You are on page 1of 6

JURNAL RISET KESEHATAN NASIONAL

P - ISSN : 2580-6173 | E – ISSN : 2548-6144


VOL. 7 NO. 1 April 2023 | DOI :https://doi.org/10.37294
Available Online https://ejournal.itekes-bali.ac.id/jrkn
Publishing : LPPM ITEKES Bali

EFEK AKUPUNKTUR TERAPI PADA PENDERITA BENIGN PAROXYMAL


POSITIONAL VERTIGO: SEBUAH LAPORAN KASUS

(The Effect Of Acupuncture Therapy On Patients With Benign Paroxymal Positional


Vertigo: A Case Report)

Kadek Buja Harditya1, I Gusti Bagus Panji Widiatmaja2, Komang Rosa Tri Anggaraeni3,
I Gusti Agung Tresna Wicaksana4 , Gst Kade Adi Widyas Pranata5
1,3
Program Studi D4 Akupuntur, Fakultas Kesehatan, Institut Teknologi dan Kesehatan Bali
4,5
Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan, Fakultas Kesehatan,
Institut Teknologi dan Kesehatan Bali
2
UPTD KESTRAD Dinas Kesehatan Provinsi Bali

Corresponding author: kadekbuja@gmail.com

Received : Maret, 2023 Accepted : Maret, 2023 Published : April, 2023

Abstract
Benign Paroxymal Positional Vertigo (BPPV) is the most common vertigo condition where patients
experience a spinning sensation, usually triggered by specific changes in head position. This case report
uses descriptive method from the results of history taking and observation of acupuncture therapy on a
patient with Benign Paroxysmal Positional Vertigo. A 34-year-old woman complained of spinning
dizziness accompanied by insomnia. From the observation of vital signs within normal limits,
acupuncture diagnosis of Hyperactivity Liver Yang differentiation syndrome with symptoms of dizziness,
insomnia, diagnosis of red tongue with yellow coating, diagnosis of wiry pulse and high severity of
vertigo. Acupuncture therapy was performed at points GV20 (Baihui), GB20 (Fengchi), ST8 (Touwei),
LR3 (Taichong), KI3 (Taixi), SP6 (Sanyinjiao) GB43 (Xiaxi), BL23 (Shenshu) with a duration of 30
minutes per session. After 12 times of therapy (2 times a week), there was an improvement in the
condition, headache was no longer felt, dizziness was very rare, the tongue was red and pale with a
slightly white tongue coating, normal pulse, insomnia was decrease and the severity of vertigo was low.
Acupuncture can be considered as one of the safe non-pharmacological therapies for the management of
vertigo symptoms.

Keywords: acupuncture, observation, vertigo

Abstrak
Benign Paroxymal Positional Vertigo (BPPV) merupakan kondisi vertigo yang paling umum dimana
penderita mengalami sensasi berputar, biasanya dipicu oleh perubahan spesifik pada posisi kepala.
Laporan kasus ini menggunakan metode deskriptif dari hasil anamnesis dan observasi terapi akupunktur
pada seorang penderita Benign Paroxysmal Positional Vertigo. Seorang perempuan berusia 34 tahun
mengeluh pusing berputar yang disertai dengan insomnia. Dari hasil observasi tanda-tanda vital dalam
batas normal, diagnosa akupunktur sindrom diferensiasi Hiperaktivitas Yang Hati (Hyperactivity Liver
Yang) dengan gejala pusing, insomnia, diagnosis lidah berwarna merah dengan lapisan berwarna kuning,
diagnosis nadi wiry dan tingkat keparahan vertigo tinggi. Dilakukan akupunktur terapi pada titik GV20
(Baihui), GB20 (Fengchi), ST8 (Touwei), LR3 (Taichong), KI3 (Taixi), SP6 (Sanyinjiao) GB43 (Xiaxi),
BL23 (Shenshu) dengan durasi 30 menit per sesi. Setelah 12 kali terapi (2 kali seminggu), menunjukkan
adanya perbaikan kondisi menunjukkan, nyeri kepala sudah tidak dirasakan lagi, rasa pusing berputar

Jurnal Riset Kesehatan Nasional | 66


sudah sangat jarang terjadi, lidah berwarna merah muda dengan selaput lidah sedikit berwarna putih, nadi
normal, insomnia sudah mulai berkurang dan tingkat keparahan vertigo rendah. Akupunktur dapat
dipertimbangkan sebagai salah satu terapi non-farmakologis yang aman untuk penanganan gejala-gejala
vertigo.

Kata Kunci: akupunktur, observasi, vertigo

1. LATAR BELAKANG penderita vertigo. Penderita akan mengalami


Benign Paroxysmal Positional Vertigo penurunan produktivitas sebab umumnya
(BPPV) merupakan kondisi yang sering kali penderita tidak dapat melakukan aktivitas secara
dialami oleh masyarakat pada umumnya, normal (Choi, Lee, & Kim, 2018). Ada
vertigo merupakan masalah yang dapat beberapa pilihan pengobatan atau terapi yang
menimbulkan sensasi tidak nyaman, orang yang dapat dimanfaatkan oleh penderita vertigo yaitu
mengalami vertigo akan mempersepsikan ilusi secara farmakologi dan non farmakologi untuk
gerakan yang tidak normal dengan perasaan mengurangi gejala yang dirasakan saat
berputar. Dimana akan merasakan sekelilingnya timbulnya vertigo (Amin & Lestari, 2020).
bergerak, kondisi ini menyebabkan pengidap Seseorang yang memiliki vertigo umumnya
vertigo kehilangan keseimbangan sehingga sulit mengonsumsi obat untuk meredakan gejala
untuk berdiri atau berjalan (Fancello et al., yang dirasakan, akan tetapi obat yang
2023; You, Instrum, & Parnes, 2019). Vertigo dikonsumsi dengan jangka waktu yang lama
seringkali ditemukan pada usia 18-79 tahun, akan mempunyai dampak hepatotoksik, sebagai
serta kejadian vertigo secara global sebesar alternatif dalam mencegah risiko tersebut serta
7,4% bahkan kasus pertahunnya menjadi 1,4% dapat mengurangi gejala vertigo ada beberapa
(Khansa, Cahyani, & Amalia, 2019). Vertigo cara pemulihan lainnya yang dapat digunakan
sering dijumpai di masyarakat yang sering secara nonfarmakologi salah satunya terapi
mempersepsikan gejala pusing seperti perasaan akupunktur (Li, Li, Du, & Meng, 2020;
berputar atau bergelombang sehingga tidak Setiawati, Mediastari, & Suta, 2021).
mampu menjaga keseimbangan secara setabil, Berbagai penelitian tentang akupunktur
vertigo biasanya disertai dengan mual dan yang dilakukan untuk memperbaiki gejala-
muntah, akibatnya vertigo dapat menimbulkan gejala vertigo antara lain dalam penelitian meta
dehidrasi dan mengalami risiko jatuh (Edlow & analisis tentang Elektro-Akupunktur (EA) untuk
Kerber, 2022; Zhu et al., 2019). Prevalensi Vertigo Servikal, tingkat keberhasilan
vertigo meningkat dengan seiring bertambahnya kelompok EA secara statistik lebih tinggi
usia. 20-30% orang dewasa pada usia produktif dibandingkan dengan kelompok kontrol yang
dengan rentang usia 15 tahun sampai dengan 64 diobati dengan pengobatan konvensional
tahun mengalami vertigo (Hasibuan, Wijaya, & (p<0.00001). Pengobatan EA secara signifikan
Million, 2022). Vertigo yang berlanjut memiliki meningkatkan tingkat keberhasilan ketika
keluhan terbanyak adalah nyeri dada atau dikombinasikan dengan pengobatan
punggung, serta nyeri kepala dan pada malam konvensional dibandingkan hanya dengan
hari penderita mengalami insomnia pengobatan konvensional saja (p<0.0001). EA
(Balatsouras, Koukoutsis, Fassolis, Moukos, & yang digunakan dengan terapi kombinasi lainya
Apris, 2018). seperti penggunaan pengobatan tradisional
Serangan vertigo jika tidak segera ditangani Tiongkok secara signifikan meningkatkan
akan berdampak serius bagi penderitanya tingkat keberhasilan dibandingkan dengan terapi
termasuk mengancam nyawa. Hal ini dapat kombinasi saja (p=0,02) (Kim, Chung, Cha,
terjadi saat penderita vertigo mengemudi atau Han, & Park, 2021). Chen melakukan sebuah
berjalan, vertigo dapat menimbulkan masalah tinjauan sistematik dan meta analisis tentang
konsentrasi yang berisiko mengakibatkan peran akupunktur terhadap Sudden
terjadinya cedera karena kehilangan Sensorineural Hearing Loss (SSHL) dan
keseimbangan dan terjatuh (Alyono, 2018). menunjukkan bahwa akupunktur merupakan
Dampak lainnya bisa sebagai gejala dari terapi pilihan yang baik untuk SSHL, terutama
penyakit tertentu seperti adanya gangguan pada pada pasien yang tidak dapat disembuhkan
otak atau indra pendengaran. Dampak lainnya dengan terapi penggunaan obat. Titik-titik yang
dari vertigo bisa sebagai gejala yang paling sering digunakan TE17 (Yifeng), TE21
mengkhawatirkan seperti adanya infeksi pada (Ermen), SI19 (Tinggong), GB2 (Tinghui)
telinga bagian dalam sehingga mengakibatkan (Chen, Zhao, & Qiu, 2019). Kuzucu (2020)
gangguan pada organ telinga dan fungsi melakukan penelitian acak terkontrol tentang
pendengaran. Keadaan ini perlu diwaspadai oleh peran terapi akupunktur pada 105 pasien dengan

Jurnal Riset Kesehatan Nasional | 67


tinitus subjektif kronis. Akupunktur dilakukan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN STUDI
sebanyak 10x selama 5 minggu menggunakan KASUS
titik-titik TE21 (Ermen), SI19, GB2, TE22 Pasien seorang wanita berusia 34 tahun
(Erheliao), ST7 (Xiaguan), TE17 (Yifeng) pada datang ke klinik akupunktur pada tanggal 27
sisi yang terkena dan GB20 (Fengchi), TE5 Oktober 2022 dengan keluhan memiliki riwayat
(Waiguan), KI3 (Taixi) bilateral. Setelah sering mengalami nyeri kepala dan pusing
dilakukan akupunktur, didapatkan hasil berputar, pasien sebelumnya telah berkonsultasi
penurunan skor Visual Analog Scale for dengan dokter spesialis saraf dan telah
Dizziness (VAS) dan Tinnitus Handicap Index didiagnosa Benign Paroxysmal Positional
(THI) dengan nilai p < 0,001, sehingga dapat Vertigo sejak bulan Maret 2022. Pasien datang
disimpulkan bahwa akupunktur merupakan ke klinik atas rujukan dari dokter untuk
terapi efektif untuk pasien-pasien dengan tinitus mendapatkan terapi akupunktur sebagai terapi
subjektif kronis yang parah (Kuzucu & Karaca, alternatif selain penggunaan obat vertigo. Pasien
2020). datang ke klinik dengan keluhan badan terasa
Telah banyak penelitian tentang akupunktur lemas karena kurang istirahat di malam hari
untuk menangani gejala vertigo yang karena sulit memulai tidur dan sering terjaga di
menunjukkan signifikansi perubahan kearah malam hari walaupun tidak beraktivitas di
perbaikan kondisi. Berdasarkan uraian di atas tempat tidur seperti membaca buku atau
penulis tertarik untuk melakukan studi kasus menggunakan gawai. Pasien mengatakan sejak
berupa case report. Penelitian ini bertujuan mengalami vertigo sering mengalami pusing
untuk mengetahui bagaimana gambaran seperti berputar-putar, terkadang merasa mual
perkembangan terapi akupunktur pada pasien dan nyeri ulu hati karena adanya peningkatan
dengan masalah kesehatan Benign Paroxysmal asam lambung. Gejala vertigo terakhir kali
Positional Vertigo. terjadi sejak 1 hari sebelumnya pada siang hari
(18 jam sebelum ke klinik akupunktur) yang
2. METODE didahului oleh telinga berdenging. Setelah
Laporan kasus ini menggunakan metode dipijat-pijat dengan menggunakan essential oil
deskriptif dari hasil anamnesis dan observasi pada bagian kepala bagian belakang, pusing
terapi akupunktur pada penderita Benign menghilang dalam waktu 20 menit tanpa
Paroxysmal Positional Vertigo. Vertigo meminum obat. Akan tetapi satu jam kemudian
Symptom Scale-Short Form (VSS-SF) digunakan pusing dan telinga berdenging muncul kembali.
untuk mengukur skala dizziness atau pusing Pusing tidak disertai dengan rasa mual dan
berputar, alat pengukuran ini adalah kuesioner muntah, ekstremitas tidak ada terasa kesemutan,
yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat tidak ada kelemahan pada kedua lengan maupun
keparahan dizziness berdasarkan perspektif kaki, serta masih dapat berbicara dengan baik.
penderita sendiri. Kuesioner ini telah efektif Keluhan pusing berputar ini dirasakan
digunakan sebagai alat pemeriksaan yang dapat hilang timbul sejak bulan Maret 2022 pasca
dipercaya, kuesioner yang telah diterjemahkan mengalami cedera ringan di kepala akibat
dalam bahasa Indonesia ini sudah melalui uji terjatuh ketika berkendara pada bulan Desember
reliabilitas yang menunjukkan bahwa nilai 2021. Sebelum pusing dirasakan selalu
koefisien Kappa Cohen adalah 0,89 (p=0,001) didahului dengan kondisi migrain dan telinga
dengan interpretasi nilai kesepakatan sangat berdenging. Dengingan hanya terjadi beberapa
baik (Siregar, 2017). Sampel yang digunakan hari, lebih terasa pada malam hari saat akan
adalah seorang pasien Benign Paroxysmal tidur sehingga pasien sering terganggu tidur
Positional Vertigo yang dipilih sesuai dengan malamnya dan sering gelisah karena
kriteria inklusi yaitu pasien yang sudah denginganya. Setelah berkonsultasi dengan
memiliki diagnosa Benign Paroxysmal dokter dan mendapat terapi obat vertigo, pasien
Positional Vertigo dan mendapat rujukan atau tidak lagi merasakan adanya rasa berdenging di
rekomendasi dari dokter untuk mendapatkan telinga, tidak ada nyeri pada kepala dan pusing
alternatif penanganan dengan terapi akupunktur, berputar setelah rutin mengkonsumsi obat
pasien bersedia mengikuti seluruh sesi terapi sesuai anjuran dari dokter, sempat berhenti
dan menandatangani informed consent. Dalam mengkonsumsi obat vertigo dan melatih
penelitian ini sudah melewati proses Ethical pergerakan kepala secara hati hati untuk
Clearance atau keterangan Kelaikan Etik mencegah kekambuhan vertigo sesuai saran dari
dengan Nomor 04.0476.1/KEPITEKES- dokter.
BALI/VII/2022. Pasien kembali mengalami vertigo disertai
insomnia pada bulan Oktober 2022 dan
memutuskan untuk berkonsultasi dengan dokter

Jurnal Riset Kesehatan Nasional | 68


dan kembali mendapatkan terapi obat setiap hari). Jawaban penderita dijumlahkan
dimenhidrinat 1x5 mg yang diminum bila dengan rentang nilai total adalah 0 hingga 60.
muncul keluhan pusing. Pasien memiliki Dizziness dengan tingkat keparahan berat adalah
keinginan mencoba terapi nonfarmakologi penderita dengan jumlah nilai ≥12, sementara
seperti akupunktur sebagai terapi alternatif. tingkat keparahan rendah bila <12 (Siregar,
Setelah mendapat rekomendasi dan rujukan dari 2017). Oservasi ini dilakukan dua kali yaitu
dokter, pasien mulai mencoba terapi sebelum dimulainya sesi terapi pertama dan
akupunktur. Pada kunjungan pertama ke klinik setelah selesai dilaksakannya sesi terapi ke-12.
akupunktur, didapatkan tekanan darah 128/89 Setelah terapi pertama, keluhan pusing
mmHg, nadi 82 kali/menit, pernafasan 18 pada kepala mulai berkurang, akan tetapi
kali/menit, suhu 36,3°C, saturasi oksigen 98% insomnia masih ada, hasil observasi
tinggi badan 164 cm dan berat badan 65,5 kg. menunjukkan gejala sindrom diferensiasi
Setelah dilakukan pemeriksaan pasien Hiperaktivitas Yang Hati masih ada dengan
terdiagnosa akupunktur dengan sindrom gejala nyeri kepala, insomnia dan dizziness
diferensiasi Hiperaktivitas Yang Hati cukup sering dirasakan, lidah berwarna merah
(Hyperactivity Liver Yang) dengan gejala dengan selaput lidah berwarna kuning, nadi
pusing, insomnia, diagnosis lidah berwarna wiry dan thready. Hasil pengukuran awal
merah dengan lapisan berwarna kuning dan sebelum sesi pertama terapi akupunktur pada
diagnosis nadi wiry. pengukuran Vertigo Symptom Scale-Short Form
Pasien telah menyetujui untuk rencana menunjukkan skor 42 (dari skor 0 sampai
dilakukan 12 sesi terapi akupunktur. Terapi dengan 60) yang menunjukkan tingkat
akupunktur dilakukan pada titik GV20 (Baihui), keparahan vertigo tinggi. Pasien melanjutkan
GB20 (Fengchi), ST8 (Touwei) dengan prinsip menjalani terapi akupunktur hingga sesi ke 12.
terapi menenangkan organ hati, melemahkan Setelah menyelesaikan terapi, kondisi pasien
ekses yang, suplementasi Qi dan nutrisi pada menunjukkan dengan sindrom api hati menjadi
organ hati dan ginjal, maka ditambahkan menurun, nyeri kepala sudah tidak dirasakan
preskripsi titik akupunktur LR3 (Taichong), KI3 lagi, rasa pusing berputar sudah sangat jarang
(Taixi), SP6 (Sanyinjiao) GB43 (Xiaxi), BL23 terjadi, lidah berwarna merah muda dengan
(Shenshu) sesuai dengan prinsip penanganan selaput lidah sedikit berwarna putih, nadi
sindrom diferensiasi Hiperaktivitas Yang Hati normal, dan insomnia sudah mulai berkurang.
(Jun, 2014; Saputra, 2017). Akupunktur terapi Hasil pengukuran awal sebelum sesi pertama
dengan menggunakan jarum halus filiformis terapi akupunktur pada pengukuran Vertigo
ukuran 0,20x15 mm, 0,25x25 mm dan Symptom Scale-Short Form menunjukkan skor
perangsangan ringan lifting trusthing dan rotasi 8 (dari skor 0 sampai dengan 60) yang
(Lim, 2010; WHO, 2008). Jarum diretensi menunjukkan tingkat keparahan vertigo rendah.
selama 30 menit. Terapi dianjurkan 2 kali dalam Tidak ada efek samping yang dilaporkan selama
seminggu dengan target terapi 12 sesi bertujuan pasien menjalani terapi akupunktur.
untuk mengurangi pusing berputarnya sehingga Dalam perspektif pengobatan tradisional
pasien dapat berkativitas dengan bugar dan Tiongkok masalah vertigo ini dapat
imsonia dapat berkurang. mempengaruhi kondisi keseimbangan yin-yang
Untuk mengukur keberhasilan terapi, dan fenomena organ dalam tubuh yang
peneliti melakukan pemeriksaan kondisi pasien ditunjukkan sebagai sindrom diferensiasi dan
mencakup diagnosis disertai gejala sindrom sebagai penegakan diagnosa dalam terapi
diferensiasi yang ada pada pasien dan mengukur akupunktur. sindrom diferensiasi Hiperaktivitas
skor gejala vertigo berdasarkan persepsi Yang Hati dapat disebabkan oleh adanya
penderita menggunakan Vertigo Symptom defisiensi yin hati dan pergerakan naik yang
Scale-Short Form. Kuesioner ini dapat hati. Hal ini umumnya terjadi karena faktor
digunakan untuk menilai keberhasilan kerja fisik yang berlebih dan berlangsung lama
rehabilitasi vestibular. Rehabilitasi vestibular yang membuat tubuh menjadi stress fisik,
dikatakan berhasil bila diperoleh perubahan pergerakan naik yang hati umumnya disebabkan
nilai kuesioner sebesar ≥3 angka dari nilai karena faktor emosi atau stress psikologi yang
sebelumnya. VSS-SF terdiri dari lima belas berlanjut. Berdasarkan etiologi tersebut oleh
pertanyaan mencakup vertigo-keseimbangan karena itu dalam kondisi sindrom diferensiasi
dan autonomy-ansietas. Respon pasien dari Hiperaktivitas Yang Hati gejala yang timbul
pertanyaan ini dikelompokkan ke dalam lima seperti insomnia, nyeri kepala atau pusing
skala nilai yaitu 0 (tidak pernah), 1 (hanya berputar, lidah berwarna merah dengan selaput
sekali-kali), 2 (beberapa kali), 3 (agak sering, lidah berwarna kuning, nadi wiry dan thready.
setiap minggu) sampai 4 (sering sekali, hampir Dengan prinsip terapi yang tepat sesuai dengan

Jurnal Riset Kesehatan Nasional | 69


sindrom diferensiasi yang muncul bertujuan Chen, S., Zhao, M., & Qiu, J. (2019).
dapat menyuburkan yin hati dan menekan yang Acupuncture for the treatment of
hati. Pemilihan titik akupunktur pada GV20 sudden sensorineural hearing loss: A
(Baihui), GB20 (Fengchi), ST8 (Touwei), LR3 systematic review and meta-analysis:
(Taichong), KI3 (Taixi), SP6 (Sanyinjiao) GB43 Acupuncture for SSNHL.
(Xiaxi), BL23 (Shenshu) dapat Complementary therapies in medicine,
menyeimbangkan yin dan yang hati dengan 42, 381-388.
mentonifikasi yin hati dan menekan yang hati Choi, J.-Y., Lee, S.-H., & Kim, J.-S. (2018).
mencegah api hati menjadi eksesif yang berisiko Central vertigo. Current Opinion in
menimbulkan panas hebat dalam tubuh dan Neurology, 31(1), 81-89.
angin hati. 12 sesi terapi akupunktur yang telah Edlow, J. A., & Kerber, K. (2022). Benign
dilaksanakan oleh pasien menunjukkan adanya paroxysmal positional vertigo: A
perbaikan kondisi yang diketahui dengan practical approach for emergency
penurunan tingkat keparahan vertigo dan physicians. Academic Emergency
gambaran perbaikan kondisi berdasarkan Medicine.
akurasi klinis pada sindrom diferensiasi yang Fancello, V., Hatzopoulos, S., Santopietro, G.,
ada pada pasien. Fancello, G., Palma, S., Skarżyński, P.
H., . . . Ciorba, A. (2023). Vertigo in
4. KESIMPULAN the Elderly: A Systematic Literature
Akupunktur dapat dipertimbangkan sebagai Review. Journal of Clinical Medicine,
salah satu terapi non-farmakologis untuk 12(6), 2182.
penanganan gejala-gejala vertigo yang Hasibuan, M. A. R., Wijaya, W., & Million, H.
ditunjukkan dengan adanya perbaikan kondisi (2022). Hubungan Vertigo Dengan
penderita setelah menyelesaikan sesi terapi Insomnia Pada Mahasiswa Fakultas
akupunktur. Terapi akupunktur yang aman Kedokteran Universitas Prima
dapat menjadi pilihan alternatif dari penggunaan Indonesia 2019. PRIMER (Prima
obat-obatan tidak dapat dikonsumsi jangka Medical Jurnal), 7(2), 48-52.
panjang karena efek samping yang bersifat Jun, C. X. (2014). Improving Clinical Accuracy-
hepatotoksik serta gangguan ginjal dan A Systematic Method for Pattern
pencernaan. Differentiation and Treatment. Beijing:
People's Medical Publishing House.
PERNYATAAN PENGHARGAAN Khansa, A., Cahyani, A., & Amalia, L. (2019).
Terima kasih kepada pasien yang bersedia Clinical profile of stroke patients with
menjadi responden dan kooperatif dalam vertigo in Hasan Sadikin General
menyelesaikan seluruh sesi terapi akupunktur. Hospital Bandung neurology ward.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah Journal of Medicine Health, 2(3).
membantu pelaksanaan ini hingga tahap Kim, Y.-e., Chung, I.-c., Cha, Y.-y., Han, I.-s.,
publikasi. Semoga hasil penelitian ini dapat & Park, I.-h. (2021). Electro-
menjadi penunjang pengembangan dalam acupuncture for cervical vertigo: a
bidang akupunktur. systematic review and meta-analysis.
Journal of Korean Medicine
Rehabilitation, 31(1), 109-118.
DAFTAR PUSTAKA
Kuzucu, I., & Karaca, O. (2020). Acupuncture
treatment in patients with chronic
Alyono, J. C. (2018). Vertigo and dizziness:
subjective tinnitus: a prospective,
understanding and managing fall risk.
randomized study. Medical
Otolaryngologic Clinics of North
acupuncture, 32(1), 24-28.
America, 51(4), 725-740.
Li, B.-x., Li, C., Du, Y.-z., & Meng, X.-g.
Amin, M., & Lestari, Y. A. (2020). Pengalaman
(2020). Efficacy and safety of
Pasien Vertigo di Wilayah Kerja
acupuncture for posterior circulation
Puskesmas Lingkar Timur. Jurnal
ischemic vertigo: a protocol for
Kesmas Asclepius, 2(1), 22-33.
systematic review and meta-analysis.
Balatsouras, D., Koukoutsis, G., Fassolis, A.,
Medicine, 99(37).
Moukos, A., & Apris, A. (2018).
Lim, S. (2010). WHO standard acupuncture
Benign paroxysmal positional vertigo
point locations. Evidence-Based
in the elderly: current insights. Clinical
Complementary
interventions in aging, 2251-2266.
Alternative Medicine, 7(2), 167-168.

Jurnal Riset Kesehatan Nasional | 70


Saputra, K. (2017). Akupunktur Dasar Edisi 2:
Airlangga University Press.
Setiawati, M. A. O., Mediastari, A. A. P. A., &
Suta, I. B. P. (2021). Terapi
Akupunktur Untuk Mengatasi Vertigo.
Widya Kesehatan, 3(1), 8-15.
Siregar, A. L. (2017). Uji reliabilitas vertigo
symptom scale short form (VSS-SF)
pada penderita dizziness di RSUP
Sanglah Denpasar. Medicina, 48(3).
WHO. (2008). WHO standard acupuncture
point locations in the Western Pacific
Region: World Health Organization.
You, P., Instrum, R., & Parnes, L. (2019).
Benign paroxysmal positional vertigo.
Laryngoscope investigative
otolaryngology, 4(1), 116-123.
Zhu, C. T., Zhao, X. Q., Ju, Y., Wang, Y.,
Chen, M. M., & Cui, Y. (2019).
Clinical characteristics and risk factors
for the recurrence of benign
paroxysmal positional vertigo.
Frontiers in neurology, 10, 1190.

Jurnal Riset Kesehatan Nasional | 71

You might also like