You are on page 1of 30

TANTANGAN DALAM MEMBANGUN

REKAM MEDIS ELEKTRONIK

Dr. Joni Wahyuhadi, dr., Sp.BS (K)


Direktur RSUD Dr. Soetomo
2011 RSUD Dr. Soetomo menerapkan EMR Rawat Jalan
berbasis desktop melalui vendor

RSUD Dr. Setomo menerapkan EMR Ecalyptus berbasis


06 Desember 2020
web dan mobile melalui vendor

Pengembangan EMR Ecalyptus dimulai dengan


2021 pelayanan Rawat Inap, Gawat darurat hingga ke
pelayanan Rawat Jalan

RSUD Dr. Soetomo mulai mengembangkan EMR Mandiri yang


2022 dilakukan oleh Instalasi Teknologi dan Komunikasi (ITKI) bersama
dengan Instalasi Rekam Medik dan Komite Rekam Medik

01 JANUARI 2023 EMR MANDIRI mulai diterapkan Di RSUD Dr. Soetomo


Pengembangan Rekam Medis Elektronik RSUD Dr. Soetomo :
❑ Komite Rekam Medik
❑ Instalasi Rekam Medik
❑ Instalasi Teknologi Komunikasi dan Informasi
STRUKTUR ORGANISASI KOMITE REKAM MEDIK

Sumber : Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Nomor : 188.4/500.1/301/2022
Tentang Komite Rekam Medik Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI REKAM MEDIK

Sumber : Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Nomor : 188.4/873.1/301/2022
Tentang Struktur organisasi Instalasi Rekam Medik
Rekam Medis Elektronik
“Rekam Medis yang dibuat dengan menggunakan sistem
elektronik yang diperuntukkan bagi penyelenggaraan
Rekam Medis.” (pmk 24 tahun 2022)
DASAR HUKUM
PENERAPAN REKAM MEDIS ELEKTRONIK

• Undang-Undang No. 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran (Pasal 46, 47 kewajiban
rekam medis dan kepemilikan rekam medis)
• Undang-Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Pasal 29 ayat (1) setiap rumah
sakit wajib menyelenggarakan Rekam Medis)
• Undang-Undang No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Pasal 11 Keteknisian Medis :
Perekam Medis dan Informasi Kesehatan)
• Undang-Undang No. 19 tahun 2016 Perubahan UU No. 11 tahun 2008 tentang Informasi
dan Transaksi Elektronik (ITE) (Pasal 1 : Informasi elektronik dan dokumen elektronik)
• Peraturan Pemerintah PP No. 46 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan (Pasal
14, 17, 39, 40)
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan
Rumah Sakit
• Permenkes Nomor 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis
Seluruh Fasilitas Kesehatan HARUS menyelenggarakan Rekam Medis Elektronik
PALING LAMBAT 31 DESEMBER 2023
(Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2022 Tentang Rekam Medis)

Platform Satu Sehat mengintegrasikan seluruh sistem teknologi kesehatan secara terstandar menggunakan
standar global berbasis HL7 FHIR (Health Level Seven International - Fast Healthcare Interoperability
Resources) dan HTTPS REST API (Hpertext Transfer Protocol Secure RESTful Application Programming
Interface)
Yang harus terkoneksi :
❑ Semua (Penyelenggara Sistem Elektronik bidang kesehatan) penyedia layanan dan informasi kesehatan
❑ Akademisi
❑ Industri Kesehatan termasuk Industri Teknologi Kesehatan
❑ Pemerintah baik Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, Kelurahan/Desa
Kegiatan penyelenggaraan
Rekam Medis Elektronik
a. registrasi Pasien;
b. pendistribusian data Rekam Medis Elektronik;
c. pengisian informasi klinis;
d. pengolahan informasi Rekam Medis Elektronik;
e. penginputan data untuk klaim pembiayaan;
f. penyimpanan Rekam Medis Elektronik;
g. penjaminan mutu Rekam Medis Elektronik
h. transfer isi Rekam Medis Elektronik
YANG MENDAPAT PERHATIAN DALAM
MEMBANGUN REKAM MEDIS ELEKTRONIK

01 KEAMANAN DAN PERLINDUNGAN DATA

02 HAK AKSES

03 FORMULIR REKAM MEDIS YANG MEMERLUKAN TANDA TANGAN BASAH

04 TANDA TANGAN ELEKTRONIK

05 PENYIMPANAN REKAM MEDIS ELEKTRONIK


01 KEAMANAN DAN PERLINDUNGAN DATA

Siapa yang bertanggungjawab atas kebocoran Data Rekam Medis Pasien jika seluruh
Data Pasien bisa terhubung antar Fasilitas Kesehatan ?

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2022 Tentang Rekam Medis
Pasal 28
(1) Fasilitas Pelayanan Kesehatan harus membuka akses seluruh isi Rekam Medis Elektronik pasien ke
Kementerian Kesehatan

! ! !
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2022 Tentang Rekam Medis
Pasal 25
(1) Dokumen Rekam Medis milik Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
(2) Fasilitas Pelayanan Kesehatan bertanggung jawab atas hilang, rusak, pemalsuan dan/atau penggunaan
oleh orang, dan/atau badan yang tidak berhak terhadap dokumen Rekam Medis sebagaimana dimaksud
pada ayat (1)
02 HAK AKSES
Hak akses diatur dalam kebijakan pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan dengan memperhatikan prinsip keamanan data dan informasi.
Hak akses terdiri atas;
❑ Penginputan Data, Meliputi kegiatan pengisian data administratif dan data klinis Pasien yang dilakukan oleh Tenaga Kesehatan
pemberi pelayanan kesehatan dan petugas dministrasi termasuk Perekam Medis dan Informasi Kesehatan sesuai dengan
kewenangan bidang masing masing.
❑ Perbaikan Data, Perbaikan data dapat dilakukan apabila terjadi kesalahan dalam penginputan data administratif dan data klinis
Pasien, yang hanya dapat dilakukan oleh Tenaga Kesehatan pemberi pelayanan kesehatan dan petugas administrasi termasuk
Perekam Medis dan Informasi Kesehatan dengan batas waktu paling lama 2x24 jam sejak data diinput.
❑ Melihat Data, kegiatan yang dilakukan oleh tenaga internal Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk mendapatkan informasi terkait
data di dalam Rekam Medis Elektronik untuk keperluan pelayanan atau administrasi.
(Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2022 Tentang Rekam Medis, Pasal 30)

HAK AKSES USER diberikan berdasarkan Kewenangan Klinis berupa USERNAME dan PASSWORD

SULIT pengendalian penggunaan USERNAME dan PASSWORD sesuai dengan kepemilikannya


03 FORMULIR REKAM MEDIS YANG MEMERLUKAN TANDA TANGAN BASAH

Formulir Rekam Medis yang memerlukan tanda tangan basah Pasien / Wali Pasien,
antara lain :
- Persetujuan Umum / General Consent
- Informed To Consent, Informed Consent dan Penolakan
- Pengkajian Kebutuhan Edukasi Pasien dan Keluarga

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2022 Tentang Rekam Medis
tidak mengatur Formulir Rekam Medis yang masih memerlukan Tanda Tangan
Basah Pasien / Wali Pasien
04 TANDA TANGAN ELEKTRONIK
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2022 Tentang Rekam Medis
Pasal 31
(1) Selain pemberian hak akses sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, dalam rangka keamanan dan perlindungan data,
penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dapat dilengkapi dengan tanda tangan
elektronik.
(2) Tanda tangan elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai alat verifikasi dan autentifikasi atas isi
Rekam Medis Elektronik dan identitas penanda tangan.
(3) Tanda tangan elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan sesuai dengan ketentuan
Peraturan perundang-undangan.

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2OO8 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
Tanda Tangan Elektronik adalah tanda tangan yang terdiri atas Informasi Elektronik yang dilekatkan, terasosiasi atau
terkait dengan Informasi Elektronik lainnya yang digunakan sebagai alat verifikasi dan autentikasi

Bagaimana dengan Tanda Tangan Elektronik untuk Pasien / Wali Pasien ?


05 PENYIMPANAN REKAM MEDIS ELEKTRONIK
❑ Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang melakukan penyimpanan melalui media penyimpanan berbasis
digital wajib memiliki cadangan data (backup system).
❑ Cadangan data (backup system) dilaksanakan dengan ketentuan:
a. Diletakkan pada tempat yang berbeda dari lokasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan
b. Dilakukan secara periodik
(Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2022 Tentang Rekam Medis, Pasal 20)

Membutuhkan pendanaan cukup besar untuk penyediaan :


• Server untuk keperluan penyimpanan database Rekam Medis Elektronik
• Tenaga untuk pemeliharaan server dan jaringan
FITUR DALAM REKAM MEDIS ELEKTRONIK

HALAMAN LOGIN
User Login menggunakan
NIP/NIPTT-PK/NIM
dan Sandi
FITUR DALAM REKAM MEDIS ELEKTRONIK

Halaman Utama

Berisi Jumlah dan Daftar Pasien


sesuai dengan userlogin.

Pada Halaman Utama dapat dilihat


Jumlah dan Daftar Pasien
berdasarkan :
❑ Total Pasien
❑ Rawat Jalan
❑ Rawat Inap
❑ Gawat Darurat
❑ Operasi
FITUR DALAM REKAM MEDIS ELEKTRONIK

Berisi Data Pasien, Nama DPJP yang merawat, serta Ikon Notifikasi pasien (Resiko Jatuh,
Dashboard Alergi, Resiko Bunuh Diri, Pasien Geriatri, Pasien Anak, Pasien Neonatus).
Pasien Pada Dashboard Pasien juga dapat dilihat Dokumen Klinis isian Rekam Medis Elektronik.
FITUR DALAM REKAM MEDIS ELEKTRONIK

Halaman pengisian Rekam Medis Elektronik oleh PPA, dan menampilkan Riwayat
Halaman Pengisian yang telah dilakukan PPA, sebagai bukti integrasi data dan informasi
Pengisian Rekam Medis & klinis.
Halaman Riwayat Pengisian juga dapat digunakan untuk melakukan Verifikasi isian
Riwayat Pengisian Asesemen, CPPT, Plan Of Care, TBAK PPDS / PPA lain oleh DPJP.
FITUR DALAM REKAM MEDIS ELEKTRONIK

Berisi Tindak Lanjut yang dilakukan pada Pasien, antara lain Rencana Tindakan Operasi,
Menu
Surat Permintaan Masuk Rumah Sakit, Work Order Penunjang, Work Order Resep Obat,
Tindak Lanjut Kinerja, Konsultasi dan Pulang (Untuk mengisi Resume Medis)
FITUR DALAM REKAM MEDIS ELEKTRONIK

Menu Berisi Informasi Riwayat Medis Pasien yang telah di isikan dalam Rekam Medis Elektronik
Riwayat Medis
Sosialisasi dan Pelatihan EMR Mandiri
Sosialisasi dan Pelatihan EMR Mandiri
Sosialisasi dan Pelatihan EMR Mandiri
Sosialisasi dan Pelatihan EMR Mandiri
Sosialisasi dan Pelatihan EMR Mandiri
TANTANGAN DALAM MEMBANGUN REKAM MEDIK ELEKTRONIK
DARI SISI SDM TENAGA KESEHATAN

01 RESISTENSI DARI TENAGA KESEHATAN

02 PERMINTAAN YANG BANYAK DAN BERUBAH-UBAH

03 KURANG MEMAHAMI APLIKASI DAN KOMPUTER

04 BUTUH WAKTU YANG LAMA UNTUK MEMASUKKAN DATA


MANFAAT DALAM MEMBANGUN REKAM MEDIK ELEKTRONIK

01 PENELUSURAN DAN PENGIRIMAN INFORMASI MUDAH

02 BISA DIKAITKAN DENGAN INFORMASI DI LUAR RS

PENYIMPANAN LEBIH RINGKAS, DATA DAPAT DITAMPILKAN


03 DENGAN CEPAT SESUAI KEBUTUHAN

04 PELAPORAN LEBIH MUDAH DAN SECARA OTOMATIS

05 KUALITAS DATA DAN STANDAR DAPAT DIKENDALIKAN

DAPAT DIINTEGRASIKAN DENGAN SOFTWARE LAIN UNTUK MENDUKUNG


06 PENGAMBILAN KEPUTUSAN
TERIMAKASIH

You might also like