You are on page 1of 18

Pengembangan PAUD

Berbasis Geografi dan

Wilayah
Disusun oleh Kelompok 14
Anggota
Kelompok
Andien Salsabila Nur Fadilah (2001758)
Rima Hildayanti (1909870)
Sarah Shabrina Qurrota'aini (2006491)
Vanessa Sinthia (2008599)
Zahda Shafwatun Nissa (2001483)

Konsep Geografi
Secara harfiah geografi, berarti lukisan atau tulisan tentang bumi. Menurut

Richard Hartshorne, geografi berkenaan dengan penyajian deskripsi sifat

permukaan bumi yang bervariasi secara tepat (akurat), berurutan, dan

rasional. Sedangkan menurut Panitia Ad Hoc Geografi, menyatakan bahwa

geografi mencoba menjelaskan bagaimana subsistem lingkungan alam

terorganisasikan di permukaan bumi, dan bagaimana manusia tersebar di

permukaan bumi, itu dalam hubungannya dengan gejala alam dan dengan

sesama manusia.

Tujuan Pembelajaran Geografi

dilihat dari 3 Aspek


1 Aspek Pengetahuan
1. Mengembangkan konsep dasar geografi yang

berkaitan dengan pola keruangan dan proses-

prosesnya.
2. Menumbuhkan pengetahuan sumber daya alam,

peluang, dan keterbatasannya untuk dimanfaatkan.


3. Mengelaborasi konsep dasar geografi yang

berhubungan dengan lingkungan sekitar dan

wilayah negara bahkan dunia.


3 Aspek Sikap
1. Menumbuhkan kesadaran terhadap

2 Aspek Keterampilan perubahan fenomena geografi yang

1. Mengembangkan keterampilan

terjadi di lingkungan sekitar.


mengamati lingkungan fisik, lingkungan

2. Mengembangkan sikap melindungi dan

sosial, dan lingkungan binaan.


bertanggung jawab terhadap kualitas

2. Menumbuhkan keterampilan

lingkungan hidup.
mengumpulkan, mencatat data, dan

3. Mengembangkan sikap toleransi

informasi yang berkaitan dengan


terhadap perbedaan sosial dan budaya.
aspek-aspek keruangan.
4. Mewujudkan rasa cinta Tanah Air dan

3. Mengelaborasi keterampilan analisis,

persatuan bangsa
sintesis, kecenderungan, dan hasil-

hasil dari interaksi berbagai gejala

geografis
Pengembangan Pembelajaran
Geografi berbasis kearifan lokal
Pembelajaran dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang sisdiknas Pasal 1 ayat
(20) dinyatakansebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Pendidikan geografi sebagai bidang ilmu yang
mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang
kelingkungan, kewilayahan dalam konteks keruangan, dapat terlibat dalam membangun
sikap, mental dan moral masyarakat yang berwawasan kepedulian lingkungan (Effendi, S
dan Acep A.B., 2010).
Pembelajaran Geografi berbasis kearifan lokal merupakan pembelajaran geografi yang
memanfaatkan sumber media dari kearifan lokal yang bertujuan memberikan wawasan
dan pengetahuan bagi eserta didik dan masyarakat untuk dapat mengetahui potensi
dan memanfaatkan sumber daya di daerah dengan kaudah kearifan lokal, yang tetap
menjaga dan melestarikan potensi sumber daya di daerah sehingga dapat dimanfaatkan
secara lestari dan berkelanjutan.
Pengembangan Data
Lembaga PAUD
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2009
tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini yang berisi empat standar yang harus
dimiliki oleh setiap lembaga PAUD di Indonesia. Standar tersebut adalah: (1) Standar
tingkat pencapaian perkembangan; (2) Standar pendidik dan tenaga kependidikan;
(3) Standar isi, proses, dan penilaian; dan (4) Standar sarana dan prasarana,
pengelolaan, dan pembiayaan.
Adanya pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai sistem pemetaan
digital, SIG juga dapat dikembangkan dalam bentuk website
SIG bermanfaat untuk mempermudah dalam mendapatkan informasi berkaitan lloasi
PAUD yang tersebar luas dalam suatu wilayah beserta penyajian data yang
dibutuhkan.
Pentingnya Pembelajaran
Berbasis Geografis
Keterampilan geografis merupakan hal yang penting, hal ini harus di pupuk dan
ditumbuh kembangkan sejak dini (Evans 2008)
Beberapa ahli mengkhawatirkan kajian akan geografi manusia khususnya kajian
anak-anak dan remaja menjadi terpinggirkan
Dimasa anak-anak telah diberi pemahaman tentang ruang, dimana terdapat
ruang fisik dan ruang sosial yang saling berkaitan, tempat bermain, lingkungan
keluarga, sekolah bahkan lingkungan sosial lainnya yang anak-anak tersebut
nikmati (Gough, 2008).
Model Pembelajaran Berbasis
Geografis dan Kewilayahan?
Merupakan model pembelajaran yang tetap mengacu pada model pembelajaran
tematik. Program pembelajaran didesain sedemikian rupa dengan model
pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning), sehingga diharapkan
dapat membantu peserta didik dalam meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan
pada pada era globalisasi saat ini.
Alat-alat dan teknologi yang representasi geografis, seperti data spasial dan bola
dunia, baik yang konvensional maupun versi digital, hal ini penting untuk mengkaji
hal-hal yang bersifat geografis bagi peserta didik untuk membantu dalam
memvisualisasikan ruang agar peserta didik melek ruang sejak dini (Downs, 2012).
PBL (Program Based Learning)
Dikembangkan untuk menyajikan suatu masalah yang nyata bagi peserta didik sebagai
awal pembelajaran kemudian diselesaikan melalui penyelidikan dan diterapkan dengan
menggunakan pendekatan pemecahan masalah,
Hasil Pembelajaran
Berbasis Geografis dan Kewilayahan
Prinsip model pembelajaran keterampilan

geografis berdasarkan karakteristik wilayah


1. Membangun potensi berpikir tingkat tinggi pada pembellajaran sehingga peserta didik
mampu memecahkan masalah yang ada dilingkungan
2. Membangun rasa tanggung jawab yang tinggi dengan cara mencintai lingkungannya
mulai dari yang terkecil (keluarga)
3. Membangun rasa tenggang rasa dalma kelompok yaitu dengan menghormati dan
menghagai sesama
4. Membangun kemampuan komunikasi verbal baik lisan dan tulisan
5. Membangun kemampuan evaluasi proses dalam kelompok sehingga peserta didik secara
inividu mampu mengetahui kelebihan dan kelemahannya
6. Membangun kemampuan kecerdasan ruang berbasis karakteristik wilayah
Kelebihan Model Pembelajaran
Karakteristik wilayah untuk meningkatkan
keterampilan Geografis
1 Mengembangkan pola pikir anak secara spesifik dan menyeluruh

Menuntun dan memfasilitasi anak dalam menerapkan


2
pengetahuan, sikap, dan keterampilan terpadu
Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah yang sering
3
dihadapi di wilayahnya
Mengembangkan dan menerapkan teori-teori kognitif yang
4
baru dan konstrukvistik menegaskan bahwa belajar fenomena
sosial
5 Meningkatkan keterampilan mengelola sumber
Kekurangan Model Pembelajaran
Karakteristik wilayah untuk meningkatkan
keterampilan Geografis
Kondisi kelas agak sulit dikuasai dan mudah menjadi ribut saat
1
pelaksanaan pembelajaran

2 Waktu penerapan sintak tatap muka dirasa masih kurang

Memungkinkan anak menjadi jenuh karena harus berhadapan


3
langsung dengan masalah
Memungkin peserta didik kesulitan dalam memperoses
4
sejumlah data dan informasi dalam waktu singkat
TERIMA KASIH
Ada yang ingin
ditanyakan?

You might also like