meaning that the higher the level of
addiction to online gambling, the more bad level of anxiety online gamblers.
Keywords: Online gambling, Anxiety, Addiction

PENDAHULUAN kompleks akibat kemajuan teknologi


(Zurohman et al., 2016). Menurut Adli,
Pada era globalisasi saat ini (2015) perubahan sosial merupakan
fenomena yang terjadi dalam kehidupan bagian dari perubahan dalam kebudayaan
bermasyarakat di hadapkan pada pola yang mencangkup semua bagian terutama
prilaku sosial tertentu yang mana teknologi yang mana perkembangan
masyarakat cenderung mengalami teknologi saat ini menjadikan internet
perubahan seiring dengan menjadi hal yang dapat menimbulkan
berkembangnya jaman yang serba bentuk kejahatan baru melalui internet.
Perkembangan teknologi informasi Nur Khompriy, (2016) seseorang yang
semakin hari semakin modern, selain sudah sangat kecanduan terhadap
untuk mempermudah melakukan kegiatan perjudian sangat sukar untuk kembali ke
internet juga dapat di gunakan dengan jalan yang benar namun ada juga yang
cara yang berbeda yaitu perjudian secara berjudi hanya untuk mengisi waktu saja
online. atau hiburan setelah melakukan
Judi itu sendiri merupakan pekerjaan.
petaruhan yang di lakukan secara sengaja Kecemasan merupakan kesehatan
yaitu dengan mempertaruhkan satu nilai mental yang ditandai dengan perasaan
atau sesuatu yang di anggap bernilai khawatir ,cemas, atau takut yang cukup
dengan menyadari adanya resiko kuat untuk mengganggu aktivitas sehari-
(Permana, 2014). Maraknya judi online di hari. Hal ini mengganggu imunitas tubuh
Indonesia berdampak langsung kepada manusia yang seperti kita ketahui
runtuhnya perekonomian dan moral anak imunitas adalah sistem kekebalan tubuh
bangsa akibat judi online berdampak manusia untuk menangkal segala macam
langsung kepada kehidupan sehari-hari penyakit yang masuk dalam tubuh
masyarakat (Lova, 2020). Pada dasarnya manusia (Aditya, Imam Mahfud, 2020).
perjudian merupakan tindak pidana yang Adapun cara meminimalisir kecemasan
bertentangan dengan norma namun hal ini yaitu dengan regulasi emosi. Regulasi
terus menunjukan ekstensinya dalam emosi merupakan salah satu alternative
kehidupan sehari hari masyarakat, tidak untuk menjadi solusi agar individu tetap
hanya terjadi pada kalangan pria dewasa bertahan dan mengatur respon emosinya
namun sekarang sudah menjalar agar dapat menghadapi kecemasan yang
keberbagai elemen masyarakat seperti di alaminya (Permata, Siti, 2020).
anak anak, pelajar, bahkan mahasiswa dan Penelitian sudah membuktikan
tidak memandang pria maupun wanita bahwa yang dilakukan oleh (Syafrul
(Syahrul Hardiansyah, 2016). Hadirnya Hardiansah, 2016) dengan judul Kegiatan
permainan judi online berdampak negatif , Judi Online di Kalangan Pelajar dan
hal ini perlu di sikapi dari berbagai sudut Mahasiswa di Kota Pekanbaru
karena dampaknya akan dirasakan ketika menyatakan bahwa distrubusi responden
pengguna sudah masuk dalam fase berdasarkan siapa yang mengenalkan dan
kecanduan yang mana terus menerus mengajari bermain judi online di dapatkan
dilakukan tanpa sadar dan sifatnya hasil sebanyak 30 pemain (40,0%) data
merugikan diri sendiri. yang memilih belajar sendiri, sebanyak 14
Menurut Fraldy Robert Mais, Sefti pemain (18,7%) data yang memilih belajar
S.J.Rompas, (2020) kecanduan merupakan dari kenalan di warnet, sebanyak 13
suatu sifat berlebihan dalam bertindak di pemain (17,3%) data yang memilih belajar
mana para penggunanya akan terus dari saudara/sepupunya, dan sebanyak 18
menerus melakukan hal tersebut dan sulit pemain (24,0%) data yang memilih
berhenti, kecanduan juga memiliki dikenalkan serta belajar dari temannya.
kosekuensi yang sangat besar karena Banyak penelitian telah melakukian
seseorang biasanya akan melupakan pembuktian untuk hubungan ini. Seperti
aktivitas dan kebutuhan hidupnya. Faktor yang dilakukan oleh Jlp,Triatri dan Jaya
utama yang dapat menyebabkan (2013) belum ada kesepakatan mengenai
seseorang menjadi pecandu adalah karena kriteria kecanduan sehingga dibuat
pada permainan tersebut terdapat banyak kriteria sendiri berdasarkan teori dan
pemain lain yang bisa bermain bersama, kriteria diagnosis dari kecanduan
hal ini dapat menyebabkan seseorang judi(Mutiara mirah yunita, n.d.).
terisolasi dari lingkungannya cenderung Penelitian ini dilaksanakan di
cepat bosan serta mengalami kecemasan Kecamatan Toroh pada bulan Juni 2021
(Puspitosari, 2019). Menurut Muh. Antok dengan jumlah responden 78 orang.
Instrument yang digunakan pada Tabel 4. 1
penelitian ini adalah menggunakan Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Jenis Kelamin di Wilayah Kecamatan Toroh Juni
kuesioner dalam bentuk google formulir 2021 (n=78)
yang terdiri dari 2 kuesioneer antara lain
kuesioner kecanduan dan kuesioner
kecemasan yang sudah di uji expert (valid)
dan uji reliabilitas dengan judgement yang
terdiri dari 20 pertanyaan dari kuesioner
kecanduan dan 14 kuesioner kecemasan, Berdasarkan pada tabel 4.2
masing-masing kuesioner dalam bentuk menunjukkan sebagian besar responden
pernyataan positif (favorable) dan berjenis kelamin laki-laki sebanyak 78
pernyataan negative (unfavorable). orang (100.0%). Jenis kelamin digunakan
System penilaian skor dalam kuesioner ini untuk membedakan seks seseorang (laki-
dibagi menjadi 2 (dua) kategori penilaian : laki dan perempuan) yang mana biasanya
pernyataan positif dengan jawaban benar laki-laki lebih memiliki kecanduan game
(skor 5) dan jawaban salah (skor 1). online, situs porno dan perjudian online.
Sedangkan pada pernyataan negatif Sedangkan untuk wanita seperti sering
dengan jawaban salah (skor 5) dan mengalami kecanduan terhadap chatingan
jawaban benar (skor 1) dengan 3 kategori dan berbelanja secara online. Menurut
pada pada kuesioner kecanduan dan 5 Rasyid, (2017) jika laki-laki cenderung
kategori pada kuesioner kecemasan. lebih mengutamakan suatu kesenangan
Kuesioner kecanduan memiliki kategori dibandingkan apa yang menjadi
tinggi (67%-100%), sedang (34%-66%), kebutuhan. Namun menurut Aldyano et al.,
dan rendah (0%-33%). Sedangkan untuk (2013) peneliti jika jenis kelamin laki-laki
kuesioner kecemasan memiliki kategori 5 : juga cenderung memiliki sikap sosial yang
Skor kurang dari 14 = Tidak ada, Skor 14 - tinggi dimana jenis kelamin laki-laki dapat
20 = Kecemasan ringan, Skor 21 – 27 = menerima persepsi serta pendapat dari
Kecemasan sedang, Skor 28 - 41 = lingkungannya.
Kecemasan berat, Skor 42 – 56 =
Kecemasan berat sekali 2. Usia

METODE PENELITIAN Tabel 4. 2


Jenis penelitian yang digunakan Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Usia di Wilayah Kecamatan Toroh Juni 2021
adalah kuantitatif korelasi non (n=78)
eksperimen dengan pendekatan cross
sectional. Sampel dengan jumlah 78 orang.
Responden dalam penelitian ini adalah
warga yang tercantum dalam data
kecamatan dan sesuai dengan kriteria
inklusi

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan pada tabel 4.3


A. Karakteristik Responden menunjukkan usia setiap responden
1. Jenis Kelamin sebagian besar yaitu berusia 26-35 tahun
sebanyak 44 orang (56,4%). Sedangkan
responden yang berusia 21-25 tahun
sebanyak 29 orang (37,2%). Dan
responden yang berusia 36-54 tahun
sebanyak 5 orang (6,4%). Menurut peneliti
usia 26-35 tahun merupakan usia
produktif karena individu akan lebih
berperan aktif dalam masyarakat dan internal, seperti lingkungan/teman yang
kehidupan sosial. Namun peneliti lain mendukung (eksternal) dan juga kuatnya
mengatakan Suwaryo & Yuwono, (2017) keinginan serta rasa penasaran (internal).
jika 26-35 tahun adalah usia dimana Peneliti Putra, (2016) menjelaskan jika
sesorang memiliki pengaruh terhadap tingginya tingkat kecanduan pelaku judi
tingkat pengetahuan yang mana pada usia online dapat juga dikarenakan rendahnya
ini seseorang akan disibukkan dengan kontrol pada diri pelaku judi online
aktivitas-aktivitas yang padat serta dimana seseorang tidak dapat
kemampuan kognitif yang baik. Menurut mengendalikan impuls-impuls dan
peneliti Ramli, (2018) juga menjelaskan peristiwa disekitarnya.
jika pada usia 26-35 tahun merupakan Sesuai dengan pernyataan menurut
usia dimana seseorang mulai memikirkan Hardiansyah, (2016) jika tingginya
kebutuhan hidupnya yang nantinya akan kecanduan judi online telah merubah
dipengaruhi oleh lingkungan tempat aktifitas sebagian masyarakat mulai dari
tinggalnya. kalangan remaja akhir hingga dewasa
akhir yang mana judi online dapat
3. Tingkat Kecanduan dilakukan dimana saja dan kapan saja.
Sesuai juga dengan pernyataan
Tabel 4. 3 menurut Rasyid, (2017) yang mana
Distribusi frekuensi Tingkat Kecanduan Pelaku menjelaskan jika perjudian online banyak
Judi Online di Wilayah Kecamatan Toroh Juni
2021 (n=78) menarjetkan pada kalangan dewasa awal
sebab pada dasarnya kalangan tersebut
lebih mudah tergiur dengan bentuk
penawaran seperti kelipatan yang besar
pada taruhan perjudian online. Itu
mengapa tingkat kecanduan pada seorang
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan pelaku judi online tinggi.
sebagian besar tingkat kecanduan pada Hasil ini menyatakan bahwa tingkat
pelaku judi online adalah tinggi sebanyak kecanduan judi online pada Wilayah
76 orang (97,4%), sedangkan pelaku judi Kecamatan Toroh merupakan tingkat
online dengan tingkat sedang sebanyak 2 kecanduan yang tinggi. Karena usia yang
orang (2.6%). Artinya sebagian besar terpaut merupakan usia dewasa awal yang
menjadikan judi online sebagai suatu mana merupakan usia produktif dalam
permainan yang dapat menimbulkan pengambilan keputusan serta tingkat
kecanduan, karena dari kesimpulan aktivitas yang ada juga pengaruh bagi
peneliti jika dilihat dari hasil kuesioner seorang pelaku judi online pada
menunjukkan rata-rata atau sebagian lingkungan tempat tinggalnya. Data
besar responden memiliki tingkat distribusi tingkat kecanduan pelaku judi
kecanduan tinggi seperti sering online di Wilayah Kecamatan Toroh
melakukan secara terus menerus diwaktu menunjukkan bahwa selain adanya tingkat
luangnya, dan dengan adanya kemenangan kecanduan yang tinggi, sebagian kecil
yang sangat menjanjikan membuat responden memiliki tingkat kecanduan
seseorang akan terus ingin bermain. sedang yang mana kontrol pada diri
Menurut peneliti Asriadi, (2020) pelaku judi online masih dapat diatasi
menjelaskan jika tingkat kecanduan tinggi sehingga tidak menimbulkan kecanduan
biasanya disebabkan oleh kebebasan yang tinggi. Dengan adanya 2 tingkat
dalam menggunakan sosial media serta kecanduan pelaku judi online hal ini tidak
kesempatan yang didapatkan oleh pelaku. menutup kemungkinan dengan tingginya
Menurut peneliti Zurohman et al., (2016) tingkat kecanduan pelaku judi online
Tingginya tingkat kecanduan juga dapat dapat berpengaruh besar terhadap
dipengaruhi oleh faktor eksternal maupun sebagian kecil pelaku judi online yang
memiliki tingkat kecanduan yang sedang, dijelaskan oleh Azka et al., (2018) jika
atau malah sebaliknya. Hal ini bergantung kecemasan bukanlah suatu penyakit
pada kontrol diri masing-masing pelaku melainkan sebuah gejala yang mana
judi online. kebanyakan manusia mengalami dan
merasakannya pada waktu-waktu tertentu
4. Tingkat Kecemasan dalam kehidupannya atau dapat disebut
reaksi normal terhadap situasi yang
Tabel 4. 4 sangat menekan.
Distribusi frekuensi Tingkat Kecemasan Pelaku Hasil penelitian bertolak belakang
Judi Online di Wilayah Kecamatan Toroh Juni
(n=78) atau tidak sejalan dengan yang dilakukan
oleh Fauziah et al., (2018) dimana hasil
penelitian menunjukkan sebagian besar
responden mengalami tingkat kecemasan
yang ringan yaitu sebanyak 42 orang
(80,8%) yang artinya individu dapat
memfokuskan perhatian dan sering
memotivasi diri sendiri untuk membuat
Berrdasarkan tabel 4.5 perubahan atau mencapai sasaran
menunjukkan sebagian besar tingkat tertentu.
kecemasan pelaku judi online adalah Hasil penelitian ini tidak sejalan
sangat berat yaitu 65 orang (83,3%). dengan yang dilakukan oleh Fauziah et al.,
Sedangkan yang memiliki kecemasan (2018) dimana hasil penelitian
berat sebanyak 11 orang (14,1%) dan menunjukkan sebagian besar responden
yang memiliki kecemasan sedang mengalami tingkat kecemasan yang
sebanyak 2 orang (2,6%). Artinya setiap sedang yaitu 258 responden (76%) yang
individu memiliki ketakutan pada suatu artinya tidak semua individu dihadapkan
hal yang akan terjadi pada waktu tertentu. pada lingkungan yang negativ melainkan
Kesimpulan dari kuesioner rata-rata dipengaruhi oleh karakteristik dari
responden memiliki kecemasan yang responden, seperti usia, jenis kelamin,
sangat berat yang mana kemungkinan hal pekerjaan, pendidikan serta pergaulan.
ini disebabkan karena kecanduannya
terhadap judi online yang menimbulkan 5. Tingkat kecanduan berhubungan
seperti perasaan cemas, gangguan tidur, dengan Tingkat Kecemasan pelaku
gangguan kecerdasan, prasaan depresi judi online
dan masih banyak lagi. Seperti yang
dijelaskan oleh peneliti Fauziah et al., Tabel 4. 5
(2018) yang menjelaskan jika beratnya Hubungan Tingkat Kecanduan dengan Tingkat
tingkat kecemasan seseorang dapat Kecemasan Pelaku Judi Online di Wilayah
Kecamatan Toroh Juni 2021 (n=78)
mengacu pada rangkaian kognitif, afektif,
fisiologi, dan sikap yang mungkin
disebabkan oleh stimulasi stres eksternal
atau internal yang dipersepsikan sebagai
sesuatu yang berbahaya atau mengancam.
Peneliti Sitorus & Fitrikasari, (2016) juga
mengatakan apabila seseorang dengan
tingkat kecemasan yang tinggi akan lebih
rentan terhadap stres dan cenderung
mengalami reaksi kecemasan sementara Berdasarkan tabel 4.6
dengan intensitas lebih besar dan dengan menunjukkan responden dengat tingkat
frekuensi yang terus menerus meningkat kecanduan tinggi yang memiliki tingkat
dari waktu ke waktu. Seperti yang kecemasan sangat berat sebanyak 65
orang (85,5%). Responden dengan tingkat
kecanduan tinggi yang memiliki tingkat (Kurniawan, 2014) jika perjudian yang
kecemasan berat sebanyak 11 orang dilakukan oleh kalangan masyarakat
(14,5%). Sedangkan responden dengan merupakan hasil dari sebuah interaksi
tingkat kecanduan sedang yang memiliki yang terjadi diantara mereka yang
tingkat kecemasan sedang juga sebanyak 2 semakin diperkuat dengan adanya sugesti
orang (2,6%). Didapati hasil tingkat yang kemudian memunculkan identifikasi
kecanduan pelaku judi online tinggi dan imitasi.
menurut peneliti karena faktor Hasil nilai p = 0,000 (p<0,05) maka
lingkungan, usia dimana usia 26-35tahun hipotesa yang diambil adalah Ho ditolak
merupakan usia produktif dalam atau Ha diterima, artinya ada hubungan
kehidupan bersosial, serta faktor internal tingkat kecanduan dengan tingkat
lainnya misal seperti kebutuhan untuk kecemasan pelaku judi online di
pemenuhan ekonomi. Itu sebabnya tingkat Kecamatan Toroh. Berdasarkan nilai
kecanduan pelaku judi online pada koefisien korelasi -0,234 maka diartikan
Wilayah Kecamatan Toroh cukup tinggi. korelasi dalam kaetgori lemah (nilai
Namun hal ini tidak serta merta dengan korelasinya 0,2-0,4) dengan arah negatif,
adanya kecanduan tidak mempengaruhi artinya semakin tinggi tingkat kecanduan
psikis seseorang seperi kecemasan. judi online semakin buruk tingkat
Adapun didapati hasil tingkat kecemasan kecemasan pelaku judi online, dapat
yang sangat berat pada pelaku judi online dilihat p value 0.000 lebih kecil dari 0,05
di Wilayah Kecamatan Toroh dapat (<0.05). Ini menjelaskan bahwa ada
dipengaruhi karna tingginya kecanduan hubungan tingkat kecemasan pelaku judi
yang terjadi pada individu terhadap judi online di Wilayah Kecamatan Toroh.
online. Sebab, jika seseorang dapat
mengontrol kecanduan pada dirinya maka SIMPULAN DAN SARAN
hal ini akan mempengaruhi tingkat Berdasarkan hasil penelitian dan
kecemasan pada diri seseorang tersebut. pembahasan, peneliti memberikan
Hasil penelitian ini sejalan dengan kesimpulan :
penelitian yang dilakukan oleh (Fatih
Azka, Dedih Fredi Firdaus, 2018) yang 1. Tingkat Kecanduan Pelaku Judi Online
membuktikan jika tingginya tingkat di Wilayah Kecamatan Toroh yaitu
kecemasan memiliki konstribusi terhadap tinggi yang mana adanya tingkat
ketegantung diri pada media sosial (judi kecanduan dipengaruhi karena
online) karena ketergantungan terhadap masing-masing individu tidak dapat
media sosial (judi online) sangat berkaitan mengontrol pengaruh yang diterima
dengan bagaimana individu melakukan dari lingkungannya.
pertahanan diri terhadap respon 2. Tingkat Kecemasan Pelaku Judi Online
lingkungannya. di Wilayah Kecamatan Toroh yaitu
Hasil penelitian ini juga sejalan Sangat Berat yang mana hal ini terjadi
dengan penelitian yang dilakukan oleh karena setiap individu akan selalu
(Susanti, 2021) yang membuktikan jika memiliki rasa takut karna adanya
pada dasarnya perjudian online stimulus dari kecanduan yang
memberikan dampak yang buruk terhadap diterima pada saat atau waktu
individu sebagai pemain maupun tertentu.
lingkungan masyarakat. Namun kontrol 3. Adanya hubungan tingkat kecanduan
terhadap aktivitas perjudian online masih dengan tingkat kecemasan pelaku judi
lemah karena unsur dasar seperti keluarga online di Wilayah Kecamatan Toroh
yang tidak menunjukkan peran yang yaitu sangat berat yang mana
signifikan . dipengaruhi karna adanya kecanduan
Hasil penelitian ini sejalan yang tinggi.
juga dengan yang dilakukan oleh
Berdasarkan kesimpulan dan adanya Ketergantungan Media Sosial Pada
keterbatasan peneliti, peneliti Mahasiswa. 5.
memberikan saran bagi : Fauziah, N., Rafiyah, I., & Solehati, T.
1. Bagi Kecamatan Toroh (2018). Parent’s Anxiety Towards
Sarannya semoga dapat dijadikan Juvenile Deliquency Phenomenon In
bahan masukan bagi warga Bandung Indonesia. Nursline Jurnal,
Kecamatan Toroh untuk 3(2).
menambahkan wawasan mengenai Fraldy Robert Mais, Sefti S.J.Rompas, L. G.
pemenuhan unsur-usnur perjudian (2020). Kecanduan game online
dalam judi online. denbgan insomnia pada remaja. 8.
2. Bagi Warga Hardiansyah, Syafrul. (2016). Kegiatan
Sarannya semoga dapat memberikan Judi Online Dikalangan Pelajar dan
sumbangan pikiran dan pengetahuan Mahasiswa di Kota Pekanbaru (Studi
tentang dampak dari adanya judi Tentang Judi Online pada Lima Warnet
online di Kecamatan Toroh. di Kelurahan Maharatu, Kecamatan
3. Bagi Peneliti atau Peneliti Selanjutnya Marpoyan Damai). 3(1).
Sarannya semoga dapat bermanfaat Hardiansyah, Syahrul. (2016). Kegiatan
bagi masyarakat umum maupun Judi Online Dikalangan Pelajar Dan
mahasiswa sebab dengan adanya Mahasiswa Di Kota Pekanbaru (Studi
penelitian ini maka dapat Tentang Judi Online Pada Lima
menambahkan pemahaman dan Warnet di Kelurahan Maharatu,
wawasan terkait menangani judi Kecamatan Marpoyan Damai). JOM
online di Kecamatan Toroh. Fisip.
Lova, else citra. (2020). upaya polri dalam
DAFTAR PUSTAKA menurunkan tingkat kejahatan tindak
pidana perjudian online di wilayah
Aditya Gumatan, Imam Mahfud n, R. Y. hukum polresta palembang.
(2020). Tingkat kecemasan Seseorang universitas muhsammadiyah
Terhadap Pemberlakuan New Normal palembang fakultas hukum.
Dan Pengetahuan Terhadap Imunitas Merita Ayu Lestari. (2018). Hubungan
Tubuh. 1. Kecanduan Game Online dengan
Asriadi. (2020). Analisis Kecanduan Judi Perilaku Agresif pada Remaja. Sekolah
Online (Studi Kasus pada Siswa SMAK Tinggi Ilmu Kesehatan Insan
An Nas Mandai Maros Kabupaten Cendekia Medika Jombang.
Maros). Jurusan Psikologi Pendidikan Muh. Antok Nur Khompriy. (2016). Faktor
dan Bimbingan Fakultas Ilmu Penyebab Kecanduan Judi Online di
Pendidikan Universitas Negeri Kalangan Remaja sebagai Dampak
Makasar. dari Wifi Hotspot di Desa Kauman,
Chang, C. &. (2018). Hubungan Antara Kemusu, Boyolali. Muhammadiyah
Kecanduan Internet dan Kecemasan Surakarta.
dengan Insomnia pada Mahasiswa Notoadmodjo, S. (2018). Metodologi
SIFK UBS yang Sedang Skripsi. Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta.
Universitas Negeri Surakarta. Notoatmodjo. (2018). Metodologi
Desy Nurwulan. (2017). Hubungan Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Dukungan Keluarga dengan Tingkat Cipta. Notoatmodjo, S. (2018).
Kecemasan pada Pasien Pre Anastesis Metodologi Penelitian Kesehatan.
dengan Tingkat Tindakan Spinal Jakarta: Rineka Cipta.
Anastesi di RSUD Sleman. Politeknik Nursalam. (2016). Metode Penelitian Ilmu
Kesehatan Kementrian Kesehatan. Keperawatan Pendekatan Praktis (4th
Fatih Azka, Dedih Fredi Firdaus, E. K. ed.). Salemba Medika.
(2018). Kecemasan Sosial Dan Permata sari, Siti zahra bulantika, ferisa
prasetyaning utami, farid imam dalam Mitigasi Bencana Alam Tanah
kholidin. (2020). Pengaruh Longsor. 3(1).
manajemen stress dan kelola emosi Syafrul Hardiansah. (2016). Kegiatan Judi
terhadap tingkat kecemasan siswa di Online dikalangan Pelajar dan
masa new normal. 2. Mahasiswa di Kota Pekanbaru. 3.
Putra, F. S. (2016). Gambaran Kontrol Diri Utami, Y. A. P. (2019). Hubungan Tingkat
Pada Mahasiswa Penjudi di Kota Pengetahuan Dengan Tingkat
Jember. Universitas Muhammadiyah Kecemasan Remaja Dalam
Jember. Menghadapi Menarche Pada Siswi
Ramli. (2018). Fenomena Judi Bola Online Kelas V Dan Vi Di Sd Negeri 1 Ceper
di Kalangan Mahasiswa (Studi Kasus Klaten. Jurnal Keperawatan, 4(1), 1–
Mahasiswa yang Berdomisili di Jalan 12.
Emmy Saelan Kota Makassar). Zurohman, A., Astuti, T. M. P., & Sanjoto, T.
Universitas Mehammadiyah Makassar B. (2016). Dampak Fenomena Judi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Online terhadap Melemahnya Nilai-
Pendidikan Program Studi nilai Sosial pada Remaja (Studi di
Pendidikan Sosiologi. Campusnet Data Media Cabang
Rasyid, Z. (2017). Perjudian Online di Sadewa Kota Semarang). Journal of
Kalangan Mahasiswa Yogyakarta. Educational Social Studies.
Jurusan Pengembangan Masyarakat
Islam Fakultas Dakwah dan
Komunikasi Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Sasono, K. A. (2020). Penegakan Hukum
Pasal 303 KUHP Tentang Perjudian
Dalam Perspektif Hukum Islam.
Institusi Agama Islam Negeri (IAIN)
Metro.
Sitorus, P. E., & Fitrikasari, A. (2016).
Gambaran Tingkat Kecemasan dan
Hubungannya dengan Berbagai
Faktor pada Pasien Rawat Jalan
Puskesmas (Studi Deskriptif Analitik
di Puskesmas Halmahera Semarang).
Jurnal Kedokteran Diponegoro, 5(4).
Sugiono. (2016). Metode Penelitan
Kuantitatif, kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, P. D. (2019). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualititaf, dan R&D.
ALFABETA, cv.
Susanti, R. (2021). Judi Online Dan Kontrol
Sosial Masyarakat Pedesaan (Online
Gambling and Social Control of Rural
Communities ). ETNOREFLIKA: Jurnal
Sosial Dan Budaya, 10(1), 86–95.
https://doi.org/10.33772/etnoreflika
.v10i1.1094
Suwaryo, P. A. W., & Yuwono, P. (2017).
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Tingkat Pengetahuan Masyarakat

You might also like