You are on page 1of 25

ENCOURAGING

DESIRABLE
BEHAVIOR
Kelompok 8
Hanifah Nurul Inayah (2005961)

Leni Adni Oktoviani (2009281)

Neng Leni Marliyana

Ismi Kurotul Aini (2001767)

Wati (2009230)

Zahda Shafwatun Nissa (2001483)


What is the Meaning of Positive Reinforcement?

Penguatan positif mengacu pada pengenalan stimulus yang diinginkan atau

menyenangkan setelah suatu perilaku. Stimulus yang diinginkan memperkuat

perilaku, membuatnya lebih mungkin bahwa perilaku itu akan terulang

kembali.

metode pengasuhan positif yang digunakan untuk berbagai tujuan dan dalam

konteks yang luas, karena memanfaatkan perilaku baik yang sudah

ditampilkan, menghargai kecenderungan alami menuju perilaku baik pada

individu yang sedang berlatih


Psikologi Teori

Penguatan Positif

Model pengkondisian operan Skinner didasarkan pada asumsi

bahwa mempelajari penyebab perilaku dan konsekuensinya

adalah cara terbaik untuk memahami dan mengaturnya. Teori ini

tumbuh dari “law of effect” Thorndike yang menyatakan bahwa

perilaku yang diikuti oleh konsekuensi yang menyenangkan atau

diinginkan kemungkinan besar akan diulangi, sedangkan perilaku

yang diikuti oleh konsekuensi yang tidak diinginkan cenderung

tidak akan diulangi (McLeod, 2018).


Model yang didefinisikan oleh Skinner

menguraikan empat metode pengkondisian:


Penguatan Positif Hukuman Positif Penguatan Negatif Hukuman Negatif


Perilaku Menantang
Gangguan perilaku menentang (ODD) adalah
pola tingkah laku berulang yang negatif,
melawan, dan tidak taat. ODD umumnya
muncul di usia 6–8 tahun, tetapi bisa
berlangsung hingga remaja bahkan dewasa.

Anak-anak yang sedang berkembang di bawah


usia 12 tahun membutuhkan dukungan yang
dipersonalisasi di rumah dan di kelas untuk
mencegah dan mengubah perilaku yang
menantang, yang sering melibatkan menyakiti
orang lain dan berdampak negatif pada
kehidupan anak-anak dan keluarga mereka
Tangisan yang terus-menerus, berkepanjangan,

1
dan tidak dapat dihibur
2 Sengaja menyakiti orang lain tanpa penyesalan

3 menarik diri dan menangis hampir sepanjang hari

Contoh
5 berteriak

6 Meludah

Perilaku
7 Membenturkan Kepala

8 Melempar Barang ke orang lain

Menantang 9 Menjatuhkan diri ke lantai

10 Menolak Mengerjakan tugas sekolah

11 Menggunakan bahasa yang tidak pantas


Potensi Penyebab Perilaku

Menentang
1. Kurangnya keterampilan sosial yang dikembangkan
2. Peraturan yang membuat salah paham
3. Kesalahpahaman harapan Sosial
4. Ketidakmampuan untuk mengkomunikasikan

perasaan dan keinginan seseorang dengan cara

yang tepat
5. Kesulitan memahami arah
Mendukung Perilaku Positif
Perilaku positif meliputi ragam tindakan, respon, aksi dan reaksi dari

seseorang. Munculnya perilaku ini berdasarkan dari stimulus yang

datang dari dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya. Pengaruh

keadaan lingkungan sekitar yang tidak selalu terjadi dengan positif

dapat mengakibatkan hal yang tidak diharapkan


Guru dan orang tua dapat membuat perubahan

sederhana pada lingkungan anak untuk

mendukung perilaku positif dan mengurangi

kemungkinan anak terlibat dalam perilaku yang

menantang.
Cara Mendorong Prilaku Positif di Kelas

Memberi pujian pada anak saat


Beri jadawal pada anak-anak
di kelas
untuk duduk bersama
Beri kesempatan kepada siswa
Buat jadwal khusus untuk
untuk membantu di kelas
aktivitas yang diinginkan anak
Beri jeda waktu disela-sela
Modifikasi kegiatan
kegiatan anak (short break)
Beri aturan yang jelas untuk
Beri kesempatan untuk memilih
mengubah prilaku anak
kegiatan
Menginformasikan kepada anak
Menyediakan gambar atau
kegiatan untuk hari berikutnya.
poster untuk kegiatan
selanjutnya.
CARA UNTUK MENDORONG PERILAKU
POSITIF ANAK

Memberi anak perhatian positif Turun ke level anak


& habiskan waktu bersama

Menjadi Panutan Mendengarkan secara aktif

Beri umpan balik yang positif terhadap


suatu hal yang telah dilakukan oleh anak. Menepati janji

Adapun cara memberikan pujian kepada anak : 1) Spesifik, 2)


Tulus, 3) Jelas, 4) Fokus pada progres, 5) Perlihatkan bahwa
tindakan mereka memengaruhi orang lain, 6) Bantu anak
mengekspresikan perasaan.
CARA UNTUK MENDORONG PERILAKU
POSITIF ANAK

Ciptakan lingkungan yang positif Bersiap untuk situasi


yang menantang
Putuskan hal apa yang lebih penting
Memberikan kesempatan
Pertahankan instruksi yang sederhana untuk anak melakukan
dan positif sesuatu dengan berhasil
The ABCs of Behavior
Model Perilaku yang terdiri dari hubungan Antecedent,
Behavior, and Consequences.
Antecedent (anteseden) merupakan peristiwa
lingkungan yang membentuk atau pemicu perilaku
Behavior (perilaku) merupakan tindakan-tindakan
atau perbuatan organisme yang dapat diamati
bahkan dipelajari
Consequences (konsekuensi) merupakan peristiwa
lingkungan yang mengikuti sebuah perilaku
Mengidentifikasi Faktor
dan Stimulisasi
First Second

Identifikasi apa Identifikasi


yang memicu potensi gangguan
perilaku menantang perilaku

Third Fourth

Tentukan dalam Jawab "Apa yang anak


kondisi apa anak dapatkan, hindari, atau
itu tidak terlibat kendalikan saat terlibat
dalam perilaku dalam perilaku yang
menantang menantang?
3 Strategi Untuk Mengatasi
Perilaku yang Menantang
Analisis perilaku terapan dapat menggunakan tiga strategi
berikut untuk mendorong perilaku positif:
1. Penguatan Nonkontingen (Noncontingent
Reinforcement/NCR)
2. Penguatan Diferensial (Differential Reinforcement)
3. Biaya Respon (Response Cost)
1.Penguatan Noncontingent (NCR)
Didefinisikan oleh Encyclopedia of Autism Spectrum Disorders sebagai
“penggunaan penguatan positif yang tidak berhubungan dengan terjadinya dari
perilaku sasaran,"
NCR memberikan penguatan pada waktu yang dijadwalkan, terlepas dari
apakah anak terlibat dalam perilaku target pada saat itu.
Memperlemah hubungan antara perilaku mengganggu dan pengiriman
penguatan, membantu mengurangi perilaku mengganggu
NCR dianggap sebagai strategi yang efektif dalam mengatasi perilaku agresi,
gangguan, dan merugikan diri sendiri.
Langkah-langkah Implementasi
1. Pilih penguat yang memiliki fungsi yang sama dengan perilaku bermasalah. Misalnya,
jika fungsinya adalah untuk mendapatkan perhatian dari guru, guru harus memberikan
akses perhatian kepada siswa.
2. Tentukan seberapa sering akan memberikan penguatan (jadwal penguatan). Ambil
data siswa untuk menentukan jangka waktu tersingkat siswa akan terlibat dalam
aktivitas yang tepat sebelum menunjukkan perilaku menantang. Tetapkan interval
penguatan sedikit di bawah periode waktu ini.
3. Dengan menggunakan jadwal penguatan, berikan penguatan pada akhir setiap interval
sepanjang durasi aktivitas. Penguatan harus diberikan terlepas dari perilaku siswa
pada akhir interval.
4. Selama implementasi, abaikan munculnya perilaku menantang.
5. Saat perilaku yang menantang berkurang, secara bertahap tingkatkan waktu di antara
setiap penguat (jadwal penguatan).
2.Penguatan Diferensial (Differential Reinforment)
Differential Reinforcement (Penguatan Diferensial) adalah prosedur perubahan
perilaku dengan menaikkan desirable behavior atau perilaku yang diinginkan
dengan menggunakan reinforcement, dan menurunkan undesirable behavior
dengan menggunakan extinction.

Melibatkan penguatan perilaku yang baik ketika anak:


Tidak terlibat dalam perilaku menantang
Terlibat dalam perilaku penggantian yang tepat
Melakukan perilaku pengganti yang secara fisik tidak sesuai
dengan perilaku menantang (yang berarti) kedua perilaku
tersebut tidak dapat dilakukan secara bersamaan

Ditemukan lebih dapat diandalkan daripada penguatan non-diferensial


dalam sebuah penelitian yang membantu dua anak autis memperoleh
keterampilan
Jenis-jenis Differential Reinforcement

Differential Reinforcement of Alternative Behavior (DRA)

Untuk meningkatkan desirable behavior atau perilaku yang


diinginkan dengan memberikan reinforcement, sekaligus
menurunkan undesirable behavior atau perilaku yang tidak
diinginkan dengan memberikan extinction.
Jenis-jenis Differential Reinforcement

Differential Reinforcement of Other Differential Reinforcement of Low


Behavior (DRO) Rates of Respon (DRL)

Yakni sikap tidak memberikan Suatu penurunan frekuensi


reinforcement saat perilaku perilaku yang tidak diinginkan
bermasalah muncul (extinction) sampai pada level terendah yang
dan memberi penguat saat bisa ditoleransi. Dipakai saat
perilaku bermasalah tidak muncul. perilaku bermasalah masih dapat
Disebut juga dengan “differential ditoleran saat levelnya rendah
reinforce of zero rate behavior”. atau hanya bermasalah apabila
levelnya tinggi
3. Biaya Respons (Response Cost)
Konsep biaya respons didefinisikan oleh Encyclopedia of Autism Spectrum
Disorders sebagai "penghapusan penguat positif yang bergantung pada
terjadinya suatu perilaku dan menghasilkan penurunan frekuensi perilaku di
masa mendatang.
Dianggap efektif di kelas dengan siswa mengalami :
1. Keterlambatan perkembangan
2. Keterlambatan kognitif
3. Masalah emosional dan perilaku Kesulitan akademik
Dapat membantu mengubah :
1. Perilaku di luar tugas
2. Perilaku mengganggu
3. Perilaku di luar kursi, berteriak-teriak
4. Prestasi akademik
Providing engaging activities

Good Deed Card

Caught Ya Being Good

Create Reward Coupons


Providing engaging activities

Helpfulness Necklace

Use a Printable Behavior Chart

Behavior Bingo

Helpfulness Jar
Reference
Permatasari, D. A., & Sugito, S. (2017). Dinamika Perilaku Agresif Anak yang Bermain Game pada
Anak Kelompok B4 di TK ABA Wonocatur Banguntapan Bantul. Jurnal Pendidikan Anak, 6(2), 149-160.
Materi Differential Reinforcement. (23 November 2010). http://rahajeng-
primastiti.blogspot.com/2010/11/materi-differential-reinforcement.html
How to Encourage Positive Behavior in Developing Children. (29 Oktober 2021).
Online.regiscollage.edu. https://online.regiscollege.edu/blog/how-to-encourage-positive-behavior-
in-developing-children/
Ackerman, C.E. Positive Education : Positive Reinforcement in Psychology (Definition + Examples). (5
Januari 2019). Positivepsychology.com. https://positivepsychology.com/positive-reinforcement-
psychology/
Thank You

You might also like